Namaku Angga Pratama, saat ini aku telah menginjak umur 29 tahun. selama dua puluh sembilan tahun hidupku, aku sudah sering berpacaran dan beberapa kali menjalin cinta dengan seorang wanita.
tipe idealku pada seorang wanita selalu berubah-ubah karena diriku yang telah berulang kali pacaran dan gagal dalam mempertahankan kisah cintaku saat berpacaran dengan wanita yang ku sukai.
seiring waktu berlalu dan bertambahnya umur tipe idealku berubah-ubah sesuai pengalaman cintaku yang kandas di tengah jalan. biasanya juga tipe ideal seseorang dalam mencari pasangan akan berubah sesuai bertambahnya usia, kan?
saat aku berumur 21 tahun, tipe idealku itu. seorang wanita yang cantik, modis, berpenampilan menarik, gayanya feminim dan badanya ideal. aku yang pada waktu itu berumur 21 tahun sangat peduli pada penampilan pasangan idealku.
saat aku berumur 23 tahun, tipe ideal pasanganku berubah karena pengalaman cintaku dengan cewek cantik yang modis dan berpenampilan menarik kandas di tengah jalan. aku di sakiti oleh pacarku sendiri dengan sangat menyakitkan, karena wajah pacarku yang cantik dan penampilannya feminim banyak cowo lain yang menyukainya. karena merasa di sukai banyak orang ia lalu mencampakkan ku dan menjalin asmara dengan pria lain yang lebih sempurna. selama pacaran dia juga bahkan selingkuh di belakangku, entah apa yang membuatku begitu mencintainya padahal dia hanyalah seorang wanita yang sering menyakitiku.
Tipe idealku di umur 25 tahun, aku cuma mengharapkan wanita yang sifatnya baik,nyambung dan lumayan seru. tampang nggak penting-penting banget karena biasanya yang tampangnya cantik itu gampang nyakitin. kalau cewek matre nggak apa-apa sih toh juga kebutuhan cewek itu banyak. asalkan nggak nipu lalu milih yang lain kalau udah di porotin uangnya.
dan saat diriku berumur 28 tahun aku berpendapat. wanita ideal itu yang penting setia, polos, baik, penurut dan cuman suka sama aku. Namun, wanita yang seperti itu memangnya ada? kayaknya nggak ada deh. pokoknya mulai sekarang jangan punya harapan apapun soal cewek. jangan percaya sedikit pun sama cewek terutama yang tampangnya cantik-cantik. cewek yang tampangnya cantik-cantik 90 persen nggak setia dan gampang nyakitin karena kan memang hukum alam, sesuatu yang indah pasti ada sisi gelapnya. meskipun yang cantik nggak semuanya seperti itu, tetapi perbandingannya terlalu mencolok ibarat 1 banding 10. jika 1 cewek cantik setia dalam percintaan lalu yang 10 cewek cantik lainya adalah penghianat dalam percintaan.
cewek ketika sudah bertemu yang lebih tampan dari pasangannya pasti bilangnya cuci mata. dan ketika sudah ada target yang lebih sempurna dari pasangannya pasti langsung berkhianat, selingkuh dan meninggalkan pasangannya.
dengan berbagai alasan untuk berpisah seperti kamu terlalu baiklah buatku, udah nggak nyaman lah, mau sendiri dulu lah, mau fokus yang lain dulu lah. pokoknya berbagai alasan untuk putus dan berpisah lalu gamon sendiri ketika cowoknya usah punya pasangan lain. nanti ujung-ujungnya yang di salahkan si cowoknya, cowok mah memang sudah hukum alam salah terus di mata wanita.
sekarang aku mau hidup sendiri dan melajang tanpa memperdulikan soal cewek lagi. aku nggak mau di sakiti lagi, aku nggak mau di khianati lagi, aku nggak mau pacaran sama cewek yang nggak tulus mencintai padahal diriku ini sudah berkorban untuk mencintainya, pokoknya lebih baik di cintai seseorang dari pada diri ini harus terus menahan sakit. mencintai seseorang dengan tulus namun, cintanya tak berbalas dan ujung-ujungnya di sakiti lalu di tinggalkan saat hubungan yang terjalin sudah di tengah-tengah jalan. adalah hal sangat menyakitkan bagai tertusuk seribu duri karena itu merupakan pengalaman yang paling mengerikan dalam dunia percintaan.
