NovelToon NovelToon

BECAUSE OF REVENGE

ADAM

"Hei sedang apa kamu disini,pergi sana nanti pelanggan ku pada pergi karena melihatmu"ucap salah satu pelayan di sebuah restoran cepat saji.

Seorang anak kecil laki² dengan pakaian lusuh dan kebesaran dan beberapa bagian kaos yang bolong tanpa alas kaki berdiri depan kaca melihat ke dalam restoran tersebut.

dia meneguk ludahnya berkali² melihat anak² bahkan orang tua, muda mudi sedang menikmati makanan yang di jual restoran tersebut.

Matanya tak berkedip melihat pemandangan di dalam restoran itu.

Baginya hanya melihat dan

mencium harum aroma makanannya saja yang sedang di masak oleh para koki² restoran tersebut sudah membuatnya senang dan kenyang sesekali ia tersenyum kala makanan yang tidak pernah ia coba,berada di depan mulut para pelanggan yang sedang makan di tempat itu,dia membasahi bibirnya dengan lidahnya seolah makanan itu ada di depan mulutnya,saat sedang asik membayangkan makanan itu,dia di buat terkejut dan ketakutan saat melihat salah satu pelayan mendatanginya dan mengusirnya.

dia pun memundurkan langkah kakinya beberapa langkah dia menundukkan wajahnya.semua mata melihat ke arahnya,lihat apa yang Mereka lakukan hanya melihat dan menatap jijik padanya,tidak ada yang membantunya.

cemohan,umpatan,kata² kasar sudah menjadi makanannya sehari² baginya.

"pergi sana"usirnya lagi.

dia pun berjalan menjauh dari restoran tersebut dia membawa payung lusuh yang sudah bolong itu dan menawarkan ke orang² yang berada di halaman mall itu atau ke orang sedang buru² pergi tapi tidak membawa payung.ya dia kerja sebagai ojek payung.

tanganya yang sudah pucat karena kedinginan dan bibirnya yang membiru dia lawan saat mengingat nenek dan ibunya di rumah.

kerja sebagai tukang ojek payung tidak di lakukanya setiap hari, hanya saat hujan turun saja.

baginya setiap waktu adalah mencari uang untuk membeli makanan berapapun yang ia dapat dia akan pulang dengan riang dan tersenyum.

Anak kecil itu menarik² baju wanita paruh baya untuk menawarkan jasanya setelah berkali² dia ditolak,dia tidak pantang menyerah dia berharap ibu² ini mau memakai payungnya.

Salsa yang sedang menunggu jemputan putranya melihat ke bawah dimana anak itu menarik bajunya dan menawarkan payung padanya dan tersenyum mengulurkan payung berharap salsa menyambut payung itu.

"degh....

jantung salsa berdegup kencang melihat mata dan senyum anak kecil itu 'jihan' satu nama terlintas di pikirannya.

seorang petugas mendorong kasar agar anak itu pergi, para pelanggan akan di antar petugas itu dengan payung yang tersedia di pintu tempatnya bertugas.

'bruugh...

anak kecil itu tersungkur lalu dia bangun dia mengusap pantatnya dan mengusap wajahnya yang basah karena air hujan.

"apa yang anda lakukan pak,dia anak kecil anda tidak boleh kasar seperti itu"ucap salsa geram.

dia mendekati anak itu dan membawanya ke kursi tunggu.dan menyuruhnya untuk duduk,salsa mengeluarkan tisu dan mengusap wajah anak itu.dia memperhatikan wajah anak tersebut dengan mata berkaca².

anak kecil itu menggeleng tersenyum.

"ga apa jangan takut,siapa namamu"tanya salsa.

anak itu hanya diam.

"kamu bisa bicarakan?"tanya salsa.

anak itu memiringkan kepalanya melihat wanita paruh baya yang cantik dengan balutan hijab di kepalanya.

dia merasa wajah wanita di depanya mirip dengan ibunya.anak itu mengerjapkan matanya berkali².

hingga suara perut anak itu terdengar di telinga salsa.

