NovelToon NovelToon

AKANE Love And Assassin

BAB 1 AKANE DAN AKAMARU

Desa kamui adalah desa kecil paling ujung selatan jepang yang terkenal dengan sebutan desa nelayan, warganya sejahtera dan damai. mata pencaharian mereka mencari ikan dan sebagian kecil Bertani, Inilah awal kisah ini.

Aku adalah Akane gadis kecil berusia 12 tahun dari keluarga sederhana yang sehari - hari hanya bermain dan membantu ibuku memasak.

Dan kakak laki - laki akane bernama Akamaru yang berusia 15 tahun selalu menjadi andalan ayah kami untuk membantu mencari ikan di laut dengan alat pancing sederhana

Di tahun 1902 ini, seluruh masyarakat Jepang sangat cemas karena adanya perang.

TENDO pasukan keshogunan yang ingin jepang menjadi negara pemerintahan. dan HAJIME pasukan pemberontak yang selalu menentang keshogunan untuk menjadi pemerintahan.

Perang terus terjadi dan banyak nyawa yang melayang, akan tetapi desa kami belum tersentuh adanya perang. Sumber daya kami melimpah

.........

Dan apa yang selama ini desa kamui takutkan terjadi, perang besar terjadi dipusat kota dan pasukan TENDO yang dipimpin oleh komandan Hayate dapat memukul mundur pasukan pemberontak HAJIME yang dipimpin oleh ketua Arashi

Perang terjadi selama 3 hari 2 malam tanpa henti, pasukan pemberontak HAJIME kocar kacir berlari menyelamatkan diri dari kejaran pasukan TENDO.

Dan beberapa pasukan HAJIME berhasil kabur dari kejaran pasukan TENDO dan 20 orang menyebrang lewat laut dengan perahu warga yang kebetulan di daerah pelabuhan, dengan kondisi yang terluka pasukan pemberontak yang di perahu mendayung sekuat tenaga untuk menemukan daratan.

Alhasil mereka menemukan desa kamui. Saat mereka sampai di daratan, warga desa membantu pasukan pemberontak yang terluka untuk diobati. Tapi susu dibalas air tuba, warga desa kamui malah diserang oleh pasukan pemberontak untuk dijarah.

Warga desa yang melawan langsung dibunuh tanpa ampun dan remaja wanita dibawa oleh mereka.

Aku dan kakakku Akamaru, berhasil kabur bersama kedua orang tua kami. Desa kami dibakar oleh pasukan pemberontak.

Desa yang awalnya damai dan sejahtera lenyap dalam semalam, mayat - mayat warga desa kamui banyak tergeletak di tanah.

Aku sekeluarga berlari menuju hutan, tetapi kami diketahui oleh salah satu pasukan pemberontak.

Kami sekeluarga dikejar dalam hutan oleh pasukan pemberontak, demi aku dan kakakku. Orang tua kami menyerang pasukan pemberontak.

"Lari....!!! Akamaru, Akane" teriak ibu

Ayah kami melawan dengan pedang yang dibawanya, tetapi pasukan pemberontak terlalu banyak. Kedua orang tua kami tertebas oleh pasukan pemberontak dan Kedua orang tua kami tewas

Aku dan kakakku berlari sambil melihat kebelakang dan menyaksikan kedua orang tua kami terbunuh, sambil menangis. Kakakku menarik ku sekuat tenaga karena aku ingin menolong kedua orang tuaku.

"Akane, cepat kita lari, kita takkan bisa melawan mereka" ucap kakakku sambil menarik ku kedalam hutan

"ayah.. Ibu .. "teriakku sambil menangis

Akhirnya aku dan kakakku berhasil kabur dari kejaran mereka, kami sampai disebuah kuil tua kosong. aku dan kakakku masuk dalam kuil itu.

"ayah.... Ibu..." ucapku sambil menangis

"bersabarlah Akane, jangan sia - siakan pengorbanan ayah dan ibu kita" ucap Akamaru sambil memeluk Akane

Keadaan diluar Hujan sangat lebat, suara guntur menggema di langit. aku dan kakakku tertidur dalam kuil sampai pagi hari

.....................

Suara kicau burung terdengar dan hujan telah berhenti, pagi telah tiba. kakakku Akamaru terbangun dari tidurnya dan melihat keluar jendela kuil untuk cek keadaan

"kkrrreeeeeekkkk" bunyi pintu kuil yang terbuat dari kayu

Akane mendengar suara langsung terbangun dari tidurnya.

"kakak mau kemana? Tanya akane

"sstttt,, kakak ingin melihat keluar apa sudah aman, tunggu disini" jawab Akamaru dengan nada pelan

Akamaru langsung pergi keluar mengelilingi kuil dan melihat sekitaran kuil, tak berselang lama Akamaru kembali kedalam kuil dan menutup pintu kuil.

