...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Fajar, seorang pemuda tampan yang telah pensiun dari militer dan akan menjalani kehidupan baru setelah melewati semua latihan dan peperangan selama ia menjadi tentara.
Fajar telah bergabung kedalam militer sejak usianya 9 tahun, kerasnya kehidupan militer membuat ia harus memiliki tekad untuk bertahan hidup. Selain secara berkelompok ia juga harus melindungi diri nya sendiri di dalam hutan yang luas yang terdapat banyak sekali bahaya yang menanti.
Setelah bertahan tahun berada di dalam dunia militer, Fajar telah mengalami berbagai kondisi. Ia telah banyak mengalahkan musuh musuh nya dan membuat namanya menjadi legenda hingga membuat orang gemetar ketakutan saat mendengar nya. Banyak tempat tempat yang sudah ditaklukkan oleh Fajar.
Kemampuan nya telah diakui bahkan saat usianya 15 tahun, menjadi seorang tentara diusia sangat muda bukanlah hal yang mudah bagi semua orang, tapi Fajar juga memiliki alasan mengapa ia harus masuk kedalam militer di usia 9 tahun.
Dan kini setelah ia pensiun, ia akan menjalani kehidupan normal seperti orang orang lainnya, ia akan menikmati masa masa santai tanpa adanya suara tembakan lagi di telinga nya.
...****************...
...****************...
...****************...
...*Di sebuah rumah sederhana di dalam kota*...
Suara wajan dan spatula terdengar di dapur, aroma wangi masakan menyebar luar di ruangan rumah. Seorang pemuda sedang memasak sarapan untuk dirinya sendiri.
Seorang pemuda tampan yang hidup sendiri di dalam kota yang ramai akan berbagai orang, ia tak lain adalah Fajar yang telah pensiun dari militer.
Ia telah hidup sendiri bahkan sebelum ia masuk kedalam dunia militer, di dalam kesendirian nya itu ia tidak mau menjadi tak berguna tanpa orang tua. Fajar masuk kedalam militer juga untuk membuat almarhum orang tua nya bangga di alam sana, ia tidak mau mengecewakan kedua orang tuanya sedikit pun walau mereka telah tiada.
......................
......................
......................
Setelah semua masakannya telah jadi, ia pun membawa semuanya ke meja makan, ia duduk dan perlahan mengambil beberapa sendok nasi dan mengambil lauk, lalu segera menyantap nya karena masih hangat.
'Berita terkini,,, tadi malam sekitar pukul 24.00 WIB telah terjadi lagi kasus penculikan seorang gadis muda,,, pihak keluarga sudah melaporkan kejadian itu kepada kepolisian dan pihak kepolisian hanya menemukan beberapa petunjuk,,, '
Terdengar penyiar berita memberikan informasi yang telah terjadi, Fajar bahkan tidak melirik sedikit pun ke arah TV dan fokus memakan makanan nya.
"Sepertinya ini kurang asin", ucap Fajar sedikit mengerutkan keningnya, lalu kembali mengunyah makanan nya.
Di dalam kota yang padat akan penduduk itu, telah terjadi kasus penculikan dan pemerkosaan terhadap para gadis muda, para pelaku tentu melaksanakan aksinya di tengah malam yang sepi dan sunyi.
Mereka menculik para gadis muda yang masih berkeliaran di malam hari, mereka menculik memperkosa, dan bahkan merampok, biasanya sang korban akan langsung dibunuh setelah nya.
Kasus itu telah terjadi hampir 3 minggu, tapi pihak kepolisian bahkan belum bisa menemukan petunjuk siapa pelaku nya, mereka hanya menemukan barang barang milik korban dan tidak menemukan barang lain yang mencurigakan milik si pelaku yang mungkin tertinggal.
Tapi Fajar sepertinya juga tidak peduli dengan kasus tersebut, ia merasa seharusnya pihak kepolisian bisa menyelesaikan kasus itu kurang dari 1 bulan.
*Kriing kriiing*
Terdengar suara handphone berdering dan Fajar hanya melirik sedikit kearah handphone nya dan hanya melihat sekilas dan tidak memperdulikan nya, ia lanjut menyantap sarapan nya.
*Kriing kriing*
Handphone nya kembali berdering dan Fajar juga tidak peduli lagi, bahkan tanpa melirik sedikit pun ia langsung mematikan daya handphone nya.
"Hmm,,, sepertinya buah buahan di kulkas hampir habis,,, aku akan pergi ke swalayan untuk membeli buah buahan", gumam Fajar melihat kearah kulkas yang ada di pojok ruangan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Setelah selesai sarapan Fajar segera membereskan piring piring kotor ke tempat cucian piring, dan menyimpan lauk yang masih tersisa di lemari dapur. Ia mencuci semua piring piring dan gelas yang telah ia gunakan tadi, termasuk wajan, panci, dan alat masak lainnya.
