NovelToon NovelToon

Spirit Energy

Prolog

Dalam kegelapan yang menakutkan dan kacau di dalam sel penjara yang sempit, Fisa McLanne menunggu. Bayang-bayang masa lalunya terus mengikuti langkah-langkahnya, meskipun dia telah terbebas dari jeruji besi selama enam bulan terakhir. Gaun penjara yang lusuh masih melingkupi tubuhnya, mengingatkannya pada hari-hari sulit yang telah dia alami.

Fisa telah dijebak dalam penjara dengan tuduhan yang tidak adil - dituduh mengetahui dan menyebarkan rahasia besar yang telah disembunyikan oleh para pemerintah dunia. Rahasia itu adalah "Spirit Energy," suatu kekuatan yang diyakini memiliki potensi jauh lebih besar daripada segala kekuatan militer yang pernah ada. Namun, detail mengenai Spirit Energy sangatlah rahasia, dan hanya segelintir orang yang tahu apa sebenarnya itu.

Selama enam bulan yang suram di balik jeruji besi, Fisa mengalami penderitaan yang sulit dijelaskan. Tetapi dia memiliki satu keunggulan yang lainnya tidak miliki - kekuatan berpikirnya yang luar biasa. Dia menggunakan waktu itu untuk merenung dan menggali lebih dalam tentang Spirit Energy, meskipun hanya ada satu potongan informasi yang berhasil dia temukan. Potongan pertama dalam teka-teki yang sangat rumit ini adalah bahwa Spirit Energy disembunyikan di dalam salah satu bangunan besar yang terletak di suatu negara tertentu. Namun, yang lebih mengejutkan adalah pengetahuan bahwa kekuatan Spirit Energy bisa menghancurkan setengah bumi jika diaktifkan secara paksa.

Setelah sebulan terbebas dari penjara, Fisa telah membuat keputusan yang tak terelakkan. Dia harus menghentikan ancaman besar yang Spirit Energy bawa, dan dia harus melakukannya sendirian. Tapi dalam perjalanannya untuk menyelidiki kepolisian yang pernah menangkapnya, Fisa menemukan tanda-tanda yang menunjukkan bahwa dia tidak sendirian dalam perjuangannya. Ada seorang pegawai kantoran yang juga ditangkap oleh kepolisian yang sama.

Suatu hari, ketika matahari bersinar terang di langit biru, Fisa yang tengah menyusup ke markas kepolisian, mendengar tentang tahanan baru. Dia mendapatkan nama Jormac Seil, seorang pria kantoran yang terjebak dalam perangkap yang sama dengan dirinya sendiri. Namun, yang membedakan Jormac adalah bahwa dia tidak tahu apa-apa tentang Spirit Energy.

Saat Fisa mulai menggali lebih dalam tentang Spirit Energy, dia juga menemukan jejak yang tidak terduga. Ada kumpulan agen rahasia yang dikenal sebagai "1000x Nuclear" yang tampaknya terlibat dalam perburuan Spirit Energy. Mereka adalah organisasi misterius yang selama ini beroperasi di balik tirai kegelapan. Kepentingan mereka dalam Spirit Energy masih menjadi teka-teki, tetapi mereka tampaknya sangat berkuasa dan memiliki sumber daya yang tak terbatas.

Tak lama kemudian, Fisa dan Jormac berpapasan dalam suasana yang penuh ketegangan di dalam sel penjara. Wajah Jormac mencerminkan kebingungan dan ketakutan, sementara Fisa merasa iba padanya. Tanpa ragu, dia memutuskan untuk membantu Jormac, yang tampaknya merupakan korban salah paham yang serius. Pertemuan ini adalah awal dari perjalanan yang tak terduga, di mana Fisa dan Jormac harus bekerja sama untuk mengungkap misteri Spirit Energy, menghadapi bahaya yang tidak terbayangkan, dan menyelidiki lebih dalam tentang 1000x Nuclear, sebuah organisasi yang misterius dan kuat yang mungkin memiliki peran besar dalam seluruh konspirasi ini.

Dalam kegelapan yang mendalam ini, mereka harus berani menghadapi ketidakpastian, mengungkap kebenaran yang akan mengubah dunia, dan menantang organisasi rahasia yang berbahaya. Waktu tidak lagi menjadi teman mereka, dan nasib dunia bergantung pada langkah-langkah mereka selanjutnya.

