NovelToon NovelToon

ISTERI BAR-BAR BOS MAFIA

AWAL MULA

"Maju kalian!" seru Caroline.

"Jika kamu tidak mau sama tuan kami, maka cepat bayar seluruh hutang kalian.

Beberapa pria sudah berada di sebuah rumah megah yang sekarang terlilit hutang.

"Maju satu langkah, leher kalian akan putus." Caroline mengancam.

Alessia Caroline, gadis berusia 19 tahun masih kuliah untuk meraih cita-citanya di salah satu universitas ternama. Hari ini beberapa penagih hutang datang ke tempatnya dengan beribu alasan. Orang tuanya memiliki hutang yang sangat banyak karena perusahaan yang sudah merugi dan bangkrut.

Kedua orang tua Alessia Caroline harus terjerumus pada hutang yang begitu fantastis. Avara alsya, kakak Caroline yang berusia 25 tahun wajahnya cantik dengan kelembutan yang sangat luar biasa.

"Sekarang kalian berdua harus menjadi jaminan atas hutang yang dimiliki oleh orang tua kalian." beberapa penagih hutang terus memaksa Avara dan Caroline untuk ikut mereka.

"Kalian ini benar-benar gila ya, kalian ingin memaksa kami menjadi pembayar hutang. cih.., kalian ini tidak punya otak sama sekali!" Caroline menantang para pria yang ada di sana.

Sekitar lima pria terus memaksa.

"Aku akan segera membayar hutang-hutang ku, jangan memaksa putri-putriku." ucap Ayah Caroline.

Menggunakan putrinya untuk membayar hutang mungkin tidak akan ada di pikiran pria manapun. Namun karena terpaksa ayah Caroline akan menikahkan putrinya dengan seorang pria kaya raya yang akan melunasi seluruh hutang-hutangnya.

Wajah cantik Avara memang selalu mampu menjadi magnet yang sangat luar biasa. Dia selalu mampu menaklukkan pria manapun dengan semua cerita cintanya.

"Tapi aku sudah mempunyai kekasih, aku tidak mau menikah dengan tuanmu." jawab Avara.

"Jika kamu tidak mau menikah dengan majikanku kamu harus tahu, kamu akan masuk penjara bersama keluargamu. Apalagi ayahmu.. aku yakinkan kalau ayahmu akan mati mengenaskan." jawab beberapa pria.

BUGG!!

BUGG!!

Caroline langsung memberikan pembalasan kepada beberapa pria yang sudah membuat dia semakin kesal. Memang usianya Baru 19 tahun, tapi Caroline adalah gadis yang hidup di dunia yang begitu keras. Ayah dan ibunya tidak terlalu memperhatikan dirinya, anak kesayangan mereka adalah Avara. Semua diberikan untuk putrinya itu, untungnya Avara adalah saudara yang baik. Dia selalu menyayangi Caroline.

"Kalian pergi nggak dari sini? buru-buru aku akan mendapatkan kekerasan dari kalian, malah kalianlah yang tidak akan bisa keluar dari sini." jawab Caroline yang kemudian melihat di sekitar dia berdiri. Dia mencari sebuah barang untuk dia gunakan. "Dengarkan aku baik-baik ya parah pria botak ladang gandum, kalian itu datang ke tempat yang salah. jika kalian tidak mau pergi dari sini botak kalian yang sudah lebar itu akan ku jadikan landasan pesawat terbang." dengan berani Caroline malah mengancam para penagih hutang.

Dua dari lima orang itu memang sudah dihajar Caroline habis-habisan.

"Lebih baik kita mundur dulu, entah apa yang dimakan oleh gadis ini. Dia sangat barbar, Bahkan dia seperti nyonya rentenir yang lebih menakutkan dari bos kita." ucap salah satu pria.

"Kalau dia ini mungkin ratunya depkolektor." jawab satu pria lagi.

Setelah diberikan peringatan oleh Caroline beserta pukulan berulang kali.. kelima pria itu akhirnya pergi, 2 pria harus menarik kakinya dan berjalan pincang karena Caroline benar-benar menghajarnya hingga babak belur.

