NovelToon NovelToon

Sang Legenda 3 << IDENTITAS WU>>

Malam Pertama

Kota Shu Nang daratan tengah alam menengah,akhirnya kembali lengang setelah 2 minggu sebelumnya,kota itu di padati oleh para tamu pendatang dari berbagai penjuru wilayah dari kalangan tokoh besar hingga kalangan manusia biasa,mereka sengaja datang ke sekte Banteng Api untuk memberi ucapan selamat atas pernikahan Sang Patriak Muda Wu Jian dengan Nuwa,Putri Patriak Yan Guo sekte Naga Perak dari daratan timur.

Dan malam ini,suasana sekte Banteng api telah kembali dalam keadaan seprti biasanya.

***

"Ehem...?! "

Suara berdehem,menarik perhatian pasangan pengantin baru yang tengah berdiri menatap langit malam berbintang dengan saling melingkarkan satu tangan di pinggang satu sama lain di sebuah taman khusus sekte.

Wu Jian dan Nuwa,keduanya menengok ke asal suara. "Ayah_? " Ucap Nuwa,lalu melepaskan diri dari rengkuhan Wu Jian.

Nuwa berlari kecil,menghampiri ayahnya lalu memeluk lengan dan bergelayut di sana.

"Ayah mencari ku? "

"m_" angguk Yan Guo.

"Apa ada yang ingin ayah katakan? "

"Tidak, ayah hanya ingin menawarkan mu pulang saja! "ucap Yan Guo ringan.

"Hei.. Hei... Hei.. tunggu_tunggu! " Wu Jian menyambar, ia seperti mendengar perkataan yang tak seharusnya, lalu segera meraih tangan Nuwa dan memisahkan dari lengan ayahnya.lebih dari itu,Wu Jian seakan ingin menyembunyikan Nuwa bahkan memintanya berdiri di balik punggungnya.

"Pak tua? bukankah aku sudah meminta putri mu dengan cara baik baik,bahkan aku sampai harus memberimu penghormatan sebanyak tiga kali kemarin, kau pun sudah memberi restu? kenapa sekarang kau ingin membawa Nuwa Pulang? apa apaan itu_ck? "Wu Jian menyalak.jelas saja ia protes dengan niat Yang Guo yang ingin mengajak Nuwa pulang. sebagai pengantin baru,wajib hukumnya ia memperjuangkan malam pertama nya.

Sementara,Nuwa merasa tergelitik dengan perdebatan suami dan ayahnya.Ia menggigit gigit kuku sambil menahan tawa.

Yan Guo tak menjawab,ia menatap ke arah lain dengan sikap malas."Jangan membuat putriku menjerit,sialan! "ucapnya,kemudian melesat pergi begitu saja.

Wu Jian menelaah ucapan mertuanya. " apa maksudnya? " bergumam.

"Cih,, pak tua itu,tidak jelas!! " decitnya tak perduli,ia pun menarik tangan Nuwa mengajaknya ke kamar pengantin yang sudah di siapkn dengan sedemikian rupa.

***

Dua pasang mata saling memandang dengan nafas menderu saling beradu. Malam berbintang menjadi saksi bagi pengantin baru yang kini berada di atas ranjang, dengan Wu Jian mengungkung tubuh Nuwa.

Tangan Wu Jian terulur,mengusap lembut kening Nuwa dengan sesekali menyibak anak rambut,lalu turun ke pipi dan berakhir pada bibir tipis merah muda itu.

"Apa kau siap?? "bisik Wu Jian pelan.

" m__aku siap Ge! "angguk Nuwa lalu tersenyum sembari mengalungkan tangannya pada leher Wu Jian.

" Lakukanlah_Ge! Aku sangat sangat siap! " ucap Nuwa lagi, meyakinkan Wu Jian.

kini, tidak ada lagi alasan bagi Wu Jian untuk ragu.ia lalu menundukkan kepala dan mencium bibir tipis Nuwa.

Nuwa memejamkan mata,berusaha mengimbangi ciuman Wu Jian yang begitu lambut dan hati hati,membuat hatinya mulai menghangat.

