hari ini gerimis menyambut kedatangan para murid di SMKN 1, semua murid berlarian menuju ke arah kelas mereka.
beda dengan yg lain ada seorang gadis yang tersenyum menikmati gerimis pagi itu, dia adalah gadis yang cantik mempunyai mata besar dan kulit putih.
"bell, kenapa kamu malah santai gitu, nanti kamu basah!" teriak Tya.
"aku menyukai gerimis ini," kata bella.
"huh dasar cewek aneh!" teriak Tya.
Bella pun berlari menyusul temanya Tya yg terus menggerutu karena ulah nya, kini mereka sampai di kelas.
tak lama wali kelas memasuki kelas sambil membawa sebuah laporan magang untuk semua murid.
ya besok Bella dan semua temannya akan magang di tempat yang sudah di tentukan oleh sekolah.
pak Eko sudah membagikan laporan dan beserta tempat magang masing masing murid.
Bella mendapat tempat magang di sebuah bank di kotanya, ia sangat senang meski akan di tempatkan di KCP(kantor cabang pembantu).
Bella akan magang bersama Irma, dia adalah gadis yang sangat taat agama, beda halnya dengan Bella yang masih belum berhijab meski dia selalu taat agama.
"Irma nanti kita harus semangat ya, dan semoga kita jadi teman yang cocok," kata Bella.
"Iya bell, semoga kita bisa cocok dan berteman," jawab Irma lembut.
"ah sayang aku dapat nya di kantor pos," kata Tya.
"Halah sayang, kantor kita itu cuma di pisah sama jalan raya tau, nanti kita bisa makan siang barengan oke," kata Bella.
"huh, kau memang teman terbaik bel," kata Tya memeluk Bella.
"apa aku boleh ikut memeluk kalian?" tanya Irma.
" sini," kata Tya.
mereka kini berpelukan Teletubbies, bahkan Irma tak menyangka Bella yang terlihat cuek dan jutek, malah bisa berteman dengannya yang sedikit minder.
hari ini mereka di pulangkan setengah hari karena besok mereka akan mulai magang, Tya dan Bella masih di parkiran karena mereka masih berdebat mengenai ingin jalan jalan sebelum pulang.
Bella melihat Irma yang sedang berjalan melewati mereka berdua sambil menunduk.
"Irma mau kemana? ikut kami yuk!" teriak Bella.
"mau kemana?" tanya Bella.
"mungkin ke taman kota cuma mau nongkrong sambil cari jajanan," kata Bella.
"tapi aku izin orang tua ku dulu ya," kata Irma.
"oke," jawab Bella.
"hei... Mila ikut sekalian yuk," ajak Tya.
"mau kemana dan tumben kamu memanggilku," kata Mila takut.
"hei kenapa kau takut,. aku cuma mau mengajakmu main ke taman kota, dan agar kita bisa dekat agar tak canggung besok, mau ikut,"jelas Tya.
"baiklah," jawab Mila.
kini Tya dan Mila berboncengan begitupun Irma yang di bonceng oleh Bella, mereka menuju ke taman kota, di sana banyak muda mudi yang berpacaran, dan banyak keluarga yang sedang bermain atau hanya sekedar duduk duduk di area rumput sintetis.
kini mereka berpencar, Tya dan Mila membeli makanan ringan, sedang Bella dan Irma membeli minuman.
"kau ingin rasa apa Ir?" tanya Bella.
"aku rasa alpokat aja dech," kata Irma.
" bang es alpokat tiga dan es coklat tanpa gula satu ya," kata Bella.
" bell, coklat gak pakek gula emang gak pahit?" tanya Irma.
" gak kok, aku suka gitu, hehehe" kata Bella.
saat mereka sedang menunggu, Bella tak sengaja melihat seorang pria yang sedang bersedih di bawah pohon Jamblang.
entah kenapa Bella terus memperhatikan pria itu, dia merasa ada kesedihan di wajah pria itu.
" bang tolong es coklat nya nambah satu tapi manis ya," kata Bella.
" loh bell, buat siapa?" tanya Irma.
" buat seseorang, sstt.." kata Bella.