"Kamu ini apa-apaan Caroline? Kenapa kamu sampai menghajar mereka, kalau mereka kembali dengan membawa banyak anak buah bagaimana?!" seru Ayah Caroline yang tidak terima saat putrinya menghajar 5 pria itu dengan sangat ganas.

"Ayah, Seharusnya aku yang mengatakan hal itu pada Ayah. Mengapa Ayah tidak punya hati?! Mengapa ayah melakukan hal ini pada kami, demi hutang.. demi melunasi hutang kalian kalian ingin menjual kami?! di mana hati kalian. Coba kalian pikirkan perasaan kami, kalian yang berhutang dan kami tidak tahu ke mana perginya uang itu sekarang. kalian ini seperti babi hutan yang mengincar buruan." Caroline sangat marah. dia tidak terima dirinya dan sang kakak dijadikan pelunas hutang kepada salah satu bos.

"Mau atau tidak Avara akan menikah dengan bos Yakub. Jika dia tidak mau maka jangan pernah menganggapku Ayah kalian!" setelah mengatakan itu ayah Caroline pergi meninggalkannya bersama sang kakak.

Dalam kebingungan sang kakak akhirnya hanya bisa menangis, dia sudah mempunyai kekasih. Dia sudah berjanji akan menikah dengan pria itu.

"Apa yang terjadi Caroline? apa yang terjadi..," ucap Avara yang menangis tersedu-sedu.

"Tenanglah kak, tenang. aku pasti akan mencari cara untuk menyelesaikan permasalahan ini." jawab Caroline.

"Aku tidak mau menikah dengan pria tua itu, kamu tahu kan aku mempunyai seorang kekasih. Aku akan menikah dengan Jason." jawab Avara.

Memang kedua orang tua Caroline dan avara tidak pernah mengerti perasaan kedua putrinya, mereka begitu berambisi untuk menjadi pengusaha sukses namun lupa dengan semua kejamnya dunia bisnis.

"Kak lebih baik kita kabur dari rumah, aku tidak ingin tinggal di sini. biarkan kedua orang tua kita yang melunasi hutang-hutang mereka." ucap Caroline.

"Tapi apa yang akan terjadi kepada orang tua kita, Caroline?" Avara yang bingung.

"Lalu, apa kakak mau menikah dengan pria tua itu? apa kakak mau hidup membusuk bersama dia?" tanya Caroline yang membuat Avara semakin menangis.

"Lalu apa yang akan terjadi sama kita? lalu bagaimana dengan kisah cintaku, Caroline?" tanya Avara.

"Lebih baik kakak kabur sama saja sama Jason, pergi yang jauh dari tempat ini. Aku juga akan pergi dari tempat ini, tempat busuk yang tidak pernah menganggapku sebagai anak." jawab Caroline.

Dua gadis itu akhirnya sepakat untuk kabur dari rumah mereka dengan tujuan yang berbeda.

"Punya orang tua seperti penjahat saja, mereka seperti pemain judi saja. Saat mereka kalah taruhan mereka menjadikan anak-anaknya sebagai jaminan." di dalam kamar kalau Caroline membawa beberapa barang yang sudah dipersiapkan. Dia harus segera pergi dari rumah itu juga, sedangkan Avara dia menelpon kekasihnya. Dia meminta sang kekasih untuk membawanya pergi jauh dari rumahnya.

TUTT..

Tiba-tiba ponsel Caroline bergetar, Gadis itu melihat ponselnya. tertera di sana nama temannya. beberapa temannya sudah mempersiapkan segalanya agak Caroline bisa kabur. "Oke, kalau begitu rencananya sudah berjalan mulus. Aku harus pergi dari sini, Kak Avara juga harus segera pergi, Kalau kami tertangkap bisa-bisa kami dijadikan jaminan untuk pria tua botak menjengkelkan dan bau tanah." Caroline terus mengomel panjang lebar.

