Almeta Annora adalah seorang Wanita cantik berusia 25 tahun. Dia penyuka hutan dan keindahannya. Dia hanya seorang gadis biasa yang bekerja di sebuah toko buku yang dimana buku juga adalah benda yang paling di sukainya. Annora sering menulis sesuatu di bukunya contohnya seperti menulis kisah kisah yang menurutnya menarik. Selain itu Annora juga menyukai hewan bahkan dia memiliki peliharaan kucing yang diberi nama Oyen.
Annora memiliki kekasih bernama Aric Marson Edbert, laki-laki yang sangat dicintainya. Mereka sudah menjalin hubungan selama dua tahun, namun naas hubungan mereka harus kandas setelah kejadian yang membuat kepercayaan Aric terhadap Annora menghilang. Aric melihat Annora tidur bersama laki-laki lain yang bahkan Annora sendiri tidak tahu kenapa dia bisa berada satu ranjang dengan laki-laki yang tidur bersamanya, dan dari situlah hubungan mereka hancur. Aric memutuskan untuk berpisah dengan Annora, meninggalkan Annora dengan rasa bersalahnya bahkan tak memberikan Annora untuk menjelaskan apapun kepadanya.
Visual Almeta Annora
Aric Marson Edbert adalah Pria tampan berusia 27 tahun. Aric seorang pelukis yang namanya sudah banyak dikenali hampir seluruh orang, baik di negaranya sendiri maupun di negara orang lain. Dia terkenal sebagai Seniman terbaik yang lukisannya selalu menjadi daya tarik untuk dirinya sendiri. selain karena rupanya yang sangat tampan, dia juga memiliki latar belakang keluarga yang terhormat. Ayahnya adalah pemilik perusahaan terbesar dan berpengaruh di negaranya yang menikah dengan Ibunya, seorang putri yang terlahir dari keluarga terpandang sama seperti Ayahnya. Selain itu, sama seperti Annora, Aric juga sangat menyukai hutan bahkan dia membuat sebuah rumah di tengah hutan untuknya dan Annora menghabiskan waktu di setiap akhir pekan.
Aric sangat mencintai Annora lebih dari apapun, sehingga apapun akan dilakukan olehnya untuk kekasihnya, yaitu Annora, termasuk tidak pernah menyentuh kekasihnya sebelum mereka menikah.
Annora pernah bilang padanya bahwa mereka akan melakukan itu saat mereka menikah nanti, namun Aric di buat kecewa saat dia rela menjaga dan menahan gejolak hasratnya sebagai pria normal saat berdekatan dengan Annora, harus menyaksikan bahwa Annora telah tidur dengan orang lain dan orang itu adalah orang yang selalu memusuhi dirinya sendiri sedari mereka sekolah, bahkan dia juga pernah terang terangan mengatakan bahwa dia tertarik dengan kekasihnya, Annora, dan itu semakin membuatnya marah saat menemukan Annora tidur bersamanya. Aric merasa kepercayaannya di patahkan oleh Annora, menyebabkan hatinya terluka, meninggalkan rasa sakit luar biasa hingga dia memilih untuk mengakhiri hubungan mereka dan meninggalkan Annora tanpa ingin mendengar penjelasan Annora, karena dia tahu, tidak ada yang perlu di jelaskan oleh Annora saat mata kepalanya sendiri melihat Annora tertidur di sisi Laki-laki lain.
Setelah berpisahnya dengan Annora, kedua orang tuanya menjodohkan Aric bersama dengan putri rekan bisnis Ayahnya, awalnya Aric menolak namun rasa kecewa terhadap orang yang dicintainya membuat Aric pada akhirnya menyetujui perjodohan orang tuanya, hingga dia dan orang yang di jodohkan orang tuanya itu bertunangan. Namun, di saat itu semua telah terjadi Aric kembali bertemu dengan Annora yang mana perasaan masih cinta dan rasa benci itu menjadi satu, sehingga membuatnya melakukan hal yang tak terduga yang mana perbuatannya itu mungkin saja bisa membuatnya menyesal di kemudian hari.
