NovelToon NovelToon

Kesalahan Satu Malam

KSM_BAB 1 (REVISI)

KALAU ADA TYPO BOLEH LANGSUNG KOMEN YA MUMPUNG CERITA INI MASIH ON GOING JADI AKU FOKUS KE CERITA INI DAN KOMEN KALIAN SEMUANYA.

KALAU UDAH TAMAT BAKALAN LAMA BUAT REVISINYA KARENA SUDAH ADA CERITA BARU YANG AKU FOKUSIN, DAN REVISI CERITA TAMAT TUH JAUH LEBIH SUSAH KARENA HARUS BACA ULANG DAN KADANG LUPA SAMA ALUR CERITA TULISAN SENDIRI, PASTI BAKALAN REVISI NAMUN HARAP BERSABAR KALAU CERITA UDAH TAMAT YA 🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻

🥕🥕🥕

Alena Angelia gadis cantik berusia 24 tahun, dia hanya lulusan SMA. Ingin melanjutkan kejenjang kuliah namun dia tidak memiliki biaya karena pasti butuh biaya yang tidak sedikit.

Dia memiliki kakak laki-laki bernama Dimas Pratama yang sudah menikah dan memiliki seorang anak perempuan cantik berusia lima tahun.

"Alena kamu bentar lagi berangkat kerja ya?" tanya sang ibu bernama Melly.

"Iya bu, bentar lagi Alena mau berangkat, ibu mau nitip apa?" tanya Alena.

"Ibu gak nitip apa-apa sayang, yang penting kamu sehat sehat aja ya."

"Iya bu pasti, bapak lagi ke kebun ya bu?" tanya Alena.

"Iya seperti biasa sayang."

"Ya udah kalau gitu Alena pergi dulu ya bu." ucap Alena berpamitan.

"Hati-hati ya."

Kebetulan rumah Alena berada di pinggiran kota sehingga masih banyak sawah-sawah dan kebun-kebun di sana, dan ayah Alena bernama Joni menjadi buruh tani untuk mencukupi kebutuhan anak istrinya.

Alena bekerja di sebuah toko bunga, dia sudah bekerja di sana cukup lama.

"Eh Alena di suruh mbk Ida ke ruangannya." ucap Mita rekan kerjanya yang entah dia sangat tidak suka sekali dengan Alena.

"Alena ini gaji kamu ya, saya sangat suka dengan cara kerja kamu hingga toko saya meningkat penjualan nya." ucap mbk Ida karena setelah Alena datang tokonya sangat banjir pesanan.

"Mbk ida bisa saja, makasih ya mbk."

Setelah itu Alena pun kembali melanjutkan pesanan nya.

Ting

Suara bel pintu berbunyi menandakan ada pelanggan masuk.

"Selamat siang nyonya ada yang bisa saya bantu?" tanya Alena dengan sopan saat ada wanita paruh baya yang sangat elegan berdiri di depannya.

"Mbk saya mau bunga mawar merah seperti ini untuk anniversary pernikahan saya." ucap wanita paruh baya tersebut.

"Baik nyonya akan saya siapkan." ucap Alena.

Sedangkan wanita paruh baya tersebut melihat ke arah Alena yang menurutnya sangat cantik bahkan anggun sekali.

"Kamu cantik sekali nak, apakah kamu punya pacar?" tanya wanita paruh baya tersebut.

"Tidak nyonya, saya masih ingin membahagiakan orang tua saya." ucap Alena dengan sopan dan ramah.

"Wah mulia sekali kamu nak, kalau kamu mau saya bisa jodohkan kamu sama anak saya, kebetulan dia juga masih singel dan baru berusia 27 tahun." ucap nyonya tersebut.

"Terima kasih tawarannya nyonya tapi saya masih ingin sendiri, nyonya ini bunganya sudah selesai." ucap Alena mengalihkan pembicaraan mereka.

"Oh sudah ya, wah cantik sekali ini sayang. Berapa harganya?"

