NovelToon NovelToon

My Anxiety Girl

Bab.1

Seorang anak perempuan kecil terlihat sedang berlari dengan tergesa gesa. Gadis itu di kejar kejar oleh seorang pria dewasa berbadan tegap dengan jaket bertudung topi juga menggunakan masker yang menutupi sebagian wajah nya. Di tengah pelarian tiba tiba kaki mungil nya tersandung oleh batu yang berada tepat di bawah nya, seketika dia terjatuh ke tanah. Gadis kecil itu melihat ke arah sekitar tempat ia terjatuh, tapi sudah tak ada lagi jalan yang bisa ia lalui hanya ada jurang tepat di depan nya yang sangat jelas terlihat.

Saat menyadari pria yang mengejar sudah semakin dekat dengan nya, dia harus bangkit kan badan nya untuk terus berlari agar pria itu tak bisa menangkap nya. Namun saat ingin berdiri untuk membalikan badan nya, pria itu sudah lebih dulu berada tepat di belakang nya dan menghujamkan pisau terlebih dulu ke arah wajah Lyana. Dengan badan yang gemetar gadis kecil itu ketakutan, dia hanya bisa menangis air mata nya terjatuh. Anak perempuan itu hanya bisa berjalan mundur dari tempat nya, walaupun ia tau di belakang nya hanya ada jurang tapi dia tak menghiraukan.

Dia terus berjalan mundur hingga kaki nya sudah berada tepat di tepi jurang. Karna ia tak tahu harus berbuat apa tanpa berfikir panjang gadis itu dengan sendiri nya menjatuhkan tubuh nya ke jurang sambil memejam kan mata nya. Sementara laki laki di depan nya terlihat kaget dengan yang di lakukan anak kecil di depan nya. Mata kedua nya saling bertatap, hingga gadis itu benar benar sudah tak terlihat lagi di depan nya.

...****************...

“Aaaaaaaaa...”

Lyana baru saja tersadar dari mimpi nya, dia segera mengatur nafas yang terasa sesak dan terengah. Kemudian mencari obat penenang untuk diri nya, setelah meminum nya dia menarik nafas dalam dalam

“Huuhhhh..., lagi lagi mimpi itu. Kenapa ingatan itu selalu datang” gumam nya.

Hari sudah pagi, lyana harus bersiap siap untuk pergi ke kampus nya. Semua kebutuhan nya sudah di siapkan oleh dirinya sendiri, tak lupa dia membawa obat penenang untuk menghilangkan rasa gelisah yang sudah di derita nya bertahun tahun. Sejak kejadian di dalam mimpi nya itu, dia diagnosis memiliki gangguan Anxiety atau bisa dikenal sebagai gangguan Ke khawatiran dan rasa takut yang intens, berlebihan, dan terus-menerus sehubungan dengan situasi sehari-hari. Yang membuat nya selalu mengalami hal-hal seperti jantung berdenyut kencang, napas tersengal-sengal, berkeringat, dan merasa lelah.

Kerana itu ia tak pernah lupa membawa obat nya, dia sudah mencoba berbagai terapi untuk menghilangkan nya tapi tak kunjung sembuh. Hingga sampai saat ini dia hanya bisa mengandalkan obat obatan yang di resepkan oleh dokter tempat nya sering berkonsultasi dan berharap ada suatu keajaiban untuk penyakit nya.

Lyana pun segera bergegas pergi ke kampus, saat sudah berada di kampus nya, lyana di hampiri oleh kedua sahabat nya yang satu bernama olive dan satu nya bernama grace.

“Lyanaa....”

panggil teman yang bernama oliv.

Lalu diri nya berlari kecil mendekat ke arah dua teman nya.

“Bagaimana apa tidur mu nyenyak semalam?” Tanya olive yang mengetahui tentang penyakit nya.

“Yaa, seperti biasa tidak nyenyak tidak juga pulas” sahut lyana.

“Sudah ku katakan untuk menginap di apartement ku kau tidak mau” ucap grace yang juga menimbrung obrolan mereka.

“Aku tidak mau menyusahkan mu, aku sudah terlalu sering menginap di sana” sahut lyana.

