Prolog
Maria tidak bisa memendung air matanya, anaknya yang sudah ia nantikan selama sembilan bulan ini meninggal dunia tanpa memberikan senyuman pada dunia. Suami yang amat ia cintai ternyata sudah mempunyai istri, saat suaminya diminta memilih antara dirinya atau istri pertamanya jelas sudah kalau suaminya itu memilih istri pertama karena mereka sudah mempunyai anak.
“kau mungkin cinta pertamanya, tapi kau wanita kedua dalam hidupnya. Sudahlah mar, kau terima saja kenyataan kalau kau hanya banyangan dan segera ditinggalkan”
Ucapan bunga istri pertama bram masih terngiang-iang dikepalanya, salahnya karena tidak mengetahui jika bram sudah menikah lebih dulu dengan bunga sahabatnya. Dunia memang kejam, sahabatnya menikah dengan cinta pertamanya, suaminya menjadikan nya yang kedua, dan yang paling parah maria seperti wanita bodoh yang dipermainkan dan dikalahkan dalam sekejap mata.
“aku mencintaimu sangat, jangan tinggalkan aku. Aku mohon” ujar bram memelas sambil berlutut dibawah kaki maria, maria menatap lurus kearah bram.
“aku memaafkanmu, tapi aku tidak bisa melupakan semuanya. Terima kasih karena telah berbohong padaku, terima kasih karena telah menjadikan aku wanita terbodoh didunia ini” ujar nya dengan nada datar, maria memang memaafkan bram dengan mudah tapi ia tidak akan melupakan semua itu.
Bram menatap maria dengan penuh cinta dengan air mata sudah jatuh kepipinya.
“aku mohon” ujar bram dengan nada memohon.
“besok pengcaraku akan datang menemuimu, kau tau pintu keluarkan? Aku mau istirahat” ujar maria membaringkan diri dibansal. Ia muak melihat wajah memelas dan rasa bersalah yang bram tunjukan, setelah bram pergi maria kembali menangis.
Satu tahun berlalu maria sudah menerima kenyataan jika dirinya adalah yang kedua dan sudah bercerai dari bram, maria juga sudah merelakan putrinya pergi kesurga meninggalkannya sendiri didunia yang sangat kejam ini.
Maria tidak akan menikah lagi, toh prinsip maria adalah menikah sekali seumur hidup. Biarlah dia menjadi janda dari pada nanti rumah tangga nya berantakan lagi.
Maria juga beruntung memiliki orang tua yang pengertian padanya, orangtuanya langsung menyetujui perceraiannya dengan bram dan memberikan dukungan atas meninggalnya putri kecilnya.
Sekarang maria sudah memulai karirnya dari nol, ia mendirikan perusahaan yang menaungi model-model. Sudah banyak model papan atas yang ia luncurkan ke internasonal, kinerja maria memang tidak diragukan lagi.
Maria mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, ia hari ini harus bertemu dengan klien di restoran R. Ditengah jalan mobil maria tidak bisa melaju dengan mulus karena didepannya ada kecelakaan, karena penasaran dan waktu meeting maria masih lama maria turun dari mobilnya dan melihat lokasi kecelakaan.
Tampak anak kecil sedang berlumuran darah karena tertabrak mobil, pengendara mobil kabur entah kemana sedangkan orang-orang hanya memoto dan merekam tanpa peduli dengan kondisi si anak.
“sudah menelpon ambulan?” tanya maria pada salah satu orang disana.
“sudah, tapi belum datang”
Maria mengangguk paham, ia mencoba tidak peduli tapi nyatanya ia masih peduli. Karena ambulan nya sangat lama menurut maria, maria langsung menggendong anak kecil itu membawanya kedalam mobilnya tanpa peduli kemeja putihnya berlumuran darah.
Tin..tin....tin...
Maria mengbunyikan klakson tidak henti-hentinya agar pengendara didepannya bergegas pergi atau minggir.
Maria membawa anak kecil itu kerumah sakit, maria menelpon sekretarisnya untuk pergi menggantikannya bertemu klien.
“keluarga dari pesien?”
“saya” jawab maria cepat.
“ikut saya”
Maria mendengar penjelasan dari dokter dengan cermat, untung saja anak kecil itu cepat dibawa kerumah sakit jika tidak nyawa anak itu akan melayang. Maria juga merasa lega karena anak itu selamat dengan kondisi tidak terlalu parah.
Maria terus berpikir, siapa anak itu? Dimana orang tuanya? Kenapa membiarkan anak sekecil itu menyebrang jalan?
