Disebuah desa,hiduplah seorang janda bernama mbok Liam bersama anak gadis nya bernama Mayang,
Kehidupan mereka serba kekurangan karena mbok Liam ditinggal suami nya meninggal akibat dipatuk ular beberapa tahun lalu.
Kini mbok Liam yang sudah tua itu tidak bisa bekerja lagi karena mengalami cedera dikaki kanan nya akibat terjatuh dari jembatan saat ia pulang dari rumah majikan nya didesa sebelah,saat itu wanita tersebut tergesa-gesa sehingga tidak memperhatikan jalan yang ia lalui,diri nya panik saat mendengar kabar jika suami nya terluka.
Kini hanya tinggal anak gadis nya bernama Mayang itu yang ia harap kan untuk mencari nafkah agar mereka bisa menyambung hidup.
Namun kehadiran Mayang ditengah masyarakat desa tidak disambut dengan baik,mengingat wujud nya yang buruk rupa membuat mereka tidak mau berinteraksi dengan gadis tersebut.
Hal itu membuat Mayang sangat sedih dan sakit hati karena setiap hari diri nya menerima hinaan dan caci makian orang-orang desa itu,mereka mengutarakan sebuah kebencian pada diri nya.
Mayang dianggap sebagai aib dan pembawa wabah penyakit didesa itu,hingga suatu hari terjadi tragedi yang sangat mengerikan,
Tragedi tersebut merenggut nyawa ibu nya yang mencoba untuk membela dan melindungi Mayang dari amukan warga desa.
"Pembawa sial!..dasar pembawa sial! pencuri!! usir gadis itu dari desa ini,jangan sampai dia membawa wabah penyakit bagi anak-anak dan seluruh warga didesa ini"teriak masa yang berkumpul dihalaman rumah kepala desa tersebut.
"Hei itu dia gadis itu,mari kita lempari saja dia dengan batu agar ia tidak berkeliaran lagi" terdengar teriakan warga yang mengamuk saat melihat Mayang lewat didepan mereka saat itu.
"Jangan main hakim sendiri,belum tentu dia bersalah,aku yakin gadis itu tidak mencuri seperti yang kalian tuduhkan,jujur sebenar nya dia gadis yang baik,kemarin dia sempat menolong anak ku".sahut kepala desa tersebut.
"Tidak pak...dia memang pencuri serta pembawa sial didesa kita ini,kami tidak mau dia berkeliaran setiap saat karena bisa saja gadis sial itu membawa wabah penyakit" ujar mereka.
Kemudian mereka melempari Mayang dengan batu yang ada dijalan itu,terlihat gadis itu hanya meringis,dan menangis menahan sakit akibat batu-batu itu mengenai kepala serta seluruh tubuh nya, namun ia tidak bisa menghindar dari lemparan-lemparan batu tersebut.
"Tolong!....tolong jangan bunuh aku,aku mohon! Apa kesalahan ku sehingga kalian begitu sangat membenci diri ku? ujar nya mengiba disela tangisan pilu nya itu.
"Hentikan!...hentikan sekarang juga! tindakan kalian ini bisa membunuh anak ku,kalian manusia biadap! tidak punya hati nurani,apa salah kami sehingga kalian berbuat seperti ini terhadap anak ku?" teriak mbok Liam.
"Anak dan ibu sama saja,satu nya pembawa sial sementara ibu nya perayu suami orang,kita harus menyingkir kan mereka dari desa ini" teriak warga itu lantas melempari kedua nya dengan batu.
"Nak...pergilah! pergi dari sini! pergi yang jauh nak...."ujar mbok Liam disela tangisan nya.
"Tapi bu...aku tidak akan meninggalkan ibu sendirian disini,aku takut bu.. ayo kita pergi! kita tinggal kan desa ini bu" teriak Mayang.
Namun mbok Liam mendorong Mayang kesebelah kiri jalan itu,kebetulan disana terdapat sebuah jurang yang lumayan cukup dalam namun tidak berbahaya karena tidak ada benda tajam disana,yang ada hanya tanah kuning bekas galian doser.
"Aaaaaaakkkk...pergi nak!!!
"Ibuuuuuu....... kenapa ibu melakukan ini bu? ibuuuuu.......!" teriak Mayang menangis sejadi-jadi nya.
