"Sialll"umpat seorang gadis cantik yang berlari cepat dari kejaran orang-orang yang mengejar nya ingin menangkap nya.
Brukk
Suara hantaman keras di jalan raya membuat semua orang mengerumungi kecelekaan yang tiba-tiba tersebut. Tubuh gadis itu terpental kuat ke aspal mengeluarkan banyak darah dari kepala dan mulut nya.
"Ahh apa aku akan mati?"gumam nya pelan hingga mata nya memberat dan menutup.
...
Di dunia lain seorang gadis yang berada di sebuah kamar mewah yang sedang memejamkan mata nya tiba-tiba terbangun.
"Aiss kenapa kepala ku sakit begini"gumam nya pelan.
"Tunggu bukan kah seharus nya aku sudah mati, tidak mungkin aku selamat dari kecelakaan itu"sambung nya dengan heran dan menatap sekeliling ruangan di mana ia berada.
Baru saja ia akan berbicara kepala nya terasa sangat sakit dan putaran kejadian demi kejadian berputar di kepala nya seperti film membuat ia mengerang kesakitan hingga tak lama kemudian berhenti.
"Tunggu"
"Ini ingatan siapa?"
"Wahh jangan-jangan aku memasuki tubuh orang lain seperti yang aku baca di novel-novel,tapi apa mungkin"ungkap nya sambil berpikir, kemudian ia mengingat kilasan ingatan di kepala nya yang tentu bukan ingatan milik nya.
"Ck,, seperti nya begitu, tapi tidak masalah jika aku bertemu pengecut itu aku akan membunuh nya"sambung nya mengendus kesal mengingat kejadian di mana ia di kejar oleh orang-orang itu hingga berkahir kecelakaan.
Saat ia akan berdiri suara tangisan dari luar terdengar begitu nyaring membuat nya tertegun. Dengan cepat ia berdiri dan akan berlari namun.
Brukk
"Ahh sial"umpat nya karna baju ia pakai terinjak kaki nya membuat nya terjatuh.
"Aihh ini baju zaman apa an sih ribet begini"gerutu nya berdiri.
Ia pun segera mengangkat baju tersebut dan membuka pintu, namun ia mematung di tempat melihat kejadian di depan nya.
Banyak mayat pelayan dan pengawal berserakan di lantai dan ia melihat beberapa pengawal juga yang berdiri dengan pedang di tangan mereka masing-masing yang telah berlumuran darah.
"Kalian membunuh mereka"tanya nya menatap para pengawal tersebut.
"Benar permaisuri"ucap salah satu dari mereka.
Belum juga mengatakan apapun lagi suara tangisan beberapa orang dari luar kembali terdengar.
"Kami bukan pemberontak bagaimana mungkin kami dari istana memberontak"ucap suara wanita dari luar menangis keras.
"Maafkan kami permaisuri semua sudah ada bukti nya dan sesuai dengan titah yang mulia kaisar jika permaisuri dan para pangeran serta putri akan di asingkan ke desa Zhaoguo"ucap kasim kepercayaan kaisar Xia.
Permaisuri Wei Zia hanya bisa menangis memeluk kedua putra dan satu putri nya yang masih kecil juga melihat putra pertama nya yang menutup mata.
"Ibunda"panggil suara dari belakang membuat permaisuri Wei Zia menoleh dan melihat gadis yang kini sudah menjadi menantu nya tersebut berdiri di belakang nya.
"Qiao Ming Yue"ucap nya pelan dengan mata memerah.
"Karna hari sudah malam yang mulia kaisar meminta permaisuri agar besok pagi segera meninggalkan istana"ujar kasim tersebut, tanpa menunggu jawaban dari mereka ia dan pengawal yang berada di dalam tadi segera meninggalkan kediaman yang kacau dan ada mayat tersebut.
Kediaman itu tampak suram dengan suara tangis menyedihkan mereka kecuali Qiao Ming Yue yang diam saja karna ia tidak tau cara nya menangis.