sudah satu tahun berlalu saat Angga Pratama mendeklarasikan dirinya akan melajang seumur hidup. karena beberapa kali gagal dalam hubungan percintaan dan selalu putus saat berpacaran dirinya Sampai mendeklarasikan ingin melajang seumur hidup. saat ini Angga Pratama telah berusia 29 tahun ia berharap untuk terakhir kalinya semoga dirinya bisa bertemu dengan seorang wanita idealnya. yaitu wanita yang bagai mitos seperti makhluk legenda yang telah punah sejak berabad-abad lalu.
*****
saat ini di ruang tamu, ibunya Riska Anindita sedang berbincang-bincang dengan putra laki-lakinya yakni, kakak laki-laki Riska Anindita.
"adik perempuanmu itu kompeten, penurut, rajin, polos, tidak pernah membantah orang tua,cantik dan sifatnya juga baik sekali. tidak ada lagi wanita yang sebaik dan sepolos dirinya." ucap ibunya Riska yang bercerita tentang putrinya.
"mama, tante samping rumah memamerkan putrinya lagi yh. yang sudah menikah dengan dokter hewan, makanya sekarang mama mengkhawatirkan adik perempuanku yang masih lajang itu" ucap kakak laki-laki Riska
"aduh, anak ini benar-benar yh. kamu punya teman laki-laki yang sudah mapan nggak sih? kalau ada kenalkan pada adik perempuanmu, biar dia punya pacar dan tidak melajang" ucap ibunya Riska sambil mengomeli putra laki-lakinya.
"mama ini ngomong apa, sih?" sahut kakak laki-laki Riska
"adik perempuanmu itu, baik, rajin, pintar. sudah gitu, di terima kerja di perusahaan yang bagus pula. mama bilang gini bukan karena dia anak perempuan mama tapi, memang itu kenyataanya. pria yang akan menikahi adik perempuanmu itu pasti akan sangat beruntung" ujar ibunya Riska
"mama...... tahu nggak, adik perempuanku itu jomblo seumur hidup. yang ada di pikirannya itu cuman kerja...kerja....kerja..... gimana mau kenal sama cowok terus berpacaran pikirannya saja hanya kerja melulu" ucap kakaknya yang kesal pada adik perempuan nya karena masih melajang dan belum memiliki pacar sampai sekarang padahal usianya yang sudah dewasa.
"jomblo? jomblo seumur hidup itu apa? mengapa kamu bilang adik perempuanmu satu-satunya jomblo seumur hidup?" tanya ibunya Riska pada kakak laki-lakinya.
"jomblo seumur hidup itu, orang yang dari lahir belum pernah pacaran sekalipun mah. persis sekali seperti adik perempuanku satu-satunya Riska Anindita."
*****
saat ini adalah akhir pekan, biasanya saat akhir pekan Riska selalu keluar untuk jalan-jalan. dan biasanya saat keluar rumah tempat yang di tuju oleh riska adalah sebuah warnet. dia selalu menghabiskan waktu liburan akhir pekanya dengan bermain game sepuasnya di warnet. riska tidak memiliki banyak teman dan bahkan jumlah temanya bisa di hitung dengan jari.
jadi setiap liburan akhir pekan tiba riska kadang menghabiskan waktu sama temanya dengan minum kopi di cafe sambil bercerita. akan tetapi, karena teman-teman riska sudah berkeluarga. jadi dirinya selalu kesepian dan menghabiskan waktu liburan akhir pekanya di warnet dekat rumahnya untuk bermain game, atau paling tidak saat liburan akhir pekan tiba Riska hanya berdiam diri di rumah sambil membaca beberapa buku.
