NovelToon NovelToon

Pak Lurah Galak Mencari Cinta

01.

Aisyah merentangkan kedua tangannya, kedua bocah kecil menghambur masuk ke dalam pelukannya.

" Tanteeeee...hiks...hiks ...". Aira dan Airen langsung menangis sesenggukan.

" Iya sayang, ini Tante pulang buat Rara dan Iren , jangan nangis lagi ya ". mulut Aisyah menyuruh kedua ponakannya untuk tidak menangis, tapi apa...dirinya sendiri masih meneteskan air matanya.

" Tante bilang jangan nangis, tapi mata Tante terus keluar air matanya ". Jawab Rara yang masih sesenggukan.

" Iya nih Tante udah enggak nangis lagi ". Aisyah pun mencoba menghentikan air matanya , ia menghapus sisa - sisa tangisnya dengan tangan.

" Tante....kami tidak punya Ibu sama Ayah lagi , kata embah mereka pergi ke surga , tapi kok enggak ajak - ajak aku dan kak Rara ". ujar Iren.

Nafas Aisyah sampai tercekat , ia tak tau harus ngomong apa.

Kalau mereka ajak kalian juga , aku enggak bisa bayangin perasaan Bapak , pasti hidupnya akan terasa mati...

" Jangan ngomong gitu dong , kan masih ada Tante sama embah , kalau kalian pergi juga ,bagaimana Tante dan embah bisa hidup ".

" Eh iya lupa ". jawab kedua bocah kembar itu , membuat tangis menjadi tawa .

" Ayo kita masuk, Tante mau ketemu sama Embah ".

Melihat sang Bapak berdiri di hadapannya , Aisyah langsung memeluk dan kembali menangis.

" Maafin Ais yang datang terlambat Pak ".

" Iya, enggak apa Nduk , namanya juga perjalanan dari kota , tapi jangan pergi lagi ya , Bapak dan kedua keponakan kamu membutuhkan kamu Nduk ".

" Iya Pak , Ais akan enggak akan pergi lagi ". Meski ia sendiri bingung, ia belum resign dari tempatnya bekerja.

Aisyah tidak sempat melihat jasad sang Kakak dan suaminya . Ia baru saja bekerja di salah satu perusahaan besar di kota , jadi tidak bisa seenaknya saja meminta ijin untuk pulang.

Tapi melihat sang Bapak yang begitu rapuh dan kedua keponakan kembarnya yang masih butuh figur seorang ibu , Aisyah memutuskan untuk resign.

Karena ia ijin hanya 3 hari , Aisyah pun harus kembali ke kota untuk menyelesaikan urusannya...meski di iringi tangis Rara dan Iren , Aisyah tetap pergi, karena ia berjanji akan kembali lagi.

" Kamu kenapa Syah harus keluar dari pekerjaan ini , kamu tau kan ...susah untuk bisa masuk bekerja di perusahaan ini ". ucap Samudra , kepala divisi keuangan ,tempat Aisyah bekerja.

Samudra , pemuda berusia 28 tahun itu tentu saja tidak rela , Aisyah resign dari sana , karena sejak awal melihat Aisyah , dia sudah jatuh hati pada gadis berhijab itu.

" Saya tau Pak , tapi saya tidak bisa meninggalkan Bapak dan dua keponakan saya , mereka sangat membutuhkan saya ".

" Saya ikut berduka cita atas meninggalnya kakak dan kakak ipar kamu ".

" Iya pak terima kasih ".

" Apa tidak bisa di pertimbangkan lagi Syah ". Samudra masih mencoba menahan gadis ini.

Aisyah menggelengkan kepalanya, Samudra membuang nafasnya pelan, apakah perjuangannya untuk mendapatkan Aisyah harus kandas sejarang...tidak, ia tidak mau itu terjadi, hatinya benar - benar sudah tercuri oleh gadis manis berlesung pipi itu.

" Bagaimana kalau kamu ajak mereka tinggal di sini saja Syah , jadi kamu enggak perlu resign ". tiba - tiba muncul ide di kepala Samudra.