Setelah itu ia juga segera mandi dan membersihkan diri, setelah mandi ia segera mengenakan pakaian nya. Tapi ia berdiam diri hingga beberapa waktu, ia seperti bingung memilih baju yang akan ia kenakan. Saat ini ia baru menggunakan celana panjang warna hitam dan belum mengenakan baju, diantara tubuh kekarnya itu terdapat banyak luka luka yang mengerikan, jelas semua luka itu ia dapat saat berada didalam militer.
Banyak luka tembakan, luka sayatan, dan luka bakar, bahkan ada beberapa luka yang belum sembuh sepenuh nya, bahkan juga ada beberapa bekas jahitan dan dibalut perban.
"Ini aja deh", Fajar pun telah memiliki baju yang akan ia kenakan, ia segera memakai nya dan segera keluar dari kamar.
Fajar segera memakai jaket nya dan menggunakan kain penutup wajah, lalu juga mengambil topi yang ada di gantungan paku. Setelah itu ia pun keluar dan segera mengunci pintu.
...****************...
...****************...
...****************...
Setelah berjalan hingga kedepan gang rumah nya, Fajar melihat banyak orang yang berlalu lalang, ada yang berangkat kerja, ada yang berangkat sekolah, ada yang pergi ke kampus, semuanya telah Fajar temui.
Fajar mulai berjalan menuju arah swalayan untuk membeli buah buahan yang akan ia gunakan sebagai persediaan di rumah, mungkin ia juga akan membeli beberapa bahan makanan lagi.
Fajar berjalan santai diantara kerumunan orang orang itu, seperti nya orang orang nampak sibuk dengan handphone nya walau saat sedang berjalan.
Fajar banyak melihat orang yang sedang menelpon disekitar nya, orang orang itu juga nampak berlari dan terburu buru, dan Fajar hanya melihat sekilas dan tidak memperdulikan nya.
...----------------...
...----------------...
...----------------...
Beberapa kali Fajar berhenti berjalan dan melihat sekolah yang ia temui, ia banyak melihat murid murid sedang bermain sepak bola di lapangan sekolah saat istirahat.
Mulai dari sekolah TK, SD, SMP, hingga SMA. Saat Farhan berada di dekat sekolah sekolah itu ia akan menghentikan langkah nya dan memperhatikan sejenak aktivitas yang ada di dalamnya.
Tapi entah kenapa Fajar sangat suka melihat aktivitas di sekolah TK, anak anak kecil sedang bernyanyi bersama guru mereka, ada juga yang sedang berlari larian dengan teman teman nya, dan Farhan tersenyum melihat aktivitas tersebut.
Setelah melihat lihat aktivitas di sekolah sekolah tersebut Fajar kembali berjalan menuju swalayan...
...****************...
...****************...
Saat Fajar telah dekat dengan swalayan yang akan ia tuju, ia menghentikan langkah nya di depan sebuah gang karena mendengar suara.
Fajar melihat ke ujung gang dengan tatapan dingin, dan ia melihat ada pembullyan dan pemerasan disana. Tapi Farhan tidak bergerak sedikit pun, ia tidak tergerak untuk menolong sang korban, ia hanya melihat dengan dingin kejadian itu lalu ia kembali melihat ke arah depan dan mulai berjalan pergi meninggalkan gang tersebut.
...****************...
...****************...
Sesampainya di swalayan Fajar segera masuk kedalam dan langsung menuju ke tempat buah buahan, dan ia langsung berdiam dan termenung sambil mengangkat buah jeruk.
Matanya Fajar menyipit dan memperhatikan buah buah itu dengan serius...
"Hmm,,, buah jeruk,,, pear,,, anggur,,, apalagi,,, aku nggak suka apel", gumam Fajar memasukkan beberapa buah buah itu kedalam keranjang.
Fajar memilih dengan sedikit bingung karena buah buah itu nampak segar dan nikmat, dan setelah lama memilih akhirnya hampir satu keranjang penuh ia bawa ke kasir unt membayar nya.
Sosok Fajar yang dingin dan tak banyak omong itu membuat mas kasir tidak berani menawarkan promo kepada Fajar, ia hanya fokus menghitung dan memasukkan buah buah milik Fajar kedalam kantong plastik tanpa melihat ke arah Fajar sedikit pun.
Setelah membayar buah buahan tersebut Fajar segera mengangkat kantong plastik yang berisi penuh dengan buah itu dan segera pergi dari swalayan lalu berjalan pulang.
Langkah kaki Fajar kembali terhenti saat ia berada di depan gang yang tadi ada tindak pembullyan di ujung gang tersebut, Fajar melihat di gang tersebut ada banyak darah, dan hal itu juga tidak membuat Fajar tergerak dan melihat sekilas darah darah yang menggenang. Ia kembali melangkah dan tidak menoleh lagi...