Liburan akhir pekan telah tiba, hari ini Riska Anindita berencana pergi keluar rumah untuk mencari udara segar setelah suntuk lembur bekerja setiap harinya. biasanya saat libur kerja tiba dirinya selalu menghabiskan seluruh waktu liburannya untuk berdiam diri di rumah saja.
dengan penampilannya yang polos dan culun riska keluar dari kamarnya sembari akan berpamitan pergi jalan-jalan pada ibunya dan kakak laki-lakinya yang tengah berada di ruang tamu.
kakak laki-laki riska bernama Bagas, kakak laki-lakinya memiliki tampang yang rupawan dan terbilang cukup tampan juga berpenampilan menarik.
berbanding terbalik dengan riska, apabila mereka berdua berdiri secara berdampingan tentu saja perbedaanya terlihat sangat kontras. kakak laki-lakinya berpenampilan kasual dan sangat menarik perhatian dengan wajah tampannya sedangkan riska memiliki penampilan yang culun, polos, tidak terlalu menarik, tidak pernah mengikuti tren dan selalu berpenampilan dengan apa yang ia anggap nyaman saja.
memang benar riska selalu patuh dan penurut pada orang tua juga kakak laki-lakinya. ia tidak pernah membuat orang tuanya khawatir karena dirinya tidak terjun pada pergaulan dunia luar yang tidak benar seperti anak muda lainya. dia hanya selalu bergaul dengan tetangga dan teman dekatnya saja. Namun, di umurnya yang telah menginjak 29 tahun malah membuat keluarganya sangat khawatir. setidaknya di usianya yang menuju kepala tiga dirinya sudah pernah berpacaran dan bahkan menikah seperti teman sebayanya. setelah lulus dari universitas riska langsung fokus bekerja dan tidak pernah sekalipun terjun kedalam dunia percintaan, dia bahkan tidak bergaul dengan laki-laki lain selain kakak laki-lakinya dan tentu saja dirinya belum pernah sekalipun berpacaran sampai-sampai di juluki jomblo seumur hidup.
bagi riska pacaran itu tidak penting dan hanya selalu fokus pada pekerjaannya saja, dirinya tidak pernah sekalipun membahas tentang pasangan, berpacaran, tunangan maupun pernikahan. sehingga membuat keluarganya khawatir takut jika riska akan melajang seumur hidup.
***
"mama,kakak aku pergi keluar rumah sebentar yh. aku ingin membeli beberapa pakaian dan keperluan lainnya" ucap riska
"oh? putriku, tumben mau keluar biasanya hanya di rumah aja" sahut ibunya
"Ah... soalnya tadi temanku mengajak ke Swalayan katanya sedang ada diskon besar-besaran di sana" ucap riska
"wah, kau mau keluar rumah dengan penampilan seperti itu adikku? sekarang aku tahu alasan anak perempuan mama belum pernah berpacaran dan masih menjomblo sampai sekarang, menurutku itu karena penampilannya mah!" ucap kakak riska sambil memperhatikan adiknya dan menilai penampilannya.
"kenapa kak, memangnya penampilanku terlihat aneh? teman sekantorku bilang cocok-cocok aja tuh penampilanku" ucap riska
"Hei!! apanya yang cocok, lihatlah penampilanmu. apa-apaan rambut yang di kuncir kepang dua itu bukankah itu penampilan yang sangat kuno sekali?, terlebih lagi kaca matamu yang besar seperti menutupi sebagian wajahmu, lalu ponimu itu yang lurus seperti jalan tol mengapa panjang sekali sampai membuat alismu tidak keliatan! kumohon jangan bilang saat pergi keluar rumah kau selau berpenampilan seperti itu" ucap kakak laki-lakinya riska sambil mengomel tentang penampilan riska yang tidak karuan.