"kita aman, ayo kita lihat desa" ajak Akamaru

Sambil menganggukkan kepala Akane langsung berdiri dan berjalan keluar dengan Akamaru. mereka berlari keluar hutan menuju desa Kembali

Dan diperjalanan Akane dan Akamaru melihat jasad ayah dan ibunya tergeletak penuh luka tebasan pedang, sontak Akane langsung berteriak menangis sambil memeluk jasad ibu. Akamaru yang juga ikut sedih menahan tangis sambil menenangkan adiknya akane

Akane dan Akamaru menggali tanah untuk menguburkan kedua orang tuanya, setelah semua selesai. Akane dan Akamaru melanjutkan perjalanan menuju desa sambil mengendap - endap agar tidak ketahuan pasukan pemberontak

Karena kondisi desa habis hangus terbakar, dan mayat warga desa kamui banyak tergeletak dijalan. tetapi para pemberontak tidak satupun terlihat di desa

Akane dan Akamaru memberanikan diri masuk desa untuk mencari makanan dan senjata. tak berselang lama terlihat kapal dari kejauhan, Akane dan Akamaru bergegas kembali lagi kehutan agar tidak tertangkap oleh mereka.

Hari demi hari mereka lalui dalam hutan, Akamaru menjaga adiknya dengan baik. Setiap hari Akamaru mencari makanan dengan berburu ataupun memancing di sungai hutan

Saat Akamaru pergi berburu dan meninggalkan Akane di kuil, Akane melihat dari dalam kuil seorang pria yang menggunakan baju khas ninja serba hitam dan penutup wajah sedang terluka dan membawa pedang dibelakang punggungnya.

Akane takut keluar kuil tetapi Akane kasihan dengan pria terluka diluar kuil, akhirnya Akane membuka pintu kuil dan menghampiri pria terluka tersebut.

Akane melihat pria tersebut pingsan, dan Akane menarik kedalam pria ninja tersebut. lalu Akane membuka penutup wajah ninja itu, ternyata ninja itu pria tua

Akane membersihkan lukanya dan mengobati lukanya dengan ramuan obat - obatan dari daun yang didapat dihutan selama ini, tak berselang lama suara Akamaru terdengar dari luar

"Akane , lihatlah tangkapan ku hari ini, banyak ikan sungai yang kakak dapat" panggil Akamaru

Akamaru langsung membuka pintu kuil dan begitu terkejutnya banyak darah yang membentuk memanjang kedalam seperti terseret, sontak Akamaru melepas ikan ditangannya langsung berlari mencari Akane.

"Akane dimana kamu, Akane?" teriak Akamaru

"iya kak, Akane disini" sahut Akane

sebelah patung dalam kuil

"Akane kamu tidak apa - apa?" tanya Akamaru

"iya kak" jawab Akane

"lantas darah siapa didepan pintu itu sampai kesini" tanya Akamaru

Akane langsung menunjuk kebelakang patung dalam kuil yang disembunyikan Akane

"siapa pria ini Akane?" tanya Akamaru

"tidak tahu kak, dia pingsan dan banyak luka ditubuhnya, jadi Akane obati" jawab Akane

"Hati - Hati Akane, siapa tahu dia pemberontak, saat sadar dia menyerang kita" ucap Akamaru karena masih teringat kejadian di desa

pria tua itupun akhirnya siuman dan membuka matanya berlahan, dengan sigap Akamaru menarik pedang dan menyuruh Akane kebelakang Akamaru

"siapa kamu, mau apa kamu?' tanya Akamaru

"air,, air... " ucap pria tua ninja itu

Lalu Akamaru mengambil gelas bambu berisi air dan memberikannya ke pria tua ninja itu, sambil pedang diarahkan ke pria tua ninja itu

"glekkk... Gleeekkkk.. Gleeekkkk" pria tua ninja itu minum

"apakah kalian yang mengobati aku?" tanya tua ninja itu

"benar, kalau sudah pulih, segeralah pergi dari kuil ini!" tegas Akamaru

Sambil memegang dada, pria ninja tua berterima kasih ke Akane dan Akamaru dan berjanji tidak akan menyerang. Akhirnya pria tua itu tinggal bersama Akane dan Akamaru

Hari demi hari pun berlalu akhirnya pria ninja itu pulih dan sehat kembali, karena pria ninja itu buronan pemerintah jadi dia putuskan untuk sembunyi di hutan desa kamui

"Anda siapa sebenarnya dan kenapa bisa terluka" tanya Akamaru

"aku adalah ninja bayaran yang menjalankan misi untuk menghabisi orang keshogunan" jawab ninja tua itu

"siapa nama anda?" tanya Akamaru

"namaku Hiroshi kamiya" jawab ninja tua itu

"saya Akamaru, dan ini adik saya Akane. Kami yatim piatu karena orang tua kami dibunuh pasukan pemberontak

"aku bukan ninja dari pasukan pemberontak, aku membunuh karena misi dan target yang sudah ditetapkan" ucap pria tua ninja itu

"baiklah, sebagai rasa terima kasihku kepada kalian karena menolongku saat aku terluka. Aku akan menjaga kalian dan mengajari ilmu bela diri dan ilmu ninja

Dan akhirnya Akane dan Akamaru dilatih oleh pria ninja tua itu, latihan keras dan sakit dilalui Akamaru dan Akane

Setiap hari mereka dilatih dengan penuh siksa dan luka, Akamaru berlatih menggunakan pedang (Shinobigatana)dan teknik penyamaran. Sedangkan adiknya akane berlatih menggunakan 2 pedang (wakizashi) dan teknik menghilang atau bayangan

.......................