"kamu lapar"tanya salsa, anak itu tak menjawab dia terus memandangi wajah salsa.

"diam disini Oma belikan makanan untukmu Hem"ucap salsa mengusap wajah anak itu.

salsa pun berlalu membelikan makanan untuk anak tersebut.

salsa membawa satu kotak makanan siap saji beserta minuman hangat untuk anak itu.

"makanlah"ucap salsa dia membuka kotak makanan itu.

namun yang di makan anak itu hanya nasinya saja.

"kenapa kamu tidak makan ayamnya"tanya salsa.

anak itu menggelengkan kepalanya.

"kamu tidak suka"tanya salsa.

lagi² anak itu menggelengkan kepalanya.

anak itu bangkit dan berjalan ke arah tempat sampah dan mencari plastik besar salsa terus memandangi anak tersebut apa yang dicari anak itu di tempat sampah.

setelah dia menemukan plastik dia membawanya dan kembali ke salsa dia memasukan kotak makanan tersebut dengan hati² agar tidak tumpah.

"ini kotor nak,jangan pakai plastik ini" ucap salsa.

anak itu lagi² menggelengkan kepalanya.di juga memasukan minuman hangat itu ke plastik yang ada di kepalanya,plastik untuk melindungi kepalanya dari air hujan.

salsa menghapus air matanya.

"Oma belikan lagi tunggu disini ya"ucap salsa dia bangkit dari duduknya namun tangannya di tahan oleh anak itu.

lagi² anak itu menggelengkan kepalanya.salsa kembali duduk memandangi anak itu sampai suara sky Terdengar di telinga salsa.

"mommy ayo kita kembali ke hotel maaf tadi macet hujan soalnya"ucap sky.

"ga papa nak"ucap salsa.

anak kecil itu menatap sky dia terus memandangi sky.

ingin rasanya mulutnya berbicara tapi kenapa dia tidak pernah mampu berbicara di depan orang, tidak mampu mengeluarkan suaranya.

kenapa hanya bisa mengeluarkan suara pada ibunya.yang bahkan ibunya sendiri mengabaikannya.

sky terhenyak melihat anak kecil di samping mommynya mata dan bibirnya adalah dirinya dan Jihan.

"momm"ucap sky yang memandangi anak kecil tersebut.

"apa sama seperti yang mommy pikirkan sayang?"tanya salsa.

sky terus memandangi anak itu hingga suara anak berusia sebelas tahun mengalihkan pandangan mereka.

"Adam ayo pulang nanti nenek mu mencarimu"ucapnya.

Adam anak kecil itu namanya, dia tinggal bersama ibu dan neneknya.

Adam mengangguk,sekali lagi dia menawarkan payungnya pada salsa.

salsa menerima payung tersebut Adam tersenyum membuat salsa kembali menitikkan airmatanya mengingat putrinya yang pergi entah kemana.

salsa membuka payung tersebut yang sudah bolong dan rapuh andai hujanya besar payung itu pasti hancur.

salsa bangun dari duduknya di ikuti adam dan anak tetangganya yang memberikan payung pada sky.

Adam memeluk makanannya agar tidak basah karena gerimis.dia mengikuti salsa di belakangnya bersama Angga mereka berjalan menuju mobil yang sudah menunggu salsa dan sky.

Pintu mobil Alphard itu terbuka,di dalam mobil itu ada Xavier,kail dan Kevin.

saat ini mereka berada di kota Palembang mengantarkan Arjuna untuk melamar kekasihnya.

"terima kasih ya"ucap salsa menyerahkan payung itu pada Adam.