Kemudian grace memukul pelan ke arah pucuk kepala lyana dengan cermin yang di genggam nya sambil menghela nafas nya dengan sedikit kasar

“Sudah ku katakan kepada mu aku tidak merasa di susah kan, sebalik nya aku merasa senang jika kau menginap bersama ku. Aku jadi ada teman mengobrol” ucap grace menjawab perkataan lyana

“Sudah sudah ayo kita cepat masuk kelas, hari ini pelajaran dosen killer aku takut jika terlambat kita akan di hukum” timpal olive

Ketiga nya pun kini bergegas menuju ke arah kelas nya, saat sudah di sana mereka dengan tekun mendengarkan apa yang di jelaskan oleh dosen di depan nya. Setelah beberapa menit pelajaran sudah berakhir, ketiga nya sedang duduk di bawah rerumputan taman yang masih berada di halaman kampus nya. Mereka menyandar kan badan nya kepada pohon yang cukup besar

“Haduhh hari ini mengapa lelah sekali rasa nya” ucap grace sambil mengipaskan ngipaskan angin ke area lehernya.

“Hmmm iya tumben sekali” ucap lyana.

“Oh iya ly, apa kau ikut ke acara berkemah?, aku dan grace telah mendaftarkan diri ke kaka senior” tanya olive kepada lyana.

“Bagaimana ya, apa aku ikut? Tapi aku sangat takut” ucap lyana yang menyauti pertanyaan olive. Sebenar nya lyana hanya takut jika teman nya harus mengurusi diri nya yang sedang kumat. Karena tujuan semua mahasiswa kesana hanya untuk lebih dalam mengenal alam dan setelah nya bersenang senang, bukan untuk menangani orang sakit.

“Come on girl, ikut saja! Tenang lah ada aku dan olive yang menjaga mu. Dan apa kau tahu kaka senior yang sering mengejar mu, aku dengar dia menjadi pemimpin perkemahan nya. Pasti kau akan selalu aman jika dia berada di sana” ucap grace sambil meledek kecil lyana.

Sementara lyana saat ini sedang bimbang dalam diri nya. Apakah ia akan ikut atau tidak, sebenar nya dia ingin sekali bergabung dengan kedua teman nya. Tapi ia takut hanya menyusahkan olive dan grace.

“Ikut lahh, kamu tidak sendiri di sana. Nanti kita akan setenda bersama” timpal olive.

Lyana yang mendengar kedua teman nya meyakinkan agar diri nya ikut, akhir nya dia memutuskan untuk ikut ke perkemahan yang di adakan kampus nya. Setelah itu dia beranjak dari tempat nya bersandar.

“Oke aku akan ikut, sekarang sudah jam satu siang aku harus pergi ke cafe, dadah sampai bertemu besok” ucap lyana sambil melambaikan tangan nya kepada olive dan grace.

...****************...

Lyana hanya sebatang kara tapi dia bersyukur bisa mempunyai dua sahabat seperti olive dan grace. Karena mereka juga lyana semangat untuk menyembuhkan gangguan yang selama ini di derita nya, walaupun tak kunjung sembuh. Dia terus berusaha siapa tahu ada jalan lain untuk penyakit nya bisa sembuh total, dia tak mau berterus terusan mengalami penyakit yang sangat membuat nya kesusahan setiap hari. Setiap malam dia selalu merasa gelisah tak menentu, dia hanya butuh ditemani saat saat gangguan nya telah datang. Olive dan grace secara bergantian sering mendatangi lyana saat lyana membutuh kan mereka. Ketiga nya memiliki hati yang sangat tulus sebagai teman.

Lyana Meisha Putri nama panjang nya. Kedua orang tua nya sudah meninggal saat diri nya berada di kelas satu SMA. Jauh sebelum itu diri nya sudah menderita gangguan anxiety, karena kejadian tiga tahun lalu yang membuat nya menjadi trauma. Saat di tinggal oleh kedua orang tua nya, penyakit yang di derita nya semakin menjadi, di kota sebesar ini ia hanya seorang diri menjalani hidup dengan gangguan yang dirasa nya. Tapi sosok bayang orang tua nya selalu hadir dalam mimpi nya, membuat lyana selalu mengingat mereka.

Lyana hidup dengan biaya asuransi yang ditinggal kan kedua orang tua nya. Uang yang tak seberapa banyak nya harus ia gunakan dengan baik untuk menghidupi kebutuhan nya. Untung nya lyana anak yang pintar setelah lulus dari masa SMA nya dia berhasil mendapat beasiswa di universitas impian nya. Karena itu dia di bebaskan dari semua uang administrasi di kampus nya bahkan ia tak membayar uang semester sepeser pun. Dia bekerja hanya untuk membayar uang sewa kos dan untuk memenuhi kebutuhan perut nya.