Kedua orang tua Caroline masih berada di kamar mereka, mereka sangat bingung dengan keputusan yang harus mereka lakukan. di tengah semua kebingungan itu seorang pria meminta anak buahnya untuk segera melakukan apa yang harus mereka lakukan.

"Pastikan Gadis itu tidak kabur, jika sampai Gadis itu kabur dan kalian kehilangan dia.. Aku akan membuat kalian menyesal seumur hidup." ancam seorang pria kepada anak buahnya.

"Baik, Tuan." jawab beberapa pria.

Sekitar dua jam kemudian Caroline dan Avara mengendap-ngendap keluar dari rumah mereka, tiga puluh menit menit perjalanan keluar dari rumah Avara sudah ditunggu oleh Jason kekasihnya.

"Dengarkan aku baik-baik, Kak. pergi sejauh mungkin, tinggalkan apapun yang berhubungan dengan orang tua kita. Aku juga ingin melupakan segalanya, melupakan orang tua yang sudah mempunyai pikiran untuk menjual anaknya." kesal Caroline.

"Kamu hati-hati ya." Avara akhirnya pergi meninggalkan Caroline bersama kekasihnya. sedangkan Caroline.. dia sudah ditunggu oleh beberapa temannya.

**Bersambung**

Mohon dukungan untuk novel baruku ya kak😊🙏🙏❤️❤️❤️👍

KABUR DARI RUMAH

"Sekarang, kita mau ke mana Caroline?" tanya Ruhan yang sudah membawa pergi Caroline.

"Kabur dulu aja nggak usah tanya." jawab santai Caroline.

"Aku ini baru pertama kali membawa gadis kabur lo.., masa Kamu jawabnya begitu santai. Kalau aku ditangkap polisi bagaimana?!" seru Ruhan yang terlihat bercanda dengan Caroline.

"Pasti nanti kalau ditangkap kan kita berdua, kok repot amat." jawab Caroline yang sudah menaiki motor bersama Ruhan.

"Sekarang kita mau ke mana?" tanya Ruhan kembali.

"Ke tempat judi aja deh." jawab santai Caroline.

"Mau apa ke tempat judi?" Ruhan kebingungan.

"Kita cari uang." jawab santai Caroline kembali.

"Kenapa kita cari uang di tempat judi? memangnya kita mau mencuri di sana?" tanya Ruhan yang masih bingung.

"Kita main judi dulu, kalau menang nanti uangnya kita gunakan untuk kabur. kalau tidak menang ya.. alamat kita cari persembunyian di sekitar sini saja." Caroline yang kemudian mengecek ponselnya.

Di ponselnya ada beberapa teman julidnya yang selalu memberikan informasi-informasi yang sangat berguna.

"Kamu sekarang lagi di mana?" tanya teman perempuan Caroline.

"Aku lagi kabur sama Ruhan." jawab Caroline.

"Kenapa kabur?" tanya teman Caroline kembali.

"Habisnya mau dinikahin sama pria tua bau tanah, sebentar lagi nanti jadi janda." jawab Caroline yang terus membalas pesan dari temannya.

"Kok bisa gitu?" tanya kembali teman Caroline.

"Bisalah, buktinya aku kabur."

"Lalu, bagaimana kondisi Ruhan?"

"Baik-baik sajalah, dia lagi nyetir sekarang."

"Kamu mau ke mana?" tanya teman Caroline kembali.

"Mau ke tempat judi, mau cari uang."

"Cari uang kok ke tempat judi, Cari uang itu kerja, masa ke tempat judi ."

"Cari yang yang lebih gampang, kalau kerja gajinya 1 bulan aku nggak bisa nunggu lama-lama. ini kan lagi kabur cari uang yang gampang." setelah menjawab pesan dari temannya Caroline mematikan ponselnya. dia tidak ingin orang tuanya melacak keberadaannya.

ROYAL CASINO

Di salah satu Casino Caroline dan Ruhan sudah masuk ke sana. Mereka sedang melihat-lihat tempat yang akan mereka tuju.

"Kita main kartu atau dadu?" tanya Ruhan yang melihat beberapa permainan di tempat itu.

