Kisah ini bermula ketika aku berusia 8 tahun.. saat itu ekonomi keluarga ku sangat terpuruk. Untuk makan saja kita sangat kesusahan , ayah ku harus bekerja pagi hingga malam. Belum lagi ibu .
Sering kami makan harus berbagi sedikit nasi jagung saat itu.
Kontrakan yang sangat sempit , penerangan pun menggunakan lampu gas.
Pagi itu hari rabu aku berjalan ke sekolah seperti biasa . Bulan febuari sebelum aku berusia 9,
Di Kelas ketika pelajaran matematika guru ku menyuruh kami semua untuk menggerjakan halaman sebuah buku . Itu adalah pelajaran akar pangkat dalam matematika
Kami menggerjakan seperti biasa . Teman teman ku satu persatu mulai menngumpulkan buku itu ke depan . Setelah itu tiba giliranku..
Ketika menerima buku ku guru itu membanting buku ku ke meja .. sejujurnya !...
Aku sangat terkejut . Aku tersentak kaget melihat perlakuan nya .. belum reda rasa kaget ku .. buku itu di pukulkan di kepalaku.
"Kalian jangan contoh dia. Bodoh !!.. sekolah itu untuk kepintaran bukan jadi bodoh"
Kata katanya sangat menyakiti hatiku .. inggin aku langsung menangis saat itu tapi benar benar aku tahan . Perasaanku begitu kecewa.
Semenjak saat itu aku berubah..
Aku yang ceria ,, berubah diam
Hidup kami berubah ketika aku dan kedua orang tua ku pindah ke rumah kakek buyut ku. Rumah kakek sudah kosong selama bertahun tahun lamanya..
Aku ingat benar saat itu hari selasa....
Aku dan orang tua ku pertama datang ke sana . Aku melihat beberapa orang ikut membantu membersihkan rumah itu untuk kami tinggali . Saat itu suasana rumah itu terasa begitu dingin . Hawanya sangat aneh , aku merasakan sesuatu yang berbeda di rumah itu
Hari kamis. Aku dan kedua orang tua ku menempati rumah itu.
Rumah besar dan megah itu terasa sangat sunyi untuk kita bertiga , apalagi ornamen dinding kayu lemari tua yang terdapat di setiap sudut rumah. Rumah kakek begitu sangat besar bahkan aku bisa bermain sepeda di dalam rumah itu.
Rumah kakek terbagi oleh 3 ruangan . ruang depan adalah ruang tamu setelah ruang tamu yang luas terdapat 2 ruangan yang terpisah oleh 2 lorong.
Lorong pertama adalah ruangan dengan 3 kamar.
Lorong sebelahnya adalah ruangan kosong yang sama luas nya dengan ruang tamu. Jika aku hitung sekarang 10×12 meter lebar dan luas nya.
Di lorong setelah lorong kamar terdapat dapur yang cukup luas semua hanya terpisah oleh pintu tua dengan kamar mandi di belakang rumah.
Malam pertama di rumah itu
Aku benar benar tidak bisa tertidur. Entah apa yang membuatku sangat gelisah. Badanku terasa sangat panas , keringat dingin . Ku lihat ibu dan ayah ku yang sudah tertidur pulas . Ku lihat jam menunjuk pukul 10 malam lewat. Karna merasa tidak nyaman aku merubah posisi tidurku membelakangi ibu dan ayahku menghadap ke tembok.
Tepat setelah ku menghadap ke tembok.
Aku merasakan ada angin dingin yang berhembus kencang di ruang kamar tidur. Aku tetap menutup mata ku , samar samar ku dengar suara orang ramai yang sedang makan di luar kamarku.
"Siapa malam malam begini makan di sini". Batinku dalam hati.
Wajar sekali aku belum memakai logika karna masih kecil, tepat saat itu suara itu tiba tiba menghilang di iringgi dengan suara desus an ular yang cukup pelan. Aku benar benar penasaran dengan suara ular yang ku dengar ... tanpa memikirkan apapun aku langsung menoleh ke belakang melihat apa sebenarnya yang terjadi!!.