Irma hanya mengangguk dia sebenarnya tau Bella adl gadis yang baik, dia sering membelikan makanan pada teman mereka yang tak punya uang, tapi mungkin karna Bella yang mempunyai sikap jutek dan cuek sering di salah artikan.
" ini neng esnya," kata si Abang memberikan lima cup besar.
" bang ini yang manis yg mana?" tanya Bella.
" itu neng yang sedotannya biru," kata si Abang.
"oke bang," kata bela mengeluarkan uang 50rb dan Irma di minta menunggu kembalian.
sedang Bella sudah membawa satu es alpukat dan dua es coklat itu menjauhi Irma, Bella mendekat kearah pria yang sedang memejamkan matanya.
"om," panggil Bella.
"hem," jawab Reino, sambil memandang wanita di depannya itu.
" nih buat om, biar gak suntuk," kata Bella menyodorkan es coklat.
Reino binggung menatap Bella yang menyodorkan es coklat padanya.
" ais... ini om, sekarang coba, dan akan membuat om membaik tau," kata Bella tersenyum.
Reino pun menerima es itu dan mulai mencobanya, entah kenapa ia merasa sedikit membaik perasaannya, apalagi sambil melihat senyum manis Bella kearahnya.
"Bella cepetan, lama ih!" teriak Tya pada Bella.
" iya bentar Napa sih," jawab Bella.
" emm...kalau begitu aku ke teman teman ku ya om ganteng, bye bye," pamit Bella meninggalkan Reino.
Reino menatap kepergian Bella yang dengan senyum yang tak pernah lepas dari bibir indahnya.
" Bella nama yang bagus," gumam Reino sambil meminum es pemberian Bella.
Tya sudah berkacak pinggang melihat Bella yang tersenyum.
"hehehe... maaf maaf telat aku," kata Bella.
" huh.. di sini aku kehausan, eh.. kamu malah datengin om om gak jelas." gerutu Tya.
" huh.. dia itu om om ganteng tau, cuma pelit ngomong hahaha," jawab Bella.
Mila tak menyangka Bella yang terkenal jutek dan cuek, bisa semanis ini saat di luar sekolah dan sangat bersahabat.
kini mereka tengah bercanda sambil membahas hal hal yang di anggap tak penting dan receh.
kini mereka berempat sudah berteman dekat, Bella tak keberatan dengan Irma dan Mila yang berhijab, sedang dia dan Tya masih belum siap menutup aurat mereka.
setelah puas bermain dan bercerita mereka memutuskan untuk pulang, Bella mengantar Irma pulang karena rumah mereka satu arah.
saat berhenti di lampu merah, Reino tak sengaja melihat Bella yang berbincang sambil tertawa bersama Irma.
" emm.. gadis yang manis," gumam Reino
saat lampu hijau Bella melakukan kendaraanya, begitupun Reino yang juga menancap gas menuju rumah keluarganya.
.
.
.
.
mohon dukungannya ya dengan cara vote like dan komen 😘😍😘😍😘😍😘 terima kasih
setelah mengantar Irma Bella langsung pulang, seperti biasa dia tak menemukan siapapun di rumah, selain hanya pembantunya.
"assalamualaikum bik Siti," sapa Bella memeluk pembantunya itu.
"baru pulang non," kata bik Siti
"iya nih Bik, kan besok Bella ada magang di bank," cerita Bella.
"iya non," jawab bik Siti.
Bella adl putri ke tiga dari pasangan pak Kuncoro dan ibu Desi, mereka adl PNS yang sibuk, Bella dari kecil di asuh bik Siti hingga menganggap bik Siti seperti ibunya sendiri.
kedua kakak Bella juga sudah kuliah di jogjakarta, Bella mempunyai dua orang kakak perempuan, yang nomer satu bernama Namira Kuncoro dan yang kedua Salsabila Kuncoro.
mereka sekarang kuliah sambil bekerja di kota itu, Bella sebenarnya gadis yang pintar dan baik, tapi dia akan jadi pendiam ketika semua keluarga berkumpul.
Bella merasa dia seperti beban bagi keluarganya, bahkan pak Kuncoro selalu membanggakan kedua kakak Bella.