Sisi lain mereka tidak mengetahui jika pasukan TENDO berhasil menguasai hampir seluruh daratan jepang, dan keshogunan berubah menjadi Pemerintahan.

Sistem yang mensejahterakan masyarakat juga kedamaian. larangan membawa katana (pedang) didepan umum adalah aturan pemerintahan yang harus diikui masyarakat, jika melanggar akan dipenjara atau dihukum

Pasukan TENDO dirubah menjadi kepolisian yang menjaga masyarakat dari serangan pasukan pemberontak HAJIME

Sistem pemerintahan berjalan baik dan masyarakat mendapatkan kedamaian, kota dan desa maju pesat. Tak terdengar lagi atau terjadi peperangan kembali

................

BAB 2 ERA BARU

Sistem pemerintahan telah mengganti keshogunan, kedamaian tercipta. Akan tetapi penguasa atau pejabat yang korup dan kejam masih ada dalam sistem pemerintahan.

Mereka menggunakan kekuasaan dengan semena - mena dalam masyarakat.

Kendo : Hakim pemerintahan yang korup dan penuh dengan suap, selalu menggusur rumah masyarakat yang akan dibangun tempat hiburan untuk kepentingan bisnis atau dirinya sendiri

Haku : kepala kota (walikota) yang mesum dan suka dengan wanita muda, tidak peduli meski bersuami akan direbut. menjalankan peredaran senjata gelap dari luar

Hakibe : kepala desa yang meminta pajak tinggi ke warga hanya demi kekayaan untuk dirinya sendiri, jika tidak membayar pajak makan akan dipenjara atau dieksekusi

Yuko : kepala polisi yang selalu menangkap masyarakat yang tidak bersalah menjadi bersalah demi kepentingan bisnisnya

Namun, Yuko mempunyai wakil kepala Hayate (komandan pasukan TENDO) yang jujur dan adil. Hayate selalu tidak sejalan dengan Yuko dan menentang Yuko

Dan sisa - sisa pasukan HAJIME yang masih hidup, menjadi preman atau kelompok perampok yang suka merampok atau menindas masyarakat.

10 tahun berlalu dari peperangan masa lalu dan kini Akane telah berumur 22 tahun menjadi KUNOICHI yang tangguh dan Akamaru berumur 25 tahun menjadi SHINOBI yang hebat, adik kakak menjalani latihan yang keras selama ini.

Dan Hiroshi kamiya (ninja tua) guru Akane dan Akamaru telah jatuh sakit dan tak berdaya melawan penyakit dalam tubuhnya, setiap hari Akane dan Akamaru merawat ninja tua itu.

"Akane dan Akamaru, sudah saatnya kalian pergi dan carilah jati diri kalian ingin menjadi apa, karena tugasku sudah selesai dan semua yang aku bisa. Baik bela diri atau ilmu ninja sudah aku berikan ke kalian" ucap Hiroshi kamiya

"sensei, apakah kita layak menjadi ninja sekarang?" tanya Akamaru

"layak atau tidaknya seseorang menjadi ninja, tergantung dari jalan hidupnya. jika menolong orang lain jalan kalian, maka teruskan lah. Akan tetapi jika kekuasaan yang ingin kalian raih, bersiaplah akan tanggung jawab yang akan kalian hadapi" ucap Hiroshi kamiya

"baik sensei, kami akan mengingat ucapan sensei" jawab Akamaru

Malam telah tiba dan Akane, Akamaru juga ninja tua itu makan malam bersama dengan riang dan saling bercanda satu sama lain layaknya keluarga. akhirnya mereka tertidur.

Pagi harinya Akane bangun terlebih dahulu dan Akane membangunkan Akamaru untuk sarapan, saati Akane membangunkan gurunya, tetapi gurunya tidak bangun juga dan dicek nadi juga nafas di hidungnya oleh Akamaru. Ternyata gurunya telah tiada

"Sensei telah tiada tiada Akane" ucap Akamaru

Dengan perasaan sedih Akane mengusap kening ninja tua itu, dan Akamaru memutuskan untuk memakamkan gurunya disebelah makam orang tuanya, dengan menggendongnya.

Setelah pemakaman selesai, Akamaru memutuskan untuk keluar dari desa kamui dan membawa Akane

Akane dan Akamaru mempersiapkan bekal diperjalanan nanti, sebelum pergi mereka berdoa dimakam kedua orang tuanya dan gurunya. Setelah itu mereka menuju desa kamui yang sudah hancur untuk menaiki perahu.

Perjalanan pun dimulai, Akamaru mendayung kapan dan Akane duduk didepan kapal karena selama ini dia belum pernah naik kapal dan pertama kali keluar dari desa.

Sore hari mereka mulai menemukan daratan menuju kota, saat ingin bersandar banyak nelayan yang menangkap ikan di laut dan para nelayan banyak yang melihat mereka karena Akane dan Akamaru bersenjata pedang.