"Kita coba satu persatu." jawab Caroline yang kemudian berjalan ke meja permainan.

Kartu akan dimainkan oleh gadis itu, Caroline memang terkenal sangat pandai memainkan beberapa permainan. sejak kecil dia sering sekali pergi ke beberapa tempat judi bersama pamannya dahulu. Karena sesuatu pamannya harus pergi ke luar negeri untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan, hingga 10 tahun kemudian tak ada kabar dari pamannya.

"Keluarkan seluruh uangmu." pinta Caroline.

"Kenapa harus uangku?" tanya Ruhan.

"Kalau menang kita bagi dua." jawab Caroline.

"Kalau kalah?" tanya Ruhan.

"Aku akan berhutang padamu, memangnya kapan aku pernah kalah judi? tenang saja julukanku adalah Dewi judi jadi aku pasti akan mengambil banyak uang dari sini. Setelah itu aku akan kabur ke tempat yang jauh." jawab Caroline yang kemudian mulai taruhan.

Satu persatu permainan dicoba oleh Caroline, dia menatap beberapa kartu yang ada di tangannya.

"Black Jack, Oke aku menang." Caroline kemudian meletakkan kartunya.

Beberapa kali dia memenangkan permainan di meja judi.

"Geledah gadis ini, kemungkinan dia main curang." pinta salah satu bandar yang meminta anak buahnya untuk menggeledah Caroline.

Satu pekerja wanita menggeledah tubuh gadis itu, alhasil tidak ada kecurangan yang dilakukan olehnya.

"Aku ini bukan penjahat ya, jadi jangan samakan aku dengan mereka." Caroline tersenyum menghina kepada beberapa orang yang sudah dia kalahkan.

"Bagaimana mungkin gadis kecil ini bisa memenangkan permainan berulang kali?" ucap beberapa pemain yang telah kalah.

Setelah puas di meja itu Caroline berpindah ke meja judi dadu.

"Lebih baik kita pergi dari sini, kamu kan sudah menang banyak.. cukup untuk biaya hidupmu ketika melarikan diri." Ruhan berusaha mengajak Caroline pergi.

"Cukup untuk satu atau bulan, setelah itu kamu menyuruh aku mengemis? aku pergi tanpa membawa ijazah dan lain sebagainya. Kamu kira aku akan diterima di kerja di mana." Caroline yang kemudian meletakkan uangnya Di meja judi. Taruhan yang dilakukan oleh dia kali ini lumayan besar. "Jika aku menang kali ini akan kupastikan aku akan langsung pergi dari sini." Caroline yang tersenyum begitu bahagia.

"Nona, kamu pilih besar atau kecil?" tanya bandar.

"Besar." jawab Caroline yang begitu yakin.

Ketika dibuka penutup dari kotak dadu benar adanya, ternyata itu angka besar. Caroline memenangkan permainannya kembali.

"Ayo kita pergi." ajak Ruhan.

"Jangan banyak bicara, satu kali lagi." jawab Caroline yang kemudian meletakkan tiga kali lipat uangnya.

"Mampus Kalau kalah, kamu akan jadi gembel." Ruhan menatap tumpukan uang yang ada di meja judi.

"Tenang saja pasti menang." jawab Caroline yakin.

Di lantai 2 seorang pria terus menatap gadis muda yang sudah berada Casino miliknya, dia terus tersenyum melihat gadis muda itu memenangkan begitu banyak uang. "Dia begitu pandai begitu terampil bahkan dia mempunyai keberuntungan yang sangat luar biasa. Tahan Gadis itu agar tidak pergi."pinta seorang pria.

"Baik Tuan." jawab anak buah si pria.

Uang yang dihasilkan oleh Caroline sangat fantastis, mungkin untuk biaya hidup 1 tahun itu cukup Jika dia tidak berfoya-foya.

"Ayolah gadis nakal, cepat kita pergi dari sini. kalau sampai ayahmu bisa melacak kamu.. pasti mereka akan menangkapmu, katanya kamu tidak mau menikah dengan pria bau bongkot." Ruhan terus mengomel panjang lebar.