...****************...
...****************...
...****************...
Pagi ini masih pukul 10, sudah waktunya anak anak TK pulang dan dijemput oleh orang tua mereka. Dan benar saja saat Fajar akan melewati sebuah TK sudah ramai orang tua di depan gerbang yang menunggu anak anak mereka keluar.
Fajar hanya tersenyum sedikit melihat hal itu, ia kembali melanjutkan perjalanan nya...
...----------------...
...----------------...
Fajar kembali berhenti saat berada di dekat TK yang ia temui selanjutnya, ia melihat ada orang tua yang membantu anak anaknya menyebrang jalan, mereka menyebrang dengan hati hati.
Fajar sudah beberapa menit berdiam diri di situ hingga beberapa orang tua telah membawa anak anak mereka pulang dengan motor nya.
Saat suasana sudah sedikit sepi Fajar akan mulai berjalan tapi ia kembali berhenti karena melihat ada seorang perempuan yang ada diseberang jalan yang baru datang dan sedang menunggu anaknya keluar dari gerbang sekolah, Fajar pun tidak jadi pergi dan menunggu anak dari perempuan tersebut keluar.
...****************...
...****************...
Tapi tatapan Fajar seperti terus tertuju kepada sosok perempuan di seberang jalan itu, sosok perempuan bermata indah dengan cadar yang ia kenakan membuat Fajar seperti menemukan sosok yang selama ini ia cari.
Tak lama kemudian ada seorang anak perempuan yang baru keluar dari gerbang sekolah, Fajar terdiam melihat anak tersebut mengenakan cadar hitam yang sama dengan perempuan yang ada di seberang jalan.
"Apakah itu anaknya?", batin Fajar.
Anak perempuan itu pun melihat kanan kiri nya, melihat jalanan yang mulai sepi anak perempuan itu pun berlari menyebrang. Dan Fajar hanya tersenyum melihat itu...
Tapi senyuman nya menghilang dan raut wajahnya berubah menjadi dingin dan tatapan matanya menjadi tajam, ia menoleh kebelakang dan melihat ada mobil dari perempatan yang sedang melaju dengan cepat menuju arah si anak perempuan itu.
Perempuan yang ada diseberang jalan juga menyadari ada mobil yang sedang melaju kencang itu, ia pun mulai panik.
"Awas sayang,,, ada mobil!!! ", teriak perempuan itu memperingati anaknya yang sedang menyebrang.
Si anak perempuan itu berhenti berlari dan melihat ke kanannya, ia melihat ada mobil yang sedang melaju ke arah nya, kaki si anak perempuan itu menjadi lemas, ia melihat mobil tersebut dengan pasrah yang semakin mendekat ke arah dirinya.
Melihat hal itu sosok Fajar tiba tiba menghilang dari tempat nya, dan saat mobil itu sudah sangat dekat dengan si anak perempuan itu tiba tiba dirinya telah diangkat dan digendong hingga ke seberang.
Mobil itu pun bahkan tetap melaju tanpa berhentiberhenti setelah barusan hendak menabrak si anak perempuan itu.
Perempuan yang panik itu pun sudah terduduk lemas di tanah,,, ia pun bersyukur karena anaknya tidak tertabrak.
Sejenak Fajar melihat ke arah mobil itu dengan tatapan dingin...
"Sayang,,, kamu nggak apa apa kan?!", perempuan itu pun langsung mendekat ke arah Fajar, Fajar langsung mengatur aura dan tatapan matanya.
Fajar perlahan menurunkan anak perempuan itu, ia berlari dan memeluk ibu nya...
" Mamaah ", si kecil pun langsung memeluk perempuan itu.
" Alhamdulillah kamu nggak apa apa sayang ", ucap si perempuan kepada anaknya sambil memeluk nya.
Fajar hanya melihat sekilas adegan tersebut, ia pun berbalik dan hendak pergi...
" Terima kasih karena sudah menolong anak saya ", ucap si perempuan melihat kepergian Fajar.
Fajar hanya menghentikan langkah nya dan tidak menoleh,,,
" Terima kakak baik,,, udah nolongin Fitri ", ucap si gadis kecil kepada Fajar.
Dan Fajar perlahan melihat ke arah si gadis kecil sambil tersenyum kecil,,,
" Sama sama,,, lain kali kalau mau nyebrang hati hati", ucap Fajar.
"Iya kakaak", jawab si gadis kecil itu bernama Fitri.
Fajar pun kembali berjalan meninggalkan anak dan mama bercadar itu,,,
Mata si perempuan itu sedikit berbinar saat melihat Fajar, ia sedikit tersenyum dan mulai berjalan pulang bersama anaknya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sesampainya dirumah Fajar segera mengeluarkan buah buahan tersebut dari kantong plastik, ia segera mencuci buah buah tersebut sebelum dimasukkan kedalam kulkas.
