Siang itu terlihat seorang gadis dengan wajah lesu yg baru pulang dari sekolahnya. ia langsung masuk ke kamar dan menutup pintu rapat rapat. ia melempar tas sekolahnya ke sembarang arah.ia menyandarkan dirinya di dinding kamar sambil meringkuk kedua kakinya dengan tangan yg memegang kedua lututnya.
"tuhan.... kok hidup aku kayak gini banget sih? aku capek tuhan!
kapan sih aku bisa kayak orang orang yang selalu dikenal,diperhatikan dan di sanjung banyak orang" ucap gadis tersebut yang air matanya sudah membasahi kedua pipinya.
gadis tersebut adalah Nafisa. Nafisa Zahra fitriani yaitu seorang gadis pemalu dan introvet yang hidup dalam keluarga yang sederhana. ia tinggal di desa Suka Jaya, kota bandung. ia merupakan putri tunggal dari pasangan pak Antoni Dan bu Revi Anita. ayah nafisa adalah seorang petani dan ibunya hannya seorang ibu rumah tangga. kehidupannya di cukupi dari hasil kerja keras ayahnya sebagai petani yang kadang mengelola ladang sendiri, kadang mengelola ladang orang lain.
"Nafisaaaa nafisaaa kamu nggak makan nak? ayo keluar makan dulu" ucap bu
revi yg memanggil manggil nafisa dari balik pintu kamar.
"aku nggak lapar bu... nanti aja aku makannya" teriak nafisa dari dalam kamar.
"tumben kamu nggak lapar,biasanya pulang sekolah langsung makan" ucap bu revi.
"ibu kalau mau makan, makan aja dulu" ucap nafisa.
"yaudah kalau gitu, tapi nanti kamu makan ya,nanti sakit" ucap bu revi.
"iya..."
bu revi pun langsung pergi dari kamar nafisa. nafisa yang didalam kamar masih sibuk berperang dengan pikirannya.
"huftt.... aku capek,tapi yaudah lah mending aku sholat zuhur dulu moga nanti aku bisa tenang"
setelah melaksanakan sholat,nafisa mencurahkan segala keluh kesahnya ke tuhan pencipta alam.
"ya allah, hamba nggak berdaya ya allah. kenapa engkau menciptakan hamba mempunyai sifat seperti ini,hamba capek jadi anak pemalu dan pendiam seperti ini. kapan hamba bisa kayak teman teman hamba yang berani berbicara didepan umum,banyak teman,dikenal ,dapat banyak perhatian,cantik tidak seperti hamba ya allah. hamba anaknya pendiam,tidak mempunyai banyak teman,pemalu banget,tidak dikenal banyak orang dan tidak cantik seperti wanita wanita diluar sana.
ya allah jika memang ini cobaan untuk hamba, tolong kuatkan hamba ya allah. karena hamba terlalu rapuh untuk diuji berkali kali" lirih nafisa dalam doanya.
setelah selesai sholat nafisa langsung keluar dari kamarnya dan pergi ke dapur ketempat ibunya berada.
"bu..." panggil nafisa pada ibunya yang sedang mencuci piring.
" iya..,udah sholat kamu nak? kalau udah ayo buruan makan dulu" ucap ibu nafisa
"udah bu... ayah udah makan bu?" tanya nafisa
"ayah kamu belum pulang dari kebun nak, dan belum makan. rencananya ibu mau nganterin makan siang buat ayah kamu ke ladang"
"biar aku aja bu, aku aja yang nganterin makan siang buat ayah, aku mau makan diladang aja nanti sama ayah" ucap nafisa
"yaudah kalau gitu, ibu siapin dulu bekalnya"
setelah ibu nafisa menyiapkan bekal yang akan dibawa nafisa ke ladang,nafisa langsung berangkat keladang ayahnya. ladang ayah nafisa tidak terlalu jauh dari rumahnya. nafisa hannya perlu menempuh perjalanan beberapa menit saja sudah sampai di sana.
"ayahh......" panggil nafisa
"eh anak ayah, tumben kamu kesini nak?" ucap ayah nafisa.
"ini nafisa mau nganterin makan siang buat ayah, ayah belum makan kan?"
