NovelToon NovelToon

Gadis Bar-Bar Tuan Muda Pendiam

awal

.

.

.

Hai.. hai.. hai... Nae Comeback nih...! hayo yang sudah tidak sabar sama Kisah Putra Penguasa? Nae Comeback merangkai Cerita Novel yang sudah ada gambarannya nih tapi Nae buat kisah nya Kenan ya? nanti jika tidak berhalangan Nae buat kisah Pangeran Wales di Novel lain karna Nae pusing mikirin judul yang bisa mencangkup semua kisah mereka jadi satu persatu aja deh hehe.. Nae Comeback membuat Novel Keluarga An dengan Carrina beserta anak-anaknya.

Happy Reading...!

.

.

Dring...!! dring....!!

Seorang Pemuda tampan yang sedang terlelap di Ranjangnya mengerutkan keningnya mendengar suara Alarmnya.

"iishh..! berisik..!" umpat Pemuda tampan itu yang tak lain adalah Kenan Pratama Maldev berusia 28 Tahun.

Dring... dring.. dring...!

Kenan melempar bantal yang ada disisinya ke arah jam Alarm hingga hancur berkeping-keping dilantai lalu Kenan kembali tidur dengan nyenyaknya.

1 jam berlalu, 2 jam berlalu...

Kenan kembali mengerutkan keningnya mendengar ketukan di Pintu Kamarnya cukup kuat, akhirnya Kenan terduduk dengan wajah bantalnya.

"ganggu...!" ucapan singkat Kenan yang mengacak rambutnya frustasi.

Kenan baru saja tidur sekitar 3 jam yang lalu setelah bekerja semalaman melihat Keuangan Perusahaan X Company Group di Dubai.

Kenan turun dari Ranjangnya sambil menguap lebar Ia melangkah ke arah pintu Kamarnya ternyata ada An yang tengah bersidakap dada memandangnya dan Kenan melihat seorang Gadis cantik bersembunyi dibelakang An.

"Abang? itu yang suruh ketuk pintu Papa." bela Karolsy nyengir kuda begitu menggemaskan yang akrab dipanggil Sysy.

An memperhatikan penampilan Kenan dari ujung rambut sampai ujung kaki, "kapan berangkat?" tanya An dengan wajah datar.

"Sore Pa..!" jawab Kenan singkat.

Kenan hendak menutup pintu namun di halangi oleh Kaki An sehingga Kenan kembali memandang An dengan wajah datar, Sysy diam-diam menahan tawa melihat wajah triplek kedua Pria gagah yang memiliki pesona masing-masing itu.

"Makan...! jangan sampai Mamamu menangis lagi." titah An dengan datar pula.

Kenan mengangguk lalu hendak menutup pintu Kamarnya namun dicegah lagi oleh An.

"cepat keluar..! dasar aneh..! kenapa tingkahmu seperti perempuan suka mengunci pintu kamarmu hah?" sambar An.

"ganti..!" kata Kenan melihat penampilannya.

"tidak usah, siapa suruh kesiangan." An menarik lengan Kenan.

Kenan melirik Sysy yang langsung melingkarkan tangannya di lengan Kenan, Sysy pribadi yang dingin pada Orang asing tapi bersama Keluarganya maka Sysy seperti punya kepribadian ganda begitu manja pada Keluarganya berbeda dengan Ketty yang ramah pada semua Orang juga memiliki hati yang lembut seperti Carrina.

Anak-anak Carrina memang lebih takut pada An marah daripada Carrina menangis, bisa dikatakan An lebih menakutkan jika Carrina menangis karna ulah mereka yang mulai sibuk dengan kehidupan masing-masing, karna kebiasaan itulah Kenan tidak melawan titah An walau Kenan jengkel tapi tidak pernah melawan An.

Efek Cinta Carrina yang patuh pada An melahirkan keturunan yang tertanamkan benih kepatuhan pada anak-anaknya terhadap perintah An, An sebenarnya bangga memiliki anak dari rahim Carrina sehingga Ia punya anak yang patuh padahal dulu An juga cukup pembangkang pada Papanya (Rovert), mungkin efek Xabara yang suka kesal dan jarang patuh pada Rovert sehingga turun pada An.

.

Kenan berkumpul dengan Keluarga nya di meja makan.

"kenapa bisa kesiangan sayang? apa pekerjaanmu begitu banyaknya?" tanya Carrina dengan lembut ke sosok Kenan yang penampilannya berantakan namun sangat tampan dilihat dari segi manapun.