Adam tersenyum dia meletakan makanan yang di bungkus plastik itu di bawah mobil dekat ban agar terlindung dari air,lalu dia menerima payung itu dan merapikan nya,Adam meletakkan payung itu di bawah dan menggulung payung itu dengan rapih.(serapih² nya anak kecil kalian Taulah bagaimana)..

salsa dan orang di dalam mobil kursi depan itu memperhatikan Adam tubuh kecil dan lincah senyumnya tak luntur sedari tadi, dalam hatinya berucap syukur dia mendapatkan makanan untuk nenek dan ibunya dan juga senang payungnya laku dia akan mendapatkan uang pikirnya.

"salsa"panggil Kevin yang duduk di samping kemudi dia memperhatikan Adam yang sedang membereskan payungnya.

"iya bang"salsa kembali menitikkan air matanya.salsa mengeluarkan uang dan memberikannya pada Angga dan Adam,uang merah yang tidak pernah dia lihat.

Adam memperhatikan duit itu dia membolak balikan duit yang salsa berikan.dia melihat ke salsa tapi tangan dia menarik kaos Angga dan menunjukkan uangnya.

"ambilah untuk kalian"ucap salsa.

"tapi ini kebanyakan Bu"ucap Angga.

"ga apa"ucap salsa tersenyum.

"terima kasih Bu"ucap Angga.

Adam membungkukkan badannya sebagai ucapan terima kasih.lalu dia mengambil minuman dan makanan yang salsa berikan.

anak itu terus tersenyum dia memeluk erat makanan itu.dan berlalu pergi meninggalkan mobil itu mereka akan kembali pulang.

JIHAN

"salsa apa hanya mataku saja? aku merasa..."ucapan Kevin terhenti dia tidak berani melanjutkan ucapannya,saat ini mereka sedang dalam perjalanan kembali ke hotel.

"Abang juga merasakannya"tanya salsa.

Kevin mengangguk.

"Abang kail tolong putar balik,

mommy mau memastikan,

mumpung kita masih disini mommy ga mau menyesal"ucap salsa.

"tapi dimana kita mencarinya mom"ucap Xavier Yang duduk di belakang sendirian Duncan sedang berada di Jerman.

"ya anak itu pasti sudah jauh"ucap sky yang duduk di samping salsa.

"kita bisa menanyakan pada teman²nya di tempat tadi"ucap kail.sky mengangguk.

ya jejaknya sudah hilang,Adam sudah pulang dia sudah tidak sabar untuk memberikan makanan yang enak untuk ibu dan neneknya.

sky turun dan menanyakan Adam pada anak² yang sedang menjajakan payungnya.

"antarkan kami kesana"ucap sky.

orang itu menaiki ojeg,dan kail mengikutinya dari belakang.

"apa mereka mau menjebak kita" tanya sky. Melihat jalanan masuk ke arah kebun.jalanan yang rusak dan becek.membuat sky waspada.

"kita ikuti dulu mereka"ucap kail.tidak ada wajah ketakutan jika seandainya benar di jebak mereka semua bisa beladiri.

hingga motor itu berhenti dan menunjuk ke rumah gubuk reot tanpa cahaya lampu,di dalamnya nampak gelap.

padahal di tempat dimana mobil dia berhenti banyak lampu yang sudah menyala. Suasana yang habis hujan dan masih rintik membuat orang² menyalakan Lampunya lebih awal.

kail dan Kevin turun dari mobil untuk memastikan.

"kalian yakin rumahnya itu"tanya kevin.orang itu mengangguk.

Kevin memberikan uang pada orang yang sudah menunjukan jalan.

kevin dan kail berjalan dimana ada warga sekitar untuk menanyakan anak yang bernama Adam,dan memang benar itu rumahnya.

Kevin dan kail kembali masuk ke mobil memperhatikan rumah tersebut dari dalam mobil.

"benar itu rumahnya bang?"tanya salsa.

Kevin mengangguk.

"iya mom"jawab kail.

hingga mereka melihat Adam keluar dari rumah membawa bungkus ayam yang di belikan salsa,ayam itu ternyata jatuh karena ulah ibunya.

dia berlari keluar dan mencuci ayam tersebut pada air hujan yang di tampung neneknya.