BAB 1: Tuduhan Palsu

Jormac Seil duduk di meja kantor yang membosankan, matanya terpaku pada layar komputernya yang dipenuhi oleh angka-angka dan grafik-grafik yang tak berarti. Kantor ini, dengan dinding berwarna abu-abu dan meja-meja yang disusun rapi, adalah penjara modernnya. Sebagai seorang pegawai kantoran biasa, Jormac telah terjebak dalam rutinitas yang monoton dan menguras semangat.

Walaupun sering diabaikan, Jormac tetap mengeluh tentang pekerjaannya yang berat pada rekan-rekannya, yang juga terjebak dalam siklus yang sama. Setiap hari, ia merasa seperti sebuah banteng yang diikat dengan rantai, terpaksa menggulung dokumen-dokumen dan melapisi laporan-laporan dengan tanda tangan yang tampaknya tak pernah berakhir.

"Dunia ini begitu terlihat biasa saja," gumam Jormac pada dirinya sendiri, suaranya penuh kebosanan. "Tidak ada yang istimewa di sini."

Namun, di balik kebosanan itu, ada sesuatu yang aneh terjadi pada Jormac. Dia mulai merasa seperti ada sesuatu yang disembunyikan, sesuatu yang tidak biasa, yang mengintai di luar kantor-kantor steril ini. Sementara ia mencoba mengingkari perasaan itu, rasa ingin tahunya semakin tumbuh. Ada misteri yang terpendam, dan Jormac mulai merasa kalau dia lebih tahu dari yang lainnya.

Kemudian Jormac berjalan pulang menuju rumahnya di malam yang gelap. Langitnya tertutup awan dan bintang-bintang semuanya tersembunyi. Suasana malam yang gelap memperkuat rasa kantuk yang telah menghantui Jormac sejak dia meninggalkan kantor. Meskipun hari ini adalah hari yang sama seperti yang lainnya, ada sesuatu yang berbeda dalam angin malam.

Sampai akhirnya, Jormac tiba di depan pintu rumahnya, mencoba mencari kunci dalam saku jaketnya yang berantakan. Tiba-tiba, dua orang berpakaian polisi mendekatinya dengan cepat. Sorot lampu jalan yang samar-samar menerangi wajah mereka yang serius.

"Permisi," ucap salah satu polisi dengan nada tegas, "apa kau tahu sesuatu tentang Spirit Energy?"

Jormac, yang tiba-tiba didatangi oleh kedua polisi ini, tentu saja merasa bingung dan sedikit panik. Dia menatap mereka dengan mata terbelalak, mencoba memproses pertanyaan itu. Tidak hanya itu, dia juga merasa kelelahan karena sehabis bekerja seharian, energinya sudah banyak terkuras.

"Maaf," kata Jormac dengan suara gemetar, "aku tidak tahu apapun."

Namun, bukannya puas dengan jawaban yang diberikan Jormac, polisi itu justru memasang muka marah sambil berkata, "Jangan berbohong! Kau pasti tahu sesuatu, jadi tolong jelaskan di kantor polisi."

Jormac yang dibentak oleh polisi itu pun merasa takut dan panik karena dia benar-benar tidak mengerti kenapa polisi itu bisa marah padanya. Matanya bergerak cepat mencari alasan atau cara untuk menjelaskan dirinya.

Kedua polisi itu semakin mendekat dan menahan lengan Jormac dengan tegas. Mereka merasa amat yakin bahwa Jormac memiliki informasi penting tentang Spirit Energy. Jormac, bagaimanapun, merasa bahwa ini adalah suatu kesalahpahaman besar.

"Dengar," kata Jormac dengan suara gemetar, "aku benar-benar tidak tahu apa-apa tentang Spirit Energy."

Namun, polisi-polisi itu tidak tergerak oleh kata-kata Jormac. Mereka memandangnya dengan penuh kecurigaan dan kebingungan. Ketegangan semakin meningkat saat Jormac mencoba melepaskan diri dari cengkraman mereka. Saat dia memberontak, kedua polisi itu mendorongnya kembali.

"Jangan ganggu kami!" kata salah satu polisi dengan keras.

Namun, daripada menyerah, Jormac terus berjuang. Dia tahu bahwa dia tidak bersalah, dan tidak ingin ditahan tanpa alasan yang jelas. Mereka berjuang sejenak dalam kerumunan yang tegang.