"Ibu masuk lah ke dalam bersama si kembar biar aku yang mengurus suami ku"ujar Qiao Ming Yue segera mengangkat tubuh pangeran Xia Yuan Zi masuk ke dalam di ikuti permaisuri Wei Zia dan si kembar yang masih menangis sesegukan berjalan masuk ke dalam.
"Ibu..."panggil putri Xia Mei Nuan dengan tubuh bergetar menatap mayat-mayat di depan mereka yang berserakan yang merupakan mayat para pelayan dan pengawal kediaman pangeran Xia Yuan Zi.
Tak hanya putri Xia Mei Nuan yang takut putra Xia Mo Tian dan putra Xia Mu Zian juga merasa takut karna baru pertama kali melihat hal seperti itu.
"Selamat malam permaisuri"ujar seseorang dari pintu masuk membuat mereka menoleh dan melihat tabib kekaisaran yang datang.
"Saya kemari di perintah kan yang mulia kaisar untuk mengobati luka pangeran Xia Yuan Zi"sambung nya lagi.
Permaisuri Wei Zia diam saja melihat tabib yang masuk ke dalam segera ke kamar pangeran Xia Yuan Zi setelah Qiao Ming Yue mengangguk kan kepala nya dan mengiring tabib tersebut untuk memeriksa suami nya.
"Bagaimana?" tanya Qiao Meng Yue menatap tabib yang menghembuskan nafas nya panjang, meski pun ia sudah dapat menebak nya.
"Luka pangeran cukup parah permaisuri terutama punggung dan kaki nya"
"Dan seperti nya pangeran juga tidak akan bisa berjalan lagi"sambung nya.
"Ma-maksud mu putra ku lumpuh"tanya permaisuri Wei Zia.
Dengan lemah tabib tersebut mengangguk kan kepala.
"Kalau begitu saya permisi dulu ini obat untuk pangeran permaisuri"ujar tabib tersebut meletak kan obat ramuan itu di atas meja.
Qiao Ming Yue mengangguk kan kepala nya mengantar kan tabib tersebut keluar,beberapa pengawal dan pelayan kembali datang ke kediaman tersebut.
"Kami di perintahkan yang mulia kaisar untuk membersihkan kediaman ini"ujar salah pengawal di angguki Qiao Ming Yue.
Mereka semua segera masuk dan mengambil mayat-mayat tersebut dan para pelayan membersihkan nya setelah selesai mereka segera meninggalkan kediaman itu.
Qiao Ming Yue menatap ke kamar di mana ibu mertua dan ketiga adik ipar nya menatap ke arah pangeran Xia Yuan Zi dengan nanar.
"Ibu sebaik nya istirahat lah besok pagi-pagi sekali kita harus meninggalkan istana ini"ujar Qiao Ming Yue menatap ibu mertua nya.
"Tapi Xia Yuan Zi."
"Biar aku yang akan menjaga nya."
"Dia akan baik-baik saja"sambung Qiao Ming Yue menatap ibu mertua nya.
Qiao Ming Yue kini menatap ketiga adik ipar nya juga dan berkata"Kalian juga istirahat jangan khawatir kakak kalian akan baik-baik saja."
"Benarkah kakak ipar"tanya Xia Mei Nuan di angguki Qiao Ming Yuan.
Akhir nya mereka segera keluar dari kamar tersebut pindah ke kamar yang ada di kediaman pangeran Xia Yuan Zi,meski mereka memiliki kediaman masing-masing tapi Kaisar sudah mengatakan jika mereka tidak di izinkan lagi ke kediaman mereka,bahkan kediaman pangeran Xia Yuan Zi juga sudah kosong kecuali perabotan yang tinggal di sana.
Saat kejadian itu Ratu Jiang Li meminta pada pelayan setia nya untuk melakukan nya. Sebenar nya yang harus menjadi Ratu adalah permaisuri Wei Zia sesuai dengan titah kaisar terdahulu namun sebelum pernikahan Kaisar Xia sekarang Kaisar terhadulu sudah wafat hingga Permaisuri Wei Zia akhir nya menjadi Permaisuri yang satu tingkat di bawah Ratu Jiang Li yang merupakan kekasih Kaisar Xia sekarang.
