Bruk….
Tanpa sengaja Azela adelia saputri yang kerap dipanggil dengan nama Zela menyenggol anak kecil yang berumur kira kira 5 tahun karena terburu buru.
“aduh, apa kamu tidak apa apa sayang. Maafkan tante, tadi tante tidak melihatmu. ” Ucap Zela panik sambil melihat bocah kecil tersebut
“ Aiden gak papa kok tante ” kata bocah kecil itu dengan suara yang sangat menggemaskan
“ oh Aiden sama siapa disini, dimana mama sama papamu sayang ” Tanya Zela karena sekarang mereka sedang ada di mall. Zela berpikir bagaimana bisa ada anak kecil di mall tanpa pengawasan orangtuanya.
“ hiks..hiks… Aiden nggak tau tante tadi papa duduk ama tante Mona di sana nungguin oma belanja baju, baru Aiden bosan karena papa asik ngobrol sama tante mona jadi Aiden jalan jalan dan sekarang aiden nggak tau lagi harus kemana hiks…”
“ ya udah jangan nangis, sekarang ayo kita cari papa sama oma Aiden yuk” ucap Zela sambil menggendong Aiden.
Karena bingung harus mencari kemana dan Azela juga tidak mengenali orang tua dari anak yang ada di gendongan nya jadinya azela membawa Aiden ke pusat pemberitahuan yang berada di mall tersebut.
Sedangkan disalah satu butik yang ada di mall tersebut Reyhan yang baru menyadari sang anak tidak ada disampingnya dilanda kepanikan. Reyhan mencari di segala sudut butik mencari keberadaan Aiden dibantu dengan Mona. Sedangkan nyonya Elika yang melihat sang anak kepanikan menjadi bingung.
“ Rey, kenapa apa yang sedang kamu cari dan dimana Aiden ” Tanya nyonya Elika kepada sang anak
“ ma, apa Aiden tadi datang sama mama?” Tanya balik reyhan karena saking paniknya jadi dia tidak mendengarkan perkataan mamanya
“ apa kamu ini Rey, mama aja nanya kamu kalau seandainya Aiden sama mama, mama nggak akan nanya dan tentunya Aiden ada saat ini di samping mama ” kata Elika
“ tunggu tunggu maksud kamu Aiden hilang Rey ” ucap Elika panik yang baru menyadari kepanikan di wajah sang anak dan perkataanya
“ Rey nggak tau mama tadi Aiden masih ada di samping aku duduk manis ma ” kata Rey sambil mengusap kasar wajahnya
“ jika Aiden di samping kamu duduk manis nggak mungkin dia sekarang hilang Rey. Pasti kamu nggak menyadari Aiden beranjak dari samping kamu karena kamu fokus ngobrol sama mona kan ” kata Elika sambil menatap sinis Mona dan sang anak
“ nggak gitu tan….” Belum siap Mona meneruskan perkataanya, suara pemberitahuan bahwa ada anak yang ditemukan oleh salah satu pengunjung mengalihkan perhatiaan mereka
“ selamat siang untuk semua pengunjung mall kami, kami ingin menyampaikan bila ada yang merasa kehilangan anak kecil yang berumur kira kira 5 tahun dengan jenis kelamin laki laki. harap melapor ke pusat pemberitahuan."
setelah mendengar pemberitahuan tersebut nyonya Elika langsung saja menarik tangan Rey menuju ke sana. karena yakin itu pasti Aiden cucu nya.
