hy guys, udah lama tidak ketemu
jangan lupa dukungannya, karna dukungan kalian sangat berarti bagi saya.
happy reading!!!
"Kamu sudah halangan?"
"Ha?"
"Bukan...kamu sudah datang bulan?"
"???... Belum, kenapa?"
"AKU AKAN MENGHAMILI MU."
****
"pagi mami,papi." Sapa moanna dengan senyum cerah seperti biasanya pada kedua orang tuanya yang tengah duduk di kursi ruang makan, seperti nya sedang menunggu kedatangan anak bungsu nya itu.
Cup
"Pagi juga sayang." Jawab dimas membalas senyum pada anak gadisnya itu,sedangkan istrinya hanya bisa memutar malas melihat keakraban dua manusia ini.
"Udah...ayo makan,nanti kamu telat berangkat ke kampusnya." Kata dayana memberikan roti bakar makanan yang jadi sarapan biasa untuk amo,dia sangat menghindari yang namanya sarapan nasi karna...
"Untung mami buatin pisah roti bakar aku."ujarnya tersenyum riang menerima piring dari maminya,amo bukan pemilih makanan, hanya saja jika sarapan berat seperti nasi goreng atau semacamnya, dia akan mengatakan percuma masuk jam pertama karna dia akan tertidur akibat kekenyangan saat sarapan, itu tidak bisa toleransi lagi.
Setelah selesai sarapan dia pun langsung menyalami orang tuanya dan akan berangkat ke kampus lebih awal karna sudah ada janji dengan dina, sahabat nya.
Ceklek
Katanya membesar, tapi hanya sebentar setelah itu dia pun tampak biasa-biasa saja melihat objek didepannya ini, kebetulan sekali dia mau keluar objek itu mau membuka pintu untuk masuk.
"MIII... ADA PAKET, KATANYA AMBIL SENDIRI." teriaknya,orang didepannya itu hanya menghela nafas lemah,tapi tidak berniat masuk karna ingin melihat drama apa yang akan terjadi.
Tak lama yang dipanggil pun datang, sama seperti moanna dan ujungnya pun sama, hanya biasa saja, dan malah.
"Oh... Ini bukan paket mami,PAPIIIIIII...ADA ORANG MINTA SUMBANGANNNNN." lagi orang itu menghela nafas panjang tapi tetap stay disana sambil melipat bibir nya kedalam,sudah lama dia tidak merasakan ini.
Lain dengan anak gadis dan istrinya,setelah dimas keluar dia hanya menatap datar pada orang itu.
"Pemakaman siapa yang mau kamu hadiri?belum ada yang mati." Katanya datar.
Plak
"Ngomong apaan sih,dasar pak tua." Kesal dayana, lalu dengan secepat kilat ekspresi kesal
tadi berubah dengan senyuman lebar.
"Astagaaaaa anakku akhirnya pulanggg...siapa yang nunjuk kan jalan nak, ya ampun kasian sekali sih kamu, ayo ayo ayo masuk,pasti perjalanan kamu sangat jauh." Ujar dayana mendramatisir keadaan,moanna pun sudah ikutan senyum dan malah meloncat dipunggung kakaknya.
Aaahhhh
"Sakit amo, pelan-pelan, nanti kami jatuh." Ingat riko,kakak moanna yang baru pulang dari luar negri menyelesaikan kuliah s2 nya.
Dimas hanya diam mengikuti keluarga nya ikut masuk,dia pun duduk disamping putrinya yang kini menggelayut manja di lengan riko.
"Pasti dia kesenangan di himpit dua wanita ku, heh."batinnya sinis melihat ke arah riko yang kiri kanannya sudah diampit amo dan dayana.
" Katanya mau berangkat awal, nanti aja lagi kangenan nya,kakak kamu juga nggak akan kemana-mana lagi."ingat dimas pada amo,seketika ketiga orang itu menghentikan kegiatan peluk-pelukan mereka.
"Dasar pak tua...ganggu orang aja." Kata riko pelan melirik sinis pada papinya.
***
Brum
Brum
Tampak beberapa mobil masuk kedalam kawasan parkiran kampus,sehingga tak lama keluarlah beberapa orang dari dalam mobil itu.
"Pagi amo."
"Makin cantik aja mo."