Visual Aric Marson Edbert
Bagaimanakah kelanjutan kisah mereka yang di pertemuan kembali, dan bagaimanakah perasaan Annora saat mengetahui bahwa Aric telah bertunangan dengan perempuan yang di pilih oleh kedua orang tuanya?
ikuti kisah mereka dan jangan lupa kasih vote, like, komen, dan dukungannya. terimakasih 🙏🙏🙏🙏
Mode revisi ulang.....
buat yang baca kalian baca dari prolog sampe episode 6 ya terus langsung loncat ke episode 7 aja jangan baca yang judulnya part 8-23.
Bertemu kembali
Musim panas telah tiba, dedaunan berubah warna menjadi warna orange dan berjatuhan di sepanjang jalan, semilir aing menerpa rambut panjang seorang perempuan yang tengah berjalan dengan menunduk membaca sebuah buku di tangannya. Almeta Annora itulah dia, perempuan cantik keturunan china. Dia terlihat berjalan hendak pergi ketempat dirinya bekerja yaitu sebuah toko buku.
Jika biasanya dia berangkat lebih bagi, hari ini Annora berangkat lumayan siang sekitar jam sembilan lewat dua puluh menit. Kemarin dia sudah bilang kepada pemilik toko buku bahwa dirinya akan datang sedikit siang karena harus menjenguk ibunya dulu di rumah sakit, yang tengah sakit sudah dua tahun lamanya, hanya bertahan hidup dengan mengandalkan peralatan medis. Ibunya mengalami kanker stadium akhir, yang mana peluang untuk sembuh sangat kecil, namun Annora terus berusaha agar ibunya sembuh, apapun dia lakukan untuk mendapatkan biaya pengobatan ibunya, seperti siang hari sampe jam lima Annora akan bekerja di toko buku, lalu malamnya akan bekerja di sebuah hotel bintang lima sebagai pelayan.
Kini Annora sudah datang di toko buku di sambut dengan senyuman oleh ketiga teman kerjanya, dan memberikan satu kertas kepada Annora.
"Ini catatan dari madam melinda, katanya kita harus menata ulang kembali buku buku ini sesaui tanggala penjualan mereka, dan kira kira ini membutuhkan waktu seharian bahkan lebih" ucap temannya dengan menghela napas.
"Jadi tokonya di tutup dong," ucap Annora sembari tangannya membaca deretan aksara dan angka di kertas yang di pegangnya.
"Iya, kata madam tutup saja dulu, jadi kita bisa tenang membereskannya" ucap temannya lagi membuat Annora menggunakan kepalanya mengerti.
Setelah itu mereka bersama sama menata ulang kembali buku buku sesuai tanggal penjualnya sehingga menjelang sore buku itu masih banyak yang belum terta rapi jadi mereka memutuskan untuk melanjutkan besok saja, hanya sebagiannya karena sebagian lagi sudah rapi.
Kini Annora berjalan masuk kedalam hotel untuk melaksanakan pekerjaannya, sebelum itu Annora berganti baju menggunkan seragam pelayan hotel dan mulai mengantar hidangan yang di pesan pengunjung, namun kali ini Annora di suruh mengantarkan makanan kesebuah kamar VIP yang mana kamar itu di tempati oleh anak dari pemilik hotel, begitulah kata teman temannya, dan gilanya mereka menyuruh Annora yang melayani orang itu karena tahu jika Annora orangnya sangat konsisten dengan pekerjaannya tidak seperti mereka yang selalu merasa tergoda dengan pesona anak pemilik hotel dan membuat mereka malah kena semprot ujung ujungnya karena banyak keslahan.
"Semangat Annora!" kata teman temannya saat Annora mulai mendorong troli makanan keluar dari dapur hotel membuat Annora jengah melihatnya, dia jadi penasaran seperti apa sebenarnya anak pemilik hotel ini sehingga mereka sebegitu terpesona hingga mengakibatkan mala petaka.
Setelah berada di depan kamar, Annora menekan bel untuk memberitahukan orang yang ada di dalam sana bahwa dirinya hendak mengantar makanan, dan tak lama orang di dalam membuka pintu, namun seorang wanita bukan seorang pria seperti yang di jelaskan oleh teman temannya, Hingga suara berat terdengar dari dalam dan bertanya siapa yang datang.
"Pelayan yang mengantar makanan" ucap wanita di depan Annora dan mempersilahkan Annora untuk membawa makanan masuk sehingga Annora menurut, lalu setelahnya dia terdiam saat matanya melihat orang yang sangat dikenalnya tengah duduk di pinggiran ranjang dengan memainkan ponselnya. Tubuh Annora bergetar dengan dada yang begitu sesak saat kembali bertemu dengan sosok yang selama ini di rindukannya dengan penuh rasa bersalah di dalamnya.
