Sekitar satu juta tahun yang lalu jauh sebelum adanya peradaban manusia, di sebuah bukit terjadi sebuah fenomena. Dimana pada suatu malam yang sangat dingin, sebuah kilatan cahaya menghantam ke bumi, di susul dengan gemuruh yang sangat dahsyat dan angin yang kencang.
Tak lama kemudian muncul sekelompok mahluk dari arah kilatan-kilatan cahaya, mereka di sebut dengan Iblis dari dunia lain. Setelah beratus-ratus tahun pasukan iblis dari dunia lain itu mencoba menerobos dimensi untuk pergi ke dimensi bumi, dengan tujuan mereka untuk menguasai bumi seutuhnya, pada akhirnya mereka berhasil untuk sampai di bumi.
Tapi tak lama setelah mereka berada di bukit, mereka di kejutkan dengan kilatan cahaya yang sangat terang, bahkan hampir membuat keadaan malam yang sangat gelap pada saat itu, menjadi terang seperti saat siang hari.
Pasukan iblis pun menutup mata saat melihat cahaya yang sangat menyilaukan.
“Ahhh,,, cahaya yang menyilaukan apa ini” ucap salah satu iblis sambil mencoba membuka matanya.
Samar-samar terlihat ada sosok dibalik cahaya, yang di belakangnya di susul oleh beberapa sosok lain. Sosok tersebut adalah Dewa langit.
Salah satu dewa langit ini menatap tajam pasukan iblis dan mengucapkan sesuatu. “Hai iblis, ini bukan tempat yang di siapkan untuk kalian. Segeralah kalian Kembali ke dimensi kalian sebelum kami memusnahkan kalian!”
Pasukan iblis pun tertawa mendengar kata “memusnahkan”, sejatinya kekuatan iblis dan dewa hampir setingkat dan sudah beratus tahun lamanya perseteruan antara iblis dan dewa ini terjadi, bentrokan antara mereka selama ini selalu berakhir dengan tanpa ada pihak yang menang maupun kalah.
Dimensi dunia dewa langit dan iblis berbeda, dengan dibatasi oleh ruang hampa. Saat iblis berada di dimensi para dewa, maka iblis tidak dapat mengeluarkan energi sejatinya seutuhnya, begitupula saat dewa berada di dimensi para iblis.
Selama ini pertempuran dewa langit dan iblis berlangsung di dimensi ruang hampa, yang dimana di dimensi ini pun mereka tidak bisa mengeluarkan seluruh kemampuan mereka,
Iblis mempunyai tujuan lain, mereka menemukan energi sejati yang berasal dari dimensi bumi, lalu iblis selalu mencari cara untuk menerobos dimensi bumi, untuk menguasai bumi dan jadi lebih kuat dari para dewa langit.
“Hahahaha, memusnahkan kami katamu?” Salah satu iblis pun meremehkan. “Jangan banyak bicara, mari kita buktikan saat ini. Kita lihat apakah kalian masih bisa berdiri wahai dewa langit!” lanjutnya.
Salah satu dari dewa langit pun mengangkat tangannya sambil merapal mantra dan menciptakan sebuah lingkaran cahaya suci yang memancarkan kekuatan besar.
“Terima ini …. Holy Cristal!” Dewa langit itu mengayunkan tangannya ke pada pasukan iblis.
Saat itu terjadi pertempuran yang sangat dahsyat antara pasukan iblis dengan pasukan dewa langit sehingga hampir menghancurkan separuh bumi, pertarungan ini sangat mempengaruhi keadaan bumi pada saat itu.
Beberapa ratus ribu tahun kemudian, muncul peradaban baru kehidupan baru, mereka di sebut manusia. Pada saat ini para dewa dan iblis yang tersisa mereka masih selalu bertarung disaat ada kesempatan, iblis dan dewa pun mencoba meningkatkan kekuatannya dengan cara mereka menikahi manusia.
Pernikahan dewa dengan manusia dan iblis dengan manusia, dengan harapan menghasilkan keturunan yang kuat, keturunan mereka manusia setengah dewa dan manusia setengah iblis yang di sebut dengan siluman.
Sejak saat itu, setelah seluruh pasukan dewa dan iblis meninggalkan dimensi bumi, para siluman pun terbagi dan membentuk klan mereka masing-masing.
Emberholme wilayah yang sangat luas yang di kuasai oleh klan Singa, yang termasuk salah satu dari tiga klan siluman terkuat. Klan Singa mempunyai wilayah yang cukup subur dengan kekayaan alam melimpah, yang membuat para penduduk di wilayah tersebut hidup saling berdampingan antara manusia dengan siluman.
