NovelToon NovelToon

My Darling...

Galena Schumacher Luna

Namanya Alex Darling, seorang superintendent Scotland Yard atau bisa dibilang detektif satu kalau di NYPD atau Letnan jabatannya. Menjadi polisi itu adalah passionnya dan bukan karena tanpa alasan. Dia tidak mau kejadian saat kedua orang tuanya diserang perampok meskipun sudah menelpon 999, tetap saja tidak ada yang datang hingga mereka tewas. Alex waktu itu masih SMA dan tinggal di asrama khusus anak laki-laki di Cambridge.

Sejak saat itu, Alex bertekad menjadi polisi karena selain mencari pelaku perampokan dan pembunuhan kedua orangtuanya, juga dia tidak mau ada orang lain yang mengalami kejadian seperti dirinya. Dia tidak mau ada anak menjadi yatim piatu macam dirinya. Dan sekarang dia sudah hampir lima tahun menjadi polisi dengan karier yang cemerlang. Meskipun demikian, hasratnya untuk mencari pelaku masih terus dia lakukan meskipun rumit dan seperti mencari jarum dalam jerami.

Hari ini Alex harus menemani seorang putri Emir dari Dubai berkeliling kota London dan boleh dibilang gadis cantik ini termasuk princess yang bar-bar, berbebda jauh dengan gambaran para princess yang lemah lembut. Dia berbeda. Punya prinsip dan keras kepala.

Perintah dari atasannya untuk mengawal gadis itu membuat Alex senang karena sebenarnya, dia sudah tertarik dari awal saat pertama kalinya mereka bertemu. Apakah gadis itu memiliki perasaan yang sama... Alex tidak tahu. Tidak ada salahnya untuk mencoba mendekati gadis bermata biru terang itu kan?

***

Alex Darling mengajak Galena makan di sebuah restauran Jepang bernama Chisou Sushi dan Izakaya daerah jalan Woodstock. Galena langsung memesan beberapa sushi dan sashimi sedangkan Alex hanya ikut saja makanan yang dipesan gadis itu dengan bahasa Jepang.

"Berapa bahasa yang kamu bisa?" tanya Alex Darling.

"Tunggu... Inggris, Indonesia, Jepang, Arab dan Jerman... Sedikit paham Perancis soalnya aku harus pilek untuk bisa mendapatkan aksen Perancis yang benar" jawab Galena sambil menghitung dengan jarinya.

"Whoah..."

"Masih kalah dengan Oom Shinchan dan saudara - saudaraku yang bisa lebih dari tujuh bahasa asing. Mereka disebut..."

"Poliglot" potong Alex Darling. "Pantas Rania pernah memaki seorang pasien dengan berbagai bahasa yang aku harus memikirkan artinya tapi aku yakin pasti kasar semua."

Galena tertawa. "Mbak Rania memang sangat fasih untuk memaki berbagai bahasa.."

"Kakakmu memang deh..."

Galena menatap Alex Darling intens. "Benar kamu tidak tertarik dengan kakakku?"

"Nope."

"Kenapa?"

"Butuh orang yang sama gilanya dengan kakakmu itu !"

Galena terbahak. "Tampaknya bang Chris memang pantas untuk mbak Rania. Secara dia paling sabar dalam menghadapi kakak aku itu."

"Kakakmu tidak biru matanya sedangkan aku suka gadis bermata biru..." ucap Alex serius. "Dan mata biru mu cantik sekali..."

Galena melongo. "Dengar Darling..."

Alex meletakkan wajahnya di tumpuan tangannya sambil menatap Galena.

"Jangan-jangan setiap gadis bermata biru, kamu langsung naksir..." kekeh Galena.

"Nope." Alex memandang Galena serius. "Aku suka kamu."

"Suka aku atau mataku?" balas Galena sambil tertawa.

"Pemilik nya dong..."

Galena melongo. "What? Are you serious?"

"Well, do you believe love at first sight? Aku rasa aku mengalaminya sekarang..." jawab Alex serius.

"Oh my God... You've got be kidding me ( kamu bercanda kan )..."

"No, i don't. Aku nggak bercanda, Lena."

Galena masih meragukan ucapan Alex Darling meskipun Rania sudah bilang kalau Sahabat debatnya naksir dirinya.