"Ada apa? cepatlah letakan di meja sana!" ucap wanita tadi yang langsung membuat Annora sadar dan segera meletakan semua hidangan di atas meja dengan tangan sedikit gemetaran, apalagi saat dirinya tak sengaja melihat ke arah orang yang juga pasti mengenalnya. Dia menatap dirinya dengan tajam, sama seperti terakhir mereka bertemu, wajahnya menampakkan kebencian yang mendalam padanya.
"Aric ayo makan!" Ajak wanita tadi menghampiri Aric dengan tersenyum cantik, sedangakan Annora segera pergi dari sana setelah selsai menata semua hidangan.
Di depan pintu yang sudah tertutup, Annora meraba dadanya yang sesak, dan mengela napas untuk menangkan dirinya sendiri, lalu dia segera berjalan pergi dari sana untuk kembali kedapur hotel, dan sesampainya disana semua temannya memberondong dirinya dengan berbagai pertanyaan.
"Bagaimana Annora? kau baik baik saja? " tanaya temannya dan Annora hanya menganggukkan kepalanya sebagian jawaban.
"Tampan bukan dia? Tuan Aric Marson Edbert," ucap temannya dan memang benar bahwa tadi yang dirinya lihat Aric orang yang pernah ada di masalalunya.
"Jadi dia adalah anak dari pemilik hotel ini?" Tanya Annora dan temannya membenarkan, membuat Annora kini merasa was was.
"Kau tahu Annora, dia seorang pelukis yang sangat terkenal, semua lukisan yang dibuatnya mampu membuat semua orang tersihir oleh pesonanya, apalagi dalam setiap lukisannya mengandung makana tersendiri, sehingga jika kita melihat kita merasa ada dalam lukisan itu, mengagumkan bukan?" ucap Temannya lagi, sedangkan Annora kini pikirannya telah berlarian kemasalalu, tentu saja dia tahu bahwa Aric seorang pelukis karena dia yang menamai Aric sedari Aric belum menjadi pelukis terkenal, dan itu sekitar lima tahun saat Aric mencintainya, mengingat itu membuat Shella jadi merasa sedih.
"heiii Annora! malah mengong," ucap temannya mengibas ngibaskan tangannya di depan wajah Annora.
"i-iya ada apa?" ucap Annora kaget dan dia mengusap wajahnya kasar.
"yey, aku tahu kau juga terpesona kan sama tuan Aric? dia memang se mengagumkan itiu," ucap temanya lagi.
"tapi sayang dia sudah punya tuanangan," lanjutnya membuat Annora menoleh kepadanya dengan kaget.
"tuangan!" ulang Shella yang di benarkan Oeh temannya.
"iya sudah tunangan setahun yang lalu, tunangnya seorang model, tapi pertunangan mereka tidak banyak yang tahu, hanya orang orang inti saja yang tahu, kamipun tahu hanya karena bekerja disini, karena pertunangan mereka di adakan disini, " jawab temannya. Sedangkan Annora terdiam, ada rasa sakit saat mendengarnya. Hubungan mereka sudah berakhir lima tahun yang lalu dan mungkin Aric sudah melupakanya tidak seperti dirinya yang setiap hari selalu mengingat Aric dengan penuh rasa bersalah, dan jika ada kesempatan Annora ingin menjelaskan sesuatu yang belum di jelaskan dirinya kepada Aric karena dulu Aric tidak ingin mendengar apapun yang dia katakan.
****
Jam sudah menujukan angka sepuluh malam, dan Annora baru keluar dari hotel untuk segera pulang. seluruh tubuhnya terasa pegal karena bekerja hari ini cukup menguras tenaga, apalgi tadi di toko dirinya tak sempat beristirahat karena membereskan buku supaya cepat selesai namun pada akhirnya tetap saja tidak sesuai keinginan dia dan teman temannya.
Kini Annora berdiri di sisi jalan untuk memberhentikan taxi, namun dia malah di kagetkan oleh sebuah tangan yang menariknya masuk kedalam mobil dengan kasar dan yang lebih membuatnya kaget orang itu adalah orang yang sedari tadi terus berseliweran di pikirannya, Aric, Ariclah orangnya.
Bersambung....
