Yuang Fengying adalah remaja yang berasal dari sebuah wilayah kecil, Dia terpaksa meninggalkan tempat hidupnya untuk lari dari ancaman dan menghindar dari kejaran musuhnya.
Dengan kultivasi yang sangat rendah bagi wilayah yang baru di jumpai nya itu, membuat remaja tersebut harus bisa bertahan dari segala ancaman dan serangan yang ada.
Tingkatan kultivasi di alam ini di awali dari :
Alam Berdaulat Dasar
Alam Berdaulat Menengah
Alam Tinggi Berdaulat
Alam Jiwa Berdaulat
Alam Langit Jiwa Berdaulat
Alam Langit Sejati Berdaulat
Langit Superior Berdaulat
Semua tingkatan tersebut di bagi dalam sembilan level.
*POV Yuang Fengying*
Apa yang ku lakukan di alam ini?, tentu saja menghindar dari kejaran musuh musuh ku.
Sebab jika aku tetap berada di benua Tanah Tengah, pastinya aku akan ditangkap, dibunuh dan semua yang ku miliki akan di rebut paksa.
Selain itu juga akan membahayakan kedua orang tua ku dan orang orang yang ku kenal lainnya, seandainya aku berhasil bertahan di sana.
Tunggu dulu, Tanah Tengah? Benua Tanah Tengah?, oh shiet..!Sesungguhnya yang di katakan orang dengan menyebut tanah tengah sebagai benua adalah sebuah kesalahan besar, benar benar salah.
Ya, Tanah Tengah itu tak lebih hanya sebuah titik debu di luasnya bentangan alam ini, karena benua yang sesungguh nya adalah yang aku pijak saat ini.
Saat ini aku sedang berada di Benua Dong, satu dari lima benua yang sesungguhnya, dan masalah ini baru ku ketahui akhir akhir ini.
Tempat ini benar benar sebuah benua yang sesungguhnya, karena luas wilayah dari daratan ini sungguh tak terkira dan tak terbayangkan.
Jika kita ingin mengarungi nya dari ujung ke ujung benua, konon di butuhkan waktu normal seratus tahunan perjalanan, itupun dengan kecepatan setara 150 mil/jam, sungguh wilayah yang sangat luas bukan?
Beruntungnya aku memiliki Gelang Giok Cahaya, yakni sebuah alat yang mampu menteleportasikan diri ku, meski dalam beberapa jarak tertentu.
Alat ini bisa membantu membawa ku kemanapun yang ku inginkan dengan lebih cepat, jika di banding lari atau terbang biasa.
Saat ini aku sudah makin mahir menggunakan alat teleportasi ini.
Bahkan dengan peningkatan kultivasi ku di alam Berdaulat, benda ini juga makin meningkat fungsinya.
Dengan kultivasi ku saat ini waktu pengoperasian Gelang Giok Cahaya, benda ini bisa menampilkan sebuah layar kotak atau jendela bercahaya yang bisa menunjukkan ke arah mana saja tempat yang ingin ku tuju.
Layar jendela kotak cahaya ini ku sebut dengan 'layar hologram', berada di sudut kiri pandangan ku.
Nama itu sesuai dengan yang tertulis di sudut layar tersebut saat di aktifkan.
Saat aku mengaktifkan gelang tersebut, secara otomatis akan terpampang sebuah jendela kotak bercahaya yang tertulis layar hologram di sudut kiri pandangan ku itu.
Dari tampilan layar ini terlihat sebuah bulatan dengan tanda panah di empat sisinya.
Tanda panah itu adakah empat arah mata angin, dan aku tinggal membayangkan dalam pikiran ku jika ingin berpindah, seperti maju.. mundur... kiri.... kanan...ataupun Utara... Selatan... barat.. dan timur...
Pokoknya hanya aku yang tahu, bagaimana mengoperasikan benda artefak teleportasi tersebut sebaik ini.
Dalam tiap kali perpindahan teleportasi jarak terdekatnya adalah sepuluh mil jauhnya, dan jarak terjauh yang bisa dilakukan saat ini baru seratus mil saja, itu tergantung bagaimana kemampuan ku mengontrol kekuatan spiritual yang aku kerahkan, karena jika tak tepat pasti akan bergeser lokasi perpindahan ku.
Apa yang harus ku lakukan di alam ini? Tentu saja mencari sebuah koloni atau kelompok.