"Kita lihat saja nanti. Apakah kamu benar-benar memang jatuh cinta padaku secara pribadi atau hanya warna mataku" ucap Galena pada akhirnya.

Alex pun tertegun dengan jawaban gadis cantik yang merupakan cicit Emir Al Jordan.

***

Beberapa saat kemudian

Alex mengurus cutinya demi bisa terbang ke Dubai dan menemui Galena. Sejak keberangkatan gadis itu pulang ke Dubai bersama dengan keluarganya, Alex tidak bisa mengalihkan pikirannya dari gadis bermata biru itu.

Dirinya yakin seyakin-yakinnya bahwa dia jatuh cinta dengan adik Rania. Alex belum pernah merasakan sampai terus terbayang dengan gadis cantik itu bahkan saat berteman dengan Rania, dia tidak ada perasaan apapun hanya murni teman.

Galena berbeda. Galena sangat spesial. Alex pun selesai mengurus cutinya, membeli tiket pesawat ke Dubai dan sekarang dirinya perjalanan ke rumah sakit tempat Rania bekerja untuk berpamitan dengan sahabatnya sebelum ke bandara.

***

Royale Hospital London

"Kamu mau kemana?" tanya Rania dengan wajah tidak percaya ke Alex Darling.

"Dubai. Aku mengambil cutiku yang belum sempat aku pakai dan akan terbang ke Dubai empat jam lagi" jawab Alex Darling kalem.

"Ngapain kamu ke Dubai? Ngejar Lena?" Rania menghampiri Alex dan menatap penuh selidik. "Serius kamu mau mengejar adikku?! Kalian selisih delapan tahun usianya !"

"So? Banyak yang beda 30-40 tahun santai saja..."

"Itu kalau ceweknya bukan gold digger, mana mau sama kakek-kakek yang sudah harus pakai viagra kalau main ! Lagian, apa yang enak dipandang sih dengan badan keriput begitu?" sungut Rania membuat Alex terbahak.

"Rania, Chris pun semakin tua juga akan keriput kulitnya..."

"Tapi setidaknya aku sudah mendapatkan dari sejak kulit kencang dan menikmati transformasi nya ... Lha kalau dapat langsung mengkerut, apa ya bisa bikin h*rny?" balas Rania cuek.

"Oh astagaaaa... Susah ngomong sama kamu !" kekeh Alex Darling.

"Sekarang aku tanya, apa punyamu bisa berdiri kalau di depan kamu nenek - nenek tanpa busana?" tantang Rania sambil berjalan menuju kursi nya.

Wajah Alex Darling tampak tidak nyaman. "Pasti punyanya sudah sudah agak kendor ..."

Giliran Rania yang tertawa terbahak-bahak. "See !! Sama saja kan baik pria dan wanita kalau bisa sama-sama masih muda nya."

"Rania, kita itu membahas apa sih?" Alex Darling menatap sahabatnya.

"Bahas usia kamu dan Lena. Dengar Darling, semua tergantung dengan Lena. Apakah dia juga tertarik sama kamu atau tidak. Lena itu 11-12 dengan aku dan Biana jadi tidaklah mudah untuk menaklukkan anak itu."

Alex Darling tersenyum. "We'll see about that ( kita lihat saja nanti )."

"Good luck for that ( semoga beruntung )" balas Rania. "Hati-hati berangkatnya dan salam buat Lena kalau kalian bertemu."

Alex menghampiri Rania dan mencium pipi sahabatnya. "Wish me luck!" Pria itu pun berjalan menuju pintu ruang praktek Rania. "Kamu jangan bikin perkara selama aku tidak ada disini !"

Rania tersenyum manis. "Aku tidak bisa menjanjikan, Alex Darling..."

Alex menyipitkan matanya. "Rania, jangan bikin keributan !"

***

Yuhuuuu Up Sore Menjelang Malam Yaaaa

Kali ini giliran Galena, Raul dan Alano yang punya cerita.

Semoga kalian nggak pada bosan dengan keluarga unfaedah dan Membagongkan.

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Alex Darling

Dubai International Airport UAE

Alex Darling membaca jadwal taksi bandara yang menuju ke kota lalu berjalan menuju pool taksi tersedia apalagi dia sudah membeli tiketnya dengan open booking untuk mengantisipasi jika delay. Setelah di dalam taksi, pria itu lalu menelpon Galena yang hanya ada nada panggil tapi tidak diangkat.