Cukup lama Wu Jian mencium bibir Nuwa.hingga ia baru melepaskan ciumannya saat merasakan nafas Nuwa tersengal sengal.

"Bibir mu sangat manis?! " goda Wu Jian.

Nuwa tersipu,ia mengalihkan pandangan dengan senyum malu malu.

"Saat ini, aku adalah pusat atas semua ketertarikan matamu, sayang! jangan beralih sesaat pun! " Ucap Wu Jian setengah berbisik.

Ia kemudian menuntun pandangan Nuwa padanya,lalu kembali mencium bibirnya.

"eumh... " Nuwa melenguh,merasakan bibir atas bawahnya di gigit bergantian,ia merasa ciuman Wu Jian tak selembut sebelumnya.

Mendengar lenguhan Nuwa, Wu Jian bertambah semangat,ia menaikan tempo permainan bibirnya dengan Nuwa yang berusaha mengimbangi tempo ciuman mereka.

Perlahan, ciuman Wu Jian berpindah ke pipi dan leher Nuwa yang seputih susu, mencium dan sesekali menggigit kecil untuk meninggalkan jejak kemerahan di sana.

"ahhh___Ge__?? " Nuwa melenguh keras sembari meremat kepala Wu Jian.

Wu Jian mangambil jarak, lalu menarik tubuh Nuwa dalam posisi duduk.ia membuka Baju Nuwa hingga tersisa baju dalaman saja.

Wu Jian tidak ragu, apa lagi lenguhan Nuwa membuatnya terdorong untuk melakukan tugasnya sebagai seorang suami.

Usai melepas baju dan menyisakan dalaman saja, Wu Jian kembali membaringkan Nuwa lalu menciumnya dengan gairah yang semakin membara.

"Ahhh__Ge? " erang Nuwa kala tangan Wu Jian mengambil alih bagian dadanya.

Nuwa benar benar di buat panas dingin, padahal keduanya belum memasuki permainan inti, namun Wu Jian sudah membuatnya kewalahan dan banjir peluh.

"Sayang_? "panggil Wu Jian lembut.

Nuwa yang terpejam lantas membuka mata,beradu tatap dengan sorot mata tajam namun mempesona milik suaminya.

Nuwa menangkup wajah Wu Jian dan mengusap rahang tegas nya,lalu tanpa di perintah, Nuwa mengambil inisiatif mencium bibir suaminya.

Wu Jian tak menyiakan kesempatan. Nuwa telah memberikan tanda padanya,keduanya berlanjut saling menautkan bibir dengan Wu Jian yang sembari melucuti sisa pakaian yang menutupi tubuh Nuwa.

"Ge_? "cicit Nuwa sembari menutupi bagian berharga tubuhnya.

" Kenapa sayang? "

"Malu..! " timpal Nuwa dengan wajah merona.sementara Wu Jian hanya terkekeh.

"Baiklah! biar kamu tidak merasa malu, Gege pun akan membuka baju Gege! "cletuk Wu Jian.

Mata Nuwa seketika melotot melihat sesuatu yang berada di tengah tengah antar perut ke bawah itu.gegas Nuwa menutup mata, panik.

Namun Wu Jian menahan tangan Nuwa, " tak perlu menutup mata! dia tidak akan menggigit mu! "bisik Wu Jian lalu mmencium kening Nuwa.

Ciuman Wu Jian makin turun ke pipi, leher, dada dan berakhir pada pusat dari seorang wanita lalu bermain main di sana.

" Ahh__apa yang__ahhh__Gege lakukan? " Nuwa melenguh, dengan tangan yang malah semakin menekan kepala Wu Jian.

Nuwa benar benar kelabakan, merasakan rasa yang belum pernah ia rasakan sebelumnya, hingga akhirnya Nuwa merasakan sesuatu yang sangat nikmat keluar dari dalam tubuhnya.

"Ahhh__! "

Wu Jian selesai bermain di sana dan kembali menegakkan tubuhnya lalu mencium kening Nuwa.

"Giliran Gege ya sayang! " ucap Wu Jian meminta izin.