Perbuatan warga itu membuat mbok Liam menghembuskan napas terakhir nya saat itu juga ,wajah wanita tua itu sudah tidak berbentuk.
Namun sebelum itu,ia sempat mengutuk desa tersebut,setelah itu barulah ia menghembuskan napas nya,.
Mayat mbok Liam seketika dikubur begitu saja oleh warga desa tersebut.
Hikkssss...ibuuuuuu...kenapa ibu meninggal kan ku sendiri,?dulu ayah kini ibu,kalian berdua sudah meninggal kan ku sendirian jadi apa yang harus aku lakukan buuuu?teriak nya.
Tangisan pilu Mayang tersebut mengundang simpati seorang pria yang tengah memancing disungai tidak jauh dari tebing curam tempat Mayang terjatuh itu.
"Siapa yang menangis disiang bolong seperti ini,?aduh jangan-jangan dedemit penunggu sungai ini" ujar nya panik lantas mendengar kan tangisan itu dengan seksama.
Namun rasa nya ia mengenal suara wanita yang tengah menangis itu,Agus pun menghampiri sumber suara tersebut.
Dengan berbekal golok ia menebas ilalang penghalang pandangan nya untuk mengintip wanita yang menagis itu.
"Mayang.....apa yang ia lakukan disana?ujar nya panik ketika melihat gadis bernama Mayang itu bersimbah darah.Agus pun menghampiri nya,
"Dek Mayang,...kau kenapa?apa yang kau lakukan disini? kenapa wajah dan tubuh mu penuh luka begini?ujar nya mengajukan beberapa pertanyaan kepada gadis tersebut.
"Mereka membunuh ibu ku mas hiksss,warga desa ini sangat tega,mereka tidak mempunyai hati nurani,apa kesalahan kami sehingga kami dibenci seperti ini? ujar Mayang dalam isakan tangis nya.
"Sudah-sudah,cerita nya nanti saja yang terpenting sekarang kau,lihat keadaan mu kondisi mu sangat memprihatin kan sekali dek" tukas Agus.
Kemudian ia membawa gadis tersebut pulang kerumah nya saat sampai dirumah Agus, Mayang sangat terkejut ternyata Agus adalah anak seorang kepala desa, dan itu hari kedua pertemuan mereka.
"Ibu...ayah...tolong dek Mayang! teriak Agus memanggil kedua orang tua nya,teriakan Agus tersebut didengar oleh mereka lantas mereka pun menghampiri Agus.
"Ada apa nak?kenapa kau banyak darah seperti itu?apa kau terluka?ujar si kepala desa bertanya kepada anak nya tersebut.
"Tidak yah,bukan aku yang terluka tapi dek Mayang,dia sangat sekarat luka nya sangat parah jika tidak diobati maka bisa infeksi nanti" sahut pemuda itu.
"Ya ampun nak....kenapa kau membawa gadis pembawa sial itu masuk kedalam rumah kita?apa kau tidak takut nak,Mayang itu hampir dibunuh oleh warga tadi namun ibu nya lah yang menjadi korban" ujar ibu si Agus.
"Apa?tidak mungkin,semua itu tidak mungkin,Mayang gadis yang baik tidak mungkin dia itu pembawa sial"tukas si Agus.
Semua percakapan Agus dan kedua orang tua nya itu didengar oleh Mayang,ia merasa sedih karena kedua orang tua Agus juga tidak menyukai diri nya,namun ia merasa bahagia karena Agus masih memihak pada nya.
Mayang pun merasa jatuh cinta pada pemuda tersebut,ia yakin Agus juga merasakan hal yang sama seperti apa yang ia rasakan saat itu.
"Ah,terserah kalian saja,inti nya aku melihat kalau gadis itu baik,dia tidak bersalah kalian saja yang mengklaim nya seperti itu,ibu tolong jangan menuduh Mayang seperti itu" ujar Agus.
Kemudian ia menghampiri Mayang yang ada dikamar tamu rumah nya,disana ia meminta maaf kepada gadis tersebut mewakili kedua orang tua nya.
"Dek..maafkan ayah dan ibu ku ya! mas mohon jangan menyimpan dendam terhadap mereka,mas yakin mereka hanya terhasut oleh hasutan warga desa ini" ujar nya.
"Iya mas,tidak masalah aku tidak apa-apa kok, sudah biasa mendengar perkataan seperti itu bahkan sudah menjadi makanan sehari-hari" sahut nya dengan senyuman merekah dibibir manisnya yang ranum.