Aku tidak melihat apapun di sana.
Fokus ku ter alih melihat lemari kayu di depan ku yang ku lihat samping nya seperti kayu coklat besar yang sedang bergerak..
Pandangan ku langsung tertuju ke atas menggikuti kayu yang ku pikir sangat panjang itu. Ternyata itu bukan kayu..
itu adalah ular.
Ular itu sangat besar . Sebesar sapi dia juga sangat panjang dia diam perutnya terus bergerak . Aku menatapnya ku lihat perutnya yang naik turun tanpa sadar aku bicara "awas rutuh " . Dalam bahasa indonesia artinya " awas jatuh ".
Ular itu terus menatapku dan aku juga menatapnya cukup lama kami hanya saling melihat hingga aku ketiduran.
Saat itu aku bermimpi berjalan di sebuah tempat penuh asap semua nya berwarna merah aku berlari ke sana kemari mencari ibu . Tapi tidak ada.
Aku melihat banyak sekali manusia manusia yang aneh sedang mendekatiku . Aku berlari dengan sigap ada yang menarik ku dan aku terbangun dari mimpiku.
Ku lihat ular itu sudah tidak ada .
Setiap malam ular itu selalu menemaniku sebelum tidur . Dan ketika aku tidur , aku selalu memimpikan hal yang sama..
Hingga tak terasa seminggu sudah aku tinggal di sana. Tepatnya hari kamis lagi..
Saat itu hari kamis. Ayah ku pergi bekerja ,, aku dan ibu sendirian di rumah . Setelah pulang bekerja ikut ibu . Sore itu aku sedang bermain di depan kamar ku tepatnya di lorong kamar. Jam menunjuk kan pukul 5 sore.
Melihat ku yang asik bermain boneka dan masak masakan, ibu "ibu ke toko dulu bentar ya dek, adek mainan di sini aja . Ibu setelah beli langsung pulang " .
Aku mengganguk menjawab ibu... ku lihat ibu berjalan ke belakang keluar lewat pintu dapur, karna toko juga sangat jauh ibu pasti sangat lama berjalan ke sana.
Tiba tiba langit terasa gelap , hawa terasa dingin .
Aku terkejut karna tiba tiba ku dengar suara petir menyambar.
Hujan deras terdengar sangat deras tiba tiba turun.
Aku berfikir mungkin ibu tidak bisa pulang dulu jadi aku berdiri dan membereskan mainan ku.
Saat aku selesai membersihkan mainan ku ku dengar suara pintu terbuka dari kamar ke tiga atau kamar belakang sendiri itu ku lihat ada sosok pria gosong atau hangus yang menatap ke arahku. Pria itu bicara padaku "susulen ibuk mu ndok , ngalio tekan kene".
Aku benar benar kebinggungan dengan maksud dari pria itu tapi aku pikir memang lebih baik menyusul ibu.
Saat aku akan beranjak menaruh mainan ku di kamar .
Ku dengar ada suara memanggil nama ku dari arah ruang tamu "eejjiii... ejiii"
Aku menoleh menatap lorong ruang tamu.
Suara itu terdengar lagi kali ini lebih keras. Awalnya aku inggin menghampiri suara itu .
Saat aku mau melangkah.
Pria gosong tadi meneriakki aku .
"Melayu o nduk". Sebenarnya aku kaget . Kulihat wajahnya yang marah menatapku . Suara di ruang tamu itu tak kunjung berhenti .
"Ejji reneo nduk karo aku".
" melayu ooooo" ....
Teriakan Pria gosong itu membuat ku berlari sekencang kencang ny menuju pintu belakang.. ku lihat hujan begitu deras di tambah lampu yang padam .
Aku berlari sekencang kencang nya menerobos hujan.
Inggin rasanya aku menyusul ibu , tapi aku inggat kalau toko tempat ibu berada di seberang jalan raya . Jadi tidak mungkin aku menyusul ibu di sana .