"apa yang dia lakukan?gimana rasanya ayam goreng di cuci?"ucap xavier.

dia tidak habis pikir dengan ayam goreng yang di cuci.

Adam kembali masuk membawa ayam itu.

lalu beberapa saat salsa melihat ada wanita tua usianya sekitar enam puluh empat tahunan berjalan menggendong ember yang berisi daun singkong, dengan kaos partai yang sudah lusuh dengan kain compang camping dan tak memakai alas kaki,nenek itu memakai caping (topi yang di pakai para petani yang terbuat dari anyaman)berjalan ke gubuk itu.

Adam menyambut neneknya dia menerima singkong yang didapat neneknya dari kebun orang baik.

"kamu sudah makan?"tanya nenek itu nenek Widia orang² memanggilnya.

Adam mengangguk.

"ibumu?"Adam menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"mungkin di dalam gelap bawa ibumu keluar,disini lebih terang"ucap nenek itu yang akan bangun dari duduknya namun di tahan oleh Adam.

"ada apa"tanya nenek widia.

Adam berlari masuk dan kembali keluar membawa plastik bening berisi uang merah yang di berikan salsa.

"ini darimana"tanya nenek itu menerima uang dari Adam dan mengeluarkan uang dari plastik yang basah itu.

Adam menggambarkan dengan tanganya seolah menggambarkan salsa yang memakai hijab.

"nenek akan membeli beras nanti"Adam mengangguk tersenyum,dia senang bisa makan nasi tidak makan singkong dan ubi lagi.

"sudah kita bawa ibumu keluar"ucap nenek widia.dia bangun di ikuti Adam mereka masuk kedalam rumah.

rumah itu sendirian jauh dari tetangga bahkan lantainya masih tanah.setelah beberapa saat nenek widia menggandeng seorang perempuan Adam membawa tali yang mengikat tangan ibunya.

nenek Widia mendudukkan wanita itu dia mengikat tangan dan kaki wanita itu.rambutnya berantakan, tidak pernah disisir.tubuh kurus dan baju yang bolong menunjukkan bahwa wanita itu gangguan jiwa.

ya ibunya Adam mengalami gangguan jiwa dari Adam lahir,sekarang usia Adam lima tahun.Adam bahkan sering di bully dan di Katai 'anak orang gila'.

nenek mengikat rambut wanita itu yang sesekali tersenyum sesekali tertawa dan menangis.

Adam menyuapkan ayam yang tadi di cucinya ke mulut ibunya.

"degh ...

"Ji..ji..jihan"ucap salsa tercekat airmatanya langsung mengalir di pipinya,hanya sekali lihat salsa bisa menebak bahwa wanita itu putrinya bola matanya yang mengatakan bahwa wanita itu jihan putrinya.

"Jihan anak mommy Jihan ya Allah princess mommy,Jihan bang kev itu jihan"ucap salsa dia menangis di dalam mobil.

begitupun Kevin princess nya yang manja padanya,dia tidak menyangka Jihan mengalami itu.

sky dan xavier pun menitikkan air matanya.

"ayo bang kita turun, putriku sengsara bang"ucap salsa.

"kontrol emosimu sa,kita tunggu Adam selesai menyuapi Jihan"ucap Kevin.

"alkhamdulillaah ya Allah terima kasih sudah mempertemukan ku dengan putriku"ucap syukur salsa.

ingatan Kevin kembali mengingat saat Alva sakit dan kail yang membantu menyuapi dan mengurus daddynya.

sesekali Jihan mendorong tangan kecil Adam dengan tangannya yang di ikat itu yang membuat makanannya terjatuh, itu yang membuat Adam mencuci ayamnya.

sedangkan neneknya sedang mengupas singkong untuk makan malam,dia juga sesekali melihat ke arah Adam dan jihan.