"Gadis itu masih berkeliaran didesa ini,aku kira dia sudah meninggal saat didorong oleh ibu nya dari tebing itu"terlihat seorang wanita paruh baya berbicara kepada rekan nya.
"Dari mana kau tau?jika benar,maka kita tidak boleh membiarkan nya hidup berkeliaran dikampung kita ini,gadis itu pembawa sial lihat semua anak-anak sakit terkena penyakit kulit,aku yakin mereka terjangkit wanita iblis itu"tukas nya.
"Malam ini kita harus membakar rumah wanita ****** itu! tidak boleh dibiarkan berlarut-larut seperti ini,bisa terkena sial desa ini"ujar wanita-wanita itu,mereka merencanakan sesuatu yang fatal terhadap Mayang.
Sementara itu Mayang sudah sedikit pulih dari luka nya,ia pun berpamitan untuk pulang kerumah nya kepada Agus,namun terlihat pemuda itu tidak ingin membiarkan Mayang pulang sendirian.
Ia pun mengantar Mayang pulang kerumah nya malam itu,kegiatan mereka tersebut dilihat oleh warga desa,kedua nya dicegat lantas di intrograsi oleh warga setempat.
"Apa yang kau lakukan dengan wanita pembawa sial ini nak Agus?lebih baik kau tinggal kan saja dia disini nanti kau bisa tertular penyakit nya"ujar mereka.
"Apa-apaan kalian,?kalau bicara jangan sembarangan! Ingat fitnah adalah dosa,dan perbuatan itu lebih kejam dari pembunuha "sahut Agus,kemudian pemuda itu pergi melanjutkan perjalanan nya mengantar kan Mayang pulang kerumah nya.
Selama di perjalanan Mayang hanya diam,ia menangis dalam diam,membuat Agus merasa bersimpati pada nya.
"Hei Riana..lihat tuh tunangan mu berselingkuh dengan wanita pembawa sial itu,apa kau mau Agus direbut oleh nya?lebih baik kau nasehati pacar mu itu sebelum terlambat"ibu-ibu itu memberi tau Riana tentang Agus yang tengah mengantarkan Mayang pulang.
Riana yang mendengar itu pun sangat lah marah,ia tidak terima lantas mengadukan nya kepada sang ayah,kebetulan ayah nya Riana itu adalah seorang dukun.
"Ayah....kata warga, mereka melihat mas Agus berduaan dengan wanita bernama Mayang yang dihakimi oleh mereka kemarin" ujar nya menangis.
"Tenang nak,ayah lihat Agus tidak pempunyai perasaan apa pun pada nya hanya ada rasa kasihan karena gadis itu seorang yatim" ujar nya tersenyum.
"Benar yah?ayah tidak bohong bukan?tukas Riana bertanya kepada ayah nya, dan ayah nya pun menjawab jika semua itu benar,lagi pula Agus tidak akan berpaling dari Riana karena sudah di ikat mantra oleh beliau.
Mendengar penuturan ayah nya Riana sangat bahagia,ia pun tidak khawatir lagi tentang gosip yang menimpa tunangan nya itu.
Sementara Mayang ia sudah sampai dirumah nya yang berada diujung perkampungan itu,gadis itu berterima kasih kepada Agus lantas mempersilahkan Agus masuk kedalam rumah nya.
Namun pemuda itu menolak nya,karena ada keperluan lain dan ia harus segera bertemu dengan orang yang bersangkutan.
"Maafkan mas,tapi mas harus segera pulang dek,mas sudah janji dengan tunangan mas hari ini akan mencoba baju pengantin kami,kau harus datang diacara pernikahan kami ya" sahut Agus.
Mendegar semua itu rasa nya Mayang disambar oleh ledakan petir disiang bolong,ia tidak menyangka jika Agus sudah bertunangan dengan wanita lain,rasa cinta yang ia rasakan terhadap pemuda itu hancur berkeping-keping.
"Oh,iya mas...tidak masalah pergilah! Terima kasih sudah mau mengantar ku pulang" ujar nya dalam kegelisahan hati yang tidak terkira,namun ia mencoba untuk terlihat baik-baik saja.Kemudian Agus pun pulang meninggal kan Mayang sendiri,sementara yang bersangkutan memandangi Agus dengan dendam yang membara.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!