"Iya iya kamu ini seperti trio julid aja, mereka selalu memarahiku." Caroline yang kemudian mengambil seluruh uangnya.

"Ayo kita tukar uang ini, Setelah itu kita pergi." ajak Caroline yang kemudian memasukkan uang itu. Beberapa koin akan ditukar, nilai yang begitu fantastis itu akan dia bawa pergi kabur entah ke mana.

Ketika Caroline dan Ruhan hendak pergi tiba-tiba saja beberapa pria langsung mencegat mereka, menghentikan mereka yang akan pergi dari sana. "Maaf ya tuan-tuan, bisa minggir sebentar nggak? saya mau pergi." Caroline mencoba untuk pergi dari tempat itu.

"Maaf nona, kalian tidak boleh pergi dari sini." jawab beberapa pria yang sudah menghentikan Caroline.

"Memangnya apa yang aku lakukan? aku kan tidak melakukan kesalahan apapun?" tanya bingung Caroline kepada beberapa pria itu.

"Bos Kami ingin berbicara denganmu, nona." jawab si pria.

"Memangnya apa kesalahan kami?" tanya Ruhan.

"Bos kami hanya ingin berbicara dengan Nona ini." jawab si pria.

"Maaf ya aku ini sedang terburu-buru, aku tidak bisa meladeni kalian." Caroline yang kemudian mendorong kasar tubuh beberapa pria itu. ketika dia hendak pergi beberapa pria itu menarik tubuhnya hingga membuatnya ikut tertarik.

"Lebih baik kamu ikut kami." pinta seorang pria.

"Kalian ini kenapa sih, sudah dibilang aku ini lagi terburu-buru. Dengar tidak sih!!" Caroline mulai marah karena dia ditarik oleh pria-pria itu.

"Tidak, lebih baik kita pergi dari sini, Caroline. kita kan tidak melakukan kesalahan apapun." Ruhan yang kemudian melindungi Caroline.

Karena dua orang yang tidak mau mengikuti Apa kata mereka, akhirnya beberapa pria yang ada di Casino itu langsung menghentikan Caroline.

BUGG!!

BUGG!!

karena kesal dari tadi dihentikan Caroline langsung menendang dan menghajar beberapa pria itu. "Aku sudah bilang Kan aku ini sedang terburu-buru!" kesal Caroline.

**Bersambung**

Mohon dukungan untuk novel baruku ya. terima kasih 😊👍👍❤️❤️❤️

GADIS YANG UNIK

"Beraninya kau kasar dengan kami!" bentak beberapa pria.

"Seharusnya aku yang bilang seperti itu, Aku kan sudah bilang kalau aku ini sedang terburu-buru. Aku harus pergi malah kalian yang berbuat seperti itu padaku." jawab Caroline.

"Sudahlah, lebih baik kita pergi dari sini." Ruhan langsung menarik tangan Caroline untuk pergi dari tempat itu. seorang pria yang berada di lantai 2 dia terus menatap Caroline.

"Dia adalah gadis yang unik." ucap si pria yang kemudian terus berjalan mengikuti Caroline.

Dari lantai dua anak buah si pria kelihatannya masih belum menyerah, mereka mendekati Caroline kembali.

"Kamu tidak boleh pergi dari sini, nona." ucap si pria.

"Kalian ini tidak dengar ya, aku ini sedang terburu-buru jadi kalian pergi dari sini." Caroline mengusir para pria itu.

Di lantai dua si pria terus menatap Caroline yang terlihat begitu pandai berkelahi. "Tuan." Panggil seorang pria kepada pria yang dari tadi memantau Caroline.

"Ada apa?" tanya si pria.

"Tuan, dia adalah putri dari tuan Beneto. Dia putri kedua dari pria itu, kelihatannya dua putrinya kabur dari rumah." jawab si pria.

"Lalu, informasi apalagi yang kamu dapatkan?" tanya si pria kembali.

"Tuan Erik harus lihat beberapa informasi ini."