" Sepertinya tidak Pak , selain biaya nya mahal , Bapak pasti tidak mau di ajak ke sini , lagi pula enggak mungkin kan saya tinggal di kos- kosan bersama mereka , pasti harus menyewa satu rumah meski itu kecil ".

" Kalau tinggal di rumah saya bagaimana ?" tawaran yang meluncur begitu saja dari mulut Samudra.

" Hah !!! Aisyah sampai membuka mulutnya.

" Bapak bercanda, memang saya siapanya Bapak , auto di grebek massa kalau saya tinggal bersama Pak Sam ". Aisyah sedikit tertawa kecil

Makin manis...bagaimana aku bisa jauh dari mu Syah....

Melihat bibir Aisyah yang tersenyum , membuat Samudra tak berkedip menatapnya.

" Pak...Pak Sam...Pak ! ". Aisyah terus memanggil Samudra yang tengah terpesona dengan senyumannya.

" Eh iya , apa Syah ? " Samudra salah tingkah.

" Bapak sih , di ajak ngomong malah melamun, Bapak lagi banyak pikiran ya , kalau begitu saya pamit aja , soalnya nanti malam saya harus kembali pulang kampung ".

Itu karena mikirin kamu yang mau ninggalin aku Syah...

" Loh kok cepat sekali , ucapan saya tadi tidak bercanda loh Syah , kamu boleh tinggal di rumah saya dengan Bapak kamu dan keponakan kamu juga, saya serius ".

" Maaf Pak , bukan saya nolak rezeki, tapi apa pantas kalau kita tinggal serumah , karena saya bukan keluarga Pak Sam ".

" Kita bisa menikah Syah ".

Aisyah makin pusing menolak ajakan Samudra yang makin aneh menurutnya...tidak ada hujan tidak ada angin tiba - tiba mengajak nikah.

Si Bapak kenapa sih, main ngajak nikah aja , dia enggak tau aja , bisa di gorok aku sama Mbak Hilda.

" Bapak bercandanya makin aneh ".

" Saya serius Syah , saya cinta sama kamu sejak awal kamu masuk ke perusahaan ini ". akhirnya dengan lancar Samudra behasil mengungkapkan perasaannya yang ia pendam.

" Tapi Pak.....".

" Saya butuh jawaban Syah , bukan Tapi....".

" Saya tidak bisa Pak .....". Aisyah pernah mendengar ada hubungan antara Samudra dengan Hilda, dia sendiri pernah di tegur oleh Hilda , padahal tak pernah sedikitpun Aisyah mencari perhatian pada Samudra.

" Cintaku kamu tolak Syah ?". patah hati sudah hati Samudra.

" Saya tidak tau Pak ".

" Baiklah , saya beri waktu kamu untuk berfikir ".

" Bukan saya , tapi Pak Sam yang harusnya berfikir ulang untuk mencintai saya, saya hanya orang kampung Pak , tidak sebanding dengan Pak Sam....saya permisi Pak , terima kasih sudah banyak membimbing saya selama kerja di sini ". Aisyah buru - buru keluar dari ruangan Samudra.

Benar saja , di luar ia bertemu dengan Hilda , rupanya gadis itu menguping pembicaraannya dengan Samudra.

" Gue sudah peringatin elo ya , untuk tidak....".

" Maaf Mbak Hilda , saya harus siap - siap buat pulang kampung, Mbak Hilda enggak usah khawatir, saya sudah resign dari perusahaan ini ". Aisyah tidak mau meladeni Hilda , tak ada manfaatnya.

" Baguslah, pergi jauh , dan jangan muncul lagi ". teriak Hilda...bersamaan dengan keluar Samudra.

" Eh Sam....".

Samudra berlalu begitu saja , mengabaikan Hilda yang tampak kesal.

Jadi karena kamu Hil , Aisyah menolak cintaku....batin Samudra.

Hai para readers.....mampir lagi ya kesini , ini cerita aku yang ke 9.....dukung terus ya...🙏👍🏻😘

02

Sudah genap satu bulan Aisyah berada di kampungnya. Selain bekerja di kelurahan , ia juga membuka les untuk anak - anak secara gratis.