Bab.2

Lyana sekarang tengah berada di cafe tempat nya bekerja, dia memulai pekerjaan setelah menyelesaikan kuliah nya untuk menjadi kasir sekaligus waiters di salah satu cafe yang lumayan terkenal. Di cafe tempat nya bekerja hanya terdapat tiga karyawan saja, salah satu di antara nya bernama Eric. Rekan kerja laki laki nya itu selalu bersikap baik kepada lyana bahkan saat sudah pulang kerja, dia dengan senang hati pulang bersama lyana karena rumah mereka yang memang searah.

Saat lyana tengah membawa barang yang cukup berat, eric berinisiatif untuk membantu nya. Lyana dengan cepat memberikan barang yang di bawa nya kepada eric, kedua nya bekerja dengan teliti. Tujuh jam lama nya mereka bekerja hingga tak terasa sudah pukul delapan malam, waktu nya untuk mereka pulang. Seperti biasa lyana dan eric berjalan bersama ke arah halte busway, mereka tinggal di daerah yang sama hanya saja rumah eric sedikit lebih jauh dari tempat kos lyana.

Kedua nya telah berada di dalam bus, mereka duduk secara berdampingan. Saat lyana tengah menatap ke arah jendela tiba tiba saja gangguan yang di alami nya datang, wajah nya langsung berkeringat dia menahan rasa takut nya. Tanpa sadar dia mencengkram erat tangan erik yang tepat berada di sebelah nya. Eric menahan sakit di tangan nya, tentu hal ini bukan yang pertama kali untuk eric dia hanya diam menahan tajam nya kuku yang mulai menusuk kulit nya. Lyana yang sudah merasa sedikit hilang dia tersadar dan segera mengambil obat dan meminum nya. Setelah itu dia menoleh ke samping nya sambil tersenyum

“Hehehe sory...”

ucap nya sambil tersenyum seolah tidak terjadi apa apa, Sementara eric yang sudah merasa lega karena lyana melepas cengkraman nya hanya bisa menghembuskan nafas dengan kasar.

“Kau ini kenapa sangat suka sekali mencakar ku?” ucap eric dengan sedikit kesal

“Aku hanya suka saja melakukan nya” jawab lyana dengan enteng.

Lyana tak ingin orang lain mengetahui tentang penyakit nya, dia takut orang orang akan menganggap nya punya gangguan kelainan jiwa. Karena jika saat gangguan nya datang dia selalu berteriak histeris ketakutan seperti orang sakau, bahkan terkadang percis seperti ODGJ yang sedang kumat. Cukup olive dan grace saja yang mengetahui tentang nya.

Bus telah berhenti di halte tempat mereka tinggal, kedua nya segera turun dari dalam nya. Mereka jalan bersama untuk menuju rumah nya masing masing, hingga akhir nya sudah sampai di depan kos lyana. Eric menunggu sejenak hingga lyana sudah benar benar masuk ke dalam nya.

“Eric dadah hati hati di jalan” ucap lyana sambil melambaikan tangan ke arah nya.

Eric hanya tersenyum menatap gadis yang di lihat nya, dia pun segera pergi dan bergegas menuju rumah nya. Saat di jalan dia merasakan perih nya bekas cakaran yang di buat lyana

“Awww.. Perih sekali, dia memang unik” ucap nya. Saat ia melihat tangan nya sudah terlihat banyak bekas luka yang telah di buat oleh lyana.

...****************...

Keesokan pagi nya lyana sudah berada di kampus, dia mengambil kertas formulir yang terletak dimading kampus dan mengisi data pribadi nya. Setelah itu dia berjalan ke arah ruang BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa), saat sudah sampai di sana dia bingung karena tidak ada orang sama sekali di sana. Tiba tiba saja terdengar suara bariton memanggil nama nya

“Lyana..”

sontak diri nya langsung menengok ke arah suara tersebut, saat melihat laki laki tegap berjalan ke arah nya. Lyana hanya berdiri mematung tak bergerak

“Ada keperluan apa kamu kemari? Apa ada mahasiswa yang merundung mu? Apa ada keperluan lain? Atau kau mencariku?” ucap pria yang di lihat nya.

“Ahh.. tidak ka, aku ingin memberi ini” ucap nya sambil menyerahkan selembar formulir yang di isinya.

Saat pria itu melihat nya dia sangat senang karena lyana turut ikut dalam acara perkemahan yang di adakan oleh kampus nya.

“Wahh, kamu ternyata ingin ikut, syukurlah kalau begitu” sahut pria di depan nya.