Aku putuskan untuk pergi ke rumah nenek ku saja . Jadi aku berlari dengan basah kuyup ke rumah nenek.
Nenek terkejut melihat ku yang tiba tiba datang dengan keadaan basah kuyup kehujanan , apalagi lampu mati , saat itu aku baru duduk tiba tiba ibu datang menghampiri ku ternyata ibu melihat ku keluar dari rumah lalu mengejarku , aku benar benar tidak tahu mungkin karna aku terlalu ketakutan oleh kejadian tadi sampai tidak ku hiraukan sekeliling ku.
Setelah kejadian itu .
Aku lebih sering melihat mereka.
Aku tidak pernah berfikir bahakan tidak pernah bercerita pada siapa pun , aku juga belum memahami antara manusia hantu jin atau apa pun jenis ciptaan Allah saat itu..
Hari berganti tahun
Saat itu ayah membelikan ku sebuah sepeda , ibu melarang ku bermain di luar rumah . Jadi sepeda itu aku pakai di ruang kosong dalam rumah..
Saat itu siang hari sekitar habis dhuhur ..
Aku bermain sepeda di ruang kosong itu sendiri , saat aku menggayuh sepedaku melaju aku melihat dari sudut samping ku ! Ku lihat ada sesuatu yang menngelinding . Saat aku menoleh sesuatu itu tidak ada ....
Tapi ketika ku lanjutkan menggayuh sepeda benda itu ada.
Aku berhenti dan diam menoleh ke segala arah mencari sumber apa sebenarnya benda itu...
Mata ku tertuju pada sebuah bola hitam yang berada di tengah ruangan itu . Aku mendekati benda itu dengan menuntun sepedaku . Semakin dekat dengan benda itu aku bisa menafsirkan benda itu adalah sebuah bola..
Namun semakin aku dekat dengan benda itu .. justru dia berubah memiliki sehelai rambut yang aku perhatikan makin panjang dan makin lebat. Aku masih terus memperhatikan nya dan ku ulurkan tanggan ku untuk meraih nya.
Belum sempat tanggan ku meraih benda aneh itu..
Benda itu berputar !!.
Aku memincingkan mataku ketika aku melihat benda itu dengan jelas..
Benda itu mirip kepala manusia bermata merah besar .. berambut yang setengah botak di dahi nya . Mulut nya lebar dengan lidah yg menjulur ke luar.
Aku sangat kesal saat melihatnya .
Aku merasa wajah yang ku pikir adalah benda itu sudah mengejek diriku . Dia mempermainkan ku .
Benda itu menggeluarkan suara " haaaaaa... haaaa . "
Karna kekesalan yang sudah tidak bisa ku pendam aku menendang nya. Terlihat wajahnya begitu kaget menatapku .
Saat itu aku sadar kalau benda itu tak tersentuh oleh kaki ku . Jadi ku angkat sepedaku dan ku lempar ke arah nya..
Tapi wajah itu lebih dulu menggelinding menjauh.
Dengan sangat kesal aku berlari mengejar benda itu tapi dia hilang . Kekesalan ku masih terasa , tiba tiba ayah datang menghampiriku menyuruhku untuk bermain di kamar saja . Ayah juga menuntun sepedaku . Aku sesekali menoleh kebelakang sambil menggikuti ayah, ku lihat lagi benda itu di pojok ruangan . Dalam hati ku " awas kau " .
Setiap hari aku bermain di ruangan kosong itu . Berharap ku temui lagi benda itu namun dia tak pernah muncul.
Jadi aku pergi ke halaman belakang rumah kakek itu . Ku lihat halaman belakang sangat luas. Banyak pohon mangga pisang dan rumput rumput liar di sana.
Aku melihat sebuah batu yang sangat besar di dekat tanah yang tidak ada rumput tumbuh di sekitarnya.
Aku berjalan menuju batu itu lalu duduk di sebelah nya . . Aku iseng mengaruk pasir di sana bermain dengan tenang di sana . Hawanya sangat sejuk.