William adalah ketua klan singa, salah satu siluman terkuat yang mampu mencapai ilmu sihir tingkat immortal, dimana tingkat ilmu sihir immortal adalah ilmu sihir tingkat tinggi yang pemiliknya bisa dibilang sedikit.
Saat itu William sedang berdiskusi besama anaknya yang bernama Henry, dia anak tunggal yang akan menggantikan posisi William kelak. Henry sudah menikah dan memiliki keturunan seorang putra bernama Alger yang saat ini berusia lima tahun, namun istri Henry yaitu Violet meninggal dunia tidak lama setelah kelahiran putranya Alger.
“Henry bagaimana perkembangan Alger?” tanya William.
Melihat tatapan ayahnya yang tegas, Henry pun menjawab dengan wajah yang serius “Di usianya saat ini Neusgatnya sudah terbentuk, Alger sudah mampu untuk mengendalikan dan mengumpulkan energi sihir dengan jumlah yang besar,” lalu Henry tersenyum.
“Benarkah? Itu bagus, kelak dia yang akan meneruskan klan ini..” ujar William dengan penuh kebahagiaan.
Di Dunia mereka saat ini, seluruh siluman selalu berusaha untuk mengumpulkan dan memperkuat ilmu sihirnya dengan berbagai cara. Dengan membunuh siluman lain dan menyerap energi sihir dari neusgat mereka, atau berlatih dan mengumpulkan energi alam, tentu dengan proses dan waktu yang berbeda.
Neusgat sendiri merupakan sebuah tempat penyimpanan energi sihir, yang terletak di dalam tubuh siluman dan berada di tengah dada, serta berbentuk kristal segi delapan. Saat neusgat hancur maka saat itu juga siluman tersebut akan mati.
Disaat kedua ayah dan anak tersebut sedang asik mengobrol, tiba-tiba mereka dikejutkan dengan suara dingin dari seorang wanita.
Wanita itu pun menghampiri mereka dan memotong pembicaraan ayah dan anak itu, “Aku punya kabar baik untuk kalian” dengan senyum tipis di ujung bibirnya. “Saat ini, klan macan sedang di serang dan dalam keadaan yang kurang menguntungkan!” lanjutnya.
“Apaa….?!” sahut kedua orang itu dengan ekspresi terkejut. “Apa kamu tidak sedang bercanda Fallen?” lanjut William.
Wanita yang baru memberikan kabar yang mengejutkan itu ialah Fallen, istri dari William dan juga ibu dari Henry. “Ya tentu saja aku tidak bercanda” lanjut Fallen sambil mengangguk.
“Aku keluar sebentar…” dengan suara pelan dan ekspresi yang suram Henry pun bangkit dari duduknya bergegas pergi.
“Mau kemana kau, cepat kembali. Dengarkan ibumu Henry!” teriak Fallen.
“…..” Henry pun terus berjalan pergi tanpa menoleh sedikitpun ke belakang.
Dengan ekspresi penuh amarah Fallen pun melampiaskan kepada suaminya, “Lihat anakmu, pasti dia ingin menyelamatkan Wanita macan itu! Entah apa yang ada difikirkan nya…” lalu Fallen pun meninggalkan William dan kembali ke kamarnya.
Disaat itu William pun merasa bimbang, walaupun William sosok pemimpin yang tegas dan memegang teguh peraturan, tapi tetap lemah terhadap putra tunggalnya Henry, karena rasa cinta kepada putranya itu begitu besar.
Lalu William segera memanggil wakilnya Ian keruangan nya. “Ian cepat kumpulkan seluruh pasukan dan perketat penjagaan di tiap pintu masuk Emberholme!” perintah William dengan tegas.
Dengan penuh rasa heran Ian pun bertanya, “Kalau boleh saya tau, apa yang membuat ketua khawatir?”
“Klan Macan saat ini sedang di serang oleh klan Beruang, aku khawatir mereka akan mengincar kita selanjutnya” William menjelaskan situasinya. “Jangan lupa panggil seluruh Jendral untuk berkumpul di pusat klan!” lanjut William.
Di suatu tempat yang bernama Windropple, wilayah kekuasaan dari klan Macan, terlihat kumpulan asap yang sangat pekat. Kondisi di sana sudah sangat berantakan, setiap rumah penduduk manusia maupun siluman habis dibakar, tidak ada satupun yang lolos dari kobaran api.