"Apa akan bisa masuk, Ge? tanya Nuwa sedikit Gugup, mengingat ukuran milik Wu Jian yang tak biasa.

Wu Jian mengusap peluh, yang memenuhi kening Nuwa lalu berbisik. " Serahkan saja pada Gege_Heum? "pinta Wu Jian dan di angguki Nuwa.

Anggukan Nuwa adalah jawaban 'Ya' bagi Wu Jian untuk memulai,ia pun memposisikan 'miliknya' mengarah pada 'milik' Nuwa.

Perlahan, Wu Jian mendorongnya masuk dengan hati hati.Ringisan rasa sakit mulai keluar dari mulut mungil Nuwa.terlebih akibat milik Wu Jian yng memang tak biasa.

"Gege akan pelan dan hati hati! "ucap Wu Jian sambil berjuang.

Dan setelah beberapa kali perjuangan,usahanya tak sia sia.Wu Jian akhirnya berhasil menjebol Nuwa.

" Eeummmhh.... " Nuwa Melipat bibirnya menahan hentakan milik Wu Jian yang telah sepenuhnya masuk ke dalam tubuhnya.

Demikian dengan Wu Jian,kini ia mulai memacu tubuhnya penuh semangat sementara Nuwa membalas Wu Jian dengan memegang rahang tegas itu dan tak henti menatap wajah tampan Wu Jian,yang masih berjuang dengan deru nafas menggebu.

"eum__ahhh__Ge?! " lenguhan Nuwa semakin menjadi, kala Wu Jian manaikan tempo nya lebih cepat, Nuwa benar benar kelabakan, namun ia juga merasa candu.

Hingga setelah berjuang bersama sama, akhirnya sepasang pengantin baru itu mencapai puncaknya.

_______________

Wu Lan

Sore itu,Wu Jian tengah dalam perjalanan kembali ke sekte Banteng Api,usai menyudahi kunjungannya di kuil 7 langit menemui Biksu Tao.

Dalam perjalanannya,pikiran Wu Jian di penuhi pertanyaan tanpa jawaban sebab Biksu Tao yang enggan memberikan informasi,terutama mengenai konflik yang di tengarai menjadi penyebab akar dendam antara sekte Naga Perak dan Kuil 7 Langit.

"Kenapa Biksu Tao sama sekali enggan tak menjawab? Haizz,,, Biksu kerdil itu masih tetap penuh misteri" pikirnya,yang tak berhasil membujuk sang Biksu untuk membeberkan penyebab pertikaian.

"Yang satu Biksu Kerdil yang sok penuh misteri, yang satu lagi patriak sialan yang sangat menjengkelkan,keduanya benar benar sialan, ck! sudahlah, mungkin ucapan Biksu Tao benar, aku tak perlu berdiri di antara dua orang! mau bunuh_bunuh saja! aku tak perduli!" ia berfikir sudah berusaha mencari solusi untuk menyudahi konflik yang menjadi dendam tak usai. namun pada akhirnya, yang ia lakukan percuma saja.

Swoooosssss.....

Tiba tiba, Wu Jian terkesiap waspada dan segera berpindah dari titik tempatnya saat seseorang melesat dengan kecepatan sangat tinggi hampir menabraknya.

"Sialan?! siapa dia? " Wu Jian gegas mengejar orang tersebut.

BOOOMM.....

Wu Jian berhenti,ia menatap orang yang terlempar tadi menghantam tanah di sebuah lembah yang berada di anatara lereng pegunungan dengan sangat keras.bahkan akibat dari benturan itu sampai meciptakan ledakan.

"Sangat kuat! " gumam Wu Jian,menyaksikan betapa besarnya ledakan itu. ia pun memilih menunggu hingga kepulan asap mengurai. setidaknya, ia dapat melihat sosok yang baru saja terjatuh itu.

Wu Jian menengadahkan wajah ke atas langit, " portal dimensi? apa jangan jangan orang itu tidak berasal dari alam menengah ini? "pikir Wu Jian.