"iya nak, ayah belum makan"
"yaudah ayah makan dulu, nanti lanjut lagi kerjanya"
"iya nak, kamu udah makan belum?"
"belum yah, ini nafisa bawa bekal juga sekalian biar bisa makan bareng sama ayah"
ayah nafisa tersenyum dan mengusap usap kepala nafisa.
"udah yah ayo makan, udah nafisa siapin ni makanannya"
"iya nak, yaudah kalo gitu ayah pergi cuci tangan dulu ya"
setelah cuci tangan, ayah nafisa dan nafisa pun makan.
"nafisa, sekarangkan kamu udah kelas 12,rencana kamu habis ini mau kuliah dimana nak?" tanya ayah nafisa disela sela makannya.
"aku nggak ada rencana buat kuliah yah" ucap nafisa.
"loh kok gitu?"
"iya yah, aku tamat sekolah rencananya mau lanjut cari kerja aja biar bisa bantu ayah sama ibu" ucap nafisa.
"nafisa, ayah sama ibu lebih senang kalau kamu kuliah nak, kamu masih muda lo nak, kan sayang kalau nggak kuliah" ucap ayah nafisa.
"iya yah, tapi nafisa nggak mau jadi beban buat ayah sama ibu. kuliah itu kan bayarnya mahal yah, lagi pula ayah kan tau nafisa anaknya pendiam dan nggak bisa banyak bicara di depan umum, sedangkan kuliah itu kita dituntut untuk bisa banyak bicara ini itu sama dosennya. itu beban yah buat nafisa yang pendiam ini" ucap nafisa panjang lebar.
"nafisa, kamu itu nggak jadi beban kok buat ayah sama ibu, lagi pula itu sudah kewajiban kami sebagai orang tua kamu buat anaknya bahagia. kuliah emang begitu nak, ayah tau kamu anaknya pendiam dan susah jika harus berkomunikasi sama orang yang baru dikenal, tapi dengan kuliah kan kamu bisa mengatasi kesulitan kamu itu"
"iya yah nafisa tau, tapi nafisa beneran nggak ada niat mau kuliah yah, nafisa mau cari kerja aja" ucap nafisa lagi.
"sekarang ayah tanya, nanti kamu mau kerja apa?" tanya ayah nafisa
belum sempat nafisa menjawab tiba tiba terdengar suara tabrakan di seberang jalan dekat ladang nafisa.
ayah nafisa dan nafisa yg sedang makan pun segera mencuci tangannya dan langsung bergegas ke sumber suara.
disaat nafisa dan ayahnya sampai di seberang jalan,mereka berdua terkejut karena melihat ada mobil yang menabrak pohon di seberang jalan. ayah nafisa dan nafisa segera menghampiri mobil tersebut dan menghampiri orang yg berada di dalam mobil tersebut. ternyata di dalam mobil ditemukan seorang pria berpakaian baju koko yg kepalanya terbentur ke kaca mobil.
ayah nafisa membantu mengeluarkan pria tersebut dari dalam mobil yg keadaannya masih setengah sadar.
"nak kamu nggak papa nak?" tanya ayah nafisa setelah berhasil membantu pria itu keluar dari mobil.
"saya nggak papa pak, cuman kepala saya terasa sakit dan pusing pak" ucap pria tersebut yg kesadarannya mulai hilang dan pingsan.
"yah dia pingsan yah, gimana ini yah?" tanya nafisa
"kita bawa dia pulang kerumah aja nak, biar dia bisa diobati" ucap ayah nafisa, lalu memanggil beberapa warga yg kebetulan lewat disana untuk membantu membawa pria itu pulang kerumah.
sesampainya dirumah nafisa, pria tersebut dibawa ke kamar tamu dan di baringkan di sana. ayah nafisa segera memanggil bidan yg tak jauh dari rumahnya untuk mengobati pria tersebut.sekarang pria tersebut sedang di periksa oleh bu bidan. nafisa,ayah dan ibunya menunggu di dekat pintu kamar tamu.
"yah dia siapa?" tanya ibu nafisa yg tidak tahu siapa yg dibawa pulang oleh suami dan anaknya.