"150 ribu saja nyonya."

"Secantik ini cuma 150 ribu saja, ini ya cantik kembalinya buat kamu." ucap nyonya tersebut memberikan uang dua lembar berwarna merah.

"Nyonya tidak usah."

"Udah kamu ambil saja, anggap sebagai rejeki."

"Kalau begitu terima kasih nyonya."

Setelah itu nyonya tersebut pun pamit pergi, Mita yang dari tadi melihat interaksi mereka merasa kesal, dan entah tiba-tiba ide gila muncul di pikirannya.

Segera dia menghubungi temannya untuk menjebak Alena dan menyingkirkannya dari sini.

Sore hari nya saat toko sudah tutup dan mbk Ida juga sudah pulang, Mita pun mulai melancarkan aksinya.

"Alena lo di suruh mbk Ida buat ke alamat ini." ucap Mita memberikan sebuah kertas berisi alamat.

"Ini apa mit?"

"Ini di tengah kota mit, jauh banget sama sini." ucap Alena.

"Udah dateng aja gak usah protes bisa gak sih." sentak Mita kemudian pergi meninggalkan Alena.

"Ya tuhan Alena sabar Alena."

Setelah itu Alena pun pergi ke alamat yang Mita berikan kepadanya karena bagiamana pun dia sangat menghormati mbk Ida, takut jika dia telat akan mengecewakan mbk Ida.

🥕🥕🥕

Di sisi lain seorang pria tampan bernama Alvaro Gavril Adalvino atau biasa dipanggil Alvaro, pria berusia 27 tahun dan masih singel ini adalah pewaris Kerajaan SKY Grup karena dia adalah laki-laki satu-satunya di keluarga Adalvino.

Ibu nya bernama Ratna Adalvino dan papa nya bernama Dion Adalvino, dia juga memiliki adik bernama Mikaila gavrila Adalvino yang sekarang ini masih duduk di bangku SMA kelas 2.

Sekarang ini Alvaro berada di sebuah club milik sahabatnya, dia baru saja melihat sebuah pengkhianat.

"Sabar bro gw tahu itu pasti sulit, tapi gw yakin kalau Mayang pasti bakalan dapat ganjaran nya karena sudah mengkhianati elo." ucap Lucas sahabat sekaligus pemilik club tersebut.

"Iya bener apa yang di ucap sama Lucas Al." lanjut Daniel sahabatnya juga seorang dosen di kampus ternama.

"Gw bakalan balas dendam sama Mayang, elo lihat aja nanti." ucap Alvaro penuh kebencian.

"Eh itu bukannya Alvaro ya si pebisnis sukses itu?" tanya salah satu ja*ang yang berada di sana.

"Gila tubuhnya keker banget gak sih, gw jadi pingin cobain deh." ucap yang lainnya.

"Gimana kalau kita jebak aja, nih gw bawa obat." ucap salah satunya sambil menunjukkan sebuah obat peran*sang.

Kemudian salah satunya pun mengambil minuman dan memberikan kepada Alvaro setelah obat itu di masukkan pastinya.

Alvaro tanpa sadar pun mengambil minuman tersebut dan meneguknya hingga habis.

"Yah kok malah pergi," ucap salah satu j*lang di sana padahal dia ingin menikmati tubuh Alvaro.

"Yah gagal deh padahal tuh obat efeknya mantab banget." ucap salah satu j*lang lainnya.

Sedangkan Alvaro setelah itu dia memilih untuk menuju ke hotel terdekat yang biasanya dia sewa kalau dia habis mabuk-mabukan.

"Akkkkkk kenapa dengan tubuhku?!" tanya Alvaro merasa ada yang aneh dengan tubuhnya.

Dia merasa kepanasan, sampai di hotelnya dia langsung menuju kamar yang biasa dia gunakan.

"Sial, ada yang memasukkan obat ke dalam minuman ku tadi." gerutunya kemudian mengingat-ingat ada yang memberinya minuman.