" Aizzz... sial,apa lagi itu? Perisai naga kaisar_! "Wu Jian sigap menyilangkan kedua tangan membentuk perlindungan, kala sebuah serangan energi berkekuatan luar biasa melesat ke arahnya.

BOOOMM....

Wu Jian di tekan oleh kekuatan luar biasa yang menerjang perisai naga kaisar.serangannya mendesak tubuh Wu Jian hingga terdorong jatuh ke bawah dan membentur tanah.

" Kekuatan apa ini? " Wu Jian yang langsung kembali bangkit di buat heran. meski ia tak mendapatkan luka, namun dirinya di buat penasaran dengan aura dari serangan energi asing itu.

"Maaf anak muda, kami tak bermaksud menyerang mu! kami pikir,kau adalah dia! " Tiga orang pria paruh baya memakai pakaian berjubah selaras berwarna hitam dengan garis corak merah dan cukup mewah,mencoba menjelaskan kesalah pahaman yang mereka buat pada Wu Jian.

Ketiganya menunjuk orang yang baru saja terjatuh pada Wu Jian.mengira bahwa Wu Jian adalah orang tersebut.

Wu Jian hanya menggelengkan kepala"Mudah sekali kalian meminta maaf setelah menyerangku dengan kekuatan di ranah lanjutan?! "Timpal Wu Jian, lalu dengan cepat menggerakkan kedua tangan membentuk pola rumit.

Energi langit dan bumi seketika di serap dengan sangat rakus, membentuk bola energi di antara gerakan kedua tangannya kemudian mendorongnya sebagai serangan balasan pada ketiga orang asing tersebut.

" Gelombang penghancur Naga.... !! "

Tembakan bola energi melesat dengan sangat cepat mengarah pada ketiganya, satu serangan dari seorang Wu Jian benar benar mengandung aura bertekanan dan sangat merusak.

Seketika,mata ketiga orang itu membelalak tak percaya bahwa pemuda yang terlihat sederhana yang mereka pikir adalah eksistensi yang biasa ternyata memiliki kekuatan yang tak terduga.

"Bentuk formasi pelindung Dewa tiga penjuru!!! " ketiganya tak ingin mengambil resiko, mereka dengan sigap membentuk formasi pundung guna menghalau serangan yang di lancarka oleh Wu Jian.

Sementara orang yang sebelumnya terjatuh,hanya bisa membuka mulutnya menyaksikan sebuah kekuatan yang sangat dahsyat melesat ke arah tiga orang yang mengejarnya.

BOOOOMMMMM.....

Serangan Gelombang Penghancur Naga, menghantam Formasi pelindung Dewa Tiga Penjuru.Benturan dari dua kekuatan di tingkat lanjutan itu mengguncang hingga kiloan meter,bahkan gelombang kejutnya menyebabkan pepohonan roboh dan tanah mengalami keretakan.

Ketiga orang asing itu tak sanggup menahan daya tekanan dari serangan Gelombang Penghancur Naga membuat ketiganya mati seketika tanpa sisa.

Gleg....

Satu orang asing tersisa hanya bisa menelan ludah kasar dengan susah payah. bahkan ia melupakan rasa sakit dari luka lukanya sendiri.ia bergidik ngeri menatap pemuda berwajah tenang yang berdiri tak jauh darinya.

"Cih,,,,menyusahkan saja! " cicit Wu Jian, usai memastikan ketiga orang yang menyerangnya telah tewas.

Sang Patiak pun kini menilik mata ke arah orang yang seblumnya terjatuh dan hampir menimpanya.dengan langkah pelan, Wu Jian mendekat. sementara orang tersebut merasakan kengerian saat Wu Jian mulai mendekat ke arahnya ia merasakan jantungnya berdegup sangat kencang.

"KAU_WANITA? " Serunya terkejut,sambil menunjuk dua buah kesemek yang bergelayut di dadanya.

Wanita itu menarik paksa tubuhnya menjauh dari Wu Jian dengan pantatnya.saat ini, ia benar benar merasa takut pada sosok Wu Jian,yang begitu mudahnya membunuh tiga orang di ranah lanjutan hanya dengan sekali serang.