Mengapa harus mencari koloni atau kelompok? Selain karena untuk berlindung dan mengembangkan diri tentu saja untuk bersosialisasi.
Manusia adalah makhluk sosial, semandiri mandiri kita tetap butuh orang lain untuk hidup dan berinteraksi.
Apa jadinya jika kita hidup sendiri dalam satu wilayah tanpa ada satupun manusia lain dalam ratusan tahun usia hidup nya, pasti bosan bukan?.
Oh iya, berbicara tentang usia seseorang, saat ini usiaku lima belas tahun, ranah kultivasi ku berada di Alam Berdaulat Dasar itupun berada di level permulaan tepat nya level satu, tapi daya tempur ku tentu saja lebih dari tingkatan ini.
Jika di alam ini, seseorang yang memilik kultivasi di bawah ranah Berdaulat di anggap sebagai orang awam atau orang biasa.
Mereka di perlakukan sebagai orang yang tak bisa berkultivasi dan tentu saja jumlah nya juga banyak.
Mereka berprofesi sebagai pelayan, petani, pedagang dan profesi lain yang tak mengandalkan kekuatan fisik bertarung.
Dengan usiaku yang masih muda aku percaya masih mampu untuk meningkatkan kultivasi ku ke ranah yang lebih tinggi.
Setelah seseorang mencapai ranah kultivasi alam Berdaulat usia hidup nya bisa mencapai lima ratusan tahun atau bahkan lebih, dan itu sudah biasa di sini.
Bahkan jika kultivasi nya bisa mencapai puncak alam Berdaulat, usianya bisa mencapai seribu tahun.
"Woow..keren ...," hanya itu yang ku katakan saat mendengar berita ini pertama kali nya.
Di tempat ku yang dulu saja seseorang yang sudah mencapai tingkatan Kuasa Sejati bisa memperpanjang usianya hingga dua ratusan tahun lebih.
Ngomong ngomong tentang kelompok atau koloni, sudah hal yang biasa jika ada orang yang ingin bergabung menjadi anggota kelompok yang lebih kuat, begitu juga dengan ku.
Kenapa harus kelompok yang lebih kuat?, karena dengan kelompok yang kuat kita bisa mendapatkan dukungan dan fasilitas untuk menunjang peningkatan kultivasi dengan cepat.
Dengan kelompok yang kuat, kita akan di mudahkan dengan sarana dan prasarana penunjang untuk meningkatkan kekuatan kita.
Dan itu bukan hal yang mudah, jika harus bergerak sendiri itu tentu saja sulit.
Selain itu dengan menjadi bagian dari kelompok yang kuat maka kita akan terlindungi serta mampu bertahan hidup dari keras nya ancaman yang ada di alam ini.
Dengan menjadi anggota kelompok kuat, kita tidak akan mudah di tekan oleh lawan.
Biasanya kekuatan seseorang akan menimbulkan dilema, seperti pisau bermata dua.
Seseorang itu bisa di hormati dan di puja, namun bisa juga di buru untuk di musnahkan karena di anggap ancaman.
Semakin kuat kelompok kita maka semakin tak tersentuh lah kita.
_______
Jangan lupa dukungannya...
Saat ini aku berada di sebuah hutan kecil, lokasi itu berada di pinggiran dari Benua Dong.
Kecil di sini tentu saja sangat luas jika di bandingkan dengan hutan yang ada di tempat ku yang dahulu.
Bentang alam hutan kecil disini bisa mencapai ribuan mil persegi luas nya.
Hutan ini bernama hutan kota Shoushi, karena berada dalam kekuasaan kota besar Shoushi.
Bagaimana aku bisa berada di hutan ini? Itu juga karena keberuntungan dari surga untuk ku.
Aku di teleportasi kan dan muncul di sini.
Saat itu, setelah aku berhasil lolos dari pertempuran melawan pria berbaju katun dengan luka cukup parah, aku kembali ke desa asal ku yakni desa di distrik sebelas.
Meski aku terbilang luka parah saat melawan pria tua itu, namun aku masih jauh lebih kuat di banding orang orang Tanah Tengah apalagi orang orang distrik sebelas.
Hari hari ku di desa Bunga Abadi, ku lalui bersama orang orang yang ku sayangi, ayah, ibu dan orang orang di desa ku.
Entah berapa bulan kebahagiaan itu berlangsung, tiba tiba Kristal Pagoda Dewa bergetar sangat hebat seperti memanggil ku untuk masuk ke dalam nya.