Tetapi, ketika Jormac berusaha untuk melepaskan diri lagi, salah satu polisi itu, dengan ekspresi yang penuh ketidaknyamanan, mengambil alih kendali. Dia meraih sebuah peralatan non-mematikan yang mereka bawa dan menggunakannya untuk menenangkan Jormac dengan lembut, tidak dengan cara yang merugikan. Jormac merasa bingung, pusing, dan akhirnya pingsan.

Beberapa jam kemudian, Jormac terbangun dengan perasaan yang aneh. Matanya perlahan-lahan membuka, dan saat kesadaran mulai kembali, dia menyadari bahwa dia tidak berada di kantor polisi. Lingkungannya tampak seperti sebuah kantor polisi, tetapi ada sesuatu yang aneh. Orang-orang yang dia lihat tidak mengenakan seragam kepolisian; sebaliknya, mereka tampak seperti orang-orang biasa yang memandangnya dengan tatapan tajam.

Seorang pria yang tidak dikenal duduk di depannya, memandanginya dengan tatapan yang menusuk. Mereka berdua duduk dalam sebuah ruang yang seperti ruang interogasi, dengan satu meja di antara mereka. Jormac merasa dadanya terasa sesak, dan dia merasa ketidaknyamanan yang tak terlukiskan.

"Kau sudah bangun?" tanya pria tersebut dengan nada dingin, seolah-olah dia telah menunggu ini dengan sabar.

Jormac yang merasa terikat dan bingung, bertanya dengan gemetar, "Dimana aku? Kenapa aku diikat seperti ini?!"

Namun, pria itu hanya diam, tatapannya tak berubah. Sesaat setelah Jormac bertanya, tiba-tiba pria itu mengangkat tangan kanannya dengan cepat dan memegang kepala Jormac, lalu menghempaskannya ke meja. Perasaan sakit yang tiba-tiba menghantam Jormac, dan dia merasa kehilangan kendali atas situasi ini.

Pria tersebut berbicara dengan suara yang penuh kemarahan, "Jangan bertanya balik, sialan!". Kemudian pria itu memandang Jormac dengan keras, "Beri tahu semua yang kau tahu!" katanya dengan nada mendesak.

Jormac masih merasa bingung, rasa sakit di kepalanya belum mereda, dan dunia di sekitarnya terasa semakin tidak masuk akal. Dia mencoba berbicara, tetapi kata-kata terjebak di tenggorokannya. Dia hanya terdiam, matanya mencoba memproses semua yang telah terjadi sejak dia dibangunkan di tempat ini.

Semua yang dia alami sejauh ini begitu tidak masuk akal. Mengapa dia berada di ruang interogasi dengan orang-orang yang bukan polisi? Mengapa mereka ingin tahu tentang Spirit Energy? Dan mengapa mereka menganiayanya?

Tapi pertanyaan terbesar adalah, mengapa dia, seorang pegawai kantoran biasa, terlibat dalam semua ini? Jormac terus merenung, mencoba mengingat apa yang mungkin bisa menjelaskan situasinya. Tapi pikirannya masih berputar-putar dalam kebingungan, dan dia belum memiliki jawaban apa pun.

Sementara itu, pria itu masih menatapnya dengan kesabaran yang tipis, menunggu jawaban yang tidak kunjung datang.

Pria itu mengerutkan kening dengan frustrasi ketika Jormac tidak memberikan jawaban. "Tidak bisa menjawab, ya?" katanya dengan nada sinis. Namun, Jormac tetap terdiam, merenung dalam kebingungannya yang mendalam.

Pria itu akhirnya kehilangan kesabaran. Dia menganggukkan kepala pada salah satu bawahannya dengan isyarat, menyuruhnya untuk mengambil tindakan. Bawahan itu dengan hati-hati mendekati Jormac, menariknya dari kursi, dan menyeretnya keluar dari ruang interogasi.

Jormac merasa terkejut dan panik. Dia mencoba berteriak bahwa dia tidak bersalah dan tidak tahu apa-apa, tetapi kata-katanya hilang dalam hiruk-pikuk. Beberapa tawanan lain di lorong-lorong penjara itu melihat dengan tajam ketika Jormac, yang masih bingung dan marah, diseret masuk ke dalam sel.

Pintu besi berat terkunci dengan erat di belakangnya, dan dia mendengar suara tawa sinis dari para tahanan yang lain. Jormac kini merasa seperti terjebak dalam mimpi buruk yang nyata, dan kebingungannya semakin dalam. Dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, mengapa dia diinterogasi, atau mengapa dia tiba-tiba dipenjara bersama dengan para tahanan lainnya.