"ayah juga nggak tau bu,tapi tadi pas ayah sedang makan diladang dengan nafisa, tiba tiba kami mendengar suara tabrakan dan langsung bergegas ke sumber suara, dan kami melihat ada sebuah mobil menabrak pohon. lalu ayah segera pergi ke arah mobil dan melihat ada pria itu didalam mobil. saat ayah sudah mengeluarkannya dari dalam mobil dia pingsan. lalu ayah bawa saja dia kesini untuk diobati" ucap ayah menjelaskan.
"owh.. begitu yah, tapi kalau dilihat lihat dari penampilannya sepertinya dia bukan orang sembarangan" ucap ibu.
"bukan sembarangan maksud ibu?" tanya ayah.
"ya dia kayaknya seorang ustadz gitu lo yah, ayah lihat aja dari penampilannya yang pakaiannya baju koko, dan sorban dikepalanya" ucap ibu revi.
"iya benar bu, nafisa lihatnya juga kayak gitu" ucap nafisa.
"tapi kalau dilihat lihat dia masih muda,dan kalau memang dia seorang ustadz itu sangat menabjubkan sekali karena jarang di usia sekarang ada anak muda yang jadi ustadz" ucap ayah nafisa tertegun.
"permisi buk pak, saya sudah selesai mengobati luka dikeningnya dan ini ada obat untuknya ketika merasakan pusing" ucap bu bidan.
"oh iya makasih ya bu bidan" ucap ayah nafisa.
"yaudah kalau begitu saya permisi dulu pak buk" ucap bu bidan dan langsung beranjak pergi.
"iya bu bidan"
"aduh saya dimana ini?" ucap pria dari dalam kamar yg baru sadar dari pingsannya.
#BERSAMBUNG.......
*******
Hai readersss,makasih ya bagi yang udah baca cerita aku🙏,ini cerita pertamaku semoga kalian suka ya...
jangan lupa tinggalkan jejak dengan kasih vote dan komen😊
"aduh saya dimana ini?" ucap pria dari dalam kamar yg baru sadar dari pingsannya.
"kamu sudah sadar nak?" tanya ayah nafisa yg langsung masuk ke dalam kamar setelah mendengar suara pria itu yg sudah bangun dari pingsannya, diikuti dengan nafisa dan ibunya.
"iya pak,saya dimana pak?" tanya pria itu yg masih memegang kepalanya yg terasa pusing.
"kamu ada dirumah kami nak, tadi kamu kecelakaan dan pingsan, lalu bapak bawa kesini untuk diobati" ucap ayah nafisa.
"makasih banyak ya pak... bapak sudah menolong saya,saya nggak tau apa yg terjadi sama saya jika tadi saya tidak ditolong oleh bapak" ucap pria tersebut.
"iya nak... sama sama nak,sudah kewajiban kita sebagai manusia untuk saling tolong menolong. oh iya nak kalau boleh tau nama kamu siapa dan kenapa mobil kamu bisa nabrak pohon tadi?" tanya ayah nafisa.
"nama saya Azlan Syarahil pak,biasa dipanggil Azlan. tadi saya hendak mengisi acara pengajian ke kampung sebelah pak,tapi karena jalan yg di lalui mobil saya sangat sempit dan tadi ada hewan yg lewat ditengah jalan, jadi saat saya berusaha menghindar untuk tidak menabrak hewan tersebut saya malah nabrak pohon pak" ucap pria itu menjelaskan.
"ooo jadi begitu ceritanya nak azlan, jalan disana emang kecil nak dan sangat susah untuk dilalui mobil, ngomong ngomong nak azlan ini seorang ustadz ya?" tanya ayah nafisa.
"iya pak saya seorang ustadz" ucap pria tadi yg ternyata namanya azlan.
"saya kagum sama kamu nak, jarang sekali loh anak muda seperti kamu yg jadi ustadz" ucap ayah nafisa.
"hehehe iya pak,saya juga bersyukur karena diberikan anugrah ini oleh allah pak" ucap ustadz azlan sambil tersenyum
"nak azlan ayo minum obat dulu, kepalanya masih sakit kan?" ucap ibu revi mulai ikut berbicara.