Qiao Ming Yue menatap punggung dan kaki pangeran Xia Yuan Zi yang terluka parah karna hukuman cambuk dan papan yang di alami nya beruntung tidak langsung di hukum gantung karna merupakan keturunan Kaisar juga putra pertama.
"Pasti ini gara-gara perebutan tahta"gumam Qiao Ming Yue geleng kepala.
Ia dapat menebak nya karna membaca novel tentang berbau kerajaan yang tidak akan segan saling menjatuhkan bahkan membunuh saudara mereka untuk dapat tahta tersebut.
"Ssstt"ringisan suara membuyarkan pikiran Qiao Mng Yue segera mendekat ke arah ranjang di mana pangeran Xia Yuan Zi.
"Jangan bergerak dulu luka mu belum lama di balut"ujar Qiao Ming Yue.
"Siapa kamu?"tanya Pangeran Xia Yuan Zi.
"Aku Istri mu"jawab Qiao Ming Yue dengan santai.
Pangeran Xia Yuan Zi terdiam karna memang sebelum kejadian itu dia telah menikah dengan gadis pilihan ibu nya tersebut.
"Kamu mau minum?"tanya Qiao Ming Yue menatap Pangeran Xia Yuan Zi yang diam.
Bukan nya menjawab Pangeran Xia Yuan Zi malah bertanya"Dimana ibu dan adik ku?".
"Ibu dan adik kembar ada di kamar lain sedang istirahat"
"Tenang saja,mereka baik-baik saja"sambung Qiao Ming Yue.
Kedua nya sama-sama diam tidak mengatakan apapun hanya hingga tak lama Pangeran Xia Yuan Zi membuka suara.
"Kamu sudah tahu keadaan kami sekarang bukan"ujar Pangeran Xia Yuan Zi.
"Aku tahu, lalu kenapa"tanya Qiao Ming Yue .
"Lebih baik kita bercerai saja kamu bisa mencari pria yang lain"ucap pangeran Xia Yuan Zi.
"Enak saja kamu mau mencerai ku,kita baru menikah dan aku tidak mau menjadi janda secepat itu"kata Qiao Ming Yue menatap Pangeran Xia Yuan dengan mata mendelik.
"Enak sekali dia mau mencerai kan aku, apa kata dunia jika aku jadi janda muda, Cih jika Qin Su mengetahi nya pasti dia akan menertawakan ku,mau aku taruh di mana muka itu ini"ucap Qiao Ming Yue dalam hati nya.
"Setelah keluar dari istana ini kami akan tinggal di desa jauh tanpa membawa apapun,tidak tahu bagaimana nanti kedepan nya kehidupan kami yang mungkin untuk makan saja akan susah"jelas pangeran Xia Yuan Zi.
"Separah itu kah"gumam Qiao Ming Yue memiringkan kepala nya ke samping berpikir dan menatap pangeran Xia Yuan Zi sebentar lalu ia mengangguk kan kepala nya.
"Tidak masalah aku akan ikut dengan kalian"
"Tenang saja aku tidak akan membuat kita kelaparan nanti"sambung nya lagi.
Pangeran Xia Yuan Zi tertegun dan diam menatap Qiao Ming Yue yang terlihat santai dan ceria.
"Bukah kah putri bangsawan Qiao yang satu ini harus nya pendiam dan pemalu bahkan penakut kenapa sekarang malah tidak sesuai dengan apa yang aku dengar?".Pangeran Xia Yuan Zi mengatakan hal itu di dalam hati nya sambil menatap Qiao Ming Yue yang juga menatap nya dengan wajah polos nya.
"Lebih baik kamu istirahat saja agar besok pagi tubuh mu sehat saat akan meninggalkan istana"kata Qiao Ming Yue.
Pangeran Xia Yuan Zi diam saja memalingkan wajah nya ke samping untuk tidur untuk tidur lagi.
"Ais dia kaku sekali sudah seperti kenebo kering untung saja tampan"gumam Qiao Ming Yue.
Dia mengambil baju pemilik tubuh yang ia tempati yang terbungkus kain lalu berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya yang lengket setelah selesai ia keluar dengan pakaian lengkap duduk di kursi yang ada di kamar tersebut.