"Awas kaliannnnnn!" pekik Alvaro saat sudah sampai di dalam lift menuju ke kamarnya.

Dalam lift hanya ada dia dan juga seorang gadis siapa lagi kalau bukan Alena yang sudah sampai di sebuah hotel tempat di mana katanya mbk Ida mencarinya, padahal itu hanya tipu muslihat Mita yang ingin merusak hidup Alena dengan menyuruh temannya merusak Alena.

'Aduh kenapa ya tuan ini kok lihatnya gitu banget.' gumam Alena di dalam hatinya.

Sedangkan Alvaro yang sudah di balut dengan nafsu pun sudah tak tahan dan akhirnya segera menarik tangan Alena ke dalam pelukannya.

"Akkk tuan apa yang anda lakukan?!" teriak Alena sambil memberontak agar Alvaro melepaskan pelukannya.

"Maafkan saya nona tapi saya sudah tak tahan." ucap Alvaro kemudian lift terbuka di lantainya.

Alvaro langsung menggendong Alena menuju ke kamar nya dan membanting tubuh Alena dengan kasar, Alena berusaha untuk memberontak, jujur dia sangat ketakutan sekali sekarang ini, Alvaro terus mencium bibir Alena dengan kasar, first kiss Alena yang di ambil dengan kasarnya.

"Manis." ucap Alvaro kemudian melanjutkan aksinya.

Alvaro seperti menulikan pendengaran nya dan terus menyerang Alena, hingga akhirnya dia menjebol sesuatu yang sudah Alena jaga selama ini, aset berharga yang Alena jaga untuk suaminya kelak namun sekarang sudah tidak ada lagi.

Hingga pagi menjelang Alvaro terus saja memborbardir tubuh Alena hingga Alena kehabisan tenaga, apa lagi dia terus saja memberontak dan menangis.

Entah sudah berapa kali Alvaro menyemburkan bibit unggulnya ke dalam rahim Alena, dan terakhir kali nya melakukan pelepasan Alvaro langsung tepar di samping Alena yang sudah seperti patung hidup.

Alena menangisi nasibnya yang sangat malang sekali, niat hati dia ingin menemui mbk Ida malah terjadi hal yang menjijikkan baginya.

Ini adalah sebuah kesalahan satu malam yang sangat fatal, bagaimana jika keluarganya tahu pasti mereka akan sangat kecewa.

.

.

Bersambung.....

Hai guyssss aku kembali jih,, sorry untuk cerita kemarin aku hiatusin sebentar yaaaaa🙏🏻🙏🏻🙏🏻

KSM_BAB 2 (REVISI)

Setelah di rasa pria dia sampingnya itu tepar, Alena pun menuju ke kamar mandi sambil memunguti pakaiannya yang berserakan bahkan sudah tidak berbentuk karena perlakukan kasar pria yang sama sekali tak Alena kenal.

Belum juga dia berdiri Alena sudah merasa sangat sakit di bagian inti bawah nya, ini adalah kali pertama dia melakukan hal tersebut dan dengan kasar pula membuat alena kesakitan.

"Ayah, ibu maafkan aku." ucap Alena dalam kamar mandi sambil terus menangis.

Dia sudah kotor, dia jijik sendiri melihat tubuhnya yang sudah banyak tanda-tanda di ciptakan karena pertempuran tadi malam.

Dia menggosok semua bekas-bekas di tubuhnya walaupun tak hilang sedikit pun.

Setelah beberapa saat Alena pun keluar dengan tertatih-tatih, dia hanya melihat sekilas pria yang sudah merenggut keperawanan nya.

Dia pergi dari sana, hari sudah pagi dan dia belum juga istirahat padahal jujur tubuh Alena sangat capek dan sakit semuanya.

Menempuh perjalanan jauh karena rumahnya di pinggiran kota, dan akhirnya dia pun sampai juga.