Bu Desi sangat menyayangi Bella, meski dia tak bisa memperlihatkannya, karena sang suami yang selalu bersikap tegas pada Bella.
malam hari setelah Bella menyiapkan pakaiannya besok pagi, Bella menuju meja makan dan tak menemukan kedua orang tuanya.
"bik Siti, ayah dan ibu belum pulang ya?" tanya Bella sedih.
"belum non, katanya tadi tuan dan nyonya ada makan malam bersama keluarga Wijaya," kata bik Siti.
Bella banyak mengangguk kemudian memakan makanannya yang terasa hambar, dia merasa di acuhkan oleh orang tuanya sendiri.
sedang di keluarga Wijaya mereka sedang menikmati pesta penyambutan kepulangan putra mereka, yang baru saja menyelesaikan kontrak kerjanya.
tapi yang di sambut merasa kan kesedihan, saat menginggat kekasih yang dia cintai telah meninggal satu tahun yang lalu.
ya Reino hanya bisa tersenyum hampa menghadapi tamu dari sang ayah, dia merasa begitu tersiksa.
tapi bagai mana pun iya harus bersikap baik di hadapan tamu tamu yang berasal dari berbagai kalangan itu.
pak Andi Wijaya memperkenalkan Reino pada keluarga Kuncoro, pak Kuncoro sangat senang bisa berkenalan dengan Reino, yang sekarang bekerja di pertambangan milik swasta.
setelah acara selesai pak Kuncoro dan Bu Desi pun pulang, dan mendapati Bella sedang membaca novel kesukaannya.
Bella yang melihat mobil milik kedua orang tuanya pun menyambut dengan senyuman.
"selamat datang ayah, ibu," sapa Bella.
" iya, kenapa sampai jam seperti ini kamu belum tidur Bella," kata pak Kuncoro dingin.
"maaf yah," kata Bella sedih.
pak Kuncoro meninggalkan Bella yang masih menunduk sedih, Bu Desi pun memeluk putri kecilnya dengan kasih sayang.
"tak usah di dengarkan ayah mu ya, mungkin ayah sedang lelah bell," kata Bu Desi.
"iya Bu, oh ya Bu besok Bella magang di salah satu cabang bank swasta Bu," kata Bella antusias.
"benarkah, kamu harus magang dengan sungguh sungguh ya, agar dapat nilai terbaik," kata Bu Desi.
"siap ibu, Bella sayang ibu," kata Bella.
" ibu juga menyayangi putri kecil ibu ini," kata Bu Desi.
Bu Desi selalu merasakan sedih, saat suaminya seperti tak memperdulikan Bella, karena menganggap Bella adalah beban keluarga.
Bu Desi ingat dulu saat dia mengandung Bella, pak Kuncoro sangat bahagia di awal kehamilan Bu Desi, tapi saat tau jenis kelamin janin mereka, pak Kuncoro langsung bersikap dingin, karena pak Kuncoro ingin mempunyai seorang putra bukan putri.
Bella pun memutuskan tidur, tanpa di sadari setelah Bella terlelap pak Kuncoro menghampiri Bella, dan memberi ciuman di kening Bella.
Kuncoro merasa terlalu sering membuat Bella bersedih dan selalu mengucilkan Bella, tapi dia sebisa mungkin menyembunyikan perasaannya.
"maafkan ayah ya bell," kata Kuncoro meninggalkan Bella.
Bella meneteskan air mata, sebenarnya Bella belum tidur, tapi mendengar pintu kamarnya ada yg membuka Bella pura pura tidur.
Bella kini tidur dengan perasaan bahagia karena ternyata ayahnya juga menyayangi nya, meski dalam diam.
pagi hari Bella sudah bersiap dengan pakaian hitam putih dan juga rambut yang di sanggul rapih, Bella juga sudah terlihat cantik.
Bella menghampiri kedua orang tuanya yang sedang sarapan, dengan senyum yang terus mengembang indah.
" pagi ayah, pagi ibu," kata Bella.
" pagi Bella, wah ternyata kamu sudah siap dan terlihat rapi ya sayang," kata Bu Desi.
" harus dong, Bella cantik kan turunan dari ibu, dan sikap kerja keras dan pantang menyerah dari ayah," kata Bella.