"Seperti nya memberi mereka pelajaran sebelum pergi dari sini tidak akan masalah"pikir Qiao Ming Yue. Ia kemudian tersenyum kecil dengan kepala mengangguk membernarkan pikiran nya.
"Beruntung aku memiliki racun-racun ini"Kata nya dalam hati setelah melihat ruang dimensi nya yang berisi beberapa botol racun di dalam nya yang ternyata ikut berpindah juga.
Tengah malam setelah memastikan Pangeran Xia Yuan Zi tertidur lelap ia berjalan pelan seringan kapas menuju pintu dan membuka nya.Dia pun keluar dari kediaman mewah tersebut seperti hembusan angin yang membawa nya ke kediaman mewah lain nya.
"Cih kalian terlalu serakah dan memiliki hati yang hitam rasakan saja bagaimana rasa nya menjadi bahan ejekan seluluh negeri ini"gumam Qiao Ming Yue saat tiba di kediaman yang paling mewah kediaman Kaisar Xia juga yang lain tak luput dari sasaran nya.
Dengan perlahan ia memasuk kan bubuk racun yang telah di ambil dari ruang dimensi nya melalui celah kamar itu,begitu juga dengan kediaman lain nya di mana para putri berada, Sedangkan Kaisar Xia dan pangeran lain nya ia memasuk kan juga bubuk racun namun racun yang berbeda.
Setelah selesai ia segera pergi ke gudang harta kerajaan saat mengingat ucapan Pangeran Xia Yuan Zi jika mereka kedepan nya belum tahu bagaimana hidup nya.
"Aku rasa di ambil semua tidak akan masalah,bukan kah mereka masih banyak memiliki harta yang lain"ujar nya sambil memasuk kan kotak-kotak berisi tael emas dan perak ke dalam ruang dimensi nya yang memang kosong hanya berisi beberapa senjata dan racun di dalam nya. Ia juga mengambil banyak perhiasan dan batu kristal langka yang menurut nya menarik.
"Hahaha selamat menikmati hari kalian"gumam nya pelan segera melesat cepat pergi dari sana sebelum ada yang mengetahui keberadaan nya.
Angin malam berhembus dengan kencang tidak menyurutkan Qiao Ming Yue untuk memberi pelajaran pada semua orang di kediaman Bangsawan Qiao karna dari ingatan pemilik tubuh nya, dia tidak di perlakukan baik di sana apalagi ibu dan saudari tiri nya.
Sebelum memberikan mereka racun ia lebih dulu menuju ruang harta keluarga Bangsawan Qiao. Sama seperti di Istana Qiao Ming Yue juga memasuk kan kotak-kotak tael emas dan perak ke dalam ruang dimensi nya meninggalkan sedikit di sana.
"Anggap saja ini sebagai uang yang harus nya aku miliki dari dulu"ujar nya tersenyum puas meninggalkan setengah kotak tael perak di dalam sana.
Selesai segera Qiao Ming Yue menaburkan bubuk racun di sela kamar mereka semua baru lah ia kembali ke kediaman Pangeran Xia Yuan Zi.
Pagi-pagi sekali sebelum matahari terbit kasim kepercayaan Kaisar Xia sudah datang ke kediaman pangeran Xia Yuan yang pintu di buka oleh Qiao Ming Yue yang memang tidak tidur semalaman menjaga Pangeran Xia Yuan Zi.
"Ada apa pagi-pagi ke sini?"tanya Qiao Ming Yue.
"Yang Mulia Kaisar mengatakan agar semua pagi ini meninggalkan istana permaisuri"kasim tersebut.
"Sepagi ini?"
"Benar Permaisuri karna akan lebih baik jika sekarang pergi"
Qiao Ming Yue mengendus dingin berjalan masuk ke dalam membangunkan ibu mertua dan adik-adik nya yang masih tidur.
"Kamu kenapa?"tanya Qiao Ming Yue pada pangeran Xia Mu Zian yang terlihat pucat.
Dengan segera ia menyentuh dahi Pangeran Xia Mu Zian yang ternyata demam cukup tinggi.