Adam memunguti makanan yang jatuh dan membersihkannya,dan kembali menyuapkannya ke Jihan,kalo ibunya ga mau dia yang akan memakannya mubazir kalo di buang dia tidak tau kapan dia akan makan enak seperti ini lagi,hanya sesekali makan enak,dan saat angga mengajaknya ke tempat pembagian makanan di jalan atau di masjid dia baru akan makan enak.

kembali Adam masuk ke dalam rumah dan keluar dengan minuman yang di belikan salsa dia meminumkannya ke jihan.

sesekali dia juga ikut minum dan membaginya ke neneknya untuk ikut menikmati minuman teh hangat yang sudah dingin itu.

salsa tergugu dalam mobil melihat betapa sengsara dan susahnya hidup anak dan cucunya.

hingga Adam selesai menyuapi ibunya.

dia mengusap bibir ibunya dengan kaosnya yang basah itu dia belum mengganti bajunya bahkan dia membiarkan bajunya sampai mengering di badannya.

"kamu udah siap sa"tanya Kevin,salsa mengangguk.mereka turun berjalan di jalanan tanah yang becek itu.

"assalamu'alaikum"salam dari salsa.matanya tidak tahan untuk menangis saat melihat putrinya.

Adam terkejut melihat wanita di depanya dia takut sudah berbuat salah dan akhirnya akan di marahi.dia meringsut ke tubuh tua neneknya.

"waalaikum salam"jawab nenek itu.

dia bangun dari duduknya.salsa menatap sendu keadaan putri dan cucunya.

"cari siapa"tanya nenek Widia.

"saya..saya.."salsa menghela nafas panjang.

"saya mau bertemu dengan nenek"ucap salsa.

"ya silahkan,sebentar ya..Adam ambilkan tikar tidurmu untuk tamu kita"ucap nenek Widia.

Adam pun masuk dia menarik tikar dari daun kelapa yang sudah sobek.sungguh salsa ingin meraung melihat anak dan cucunya hidup sengsara.

nenek widia mempersilahkan salsa duduk.

Kevin menghampiri jihan.wajah cantik dan ayu itu sudah tidak ada,hanya ada lingkaran hitam di matanya dan pipi yang sangat tirus, tubuh kering kusam dan bau.kevin menitikkan airmatanya begitupun sky, Xavier dan kail.

"hei princess... Princess nya appa"Kevin meraba wajah Jihan.

Jihan hanya mengangguk²an badanya mulutnya terus berkomat Kamit,ini lebih parah dari Alva bahkan Alva hanya beberapa bulan lalu sembuh,sedangkan Jihan

"ya tuhan"Kevin merengkuh tubuh kurus Jihan dia melepaskan kacamatanya.

Jihan diam tak bergerak.

"apa yang terjadi denganmu sayang"ucap Kevin memeluk erat tubuh ringkih Jihan.

Adam tidak mengerti apa yang terjadi,kenapa orang² itu menangis,bahkan dia tidak pernah menangis walaupun anak² kampung atau orang² mengatai Adam anak orang gila atau bahkan memukulnya, dia tidak menangis kehidupannya yang keras membuatnya menjadi anak yang kuat,dia tidak pernah menanggapi atau mengadu pada neneknya.

maka dari itu dia memilih diam sampai semua orang menganggap dan mengira dia bisu.

Kevin melerai pelukanya dia mengecup kening Jihan,kail dan sky juga Xavier bergantian memeluk princess satu-satunya Daddy Alvarez sang tuan putri Hernandez yang selalu di dahulukan,selalu di bela oleh daddynya.

ingin sekali salsa memeluk putrinya tapi dia harus berbicara dulu dengan nenek itu.

"kalian siapa"tanya nenek Widia.setelah melihat orang² itu memeluk Jihan.

"nek kenalkan nama saya salsa"ucap salsa mengenalkan diri.

"nenek dia siapanya nenek"tanya salsa.menunjuk ke Jihan.

"dia anak ku"jawab nenek Widia salsa menggelengkan kepalanya.

salsa menunjukan beberapa Poto Jihan pada nenek.