Kemana gadis itu? Alex memilih untuk mengirimkan pesan ke Galena.

📩 Scotland Yard : Princess, aku sudah sampai di Dubai dan perjalanan ke hotel. Apa kamu nanti malam ada di rumah? Aku menginap di Novotel Suites Dubai Mall of Emirates kamar xxx.

Alex menunggu balasan Galena tapi gadis itu tidak kunjung membalas. Alex melihat jam di ponselnya dan langsung menepuk jidatnya. Dia pasti masih kuliah. Alex tersenyum macam orang bodoh karena lupa gadisnya masih kuliah.

Alex menikmati perjalanan menuju kota Dubai dan akhirnya tiba di hotelnya. Bukan hotel bintang lima tapi baginya cukup lah karena dirinya bukanlah orang kaya. Orang biasa yang nekad mengejar cucu Emir.

Tiba di kamarnya, Alex langsung membersihkan diri dan setelah segar, dirinya keluar dari hotel untuk mencari makan. Setelah kenyang, Alex kembali ke kamar hotel dan beristirahat akibat mulai terasa jetlag nya.

***

Mohammed bin Rashid University of Medical Dubai

Galena keluar dari ruang praktek dokter yang juga dosennya divisi penyakit dalam. Galena tadi berdebat panjang lebar tentang proses bedah disgetif atau saluran cerna. Sebagai keponakannya Dokter Bedah Ken Al Jordan dan Dokter Onkologi Faheema Al Jordan serta cucu Dokter Nura Blair, Galena sudah terbiasa mempelajari semua teknik bedah dan proses lainnya sejak kecil.

Saat tadi pengenalan mata kuliah bedah, dosennya mengambil teknik yang lebih njelimet padahal untuk operasi kecil tanpa ada komplikasi sebelumnya. Galena pun memprotes bahwa dengan teknik itu akan membuat proses lebih lama sembuhnya dan membebani keluarga pasien karena jatuhnya lebih mahal.

Tentu saja dosennya tidak terima dan keduanya berdebat di ruang kuliah. Galena mengambil prinsip Oomnya Bayu O'Grady. Jika argumen kamu benar dan masuk akal, pertahankan dengan super ngeyel.

Akhirnya keduanya berlanjut berdebat di ruang praktek dosennya yang tidak mau disalahkan tapi Galena is Galena. Dia tidak mau pasien harus membayar mahal untuk prosedur yang sebenarnya praktis tapi dibuat mahal.

Galena tidak membawa-bawa nama keluarganya karena dirinya menempatkan bagaimana rasanya menjadi pasien? Dibohongi segalanya. Dosa besar sebagai seorang dokter untuk berbuat licik seperti itu.

Akhirnya gadis itu memilih untuk menyudahi perdebatan karena percuma saja ngeyel sama orang yang merasa paling sok benar macam keledai. Kita lihat saja nanti ! Jika dia melakukan malapraktik, aku bakalan syukuran sama anak yatim !

Galena pun keluar dari ruang praktek dosennya dan mengambil ponselnya dari dalam tas Bottega Veneta nya. Mata biru gadis itu terbelalak saat membaca siapa yang mengirimkan pesan.

"Astagaaaa! Si Scotland Yard beneran datang ke Dubai?" pekik Galena lupa kalau dia masih berada di rumah sakit.

***

Novotel Suites Dubai Mall of Emirates

Alex Darling merasa mendengar suara bel kamar hotelnya berbunyi macam akan ada gegeran. Bergegas pria itu bangun dari tidurnya dan berjalan menuju pintu. Mata hazelnya terkejut saat melihat lubang intip pintunya siapa yang datang.

Buru-buru Alex membuka pintu kamarnya dan Galena segera masuk ke dalam kamarnya dengan wajah judes.

"Silahkan masuk princess..." senyum Alex Darling sambil menutup pintu kamar hotelnya.

"Kamu ngapain ke Dubai, Scotland Yard? Ada kasus ? Atau ada masalah dengan Billy?!" cerocos Galena sembari berjalan mondar mandir macam setrikaan.