"iya bu.. masih sakit bu"
"nafisa... tolong kamu ambilkan air untuk ustadz azlan, dia mau minum obat nak" ucap ibu revi pada nafisa
"iya bu..." ucap nafisa yg langsung bergegas pergi kedapur lalu membawa segelas air putih dan memberikannya ke ustadz azlan.
"ini ustadz" ucap nafisa melirik ustadz azlan sekilas.
"terima kasih" ucap ustadz azlan yg melirik nafisa sekilas lalu menundukkan kembali pandangannya dari nafisa.
"iya..."
ustadz azlan langsung meminum obat yang diberikan oleh ibu revi.
"bu, pak sekali lagi saya ucapkan terimakasih karena telah menolong saya, kalau begitu saya izin pamit ibu bapak" ucap ustadz azlan yg hendak beranjak dari tempat tidur,ia merasa tak enak jika harus berlama lama di rumah nafisa dan ia juga takut orang tuanya khawatir karena belum pulang sampai sekarang.
"loh nak kamu mau kemana? lebih baik kamu menginap saja malam ini disini nak karena kondisi kamu belum sehat betul, lagi pula hari juga sudah malam nak" ucap ayah nafisa yg menghentikan ustadz azlan karena ia khawatir jika pria itu pergi sekarang dan disaat kondisinya belum pulih benar maka itu akan sangat berbahaya.
"iya nak itu benar, sebaiknya kamu malam ini menginap disini saja dulu" ucap ibu revi.
karena merasa tak enak menolak permintaan orang tua nafisa dan merasa dirinya juga belum pulih benar, ustadz alan pun akhirnya setuju untuk menginap dirumah nafisa.
"ya sudah nak,sekarang sebaiknya kamu istirahat nanti kalo ada apa apa kamu bisa panggil kami" ucap ayah nafisa.
"iya pak..." ucap ustadz azlan sambil tersenyum
setelah itu nafisa dan kedua orang tuanya segera keluar dari kamar tamu yg ustadz azlan tempati dan pergi ke kamar masing masing untuk tidur.
didalam kamar nafisa mulai merebahkan dirinya.hari sekarang menunjukkan pukul 23.00 namun nafisa tidak bisa tidur.
"huftt selalu seperti ini kenapa susah banget sih buat tidur, aku tu nggak mau begadang sekarang besokkan aku harus sekolah" ucap nafisa dengan dirinya sendiri.ia sudah berusaha memejamkan matanya tapi rasa kantuk dimatanya sama sekali tidak muncul.
"Ayolah mata tidur dong"ucap nafisa.
nafisa terus bergulat dengan dirinya hingga akhirnya ia terdiam karena mendengar suara orang mengaji dari sebelah kamarnya. suara itu sangat merdu sekali.
"siapa yang ngaji ya? suaranya merdu sekali, eh tapikan disebelah kamar ku kan ada ustadz azlan. apa ustadz azlan yang ngaji? kalau iya suaranya merdu banget" ucap nafisa bergumam sendiri.
"yaallah tenang sekali hatiku mendengarnya, andaikan aja aku dikasih suami kayak begitu nanti, uh pasti senangnya" ucap nafisa yg senyum senyum sendiri lalu ia terlelap dengan sangat cepat karena lantunan ayat suci yg dibaca oleh ustadz azlan.
sedangkan dikamar sebelah ustadz azlan menyudahi mengajinya. ia menutup alqur'an yg ia baca. tadi ustadz azlan juga susah tidur, tapi karena ia melihat ada alqur'an di kamar tamu tersebut jadi ia memutuskan untuk mengaji.
🌻🌻🌻🌻
esok paginya ustadz azlan sudah bersiap siap ingin pamit ke keluarga nafisa yang sudah menolongnya.
"buk pak,sekali lagi terima kasih atas pertolongannya karena sudah mau menolong dan merawat saya disini" ucap ustadz azlan
"iya nak... sama sama"
"kalau begitu saya pamit pak, buk..."
"iya nak, hati hati dijalan...."
disaat ustadz azlan hendak beranjak ke pintu keluar rumah tiba tiba nafisa muncul dengan tergesa gesa.