Jiwa sosialnya memang tinggi, seperti sang Bapak. Pak Umar memang terkenal baik di lingkungannya . Ia juga seorang ustadz .

Di malam hari banyak anak - anak mengaji di rumah Aisyah, Pak Umar lah yang mengajar. Karena itu para warga sangat menghormati keluarga Pak Umar.

Untuk ucapan terima kasih para ibu - ibu karena anaknya sudah di ajar Pak Umar dan Aisyah , mereka kadang memberi hasil panen dari sawah maupun kebun mereka.

" Ais berangkat dulu Pak ". Aisyah mencium tangan Bapaknya.

" Kerja yang benar , hati - hati bawa motornya!".

" Siap Pak ". balas Aisyah.

Setelah si kembar pamitan pada embahnya , Aisyah pun berangkat bekerja, sebelumnya ia akan lebih dulu mengantar kedua keponakannya ke Sekolah Dasar , tempat kedua bocah itu bersekolah.

Aisyah sampai di Balai desa , dengan cepat ia menuju mejanya.

" Kamu sudah datang Ris , tumben ?". ejeknya pada sang sahabat.

Risma mendengus, " Aku memang biasa pagi datangnya , emang situ ".

" Hehehe iya ya , kamu tau sendiri lah Ris, anak ku sudah dua , jadi ngurus mereka terlebih dahulu ".

" Makanya cari suami buat bapaknya si kembar , biar ada yang bantuin nyari nafkah ".

" Nyari mah gampang Ris, tapi kalau yang tulus kan susah ".

" Kamu mau nya sama artis Ais ?".

" Lah kok jadi artis sih Ris?".

" La itu tadi si Tulus , bukannya dia artis ya ".

" Bukan Tulus itu onengggg ".

Ha.ha..ha... Risma tergelak.

" Ais , ini aku bawakan bubur ayam Pak Soleh buat kamu ". Asrul , salah satu perangkat desa yang menyukai Aisyah.

" Tapi aku sudah sarapan Mas ".Aisyah menolaknya.

" Duh kok cuma Aisyah saja yang di di bawain sarapan, buat aku mana Rul ".

" Eh maaf Ris , aku cuma mengingat Aisyah saja soalnya ".

" Ya iyalah , udah Ais terima saja , pamali nolak rezeki ". ujar Risma , lalu ia berbisik..." Kalau situ enggak mau , nanti biar aku yang ngabisin ".

Akhirnya Aisyah menerima pemberian Asrul , tidak enak juga sering menolaknya. " Terima kasih Asrul , lain kali enggak usah repot begini ".

" Aku enggak repot Ais , untuk calon istri mah aku ikhlas ". Asrul keceplosan.

Aisyah mendelik tak percaya , bisa - bisanya Asrul ngomong kayak gitu. sedangkan Risma ia kembali tergelak.

" Sudah ah bercandanya tuh Pak Lurah sudah datang ". mereka pun menyambut kedatangan Pak lurah.

" Assalamualaikum...selamat pagi .".

" Waalaikumsalam....selamat pagi Pak ".

" Bapak sakit...mukanya pucat sekali ?". tanya Aisyah.

" Iya, sedikit tidak enak badan , maklum sudah tua , oh iya ada kabar bagus buat kamu Aisyah , akan ada tes pemilihan Sekretaris Desa , Bapak harap kamu ikut dan bisa lulus, karena anak - anak muda pintar seperti kamu ini yang di butuhkan untuk kemajuan Desa kita ".

" Baik Pak , terima kasih infonya, saya pasti akan berusaha dengan keras , dan saya juga minta doanya Pak ".

" Pasti itu Aisyah , Bapak akan selalu berdoa untuk kamu ".

Pak Dirman , lurah baik hati , ia hanya tinggal berdua dengan istrinya , karena mereka tidak di karuniai anak.

Beruntung Aisyah di kelilingi orang - orang yang baik hati.