Sedangkan ditempat pusat pemberitahuan Aiden duduk anteng dipangkuan Azela
“ tante, Aiden lapar” ucap Aiden sambil mengusap perut kecilnya
“ Aiden lapar? Ya udah ini tante punya roti. Aiden makan ini dulu ya tunggu papa Aiden datang baru kita makan ” kata Zela sambil membuka bungkus roti tersebut
“makasih mama” ucap Aiden dengan senyum manis yang membuat Zela sangat terkejut
Melihat Zela yang hanya bengong membuat aiden menjadi sedih
“ tante nggak maunya jadi mama Aiden. Aiden nggak punya mama tante, Aiden juga mau punya mama kayak teman teman Aiden. Aiden mau tante jadi mama Aiden. Tante maunya jadi mama Aiden. baru Aiden disa dipangku terus kanya ini, bisa diperhatikan sama mama, disuapi makan, ditemani tidur, dibacakan cerita kanya cerita cerita teman aiden. Aiden nggak pernah digituin mama hiks…hiks…hiks…” jelas Aiden dengan air mata yang mulai berjatuhan, hingga semua yang berada di ruangan itu merasa terharu akan permintaan kecil dari bocah tersebut.
“ hei, Aiden nggak boleh nangis. Aiden boleh kok manggil tante dengan sebutan mama nggak papa tante nggak marah kok”
“ beneran mama? mama nggak bohong kan “ kata Aiden dengan mata berbinar
“iya ma..mama nggak bohong kok” jawab Zela dengan terbata
Aiden yang permintaannya terkabulkan sangatlah senang hingga dia memeluk zela dengan sangat erat
“ya udah, ini makan rotinya baru mama suapi, akkkk......” Kata Zela sambil menyuapi Aiden dengan roti dan dengan senang hati Aiden melahap kue yang disodorkan oleh Zela kepadanya. Saat Zela sedang fokus dengan aiden tiba tiba pintu ruangan tempat Zela dan aiden dibuka dengan cukup keras yang mana membuat seisi ruangan tersebut terperanjat karena terkejut tak terkecuali Zela dan Aiden.
“ papa, oma “ panggil riang Aiden
“ sayang, syukurlah kau tak apa apa” ucap Elika dengan menciumi seluruh wajah Aiden yang berada dipangkuan Zela
“ Aiden, kamu kemana saja sayang kamu membuat papa sangat khawatir loh” kata Rey sambil mengambil Aiden dari pangkuan Azela
“ papa, maafkan Aiden yang membuat papa khawatir. Tadi Aiden jalan jalan lalu Aiden lupa harus pulang kemana sampai Aiden ketemu sama mama, dan mama bawa Aiden kesini nungguin papa sama oma jemput Aiden ” terang Aiden yang mana membuat Rey, nyonya Elika beserta Mona terkejut bukan karena perkataan aiden tapi tentang kata mama yang keluar dari mulut Aiden
“mama” beo Reyhan
“ iya mama, papa” ucap Aiden sambil menunjuk Azela, yang mana membuat Zela kebingungan harus menjelaskan bagaimana karena Reyhan, nyonya Elika dan Mona melihat kearahnya apalagi Mona melihatnya dengan sinis
“hei, apa yang Lo lakuin hingga Aiden sampai sampai panggil lo dengan sebutan mama, ha” kata Mona marah
“maaf nona saya tidak lakukan apapun pada Aiden hingga dia memanggil saya mama, saya juga sama dengan kalian semua bahkan saya lebih terkejut saat Aiden manggil saya mama” ucap zela kesal
“mona apa apaan kamu ini kenapa kamu bentak dia, dia sudah membantu kita menjaga Aiden. Kalau pun dia mau apa apa kan Aiden dia tidak akan mau capek capek bawain Aiden kesini dan jagain Aiden sampai sekarang.” Ucap Elika yang ikut kesal dan malu atas sifat Mona yang tidak tau malu.
“nggak gitu ma, aku…” belum sempat Mona berbicara nyonya Elika sudah terlebih dahulu berbicara
“sudah sudah, nak kalau boleh tau nama kamu siapa ya? ” Tanya nyonya Elika
“nama saya Azela nyonya, panggil Zela saja” jawab Zela
“nak Zela kami mengucapkan terima kasih telah menjaga Aiden dengan baik sampai kami sampai kesini tadi, jadi sebagai permintaan terima kasih kami bolehkah kita makan bersama?” Tanya nyonya Elika
🌼🌼🌼🌼🌼
hai teman-teman reader semua selamat datang di novel Abal Abal ini terima kasih sudah berkenan mau mengunjungi novel author yang masih banyak kekurangan nya.
jangan lupa dukung author nya dengan cara tinggalkan jejak.