"dia Jihan nek,putriku yang menghilang enam tahun lalu"ucap salsa.

nenek Widia mengangguk tak menyangkal.

"saya menemukannya saat usia kehamilan kurang lebih tujuh bulan di pinggir kebun karet"ucap nenek Widia.

FLASHBACK

Flashback..

Saat itu nenek Widia berjalan menuju kebun karet dia bekerja sebagai petani karet,dia di upah oleh orang yang mempunyai lahan,.

Dia tidak sengaja melihat Jihan yang tertidur di sebuah gubug reot di kebun.

pakaian yang di kenakan Jihan sudah lusuh dan tanpa alas kaki perut besar dengan kehamilan tujuh bulan membuat nenek Widia membawanya pulang ke gubugnya tempat tinggalnya untuk berteduh berteduh dari panas dan hujan.

saat itu Jihan masih sadar namun sering melamun dan menangis nenek Widia tidak masalah mengurus nya,tubuh renta nya yang tidak memiliki siapapun yang hidup sebatang kara memilih untuk merawat Jihan.

hingga saat Jihan melahirkan nenek Widia memanggil bidan puskesmas datang ke gubuk nya untuk membantu persalinan Jihan,

kehidupannya yang kekurangan dan berharap belas kasih dari orang membuatnya tak mampu memberikan yang terbaik untuk Jihan.

nenek Widia mengurus Adam dari bayi karena Jihan mengalami baby blues,Jihan tidak mau mengurus atau menyentuh bahkan melihat anaknya yang di beri nama Adam oleh nenek,andai anak itu perempuan mungkin nenek akan memberi nama hawa.

sedangkan nenek memanggil Jihan dengan nama Ais atau Aisyah.

Jihan yang mengalami baby blues membuat nenek Widia memberikan air tajin jika nenek mempunyai beras. jika tidak dia akan meminta pada tetangga yang tinggal di bawah kebun, salah satunya adalah ibu dari Angga untuk memberikan air tajin sebagai pengganti susu untuk Adam.

kehidupannya yang kekurangan membuat Adam hidup dan qtumbuh berdampingan dengan kerasnya alam anak kecil yang tidak menikmati masa kecilnya, dia akan ikut dengan nenek ke kebun orang membantu neneknya bekerja.

tubuh kecil itu ia paksa untuk menjadi keras bagai karang, anak sekecil itu berkelahi dengan waktu (lagu dari Iwan fals cocok kayaknya).

Si Budi kecil kuyup menggigil

Menahan dingin tanpa jas hujan

Di simpang jalan tugu pancoran

Tunggu pembeli jajakan koran

Menjelang magrib hujan tak reda

Si budi murung menghitung laba

Surat kabar sore dijual malam

Selepas isya melangkah pulang

Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu

Demi satu impian yang kerap ganggu tidurmu

Anak sekecil itu tak sempat nikmati waktu

Dipaksa pecahkan karang lemah jarimu terkepal.

(cukup)..

Dia akan akan mencari uang memanfaatkan apa yang ada dia akan berjualan kue punya tetangga, menjajakannya ke jalan raya dia harus berjalan kaki berkilo meter dengan membawa dagangan nya.

dia akan berhenti saat ada orang yang membeli.jika tidak ada yang membeli,dia akan terus berjalan hingga ada yang menghentikanya.

dia hanya akan berhenti di masjid atau di mushola untuk minum air kran.baginya air kran itu sangat enak dan segar dia akan duduk di gerbang pintu masjid untuk mengistirahatkan kaki kecilnya.dengan harapan mungkin nanti akan ada yang membeli dagangannya.

kadang dia juga akan ngamen tanpa bernyanyi jika anak² lain menggunakan alat musik atau botol di isi beras,dia akan mencari botol dan di isi pasir,untuk ia jadikan alat musik.

uang seberapa pun ia dapat ia akan berlari ke neneknya dan memberikannya pada neneknya walaupun hanya sekeping uang lima ratus rupiah.