Lyana yang merasa tak nyaman berada di sana dia segera bergegas keluar dari dalam nya

“Ka mike aku pergi dulu, aku hanya ingin memberi ini” ucap nya lalu pergi dari ruang BEM. Sementara pria itu hanya tersenyum senang saat tahu lyana akan ikut ke acara kemah.

Pria itu bernama Mike Chairi yang biasa dikenal dengan mike, dia mahasiswa yang cukup populer di kampus nya karena ketampanan dan kepintaran nya dia juga ketua dari BEM. Semua wanita terg*la g*la pada nya, tapi dia hanya menyukai satu wanita di kampus nya yaitu lyana. Sejak pertama kali lyana menjadi mahasiswa baru, dia sudah jatuh cinta pada pandangan pertama karena kecantikan nya. Hingga sekarang dia masih sangat menyukai gadis itu.

Sementara itu lyana telah bergabung bersama kedua teman nya di dalam kelas. Mereka sedang fokus mendengar kan apa yang sedang dosen jelaskan. Satu jam berlalu, mahasiswa yang lain sudah keluar dari kelas nya sementara lyana dan kedua teman nya masih berada di dalam kelas nya.

“Aaaaa, otak ku mau pecah. Aku sama sekali tidak mengerti dengan yang di jelaskan dosen” gerutu grace,

Lyana dan olive yang tak heran lagi dengan nya mereka memaklumi itu. Grace memang memiliki otak yang sedikit lemot, tapi sebenar nya dia cukup pintar menangani semua masalah yang tampak begitu susah untuk orang lain kerjakan. Otak nya hanya tidak berfungsi saat pelajaran saja, selebih nya dia sangat handal dalam melakukan hal apapun. Terlebih lagi karena dia terlahir dari orang yang kaya raya hanya tinggal menjentikan jari nya saja semua sudah langsung ada. Begitupun dengan style nya yang sangat cantik membuat semua pria selalu menatap nya. Sangat berbeda jika di bandingkan dengan olive dan lyana yang hanya dari keluarga biasa saja.

“Kalian ayo ikut aku, kita akan belanja untuk perkemahan besok” ajak grace,

“Nanti saja aku masih ada satu jam pelajaran lagi” ucap lyana. Lyana memang mengambil kelas tambahan untuk diri nya, walaupun sudah pintar ia masih terus ingin mengasah otak nya.

“Oke baiklah, aku dan olive akan menunggu mu di kantin kampus. Ya kan olive” ucap grace, sementara olive hanya menganggukan kepala nya. Dia tak pernah bisa menolak apa kemauan grace, karena dulu saat ia pernah menolak ajakan nya grace mendiamkan nya untuk beberapa hari seperti anak kecil yang sedang bermusuhan.

Setelah lama menunggu lyana mereka akhir nya sudah sampai di sebuah mall di kota nya. Lyana dan olive hanya mengikuti apa yang di inginkan grace. Sementara grace sibuk kesana kemari mencari apa yang dia butuhkan. Dia sangat sibuk memilih apa yang harus di kenakan lyana dan olive untuk besok. Karena grace cukup kaya, ia sering membelikan apa saja untuk kedua teman nya. Mereka berbelanja dengan senang nya sembari tertawa tawa, setelah nya mereka mampir ke bioskop untuk menonton sebuah film. Setelah nya mereka telah selesai menyelesaikan aktifitas berbelanja nya dan mereka pulang kerumah masing masing.

Bab.3

Esok hari nya semua mahasiswa telah berkumpul di area gedung universitas mereka untuk melakukan perjalanan kemah. Lyana terlihat bersama kedua teman nya, tak lama mike selaku ketua bem datang bersama wakil nya di ikuti oleh kakak senior lain nya. Mereka semua lah yang bertugas untuk mendampingi para junior nya.

“Ehmm, baiklah semua sudah berkumpul. Aku akan mengabsen satu persatu, saat ku sebut nama kalian masuk lah ke dalam bus untuk mencari tempat duduk. Ada tiga bis di sini, kalian bebes memilih ingin menaiki yang mana. Di setiap bis terdapat masing masing 3 senior untuk menjaga kalian” ucap mike dengan gagah, sementara grace dan olive terus meledek lyana. Kedua nya tahu jika mike selama ini selalu mengejar nya, tapi lyana tak pernah meladeni nya.