"Tidak ada masalah, Lena. Billy aman-aman saja..."

"Lalu ... ? Kamu kemari ngapain?" Galena menatap wajah Alex Darling yang tampak tersenyum senang.

"Bertemu denganmu lah!"

"Kamu nggak kerja?"

"Cuti."

"Yakin kamu bisa cuti lama sedangkan kakakku bisa umpak-umpakan brutal disana karena polisi pengawas kebrutalannya sedang minggat?" Galena menatap serius ke Alex Darling mengingat hanya Alex yang bisa membuat kakaknya ditangkap kalau berbuat ulah.

"Rania sudah besar, lagipula kan ada princess Alisha dan prince Richard."

"Kok aku tidak yakin ya..." gumam Galena mengingat kakaknya jauh lebih brutal dibandingkan dengan dirinya.

"So, kamu baru pulang kuliah?" tanya Alex Darling sambil membuka kulkas dan mengambil dua botol coke yang dibelinya tadi di mall usai makan.

"Yup" jawab Galena sambil menerima botol coke itu. "Ada dosen minta disleding !"

"Kenapa?" tanya Alex Darling sembari mempersilahkan Galena duduk di sofa kamar hotelnya yang dekat jendela dan menampakkan pemandangan kota Dubai.

Galena membuka tutup botol cokenya dan menenggak sedikit sebelum memulai bercerita. Alex Darling menyandarkan kepalanya di tangannya yang bertumpu pada kepala sofa sembari mendengarkan cerita gadis bermata biru itu. Benar-benar definisi adik Rania.

"Rasanya aku ingin membelah kepalanya dan membuang syarafnya yang membuat jadi orang ngeyel dan bodoh !" umpat Galena gemas.

"Princess, memang ada banyak orang-orang seperti itu jadi kamu percuma saja mengajak debat dengan seekor burung unta !"

"Bukannya keledai?"

"Burung unta kan kalau takut pasti menyembuhkannya kepalanya dalam pasir dan tandanya mirip orang yang tidak mau mendengar pendapat dan argumen orang lain. Bosan ah keledai... Ganti binatang lainnya..." senyum Alex Darling.

Galena tertawa. "So, berapa lama kamu cuti disini?"

"Sampai aku benar-benar yakin dan bisa mendapatkan jawaban dari apa yang aku cari."

"Kenapa sih polisi kalau ngomong kok muter macam gasingan?" gerutu Galena.

Alex Darling tertawa. "Itu namanya teknik dalam mendapatkan informasi."

"Dasar !"

Alex tersenyum. "So, apa nanti malam aku boleh ke rumahmu?"

"Kenapa tidak sekarang saja? Tanggung tahu nggak! Ini sudah jam setengah lima sore... Mandi gih, setelahnya kita ke rumah aku ..." ucap Galena.

"Mandiin?" goda Alex sambil berdiri menuju kamar mandi. "Aduuuhhh !" Polisi itu memegang belakang kepalanya yang kena lempar bantal oleh Galena.

***

Kediaman Keluarga Luna, tidak jauh dari Istana Al Jordan

Alex Darling menatap rumah cantik di hadapannya yang bercat coklat muda. Mewah tapi tidak semewah bayangannya.

"Rumahmu cantik..." puji Alex.

"Ralat, rumah kedua orang tuaku. Aku belum ada andil pada saat pembelian rumah ini hanya andil Corat coret tembok waktu kecil... Oh sama tembok bolong hanya gara-gara pamer tendangan taekwondo..." senyum Galena sambil menutup pintu garasinya dengan remote.

Alex tadi memang bersama dengan Galena naik mobil Subaru milik gadis itu. "What? Tembok bolong?"

"Yup. Andilku sebatas merusak tanpa ampun..." cengir Galena yang mengingatkan Alex Darling dengan Rania.

"Astagaaaa... Kalian itu ! Kamu dan Rania sama saja !"

"Kita kakak adik... So? Meh ngopo Kowe ( mau apa kamu )?" gelak Galena menggunakan bahasa Jawa.

"Lena ! Jangan pakai bahasa planet macam Rania ! I got headache ( aku pusing )!" sungut Alex Darling.

Galena terbahak.