Flashback end

...----------------...

Salsa menangis sesenggukan dia tergugu menutup wajahnya suara tangis salsa membuat sky dan kail ikut menangis mendengar cerita tentang cucunya.

xavier memeluk mommy nya.adam tertidur di belakang tubuh renta nenek Widia,anak itu meringkuk kedinginan tidak ada alas karena tikar tempat tidurnya di duduki salsa,baju yang basah karena hujan itu belum kering kakinya pun masih ada bekas tanah yang becek dan Adam tidak mencucinya bersih.

"cucuku"di sela tangis salsa.

"nenek apa nenek tidak menggantikan bajunya dia kedinginan"tanya sky.

"dia ga punya baju,baju satu² di cuci..."nenek Widia menunjuk jemuran kayu yang terdapat kaos dan celana yang di jemur asal,jika di angkat jemuran itu akan seperti keset keriput,kusut.

"bajunya di cuci,nenek tadi kekebun orang bekerja,jadi ga sempet pulang buat angkat jemuran.adam udah terbiasa nanti kering di tubuhnya"ucap nenek Widia.

"ya Allah "....

salsa menggelengkan kepalanya di dada Xavier, dia menggigit bibir bawahnya agar tangisnya tidak pecah.

"nek,kami akan membawa anak kami dan cucu kami pulang.kami akan mengurus anak dan cucu kami,kami akan mengobati Jihan..." ucap Kevin.

nenek widia mengangguk.

"pergilah bawalah anak dan cucuku nenek tidak mau anak cucuku sengsara.nenek tidak bisa memberikan apa² pada Ais dan Adam"ucap nenek Widia dia rela melepaskan Ais/Jihan dan Adam agar hidup bahagia dan layak.

dengannya hanya akan kesusahan, walaupun berat,dan dia nanti akan kesepian tapi tak apa,dia sudah tua hanya menunggu mati.sedangkan cucunya masih kecil masih harus sekolah dan lain².

"nenek ikutlah bersama kami"ucap salsa dengan suara yang serak bahkan hampir hilang karena tangisnya.

"nenek disana mau kerja apa"tanya nenek Widia.

"nanti nenek tua ini akan merepotkan kalian bawalah Ais dan Adam"ucap nenek Widia.

"nenek tidak usah bekerja,kami yang akan bekerja,nenek temani Adam saja,dia akan merasa asing jika tidak ada nenek,bagi Adam kami adalah orang asing"ucap Kevin.

nenek Widia terdiam dia masih memikirkan untuk ikut atau tidak.

Kevin mengambil hp nya dia meminta Rey untuk menyiapkan pesawat sekarang juga dia tidak mau menunggu besok.

"beri penjagaan saat di bandara nanti jangan sampai ada yang tau kepulangan kami Rey,jangan sampai bajingan itu tau kalo kita menemukan princess"pesan Kevin.

sky mengambil Adam dan membawanya ke pangkuan dia memandangi anak kecil itu lagi² di menitikkan air mata.

"ikut sama papa pulang papa akan memberikan apapun yang kamu mau"ucap sky yang sudah menyiapkan panggilan papa untuknya.

"dia kedingingan bang"ucap xavier.sky melepas jas yang ia pakai dengan pelan agar Adam tidak terganggu tidurnya lalu memakaikannya pada tubuh kecil Adam.

'dia kurang gizi'gumamnya.kulitnya yang putih tertutup oleh daki oleh tanah debu karena tidur sembarangan,dia tidak memikirkan kotor dan jorok,bahkan lalat mengerubungi kakinya saja dia tidak peduli.

tubuh yang lelah membuat anak kecil itu bisa tidur dimana saja.walaupun beralas tanah sekalipun.

"kita akan pulang princess"ucap kail yang dari tadi tidak mau jauh dari Jihan walaupun bau dia tidak peduli.