Setelah mike selesai mengabsen dengan cepat, sudah tak tersisa lagi mahasiswa satu pun di depan mereka. Mike segera mengajak teman nya untuk segera masuk ke dalam bus. Tentu nya semua sudah tahu pasti mike memilih masuk kedalam bus yang di dalam nya ada lyana, semua pun sudah berada di dalam bus dan memulai perjalanan nya.

Saat sudah di dalam bis mike belum menemukan tempat duduk, Grace yang berada di sebelah lyana dengan cepat memberi isyarat pada mike untuk duduk di tempat nya, sementara dia pindah ke sebelah nya untuk duduk bersama olive. Mike tersenyum lebar saat melihat grace yang mendukung nya untuk mengejar lyana. Namun gadis di sebelah nya masih tak sadar dia memakai headphone di kuping nya sambil menatap ke arah jendela kaca. Selama satu jam lebih lyana tak kunjung menoleh ke samping nya mike.

Lyana yang baru tersadar jika dia duduk bersama grace dia merasakan ada sesuatu yang berbeda. Karena biasanya grace selalu berceloteh kepada nya apa saja yang tidak penting, tapi sekarang ia tak merasakan ada nya suara dari grace. Dia pun menoleh ke arah samping nya, dan melihat mike yang sedang tersenyum menatap ke arah nya.

“Aaaaaa.....”

Teriak lyana yang terkejut saat melihat mike yang berada di sebelah nya.

Pak supir yang mendengar teriakan lyana segera mengehentikan bis nya sampai semua penumpang sontak terpental ke depan. Sementara grace dan olive menengok ke arah lyana yang berteriak, dengan cepat mereka menghampiri nya.

“Minum ini!...”

Secara bersamaan, kedua nya memberikan sebotol air di tangan grace, sedangkan olive memberikan sekotak obat. Kedua teman nya sangat takut jika saat ini gangguan nya datang, sementara mike dan lyana melihat ke arah grace dan olive yang berdiri di samping dengan wajah terheran.

“Ahh itu.., aku tidak papa simpan obat itu” ucap lyana

Sambil melirik sekotak obat yang di genggam olive, dia tak mau jika mike sampai melihat obat penenang itu. Memang olive selalu membawa obat lyana bersama nya untuk berjaga jaga jika teman nya terlupa membawa obat nya. Sementara olive dengan cepat menyembunyikan nya, mike yang melihat itu masih melihat heran dengan ketiga nya.

“Heyy.. Ada apa? Apa ada masalah?” ucapan pak supir mengalihkan perhatian mereka nya.

“Ya pak, tidak papa lanjutkan perjalanan nya” sahut mike. Grace dan olive pun juga sudah kembali ketempat duduk nya, mereka bertatapan dengan rasa panik yang melanda nya. Lalu mike menatap lyana yang berada di sebelah nya

“Kenapa sangat terkejut saat melihat ku? Apa aku terlihat menyeramkan hingga membuat mu berteriak?” tanya mike, yang terheran.

“Tidak aku hanya terkejut saja” sahut lyana membantah nya.

“Yasudah tidurlah, perjalanan masih jauh” ucap mike dengan lembut

Sedangkan lyana hanya mengangguk, dia tahu tidak mungkin diri nya akan tertidur jika waktu malam saja susah tidur bagaimana dengan siang itu lebih mustahil bagi nya, terlebih lagi dia sudah terbiasa dengan pekerjaan yang tak ada henti nya membuat nya tak pernah bersantai sedikit pun. Untung nya ada eric yang membantu nya meminta izin kepada bos nya untuk libur, jadi dia bisa ikut ke perkemahan nya dengan tenang tanpa memikirkan pekerjaan nya.

Tiga jam mereka menempuh perjalanan nya, sesekali lyana menatap mike yang sedang tertidur. Semua penumpang di dalam bus tertidur lelap hanya lyana dan pak supir yang masih terjaga dari tidur nya. Gadis dengan gangguan anxiety nya terus memandang jendela bus yang berada tepat di samping nya, sambil mendengar musik yang terdengar lumayan keras di kuping nya untuk menetralkan pikiran nya yang selalu memikirkan hal hal yang begitu menakutkan untuk nya.