“ sebelumnya terima kasih atas tawarannya tentang makan bersama tapi mohon maaf saya tidak bisa untuk bergabung makan dengan nyonya karena saya ada urusan yang harus saya kerjakan. sekali lagi saya mohon maaf nyonya” kata Zela tidak enak
“Sayang sekali ya, sebenarnya saya sangat ingin makan bersama dengan kamu nak tapi karena kamu memiliki pekerjaan yang penting dan tidak dapat di tunda, mungkin lain kali saja” ucap nyonya Elika yang kecewa
“mama nggak mau makan sama Aiden, Aiden kan mau disuapi makan sama mama” ucap Aiden dengan mata berkaca kaca yang mana membuat zela tidak tega
“maaf Aiden, kakak nggak bisa menemani Aiden makan ya, kakak ada urusan soalnya, lain kali saja ya” kata Zela sambil mengelus kepala Aiden dengan sayang sedangkan Rey hanya melihatnya saja karena dia tidak mengenal siapa Zela.
“hiks…hiks…hiks… bukan kakak tapi mama hiks… hiks…mama nggak mau sama Aiden, nggak mau lagi Aiden panggil mama, mama nggak sayang Aiden? Aiden mau disuapi sama mama hiks…hiks…aiden mau sama mama” kata aiden sesenggukan hingga membuat Zela jadi iba dengan bocah kecil tersebut
“ Aiden dia bukan mama Aiden dia hanya kakak Zela tidak mama Aiden” ucap Rey yang tidak merasa senang sang anak memangil orang yang mereka baru kenal dengan sebutan mama. tapi perkataan Rey malah membuat Aiden malah mengencangkan tangisannya
“bukan kakak tapi mama” teriak Aiden dengan kencang sambil sesenggukan
“ya udah Aiden jangan nangis lagi atau mama nggak jadi ikut Aiden makan” kata zela yang membuat Aiden langsung berhenti menangis dan langsung tersenyum yang mana membuat nyonya Elika dan Rey menjadi tenang sekaligus bingung karena biasanya jika Aiden sudah menangis sangat susah mendiamkannya sedangkan dengan Zela, Aiden sangat menurut.
“karena nak Zela sudah setuju ikut makan jadi kita ke resto yang ada di mall ini aja yuk“ ajak Elika. mereka pun berjalan berbarengan kearah salah satu resto yang ada di mall tersebut. Sesampainya di resto tersebut mereka pun langsung memesan makanan, jika orang lain yang melihat mereka pasti memikirkan mereka adalah keluarga besar. Didalam resto tersebut Aiden selalu saja bermanja-manja saja dengan Zela. sesekali Aiden juga menciumi wajah Zela yang membuat Zela tersenyum begitupun nyonya Elika sedangkan Mona sudah terlebih dahulu pulang karena tiba tiba memiliki pekerjaan.
“nak Zela udah umur berapa nak?” Tanya Elika
“umur saya 20 tahun tan” jawab zela
“udah punya pacar?” Tanya Elika lagi
“belum tan, saya masih fokus kuliah dan kerja tan” ucap Zela malu malu
“oh saya lihat lihat kamu telaten bangat jagain Aiden, dan kelihatan nya juga Aiden nyaman bangat sama kamu” ucap Elika yang dibalas senyuman manis dari zela
“oh ya kamu kerjanya dimana nak?” Tanya Elika
“saya buka toko kecil tan,sebuah kafe lebih tepatnya tan” jawab Zela
“wah, itu udah bagus dong nak.” Jawab Elika
“permisi tuan nyonya ini pesanannya” ucap pelayan yang mengantar makanan mereka
Mereka pun makan dengan lahap, aiden makan dengan disuapi Zela. belum selesai makan telepon Zela berbunyi yang ternyata telepon dari mamanya
“halo ma”
“kamu dimana ha..” bentak Yenti mama tiri zela
“aku masih di mall ma, bentar lagi pulang kok ma”
“sekarang kamu pulang. Enak aja kamu tenang tenang di sana sedangkan di rumah banyak kerjaan. Pulang sekarang!”