"ayah,ibu gimana ini, angkot ke sekolah udah nggak ada, gimana nafisa mau kesekolah? sebentar lagi bel masuk mau bunyi" ucap nafisa. nafisa tadi bangun agak kesiangan dan jarak dari rumah dan sekolahnya cukup jauh maka dari itu nafisa ketinggalan angkot, karena biasanya nafisa selalu naik angkot pagi kesekolah yang jam
06.00 sudah berangkat.
"aduh gimana ya nak,disinikan juga jarang ada ojek dan kendaraan lainnya"
"emangnya nafisa sekolah dimana pak?" tanya ustadz azlan
"dia sekolah di SMA CEMPAKA PUTIH" ucap ayah nafisa.
"kalau begitu nafisa bisa bareng sama saya pak, rumah saya searah kok sama sekolahnya nafisa"
ucap ustad azlan tiba tiba, ia mau mengantarkan nafisa kesekolah karena emang jalan rumah ustadz azlan dan sekolah nafisa searah,selain itu juga karena ingin membalas budi kepada keluarga nafisa yang sudah menolongnya.
"alhamdulillah kalau gitu nak, nafisa kamu bareng sama ustadz azlan aja" ucap ibu nafisa.
"iya bu..." nafisa yang tidak punya pilihan lain hannya mengiyakan ucapan ibunya. sebenarnya nafisa sangat malu jika harus pergi berduaan dengan lelaki, apalagi ustadz azlan akan mengantarkannya menggunakan mobil, otomatis hannya mereka berdua didalam mobil. setelah kecelakaan kemarin mobil ustadz azlan dibawa ke bengkel oleh warga,dan karena rusaknya tidak terlalu parah dan bisa dengan cepat di perbaiki,maka dari itu mobil ustadz azlan diantarkan kerumah nafisa dan sudah bisa di pakai kembali.
"yaudah kalau begitu saya pamit bu,pak" ucap ustadz azlan
"nafisa pamit ya ayah ibu.." ucap nafisa menyalimi kedua tangan orang tuanya lalu segera masuk kedalam mobil ustadz azlan dan memilih duduk di bangku belakang karena ia juga merasa enggan jika harus duduk di bangku depan disamping ustadz azlan.
Didalam perjalanan keduanya hannya saling diam. karena keduanya sama sama canggung untuk memulai pembicaraan.
tak terasa mobil ustadz azlan pun sudah sampai di pekarangan sekolah nafisa. nafisa segera turun dari mobil.
"terima kasih banyak ya ustadz" ucap nafisa.
"iya sama sama..."
setelah mengucapkan terima kasih kepada ustadz azlan, nafisa pun langsung masuk ke kedalam sekolahnya, ustadz azlan yg sudah melihat nafisa masuk ke sekolahnya pun langsung melajukan mobil pulang menuju rumahnya.
*******
makasih buat yang udah setia baca,semoga suka sama ceritanya...
jangan lupa tinggalkan jejak dengan kasih vote and komen😊
Tak butuh waktu lama, ustadz azlan pun telah sampai dirumahnya. ia memarkirkan mobilnya di halaman rumah yg sangat besar.
"assalamualaikum" ucap ustadz azlan memasuki rumah.
"waalaikumussalam" ucap orang yg ada didalam rumah.
"ya allah nak, kamu habis dari mana dan kenapa kening kamu ada luka seperti ini" ucap seorang wanita yg tak lain adalah ibunya ustadz azlan.
"iya nak kamu dari mana,dan kenapa kamu nggak pulang semalaman? dan abi juga dapat telpon dari Haji Abdurrahman, katanya kamu tidak datang mengisi acara pengajian semalam" ucap ayah nya ustadz azlan yg ia panggil dengan sebutan Abi.
" maafin alan ya umi abi, kemarin alan kecelakaan makanya nggak datang kepengajian. Hp alan juga mati dan nggak bisa ngabarin ke abi sama umi"
"innalillahi wa innalillahi raji'un, kamu kecelakaan dimana dan kenapa bisa sampai kecelakaan?" tanya umi
"alan waktu itu pas nyetir mau ngehindar biar nggak nabrak hewan yg lewat mi, eh azlan malah nabrak pohon jadinya. untung waktu itu ada bapak bapak dan anaknya nolongin alan dan obatin alan dirumahnya"
"ya allah nak.. lain kali kamu harus lebih hati hati ya! umi sama abi tu cemas mikirin kamu semalaman" ucap umi
"iya mi... maafin azlan udah bikin umi sama abi khawatir"
"iya nak... yaudah sekarang kamu ke kamar kamu mandi abis itu siap siap sarapan ya nak, kamu belum makan kan?" ucap umi.