Bukan dia yang dulu
Hiruk pikuk jalanan di malam hari membuat suasana menjadi terdengar bising. Namun, tidak dengan kehidupan di dalam mobil yang dikemudikan dengan sedikit cepat, mengabaikan ucapan dan dengusan kesal wanita di samping pengemudi, yakni Annora.
Annora sangat kaget saat tiba-tiba ada orang yang menariknya dengan kasar dan membawanya masuk kedalam mobil, bahkan semkin kaget saat tahu orang yang menariknya adalah Aric, pria di masalalunya. Annora ingin keluar dari mobil, namun sayang Aric telah mengunci mobilnya hingga pintu mobil tidak bisa di buka dan yang lebih anehnya dia hanya diam tidak memperdulikan rontaan Annora maupun ucapan Annora yang terus minta di keluar dari mobil.
Kuda besi beroda empat itu kini terparkir dengan gagah di besment apartemen elite, dan Annora tahu bahwa ini apartemen tempat tinggal Aric dulu, yang lebih memilih tinggal sendiri ketimbang tinggal di rumah megahnya bak istana.
Aric membuka mobilnya lalu turun dan membuka pintu mobil sebelah, tempat Annora duduk. Menarik kembali tangan itu membuat Annora meronta namun nihin itu tidak membuatnya terlepas dari genggaman tangan besar Aric, sehingga pada akhirnya dia di bawa masuk kedalam apartemen.
duk....
Suara punggung kecil Annora beradu dengan pintu saat Aric mendorongnya dan kini menghimpit dirinya di antara pintu dan tubuhnya, sedangkan matanya menatap Annora dengan tajam hingga tak lama sebuah senyuman tersemat di bibirnya, senyuman yang menakutkan bagi Annora saat melihatnya.
"Aric, tolong lepaskan aku!" Annora mencoba mendorong tubuh Aric tapi Aric sama sekali tak berpindah dari tempatnya dan kini malah mencengkram kedua tangan kecil Annora dan meletakanya di atas kepala, mencengkram kedua tangan itu dengan sebelah tangannya.
"Setelah berpisah sepertinya kau semakin baik Annora!" ucap Aric, suara beratnya berdengung indah di telinga Annora menciptakan rasa rindu yang tak tersampaikan selama ini.
"Tidak kusangka kita akan bertemu kembali, bagaimana sekarang kehidupanmu?" ucapnya lagi dengan mata bergulir meneliti setiap inci wajah Annora yang baginya masih tetap sama cantiknya seperti dulu, bahkan kini wanita yang berada di sampingnya semakin terlihat cantik.
"Seperti yang kau lihat." ucap Annora, matanya juga meneliti setiap pahatan pria tampan di depannya, sehingga kerinduannya semakin mendesak di dalam dada.
"Ternyata kehidupan seseorang yang telah menghancurkan hati seseorang yang telah mencintainya dengan tulus bisa jauh lebih baik ya, aku kira sebuah karma akan menghampirimu!" ucap Aric membuat Annora yang yang mendengarnya merasa sedih, karena Aric salah, kehidupannya kini jauh dari kata lebih baik setelah rasa bersalah itu masih tertinggal dengan indah dihatinya.
Annora hanya diam, tidak menjawab ucapan Aric, dia hanya memalingkan wajahnya dengan napas yang memburu menahan semua gejolak dihatinya. Sedangkan Aric tersenyum tipis melihatnya, lalu dengan pelan tangannya menyelusuri wajah cantik Annora dengan lembut, hingga kelembutan itu berubah menjadi sebuah cengkraman di dagu Annora.
"Lihat aku Annora!" perintahnya membawa wajah Annora untuk melihatnya.
"Lihatlah aku! apa kau masih ingat apa yang telah kau lakukan padaku lima tahun yang lalu," ucapnya dengan geram. Terus mengcengram dagu Annora hingga Annora merasakan nyeri di dagunya.
"Jawab!" ucapnya lagi dengan membentak membuat Annora kaget dan memejamkan matanya secara refleks.
"Tidak ada yang perlu aku jawab Aric! lebih baik sekarang lepaskan aku! aku ingin pulang." ucap Annora membuat Aric yang mendengarnya semkin geram, dan tanpa aba aba dia langsung mencium bibir Annora, meluma*nya dengan rakus serta menggigit bibir Annora agar terbuka, mengalahkan pertahanan Annora hingga bibirnya itu terbuka dan Aric tidak membung kesempatan itu, dia langsung mengobrak abrik mulut Annora dengan lidahnya, bahkan napas mereka memburu di setiap ciuman yang mereka lakukan.