"Chat gue kenapa nggak dibalas mo, aku tunggu ya."
Amo hanya tersenyum ramah menanggapi ucapan teman kuliahnya, disampingnya dina melambai-lambai kan tangannya seakan dia artis yang sedang disapa fans beratnya.
"Ya ampun mo,gue nggak sanggup harus se terkenal ini dikampus,lo harus bantu gue dari para fans fanatik ini." Ujar dina sok artis, moanna tersenyum geli melihat kelakuan sahabat nya itu,selalu seperti itu jika amo keluar dari kelas,karna pembawaannya yang humble,ramah,dan jelas di cap anak baik-baik dikampus itu,amo dinobatkan primadona kampus,didukung dengan wajah,tubuh,latar belakang yang sangat baik.
"Iya iya...ayo ah, nanti kita telat ke kelas." Amo menarik tangan dina agar jalannya agak dipercepat, dia sudah lumayan jengah melihat tingkah sahabat nya didepan orang-orang yang memujanya.
"Ntar malam jadi nggak,tadi rian hubungi gue lagi katanya ngajak lo balapan." Ujar ADE salah satu most wanted kampus itu yang barusan datang dengan teman-teman nya.
"Lihat entar aja,nanti kita kan ada latihan untuk persahabatan senin nanti." Jawab julian,cowok ketiga yang tampannya diakui di kampus itu, jelas saja dia,dia pun mengakui itu apalagi yang menduduki tempat pertama dan kedua telah diisi oleh kedua sahabat nya,JACOB DAN CRIS.
selamat pagi
happy reading!!!
****
"Yuk kekantin,udah lapar banget gua." Ajak dina menutup laptopnya dan meletakkan dalam tas.
"Ayok."
Mereka berdua pun beranjak dari duduk mereka untuk ke kantin menuntaskan rasa lapar yang sudah menyerang,setiap kelebihan ada kelemahan,begitu pun moanna,jika sarapan nasi dia akan mengantuk tapi sarapan roti membuat dia dengan mudah merasa lapar.
Setelah memesan makanan,kedua gadis itu memainkan ponsel sambil menunggu pesanan mereka datang.
Perhatian amo teralihkan saat merasa disampingnya ada seseorang yang duduk,bukan hanya amo,dina oun begitu,amo tersenyum kecil melihat orang yang kini duduk bersamanya.
"Lo udah pesan?" Tanya jacob pada amo,gadis itu pun mengangguk.
"Udah,ni lagi nungguin pesanannya datang." Jawabnya,lain dengan amo yang tersenyum,dina malah memutar mata malas melihat sosok disampingnya,dia sih suka-suka saja jika para cowok tampan itu gabung dengan mereka, tapi tidak dengan satu makhluk ini.
"Ck...ngapain sih lo sini,lo pindah dana biar cris yang disini." Ujar dina blak-blakkan menampakkan rasa tak sukanya pada ADE,walaupun ade ganteng tapi tetap saja dengan pembawaannya yang usil dan sering membuat darah dina naik,pemuda itu sangat tidak di sukai dina.
"Ya elah din,masih pagi ni,marah mulu lo,PMS ya?"
Plak
"Gilak." Maki dina dan buang muka malas meladeni ade, teman-teman nya hanya menggeleng melihat kelakuan mereka berdua.
Tak lama makanan mereka pun datang dengan barengan milik anak laki-laki tadi. "Ntar sore sibuk nggak?" Tanya jacob lembut pada amo yang sedang mengaduk baksonya.
"Belum tau, kenapa?" Tanya amo melihat ke jacob.
"Gue ada latihan basket untuk senin nanti,mau
lihat nggak?"
"Latihan aja jac,mau dilihat juga, nggak puas apa lihat di kampus." Ujar ade santai mengaduk mi ayam nya tanpa memperhatikan situasi saat itu yang langsung berubah karna jawabannya.
Plak
"Aduh!!! Ngapa sih lo doyan banget namplok gue,suka bilang!" Gerutu ade yang mi nya sudah berjatuhan ke meja akibat pukulan dari dina.
"Najis begokkk, tuh liattt." Kata dina mengode ade untuk lihat ke depannya,ade pun mengikuti pandangan dina.