Dengan tatapan aneh para nelayan mulai menghindari Akane dan kakaknya, namun Akane dan kakaknya tetap mendayung menuju daratan tak menghiraukan para nelayan menangkap ikan

Sesampai di daratan Akane dan Akamaru mengikat perahu mereka dan banyak masyarakat berlarian menghindari mereka, Akane dan kakaknya bingung ada apa ini sebenarnya?

Aturan baru pemerintah yang Akane dan Akamaru tidak ketahui adalah larangan membawa senjata tajam atau senjata api di masyarakat kecuali hanya kepolisian

Akane melihat papan tulisan di pelabuhan yang bertulis kan desa kumogumi, saat mereka memasuki desa tak lama terdengar suara peluit di arah depan mereka

Sontak Akane dan Akamaru mencabut pedang dan siaga, ternyata suara peluit tadi adalah kepolisian yang menghampiri mereka dengan membawa pedang

"pprrriiiiitttttt......" jatuhkan senjata kalian" tegas Hayate

Akane dan Akamaru tetap bersiap mengarahkan pedang ke polisi, Namun mereka terkepung oleh banyak nya polisi bersenjata kan pedang. Akhirnya Akane dan Akamaru menjatuhkan pedang dan polisi mulai menjatuhkan Akamaru dengan menekuk tangan Akamaru kebelakang dan mengikat tangan Akamaru setelah itu dimasukkan tongkat kayu disela tangan Akamaru yang terikat

"kakak, jangan sakiti kakakku" teriak Akane dengan kedua tangannya dipegang oleh polisi

"bawa mereka pos" perintah Hayate

Akane dan Akamaru akhirnya dibawa pos polisi terdekat di desa, dan mereka dimasukkan penjara karena membawa senjata di masyarakat. Hari pun berlalu dan keesokan harinya Akane dan Akamaru didatangi Hayate dan mengeluarkan mereka dari sel penjara dan membawa keruangan Hayate. Mereka diintrogasi Hayate

"darimana asal kalian dan mau apa kalian membawa senjata?" tanya Hayate

"kami dari desa kamui, kami ingin bekerja di kota" jawab Akamaru

"bekerja? Mau kerja apa dengan katana ditangan!" tanya Hayate kembali sambil memegang katana Akamaru

"apa saja, saya membawa katana karena desa kami diserang pemberontak 10 tahun lalu dan kami berdua berhasil kabur dari kejaran mereka, maka dari itu. kami selalu waspada dan membawa senjata" jawab Akane

"apa kalian bisa menggunakan pedang?" tanya Hayate

"tidak, kami hanya berjaga - jaga saja. Saya dan adik saya bukan ahli pedang_ "jawab Akamaru

"baiklah, aku percaya cerita kalian. Dan akamaru harus masuk kepolisian pemerintah untuk gantinya kalian disel, jika menolak.. Kalian akan masuk penjara kembali" tegas Hayate

Akane dan Akamaru saling memandang dan karena tidak ada jalan keluar lagi maka Akamaru mengikuti apa yang Hayate mau demi adiknya dan dirinya bisa bebas.

"baiklah, saya masuk" jawab Akamaru

"untuk belajar menggunakan pedang, kamu akan dilatih senior di kepolisian" sahut Hayate

Dengan berpura - pura tidak bisa menggunakan pedang Akane dan Akamaru menuruti apa kata Hayate

Hayate terkenal dengan polisi yang jujur, adil juga bijak, seluruh penduduk desa dan kota menyukai Hayate karena juga ramah dan suka berbicara dengan warga sipil. namun kepala kepolisian tidak menyukai Hayate seakan perilaku dan kebaikan Hayate mencari simpati para petinggi pemerintahan.

Hayate membawa Akane dan Akamaru kerumahnya, lokasi rumah Hayate tepat di perbatasan desa dan kota

"kalian berdua bisa tinggal disamping rumahku, kebetulan ada rumah kecil yang kosong. Kalian bisa membersihkannya terlebih dahulu" ucap Hayate

"terima kasih pak, sudah mau menampung kami berdua. saya janji akan berkerja dengan baik" jawab Akamaru

Akane dan Akamaru diperkenalkan Hayate ke istri dan anak laki - laki Hayate, tak diduga anak laki - laki Hayate menyukai Akane saat pandangan pertama.

"salam kenal, saya Kubo Hayate" ucap anak Hayate

Hayate hanya punya satu anak dan penerus tunggal Hayate di kepolisian, saat ini Kubo Hayate sedang belajar (kuliah) satuan kepolisian di kota kyoto, dimana pusat pemerintahan berada disana

"saya Akane dan kakak saya Akamaru, salam kenal Kubo" jawab Akane dengan tersipu malu

Akane dan Akamaru akhirnya tinggal di sebelah rumah Hayate, esok harinya Akamaru berangkat ke pos polisi untuk melapor kan diri di satuan. Dan meminta surat dinas satuan

Dan Akane berangkat ke kota menuju Kyoto untuk mencari pekerjaan, Akane menggunakan becak manusia. Becak yang ditarik manusia adalah kendaraan transportasi di kota.