Ketika aku sibuk menggali di sana tangan ku terpegang sebuah benda keras yang aneh teksturnya menurutku.
Aku menggambil benda itu . Benda itu penuh dengan tanah . Aku membersihkan benda itu . Benda itu mirip dengan bentuk orang . Dia berwarna hitam berambut dan di bagian mulutnya terdapat gigi runcing yang terlihat . ... aku menaruh nya dan kembali menggali di tanah itu.
Aku menemukan banyak boneka dari sabut kelapa . Yang masing masing di tali berbeda beda.
Ada yang di paku di bagian perut . Kaki tangan kepala belakang
Aku juga melihat tali di lilit dileher boneka itu ada di bagian kaki juga . .. karna menurutku itu jelek . Jadi aku melepaskan semua tali dan paku itu .
Setelah selesai aku membawa semua boneka itu ke rumah . Aku berlari menuju ibu yang sedang melipat baju di ruang tamu.
" bu aku dapat boneka banyak " . Ibu menjawab tanpa melihat ku " boneka dari siapa . Pasti bonekamu sendiri yang lupa di bawa masuk kalo main di luar " .
Aku berdiri di samping ibu sambil menunjukkan boneka itu.
Ibuku melihatnya dan langsung berteriak histeris " aaaaaaaaaaaaaaaa "
Ibu memukul tangan ku . Membuatku melepaskan boneka boneka itu . " dapat dari mana nakkkkk ... itu jenglot " .
"Aku nemu di belakang rumah saat menggali tanah deket batu besar tadi ".
Ibu ku menyeretku ke belakang rumah . Menggambil korek api dan baju . Ku lihat ibu mengambil boneka itu dengan baju tadi dan di bungkus.. ibu berlari ke keluar rumah dan aku menggikutinya.
Ku lihat ibu ku membakar boneka itu . Ibu juga langsung menarik ku ke kamar mandi dan memandikan ku . Ibu juga menyiram air garam di seluruh tubuh ku..
Aku hanya diam tanpa bertanya apa maksud ibu sebenarnya. . Yang aku takut kan bukan lah boneka itu , namun aku takut ibu marah padaku.
Kejadian itu.
Ibu beritahukan ke ayah . Ayah melarangku untuk menggambil sesuatu yang aneh aneh lagi. Ayah juga selalu bilang kalo aku tidak boleh sendirian . Ibu juga menyuruhku tidur duluan tiap malam kata nya ibu nanti ada hantu.
Hantu itu apa ?
Adalah pertanyaan yang sering aku lontarkan pada ibu atau ayahku.
Mereka bilang hantu itu wajah nya menyeramkan beda dengan kita .
Hanya ooh yang bisa aku jawab . Sejujurnya aku tidak tau maksud dari hantu itu..
Sekilas beberapa minggu setelah itu.
Saat itu nenek membeli Sebuah televisi berwarna. Dengan senang aku menonton itu . Saat itu menayangkan sebuah film berjudul jalangkung . Aku dan sodara laki laki ku yang lebih tua 3 tahun menonton nya . Aku bertanya jalangkung itu apa ?
. " jalangkung itu hantu " . " oh jadi begini wajah hantu ". Aku mengganguk sambil melihat film itu .
Kakak bilang bukan hanya jalangkung , ada kuntilanak pocong gendruwo tuyul . Oh gitu .
Besok malam setelah menonton itu .
Aku di ajak ibu dan ayah pergi melihat pertunjukan jaranan di dekat rumah .
Saat itu pertunjukan nya sangat menyenangkan . Tiba tiba di panggung terjadi kerasukan . Ibu menjauhkan ku dari kerumunan . Ku lihat ada beberapa wajah aneh di belakang penonton , aku lihat pria itu bahkan lebih tinggi dari orang pada umumnya ..
Setelah semua sudah kembali ke tempat semula. Ku lihat ada pria yang mulutnya berdarah darah sedang berada di samping panggung.