Saat ini mereka sudah bereda di kereta kuda yang akan mengantarkan mereka ke desa Shaoguo setelah tabib memeriksa Pangeran Yuan Zi dan Pangeran Mu Zian juga ada obat yang mereka bawa untuk berjaga-jaga walaupun Qiao Ming Yue memiliki air suci penyembuh di ruang dimensi nya.
Beruntung kereta kuda yang di berikan oleh kaisar cukup luas dan Qiao Ming Yue sudah melepaskan tempat duduk di dalam kereta mengganti nya dengan kasur cukup tebal agar pangeran Yuan Zi bisa berbaring walaupun dengan telungkup setidak nya tidak menimbulkan sakit di punggung dan kaki nya yang seharus nya masih membutuhkan perawatan.
"Ibu kenapa ayah mengusir kita dari istana"tanya Pangeran Mo Tian.
"Di sana bukan lagi tempat tinggal kita dan jangan mengatakan tentang istana dan kaisar lagi"kata Permaisuri Wei Zia dengan tegas.
Ia sebenarnya tidak ingin mengatakan hal itu tapi apa yang di lakukan kaisar Xia sudah sangat keterlaluan, Bagaimana mungkin ia mengusir istri dan anak-anak nya sendiri bahkan membuat putra pertama nya seperti sekarang yang lebih menyakit kan bagi nya semua yang terjadi tidak di selidiki lebih dulu juga mencabut gelar nya sebagai permaisuri dan anak nya sebagai pangeran dan putri.
Semua terdiam setelah mendengar perkataan permaisuri Wei Zia yang sekarang menjadi Nyonya.
"Kaisar sialan,lihat saja nanti aku akan membunuh mu bahkan semua yang ada di dalam Istana"kata Qiao Ming Yue dalam hati nya.
"Bu aku lapar"ujar Xia Mei Nuan.
"Ini kalian makan lah"
"Sebelum pergi pelayan di dapur memberikan makanan untuk kita"kata Nyonya Wei membuka bungkusan yang tak jauh dari nya,memberikan kue-kue tersebut pada mereka untuk di makan.
"Berapa lama kita di perjalanan ke desa itu bu"tanya Qiao Ming Yue.
"Tergantung cuaca dan perjalanan kita biasa nya satu bulan lebih akan tiba di sana"jawab Nyonya Wei di angguki Ming Yue.
Setelah perut mereka di isi si kembar mulai memejamkan mata mereka di dekat Yuan zi, sedangkan Ming Yue dan Nyonya Wei bersandae di dinding kereta karna tidak akan muat.
Kereta kuda telah melewati kota mulai masuk ke dalam hutan dan jalan nya juga tidak sebaik yang ada di Ibu kota memperlambat perjalanan mereka. Kaisar hanya mengizinkan mereka di bawa oleh dua pengawal yang menarik kereta kuda bergantian dan juga hanya membawa baju beberapa potong baju sederhana.
"Berhenti lah di desa atau di kota yang ada penginapan nya,kita istirahat di sana"kata Qiao Ming Yue pada dua pengawal itu.
"Tapi nona..."
"Lakukan saja kami tidak akan kabur hanya istirahat"
"Wing Yue kita tidak memiliki uang untuk menginap"kata Nyonya Wei pada menantu nya.
"Ibu serahkan saja pada ku, aku memiliki uang"jawab Ming Yue menunjuk tas kain yang ia bawa.
Ia menatap adik-adik ipar dan suami nya yang istirahat tidak nyaman terutama suami nya yang sakit. Ming Yue melihat ke arah Mu Zian yang membuka matanya." Masih demam".
"Tidak lagi kakak ipar"kata Mu Zian pelan.
Ming Yue menyentuh dahi Mu Zian yang panas nya memang turun. Jadilah sepanjang jalan melewati hutan mereka berbicara agar tidak bosan.
Tiba di kota mereka segera istirahat di penginapan sesuai dengan Ming Yue, setelah membayar beberapa tael perak untuk tiga kamar mereka istirahat dengan tenang di kamar setelah lebih dulu membersihkan tubuh mereka.