"Sayang kok baru pulang?" tanya bu Melly melihat anaknya baru pulang.

Alena kemarin memberikan bahwa dia harus ke kota karena mbk ida bos nya menyuruh dia untuk datang, padahal sebenarnya itu hanya akal-akalan mita saja.

"Kamu kerja nak?" tanya ibu Melly melihat Alena sudah siap siap.

"Iya bu."

Sampai di toko dia melihat Mita yang juga menatapnya balik.

"Lo kemarin ke mana?" tanya Mita karena dari temen nya yang dia suruh untuk ke hotel dan meniduri Alena mengatakan bahwa tidak ada orang yang datang, bahkan sampai dia tertidur pulas namun tidak ada yang datang, hal itu membuat Mita meradang.

"Kamu kenapa sih?" tanya Alena karena dia capek dan tidak ingin banyak bicara.

"Dasar." sentak Mita kesal.

🥕🥕🥕

Sedangkan di sisi lain, Alvaro bangun dari tidurnya, dia terkejut saat melihat tubuhnya tak memakai sehelai pakaian apapun, dia menyibakkan selimut dan terkejut saat melihat ada bercak darah di sana.

"Akkkkk!" Alvaro memegang kepalanya yang sangat pusing sekali.

Dia pun mengingat-ingat kejadian kemarin, saat dia ingat dia merasa sangat bersalah sekali dengan gadis yang sudah dia paksa untuk melayani nya, bahkan seingat Alvaro dia bermain sangat kasar karena memang dosis obat tersebut cukup kuat saat wanita di bawahnya terus saja minta berhenti.

Ini adalah pengalaman pertama bagi Alvaro juga, saat berpacaran mungkin hanya sekedar ciuman saja tak lebih.

"Aku harus mencari siapa wanita itu." ucap Alvaro bertekad.

Ia bukan pria brengsek yang merenggut kesucian wanita lalu meninggalkannya, dia takut akan ada janin yang tumbuh dan butuh kasih sayangnya ya walau dia tak yakin karena dia hanya melakukan satu kali saja.

^^^[Jack segera ke kamar.]^^^

Perintah Alvaro kepada asisten nya yang memang sudah menunggu beberapa saat di depan kamar hotel.

"Tuan."

"Jack kau telusuri semua cctv di hotel ini malam tadi, aku ingin mencari seorang gadis yang aku bawa masuk ke dalam sini." tegas Alvaro.

Jack yang mendengar hal itu pun di buat bingung karena saat dia sampai, dia tak melihat gadis mana pun keluar dari kamar tuannya, apa lagi Jack terkejut saat mengetahui tuannya itu tidur bersama seorang wanita terlihat dari berantakannya kamar tuannya itu dan kondisi tuannya tanpa sehelai benang pun dan hanya di tutupi oleh selimut tebal.

"Baik tuan."

Jack pun menuruti perintah tuan nya itu, sedangkan Alvaro langsung membersihkan tubuhnya dan langsung menuju ke kantornya karena dia ada meeting pagi ini.

Selama meeting berlangsung Alvaro tidak fokus sama sekali, dia masih penasaran dengan sosok wanita yang ia tiduri, dia merasa sangat bergelora sekali bahkan seingat Alvaro dia melakukan beberapa ronde karena dia sangat ingin dan ingin lagi dengan tubuh itu.

Namun sialnya dia sama sekali tidak ingat dengan wajah gadis tersebut yang entah siapa, tapi seingat Alvaro dia memiliki rambut panjang dan kulit putih bahkan bersih, s*ial memikirkannya saja membuat Alvaro men*gang.

"Tuan, tuan." panggil Jack saat presentasi karyawan nya sudah selesai.

"Eh ada apa?" tanya Alvaro tersadar dari lamunannya.

"Bagaimana dengan tanggapan tentang pembukaan perusahaan cabang di kota B tuan?" tanya Jack.