***

Yuhuuuu Up Pagi Yaaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Setidaknya Ada Yang Berbagi Pusing

Kediaman Keluarga Luna di Dubai UAE

Garvita dan Gabriel terkejut melihat Alex Darling berada di hadapan mereka tanpa ada pemberitahuan.

"Alex ... Apa ada masalah dengan proses adopsi Billy di Inggris?" tanya Garvita cemas.

"No, mom, dia ada masalah sama aku" jawab Galena sambil berjalan masuk ke dalam rumah.

Gabriel menatap putrinya tajam. "Kamu apain Alex?"

"Nggak aku apa-apain. Belum... " cengir Galena.

"Lenaaaaaa !!" tegur Garvita sambil berkacak pinggang.

Alex Darling hanya tersenyum melihat keributan di rumah Galena. Tidak disini, tidak di London, sama saja gegerannya. Sepertinya yang paling adem ayem cuma pangeran Richard dan putri Alisha.

"Ehem, saya kemari karena hendak menemui Galena..." ucap Alex.

"Lho kan sudah ketemu. Bye-bye..." balas Galena yang langsung mendapatkan jeweran dari Garvita.

"Astaghfirullah nih anak ! Mandi sana ! Bau rumah sakit !" omel Garvita.

Gabriel hanya tersenyum kecut mendengar keributan setiap hari antara Garvita dan Galena. "Yuk Lex, kita ke halaman samping saja. Sebentar lagi makan malam siap" ajak Gabriel.

"Baik Mr Luna."

***

"Bagaimana kabar nenek Billy?" tanya Gabriel ke Alex sambil menikmati camilan dan teh tarik.

"Masih merasa dirinya tidak bersalah... Padahal sudah dijatuhi hukuman 30 tahun. Aku rasa dia akan mati di penjara dan tidak bisa mengganggu Billy lagi. Apakah Billy baik-baik saja disini?" Alex celingukan mencari bocah itu.

"Billy sedang ke istana Al Jordan, main bersama Ghazantar, Kaysan Khalid dan Keanu Al Jordan. Kan Khalila dan suaminya, Alexander Khalid, main ke Dubai. Biasa Aghnia, kangen opa Omanya."

Khalila Al Jordan dan Alexander Khalid dikaruniai dua anak, Kaysan dan Aghnia Khalid. ( Aghnia nanti akan ada novelnya sendiri, dengan tajuk The Rocker and The Princess ). Ghazantar adalah putra Gasendra dan Gemma Schumacher.

"Pantas aku tidak melihat Billy..."

"Istana Al Jordan hanya sepuluh menit dengan sepeda apalagi Billy sedang senang-senangnya main tapi tetap dalam pengawalan. Paling menginap disana."

Alex Darling merasa lega karena bocah itu sudah bisa mengatasi traumanya dan menjadi anak berusia sepuluh menjelang sebelas tahun pada umumnya.

"So, apa yang membuat kamu jauh-jauh ke Dubai dari London? Apakah kamu refreshing menjauhkan diri dari ulah Rania?" tembak Gabriel dengan wajah usil membuat Alex tertawa.

"Rania memang kacau, Mr Luna. Sebenarnya, aku datang kemari karena ingin melakukan pendekatan pada Galena. Aku... Suka pada putri anda, Sir" jawab Alex Darling.

Gabriel menyesap teh tariknya. "Apa kamu yakin? Lena itu sama saja dengan Rania, bahkan lebih amburadul apalagi dia masih muda, belum dua puluh... Kalian beda berapa tahun?"

"Tujuh atau delapan tahun..."

Gabriel tersenyum. "Kamu mirip aku, Alex. Aku dan Garvita juga selisihnya sekitar itu... "

"Aku tahu kalau nekad tapi aku sudah suka pada Galena terlepas dia sama bar-bar nya dengan Rania..." senyum Alex.

"Alex, bagaimana kamu bisa tidak tertarik dengan Rania? Padahal kamu dan Rania dekat juga..." tanya Gabriel.

"Orang pasti bilang kalau pria dan wanita tidak bisa bersahabat tapi aku dan Rania bisa. Kami tidak ada rasa tertarik satu sama lain, lebih cenderung sebal satu sama lain. Rania tipikal kalau ada aturan berarti harus dilanggar... Dan aku yang harus membereskan semuanya..."