Erik Regan, pria kaya raya sekaligus pengusaha yang memiliki begitu banyak perusahaan. Beberapa jaringan perusahaannya ada di beberapa negara besar. usianya 32 tahun. Dia pria yang begitu ambisius dengan pribadi yang sangat keras

"Jadi dua putrinya ini dijadikan jaminan hutang-hutang Benito?" tanya Erik kepada anak buahnya yang bernama Kelvin.

"Benar sekali tuan, pria ini menjadikan dua putrinya sebagai jaminan atas hutang-hutangnya pada tuan Yakub." jawab Kelvin.

"Cari tahu mengenai Tuan Yakub, setelah itu bilang padanya kalau aku akan melunasi hutang-hutang Benito." jawab Erik.

"Untuk apa kita harus melakukan hal itu, Tuan?" tanya Kelvin.

"Kamu tidak usah tahu, Kelvin. lakukan apa yang harus kamu lakukan." jawab Erik yang kemudian pergi perintah untuk mencari pria bernama Yakub. orang yang sudah memberi uang kepada Benito Ayah dari Caroline.

BUGG!!

BUGG!!

Tubuh yang meliuk serta tendangan keras di lakukan Caroline. dia benar-benar begitu hebat saat berkelahi.

"Tuh kan..," Caroline kemudian langsung kabur setelah menghajar para pria anak buah Erik.

"Kabur!!" dia langsung menarik Ruhan kabur dari Casino.

Dengan cepat Ruhan melajukan motornya. dia membawa Caroline pergi dari sana.

"Yang kencang!" seru Caroline sembari memukul pundak Ruhan.

Di jalanan yang begitu ramai Ruhan melajukan motornya dengan begitu kencang. "Cari Jalan sepi, cari jalan tikus agar kita bisa melarikan diri." pinta Caroline.

"Memangnya apa yang kamu lakukan hingga mereka mengejar kita?" tanya Ruhan.

"Memangnya apa yang aku lakukan? Aku sendiri aja tidak tahu." jawab Caroline.

Di jalan sempit dengan padat penduduk, Ruhan terus melajukan motornya. dia membawa Caroline terus berpacu di jalanan.

"Lebih baik kamu pergi ke tempatku saja." ucap Ruhan.

"Ya sudah kita pergi ke tempatmu, setelah itu aku harus segera pergi dari sana. Aku tidak mau mereka menemukanku." jawab Caroline.

DUA JAM KEMUDIAN

"Makanlah dahulu." Ruhan yang kemudian memberikan makanan kaleng kepada Caroline.

"Heh.., aku harus segera membeli tiket." Caroline menghitung uang yang dia hasilkan dari tempat judi.

BRETTTT...

Ponsel Caroline terus berdering.

"Telefon dari siapa?" tanya Ruhan.

"Tak bernama." jawab Caroline yang kemudian menjawab panggilan telepon. "Halo ini siapa ya?" tanya Caroline dari kepada seseorang yang ada di seberang tempat.

"Dengarkan aku baik-baik, Nona Caroline. Jika kamu tidak segera kembali ke rumah maka kamu akan melihat mayat kedua orang tuamu." ancam seseorang dari seberang tempat.

"Apa maksudmu?" tanya Caroline yang benar-benar bingung.

"Aku sudah menyandera kedua orang tuamu, jika kamu tidak segera pulang kembali ke sini maka aku akan membunuh orang kedua orang tuamu." jawab seseorang.

"Kamu jangan macam-macam, ya. jika kamu berani melakukan sesuatu.. mak aku akan membunuhmu jawab Caroline. dia masih tidak percaya dengan kata-kata yang diucapkan oleh seseorang itu.

"Dengarkan aku baik-baik. Aku tidak mengenalmu, jadi jangan pernah kamu mengancamku. lagi pula aku tidak akan percaya dengan kata-kata yang kamu katakan." Caroline kemudian menutup teleponnya.

BRETTTT..

Sesaat kemudian pria itu menelpon kembali, namun sekarang berbeda. dia melakukan video call dengan Caroline.