Setelah anak kecil itu sadar, anak yang maria ketahui bernama alvaro menceritakan semuanya kalau anak itu adalah anak panti, dan alasannya tertabrak mobil karena ia menyelamatkan kucing yang akan tertabrak mobil.
Maria terharu mendengar cerita dari alvaro dan juga karena kemulia hatinya yang menyelamatkan kucing dan membahayakan nyawanya.
“dimana panti asuhan tempatmu tinggal? Nanti setelah kau pulih bisa antarkan bibi kesana?”
**
Jangan lupa like n komen n SHARE keteman-teman kalian💛
Karena satu dukungan dari setiap kalian sangat berharga untuk author.💛😊
Bab 1
Alvaro Mahendra Utomo, pria tampan penerus pengusaha Utomo dan pematah hati wanita. Hari ini alvaro resmi menjadi pemimpin baru Utomo perusahaan yang menaungi model-model dan aktris papan atas. Tentu saja semua yang ia lalui tidaklah mudah dan jika bukan karena ibunya alvaro mungkin tidak bisa dengan cepat menjadi penerus utomo.
Dua tahun ini ia sudah tinggal sendiri dan untungnya ibunya tidak melarang nya, alvaro adalah tipikal orang yang pekerja keras dan ia tidak mau merepotkan orang lain termasuk ibunya atau kakek dan neneknya. Satu lagi apartemen mewah lantai pecakar langit ini ia beli menggunakan uangnya sendiri yang sudah ia tabung saat ia membantu ibunya menjadi model majalah.
Alvaro menikmati capucinonya sambil mengamati berkas-berkas seseorang yang sudah ia amati lima tahun belakangan ini, bram admaja pria yang meninggalkan ibunya. Tunggulah sebentar lagi kau akan meresakan apa yang mami rasakan’
Alvaro sudah mengambil alih tander-tander yang akan diambil oleh bram sehingga membuat perusahaan bram terancam bangkrut. Alvaro juga sudah menjadi pemilik saham terbesar diperusahaan itu, jadi alvaro tinggal menunggu bram meminta dirinya untuk membantu perusahaan yang hampir bangkrut itu.
Drtt..drt..
Alvaro mengalihkan pandangannya dari berkas-berkas dan melihat keponselnya, sebuah senyuman terbit dari bibirnya tertera wanitaku dengan emot love diponselnya.
“hallo wanita tercantikku” ujar alvaro sambil tersenyum sendiri.
“besok mami akan mengunjungimu membawakan bekal makan siang, bilang pada sekretarismu agar tidak sok cari perhatian dengan mami”
Alvaro tertawa, alvaro bisa membayangkan sekarang ibunya itu sedang mengomel sambil cemberut dan itu lucu menurut alvaro.
“iya mam, nanti varo bilang ke ana”
“bagus lah”
“aku mencintai mami”
“mami juga, mami tutup”
“dah sayang”
Setelah menutup panggilan mata alvaro tertuju pada foto alvaro dengan maminya, maria. Walaupun ia bukan anak kandung dari maria tapi maminya itu menganggap dirinya sebagai anak kandung, begitupun dengan kakek dan neneknya.
Alvaro merasa beruntung karena bisa bertemu dengan maria, alvaro juga merasa bersukur karena hanya maria yang sudi menolongnya ketika ia mengalami kecelakaan.
Alvaro akan melakukan apapun untuk membalas jasa dan kasih sayang yang maria berikan padanya, alvaro akan melakukan semuanya termasuk mencairkan kutub utara dan selatang bahkan untuk menghancurkan dunia pun akan alvaro lakukan untuk maria. Seandainya saja maria meminta darinya pasti akan langsung ia turuti, satu yang paling alvaro inginkan ‘maria memintanya untuk menghancurkan pria bernama bram, namun maminya itu tidak pernah memintanya jadilah alvaro turun tangan sendiri.
Alvaro tahu maminya adalah tipe orang yang tidak membalas dendam tapi alvaro tidak, ia akan membalas apapun yang orang lakukan pada maminya. Jika orang beranggapan ada orang lain yang harus bahagia maka alvaro pun demikian maminya harus bahagia dan pria itu harus hancur berkeping-keping.
Alvaro butuh lima tahun untuk mencari dan mengumpulkan informasi untuk menghancurkan bram dengan sekejap mata.
Tunggu dan lihat saja, maka alvaro sebentar lagi akan melakukan semuanya.