BAB 2: Kehidupan di Penjara

Jormac Seil segera menyadari bahwa hidupnya telah berubah menjadi mimpi buruk sejak ia pertama kali dibawa ke penjara ini. Di mata tahanan lain, dia bukanlah seorang pegawai kantoran yang tidak bersalah; dia adalah pesuruh, seorang yang diduga memiliki informasi berharga. Jormac dipandang sebagai sosok yang dapat memberikan pelarian dari kebosanan dan monotoni penjara.

Setiap hari, tahanan lain mendekatinya dengan permintaan dan tekanan untuk mengungkapkan rahasia apa pun yang mungkin dia miliki.

"Jormac, kau pasti tahu sesuatu. Bicaralah!" desak seorang tahanan besar dengan tatapan kasar.

Jormac, dengan pandangan yang lelah, menolak dengan tegas. "Aku tidak tahu apa-apa. Aku di sini tanpa alasan yang jelas, sama seperti kalian."

Mereka mengejek dan merendahkannya, memaksa Jormac untuk menjalani kehidupan yang penuh siksaan fisik dan mental.

Salah satu penjaga yang kurang ramah mendekatinya dan mencibir, "Bagaimana rasanya, pesuruh? Terbiasa merasa kuat, sekarang merasa lemah?"

Tentu saja, Jormac merasa marah dan merendahkan diri. Tetapi dia tidak ingin memberikan mereka kepuasan melihatnya patah semangat.

"Kalian salah besar jika kalian pikir aku punya apa yang kalian cari," kata Jormac dengan suara lirih, tetapi matanya tetap dipenuhi tekad.

Namun, setiap hari semakin membuatnya terpuruk. Dia merasa terjebak dalam penjara ini, tanpa harapan dan tanpa jalan keluar.

Seiring waktu berlalu, Jormac mulai merasa semakin terisolasi. Tidak ada yang mau berbicara dengannya kecuali untuk mengejek atau mendesak. Bahkan sesama tahanan tidak lagi melihatnya sebagai sesama, melainkan sebagai pion dalam permainan mereka.

Dia berharap suatu hari akan ada keadilan, bahwa seseorang akan datang dan mengungkap kebenaran. Itulah yang menjaganya tetap bertahan, tetap mempertahankan keyakinannya bahwa dia tidak memiliki pengetahuan yang dicari oleh tahanan dan penjaga. Meskipun itu membuat hidupnya semakin sulit, dia mempertahankan keberanian dan keteguhan.

Namun, kehidupan di penjara terus berlanjut, dengan Jormac menjadi target lelucon dan ejekan setiap hari. Dia harus mengatasi perasaan sendirian dan frustrasi yang terus membangun.

Tetapi, di balik semua penderitaan ini, Jormac menyimpan harapan yang meredup. Dia percaya bahwa suatu hari kebenaran akan terungkap dan dia akan dibebaskan dari penjara ini. Dan pada suatu malam yang gelap, takdir akan membawanya kepada seseorang yang akan mengubah nasibnya selamanya.

Setiap aspek kehidupan di penjara adalah sumber keputusasaan bagi Jormac, dan makanan yang dia terima adalah salah satunya. Setiap hari, mereka disajikan dengan hidangan yang tampak seperti campuran tidak sehat yang terbuat dari bahan-bahan murahan. Makanan ini bukan hanya tidak bergizi, tetapi juga terasa sangat jijik.

Jormac menatap piring yang berisi makanan itu dengan ekspresi ekonomis. "Ini makanan yang mereka berikan kepada kami?" gumamnya dengan nada yang penuh kekecewaan.

Dia mencoba untuk memakannya beberapa kali, tetapi selalu merasa jijik setelah mengunyah beberapa suapan. Sayangnya, dia tidak memiliki pilihan lain. Hidupnya telah berubah drastis, dan makanan yang buruk ini hanyalah salah satu dari banyak kompromi yang harus dia lakukan.

Dalam keadaan yang semakin memburuk, makanan yang tidak layak ini hanyalah simbol dari betapa tidak adilnya kehidupannya di penjara. Namun, meskipun semakin putus asa, Jormac mempertahankan harapannya bahwa suatu hari dia akan menemukan cara untuk keluar dari situasi ini dan membuktikan bahwa dia tidak bersalah.

Hari demi hari berlalu, dan Jormac terus dipaksa untuk bekerja di dalam penjara ini. Tugasnya tidak hanya membosankan, tetapi juga melelahkan. Dia sering diperintahkan untuk membersihkan sel-sel tahanan, memindahkan barang-barang berat, atau bahkan melakukan pekerjaan yang sangat kasar.