Dan aku pun kembali masuk ke alam Pagoda Dewa itu.
Begitu aku tiba di alam yang ada di kristal pagoda dewa, tepatnya di lantai pertama Pagoda Dewa, sosok bercahaya atau sang Penjaga warisan kembali menghampiri ku.
Masih ingat kan dengan sosok ini? ya, sosok ini adalah sosok yang sama dengan sosok asap hitam waktu itu.
Sosok ini memang bisa berubah ubah wujud nya, jadi jangan kaget.
Lewat sosok bercahaya itu aku di haruskan untuk pergi dari tanah tengah guna menghindari kejaran musuh yang bahkan jauh lebih kuat dari pria berbaju katun, yakni beberapa 'utusan' lain dari atasan pria tua itu atau biasa di panggil 'Tuan Penguasa', utusan itu konon bernama kelompok Bayangan Kegelapan.
Tapi sebelum itu aku di minta mengambil sebuah warisan lainnya di sebuah tempat yang pernah ku datangi dahulu saat di perguruan Bukit Bayangan, tempat itu adalah sungai di daerah larangan.
Karena kebaikan penunggu tempat tersebut lah aku di bantu untuk di teleportasi ke Benua Dong ini setelah berhasil mengambil sebuah warisan di sana.
Warisan itu adalah sebuah kristal penguat unsur elemen Air-Es, yang bahkan sampai saat ini belum bisa aku serap kekuatan nya karena masih belum lengkap nya artefak pendukung untuk itu.
Sungai itu berada di hutan Bayangan yang lokasinya ada di belakang dari perguruan Bukit Bayangan.
Hampir seluruh wilayah sungai Larangan berada dalam kuasa sosok kuat yang ku panggil dengan panggilan Master Krook, mengapa aku memanggilnya demikian karena sosok itu hampir mirip seekor Katak dengan ukuran raksasa.
Untuk menopang kehidupan ku di hutan ini aku mesti berburu, semua ini ku lakukan juga sambil mempelajari bentang alam di sini.
Memetakan dan meneliti semua yang ku temui, karena pasti di tempat ini semua berbeda dengan tempat asalku.
Berbeda? Jelas, tanaman tanamnnya saja jauh lebih tinggi dan lebih besar, begitu juga dengan binatang binatang nya, lebih liar, kuat dan lebih buas.
Tapi aku tidak kaget dengan itu semua, karena di alam Pagoda Dewa tanaman tanamannya lebih besar dan lebih tinggi lagi dari ini.
Aku terus bergerak dan menyusuri hutan dengan arah tak pasti, karena memang tak ada arah yang harus ku tuju dalam waktu tergesa-gesa.
Yang aku tahu tujuan ku hanya satu saat ini, yakni menemukan sebuah kelompok dan berusaha untuk menjadi anggota nya.
Kelompok tersebut bernama kelompok Awan Melayang.
Nama kelompok Awan Melayang kudapat kan dari sosok hebat yang telah menolong ku yakni master Krook itu.
Aku tak tahu nama sebenarnya dari Master Krook tersebut, karena dia tak pernah memberitahukan siapa nama asli nya.
Tiap kali kami berinteraksi dia hanya mengajarkan sebuah jurus dan ilmu lain untuk ku pelajari.
Aku memangilnya Master Krook karena perwujudan sosok ini hampir sembilan puluh persen mirip katak, semua anggota badannya seperti binatang katak, hanya permukaan tangan dan kaki nya saja yang mirip manusia, bahkan kakinya memakai sepatu besi dengan model seperti sepatu manusia pada umumnya, aneh bukan?
Master Krook juga yang menyarankan dan memindahkan ku ke benua ini, lalu menyarankan ku juga untuk bergabung dengan kelompok Awan Melayang.
Lewat sosok ini pula aku tahu tentang rahasia yang ada pada diriku, terlebih apa yang ada di kedalaman Jiwaku, yakni Kristal Pagoda Dewa beserta segala kekuatannya.
Kembali membahas kelompok Awan Melayang, menurut Master Krook hanya kelompok tersebut lah yang mungkin bisa menolong dan membantu menghadapi 'pengejar ku'.
Hanya saja di mana kelompok itu berada tak ada yang tahu pasti nya, katak raksasa itu hanya berpesan agar aku meningkat kan diri untuk menjadi kuat kemudian mencari kelompok ini.