"Ah....... memangnya seburuk itu? biasanya juga aku selalu berpenampilan seperti ini kok terlebih lagi aku juga nyaman kakak" ujar riska menjelaskan pada kakaknya
"apanya yang nyaman, penampilanmu di usia saat ini itu sangat penting adikku! untuk mendapatkan pasangan tentu saja kau harus memperhatikan penampilanmu. lihatlah outfit yang kamu pakai, sweater jumbo murahan untuk jalan-jalan?, rok panjang dengan bahan tahun 90-an dan apa-apaan itu bukanya pakai heels atau pun sepatu perempuan yang nyentrik. kamu malah pakai sepatu olahraga yang mirip dengan punya ayah dan warna sepatunya juga gelap gulita tidak ada menarik-menariknya. tidak mataku!!! semua yang kamu pakai sangat tidak sinkron dan membuat kakakmu ini ingin tertawa terbahak-bahak......" ucap kakak laki-laki riska
"apa-apaan sih kak? berlebihan banget mengejek adik sendiri, semua baju itu sama aja yang penting itu nyaman saat memakainya. mama, lihatlah kakak sedang menjahili anak perempuan mama satu-satunya....." ujar riska yang kesal pada kakak laki-lakinya sambil menggembungkan pipinya
"jangan marah putriku..... yang di katakan kakak laki-lakimu memeng benar riska, bajumu memang terlihat kebesaran dan tidak cocok dengan rok maupun sepatunya" ucap ibu riska sambil menasehatinya
"mama selalu bersekongkol dengan kakak ya rupanya....." sahut riska yang sedikit kesal melihat kakaknya yang menertawakan penampilan riska
"mah.... yang paling jadi masalah itu, adik perempuanku satu-satunya ini tidak tahu jika penampilan yang dia kenakan terlihat sangat aneh" ujar kakaknya
"lalu bagaimana?" sahut ibunya riska
"bagaimana apanya? kalau adik perempuanku satu-satunya ini penampilannya begini terus, bisa-bisa kayaknya dia bakal jomblo seumur hidup mah. gimana dong?"ucap kakak laki-laki riska yang mengkhawatirkan adik perempuan satu-satunya
"jangan bilang begitu bagas, bagaimanapun juga riska anak perempuan mama dan juga adik perempuanmu satu-satunya. yang harus kamu jaga dan lindungi....." ucap ibunya riska sambil menasehati bagas kakaknya laki-laki riska
"dengar tuh kak, kata mama" sahut riska sambil tersenyum karna rasa kesalnya pada kakaknya telah mereda
"baiklah, habisnya kamu terlalu polos dan tidak tau dunia luar padahal kamu sudah dewasa dan umurmu sudah mau berkepala tiga Hiks....hiks...hiks... betapa malangnya nasib adik perempuanku satu-satunya ini. kakak laki-lakimu ini sangat mengkhawatirkan dirimu tau" ucap kakaknya riska sambil menahan tangis karena kasihan pada adik perempuannya ataupun tertawa karena adiknya belum laku juga.
"memangnya apa yang perlu di khawatirkan, kakak kan biasanya cuman bisa ngomel dan cerewet seperti ibu-ibu tetangga... ha ha ha" ujar riska pada kakaknya
"sudahlah seharusnya aku tertawa saja, kalau kamu jomblo seumur hidup dan belum laku wkwkwkwk" ucap bagas sambil menahan tawa
"mah, riska pamit pergi yh. kak riska masih kesal sama kakak loh" ucap riska yang hendak keluar rumah sambil membuka pintu rumahnya dengan wajah murung.
"Ah, iyh hati-hati di jalan nak" sahut ibunya riska
"baik, mah" sahut riska menjawab ibunya
"makanya bagas kamu jangan menjahili adik mu terus, lihat wajah adik kamu yang murung bukankah sebaiknya kamu coba jodohkan riska sama salah satu teman laki-lakimu, ada nggak yang ganteng?"
"mah, teman-temanku itu sudah pada menikah dan berkeluarga tau, emangnya aku mau mengenalkan adik perempuanku satu-satunya pada duda kaya?" ujar bagas
"anak ini!! kerjanya bercanda mulu, memangnya nggak ada yang seumuran dengan adik mu?"
"mamah, jujur saja alasan mengapa adik perempuanku satu-satunya jadi jomblo seumur hidup karena riska nggak memperhatikan penampilannya, jadi gimana mau punya pacar coba?! sebab itulah di umurnya yang sudah menginjak 29 tahun pun ia masih menjomblo"
...----------------...
Makasih yang udah mampir membaca. Selamat membaca jangan lupa kepoin episode selanjutnya yh agar nggak penasaran......