Tak lama mereka sudah sampai, karena pergi jalan saat pagi sekarang hari tampak terlihat terik. Pak supir membangun kan semua anak anak yang berada di dalam bus nya, mike terbangun dari tidur nya dan melihat lyana yang masih memandang ke arah jendela. Kemudian mike berdiri memegang kertas untuk kembali mengabsen para junior nya, setelah selesai mike memimpin perjalanan untuk menuju ke perkemahan nya. Mike yang melihat lyana membawa ransel yang begitu berat dia berbaik hati menawarkan bantuan untuk membawa ransel lyana bersama nya. Namun grace dengan cepat memberikan nya

“Ini ka mike, terimakasih sudah membantu lyana membawa nya” ucap grace

Mereka pun berjalan menyusuri rerumputan dan hutan hutan yang ada di sana, karena mereka berkemah di sebuah perbukitan yang cukup terkenal di kota nya. Mike sendiri yang memilih tempat nya karena sangat pas dengan tujuan nya untuk mengenalkan alam yang masih terlihat asli kepada junior nya. Jadi mereka harus melewati hutan untuk sampai ke sana.

Saat sudah sampai di tempat nya, mike segera menyuruh semua untuk membuat tenda nya masing masing. Mike ikut membantu membuat tenda untuk para junior nya. Tapi tentu saja yang pertama ia datangi adalah tenda lyana, dia membantu nya hingga selesai. Kemudian bergegas membantu yang lain nya,

“Wahhh, enak sekali yaa, kita ga perlu cape cape merakit tenda. Kaka mike selalu ada untuk kita karena lyana” ucap grace. Sementara olive dan lyana hanya menggelengkan kepala mendengar perkataan grace.

Hari sudah mulai sore, mike memberi arahan agar masing masing perwakilan dari tenda untuk mencari kayu bakar sebanyak dua orang. Tentu saja olive dan lyana yang cepat menanggapi nya, kedua nya tahu jika grace sama sekali tidak bisa melakukan nya. Mengingat grace anak orang kaya yang hanya melakukan keseharian nya untuk merawat kecantikan nya, sudah pasti tak pernah melakukan hal seperti ini.

“Semua dengarkan.. Cari kayu bakar kalian untuk membuat api unggun. Jika di rasa sudah cukup segera kembali ke tenda kalian. Dan ingat jangan sampai melewati batas bendera atau kalian akan masuk ke dalam hutan terlarang” ucap mike

Setelah mike menjelaskan arah mana saja yang bisa mereka datangi, dengan cepat junior nya telah berpencar untuk mencari kayu bakar untuk membuat api unggun. Setelah lama nya mereka mencari lyana dan olive sudah mendapat kan lumayan banyak kayu bakar di tangan nya, tapi lyana masih sibuk mencari kayu bakar hingga tak sadar diri nya sudah berjalan jauh melewati batas yang di beritahukan dan masuk ke dalam hutan. Saat olive menoleh sudah tidak ada lyana yang terlihat,

“Haa?.. Kemana dia apa sudah kembali duluan. Baiklah aku akan menyusul nya” gumam olive tanpa tahu teman nya sudah berjalan sangat jauh dari tempat perkemahan.

Olive segera kembali ke tempat perkemahan, namun dia hanya melihat grace yang sedang menunggu nya di tenda tanpa melihat lyana. Dengan cepat ia berjalan ke arah tenda nya.

“Kemana lyana?” tanya olive pada grace,

“Lahh mana ku tahu bukan kah dia bersama mu?” grace malah berbalik bertanya pada nya.

“Apa? Jadi dia belum balik, astaga” ucap olive

Lalu berlari lagi untuk mencari lyana. Namun aksi nya di hentikan oleh mike yang menatap nya sedang terburu buru

“Ada apa? Mengapa sangat panik” tanya mike,

“Lyana belum balik ke perkemahan, sedangkan tadi aku tak melihat nya bersama ku. Aku harus mencari nya” ucap olive.

Mike ikut panik mendengar perkataan nya dia pergi bersama olive untuk mencari nya. Setelah menyusuri semua tempat mereka tak menemukan keberadaan lyana.

...****************...

Sementara di sisi lain lyana sangat terheran dengan jalan yang di lalui nya mengapa terlihat sangat sepi. Dia terus berjalan ke arah depan, saat dia tak memerhatikan jalan diri nya bertabrakan dengan sesuatu yang cukup keras

(Bruuuuk....)

“Ahhhh....”

teriak nya lalu terjatuh ke tanah, saat melihat ke arah bawah ia terkejut saat melihat sepasang sepatu di hadapan nya. Lyana sangat terkejut dengan penampakan di depan nya. Dia melihat seorang pria dengan pakaian serba hitam dan masker yang menutup mulut nya, yang membuat nya seketika terlintas tentang kejadian beberapa tahun lalu yang di alami nya. Dia pun berteriak sekencang nya

“Aaaaaaaa......”

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!