Kelompok tersebut pasti ada di tempat tempat besar dan ramai.
________
Jangan lupa dukungannya...
Di sebuah hutan yang sangat luas dengan pepohonan yang sangat rapat serta tinggi besar, terlihat sebuah bayangan yang melesat dan meloncat loncat di rimbunnya tanaman ini.
Sosok yang masih sangat muda tersebut berpindah dari satu dahan pohon ke dahan pohon lainnya.
Sosok itu adalah Yuang Fengying, remaja itu berpindah sangat hati hati dari satu tempat ke tempat lain.
Dengan kultivasi nya saat ini yakni di ranah Alam Berdaulat Dasar level satu, remaja itu harus penuh waspada saat mengintai sebuah tanaman herbal yang mampu meningkatkan kultivasi nya.
Sedikit salah langkah saja, nyawa menjadi taruhannya.
Tanaman itu adalah pohon buah Persik Seribu Rupa, sebuah tanaman yang mampu meningkatkan kultivasi seseorang meski hanya beberapa level saja.
"Sial, binatang binatang itu sungguh menjaga pohon itu dengan ketat." Yuang Fengying mendengus saat kawanan kera sebesar manusia terlihat mondar-mandir di sekitar pohon tersebut.
Buah persik yang sudah terlihat mulai matang di beberapa dahannya itu nampak di jaga kawanan kera dengan jambul merah di kepalanya.
Kera Jambul merah adalah koloni hewan buas yang sedikit memiliki kecerdasan, meski tak secerdas hewan iblis atau monster siluman.
Biasanya mereka membentuk koloni yang terdiri dari beberapa personil saja, paling paling hanya ada belasan kera.
Nampak nya para kera ini juga menunggui buah persik tersebut matang, dan saat ini sudah terlihat beberapa buah yang matang namun mereka belum juga memanen nya.
"Aku membutuhkan setidaknya satu buah Persik Seribu Rupa itu untuk menggenapi penyerapan kristal Inti Air-Es yang ku dapatkan dari sungai Larangan." remaja itu mengawasi binatang binatang itu dari balik pepohonan.
Sesungguhnya selain buah tersebut masih ada dua item lagi yang harus di dapatkan oleh Yuang Fengying untuk mendukung proses penyerapan kristal inti Air-Es itu, yakni Rumput Salju Duri Emas serta Darah Merak Putih yang memiliki unsur es.
Saat Yuang Fengying masih mengintai keberadaan buah persik seribu rupa dari persembunyiannya, tiba tiba terdengar raungan binatang buas lainnya.
"Grooaaarr..!."
"Hah, apa itu?."
Dari rerimbunan pepohonan terlihat beberapa ekor kera dengan jambul berbeda terlihat mulai mendekat.
"Roaaar...!"
"Roaaaar..!"
Kera kera itu terlihat saling berteriak, dan memukul mukul dadanya, nampaknya kedua kelompok itu saling menantang.
"Apa yang terjadi?, apakah mereka saling bermusuhan?."
"Roaaar..!," seekor kera berjambul putih yang merupakan kelompok yang baru datang, berteriak dan terlihat meloncat ke arah pohon buah persik seribu rupa.
Namun dari kelompok kerja berjambul merah juga ada yang meloncat seperti menghadang kera tersebut.
Dua kera itu langsung terlibat dalam pertarungan sengit, saling hantam, saling gigit dan saling cakar.
Tak hanya dua ekor kera itu saja, kali ini hampir semua kera lainnya juga sudah saling bertarung.
Pertarungan itu sungguh sangat mengerikan, karena kekuatan kera kera itu ternyata sungguh luar biasa.
Pepohonan yang terlihat besar dan tinggi bahkan bisa di cabut oleh kera kera itu untuk di jadikan senjata menghantam kera lainnya.
"Wah kekuatan yang luar biasa..!." Yuang Fengying jelas tak bisa menutupi kekaguman nya.
Bayangkan saja kera setinggi dua atau tiga meter itu mampu mencabut batang pohon dengan diameter hampir satu meter dan tinggi puluhan meter.
"Grooaaarr...!." Satu kera yang berukuran paling besar dari jambul putih meloncat ke atas pohon persik seribu rupa.
Kera itu langsung mendekati buah yang warnanya merah gelap karena menandakan paling matang.
Weess...