Aku membisik kan itu pada ibu . "Mana sih " kata ibu . Pria itu menatap ku dan tiba tiba..
Pria itu berlari ke arah ku . Dalam hati aku mengatakan , jangan kesini . Dia tiba tiba menghilang .. .
sejak melihat pria aneh itu , aku benar benar berfikir apakah itu hantu . Yang dilarang oleh kedua orang tua ku .
Aku benar benar sangat penasaran . Saat itu kurang sebentar lagi semester 2 di kelas 4 ku . Waktu itu pelajaran agama.
Guru menjelaskan kepadaku soal agama islam , jin dan banyak yang lain nya.
Materi itu benar benar membuat ku penasaran . Saat bel istirahat berbunyi . Seluruh kelas berhamburan keluar , aku dengan ragu ragu menghampirinya ...
Maaf bu saya mau tanya ?.
Guru itu menatap ku . Oh eji . Mau nanya apa hem?. .
Mulut ku benar benar ragu untuk membuka percakapan , guru itu menarik tangan ku mendekat dan menyuruh ku untuk menulis saja jika malu bilang .
Jadi aku menuliskan kata di kertas meja nya "" hantu itu seperti apa ""
Guru itu tersenyum dan bertanya padaku eji pernah nonton film horor ngak?.
Aku menggeleng .
Guru itu tersenyum dan memintaku ke perpustakaan sekolah mencari buku yang berhubungan dengan apa yang aku cari.
Hari demi hari aku cari tapi gak menemukan apa apa. . Saat itu aku melihat lagi film di televisi entah judul nya apa aku lupa . Film itu tentang arwah pocong yang penasaran .
Melihat itu aku berfikir bahwa setan atau hantu ternyata jahat .
Mereka juga mengincar wanita hamil..
Aku tersentak tersadar ketika aku ingat bahwa ibu ku sedang hamil.
Aku takut kalau hantu itu akan menyakiti adik ku yang masih di dalam perut ibu.
.. aku menangis meminta ibu dan ayah pindah dari rumah kakek buyut.
3 hari setelah nya kami pindah ke rumah nenek . Hingga adik ku lahir.
Aku juga tidak pernah lagi mendapat gangguan dan melihat mereka lagi..
Namun ternyata itu tak bertahan lama. Setelah adik ku berusia 4 tahun..
Kami pindah di rumah milik ibu nya ayah yg lokasinya dari rumah nenek ku sekitar 1 kilometer .
Perpindahan kami ke sana benar benar awal dari perasaan takut ku..
Aku yang semula tidak memiliki rasa takut . Menjadi berubah , setelah pindah di rumah nek mun . Panggilan orang orang pada nenek ku.
Aku mendengar suara telapak kuda dengan dokar nya yang lewat di samping rumah.
Dokar itu lewat di malam kamis tertentu
. Yang sering ku dengar tiap malam adalah suara tertawa anak anak kecil yang lewat begitu saja..
Puncak nya saat adik ku berusia 7 bulan . Kakek ku yang sakit stroke meninggal di rumah sakit . Kakek ini adalah ayah dari ibu ku . Beliau sudah bertahun tahun terkena sakit stroke.
Kakek sangat sayang padaku ,, .
Aku sedih ketika dia pergi. .
Awalnya semua berjalan seperti biasa. 3 hari sebelum malam 40 hari kakek. Saat itu jam 9 malam . Perut ku tiba tiba terasa mulas...
Jadi aku ke belakang ke kamar mandi . Kamar mandi masih berada di luar rumah.
Saat aku di dalam kamar mandi perut ku yang sakit tadi tiba tiba hilang .
Karna aku merasa baru masuk , aku diam saja di sana dan tidak kembali keluar.
Aku merasakan tiba tiba leherku merinding . Hawa kamar mandi itu berubah sangat dingin.
Sayup sayup pelan ku dengar suara sandal orang berjalan yang di seret .
Suara seretan sandal itu sangat has ..