Lama Akane berjalan dan masuk ke tempat satu ke tempat lainnya untuk mendapatkan pekerjaan, namun tiada hasil. Saat Akane duduk di taman dan melihat ada wanita yang diganggu preman jalanan, Akane langsung melawan preman tersebut dan menghajarnya. Wanita yang ditolong Akane bernama Yuki berterima kasih ke Akane dan bertanya

"Anda darimana dan mau kemana?" tanya Yuki

"saya Akane dari desa kumogumi untuk mencari pekerjaan" jawab Akane

"kebetulan sekali, saya pelayan dari kedai Akira dan kedai tempat saya bekerja membutuhkan pelayan. Apa anda bersedia bekerja dengan saya?" tanya Yuki

"benarkah, syukurlah.. Saya bersedia" jawab Akane

Yuki dan Akane berjalan bersama menuju kedai Akira, sedikit mengenal mengenai kedai Akira. Kedai yang menyediakan makanan dan sake (minuman keras jepang)

Akhirnya Akane bertemu dengan bos wanita kedai Akira yang bernama Nakata Asamiya, dan Akane diterima di kedai Akira. dan besok sudah boleh bekerja

Akane kembali pulang ke rumah di desa kumogumi dan Akamaru menunggu sambil menyiapkan makan malam adiknya akane

"jadi bagaimana, apa sudah dapat pekerjaan? Tanya Akamaru

"sudah kak, di kedai Akira di tengah kota kyoto dekat dengan kantor pemerintah" jawab Akane

"ingat Akane, kita harus menyembunyikan identitas diri kita, kita jalani saja hidup selayaknya masyarakat biasa" ucap Akamaru

"dan kakak bagaimana hari pertama jadi polisi?" tanya akane

"seperti halnya polisi lain, kakak belajar menggunakan pedang, dan kakak pura - pura tidak bisa menggunakannya" jawab Akamaru

Tak diduga, Wakil kepala polisi Hayate mendengar percakapan mereka dibalik pintu, saat Hayate ingin memberikan sedikit makanan ke Akane dan Akamaru

Dan insting ninja Akamaru ber reaksi dan melempar pisau dimeja lalu pisau itu menancap di pintu, Akamaru bergegas ke pintu dan membuka pintu. Ternyata tidak ada seorang pun di pintu

Wakil kepala polisi Hayate sangat marah saat didalam rumah, Hayate ingin mengusir Akane dan Akamaru dari rumah nya. Dia menduga kakak beradik adalah pemberontak yang menyamar

Akan tetapi Hayate ditenangkan istrinya dan menyuruh Hayate untuk menyelidiki dulu akan kebenarannya, dan Hayate mengikuti apa yang dikatakan istrinya

Di Pagi hari seperti biasa Akamaru berangkat bekerja ke pos polisi desa kumogumi dan disambut Hayate tidak seperti biasanya. Saat berlatih pedang semua polisi pemula diawasi Hayate dan Hayate melihat setiap gerak Akamaru

"semuanya, siap... Bubar jalan" teriak Hayate

"khusus Akamaru tetap ditempat" ucap Hayate

Akamaru kebingungan dan tetap tenang, Hayate mendekat ke Akamaru dengan membawa pedang. Akamaru semakin bingung

"Akamaru angkat pedangmu" ucap Hayate

langsung Hayate menyerang Akamaru dan Akamaru hanya menghindar dan melompat kesana kesini menghindari serangan Hayate

"ada apa ini pak?" tanya Akamaru

"jangan berbohong lagi, siapa kamu sebenarnya?" tanya Hayate

"kamu mata - mata pemberontak kan?"

"tunggu pak,, anda salah paham dengan saya" ucap Akamaru

Dan akamaru mengambil pedang dan menangkis semua serangan Hayate, Hayate yang seorang ninja berhasil mengalahkan Hayate dan mengarahkan pedang ke lehernya.

"cukup pak, anda orang baik, saya bukan pemberontak.. Kami warga desa kamui yang 10 tahun yang lalu diserang pemberontak, dan kami berhasil lolos dan belajar seni pedang" ucap Akamaru

"baiklah untuk saat ini aku mempercayaimu, tapi kamu harus berhati - hati karena aku akan mengawasi kamu terus" sahut Hayate

....................

Sisi lain, Akane yang sedang bekerja di kedai melayani tamu dengan baik, pemilik kedai dan teman - teman lainnya menyukai Akane karena dia pekerja keras

Saat Akane dan teman - temannya beristirahat makan dan saling mengobrol, mereka dapat kabar angin jika kedai Akira akan dibeli oleh hakim atau pemerintah karena akan dibuat tempat hiburan malam.

Akane yang diam saja dan sambil makan, mendengar semua percakapan mereka dan seberapa korup Hakim tinggi pemerintahan

Akane berpamitan dengan temannya dan pemilik kedai untuk pulang, Akane memikirkan obrolan teman - temannya di kedai tadi.