"Apaan sih,lihat art..." Ucapannya langsung terhenti saat melihat apa yang ditunjuk dina."eh jac, kenapa? Muka lo kok kayak mau nelen orang."tanya ade hati-hati, belum sadar kalau dia yang penyebab nya.
"Ya... Mau nelen lo begok." Lagi dapat makian pelan dari dina.
"Udah...ayok makan lagi,nanti dingin makanannya." Ujar amo menghentikan ketegangan sesaat itu.
"Jadi gimana mo, mau nggak,tuh liat mukanya jacob udah kusut belum lo jawab,lagi ngidam tuh." Tadi ade sekarang julian yang dengan sengaja menggoda jacob,mereka sangat tahu kalau jacob sangat menyukai moanna, tapi sepertinya moanna belum ada sinyal untuk menerima nya,bahkan sudah berapa kali dia menolak jacob yang jelas-jelas most wanted yang banyak digilai perempuan kampus itu bahkan diluar sana,entah apa alasannya.
"Ehm gimana ya,kak riko baru pulang...rencananya kita kumpul keluarga nanti sore." Tolak amo secara halus tak ingin jacob tersinggung.
Jacob cuma bisa menghela nafas lemah,susah sekali baginya untuk mengajak moanna pergi keluar, gadis itu bahkan banyak memiliki alasan untuk menolak nya, apalagi alasan itu sangat mendasar bukan alasan tipuan.
"Ya udah nggak papa,tapi senin nanti janji untuk lihat kita main ya." Katanya pasrah namun tak rela.
Moanna tersenyum."iya...gue janji."
***
Brak
"Akhhhh!!! Ssssttt sakit lin,lepasinnn...gue enggak ada apa-apa sama jacob, gue cuman kasi dia coklat."
"NAH ITU YANG GUE NGGAK SUKA, LO TAU KAN JACOB ITU CUMAN MILIK GUE,JADI LO JANGAN KEGATELAN MAU KASIIN DIA COKLAT SEGALA,LO KIRA GUE NGGAK MAMPU BELIIN DIA COKLAT HAA!!!" berang Linda, menarik paksa rambut seorang gadis dan membawanya kedalam toilet rusak di belakang kelas.
"Pegangin tangannya." Perintah Linda pada antek-antek setianya,dia pun mengambil gayung yang berisi air comberan lalu menuangkannya ke kepala gadis tadi,gadis itu hanya bisa menahan tangisannya, jika tak ingat orang tuanya diancam jelas dia ingin sekali berteriak meminta pertolongan.
update lagi niah akak,lagi kejar tayang soalnya🤣🤣🤣
"Jadi kita mau kemana?" Tanya riko yang kini menjadi supir dadakan keluarga nya,sesuai perjanjian digrup chatan keluarga mereka,mereka sore ini akan pergi makan diluar.
"Sushi Sushi."ujar amo semangat mengangkat telunjuknya keatas,dimas melirik sekilas kebelakang untuk melihat anak gadisnya yang duduk bersama istri tercinta permaisuri dayana.
" Oh oke,kita ke japanese food."
***
Jacob
Jacob
Jacob
"HUUUUUUUU JACOB I LOVE YOU."
"GANTENG BANGET SIH ANAK ORANG. "
"JADIIN SELIR JUGA NGGAK PAPA."
bukannya senang,jacob sangat kesal dengan teriakan yang tak bermutu itu,bukan mereka yang jacob harap,walaupun banyak yang menyemangati nya, dia hanya ingin moanna,tidak butuh yang lain.
"Lo kenapa sih,bukan nya semangat tapi lemes gini,niat nggak sih latihan." Kata dika,rival jacob yang sayang nya juga pemain basket satu kelompok dengan jacob.
DIKA sama dengan jacob, Sama-sama memuja moanna,hanya saja sifat mereka sangat berbeda,jika jacob mendekati moanna dengan lembut, tidak dengan dika,dia suka menjahili moanna,dia bilang melihat moanna kesal membuat hatinya senang.
Jacob hanya menghela nafas malas,malas meladeni dika,malas latihan, malas ada disana,mau nya moanna.
Dia heran,dimana banyak perempuan mendekati nya, moanna hanya ingin bertemanan saja dengannya,tapi itu dia yang membuat moanna menarik dan membuat jacob menyukainya dari awal kenal sampai sekarang, tak peduli moanna menolaknya,berada di dekat moanna pun sudah mempengaruhi hatinya.