"iya mi... yaudah alan ke atas dulu ya abi umi"
" iya nak...
🌻🌻🌻🌻
sekarang adalah jam istirahat. nafisa sedang duduk di meja kantin dan melamun.
"oiiiiiiiii..." ucap seseorang melengkingkan suaranya ditelinga nafisa
"astagfirullah mitaaaaaaa!!!! kamu ngagetin dan bikin sakit kuping aku tau nggakkk!"ucap nafisa kesal.
"ya sorri sa... habisnya kamu aku liatin dari tadi ngelamun terus, mikirin apasih?" tanya mita yang merupakan sahabat dekat nafisa.
"mikirin beban hidup" ucap nafisa ketus.
"yaallah Nafisaa segitunya, berat amat ya beban hidup kamu sampe tiap hari ngelamun teruss?" ucap mita
"iya ta.. berattt bangetttt!! boleh nggak sih aku curhat sama kamu?" ucap nafisa dengan raut muka sedih
"ya boleh lah sa, dari dulu juga aku mau dengerin curhatan kamu tapi kamunya aja yg nggak mau cerita" ucap mita
" jadi gini ta, aku tu pusing, bentar lagi kita lulus dan aku nggak tau harus kemana,ngapain, pokoknya nggak tau arah tujuan hidup aku sekarang" ucap nafisa sambil menopangkan tangan didagunya.
" emang kamu nggak mau kuliah sa?" tanya mita
"aku nggak minat kuliah ta. aku pengen cari kerja biar bisa dapet uang terus uangnya bisa buat bantu ayah sama ibu" ucap nafisa
"yah sa, emang nggak papa sama ayah ibu kamu, mereka kan pengen kamu kuliah"
"aku tau ta... tapi beneran aku nggak minat kuliah, pengen cari kerja aja gitu"
"kalau kamu mau kerja,emang mau kerja apa?" tanya mita
"ya kerja apa aja yg penting halal sih, kalau kamu emang habis ini mau lanjut kuliah atau kerja? tanya nafisa
"kalau aku belum tau juga sih, tapi mama sama papa aku nyuruh kuliah" ucap mita
"ya udah kamu kuliah aja kamu kan pintarr"
"ya ilah kamu kan juga pintar sa, harusnya kita tu sama sama kuliah biar bisa sukses bareng" ucap mita.
"ya aku sih pengennya gitu, tapikan kamu tau lah aku kayak gimana ta, aku ini introvert, nggak bisa bergaul dan susah lah kalau kuliah, apalagi kalau nanti aku disuruh ini itu sama dosen nya. dahlah nggak mau bayangin bikin puyengg" ucap nafisa.
"sa.. sa.. dicoba aja belum udah udah main mundur aja" ucap mita menggeleng gelengkan kepalanya.
"eh pokoknya kalau kamu tau ada tempat pekerjaan kasih tau ya, biar bisa lamar gitu"
"iya... iya.. tenang aja"
sekarang hari sudah menunjukkan pukul 15.00.
bel pulang sekolah pun berbunyi. nafisa segera mengemas barang barangnya dan keluar dari kelas.
"sa kayaknya hari ini aku nggak bisa pulang bareng kamu,soalnya disuruh mama kerumah nenek, nenek aku sakit"
"oh gitu yaudah nggak papa, aku pulang sendiri aja, semoga nenek kamu cepat sehat ya" ucap nafisa
" iya... aminnn makasih sa... aku duluan ya"
"iya.. hati hati" ucap nafisa yg terus melihat punggung mita yg mulai menghilang. nafisa emang selalu pulang bersama mita karena arah rumah mereka searah. dan biasanya nafisa mendapatkan tumpangan dari mita. tapi sekarang ia harus menunggu angkot didepan sekolah.
saat nafisa menunggu angkot, tiba tiba hujan deras turun. nafisa segera berteduh ke toko yg ada didepan sekolahnya.