"Ck,,, kau tak perlu takut, nona! aku takan meminta jatah padamu! "bujuk Wu Jian pada wanita yang belum juga bersuara itu agar lebih tenang.

" Katakan! siapa namamu! "tanya Wu Jian.lalu ia pun menunggu jawaban, namun tak kunjung terdengar.

" Baiklah!! lebih baik aku membunuhmu sekalian agar aku tak perlu menunggu!" goda Wu Jian sembari mengangkat satu tangan, berpura pura menyiapkan sebuah serangan.

"Wu _ Lan. Namaku Wu Lan tuan muda!" ucapanya dengan terbata.ia benar benar di buat gemetar oleh Wu Jian bahkan keningnya sudah di basahi oleh peluh.

"Wu_? " Wu Jian sedikit tertegun,mendengar wanita yang ada di depanya dalam posisi terduduk di tanah itu memiliki marga yang sama dengannya.

"Benar Tuan Muda, Nama ku Wu Lan! " ucap Wu Lan kembali menegaskan identitasnya. Wu Jian yang merasa penasaran,dengan gerakan tiba tiba ia berjongkok lalu sedikit mendekatkan wajahnya pada Wu Lan.

"A_ppa_yang mau tuan muda lakukan? "merasa wajah Wu Jian terlalu dekat dengan wajahnya, Wu Lan reflek mengamankan dua buah kesemeknya. ia takut kalau kalau Wu Jian menerkam dua buah surga dunia itu.

" Kau tenang saja, aku hanya ingin memastikan sesuatu saja! " tutur Wu Jian menjelaskan kemudian menarik diri kembali berdiri.

"Apa kau berniat tetap duduk seperti itu? dan juga, apa kau terluka? setidaknya akibat benturan tadi,kau pasti terluka bukan? "ujar Wu Jian.

Sementara dengan perlahan, Wu Lan mulai memeriksa keadaan dirinya dan memang, ia merasakan sakit di beberapa bagian tubuhnya. ia beruntung menggunakan energi untuk membungkus tubuhnya saat terjatuh tadi, jika tidak.dapat di pastikan Wu Lan takan selamat akibat benturan itu.

"Entah dari mana asal mu, tapi karena kau sudah mengenalkan diri,maka aku takkan sungkan! Nona,kenalkan.namaku adalah Wu Jian! "

Degg....

____________

Sekte Kura-Kura Hitam

"Namaku,Wu Jian! "

"Ee,," Wu Lan membuka mulut.ia tertegun usai Wu Jian mengenalkan diri.

"Apa kau tak berbohong? "tanya Wu Lan dengan suara yang terkesan ragu.

Wu Jian melirik sekilas lalu berdecit. " Ck,, tak guna juga aku berbohong pada mu, Nona! " Timpal Wu Jian acuh.

Wu Lan sendiri tampak menatap Wu Jian dari kaki hingga ujung rambut, sambil menggigit kecil kuku jari telunjuknya,sebelum kembali mamastikan. " Tidak mungkin juga kalau kau Wu Feng? " gumam Wu Lan dgn suara pelan.

Namun tetap saja Wu Jian bisa mendengar nya dgn jelas dan ia pun menyalak, "Hei Nona? apa hubunganmu dengan ayahku, Heuh? jangan katakan,kau adalah simpanan ayah ku! "

"Jadi_? apakah berarti kau putra Wu Feng? "sergah Wu Lan,menyeringai senang.

Namun Wu Jian tetap pada sikap acuhnya. "Iya, aku Wu Jian putra Wu Feng. kenapa? apa kau mau meminta restu dariku? Ck,, tidak akan! aku tidak akan merestui hubungan terlarang kalian yang jelas jelas.... "

Grepppp.....

Wu Jian harus menghentikan ucapannya,saat Wu Lan tiba tiba memeluknya.

"Apa yang nona lakukan?? " sentak Wu Jian,berusaha berontak dan melepaskan diri dari pelukan Wu Lan.

"Yang aku lakukan?? tentu saja memeluk keponakan ku! "Wu Lan kegirangan, ia makin mengeratkan pelukannya.