Setelah selesai latihan dengan keterpaksaan,jacob pulang lebih dulu meninggalkan sahabatnya dan para penggemar yang rela tidak pulang sekolah hanya untuk melihat dia latihan.
"Kenapa tuh anak?" Tanya ade melihat kepergian jacob yang tampak buru-buru mengendarai mobilnya.
"Biasa...moanna nggak ada mana ada semangat hidup anak itu,heran gue,wajah tampan nggak dimanfaatin,masih banyak lagi yang cantik,tuh Linda juga cantik tuh."tunjuk julian pakai dari pada
gadis yang berjalan menuju ke mereka.
"Yang cantik mang banyak, tapi paket lengkap susah dicari." Kalimat yang tak pernah dibayangkan oleh kedua temannya itu keluar dari mulut cris,diantara mereka cris jelas lebih pendiam dari jacob,sebenarnya kurang lebih karna jacob juga banyak bicara kalau hanya dengan moanna.
"Jacob mana, kok cuman kalian?" Tanya Linda yang sudah berdiri didepan ketiga pemuda itu,mereka belum berencana pulang, masih mau mengeringkan keringat mereka.
"Udah pulang duluan." Ade jawab mewakilkan kedua temannya yang tampak acuh dengan linda.
"Cepet amat,ada acara dia nya?"
"Nggak tau, kayaknya nggak ada juga." Masih ade,cris pun berdiri."pulang."katanta seraya melenggang pergi tanpa menunggu jawaban temannya lalu disusul julian dan ade yang menyempatkan lihat ke linda
***
"Senin nanti kamu langsung masuk ke kantor,papi sudah memberitahu kan tentang kedatangan kamu,jadi jangan cari alasan untuk tidak datang." Kata papi setelah mereka menyelesaikan acara makan-makan.
"Cepat banget pi,aku mau istirahat dululah." Tolak riko cemberut,moanna tertawa kecil melihat kelakuan kakaknya itu,jika diluar orang mengenalnya pria yang dingin, tapi kalau dengan keluarga dia tak akan malu menampakkan sisi lainnya,seperti sekarang.
"Istirahat apaan,sudah lama istirahat disana, disini mau minta istirahat lagi,papi itu juga mau istirahat, nikmati waktu berdua sama mami kami." Riko hanya bisa berdecih sinis,itu kalimat intinya,pria tua yang selalu menempel dengan istrinya.
Sebenarnya dimas tidak tua,itu hanya panggilan dari riko dan istri nya saja,kedua orang ini sungguh memiliki masalah dengan orang tua itu, berbeda dengan moanna yang hanya terus tersenyum melihat keluarga nya,tak ada yang membuat nya harus sama dengan kakak dan mami nya karna papinya sangat menyayangi nya dan memanjakan nya.
"Dek...gimana kuliah kamu?" Tanya riko mengalihkan pembahasan,dia akui dia tidak bisa menang dari papinya,dia rasa juga sudah cukup untuk papinya bekerja, sudah ada dia yang menyelesaikan s2 nya dan sekarang giliran dia yang akan memimpin perusahaan keluarga mereka.
Riko sudah lama terjun di dunia bisnis, hanya saja dia sambil kuliah dan tak banyak waktu untuk perusahaan.
"Baik...lancar aja." Jawab amo dengan senyum yang tak pernah luntur diwajah manis plus cantik itu,riko pun mengakui kecantikan adiknya itu, sampai-sampai menjadikan dia jadi kakak yang posesif,dia menekankan dalam hatinya untuk melindungi adiknya itu.
Tangan riko terulur mengusap sayang rambut adiknya."bagus...jadi nanti mau lanjut s2 atau ada rencana lain?"tanyanya lagi,moanna yang ditanya seperti itu melihat ke arah mami papinya seakan minta jawaban.
"Belum tau,belum ada rencana apa-apa kak,ngikuti alur aja." Jawabnya santai,orang tua dan kakaknya pun juga tak ingin memaksa apa kehendak anaknya dan adiknya itu,selagi amo nyaman mereka ikut-ikut saja,lagian jika amo tidak memiliki minta apa-apa,mereka masih sanggup mengurus permata keluarga itu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!