**
Jangan lupa like n komen n SHARE keteman-teman kalian(
Karena satu dukungan dari setiap kalian sangat berharga untuk author.
Bab 2
Perhitungan alvaro tidak pernah salah, beberapa hari kemudian bram datang padanya memohon untuk membantu perusahaan bram yang hampir bangkrut.
“aku akan membantumu” ujar alvaro setelah menyesap kopinya membuat senyum bram terbit.
“tapi ada syaratnya”
“apapun itu” jawab bram cepat membuat alvaro tersenyum sinis, bahkan alvaro belum menyebutkan apa syaratnya bram sudah menyetujuinya, bagaimana jika alvaro meminta bram mati dihadpanya. Dasar egois.
“berikan putrimu sebagai bayaran” ujar alvaro membuat senyum diwajah bram hilang begitu saja.
“maksud anda? Memberikan putriku?”
“ah kau payah sekali ternyata, aku ingin menikah dengan putrimu maka aku akan membantumu” jelas alvaro tidak mau berbasa-basi lagi.
Bram merasa senang, ini seperti melembar batu mengenai dua burung sekali gus. Perusahaannya akan terselamatkan dan anaknya akan mendapatkan suami yang mapan, yang masa depannya tidak diragukan lagi.
“semuanya akan saya atur sesuai dengan keinginan anda pak alvaro” ujar bram menjabat tangan alvaro.
Setelah bram pergi, alvaro mencuci tangannya karena telah berjabat tangan dengan bram. Ia merasa tangan nya ternodai dengan kotoran yang menempel di tangan bram. Ia mengeraskan rahangnya, ia sama sekali tidak bisa berbasa-basi dengan membeberkan senyum palsunya, jika ia suka maka ia suka begitupun sebaliknya. Namun demi rencananya alvaro melakukan semuanya.
Alvaro bisa menyimpulkan bram bukan lah pria baik, bukan berarti alvaro orang baik hanya saja tidak mungkin seorang ayah ingin menikahkan putrinya dengan sembarang pria, apalagi ini untuk bisnis. Menurutnya seorang ayah akan membiarkan putrinya menikah dengan pria yang disukai mereka. Alvaro tidak heran mengapa bram sangat serakah dan memilih meninggalkan ibunya.
Pria seperti itu tidak layak dipanggil ayah atau pun istri seseorang.
Alvaro mengamati foto velleria admaja, wanita berparas cantik seorang dokter jantung. Alvaro menatap foto itu tampa minat, ia seperti pria yang tidak berminat pada perempuan. Kenapa bisa begitu? Karena velleria adalah wanita cantik, dokter, perfect, pandai tentu saja, banyak pria yang bersedia menjadi yang kedua bahkan ketiga atau keempat kelima namun alvaro menatap nya tanpa minat.
Lalu alvaro beralih pada putri kedua, jarak mereka tidak begitu jauh sekitar 4 tahunan. Namun mereka tampak berbeda, stella tampak seperti orang yang alvaro kenal kalau dilihat lagi. Beda dengan velleria, stella terlihat biasa-biasa saja tapi tidak membuat bosan, dan dia hanya bekerja sebagai pegawai biasa di perusahaan ‘the days’ majalah. Dari keterangan yang ada tidak ada yang menarik dari stella.
Alvaro meninggalkan begitu saja berkas dan foto anak-anak bram dan bunga diatas meja, ia masuk kekamarnya. Ia harus membersihkan diri karena badanya terasa sangat lengket.
Belum lagi alvaro ada janji makan malam dengan keluarganya, alvaro tidak mau membuat ibunya menunggunya terlalu lama.
Ibunya itu walau pun tampak seperti wanita polos sebenarnya ibunya itu cerewet dan suka mengomel, walaupun demikian alvaro merasa terhibur kalau ibunya mengomel. Ah, mengingat omelan ibunya alvaro jadi merindukan maria dan ia ingin cepat-cepat pulang bertemu dengan maria.
Alvaro selesai mandi dan sekarang ia sedang sibuk memilih pakaian apa yang akan ia pakai, ia mengambil kaos dan celana jins. Karena ia sedang tidak kekantor maka alvaro akan memakai baju santai saja. Lagian ibunya yang cerewat itu tidak suka jika ia memakai setelan jas ketika sedang ada acara keluarga.
Jangan lupa like n komen n SHARE keteman-teman kalian(
Karena satu dukungan dari setiap kalian sangat berharga untuk author.
**
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!