"Kau taruh saja dokumen rencananya nanti akan aku baca, dan sekian saja dulu meeting nya dan kau Jack ikut aku." ucap Alvaro membubarkan meeting.

Jack pun mengekori Alvaro hingga sampai di ruangan tuannya itu.

"Bagaimana?" tanya Alvaro.

Sedangkan Jack hanya mengerenyitkan dahinya bingung dengan arah pembahasan tuannya, apa yang bagaimana.

"Maksud tuan?"

"Ck, tentang gadis yang aku suruh untuk mencarinya?"

"Oh maaf tuan kami sudah mencari di cctv hotel namun saat saat hari kejadian cctv dengan dalam perbaikan jadi selama tiga hari tak bisa di gunakan." ucap Jack membuat Alvaro merasa kecewa.

"Kau usahakan bagaimana pun caranya, aku ingin gadis itu ketemu!" tegas Alvaro.

"Baik tuan." setelah itu Jack pun pergi dari sana.

"Sebenarnya kau kemana?" gimana Alvaro karena mencari seorang gadis saja dia sangat kesusahan.

Malam harinya Alvaro pun pulang, dia tinggal bersama papa, mama dan adik kesayangannya.

"Varo pulang," sapa Alvaro.

"akhirnya kau pulang juga nak, kemana sih kemarin gak pulang bikin mama khawatir aja." ucap mama Ratna.

"Varo ada urusan ma kemarin, sekarang varo capek mau ke kamar dulu ya." pamit Alvaro.

"Ih kamu ya padahal kemarin tuh anniversary pernikahan mama sama papa tapi kamu gak dateng, asal kamu tahu mama tuh mau bilang kalau mama kemarin ketemu sama gadis cantik banget terus baik." ucap mama Ratna dengan antusias nya bercerita tentang pertemuan dengan seorang gadis cantik siapa lagi kalau bukan Alena di sebuah toko bunga kemarin.

"Udah ya ma varo mau ke atas." potong Alvaro tidak ingin mendengar cerita sang mama yang nanti pasti ujung-ujungnya ingin dia segera menikah.

"Dasar anak itu ya bikin kesel aja."

"Udah ma biarin Alvaro pasti capek." sahut papa Dion membela sang anak.

"Kamu ya gak anak gak bapak sama aja." sewot mama Ratna dan mendapat tawa dari Mikaila sang anak.

"Syukurin papa kena amuk mama."

🥕🥕🥕

Empat tahun kemudian....

Tak terasa sudah selama empat tahun ini Alvaro terus mencari keberadaan gadis yang dia tiduri namun tak kunjung bertemu, bahkan dia sudah menyewa detektif handal namun tetap saja nihil, itu semua juga karena Alvaro lupa akan wajah gadis tersebut namun dia sangat hafal dengan suara merdu saat gadis tersebut mend*sah.

Dan jangan lupa dengan para j*lang-j*lang yang sudah memberikan obat untuk Alvaro semuanya sudah di keluarkan dari club Lucas dan juga sudah di blacklist dari semua tempat hiburan malam bahkan sudah di asingkan, itu semua karena sudah berani macam-macam dengan Alvaro.

Di sisi lain seorang gadis yang jauh peradaban nya dari kota, mengasingkan diri dari orang-orang terdekatnya karena sebuah alasan membuat dia di kucilkan dari lingkungan nya dulu.

.

.

Bersambung.....

Ada yang kepooooooo?????

KOMEN YA KALAU MAU LANJUTTTT

KSM_BAB 3 (REVISI)

KALAU ADA TYPO KATA BISA KOMEN YA BIAR SEGERA AKU PERBAIKAN

🥕🥕🥕

~Flashback On~

Satu bulan sudah setelah kejadian tempo dulu yang merenggut kesucian Alena, dia masih tetap bekerja di toko bunga.

Entah kenapa selama beberapa hari ini rasanya tubuhnya mudah sekali lelah, terus dia doyan sekali makan akhir-akhir ini.