Bu Desi pun tersenyum melihat semangat Bella, sedang lak Kuncoro hanya tersenyum sekilas mendengar ucapan Bella.
" bella, uang saku mu masih ada?" tanya Bu Desi.
" masih Bu, dan Bella juga sudah bisa nyari uang sendiri meski tak banyak, UPS.." kata bela keceplosan.
" apa maksud mu bell?" tanya Bu Desi.
" maafkan Bella Bu, ayah, Bella punya bisnis online kecil kecilan, dan sekarang sudah berjalan baik, meski belum banyak mendapatkan untung," jelas Bella.
" fokus dengan belajar mu Bella, ayah tak mau pelajaran mu terbengkalai karena kesibukanmu, dan ayah sudah transfer uang jajanmu," kata pak Kuncoro.
"terima kasih ayah," kata Bella reflek memeluk sang ayah.
Bu Desi begitu senang melihat sang suami sedikit melunak pada Bella.
setelah sarapan mereka pun bergegas pergi ke tujuan masing masing.
Bu Desi memberikan uang bensin pada Bella, karena tau Bella tak akan mengambil uang dari sang ayah, karena bagi Bella itu adalah uang yang berharga.
Bella sampai di bank tempatnya magang dengan senyum cerah, semua pegawai menyambut Bella dan Irma dengan ramah.
bahkan Bella menjadi magnet tersendiri bagi pegawai pria di bank tersebut.
.
.
.
Mohon dukungannya ya dengan cara vote like dan komen 😘😍😘😍😘 terima kasih
kini Bella sibuk membantu para pegawai bank, Irma sedang membantu memasukkan data para kreditur.
sedang Bella membantu merapikan berkas dan menata sesuai nomor nya, Bella selalu tersenyum saat membantu meski itu hanya fotocopy atau membantu mengetik data.
Irma juga tak kalah sibuk dengan Bella, tak terasa jam makan siang pun tiba, Irma sedang duduk di meja sambil membaca Alquran nya.
" Irma, ayo kita makan siang," ajak Bella.
" emm... maaf Bella, aku hari ini sedang puasa Sunnah," kata Irma.
" emm begitu ya, oke dech aku pergi ya, bye bye Irma," kata Bella.
Bella mencoba menelpon Tya ternyata dia juga sedang di ajak tugas keluar, jadilah Bella mencari tempat makan siang sendiri.
kebetulan tempat Bella magang dengan taman kota, Bella memutuskan untuk mencari makan di situ saja.
Bella membeli rujak buah dan es coklat kesukaannya, tapi saat Bella akan meninggalkan penjual es, lagi lagi Bella melihat om yang dia beri es coklat.
Bella pun membeli es coklat untuk om tersebut, setelah itu Bella menghampiri dan duduk di sebelah Reino.
" es coklat buat om ganteng," kata Bella menyodorkan es.
" emm.. terima kasih,"kata Reino.
" om, kenapa kok kelihatanya sedih banget?" tanya Bella.
Reino hanya diam, sambil menutup mata merasakan terpaan angin di bawah pohon Jamblang tersebut.
Bella yang merasa di cuekin pun memilih meninggalkan Reino sendiri, Bella meminum es nya sambil berjalan menuju ke tempatnya magang.
Reino membuka mata dan tak mendapati Bella pun tersenyum.
" dasar gadis aneh, kenapa selalu memberiku es coklat," kata Reino.
Bella dan Irma kembali melanjutkan kerja magang mereka, hingga pukul setengah lima sore jadwal mereka pulang.
Bella membawa motor matic kesayangannya menuju ke rumah, sesampainya di rumah Bella kaget melihat Namira yang sedang bercanda bersama sang ayah.
" assalamualaikum ..." salam Bella.
" waalaikum salam.. baru pulang bell, gimana magang nya?" tanya Bu Desi yang menyambut Bella.
bahkan ayah dan Namira seolah tak melihat kedatangan Bella, Bu Desi hanya bisa memeluk Bella.
" hari ini melelahkan Bu, tapi Bella senang bisa merasakan bagaimana suasana kantor," kata Bella.
" apa mereka baik sayang?" tanya Bu Desi.