Setelah mengucapkan itu Pak Dirman masuk ke ruangannya. Sampai siang Aisyah dan semua perangkat desa di sana khawatir karena sedari tadi tidak ada tanda - tanda Pak Dirman memanggil mereka.

Akhirnya dengan terpaksa mereka membuka pintu ruangan Pak Lurah , setelah beberapa kali memanggilnya tidak ada jawaban dari dalam.

Ceklek....

" Pak....". panggil Asrul.

" Pak Lurahhhhh !!!!! serentak mereka semua masuk ke dalam , setelah melihat pak Dirman yang diam saja , dan tertutup matanya.

Berita Duka menggema di Desa Sukatani , semua warga merasa kehilangan sosok Pak Lurah yang sangat mengayomi rakyatnya...tidak ada Lurah sebaik Pak Dirman, yang rela menyisihkan gajinya untuk rakyatnya yang tidak mampu , bahkan ia hanya mengambilnya sedikit untuk makannya bersama sang istri.

*

Hari berlalu begitu cepat, Aisyah berhasil lolos menjadi Sekertaris Desa , dan sudah sebulan juga kekosongan pimpinan di desa .

Ada juga yang mau mencalonkan diri , tapi warga tidak setuju karena kelakuan orang itu yang kurang baik di mata warga.

Terakhir adalah Sapto Hanggono , seorang juragan beras beristri dua. Lagi - lagi warga menolak.

Malam ini di adakan rapat di Balai Desa. Semua warga laki - laki berkumpul ada juga sebagian wanita, karena sudah tidak memiliki suami.

Rapat kali ini di pimpin oleh Asrul , di sampingnya ada Aisyah , Risma dan juga perangkat desa lainnya.

Melihat ada gadis cantik di depannya , Sapto sampai tak berkedip matanya. Kemana saja dia selama ini , ada kembang desa yang baru mekar itu ia sampai tidak tau.

" Sssstttt Mir , itu siapa yang pakai hijab biru ?". tanyanya pada Amir , salah satu pekerjanya.

" Juragan enggak tau , dia anak Pak Umar yang kedua ". jelas Amir.

" Anak Pak Umar ??? adik nya Alina ??

" Iya juragan , anda benar ".

Kalau tau adik kamu cantik seperti ini , aku enggak perlu repot- repot mengharapkan kamu Lin...salah kamu juga sih kenapa lebih memilih si Gunawan , padahal kaya an aku kemana - mana.

Nasib kamu juga jadi jelek, sampai harus mati bersama Gunawan , padahal yang aku harapkan mati cuma Gunawan seorang , agar kamu bisa aku miliki ...batin Sapto.

Tanpa Pak Umar sadari, kematian sang putri bersama suaminya karena ulah seseorang. Begitu rapi sang pelaku melakukannya.

Rapat malam ini pun sia - sia . Karena memang tidak ada kandidat yang sesuai dengan keinginan warga .

Karena itu pemerintah akan mengirimkan wakil terbaiknya untuk menjadi Lurah di Desa Sukatani.

Aisyah , nama yang cantik sesuai dengan orangnya....jangan sebut aku Sapto kalau tidak bisa mendapatkan kamu cantik....aku tunggu kamu di peraduanku....

Sapto mengusap bibirnya sambil terus memandangi Aisyah dari kejauhan....ia sendiri tidak memperdulikan jalannya rapat, karena otaknya hanya berisi kapan ia bisa bersanding dengan Aisyah....target Sapto berikutnya.

Bersambung......

Beri dukungan dengan like ya....👍🏻😘

03

Sapto sudah tidak perduli lagi dengan urusan pemilihan lurah , karena kini obsesinya beralih ke gadis cantik yang di lihatnya tadi.

Bahkan malam ini Sapto tidak bisa memejamkan matanya. Otaknya terus membayangkan Aisyah dan bagaimana caranya untuk bisa menjadikan Aisyah menjadi miliknya.

Bagaimana Sapto tidak blingsatan melihat Aisyah yang begitu mempesona. Meski dia memakai hijab , tubuh proposional Aisyah jelas terlihat. Tubuh dengan tinggi 170 cm , kulit putih , mata bulat dengan bulu mata lentiknya dan jangan lupakan lesung di kedua pipi Aisyah.