"Iya Ma." jawab Kenan singkat lalu tersenyum tipis ke Carrina dengan wajah tampannya itu.

Carrina pun ikut tersenyum manis lalu melayani Putra-Putrinya, Kenan memang tidak banyak bicara tapi senyumnya Kenan itu sangat mahal bagi Keluarga kecil mereka.

"dimana Kanze?" tanya An melihat tempat Kanze biasa duduk tidak ada penghuninya.

"mungkin lagi nginap Pa..! kan Kanze baru aja lulus S3 maka nya dia berpesta di Bar, mungkin dia nginap di hotel." jawab Ketty menunjukkan layar Ponselnya bukti percakapannya dengan Kanze.

"tau batasan?" tanya An dengan serius.

"Papa tenang saja..! Kanze sangat menjaga jarak dari yang namanya perempuan Pa, zaman sekarang perempuan peraw*n sangat-sangat-sangat langka dan Papa harus ingat kalau Instingnya Kanze begitu kuat bisa menilai mana saja perempuan yang sudah bekas." sahut Sysy.

Carrina melayani suaminya sambil mengatakan dengan lembut kalau Putranya itu pasti bisa menjaga diri karna An seperti itu, An mengulum senyum ke Carrina seakan rasa cemasnya hilang karena perkataan lembut Istrinya itu.

An mencium kening Carrina yang panik melihat anak-anaknya ternyata sibuk dengan sarapan masing-masing membuatnya lega lalu memukul bahu An yang terkekeh.

Kenan, Sysy dan Ketty tak heran lagi dengan kemesraan Kedua Orangtuanya. disaat Keluarga Kaya-Raya kebanyakan bercerai hidup sehingga banyak anak menjadi korban Brokenhome sering punya kelakuan tidak tau aturan sebab keinginan mereka semua hanya untuk mencari perhatian serta mendapatkan kasih-sayang Keluarga yang belum cukup, hanya beberapa Keluarga Kaya-raya saja yang punya Orangtua yang utuh serta bersih dari gosip miring.

salah satunya adalah Keluarga Kenan yang bersih dari gosip miring media, didepan umum maupun berada di tempat terpencil sekalipun An dan Carrina selalu romantis karna memang saling mencintai tanpa ada maksud lain ketika mereka menjalin hubungan.

"sudah..!" kata Kenan lalu bangkit dan pergi dari meja makan.

An cuek saja anaknya yang tak banyak bicara itu sementara Carrina menanyakan apakah Putranya butuh bantuan namun Kenan hanya balas dengan lambaian tangan seolah tidak ingin merepotkan Mama nya itu.

.

Sore harinya,

Kenan telah selesai berkemas dan bersiap akan berangkat ke Bandara karna sebentar lagi jam keberangkatan Pesawatnya telah tiba.

Kenan melarang Keluarganya untuk mengantarnya ke Bandara, tidak ada yang membantah permintaan Kenan yang memiliki kepribadian tertutup itu.

"kenapa sayang?" tanya An mengusap kepala Carrina yang menatap kepergian Putra sulungnya itu.

"Mama jangan sedih dong? Abang kan emang kayak gitu." bujuk Ketty memelas melingkarkan tangannya di lengan Carrina.

Sysy bergelayut manja di sisi An yang menoleh ke Sysy lalu mengecup gemas kening Putri sulungnya yang begitu dekat dengannya sejak kecil.

Carrina tersenyum mengelus pipi Ketty yang menyeringai lebar.

.

Kenan telah memasuki Bangku Pesawat, Ia duduk dengan penampilannya yang sederhana namun tak bisa di tutupi ketampanan Kenan itu yang telah terpancar walau hanya memakai baju kaus biasa dan jaket kelas menengah (tidak terlalu mahal dan tidak terlalu murah).

"ck..! aku akan cari dalangnya." decak Kenan menatap lurus kedepan dengan dingin.

Kenan diperintahkan oleh An untuk mengatasi permasalahan Perusahaan X Company Group di Dubai, Identitas Kenan yang sangat tersembunyi itu membuatnya tidak banyak dikenal Publik sehingga mudah bagi Kenan mencari tau dalang sebenarnya dengan menyamar menjadi Orang biasa disana.

Pesawat pun lepas landas dari Bandara Pusat Kota, Kenan memiliki Kepribadian yang sangat Introvert dan tidak punya teman akrab selain Saudara kandungnya saja.