Annora kehabisan napas saat ciuman Aric terus berlanjut membuatnya meronta, mencoba memukul punggung Aric, namun Aric tidak memperdulikan rontaannya terus mencium bibir Annora dengan rakus sekan tengah kehausan di triknya matahari siang hari.
"engh.....! Annora melenguh saat tangan Aric merambat ke dadanya dan meremas pelan kedua miliknya sehingga membuat Annora dibuat kelimpungan, sebuah sensasi yang baru di raskannya. Aric yang melihatnya segera menghentikan kegiatannya dan tersenyum tipis dengan memandang Annora penuh rasa jijik.
"Lihatlah Annora, kau begitu menikmati ciumanku, tapi masih bilang lepaskan," ucapnya.
"terlihat sangat munafik bukan? pasti selama ini kau selalu bermain dengan banyak pria lain sehingga lenguhanmu tadi sangat terdengar begitu berpengalaman." ucapnya lagi membuat wajah Annora memerah dengan mata bergulir menatap Aric, tidak menyangka Aric akan mengatakan itu padanya.
Saat merasa Aric tak memegang tanganya lagi Annora mendorong tubuh Aric, hingga tubuh Aric sedikit menjauh darinya dan dengan cepat dia membuka pintu apartment hendak pulang, namun pintu itu tidak bisa di buka dan Annora tidak tahu kode pintunya. Annora berbalik melihat ke Arah Aric yang masih tersenyum mengejek padanya.
"Tolong buka pintunya! biarkan aku pergi!" mohon Annora namun Aric hanya diam dan melangkah maju mendekati Annora, kembali menghimpit tubuhnya.
"Apa yang akan kau berikan jika aku membiarkanmu pergi dari sini?" ucapnya, membuat Annora kembali menatap mata tajamnya.
"Apapun, tapi tolong aku harus pergi" ucap Annora. Tubuhnya terasa lelah sekarang, setelah bekerja seharian di tambah lagi harus bertemu dengan Aric hingga bisa sampai disini sungguh Annora butuh istirahat.
"Apapun?" ucap Aric, bibirnya masih tertarik tapi Annora tahu itu sebuah senyuman yang sangat menakutkan.
"Iya apapun, tapi tolong biarkan aku pulang!" ucap Shella hingga dia di kagetkan dengan suara ponselnya yang bergetar dan dengan cepat dia membuka ponselnya. ternyata tessy temannya mengirim pesan, memberi tahu bahwa ibunya keadaan ibunya tiba-tiba memburuk membuat Annora yang membacanya menjadi panik.
"Tolong Aric! biarkan aku pergi! aku mohon," ucapnya. melihat kearah Aric dengan penuh permohonan, ibunya sedang tidak baik baik saja sekarang dia harus segera kerumah sakit.
"Baik, aku akan membiarkanmu pulang tapi tidurlah dulu denganku Annora!" ucap Aric mantap Annora dengan tajam, sedangkan Annora tercengang dengan permintaan Aric, kenapa Aric bisa menjadi seperti ini.
"Apa kau gila!" ucap Annora marah, namun Aric malah tertawa membuat Annora semakin bingung sungguh Aric yang dulu tidak ada di diri Aric sekarang, semuanya benar-benar berubah.
"Kenapa? itu hanya sebuah permintaan kecil, bukankah kau sudah pernah tidur dengan pria lain Annora, apa kau lupa? jadi tidak ada salahnya aku meminta itu bukan, jangan sok suci!" ucapnya. Membuat hati Annora sakit mendengarnya, dia merasa begitu di rendahkan oleh Aric.
"Aric kumohon jangan gila! tolong biarkan aku pergi!" ucap Annora, matanya sudah berembun menahan air mata yang mendesak ingin jatuh
"kubilang aku akan membiarkanmu pergi, asal kau mau tidur denganku, dan tenang saja aku akan membayarmu!" ucapnya lagi, meruntuhkan pertahanan Annora yang tidak ingin air matanya jatuh, namun kini air mata itu berjatuhan mewakili betap sakitnya hatinya, perkataan Aric sungguh membuat dirinya sakit.
Bersambung.....
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!