"nenek mau rebus singkong dulu untuk makan malam ya"ucap nenek Widia mengumpulkan singkong yang sudah di kupasnya di atas tanah, tanpa Alas hanya ada dua piring plastik dan satu baskom yang berisi sayur bening,ya bening tidak ada sayuran disana hanya air yang di kasih garam dan bawang merah,bawang merah itu di dapat dari kebun tetangga yang sudah selesai memanen bawangnya,nenek dan Adam mencari sisaan bawang dan menggali mungkin di bawah tanah bekas panen itu ada bawang yang tertinggal.

mereka bisa kumpulkan dan menjualnya. bawang itu di potong² untuk cita rasa.

nenek mengumpulkan singkong itu ke kain yang iya kenakan untuk di bawa ke ember tampungan air hujan untuk di cuci.

"nenek tidak punya beras ga apa kan makan singkong? tadi Adam memberi nenek uang nenek belum sempat membeli beras karena ke warung jauh"ucap nenek Widia.

"ga usah nek kita sudah makan"ucap xavier.nenek Widia mengangguk tidak mungkin mereka mau makan singkong pikirnya.

"apa kalian tidak makan nasi nek"tanya salsa.

"nenek tidak punya uang buat beli beras mereka yang menyuruh nenek kerja membayar dengan singkong ubi,kadang nasi"ucap nenek.

"nenek,Adam dan Ais setiap hari makan seadanya,kalo nenek pulang bawa singkong kita makan singkong kalo bawa ubi kita makan ubi"ucap nenek Widia.

"bawalah cucu dan Ais agar mereka bisa makan dengan benar"ucap nenek Widia.

"nenek apa disini ada orang yang sering membantumu"tanya Kevin.

"ibunya Angga"jawab nenek.

"dimana rumahnya"tanya Kevin.

"mau bertemu?biar nenek panggil kan"nenek itu bangun dengan berpegangan dinding anyaman rumah itu.

dia berjalan menembus rintik dengan memakai caping,jalanan yang becek dan licin membuat langkah kaki nenek itu perlahan dia juga berpegangan dengan pohon pisang atau pohon lain dekat jalan yang dia lalui.

"ada apa uncle?kenapa menanyakan orang lain"tanya Xavier

"selain untuk berterima kasih sudah membantu nenek dan Adam,kita bisa meminta bantuannya untuk membujuk nenek untuk ikut dengan kita"ucap Kevin,Xavier mengangguk.

"nenek pasti akan menolak untuk ikut kita,Adam akan merasa asing jika tidak ada nenek"ucapnya lagi.xavier dan sky mengangguk.

Kevin dan Xavier masuk ke dalam gubuk nenek Widia untuk melihat bagaimana dalam rumah itu.

sedangkan salsa mendekati putrinya dia mencium pipi putrinya Jihan,

"ini mommy princess"ucap salsa air matanya kembali luruh mengelus rambut Kumal dan gimbal Jihan ntah sudah berapa tahun rambutnya tidak di cuci.

kail mengusap punggung mommynya.

dia merasa jadi Abang yang tidak berguna.

"sayang, princess,putri kesayangan mommy"Jihan tetap diam.kosong, dia seolah tidak mengenali siapapun,bahkan anaknya sendiri pun dia tidak kenal.

Adam terbangun di pangkuan sky.dia meringsut turun.

"mau kemana"tanya sky.adam menggerakkan tubuhnya agar lepas dari sky.

sky pun menurunkan Adam,dia tidak mau sampai Adam ketakutan padanya.

nenek Widia datang dengan seorang perempuan sekitar umur empat puluh tahunan dan Angga di belakangnya.

nenek Widia mencuci kakinya yang kotor karena lumpur jalanan dengan air yang ia tampung, Adam menghampiri nenek Widia dia takut dengan orang asing di sekitarnya,dia berdiri tidak jauh dari nenek dan menunggu nenek Widia selesai mencuci kakinya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!