Namaku Riska Anindita, saat ini usiaku telah menginjak 29 tahun, aku lulusan dari Universitas Internasional AVIER. Universitas ku termasuk kedalam kategori Universitas ternama di Ibu Kota, di mana untuk masuk ke Universitas tersebut membutuhkan perjuangan dan persaingan yang ketat, biasanya hanya orang-orang yang cerdasnya di atas rata-rata saja yang bisa mengikuti seleksi tes di Universitas tersebut. setelah lulus diriku telah bekerja di Perusahaan ternama di bawah naungan Group Livesto, posisiku bekerja menjadi seorang wakil manager di perusahaan tersebut.
sejak dulu, diriku selalu berpikir setelah aku lulus di Universitas ternama dan bekerja di perusahaan yang gajinya tinggi merupakan masa depan yang cerah bagi kehidupanku. terlebih lagi kehidupan seperti ini mungkin saja yang selalu didambakan oleh semua orang tak terkecuali diriku sendiri.
akan tetapi, ternyata selama ini anggapanku salah. semua pencapaianku seperti terasa ada sedikit yang kurang, di usiaku yang telah menginjak 29 tahun ternyata aku masih menjomblo dan belum memiliki pasangan. ibarat seperti masakan yang belum di kasih garam, pasti terasa hambar ketika di makan. tanpa sadar diriku telah menjadi jomblo seumur hidup tanpa pernah sekalipun berpacaran.
dengan kepandaianku, sejak kecil aku selalu mendapatkan apa yang aku inginkan. terlebih lagi keluarga tercintaku, ayah, ibu maupun kakak selalu mendukung semua yang ingin aku lakukan. diriku menjadi seorang yang tak pantang menyerah untuk mendapatkan sesuatu, hingga saat aku masih mengenyam pendidikan di sekolah diriku menjadi terobsesi pada pelajaran di sekolah. karena terlalu terobsesi aku menjadi seorang yang haus akan ilmu pengetahuan dan terus mencari tahu akan suatu hal yang belum diriku ketahui.
hingga, suatu hari teman-teman kelasku menjuluki diriku sebagai seorang si kutu buku karena selalu menghabiskan waktu istirahat maupun waktu luang di perpustakaan sekolah. karena selalu menghabiskan waktu di perpustakaan diriku menjadi sulit bergaul dengan teman lainya, hanya teman terdekat saja yang akrab denganku, dari banyaknya murid di sekolah yang berteman denganku bahkan, bisa di hitung dengan jari hanya beberapa gelintir orang saja. walaupun hanya segelintir orang saja yang menjadi temanku Namun, mereka merupakan teman dekat bagiku.
sejak dulu aku jarang sekali memperhatikan penampilanku. tidak seperti teman-temanku lainya yang pandai menata penampilan diriku tidak tahu sama sekali tentang fashion maupun mengetahui tren saat ini, hingga temanku bilang jika diriku ini kurang update tentang tren masa kini. aku bukanya tidak tau tren apa masa kini tetapi, diriku saja yang tidak tertarik engan tren semacam itu. diriku selalu beranggapan jika ilmu pengetahuan lebih penting di banding penampilan. karena bisa saja seorang yang dari luarnya penampilannya baik akan tetapi, di gunakan untuk menipu orang lain, hingga bisa saja karena penampilannya itu dapat mengajak orang lain terjerumus ke sesuatu yang merugikan.
sejak bekerja maupun bersekolah diriku selau mendapat peringkat teratas. Seperti halnya dalam pelajaran di sekolah diriku sering mendapat nilai sempurna matematika 100 , fisika 100 bahkan dalam pelajaran biologi pun selalu mendapatkan nilai sempurna itulah diriku. Namun dalam urusan kisah asmara maupun percintaan tentu saja nilaiku mungkin nol bahkan minus.
Aku selalu bertanya pada diriku sendiri entah mengapa untuk mendapatkan bagiku sangat susah sekali mendapatkannya
Diriku juga tidak bisa bergaul dengan orang lain seperti temanku lainnya. Bukanya aku pilih - pilih dalam hal pertemanan. Akan tetapi, diriku kerap kali merasa kurang nyaman dengan keramaian dan banyak orang, jiwaku selalu tenang dalam kesendirian, mungkin ini sudah menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari ku.