" Kenapa aku baru lihat kamu Aisyah....kemana saja kamu selama ini , ternyata Pak Umar menyembunyikan bidadari di rumahnya ".

" Aku kira Alina sudah paling cantik , ternyata.....Aisyah lebih cantik dari kamu Lin..".

Istri Sapto yang sedari tadi sudah tertidur kini terbangun. Matanya memicing melihat sang suami sedang melamun sambil tersenyum - senyum sendiri.

" Bang....enggak tidur?". Sapto tidak menjawab, otaknya masih traveling kemana - mana.

" Bang Sapto , kamu lagi mikirin apa...jangan bilang kamu lagi mikirin janda sebelah ya ?". sang istri yang mulai kesal menghampiri suaminya , ia sedikit membentak hingga membuyarkan lamunan Sapto .

" Apaan sih , ganggu aja ". jawab Sapto ketus .

" Jadi benar , apa kamu mau kawin lagi Bang , ingat Bang istri kamu sudah dua ". Ayu , istri kedua Sapto tidak terima jika Sapto akan menambah istri lagi.

" Bukan urusan kamu Yu , mau istri dua , tiga atau sampai empat pun aku masih mampu , uangku banyak , kamu enggak berhak ngatur kehidupan aku , kalau kamu enggak terima ...ya silahkan saja pergi dari sini , aku tidak akan mencegahnya ". Sapto merasa dirinya mampu , meski kekayaannya adalah warisan dari kedua orang tuanya.

" Perlu kamu tau , banyak gadis yang ngantri mau jadi istriku Yu , jadi enggak masalah kalau kamu mau mengundurkan diri, lagi pula sama saja kaya di Murni, kalian berdua enggak ada yang bisa ngasih aku anak , padahal aku garap tiap hari ladang kalian ".

Coba saja dulu Alina mau jadi istriku , pasti aku sudah punya anak , sudah besar pula...

Dulu ketika Alina menolak di persunting dirinya, Sapto menerima perjodohan nya dengan Murni , anak gadis tetangga desanya. Murni juga berasal dari keluarga yang cukup kaya , makanya Sapto masih mempertahankan Murni sampai saat ini .

Sedangkan Ayu adalah teman Alina. Ia yang memang sudah terlanjur cinta pada Sapto sampai merendahkan harga dirinya .

Namanya juga kucing..di suguhi ikan ya langsung di makan .

" Jahat banget sih Bang ngomongnya ". Ayu yang kesal pun lebih memilih melanjutkan tidurnya.

Benar apa kata kamu Lin...sungguh aku menyesal telah mencintai Sapto....

Semakin malam pikiran Sapto makin liar , membayangkan bagaimana jika Aisyah berada di bawah kunkungannya.

" Sittt....hanya membanyangkan kamu saja milik ku sudah berdiri tegak begini ...Aisyahhhhh " . Sapto beranjak dari duduknya, ia harus melampiaskan hasratnya pada sang istri.

" Bangun Yu , layani aku...jangan pura - pura tidur kamu......atau aku akan menghukum kamu sampai pagi ". ancam Sapto...Ayu seketika membuka matanya.

Malam ini Sapto menggila . Ayu saja sampai kewalahan.

" Aisyahhhhhhh...." . di ujung pelepasan, Sapto menyebut nama wanita lain...sungguh makin sakit hati Ayu.

Deg.......bukannya itu adiknya Alina......apa yang kamu rencanakan Bang....

Kini giliran Ayu yang tidak bisa tidur. Ia memikirkan adik dari temanya itu.

" Aku enggak akan biarin kamu merusak Aisyah.. Bang , dia sudah aku anggap adik aku juga..".

*

Hari ini Balai Desa begitu ramai, semua warga berdatangan untuk menyambut Pak Lurah baru di desa mereka.

Tak terkecuali Sapto , ia tidak akan menyia - nyiakan kesempatan untuk bertemu dengan Aisyah.