Sabatang pohon yang cukup besar dilempar kan, dan meluncur ke arah kera Jambul putih yang paling besar itu, mencoba mencegah nya untuk memetik buah persik seribu rupa yang paling matang.
KRAAK....
Seperti memiliki indra yang sangat tajam, tanpa menoleh kera itu langsung menghantam batang kayu yang meluncur ke arahnya, dan langsung meledak.
BAAMM....
Yuang Fengying yang berada di balik pepohonan sampai geleng geleng kepala, melihat kekuatan binatang binatang itu.
Kekuatan mereka setingkat dengan manusia dengan kultivasi di ranah Kuasa Sejati pertengahan, padahal itu hanya binatang buas biasa bukan binatang iblis.
"Sungguh kekuatan yang berbeda dengan binatang di tempat asal ku."
Pertarungan kian lama kian seru, masing masing pihak sudah berjatuhan banyak korban, tapi tentu saja korban paling banyak berasal dari kera berjambul merah.
Apalagi saat kera yang paling besar badannya, kini mengamuk dan menyerang dengan membabi buta terhadap kera yang menjadi lawan lawan nya.
"Grrhhh....!." Kera itu menggeram makin keras saat lawan lawannya kini tumbang menjadi mayat, sementara itu sisa kera jambul merah yang tersisa sudah tercerai berai melarikan diri.
Saat ini hanya tersisa beberapa kera berjambul putih dengan pemimpin nya.
"Graaaookgg..!."
Tiba tiba kera itu menoleh ke arah Yuang Fengying yang masih bersembunyi dan menonton pertarungan tersebut.
"Eh, mungkinkan..?." Yuang Fengying terkejut, tak mengira keberadaan nya bisa di ketahui pemimpin kera berjambul putih.
"Grooaaarr..!." kera setinggi lima meter itu meloncat meninggalkan kawanannya, meloncat ke arah dimana Yuang Fengying berada.
"Sialan...!." Yuang Fengying mengumpat kesal, karena kera itu kini menghantam pohon yang menjadi tempat persembunyian remaja tersebut.
"Grrooaaaarr....!." kini kera besar itu sudah berhadapan dengan Yuang Fengying setelah pohon penghalang itu musnah.
Begitu jarak keduanya tinggal beberapa meter, binatang itu langsung menghantam kan lengannya.
Weeeng....
Gelombang kekuatan langsung melesat ke arah Yuang Fengying, remaja itu sedikit memiringkan tubuhnya menghindari lesatan energi dari pukulan kera tersebut.
BAAMM....
Hantaman kera itu meleset dan mengenai pepohonan yang ada di belakang nya.
Beberapa pohon langsung tumbang dengan batang pecah terkena lesatan energi itu.
"Binatang sialan...!." Yuang Fengying melesat maju membalas serangan tersebut.
BAAM...
Dengan mengerahkan hampir seperempat tenaganya Yuang Fengying menghantam dada binatang itu.
"Roooooar..!."
Kera itu menjerit keras, namun Yuang Fengying juga tersentak kaget saat dirinya merasa seperti memukul benda yang benar benar liat. "Eeh.., tubuh ini."
Saat itulah kera kera jambul putih lainnya mulai berdatangan mengurung Yuang Fengying, tapi itu tak mengapa berarti buah persik seribu rupa aman tak di petik anak buah pimpinan kera ras jambul putih.
"Karena kalian sudah berkumpul maka terima lah kematian mu..!." Yuang Fengying membuka tangannya, lalu pedang Pelangi muncul di genggaman remaja tersebut.
SLAAASSH...!
Dengan kultivasi Yuang Fengying yang berada di ranah Alam Berdaulat Dasar, serta senjata pusaka pedang Pelangi, memotong badan kera kera yang sangat kuat itu seperti memotong roti saja.
"Rrrhgggh.."
"Rrrrrhhh..."
Kera kera itu berguguran tubuhnya terpotong menjadi dua bagian dan langsung mati.
"Akhirnya.." senyum terpancar di bibir remaja tersebut, kali ini dia berhasil mendapatkan salah satu buah pendukung untuk mengaktifkan kristal berunsur Air-Es nya.
Bukan hanya itu, remaja tersebut juga memanen beberapa inti jiwa binatang yang berhasil di bunuhnya, meski harganya mungkin sangat murah di alam ini.
__________
Jangan lupa dukungannya...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!