Dalam hati aku . "Kakek datang ". " kenapa dia datang ?, apa mau menemani aku ?" .
Suara langkah kaki kakek terdengar terus berputar putar di depan kamar mandi
. Lama kelamaan suara itu menghilang .
Mendengar suara itu tak ada lagi ..
Aku berlari keluar kamar mandi masuk ke rumah.. aku menceritakan semua sama nenek dan ibu .
Mereka bilang mungkin karna aku kangen kakek .. tapi ngak mungkin kangen , itu terdengar nyata.
Singkat cerita
Aku sudah kelas 5 sekolah dasar . Ibu ku sudah melahirkan lagi.
Jadi saat adik ku berusia 6 bulan ibu sudah hamil lagi 3 bulan .
Saat itu guru mengajari kami semua satu kelas untuk melakukan praktek sholat jamaah , sholat duha , tahajud dan gerhana..
Aku juga mulai mengikuti puasa senin kamis . Tak terasa kebiasaan ku sudah sangat terasah.
Saat itu aku masuk kelas 6 sd . Adik ku yang pertama masuk TK .
Hari hari berjalan seperti biasa
Pagi itu aku libur sekolah karna ada rapat guru . Adik ku yang akan berangkat sekolah mendadak muntah muntah.
Muntah yang tidak biasa . Ibu bilang sudah 3 hari adek masuk sekolah . Karna setiap baru masuk halaman sekolah dia ketakutan.
Adek cerita kalau ada teman nya yang jahat sama dia . Setiap sekolah dia selalu mencakar tanggan adik ku.
Anak nya perempuan rambutnya keriting .
Akhirnya ibu mengajak ayah pergi ke sekolah untuk melaporkan anak yang menggangu adik ku.
Pulang dari sana ibu terlihat panik menatap adik ku.
Ibu bilang kalau adik ku selama ini bermain sendirian . Dan di kelas juga dia bangku sendirian .
Tapi guru adik ku memberitahu kalau sebelum ini adik ku dan teman teman nya pernah bermain petak umpet di halaman sekolah.
Pas bermain semua anak bersembunyi . Pas jam istirahat selesai . Semua murid kembali ,,, kecuali adik ku
Guru guru panik mencari dia .
Semua teman teman nya tidak tahu dia bersembunyi di mana..
Guru guru mencari di seluruh penjuru sampai mereka menyerah dan inggin lapor ke ke dua orang tua aku . Baru mau pergi . Salah satu guru melihat adik ku sendang menggumpat di belakang . Kentong an . Atau alat pukul orang dulu yang di buat untuk memberitahukan masyarakat saat ada orang meninggal atau ada penggumuman penting .
Guru guru berlari menghampiri adik ku sambil berucap alhamdulilah.
Kamu ngapain di situ nak !. Kata adik ku aku bermain petak umpet bu guru , . " hei istirahat nya uda selesai dari tadi . Teman teman kamu lo mau pulang. Kok kamu masih di sini.
Adek ku di gendong guru menjauh dari sana. .. ibu yang panik membawa ke orang pintar yang mengerti hal seperti itu . Katanya adik ku di ajak sama dia karna adik ku bisa melihat dia .
Mahluk ini merasa kesepian tapi dia sangat senang ketika tau adik ku bisa lihat dia. Jadi dia selalu mengajak adik ku bermain main . .
Kami semua berfikir mahluk yang mengikuti adik ku itu mahluk biasa . Namun dia bukan mahluk biasa.
Berwujut seperti kuntilanak.
Berjalan terlentang dengan kepala yang terbalik.
Aku sangat marah dengan dia yang menggangu adik ku . Aku melihat wujut nya sekali saat dia mencoba mendekati adik ku . Aku melemparnya dengan batu.
Adik ku di pakai kan cemiti di lengan bajunya . Hantu itu juga di pindah ke bawah jembatan yang banyak teman nya . Ibu juga menaruh bungga kantil kembar sebagai permintaan mahluk itu untuk pindah.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!