“iya ma, Zela pulang” jawab zela, sedangkan ibu tiri zela sudah mematikan sambungan, teleponnya
“ maaf tante, Zela harus pulang sekarang mama saya sudah menunggu di rumah tan” ucap Zela
“ya udah, kamu mau diantar tidak” Tanya Elika
“nggak usah tante. Zela bawa motor kok “ jawab Zela dan di anggukin Elika
“Aiden mama pulang dulu ya, lain kali kita main lagi bolehkan” ucap Zela lembut
“tapi Aiden masih mau sama mama” ucap Aiden
“mama ada urusan sayang lain kali kita main lagi nanti mama belikan es krim mau ya, nanti kalau aiden kangen sama mama Aiden boleh main ke toko mama di sana banyak kue enak” kata Zela
“beneran mama”
“iya lain kali kita main lagi, oke”
“baiklah, mama hati hatinya, besok kita jumpa lagi mama” kata Aiden sambil mencium pipi kanan Zela
“ya udah mama pulangnya, tuan tante Zela baliknya. Oh nya kalau Aiden mau mampir ke kafe aku yang ada di jalan anggrek no 45 ya tan, nanti nama kafe nya zela snack ya tan.”
“oh iya sayang”
“ya udah zela balik duluan ya tan” ucap Zela sambil memberikan Aiden kepangkuan nyonya Elika
“sayang mama pulang dulu ya. ummmah” kata Zela sambil mencium pipi aiden
Setelah berpamitan Zela langsung pulang kerumahnya.sesampainya di rumah Zela sudah ditunggu Yenti didepan pintu rumah dengan berkacak pinggang
“kok lama bangat, kamu kesasar ya di mall sana, saya sudah menunggu kamu lebih dari setengah jam” ucap yenti
“maaf ma, tadi zela kena macet” bohong Zela
“CK.. itu pasti alasan kamu saja. Udah sana buruan setrika baju saya, karena kamu saya jadi terlambat” kata Yenti meninggalkan Zela.
Setelah kepergian mama tiri Zela, Zela pun langsung menyetrika pakaian Yenti dan langsung memberikannya kepada Yenti setelah selesai di setrika. Setelah pekerjaannya selesai Azela pun langsung menuju kamarnya. Sesampainya didalam kamar zela langsung menghempaskan tubuhnya ke kasur empuk miliknya.
“ uhhh.., capeknya” keluh Zela
Sebenarnya Zela merupakan anak dari orang kaya. Zela yang bernama lengkap Azela Adelia Saputri itu merupakan anak tunggal dari pasangan Andre dilon Saputra dan dinara ayu wijaya. Keluarga dari mama kandung Zela merupakan orang yang terpandang yang mempunyai perusahaan yang diberi nama wijaya corp yang sekarang dipimpin oleh Andre papa Zela. Saat Zela berumur 8 tahun mama kandung zela meninggal dunia karena sebuah kecelakaan saat setelah pulang dari perusahaan. 2 minggu setelah kepergian mama Zela, Andre kembali menikah dengan Yenti. Yenti juga memiliki anak perempuan seusia Zela yang bernama elsa cantika.