Sejenak Fajar teringat oleh mobil yang barusan hendak menabrak seorang anak kecil di jalan tadi, ia seperti merasakan ada sesuatu pada mobil itu.
Tapi Fajar kembali acuh tak acuh, ia segera membuat segelas susu hangat dan membawanya ke ruang depan. Fajar segera mengambil laptop nya dan mulai bersantai di ruang depan sambil menikmati susu hangat buatan nya.
Walau dirinya sudah pensiun dan ia juga sudah tidak kontak lagi dengan pihak militer tapi Fajar diam diam tetap mengawasi pangkalan militer di dunia maya, ia meretas keamanan militer tanpa diketahui siapapun dan ia juga membuat seolah keamanan baik baik saja padahal itu sudah dalam kendali Fajar.
Melihat lihat situs milik pangkalan militer tersebut Fajar beberapa kali tersenyum, dan sedikit mengeluarkan aura dingin.
"Huff,,, aku harap kalian bisa membereskan para sampah itu,,, bisa bisa nya ada banyak sampah didalam militer", gumam Fajar menatap tajam ke layar laptop nya.
Ia pun meneguk susu hangat nya, tapi ia bingung kenapa susunya sudah dingin, padahal dirinya baru membuat nya. Ia tidak sadar bahwa aura dingin miliknya itu bisa mempengaruhi sekeliling nya.
Fajar pun berdiri dan menuju dapur untuk membuat susu hangat lagi, tak lama kemudian ia sudah kembali dengan segelas susu hangat di tangan kiri nya dan buah pear ditangan kanan nya.
Fajar pun duduk lagi di depan laptop nya, menaruh perlahan susu hangat dimeja dan memakan segigit pear dan mengatur posisi santai sambil kembali memantau keamanan militer itu.
...****************...
...****************...
...****************...
...*Di sebuah rumah mewah di tengah kota*...
Rumah mewah bertingkat yang memiliki halaman luas di dalam nya, bahkan itu bisa digunakan untuk lapangan sepak bola sangking luasnya.
Memasuki rumah tersebut akan membuat orang yang datang akan melongo dan merinding, karena banyak sekali medali medali yang tergantung rapi di dinding, piala piala penghargaan berjejer rapi didalam lemari, dan ada setelan seragam militer digantung rapi di tempat nya, bahkan ada bintang yang menandakan pangkat militer di seragam tersebut, yaitu seorang Mayor. Sangat jelas bahwa rumah tersebut milik keluarga militer.
Di ruang makan ada dua sosok ibu dan anak bercadar yang sedang makan siang, kedua sosok itu adalah anak dan ibu yang Fajar temui saat pulang dari swalayan.
Kejadian yang dialami oleh Fitri si gadis kecil bercadar itu masih sedikit membuat ia takut dan menggigil...
Sambil memeluk mama yang ada di samping nya, Fitri juga disuapi oleh mama nya, perempuan bercadar itu bernama Aisyah mama dari Fitri si gadis kecil bercadar itu.
Aisyah tahu bahwa kejadian tadi sangat terbayang oleh Fitri, dan ia selalu menghibur dan menenangkan Fitri supaya tidak terus membayangkan kejadian tadi.
"Assalamu'alaikum"
Saat kedua perempuan itu sedang makan ada yang masuk kedalam rumah dan mengucapkan salam, lalu sosok itu menuju ruang makan untuk menemui mama dan anak tersebut yang sedang makan siang.
"Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh", Aisyah dan Fitri pun menjawab salam tersebut.
" Mama udah pulang?", tanya Fitri kepada perempuan berhijab yang baru datang tersebut yang adalah mama dari Aisyah.
"Iya,,, mama baru pulang,,, habis ke rumah temen sebentar", jawab mama nya Aisyah bernama Salamah.
" Neneek ", Fitri pun menyapa nenek nya itu dengan senyuman dibalik cadar nya.
" Iya sayang,,, lagi makan apa itu?", ibu Salamah juga menyapa balik cucu kecil nya itu.
"Hihi,,, Fitri lagi makan sayur bayam", jawab imut Fitri.
" Hmm sayur bayam,,, seger itu,,, ada tempe juga itu ya"
"Iya nenek,,, nenek juga makan sini sama Fitri sama mama".
" Iyaa,,, Fitri dulu yang makan sama mama,,, nenek mau ganti baju dulu", ibu Salamah pun berjalan menuju kamarnya untuk berganti pakaian.
Untuk kejadian yang dialami oleh Fitri, Aisyah tidak berani menceritakan nya. Mungkin ia akan mencari waktu yang tepat untuk bercerita.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!