"Keponakan? Gila_! kau benar benar gila Nona! lepaskan aku! "

"Ck,, kau pikir bibimu ini pembohong, Heuh?? kau adalah Wu Jian putra Wu Feng dan Wu Feng adalah kakak ku,artinya jelas. aku bibi mu dan kau keponakanku! " seraya menyudahi pelukannya.

Kini giliran Wu Jian mematung,ia membuka rahang dengan mata tak berkedip menatap Wu Lan.

"Hei_?? " Wu Lan melambai lambaikan tangan di depan wajah Wu Jian, namun tak mendapatkan reaksi.

"Ck,,, bukankah seharusnya kau menyambut bibi mu ini?! " dengus Wu Lan, sembari bersedekap tangan pura pura cemberut.

Wu Jian segera tersadar,buru buru ia berlari kecil,lalu berdiri di hadapan Wu Lan. "Ini tidak bisa di terima,tapi aku butuh informasi dengan jelas!! " pinta Wu Jian. lalu tak menunggu, Wu Lan menembakkan energi sebesar biji kacang hijau pada kening Wu Jian karena ia pun mengerti, kehadiran dirinya akan sangat sulit di Terima oleh siapapun kecuali memberikan bukti.

Wu Jian menerima dan menyerap semua informasi yang di berikan oleh Wu Lan dan tanpa ia sadari air matanya meluruh meski masih terpejam.Lalu Dengan lembut, Wu Lan mengulurkan tangan mengusap lengan keponakannya.

"Fyuuhhh__" Wu Jian menghirup lalu membuang nafas perlahan sembari membuka mata.

"Keponakan menyapa Bibi Wu Lan? " Ucap Wu Jian memberikan salam penghormatan pada Bibinya.

***

Alam Langit.

Terbagi menjadi 5 benua yaitu Xin, Dou, Gurma,Tang dan Zuan serta masing masing benua memiliki 5 daratan.alam langit,dua puluh lima kali lebih luas dari alam menengah dan seratus kali lebih besar dari benua biru.

Eksistensi terkuat di alam langit berada di Ranah Bintang Mulia tahap puncak tingkat 9,yang di urutkan dari.

Bintang Murid-awal-menengah-akhir-puncak.

Bintang elit-awal, menengah, akhir, puncak.

Bintang Guru-awal,menengah, akhir, puncak.

Bintang pertapa-awal, menengah, akhir, puncak.

*

Sekte Kura-Kura hitam,Benua Zuan daratan selatan...

"Izin menyampaikan patriak?! " Chung I, tetua yang bertugas menjaga batu jiwa menghadap.

"m_sampaikanlah tetua Chung! " seru Gang Yuo,patriak sekte Kura-Kura.

"Batu jiwa tetua, Ai, Wo dan Tuk telah pecah patriak" pungkas Tetua Chung I, menyampaikan.

"Apa Tetua Chung yakin, bukankah ketiga tetua itu berada di ranah Bintang Guru tahap menengah? " tanya Sang patriak tersentak.

"Benar patriak, aku sangat yakin? " ujar patriak Chung menegaskan. kemudian ia menunjukkan ketiga batu jiwa yang memang kini tak lagi utuh.

"Haiiihhh..... Tetua Chang, apa ketiga tetua meninggalkan sisa persepsi jiwanya pada batu itu? "

"Tidak Patriak.aku sudah mencoba memeriksanya berulang, namun tetap gagal. kemungkinan, kematian mereka tidak bertempat di Benua ini patriak! " ujar tetua Chung.

"Apa mereka meninggalkan laporan tentang tujuan terakhir mereka? "

"Ya, namun aku ragu, karena.." Tetua Chang I menggantung ucapannya.

"Karena apa tetua? " seru Patriak Gang Yuo,penasaran.

"m...? " Patriak melirik arah kiri kanan ruang aula utama yang memang tengah berlangsung pertemuan.ia pun memilih mendekat lalu membisikkan sesuatu pada siang patriak.

Tampak tangan sang patriak mengepal,saat tetua Chang Berbisik.entah tentang perihal apa? yang jelas,wajah Patriak Gang Yuo menggelap menahan amarah.