Di matanya, hari ini Aisyah makin terlihat cantik . Yang lain riuh bertepuk tangan menyambut kedatangan Pak Lurah , hanya Sapto yang lebih memilih melihat ke arah Aisyah.

Seorang laki - laki gagah keluar dari mobil dinas , dengan pakaian seragam pegawai negeri legkap.

Suara sautan dari para gadis dan ibu- ibu terdengar sangat keras , mereka mengelukan Lurah baru itu.

Wajah tampan bak artis, menyita perhatian seluruh warga desa.

" Wahhhh pak Lurah nya tampan sekali ".

" Iya , aku mau deh jadi bu Lurah nya ".

" Husttt , jangan sembarangan kalau dia sudah punya istri bagaimana ?".

" Enggak perduli lah , jadi istri kedua juga mau aku ".

" Dih, Pak lurahnya yang enggak mau sama kamu ".

Mereka saling bersahutan.

Mahesa berjalan dengan tegap , tidak ada senyum di bibirnya , dia begitu terlihat sangat tegas dan berwibawa.

Setelah duduk segentar , Mahesa di persilahkan untuk memberi sambutan.

" Assalamualaikum warroh matullahi wabarokatuh ".

" Waalaikumsalam warroh matullahi wabarokatuh ". salam dari Mahesa di jawab serentak oleh warga.

" Selamat pagi menjelang siang, Bapak - bapak dan Ibu - ibu dan semua warga Desa Sukatani , perkenalkan nama saya Mahesa Albian Pratama .. saya yang akan menjadi Lurah sementara di sini , mohon kerja sama nya , sekian perkenalan dari saya....setelah ini saya mau semua perangkat desa berkumpul di ruangan saya...terima kasih , Wassalamualaikum warroh matullahi wabarokatuh ". pidato singkat dari Mahesa.

Semua warga pun di persilahkan mencicipi hidangan yang memang di sediakan oleh warga sendiri secara gotong royong.

Di sinilah Mahesa ,bersama ke delapan perangkat desa , ada anak 4 anak muda , tiga orang paruh baya , dan satu yang sedikit tua , ia menjabat sebagai Kaur Kesra .

" Perkenalkan diri kalian semua ".

Asrul maju untuk memperkenalkan teman - teman nya.

" Ini Pak Arif Rahman, Pak Aksani , Pak Farid , Bu Sari , ini Rinto , Risma , Aisyah dan saya sendiri Asrul Pak ".

" Baik , terima kasih Asrul, saya harap kita bisa bekerja sama untuk memajukan desa ini ".

" Siap Pak ".

" Kalian semua boleh keluar, hanya sekertaris desa saja yang saya butuhkan saat ini !".

Aisyah meremas bajunya , kenapa hanya dia saja yang harus berduaan dengan Lurah yang kelihatan nya galak ini.

" Kamu mau berdiri terus ?".

Mahesa terenyum miring melihat gadis yang berdiri di depannya ini salah tingkah.

Apa kamu gadis itu.......

" Eh iya Pak , maaf ...soalnya belum di persilahkan duduk tadi , saya takut ldi bilang lancang ". ujar Aisyah.

Berani jawab juga dia....

" Saya ingin laporan kerja selama bulan ini , bisa ?".

Aisyah mengangguk " Sekarang Pak ?".

" Sekarang sayanggggg ". inginnya Mahesa menjawab itu , tapi tidak mungkin....wibawanya akan anjlok kalau sampai ia lakukan itu.

" Kamu kira saya harus menunggu sampai kapan hah....sampai lebaran tahun depan ".

" Iy..iya Pak , saya ambil sekarang ". Aisyah bergegas dari ruangan yang menurutnya horor itu.

" Hufffttt , gila tuh Lurah , 3 G...Ganteng - Ganteng Galak....hiyyyy seremmm ".

Hari ini berlalu dengan baik....hanya Aisyah yang mendapat shock terapi dari Lurah baru itu...

Bersambung ....

Boleh dong kasih jempol buat orthor nya biar makin semangat nulisnya...😘

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!