Entah? mengapa aku selalu membatasi diriku sendiri untuk mengenal orang lain! Saat masih sekolah maupun sekarang temanku bahkan bisa di hitung dengan jari saja. Jangankan untuk mencari pasangan dan berpacaran mencari teman dekat saja bagiku cukup sulit. Bagiku dalam hidup itu bukan mencari teman sebanyak - banyaknya akan tetapi, carilah teman yang bisa di percaya dan sefrekuensi dengan diri kita tanpa saling menghina dan bersaing namun, saling menghargai kekurangan masing-masing.....
***
Diriku selalu beranggapan memang apa salahnya belum pernah berpacaran?
selama ini aku selalu berpikir begitu.... Namun, ketika usiaku telah menginjak 29 tahun ternyata diriku telah menjadi jomblo seumur hidup. Jika orang lain tahu mungkin mereka akan beranggapan jika diriku terlihat seperti orang yang agak bermasalah karena masih belum memiliki pasangan di umurmu yang akan menginjak umur tiga puluhan.
setiap kali saat diriku mengetuk pintu rumah aku sering sekali mendengar pembicaraan ibu dan kakak laki-lakiku yang selalu berbincang tentang jodoh dan pasangan untuk masa depanku. Bukanya aku tidak peduli tentang pasanganku di masa depan. tetapi, diriku selalu merasa mungkin belum saatnya! Dan aku selalu takut mengambil langkah untuk untuk mengenal seorang laki-laki secara dekat. Aku takut tersakiti, aku takut di khianati, seperti itulah pikiranku berjalan.
Hari ini aku mengunjungi rumah orang tuaku. Dan saat aku membuka pintu
Kriettttt (suara pintu)
Diriku sudah di suguhkan pemandangan ibu dan kakak laki-lakiku yang sedang asik membicarakan ku tanpa mengetahui kedatanganku.
"Mah, memangnya mama tahu alasan sesungguhnya adik perempuanku satu-satunya masih menjomblo sampai sekarang?"ucapnya, tatap Bagas kakak Riska yang menatap lekat mata ibunya dengan serius.
"memangnya apa alasannya?" tanya ibu Riska dengan tatapan penasaran
"alasannya, bukan tentang tampang maupun fisik. Melainkan masalah utamanya adalah kehidupan sehari-hari Riska yang menurut dirinya telah sempurna dan tidak perlu pasangan lagi untuk mendampinginya" ucap tegas Bagas kakak Riska
"maksudnya? Mama kurang mengerti alasan yang kamu bicarakan? Kehidupan adikkmu yang sempurna itu apa?" tanya ibu Riska pada anaknya bagas
"kehidupan sempurna bagi Riska itu, semua keinginannya telah terpenuhi mah. Sejak kecil Riska sudah jenius dan selalu mendapat peringkat teratas dan setelah lulus sekolah pun Riska bekerja di perusahaan ternama dengan gaji yang tinggi, tentu saja kehidupannya yang sudah terpenuhi sebagai wanita karir. bagi dirinya, mungkin saja pasangan itu tidak terlalu berarti" ucap bagas sambil menjelaskan pada ibunya.
"oh jadi maksudmu, adikkmu itu tidak perlu pasangan hidup karna keinginannya sudah tercapai semua?" ujar ibunya riska
"betul, itu maksudku mah!......"sahut Bagas kakak Riska
"lantas, bagaimana caranya agar adikmu itu bisa tertarik untuk memiliki pasangan. Masa anak mama yang cantik mau melajang sampai tua"
"caranya, meskipun sekarang impiannya telah tercapai semua, setidaknya Riska memiliki keinginan untuk menjalin asmara dan dunia percintaan. Walaupun, harus meluangkan energi dan waktunya untuk pasangannya"
"jadi, maksudmu adikkmu harus tertarik untuk berpacaran?" ujar ibunya riska
"betul..... Mah, riska jangan asik bekerja saja tetapi harus memiliki pasangan untuk menemani hidup itu juga penting!"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!