Saat sampai di rumah Akane melihat kakaknya sudah tertidur pulas, dan Akane tidak mau mengganggu kakaknya tidur. Tetapi kakaknya Akamaru menyadari kedatangan Akane.

...............

Pagi telah tiba, Akamaru menceritakan ke Akane bahwa Wakil kepala polisi Hayate telah mengetahui bahwa kita bukan warga sipil biasa.

"Akane , kakak sudah ketahuan oleh pak Hayate bahwa kakak ahli pedang" ucap Hayate

"yang menguping kita kemarin malam itu adalah pak Hayate"

"bagaimana bisa kita ketahuan kak?" tanya akane

"yang penting kita tetap harus menjaga keluarga pak Hayate, wujud balas Budi kita ke keluarga beliau" ucap Akane

Seperti biasa Akamaru berangkat ke pos polisi desa dan Akane berangkat ke kedai Akira semua berjalan lancar dan tenang. Akan tetapi di desa kumogumi tidak baik - baik saja karena adanya kepala desa Hakibe yang memungut pajak tinggi di setiap warganya.

Akamaru yang mengetahui hal itu sangat marah dan berpura - pura biasa saja saat bertugas dipos, akan tetapi Akamaru memantau setiap gerak gerik kepala desa Hakibe.

Saat Akamaru bertemu Hayate, Akamaru meminta Hayate untuk menghentikan kelakuan Hakibe memungut pajak tinggi di warga desa. Tetapi Hayate hanya bilang...

"percuma, karena Hakibe mempunyai baking yang kuat di pemerintahan. Jadi susah untuk diusut kebenarannya" jawab Hayate

"lihatlah pak, banyak penduduk desa kumogumi menderita dan harus dipenjara karena tidak bisa membayar pajak" ucap Akamaru ke Hayate

Namun Hayate hanya menunduk lesu dan tak bisa berbuat apa - apa karena Hayate patuh dengan pemerintahan, namun Hayate memberi tahu Akamaru bahwa rumah kepala desa Hakibe hanya dijaga 2 pengawal pribadinya.

Akamaru bingung, kenapa pak Hayate malah memberi tahu kan suasana rumahnya kepala desa Hakibe dan jalan keluar rahasia di rumah kepala desa.

Sontak, Akamaru paham akan maksud pak Hayate, dan Akamaru ijin kembali ke pos ke Hayate

Malam telah tiba dan Akamaru mulai memakai baju ninja nya, dan pedang Shinobigatana kesayangannya dipunggung nya. Bersiap menunggu tengah malam tiba

"kakak, aku ikut dengan kakak" ucap Akane

"jangan Akane, kamu di rumah saja" jawab akamaru

Tetapi Akane ikut bersiap dan memakai baju ninja nya dan membawa 2 pedang wakizashi yang terikat di pinggang sebelah kiri.

Tengah malam tiba........

...........................

BAB 3 CINTA DAN NINJA

Akane dan Akamaru bersiap menuju rumah kepala desa Hakibe, dengan membawa persenjataan lengkap dan beberapa kunai di saku

Akane dan Akamaru melompat ke atas atap dari rumah ke rumah agar tidak diketahui oleh petugas ronda keliling. Sampailah Akane dan Akamaru didepan gerbang rumah kepala desa Hakibe

Rumahnya besar dan halamannya luas, Akane dan Akamaru melompat diatas rumah Hakibe, sambil mengendap - endap diatas atap. Akane dan Akamaru melihat didalam gudang kepala desa tumpukan beras yang cukup banyak, disela kecil atap rumah kepala desa Akane melihat kepala desa sedang tidak dikawal dan sedang menghitung uang

Masuklah Akane dan Akamaru kedalam rumah, tetapi kepala desa tidak kaget sama sekali

"siapa kalian, mau apa kalian?" tanya Hakibe

"Hentikan perbuatanmu memeras warga dengan menarik pajak tinggi" jawab Akamaru

"hahahahaaaa lalu, apa yang akan kamu lakukan?!" tanya Hakibe

"kalian sudah terkepung hahahaaa" ketawa Hakibe

Dari pintu kamar Hakibe masuk pengawal Hakibe yang sangat kekar dan besar. Akane langsung diserangnya.

Dilemparnya Akane ke dinding, oleh pengawal kepala desa, dan Akamaru menyerang pengawal satunya, katana yang diarahkan Akamaru dihindari pengawal dengan mudah. Dan katana ditangkap dengan tangan oleh pengawal kepala desa

Akane dan Akamaru tersudut, akan tetapi Akane tidak kehabisan akal, Akane melempar kunai miliknya langsung mengenai kepala Hakibe. pengawal kepala desa tidak menyadari bahwa atasannya sudah mati. Karena menimbulkan kegaduhan, Akane dan Akamaru melompat dengan gesit keluar dan melemparkan bom asap ke arah dua pengawal kepala desa.

Dengan bangganya dua pengawal kepala desa berteriak

"lari lah kalian, atau kami habisi" pengawal

Saat bom asap mulai berkurang kabutnya, dua pengawal menanyakan keadaan kepala desa, dan betapa terkejutnya dua pengawal tersebut. Kepala desa ternyata sudah meninggal dengan kunai yang menancap di kepala.