Pasukan klan Beruang bersama pemimpinnya yang bernama Asgard, salah satu dari tiga siluman terkuat, sudah berada di depan pintu aula klan Macan dan Bersiap menerobos kedalam.
Disisi lain di sebuah rumah yang cukup besar, salah satu jendral klan Beruang bernama Draco mendapatkan perlawanan yang membuatnya terlempar sejauh sepuluh meter ke halaman rumah.
“Sialan! Siapa kamu sebenarnya?” bentak Draco sambil memuntahkan darah dari mulutnya.
Sebelum siluman pria itu menjawab, terdengar suara dari ketinggian. “Hahaha …. Akhirnya aku menemukanmu” lalu mendarat tepat di depan Draco. “Apa kabarmu Caldwell?” lanjutnya.
Siluman yang baru saja datang itu ialah Oliver, dia jendral perang klan Beruang yang sangat kuat dan sadis. Sebelumnya Caldwell dan Oliver pernah bertemu saat mereka masih kecil, saat itu Caldwell sedang tersesat di dalam hutan dan bertemu Oliver, lalu Oliver membantu mengantarkan Caldwell ke sebuah desa yang masih wilayah Windropple.
“Jendral Oliver!” Draco terkejut dengan kedatangan Oliver, “Jendral, maaf saya terlalu lemah” sambil berlutut menghadap Oliver.
“Cepat pergi, atau kau mau ku bunuh juga!” perintah Oliver dengan tatapan membunuh dan aura yang menyeramkan.
“Ba, baik” Draco pergi secepat mungkin dan menuju aula klan bersama pasukan lainnya.
Caldwell yang masih terdiam, akhirnya tersadar “Oliver, kamu…” sambil menatap Oliver.
“Ya, ini aku. Aku Oliver jendral perang dari klan Beruang” Oliver pun mengeluarkan energi sihirnya berwarna biru pekat, yang menandakan tingkat ilmu sihir yang dimilikinya sudah mencapai tingkat atas akhir, satu tingkat lagi untuk mencapai immortal.
Caldwell yang masih belum bisa menerima keadaan, karena selama ini Caldwell menganggap Oliver sebagai sahabatnya, serta dia tidak pernah menanyakan latarbelakang Oliver karena tidak ingin menyinggungnya.
Yang tidak diketahui Caldwell saat pertama bertemu di hutan, sebenarnya Oliver di suruh untuk membunuh dirinya, tapi Oliver mempunyai pemikiran lain. Oliver mengetahui bahwa Caldwell telah di jodohkan sejak lahir dengan anak dari ketua klan Macan, akhirnya dia pun berencana menjalin pertemanan untuk memanfaatkan Caldwell.
Oliver melancarkan serangan sebuah pukulan keras ke arah wajah Caldwell secara cepat, Caldwell tersadar kembali dan berusaha menghindar tapi tetap saja tinju itu mendarat mulus di wajah Caldwell.
Sebelum serangan Oliver sampai, Caldwell sempat melindungi dirinya dengan energi sihir, karna menyadari serangan Oliver menggunakan sihir. Tampak aura biru cerah keluar dari tubuh Caldwell, yang menandakan kekuatan sihirnya berada di tingkat atas awal.
Tentunya itu masih satu tingkat dibawah Oliver, serta tidak mampu menahan seluruh serangan dari Oliver, sampai membuat Caldwell terlempar kedalam rumahnya.
“Lain kali kau tidak akan seberuntung itu” Oliver tersenyum lebar dengan tatapan tajam.
Dalam sekejap ada sebuah bayangan di atas kepala Oliver, “Lion Tomb!” Oliver yang menyadari itu langsung melompat menghindari serangan sosok yang baru saja datang, serangan itu menghantam lantai rumah dan membuat suara yang sangat keras.
Oliver berhasil menghindar, dia berusaha melihat siapa yang barusan menyerangnya. Tanpa sempat melihatnya, serangan kedua datang, Oliver menahan serangan itu dengan tinjunya.
Benturan dari kedua tinju dengan energi sihir dan tingkat sihir yang sama, menyebabkan ledakan yang sangat besar hingga menghancurkan sebagian bangunan rumah tempat mereka bertarung.
"Henry” sahut Caldwell.
Setelah mengadu tinju, Henry melompat ke sisi Caldwell. “Bagaimana keadaanmu Caldwell?” ucap Henry dengan wajah cemas.
“Hooo .. jadi kau yang bernama Henry?” Oliver bertanya dengan nafsu membunuh yang lebih besar.
Henry berdiri tanpa rasa takut, “Benar, aku Henry putra William dari klan Singa!”
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!