.

.

.

jangan lupa Like, Komentar dan Subricribe nya ya?? Terimakasih...

.

berani

.

sekarang Latarnya Luar Negeri ya? tapi Pembicaraannya biar tidak pusing pake bahasa Indonesia aja.

Terimakasih, Happy Reading...!!

.

.

.

Kenan telah tiba di Bandara terkenal di Dubai, Ia memperhatikan sekeliling tanpa berbicara. sebenarnya Kenan sudah lama tidak ke Dubai mungkin sekitar 10 tahun-an dan sekarang Dubai jelas berbeda dari 10 tahun yang lalu.

Kenan ternyata telah di jemput oleh Supir yang bekerja di Mansion Maldev yang ada di Dubai, tak ada pembicaraan di dalam Mobil diantara mereka sebab si Supir sudah tau kalau Kenan adalah Tuan Muda Pendiam serta tertutup dari Publik, jika bukan karna An mengirim foto Kenan pasti Supir itu sudah tersesat tidak menemukan Kenan diBandara.

"Tuan Muda.!" sapa 5 Pelayan yang bekerja di Mansion Maldev menyapa Kenan dengan sangat hormat.

Kenan melewati mereka semua, walau sudah lama tidak ke Mansion ini tapi Mansion itu tidak berubah dari 10 tahun yang lalu, bangunannya sangat kokoh sehingga Kenan masih sangat ingat letak sudut kamarnya.

"Huh...! jadi itu Tuan Muda Kenan?" bisik salah satu Pelayan.

"iya..! gila..! jiwa penguasanya mencekikku." sahut yang lainnya.

"tampan bangett..! kata siapa Tuan Muda Kenan cacat?" sungut Pelayan lainnya tidak terima.

"fisiknya sempurna, tapi sangat Arogan namun dimataku begitu seksi." salah satu Pelayan malah ber-puisi dengan gemasnya.

mereka tertawa cekikikan lalu lanjut bekerja menjadi lebih semangat lagi sebab ada Kenan yang tinggal di Mansion itu, siapa yang tidak senang bisa melihat Kenan setiap hari.

Kenan begitu tertutup dari Publik sehingga semua Orang yang tidak senang padanya mengeluarkan Rumor tak pantas seperti mengatakan kalau Kenan adalah Pemuda yang cacat sehingga malu dilihat banyak Orang.

Keluarga An tidak pernah membantah Rumor itu seolah-olah hal itu benar padahal memang Kenan sendiri yang memaksa mereka untuk tidak membahas dirinya pada Orang tidak penting itu.

dibalik sifat penurut dan tak banyak bicaranya Kenan juga ada sifat Arogan, angkuh nya yang sulit untuk di jinakkan, An saja sampai heran bagaimana bisa anaknya punya sifat bercabang yang begitu aneh seperti yang ada dalam diri Kenan? bahkan An tidak mengakui dirinya Arogan dan Angkuh sehingga menurun pada Kenan.

.

pagi-pagi,

Kenan telah membuat sarapan dengan wajah datarnya lalu melirik salah satu Pelayan yang kaget dirinya memasak.

"berisik...!" kata Kenan membuat Pelayan itu membeku ditempat mendengar suara Kenan yang sangat seksi juga begitu sensasional.

Kenan kembali melanjutkan aktifitas memasaknya lalu sarapan tanpa dibantu oleh Pelayan yang hanya bisa menonton aksinya tanpa berani berbicara, Kenan memperingati mereka dengan cara di tatap tak senang saat berbicara panjang padanya, tidak ada Orang yang berhak mengomelinya sepanjang jalan tol selain Keluarga dekatnya saja.

Kenan melirik Ponselnya yang bergetar lalu Ia mengangkatnya.

"hari ini mulai bekerja?" tanya An pada Putranya itu.

"iya Pa." jawab Kenan singkat.

"Kenapa tidak menghubungi Mamamu? tadi malam dia menggerutu karnamu, bisakah kamu ini bersikap lebih terbuka hmm? walaupun kamu sudah besar tapi kamu itu tumbuh besar karna Asi Mamamu, jangan membalas air susu dengan air tuba ya?" An yang tak pernah mengomel selalu mengomeli Kenan jika sudah menyangkut Carrina.

"hmm..!" jawab Kenan lalu mematikan panggilannya secara sepihak langsung menghubungi Carrina.