Esok pagi warga berbondong - bondong kerumah kepala desa Hakibe, dan Hayate sudah datang ke TKP untuk penyelidikan. tak berapa lama Akamaru datang ke TKP

Hayate langsung melihat Akamaru dan berpura - pura tidak tahu, dan dua pengawal kepala desa dimintai keterangan.

"1 pria ninja dan 1 wanita ninja" ucap pengawal kepala desa ke polisi

Hayate langsung terdiam dan satu sisi Hayate senang karena pemeras warga desa mati.

Pemerintah langsung merespon cepat kematian Hayate dan menyuruh polisi menangkap pembunuhnya.

Akane bekerja seperti biasa dikedai tetapi Akane dan Yuki tidak sengaja menyenggol tangan Akane, dan Akane kesakitan tangannya terluka mengeluarkan darah.

"maafkan saya Akane, anda terluka dan tangan Anda mengeluarkan darah" tanya Yuki

"tidak apa - apa Yuki, mari kita lanjutkan pekerjaan" jawab Akane

Yuki bingung dan melanjutkan pekerjaan.

Tangan Akane terluka karena bertarung dengan pengawal Hakibe

Tak berselang lama datang tamu tak terduga

"permisi" suara dari luar

"selamat datang" jawab Akane

Dan seorang lelaki tampan dengan kedua temannya masuk ke kedai Akira, dan betapa terkejutnya Akane melihat Kubo Hayate putra wakil kepala polisi yang rumah kecilnya ditempati akane dan kakaknya Akamaru.

"selamat datang Pelanggan" ucap Akane dan Yuki

"terima kasih,, ada Akane, bekerja disini?!" tanya Kubo

"Betul kak saya bekerja disini" jawab Akane

"jadi kalian saling mengenal dengan Kakak tampan ini" tanya Yuki sambil mengejek Akane

"iya,,," jawab Akane dengan malu

"silahkan kak, ini mejanya dan Kakak pesan apa?" tanya Yuki

"saya pesan sake 3 botol dan Sashimi juga tempura" jawab Hayate

"baik, kami siapkan" ucap Yuki

Didapur kedai para pelayan dan juru masak menggoda Akane dan mengejek Akane

"akane boleh kenalin dengan Kakak tampan itu?" ucap pelayan lain

"jangan goda Akane, kakak itu milik Akane" jawab Yuki

"apaan sih Yuki, bukan,, kami hanya saling mengenal saja" jawab Akane

"benarkah, kenapa kamu tersipu malu dan wajahmu memerah?" tanya Yuki sambil tertawa

"orang tua Kubo yang menyuruh kami tinggal disamping rumahnya" ucap Akane

"Oh... Namanya Kubo?!" canda Yuki

"betul, Kubo Hayate putra wakil kepala kepolisian!" ucap Akane

Sontak para pelayan dan tukang masak yang berada didapur, diam saling memandang

"wa.. wa.. Wakil kepala kepolisian? Putra Pak Hayate" ucap yuki

Pak Hayate polisi paling ramah dan disegani sekaligus ditakuti meski bekerja disektor desa kumogumi.

"maafkan kami Akane, kami hanya bercanda jadi jangan dengarkan perkataanku" ucap pelayan kedai Akira sambil membungkuk kan badan

"kenapa kalian, sudahlah.. saya tidak akan lapor pak Hayate, tak usah takut" jawab Akane

Kubo Hayate dan 2 temannya makan malam sambil minum sake dan saat selesai makan, mereka membayar di kasir dan keluar kedai. Akane sempat melihat Kubo keluar tanpa menoleh dia (akane) sama sekali dan dia menyadari jika dia bukan siapa - siapa meski dia menyukai Kubo Hayate.

Jam pulang kerja telah tiba, para pelayan dan tukang masak membersihan kedai. Lalu pulang.

Saat Akane hendak menyeberang jalan, terlihat Kubo Hayate berdiri menunggu Akane pulang.

Akane menatap Kubo dan tersenyum kekubo, lalu menyeberang jalan dan menyapa Kubo Hayate.

"kak Kubo kenapa belum pulang?" tanya akane

"tidak, aku sengaja menunggumu selesai kerja untuk pulang bersama, karena kita searah dan tidak baik wanita jalan malam sendirian, banyak orang jahat" jawab Kubo sambil tersenyum

"baik mari kita jalan sambil mengobroL" ucap Kubo

Merekapun akhirnya berjalan pulang sama - sama, malam ini awal kedekatan mereka dan saling tertarik satu sama lain.

"aku sudah masuk kepolisian, akan tetapi aku ditugaskan di kota ini (Kyoto)" ucap Kubo

"wah selamat akan keberhasilan Anda kak Kubo" jawab Akane

"ayolah jangan panggil kakak, serasa panggilan ke orang tua" ucap Kubo sambil bercanda

"baik, kak Kubo. Eh.. Kubo" Jawab Akane

Sesampai dirumah mereka saling berpamitan.