.....
Pagi hari mereka kemudian melanjutkan perjalanan dengan Ming Yue membeli banyak makanan untuk mereka di dalam kereta kuda.
"Jangan terlalu boros Ming Yue pergunakan uang itu untuk seperlu nya saja perjalanan kita masih jauh agar sampai di desa"kata Nyonya Wei pada menantu nya.
"Ibu tidak perlu khawatir tentang uang aku bisa mengurus nya dan lagian aku membawa banyak uang juga jadi akan aman saat di perjalanan maupun tiba di desa"kata Ming Yue tersenyum lebar karna ia dapat merasakan ibu mertua nya begitu baik.
"Baiklah". Nyonya Wei juga ikut tersenyum menatap menantu nya yang memang ia sayangi. Qiao Ming Yue adalah putri dari sahabat nya sendiri juga penolong nya dulu.
"Kamu tidak mau makan kue-kue ini?"tanya Ming Yue pada suami nya yang kini duduk.
"Tidak"jawab Yuan Zi.
"Ck dia kaku sekali"gumam Ming Yue menatap ketiga adik ipar nya yang asyik memakan kue dan permen yang ia beli.
Hampir sore mereka belum juga tiba di desa atau kota yang masih melewati hutan,sepanjang jalan Ming Yue hanya berbicara dan bercada dengan adik-adik ipar nya agar tidak bosan hingga kereta kuda berhenti mendadak.
Ming Yue yang pendengaran nya tajam menangkap suara langkah kaki kuda mendekati kereta kuda mereka,Dia sedikit menggeser tirai untuk melihat keadaan di luar.
"Ibuu..."suara Mei Zi memegang erat baju sang ibu.
"Kakak pertama seperti nya ini yang menjadi target kita"ujar suara dari luar.
"Aku juga tahu karna hanya kereta ini saja yang lewat"kata suara lain yang Ming Yue tebak adalah yang di panggil kakak pertama.
"Mohon maaf tuan-tuan kami hanya lewat saja dan tidak membawa apapun"kata pengawal yang menjadi kusir kereta kuda mereka.
"Hahaha,,kami juga tahu tetapi seperti nya yang di dalam kereta boleh menemani bersenang-senang"kata kakak pertama itu.
"Aku melihat ada gadis cantik di dalam nya"sambung nya lagi.
"Benar kakak kita sudah lama tidak bersenang-senang"suara yang lain terdengan juga gelak tawa mereka yang riuh.
Jleb
"Aaaa"
"Ja-jangan bunuh saya"
"Terlambat"
"Aaa"
Suara teriakan yang dapat di pastikan adalah suara kedua kusir kereta kuda mereka. Mata Ming Yue menajam dengan tangan terkepal erat dan tanpa kata ia segera melesat cepat ke arah orang-orang yang menghentikan kereta mereka.
Brukk
Dia menarik kasar yang seperti nya ia tebak adalah yang di panggil kakak pertama tadi.
"Kalian berani mengganggu ku".
Tangan nya meninju kepala kakak pertama tersebut dengan terus menerus.
"Ingin bersenang-senang bukan,mari kita bersenang-senang aku dengan hati melayani kalian semua".
"Cih sudah jelek begini aku buat tambah jelek saja"
Pukulan demi pukulan Ming Yue lancarkan di tubuh kakak pertama tersebut lalu ia menendang nya ke tanah bahkan yang di panggil kakak pertama itu tidak sempat melawan satu pukulan pun.
Semua anak buah yang melihat mundul beberapa langkah melihat betapa ganas nya Ming Yue menghajar kakak pertama mereka.
Ming Yue sendiri menatap mereka satu persatu" Kalian mau merasakan juga seperti dia"
"Jika ya aku dengan hati memberikan pelayan itu pada kalian"sambung nya santai.
"Ma-maaf kan kami nona telah mengganggu perjalanan kalian silahkan lewat"ujar kakak pertama tersebut dengan cepat karna ia tahu tidak akan bisa melawan gadis muda di depan nya dari pada mengambil resiko lebih baik ia melepaskan mereka.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!