Pada saat-saat seperti ini, Jormac merenung tentang kehidupan sebelumnya di kantornya yang tampak begitu monoton. Sebelumnya, dia sering mengeluh tentang pekerjaannya yang berat, tetapi sekarang, dia merasa seolah-olah dia telah ditempatkan dalam situasi yang jauh lebih buruk. Dia merindukan hari-hari ketika pekerjaan kantoran tampaknya menjadi masalah terbesarnya.

Kerja lembur di kantor adalah keluhan yang terlupakan, digantikan oleh kerja paksa di penjara. Jormac sekarang merasa bahwa dia akan memberikan apa saja untuk kembali ke waktu itu, ketika masalahnya hanya sebatas tumpukan pekerjaan kantoran dan rapat-rapat yang membosankan.

Ketika dia merenung tentang perubahan drastis dalam hidupnya, Jormac semakin menyadari nilai dari kebebasan. Meskipun pekerjaan kantornya mungkin tidak sesempurna yang dia inginkan, dia sekarang mengerti bahwa itu adalah bentuk kebebasan yang dia tidak bisa terima begitu saja.

Lalu di tengah malam yang sunyi, ketika para tahanan lain tertidur lelap di sel-sel mereka, Jormac merasa terjaga. Kesehatan mentalnya telah terganggu oleh ketidakpastian dan kondisi mengerikan di penjara ini. Suara-suara dari luar selnya terus berdengung di telinganya, menghantui pikirannya yang terus aktif.

Tiba-tiba, di tengah keheningan malam, Jormac mendengar suara ketukan yang samar-samar. Ketukan itu terjadi satu kali, lalu diikuti oleh lima ketukan yang lebih keras. Jormac mengerutkan kening, mencoba mengingat di mana dia pernah mendengar sesuatu yang serupa. Kemudian terbersit dalam ingatannya - itu adalah kode ketukan yang pernah dia lihat dalam sebuah film detektif.

Dalam film itu, kode tersebut digunakan untuk mengirim pesan rahasia. Lima ketukan pertama mewakili huruf E, dan Jormac berasumsi bahwa kode ini adalah cara seseorang mencoba berkomunikasi dengannya. Apakah ini pertanda? Apakah ada seseorang di antara tahanan yang berusaha berbicara dengannya?

Tanpa ragu, Jormac memutuskan untuk membalas ketukan itu. Dia mengetuk dinding selnya sebanyak lima kali, lalu diikuti oleh empat ketukan. Ini adalah cara dia mengungkapkan "Yes," bahwa dia sedang dalam situasi darurat. Jormac tidak tahu siapa yang berada di balik kode ini atau apa yang mungkin terjadi selanjutnya, tetapi satu hal yang pasti, ini adalah titik balik dalam perjalanannya di penjara ini.

Dalam keheningan malam yang gelap, harapannya menyala kembali. Mungkin, hanya mungkin, dia tidak akan sendirian dalam perjuangannya lagi.

Suasana di dalam sel Jormac kini terasa lebih bersemangat. Setelah sebelumnya berhasil memahami kode ketukan sebagai cara berkomunikasi, Jormac kembali mendengar ketukan yang kini berbeda. Kali ini, ada tiga ketukan pertama, diikuti oleh empat ketukan berikutnya. Jormac merenung sejenak dan menyadari bahwa ini adalah kode untuk huruf O. Namun, dia masih bingung tentang apa yang mungkin dimaksudkan oleh pesan ini.

Tetapi yang jelas, ada seseorang di luar sana yang berusaha untuk berinteraksi dengannya, dan itu sendiri memberikan semangat baru pada Jormac. Setiap ketukan di dinding selnya adalah tanda harapan, tanda bahwa dia tidak sendirian dalam situasi yang mengerikan ini.

Meskipun tidak tahu bagaimana harus membalas pesan ini, Jormac memutuskan untuk tetap menggunakan kode yang dia gunakan sebelumnya. Dia mengetuk dinding selnya dengan lima ketukan, kemudian empat ketukan, mengirim pesan bahwa dia masih dalam keadaan darurat dan memerlukan bantuan.

Dengan harapan yang terus menyala, Jormac menunggu dengan tegang untuk melihat apa yang akan terjadi selanjutnya. Siapa yang berada di balik pesan-pesan rahasia ini, dan apa yang dia rencanakan untuknya?

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!