Awal awal pernikahan papa Zela semua berjalan seperti biasanya Yenti juga tidak membeda-bedakan zela dengan Elsa. tapi seiring berjalannya waktu Yenti sudah mulai berubah apalagi sejak kematian Oma dan opa Zela. di rumah Yenti akan menyiksa Zela, kadang Zela akan dipukul hanya karena masalah kecil atau melakukan kesalahan yang mungkin sangat sepele. Zela juga dijadikan pembantu di rumahnya sendiri walaupun di rumah Zela ada pembantu tetapi Yenti dan Elsa akan tetap menyusahkan dan menyuruh Zela sesuka hati mereka. Jika ditanya pernahkah Azela mengadu kepada sang papa jawabannya pernah tapi kalian tau bagaimana respon sang papa, Andre tidak percaya terhadap Zela bahkan sang papa juga sekarang tampak acuh tak acuh terhadap Zela bahkan sudah sering membentak zela hanya karena hasutan dari Yenti dan Elsa.
🌼🌼🌼🌼
tinggalkan jejaknya, ya para reader ku tercinta❤️❤️❤️
Saat Zela tengah meratapi nasibnya tiba tiba dia teringat wajah imut dan semua perkataan Aiden saat mereka di mall tadi.
“tante nggak maunya jadi mama Aiden. Aiden nggak punya mama tante, Aiden juga mau punya mama kayak teman teman Aiden. Aiden mau tante jadi mama Aiden. Tante maunya jadi mama Aiden, baru Aiden bisa dipangku terus kayak ini, bisa diperhatikan sama mama, disuapi makan, ditemani tidur, dibacakan cerita seperti cerita cerita teman Aiden. Aiden nggak pernah digituin mama hiks…hiks…hiks…”
perkataan Aiden selalu saja berputar-putar di kepala Azela. permintaan kecil yang terlontar dengan tulus dari bibir mungil Aiden yang membuat zela tergerak hatinya memenuhi permintaan sederhana bocah kecil itu.
“ kasian bangat nya Aiden masih kecil tapi mamanya udah nggak ada. Kalau di lihat nasib kami nggak jauh berbeda. Aku juga sudah ditinggalin sama mama waktu aku masih umur 8 tahun hanya beda beberapa tahun dari Aiden. Pasti Aiden merasa iri sama teman-temannya belum lagi kalau Aiden kena bully disekolah, tapi semoga aja kalau suatu saat Aiden sudah punya mama sambung nggak seperti mama sambung ku yang sangat galak persis seperti nenek sihir.” Lirih Zela
🌼🌼🌼🌼
sedangkan, di Kediaman keluarga Mahendra
“papa tahu nggak?” Tanya Elika kepada Jimmy suami Elika sekaligus papa dari Rey
“ ya papa mana tau ma, mama kan balum cerita” kata Jimmy geleng geleng kepala
“ah, iya ya. tadi saat kami di mall…….” Elika pun menceritakan semua kejadian tadi kepada Jimmy.
Jimmy mendengarkan cerita Elika dengan seksama hingga tidak ada yang ketinggalan.
“eh, tunggu ma, mama bilang kafe mana tadi?” Tanya jimmy
“ih papa, kafe zela snack yang ada di jalan anggrek loh pa”
“kafe snack, bukankah itu kafe terlaris di kota ini ya ma, yang terkenal akan keenakannya dan harga nya yang terjangkau.”
“eh, iya ya pa. mama juga baru sadar pantaslah waktu mama dengar dia bilang nama kafe nya agak familiar di telinga mama”
“Jadi mama, rencana jodohkan dia sama Reyhan gitu mam”
“iya pa, mama lihat dia juga orangnya baik, sopan dan yang paling penting Aiden terlihat bangat nyaman sama sayang dengan dia pa” jawab Elika antusias
“papa dukung aja sih ma, tapi kalau untuk Rey papa nggak pasti kalau dia mau mama, sedangkan mama aja tau sendiri Rey orang nya bagaimana”
“iya sih pa, nanti kita bicarakan sama Rey pelan pelan.”