"aduhh... hujannya deras banget lagi, gimana caranya aku pulang? angkotnya dari tadi ditungguin juga nggak lewat lewat" ucap nafisa bergumam dengan dirinya.
saat nafisa melamun tiba tiba tampa sengaja ada seorang pria yang menabraknya dari belakang.
"aduhhh...." ucap nafisa
"eh maaf maaf mbak, saya nggak sengaja, tadi nggak keliatan karna ketutupan barang" ucap pria tersebut.
nafisa menoleh melihat wajah pria tersebut begitu juga dengan pria tersebut yang juga menoleh ke arah nafisa.
"ustadz azlan" ucap nafisa
"nafisa.. ternyata kamu, maafkan saya karna nabrak kamu tadi saya nggak lihat soalnya" ucap ustadz azlan.
"eh iya ustadz, nggak papa.."
"kamu kenapa belum pulang? tanya ustadz azlan.
"emm.. ini saya lagi nunggu angkot ustadz, tapi dari tadi saya tungguin nggak lewat lewat" ucap nafisa.
"yaudah... gimana kalau kamu bareng saya aja, soalnya saya juga mau pergi ngisi acara dikampung kamu"
"ha... emm.., nggak usah ustadz... saya tunggu angkot aja, saya nggak mau ngerepotin" ucap nafisa
"nggak nggak ngerepotin kok, kan searah, anggap saja ini balasan saya karna kamu juga udah nolongin saya" ucap ustadz azlan.
"emmm.. yaudah kalo gitu ustadz" ucap nafisa.
nafisa pun segera naik ke mobilnya ustadz azlan karena ia berpikir kalau ia masih saja menunggu angkot mungkin saja ia akan sampai dirumah malam, secara biasanya angkot jarang lewat kalau hari hujan.
Didalam perjalanan:
"kamu emang biasa pulang sore?" tanya ustadz azlan memulai pembicaraan namun ia tetap terus memandang kedepan tanpa menoleh ke nafisa"
"iya ustadz"
"oo.. eh bentar lagi azan ni, kalau kita berhenti buat sholat dulu gimana? nggak papakan soalnya kalau nanti dilanjutkan kita bisa telat sholatnya" ucap ustadz azlan
"iya nggak papa ustadz"
ustadz azlan pun memarkirkan mobilnya di mesjid tepi jalan. ia segera keluar dari mobil dan pergi mengambil wudhu begitu pun dengan nafisa.
setelah selesai berwudhu nafisa segera masuk ke dalam mesjid dan memakai mukenanya. nafisa lalu duduk di dekat jama'ah lainnya sambil menunggu waktu sholat masuk. tak lama terdengarlah suara azan dikumandangkan. nafisa yang mendengar suara azan, hatinya langsung merasa tenang,damai dan tentram.
"masyaallah, merdu sekali suara azan ini ya allah, hati aku rasanya tenang banget, siapa yang azan ya bagus banget suaranya?" ucap nafisa bergumam dengan dirinya.
gumaman nafisa terdengar oleh ibuk ibuk yang duduk disampingnya.
"itu suaranya ustadz azlan nak, ustadz muda yang tampan itu" ucap ibuk yg duduk disampingnya.
"ha yang benar buk? suaranya adem sekali ya buk" ucap nafisa.
nafisa tak menyangka ustadz azlan mempunyai suara sebagus ini. eh tapi tunggu nafisa mulai ingat bahwa ia juga pernah mendengar ustad azlan mengaji dan suaranya juga merdu sekali.
"iya nak.. ustadz azlan itu sering sholat disini, dia orangnya baik banget,saya sangat kagum padanya. jika saya punya anak perempuan mungkin sudah saya jodohkan dengannya" ucap ibu itu sambil tersenyum
nafisa pun hannya tersenyum mendengarnya. ia pun bicara dalam hati, "yaallah seandainya nanti jodoh ku kau berikan yg seperti ustad azlan pasti aku senang banget"
waktu iqamah pun masuk dan semua orang berdiri dan menunaikan sholat asar berjamaah.
*******
heheeh gimana ceritanya kalian pada suka nggak? aku harap kalian sukaya... jangan lupa tinggalkan jejak dengan kasih vote dan komen😊
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!