"Itu yang dapat saya sampaikan patriak! sekarang aku pamit! " Tetua Chang menjurah hormat, kemudian berbalik pergi meninggalkan ruang utama sekte.

'kenapa kalian mengundang petaka bagi sekte Kura-Kura dengan mengusik Klan Wu? ' bisik patriak Gang Yuo,menyesalkan.

BLOOM

Belum juga selesai dengan pikirannya, Patriak Gang Yuo di kagetkan oleh suara letupan yang terjadi jauh di depan gerbang sektenya.

"Patriak?? " Semua tetua berdiri dari kursinya,sentak memanggil nama pimpinan sekte mereka.

"m__inilah yang sedang aku pikirkan.dan sebaiknya kita semua harus bersiap untuk kemungkinan terburuk! kita temui mereka sekarang!! " ajak patriak Gang Yuo.

Ia jelas tau penyebab dari suara letupan yang terjadi di sektenya.terlebih, tetua Chung I baru saja memberikan semua informasi atas kelakuan tiga tetuanya yang kini telah tewas.

Gang Yuo gegas mengirim pesan jiwa pada tetua Chung,untuk membawakan bukti batu jiwa dari tiga tetua yang memantik masalah yang kini tengah mengetuk pintu gerbang sekte mereka.

Sementara ia dan tetua lainnya segera menyambut sang tamu yang tak lain dari Klan Wu.

"Bagusss! akhirnya kau mau memberikan muka pada kami, Gang Yuo?! "

Wu Hao,Wu Jing, Wu Qiau, Wu Dong dan Wu Hyang,berdiri sejajar di atas udara.kelimanya bertatap wajah dengan Patriak Gang Yuo beserta 15 tetua lainnya.

"Gang Yuo menyapa Lima Saudara Wu!? " sapa sang patriak sopan, meski ia sedikit gentar mendapat kunjungan dari Lima Saudara Wu.

"Aku yakin,kau tau maksud kedatangan kami,bukan? kami tidak datang untuk berbasa basi,dimana tetua Ai, Wo dan Tuk! " Wu Hao bersuara dengan memberikan penekanan. jelas kedatangan mereka untuk suatu masalah.

Patriak Gang Yuo tak mencoba mengelak atau menutupi.ia bahkan memasang wajah menyesal. "Saudara Hao, aku baru saja mendapatkan informasi ttg kelakuan tiga tetua itu dari tetua Chung! sebagai patriak sekte kura kura hitam, saya sangat menyayangkan dan menyampaikan permintaan maaf pada Klan Wu!? "

"Dan perlu saya sampaikan pada saudara,bahwa tetua Ai, Wo dan Tuk saya pastikan ketiganya sudah tewas, saudara Hao?! " ujarnya menyampaikan, kemudian Tetua Chung mendekat pada lima Saudara Wu dan menunjukkan bukti batu jiwa milik tetua Ai wo dan tuk.

Lima Saudara Wu memeriksa batu jiwa yang kini sudah terpecah tersebut,yang artinya ketiganya memang dapat di pastikan sudah tewas.kemudian mereka membuang nafas. "Baik,Tindakanmu sudah sangat tepat patriak Yuo. tapi ingat! jangan sampai ada lain kali, kami masih menghargai leluhur sekte kura kura hitam, beruntung keponakan kami masih dalam keadaan baik. jika tidak,sudah pasti Klan Wu tak akan ragu meratakan sekte kura kura hitam ini! " ancam Wu Hao.

Sementara Gang Yuo menelan ludah kasarnya. "Sekte kura kura hitam tidak akan berani menyinggung Klan Wu Saudara Hao, kami bahkan tidak mampu bersaing! Terima kasih atas kedermawanan anda,juga Klan Wu?! " tutur Gang Yuo.

"m__kami sudah cukup puas Gang Yuo, artinya kita masih bisa melanjutkan hubungan baik! kami pamit sekarang! " ucap Wu Hao, lalu memberi tanda pada empat Saudara Wu yang lain untuk kembali.

Swoooooossssssss

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!