"Hueeeeekkkk hueekkkkk." Alena muntah-muntah di tempat kerjanya, dia merasa perutnya sangat tidak nyaman.

"Apa aku mau datang bulan kali ya,"tebak Alena karena dia sudah telat datang bulannya.

"Kamu kenapa mbk?" tanya Anya rekan kerja barunya sedangkan Mita sudah beberapa minggu lalu di pecat oleh mbk Ida karena ketahuan mencuri.

"Gak tau aku kok ngerasa perut aku sakit banget ya nya." ucap Alena.

"Kalau gitu mbk istirahat aja nanti biar Anya yang ngomong ke mbk Ida." ucap Anya kasihan.

"Makasih ya Anya."

Alena sedang memikirkan sesuatu yang seharusnya tak ia pikirkan, dia membuang jauh-jauh pikiran itu namun semua gejala yang dia timbulkan adalah menjurus ke sana.

'Gak mungkin,' gumam Alena dalam hatinya.

Sepulang kerja Alena pun memberanikan diri ke apotek untuk membeli benda pipih yang dia takuti.

Sampai di rumahnya Alena langsung ke kamar, rencananya dia akan mencoba nya besok karena setahunya untuk pengecekan alat testpack bagus di gunakan pagi hari.

Keesokan harinya Alena langsung mengeceknya, hatinya berdegup kencang berharap apa yang pikirkan tidak benar.

DEG

Namun setelah hasilnya keluar ternyata tidak sesuai keinginan nya, dalam alat tersebut terdapat garis dua merah menandakan bahwa Alena positif hamil.

Dia menangis sejadi-jadinya di dalam kamarnya, dia masih tidak percaya bahwa kesalahan satu malamnya akan menumbuhkan janin yang tak berdosa di dalam rahimnya.

"Tuhan apa yang harus aku lakukan!" rintih Alena sambil mencengkram perutnya.

"Nak kenapa kamu tumbuh di sini? bunda tidak tau siapa ayah kamu," gumam pelan Alena sambil mengelus perutnya pelan.

TOK TOK TOK

Suara pintu di ketuk dari luar membaut Alena langsung menghapus air matanya agar tidak ada yang tahu bahwa dia sedang menangis.

Dia segera menyembunyikan testpack nya karena kalau sampai orang tuanya tahu bisa gawat Alena.

"Sayang," panggil ibu nya dari luar.

"Iya bu ada apa?"

"Ayo sarapan, kamu dari kemarin kok di kamar terus sih."

"Iya bu bentar, alena ganti baju dulu." ucap Alena.

"Ayo Alena semangat kamu pasti kuat." ucap Alena menyemangati dirinya sendiri.

Setelah itu Alena pun berangkat ke toko, selama di toko dia terus muntah muntah dan merasa mual, namun dia akan tahan jika ada orang yang berada di sana karena dia tidak ingin sampai orang-orang curiga.

Sedangkan di sisi lain ibu Melly sedang membersihkan rumah, dia pun membersihkan kamar Alena juga, walau terlihat rapih tapi debu-debu pasti selalu ada apa lagi mereka tinggal di rumah sederhana.

Tak sengaja beliau melihat laci meja sang anak terbuka sedikit, saat akan menutupnya mata ibu Melly melihat sebuah benda pipih yang jelas beliau tahu itu apa.

Karena penasaran bu Melly pun mengambilnya, dan betapa terkejutnya beliau saat ada garis dua terpampang jelas di sana.

"Ya tuhan, bapakkkkkk bapakkkkk!" teriak ibu Melly keluar dari kamar sang anak dan menuju ke ruang tamu di mana sang suami yang sedang berbincang-bincang dengan anak laki-laki nya.

"Ada apa sih bu teriak teriak?" tanya bapak Joni.

"Pak lihat ini."

bu Melly pun sambil memberikan sebuah testpack ke sang suami, bapak Joni langsung terkejut dengan temuan sang istri.