"Kubo, saya masuk rumah dulu, selamat beristirahat dan selamat malam" ucap Akane

"baik, selamat malam dan sampai jumpa lagi" ucap Kubo sambil memandang Akane

Saat Kubo berjalan menuju pintu rumahnya, Kubo membalikkan badan dan melihat Akane kembali.

Akane juga mencuri pandang Kubo saat hendak masuk ke rumah.

Akane melihat kakaknya tertidur di kursi dan dimeja makan telah tersaji beraneka makanan yang telah disiapkan oleh kakaknya Akamaru

Padahal kakaknya tahu Akane pulang dengan Kubo, jadi kakaknya pura - pura tidur.

Keesokan harinya...

Hayate dipanggil kepala polisi Yuko dan mempertanyakan kematian Hakibe kepala desa yang terbunuh oleh Akane dan Akamaru.

"Hayate, apa kamu sudah tahu pembunuh Hakibe?" tanya Yuko

"siap pak, untuk saat ini belum ditemukan siapa pembunuhnya karena saksi - saksi kurang informasi yang benar - benar akurat" jawab Hayate

"pokoknya kamu harus mencarinya dan seret dia ke hakim untuk dihukum berat, apa kamu tidak ada dugaan siapa sementara?!" tanya Yuko

"baik pak, kemungkinan para pemberontak yang dulu anti pemerintah, jadi mereka menghabisi para pejabat pemerintah!" jawab Hayate

"jangan omong kosong, para pemberontak sudah lenyap. Tidak mungkin mereka melakukannya. Aku tahu itu" ucap Yuko

Hayate merasa curiga dengan Yuko, setiap pembahasan masalah pemberontak, pasti Yuko membela dan marah. Ada apa Yuko sebenarnya?" ucap Hayate dalam hati.

............. Kembali ke Kubo dan Akane

Setiap malam Kubo selalu mendatangi Akane diluar kedai untuk pulang bersama, mereka makin hari makin akrab dan selalu terlihat berdua

Suatu hari saat mereka berjalan berdua, Kubo dan Akane dihadang gerombolan preman di gang sempit Kyoto dan mereka ingin menggoda Akane dan ingin melecehkannya.

"sini sayang ,,, temani kita minum malam ini" ajak preman

Kubo yang berdiri didepan Akane dan tidak memakai baju polisi dipikul preman dan dikeroyok para preman itu, Kubo melakukan perlawanan akan tetapi kalah dan pingsan.

Setelah itu, Akane yang melihat Kubo tergeletak dijalan menatap preman itu dengan tajam dan langsung keluarkan kunai dan menyerang balik para preman itu.

Satu persatu para preman dihajar karena sudah melukai Kubo, akhirnya para preman itu lari ketakutan.

Tak lama setelah itu, Kubo siuman dan mencari para preman itu.

"Akane kamu tidak apa - apa? Mana para preman itu?" tanya Kubo

"saya baik - baik saja, para preman lari karena anda. Anda yang melawan para preman itu, terima kasih Kubo" jawab Akane

Kubo dengan heran dan bingung, mengajak Akane untuk pulang

"setiap hari aku akan hadir untuk menjemput mu pulang agar tidak terjadi apa - apa denganmu, aku akan selalu menjaga Akane dan melindungi Akane" ucap Kubo dengan wajah penuh memar

"baik, terima kasih telah melindungi saya dan menjaga saya Kubo" jawab Akane dengan senyuman

Setiap malam Kubo mendatangi Akane dengan memakai baju polisi agar mereka yang dijalan takut karena Kubo berseragam. Akan tetapi para preman itu menginformasikan ke Yuko kepala polisi bahwa Akane yang mengalahkan mereka semua dengan teknik ninja.

Yuko hanya ketawa dan memarahi para preman karena tidak percaya cerita mereka, dan Yuko menyuruh preman itu untuk mengawasi Kubo Hayate. Karena riwayat ayahnya Hayate yang baik dan jujur, susah disuap membuat Yuko waspada dan berhati - hati. menganggap Kubo Hayate nantinya menjadi penghalang bisnisnya.

Hari demi hari berlalu...

Yuko datang ke desa kumogumi tempat terbunuhnya Hakibe dan didampingi Hayate, untuk melakukan investigasi dan mencari petunjuk kematian Hakibe. Alih - alih agar tidak ketahuan karena semua dikendalikan oleh ketua Arashi (Hajime) pemberontak.

Ketua pemberontak Arashi (Hajime) membentuk kelompok pemberontak dengan sembunyi - sembunyi dan menyusupkan mereka di pemerintahan dan memata - matai mereka semua yang dipemerintahan. Salah satu contoh Hakibe yang menaikkan pajak tinggi ke masyarakat adalah salah satu orang dari organisasi pemberontak dan Yuko bukan salah satu anggota organisasi pemberontak akan tetapi dia bekerja sama dengan para pemberontak.

Dan Yuko lega karena tidak ada tanda bahwa Hakibe berkerja sama dengan Yuko, semua berkas Hakibe disita dan dibawa ke kantor Yuko agar tidak bocor semua kerjasamanya selama ini

...............

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!