An sudah jelas geram dengan tingkah Anak sulungnya itu tapi melihat Carrina berteriak mengatakan Kenan menghubunginya pun tersenyum, Ia tak jadi marah pada Kenan.

"Ma aku sudah tiba, maaf aku ketiduran." ucap Kenan yang bisa bicara panjang mengabari Carrina.

"iya sayang..? Mama maafkan, kamu jangan lupa sarapan ya? Mama mendoakanmu disini sayang, jangan sampai sakit juga ya?." Carrina.

"Iya ma, Kenan matikan." kata Kenan.

"iya sayang, Bye?" sahut Carrina yang sudah bahagia dikabari begitu saja oleh Kenan.

"Bye." jawab Kenan lalu mematikan panggilannya.

Kenan menarik nafas lalu meneguk minumannya sampai habis dan berangkat kerja dengan gaya formalnya sebagai Manager baru di Perusahaan Papanya.

.

Kenan di tatap takjub oleh Para Pekerja di Perusahaan Papanya, demi menemukan dalangnya Kenan rela dijadikan Manager cadangan yang di utus oleh Perusahaan Pusat untuk mengatasi masalah di Perusahaan itu.

"kau yang di utus oleh Perusahaan Pusat di Indonesia?" tanya direktur Utama Perusahaan itu.

"iya." jawab Kenan singkat.

Gerry yang di jawab singkat seperti itu menggeram tak terima, "kau tidak sadar pangkatmu hah? berani-beraninya kau bicara singkat pada atasanmu?" bentak Gerry.

Kenan diam saja.

"kau tidak dengar aku bicara? apa kau tuli?" teriak Gerry semakin marah saja menatap Kenan.

Kenan tak bicara juga lalu melihat sekitar begitu banyaknya Pekerja di Perusahaan itu kagum pada Kenan yang berani melawan Gerry berbeda ketika memandang Gerry malah seperti mengejek.

"aku Manager Umum di Kota Pusat, perhatikan bicaramu jika tidak mau dipecat." kata Kenan yang tidak mau memperpanjang masalah lebih baik mengancam Gerry yang melotot tak terima.

Kenan pun langsung berbalik pergi tanpa memberi hormat pada Gerry yang statusnya lebih tinggi dari Kenan, bisa dikatakan atasan Kenan tapi Kenan tidak menghormati Pria itu.

"sudah Gerry...!" Wakil Direktur yang ada dibelakang Gerry segera memegang lengan Gerry supaya tidak bertindak sesuka hati lagi.

"kau tidak dengar perkataannya Sam? dia berani mengancamku." marah Gerry ke Sam.

"tapi dia memang benar kan? walaupun dia hanya seorang Manager Cadangan disini tapi dia utusan Perusahaan Pusat, jadi ku mohon jaga sikapmu." pinta Sam.

Gerry menggeram lalu melepaskan diri dari Sam dengan kasar, Gerry pergi dalam keadaan marah dan penuh dendam pada Kenan.

Sam menghela nafas panjang lalu melihat ke arah Ruangan Kenan yang fokus bekerja.

"semoga saja masalah disini cepat teratasi olehnya." gumam Sam penuh harap lalu meminta semua Orang bubar.

selama berhari-hari Gerry terus saja mencari masalah dengan Kenan, tapi Kenan tidak pernah meladeninya namun Gerry kalau mau memecat Kenan juga tidak bisa.

"kau tidak dengar perintahku hah?" teriak Gerry ke Kenan.

Kenan diam tanpa bicara sepatah katapun lalu berbalik pergi seperti biasa.

"bedeb*h itu..!" Gerry berlari menyusul Kenan dan memegang lengan Kenan tapi Kenan dengan santai memutar lengannya sehingga Gerry terjatuh akibat dorongan Kenan.

beberapa Pekerja di Perusahaan itu menahan tawa sekuat tenaga melihat situasi Gerry yang menyedihkan itu.

Gerry segera bangkit, "kau hanya seorang Manager rendahan berani bersikap angkuh pada atasanmu hah?" teriak Gerry.

Sam melihat hal itu hanya bisa ternganga, beberapa hari ini Ia hanya bisa terkagum-kagum pada keberanian Kenan melawan Gerry.

"sialan...! akan aku tunjukkan kedudukanku." Gerry mengepalkan tangannya lalu berlari menuju Ruangannya segera menghubungi atasannya di Perusahaan Pusat di Indonesia.

Gerry menyeringai berharap Kenan mendapatkan teguran dari Indonesia.

.

.