"Istri kamu hamil lagi mas?" tanya pak Joni dan langsung bang Dimas menggelengkan kepalanya.

"Enggak kok pak."

"Terus ini punya siapa bu?" tanya sang suami bingung.

"A... Alena pak," ucap bu Melly menumpahkan air matanya.

"Maksud kamu apa sih bu gak jelas?"

"Ibu menemukan alat ini di kamar Alena pak," sahut bu Melly.

"Apa! Enggak itu pasti bukan punya alena bu." sanggah sang suami.

"Ya sudah kita tunggu saja sampai Alena pulang dan kita tanya langsung sama dia ya." ucap bang Dimas menengahi.

Sore harinya saat alena pulang semua keluarga inti sudah berada di ruang tamu, Alena yang melihat itu pun bingung.

"Loh kok tumben ada di sini semuanya?" tanya Alena.

"Alena duduk." tegas sang bapak.

"Ada apa pak?" Alena pun bingung, namun dia juga langsung duduk.

Bapak Joni pun langsung menaruh testpack di atas meja membuat Alena terkejut, setelah itu melihat satu persatu keluarganya yang melihat kearahnya seperti ingin menguliti dirinya.

"Jelaskan! Kenapa ibu bisa menemukan ini di kamar kamu?" tanya sang bapak.

Jujur sekarang mulut Alena keluh tidak bisa berbicara, dia sangat ketakutan, dia belum siap jika orang tuanya tahu tentang kehamilannya.

"Punya siapa Alena?" tanya bang dimas.

"Mas sabar." ucap mbk Kinan menenangkan sang suami.

Pak Joni yang melihat sang anak diam dan terus menunduk pun sudah tahu apa jawabannya.

"Siapa ayahnya?" tanya bapak Joni to the point.

Alena tambah menangis karena dia sudah ketangkap basah.

"Maksud bapak apa sih ngomong kayak gitu, Alena aja belum bilang itu punya siapa." potong bu Melly kesal.

"Alena enggak tau pak." jawab Alena dari pernyataan sang bapak.

Semua orang yang mendengar jawaban Alena pun terkejut dan syok bahkan bu Melly hampir pingsan mendengar jawaban sang anak.

"Alena," lirih bu Melly tidak menyangka.

"Dek apa maksud kamu hah!" bentak bang Dimas.

"Maafkan Alena pak, bu, bang, tapi jujur Alena dip..." potong Alena saat sang bapak tiba-tiba memotong ucapannya.

"Bapak kecewa sama kamu, bapak harap kamu angkat kaki dari rumah ini!" bentak bapak Joni sangat kecewa dengan sang anak.

"Bapak." ucap bu Melly.

"Pergi sekarang, mulai sekarang kamu bukan lagi anak bapak." tegas pak Joni kemudian masuk ke dalam kamar.

"Pak maafkan Alena pak, pakkkkk." sahut Alena sambil menangis dan bersujud di kaki sang bapak.

"Mending kamu keluar saja dari sini dek, Abang juga sangat kecewa sama kamu." tutur bang dimas.

Semua orang sudah pergi dari hadapannya, dia berharap ada yang menyemangatinya dan menghiburnya, namun ternyata benar tebakannya bahwa dia tidak akan diterima.

Dengan langkah berat Alena membereskan baju-baju yang dia perlukan saja, dia pun berencana pamit kepada orang tuanya.

"Pak bu, Alena pamit ya dan doakan Alena kuat." ucap alena di depan pintu kamar orang tuanya.

Bu Melly yang mendengar hal itu pun tak kuasa menahan tangisannya.

"Bang mbak, Alena pamit ya." pamit Alena juga di depan kamar abang nya.

Tidak ada yang mengantarkan kepergiannya, Alena dengan terseok-seok menuju ke halte bus, dia akan pergi jauh dari sini agar dia bisa di lupakan dan tidak membuat beban orang orang yang dia sayangi.

.

.

Bersambung....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!