"Siapa kamu?" tanya Caroline.

Di rumahnya terlihat pemandangan yang begitu memilukan. kedua orang tua Caroline diikat di kursi dengan wajah sedikit babak belur, bahkan ibunya kondisinya benar-benar sangat mengenaskan.

"Siapa Kalian? beraninya kalian melakukan hal ini kepada orang tuaku!!" seru Caroline dari tempat Ruhan.

"Jika kamu tidak segera kembali ke sini maka akan kupastikan kalau kedua orang tuamu akan mati mengenaskan." jawab seorang pria yang tidak memperlihatkan wajahnya.

"Jika kamu berani melakukan hal itu, aku akan membunuhmu!!" seru Caroline.

Kedua orang tua Caroline nampak benar-benar sangat kebingungan, ketakutan bahkan wajah Benito sudah dihajar hingga babak belur.

"Apa yang kamu inginkan dariku?" tanya Caroline kepada si pria.

"Segeralah kembali, Jika kamu tidak segera kembali ke sini akan kupastikan kamu akan melihat mayat kedua orang tuamu." jawab si pria yang kemudian mematikan sambungan video call.

Caroline tidak bisa melakukan apapun, mengatakan apapun bahkan otaknya seketika langsung buntu.

"Ada apa?" tanya Ruhan.

Caroline menceritakan apa yang terjadi kepada orang tuanya, sebenarnya Ruhan juga sempat melihat apa yang terjadi dengan kedua orang tua Caroline.

"Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Ruhan kepada Caroline.

"Entahlah." jawab Caroline bingung.

Seperti apapun mereka Caroline tidak akan mungkin membiarkan kedua orang tuanya mati mengenaskan. Dalam kebingungan, kebimbangan dan tak tahu apa yang harus dia lakukan. Caroline nampak menghembuskan nafasnya berulang kali.

"Antar aku kembali ke rumah." minta Caroline tiba-tiba.

"Apa maksudmu?" tanya Ruhan.

"Antar aku kembali, aku tidak mungkin membiarkan mereka mereka membunuh kedua orang tuaku." jawabnya.

Sebenarnya Ruhan tidak ingin mengantarkan Gadis itu kembali ke rumahnya namun ini menyangkut nyawa kedua orang tuanya. "Baiklah kalau begitu aku akan mengantarkan mu." jawab Ruhan yang kemudian mengantar Caroline kembali ke rumahnya.

Di sepanjang perjalanan Gadis itu terus memikirkan apa yang akan terjadi dalam hidupnya. Bagaimanapun sifat kedua orang tuanya.. namun merekalah yang sudah membesarkan Caroline, mendidiknya memberinya kasih sayang walaupun tidak sama dengan Avara.

Sekitar beberapa menit lebih tepatnya hampir satu jam kemudian Caroline sudah sampai di rumahnya. dia melihat di depan rumah itu sudah dijaga oleh orang-orang yang mungkin anak buah dari Yakub. langkah kaki Gadis itu memasuki rumahnya, dia melihat kondisi rumahnya yang sedikit berantakan. ketika berada di ruang tengah Caroline melihat ayah dan ibunya yang diikat di kursi dengan kondisi yang sedikit memilukan.

"Caroline." panggil lirih Melsia ibu Caroline ketika melihat putrinya kembali ke rumah.

"Hahaha..., akhirnya kamu kembali juga gadis cantik!!" seru Pria tua yang sudah ada di sana.

"Dasar pria tua bangka tidak tahu diri, lepaskan orang tuaku!" seru Caroline yang berjalan mendekati kedua orang tuanya.

"Santai saja gadis cantik, aku akan melepaskan kedua orang tuamu asalkan mereka melunasi hutang-hutang mereka." jawab Yakub.

*Bersambung*

Mohon dukungannya untuk karyaku.

*Isteri bar-bar bos mafia

*Air mata dan pembalasan

*Isteri bar-bar bos mafia 2

Baca novelku yang lain, terima kasih 🥰👍❤️😊😊

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!