.

tidak patut di singgung

.

.

.

"mampus kau...! itu baru permulaan karna kau berani menantangku." seringai Gerry begitu bangga sambil memperbaiki jas formalnya.

Gerry diam-diam mengintip di Ruangan Kenan tapi tidak ada tanda akan ditegur oleh atasannya di Indonesia.

telepon Perusahaan berbunyi,

Gerry langsung tersenyum penuh kemenangan dan Ia langsung merekam Kenan yang di hubungi oleh seseorang untuk mempermalukannya.

"siapa?" tanya Kenan membuat Gerry hampir saja menjatuhkan Ponselnya.

"kamu Manager utusan Kami kan? siapa namamu?" tanya Orang itu ke Kenan.

"aku Orang kepercayaan Tuan Besar An, kalian tidak berhak menegurku selain Tuan An saja." Kata Kenan lalu mematikan panggilan secara sepihak.

"ck..! mengganggu saja." kata Kenan lalu fokus dengan pekerjaannya mencari data-data penting di akun Pribadi Perusahaan itu kini.

Gerry segera pergi dari sana dengan geram pantas saja Kenan begitu angkuh ternyata Orang kepercayaan Presdir tertinggi mereka.

Kenan melirik ke arah Pintu Ruangannya sambil tersenyum tipis, "pengecut." umpat Kenan.

menurut Kenan cara seorang Pria mempermalukan Orang lain dengan cara merekam lalu disebarkan ke banyak Orang itu hanyalah tindakan seorang pengecut.

.

di Ruangan rapat,

Gerry terus saja mencari masalah dengan Kenan bahkan ketika Kenan bicara dianggap angin lalu oleh Gerry, Kenan memang penurut tapi Ia punya temperamen buruk dan tidak suka diabaikan kecuali dirinya mengabaikan Orang lain, Ia pun mengeluarkan Ponselnya lalu memotret Gerry membuat penghuni di Ruangan rapat menjadi kebingungan.

"kirim..!" gumam Kenan tersenyum penuh arti.

"apa yang kau lakukan hah??" teriak Gerry.

Kenan tidak banyak bicara lalu kembali duduk dibangkunya, disaat Gerry hendak marah tiba-tiba Ponselnya berbunyi dan Ia dipecat oleh Atasannya.

"Apaaa?? ti-tidak mungkin Pak..! kenapa anda memecat saya? apa kesalahan saya pak?" cecar Gerry tidak terima pun berdiri dari tempatnya.

Sam dan yang lainnya beralih ke Kenan yang tersenyum tipis lalu segera bangkit keluar dari Ruangan itu seolah-olah Ia adalah Bos besarnya disini.

"kenapa kau mencari masalah dengan Orangnya Tuan Besar An hah?" maki Atasan Gerry lalu memerintahkan Gerry segera pergi dari sana karna Ia tidak mau dipecat disebabkan kelakuan Gerry itu.

Gerry mengepalkan tangannya lalu panggilan terputus, Ia berteriak di sana dalam keadaan yang sangat marah segera Penghuni Ruangan Rapat melarikan diri dari sana sebelum terkena amukan Gerry.

.

Sam menemui Kenan di Ruangan Kenan padahal Ia seorang wakil direktur seharusnya bisa meminta Kenan datang ke Ruangannya.

"sebenarnya apa yang terjadi Tu--Tuan?" tanya Sam menyebut Kenan Tuan karna Ia beranggapan Kenan punya kekuasaan lebih dibanding dirinya.

Kenan menatap diam Sam seolah hal itu tidak penting untuk dijawab, tatapan Kenan membuat Sam langsung paham lalu segera pamit undur diri.

Sam mengelus dada dibalik pintu Ruangan Kenan, "Ke--Kenapa tatapannya seperti Tuan Besar An ya? apa yang salah dengan mataku?" Sam menggeleng-geleng kepala memikirkan cara Kenan menatapnya.

Sam sangat jarang bertemu dengan An tapi Ia yang memang sangat berkesan cara An menatap bawahannya jika bicara yang bisa-bisanya membuang waktu An jelas menatap tidak senang pelaku, itulah yang Sam tangkap ketika Kenan memandangnya seperti itu.

.

Gerry mendatangi Kenan dengan muka memerah juga tangan terkepal kuat.

Brakhh...!

Kenan masih begitu tenang ketika Ruangannya di acak-acak oleh Gerry.