" mereka sangat baik Bu, dan juga ramah," jawab Bella.
" ya udah kamu mandi trus istirahat ya, sebentar lagi magrib," kata Bu Desi.
Bella pun menurut pada sang ibu, kini dia mandi dan merasa semangatnya kembali, Bella sedang mengecek penjualan online dan membalas nya.
Bella pun menyiapkan barang dan akan di kirim lewat paket, Bella mempunyai stock barang yang di jual.
"semangat, semoga makin lancar dan aku bisa membantu meringankan uang kuliahku nanti," gumam Bella memberikan semangat pada dirinya sendiri.
kini waktu makan malam, Namira terlihat sangat di sayang oleh ayah, bahkan Bella merasa iri pada kakak pertamanya itu.
Namira selalu mendapat apa yang di mau, sedang Billa dan Bella mempunyai nasib yang hampir sama, tapi setidaknya Billa masih di sayangi ayah mereka.
" Namira jika ayah menjodohkan mu dengan anak temen bapak, kamu mau nak?" tanya Kuncoro.
" ayah bukan Namira tak mau, tapi Namira ingin lulus S2, dan sekarang Namira juga sibuk sebagai asisten dosen, kenapa tidak Billa atau Bella mungkin," kata Namira.
" Namira, Billa masih semester 4, sedang Bella masih SMK kelas 2, itu tak mungkin Mira," kata Kuncoro.
" memang dia kerja apa sih yah," tanya Namira.
" dia kerja di pertambangan swasta Mira, dia juga sudah mapan, makanya ayah ingin menjodohkannya dengan mu," jelas Kuncoro
" tapi yah, Mira ingin jadi dosen, kalau Mira nikah sama dia, Mira harus ikut ke pedalaman, Mira gak mau yah," bantah Namira.
" emm baiklah kalau begitu, biar ayah tolak saja," jawab Kuncoro.
Bella yang tak tertarik pun menyelesaikan makan nya dengan cepat, dan menuju ke kamar untuk mengambil paket dan mengirimnya.
" Bu, ayah, Bella ngirim paket bentar ya," pamit Bella.
" baiklah, jangan pulang malam malam," kata Kuncoro.
Bella pun melaju kan motornya menuju JNE, untuk mengirim barang setelah mendapat bukti transfer.
setelah selesai Bella membelikan martabak telur untuk keluarganya, sambil menunggu Bella membeli air minum botol yang ukuran besar, entah kenapa Bella merasa sangat haus.
kini Bella menuju ke rumah saat sudah menerima martabak pesanannya, saat akan sampai di rumah Bella melihat ada sebuah mobil yang mogok.
Bella yang penasaran pun menghentikan laju motornya di samping mobil itu.
" om mobil nya kenapa?" tanya Bella.
" mogok, air radiator nya habis," jawab Reino.
"nie om lumayan," kata Bella menyodorkan air mineralnya.
Reino pun menerima, saat Reino sibuk dengan air radiator nya, Bella malah meninggalkan Reino karena takut kemalaman.
Reino yang ingin mengucapkan terima kasih tapi tak melihatnya lagi, Reino pun di buat heran dengan tingkah Bella.
Bella sampai dan memberikan martabak pada sang ayah.
" yah ini Bella belikan martabak buat ayah dan Namira," kata Bella.
" iya bella, terima kasih ya," jawab sang ayah.
Bella mengangguk dan menuju ke belakang mencari Mak Siti, Bella ingin makan bersama Mak Siti.
Mak Siti sedang bersantai bersama sang suami yang juga tukang kebun di rumah Bella.
" Mak, pak, Bella beli martabak nih, ayo kita makan," kata Bella.
" loh non, kenapa gak bareng tuan dan nyonya," tanya pak Bahar.
" Bella mau di suapin Mak Siti, seperti waktu kecil dulu pak," kata Bella.
Mak Siti pun menyuapi Bella seperti putrinya sendiri, pak Bahar pun senang melihat sikap Bella yang menganggap mereka seperti orang tuanya sendiri.
.
.
.
.
mohon dukungannya ya dengan cara vote like dan komen 😘😍😘😍😘😍 terima kasih
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!