……
Pagi hari di kediaman Azela
Bruk..bruk….
“Zela, bangun kamu. Dasar anak pemalas” teriakan dan gedoran pintu yang amat kencang membangunkan zela, zela tidak terlampau kaget akan hal itu karena itu sudah sering sekali terjadi bahkan hampir setiap hari.
“ihhhh, apaan sih pagi pagi udah pada ribut aja.” Gerutu Azela sambil membukakan pintu kamarnya
Setelah membuka pintu Azela hanya di sapa dengan wajah memerah menahan amarah yang terpancar dari wajah sang ayah dan ibu sambung nya, sedangkan Elsa tampak menangis di sana.
“dasar anak tidak tau di untung. Bisa bisa nya kamu merebut pacar saudaramu sendiri” bentak pak andre setelah melihat wajah Zela
“apa pa, pacar? aku nggak ada rebut pacar dia pa, bahkan aku nggak tau dia punya pacar" ucap Zela bingung akan tuduhan sang papa, bahkan ia menjawab nya dengan santai sambil melihat kearah Elsa
“hiks…hiks…, kamu selalu saja begitu Zel kalau kamu memang menyukai Andrian aku nggak papa kok, aku akan mundur kalau memang kamu suka sama dia. Tapi kamu malah tega nusuk hubungan kami dari belakang. Selama ini aku kira kamu tulus sayang sama aku ternyata itu hanya tipu muslihat mu saja.”
Tuduh Elsa yang memanaskan keadaan. seperti api yang membara ditambahi bensin sang ayah pun tampak sangat marah. sedangkan, Zela hanya menatap Elsa dengan tatapan datar karena hal hal seperti itu sudah terbiasa oleh nya, zela hanya ingin melihat bagaimana respon sang ayah.
Apakah ayahnya percaya padanya atau tidak, tetapi setelah melihat ekspresi sang papa setelah mendengar ucapan Elsa membuat Zela kecewa karena sang papa lebih mempercayai anak tirinya di bandingan dengannya anak kandungnya sendiri.
Azela berusaha mengingat ingat siapakah Andrian yang dikatakan pacar dari saudara tiri nya itu, hingga ingatan nya tertuju ke nama Andrian jaka sanjaya, senior nya di kampus. Andrian jaka sanjaya, merupakan pengusaha muda yang juga terbilang sukses. Andrian merupakan mantan kakak senior Zela dan juga Elsa. Andrian sudah lama menyukai Zela dan bahkan Rian juga pernah mengutarakan isi hatinya kepada Zela tapi Zela menolaknya.
Andrian merupakan cowok tertampan sewaktu di kuliah sehingga banyak sekali yang menyukainya termasuk Elsa yang tergila gila dengan sosok Rian yang tampan juga merupakan anak dari orang kaya. Tapi Elsa sangat kesal saat tau Rian menyukai Zela yang merupakan saudara tirinya sehingga Elsa kerap kali mengatakan hal yang tidak tidak untuk menjelekkan Zela di mata Rian.
Plak……..
Sebuah tamparan beserta bentakan keras menyadarkan zela dari lamunannya
“ZELA DASAR ANAK YANG TIDAK TAU DIUNTUNG KAU INI, tidak bisakah kau melihat ketulusan saudari mu ini dia bahkan rela memberikanmu pacar yang sangat dia cintai untukmu tapi lihatlah dirimu malah tidak tau malunya merebut pacar saudari mu sendiri.” Bentak Andre kepada sang putri
“ aku tidak pernah merebut pacar nya pa, tidak bisakah kau mempercayai putri kandungmu ini barang sekali pun pah” lirih Zela dengan suara tercekat karena lagi lagi sang papa tidak mau percaya padanya.
🌼🌼🌼🌼
hai para reader ku tercinta jangan lupa tinggalkan jejak di novel ku yang amburadul ini yah.😚😚😚😚
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!