"kenapa kau memotretku dan mengirimnya ke Tuan Besar An?" tanya Gerry begitu berang juga memandang Kenan dengan mata menyala merah (begitu marah).

"aku tidak suka diabaikan." kata Kenan dengan singkat lalu menghubungi Security untuk mengusir Gerry.

Gerry yang begitu marah langsung mendekati Kenan lalu menarik kerah jas Kenan yang memutar kedua bola matanya dengan malas.

kretakkk...!

"aaahhhh!!" Gerry tiba-tiba menjerit ketika Kenan memutar lengan Gerry terdengar suara retakan tulang.

Kenan mendorong kasar Gerry hingga terjerembab dilantai bersamaan Security datang memberi hormat pada Kenan.

"bawa dia Keluar." titah Kenan dengan dingin.

"Ehh?? ba--baik Tuan." jawab salah satu Security sudah mendengar kabar Gerry dipecat.

Gerry adalah Direktur yang semena-mena pada bawahannya bahkan semua Orang hampir merata membenci Gerry, segera Security menarik paksa Gerry.

"lepaskan aku..! apa kau tidak tau siapa aku hah? aku akan pecat kalian semua..! biarkan aku sialan..! jangan sentuh aku." teriak Gerry marah-marah lalu menjerit ketika tangannya yang dilukai oleh Kenan ditarik oleh Security.

Gerry di tendang dari Perusahaan itu secara tidak hormat.

Gerry berjanji akan membalas dendam pada Kenan yang telah berani membuatnya seperti itu hanya karna Kenan adalah Orang kepercayaan An, padahal Gerry lah yang salah karna bertindak seperti seorang Bos besar tanpa diketahui Bos Besarlah yang di perlakukan kasar oleh Gerry, jelas Kenan sangat murka tidak dianggap oleh Gerry sebab masukan serta pendapatnya sangat baik untuk Perusahaan.

.

Kenan bekerja menjadi lebih tenang dan lebih leluasa mencari bukti-bukti penyalahgunaan Keuangan dari Pusat ternyata pelakunya adalah Gerry.

"bedeb*h...!" Kenan mengumpat geram karna terlambat menyadarinya sebab pelakunya hanya Kenan pecat saja belum di hukum secara adil.

Kenan menemui Sam dan meminta Sam menghubungi seluruh bawahannya untuk berkumpul di Aula, saat Kenan berbicara Para Pekerja Perempuan malah hanya fokus dengan ekspresi Kenan yang begitu serius menjelaskan masalah Perusahaan.

"apa kalian dengar?" tanya Kenan dengan dingin.

"Ehh??"

Kenan menatap mereka semua satu persatu lalu salah satu Pekerja memberi masukan bahwa Ia percaya dengan ide Kenan.

"baiklah..! bubar." kata Kenan lalu meneguk botol minuman di meja nya sebab Ia bicara bicara cukup panjang mengenai pekerjaannya tadi.

Sam sampai ternganga dengan ide Kenan yang membuatnya semakin yakin kalau Kenan adalah Asisten pribadinya An, cara Kenan menyelesaikan pekerjaan sudah mirip seperti seorang Presdir tapi tidak terbesit dalam pikirannya kalau Kenan adalah anak kandung An.

Kenan hanya menggunakan nama Kenan Pratama, di setiap identitasnya jadi tak ada yang curiga kalau Kenan Pratama adalah Kenan yang sama dengan Kenan Pratama Maldev si Putra Penguasa yang tersembunyi itu, dan masalahnya juga nama Kenan Pratama sangat banyak di Indonesia sehingga sulit diketahui yang mana anaknya An dan Carrina.

"bubar??" titah Kenan.

Para Pekerja yang terpana dengan ketampanan Kenan pun segera melarikan diri seperti seorang Pencuri yang tertangkap basah.

"siapa namamu?" Kenan menatap Sam yang menoleh kiri-kanan pun segera mendekati Kenan.

"saya Sam, Tuan." jawab Sam dengan sopan karna menganggap Kenan bukan Orang yang bisa disinggung sebab bisa memecat Gerry yang sudah lama bekerja di Perusahaan sekitar 7 tahun-an.

Kenan mengangguk, "Kau akan menjadi Direktur disini." kata Kenan lalu segera pergi dari sana meninggalkan Sam yang termangu sendiri.

"Ehh?? Tu--Tuan? ke--kenapa saya?" Sam tersadar pun mencari Kenan yang sudah tidak ada di Aula itu lagi.

.

.

.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!