Gabriel tertawa. "Kami rata-rata begitu, aturan dibuat untuk dilanggar tapi hanya sebatas kenakalan di sekolah..."

"Apakah Galena macam Rania yang bahkan sampai kuliah pun masih suka gegeran?" tanya Alex.

"Oh yeah, sama saja. Role model Lena itu Rania dan Biana ... Jadi, bayangkan saja sendiri..."

Alex memegang pelipisnya. Biana Pascal, sepupu Rania, itu sama saja kacaunya. "Tapi gadis-gadis keluarga Pratomo memang berbeda... Bahkan Chris Armstrong dan Leonardo Rossi mengejar Rania dan Biana sekian tahun..."

"Seperti dirimu kan Lex?" goda Gabriel. "Apa yang membuat kamu tertarik dengan Lena?"

"Mata birunya. Aku suka mata birunya dan kecerdasannya ... " jawab Alex apa adanya.

"Apa hanya itu?"

"Bar-barnya juga... " gelak Alex.

Gabriel tersenyum. "Aku tidak melarang kamu mengejar Lena dan meminta nya menjadi kekasihmu tapi kamu tahu resikonya berhubungan long distance relationship... Lihat saja Chris dan Leo kalau bertemu dengan Rania dan Biana pasti sering gegerannya. Alex, kamu anak baik, dan jika kalian pacaran, kamu tahu kan aturannya?"

"Yes Sir. Aku akan selalu menjaga Lena, Mr Luna."

"Good dan aku suka kamu datang dengan gentleman kemari. Aku respek dengan caramu berusaha mendekati putriku."

"Sir, putri anda adalah sosok yang spesial dan aku ingin melakukannya dengan benar, tidak backstreet boy. Aku ingin anda tahu bahwa aku suka dengan putri anda dan jika Lena mau berpacaran denganku, aku pasti serius."

"Semoga kamu tabah dengan kacau nya Lena. Itu saja doaku..." ucap Gabriel penuh perasaan karena dirinya sudah sangat pusing dengan ulah putrinya. "Setidaknya, sakit kepalaku sedikit berkurang karena ada yang bisa aku ajak berbagi."

Alex Darling terbahak.

***

"Jadi kamu cuti hampir dua Minggu disini?" tanya Garvita saat mereka makan malam.

"Iya Mrs Luna. Aku harus menjauh dari London... Refreshing dari kekacauan yang dibuat Rania..." jawab Alex membuat Garvita dan Galena tertawa.

"Rania memang selalu merepotkan kamu ya Lex?" kekeh Garvita.

"Dari jaman kuliah. Mentang-mentang aku polisi jadi dia bisa seenaknya. Celakanya, kapten ku juga tahu kalau hanya aku yang bisa menghandle Rania, jadi kalau dokter bedah itu bikin perkara, aku yang disuruh maju dan membereskan semuanya" adu Alex membuat Galena semakin keras tertawanya.

"Mbak Rania itu role model kami-kami yang adik perempuannya. Kamu belum tahu saja Raihanun aka Nyunyun jauh lebih kacau dari Mbak Rania" ucap Galena.

"Lena, kenapa sih saudara - saudara kamu tidak ada yang kalem?" tanya Alex ke gadis yang duduk di sebelahnya.

"Ada !"

"Siapa?"

"Alisha."

***

Usai makan malam, Galena mengajak Alex berjalan - jalan ke istana Al Jordan. Pria itu melihat bahwa mereka dikawal dua orang pengawal yang berada di belakang mereka.

"Apakah sedekat itu istana Opa mu?" tanya Alex.

"Dekat banget ! Makanya Billy senang naik sepeda Kesana."

Jari Alex menyentuh jari Galena membuat gadis itu menoleh ke sisi kiri tubuhnya.

"Kalau mau gandeng tanganku, gandeng saja Scotland Yard, nggak usah pakai acara touchy touchy gitu" tembak Galena membuat pipi Alex memerah karena modusnya terbaca.

"Boleh?" tanya Alex.

Galena lalu menggenggam tangan Alex yang lebih besar darinya sebagai jawaban. Alex menatap wajah Galena sambil tersenyum lalu keduanya menuju istana Al Jordan sambil bergandengan tangan.

***

Yuhuuuu Up Pagi Yaaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!