NovelToon NovelToon

Deviasi Hati

Pandangan Pertama

"Bu.. pecel lelenya satu, goreng kering, pedas pake banget, gak pake lama ya bu. " seorang gadis cantik dengan terburu- buru mendatangi warung pinggir jalan tempat langganannya. Tanpa memperhatikan sekelilingnya yang sudah antri dari tadi.

"Antri donk mba. " celetuk seorang cowok yang sudah mengantri dari tadi.

Lovely Dea Bagaskara, gadis 25 tahun, putri kedua pengusaha Richard Bagaskara, hanya merotasi kan matanya mendengar celetukan seorang cowok yang didengarnya.

" Mba kan baru datang tu tiba-tiba nyerobot aja, budaya antri donk mba. " Donny Gilang Pratama, pria 27 tahun, seorang asisten yang tadi menyeletuk merasa keberatan dengan gadis yang baru datang tanpa mau antri.

" Mas, suka-suka saya donk mau ngapain aja, kok situ yang sewot. " Lovy nama panggilan Lovely gadis yang selalu cuek itu tidak terima di tegur.

" Waah..mba ini dikasih tau kok malah nyolot, biasakan budaya antri mba, sudah diajarkan dari sekolah malah dari seragam merah putih lagi, iyakan. " Donny gak mau kalah.

Seseorang yang ada di dalam mobil yang sedari tadi hanya memperhatikan apa yang terjadi antara asistennya dengan seorang gadis. Mengamati dengan cermat pertengkaran yang gak berfaedah antara seorang gadis dan asistennya. Dikarenakan menunggu lama cowok tersebut membuka pintu mobil dan keluar menghampiri asistennya.

" Ada apa Don, kenapa lama?. " Kenzou Dewangga Alexander, 28 tahun pria peranakan Amerika-Jepang-Jawa, putra tunggal Matthew Alexander, adalah seorang CEO muda pewaris grup Alex Property mendatangi asistennya Donny.

"Sudah hampir satu jam kamu mengantri Don. Mama pasti menunggu pesanannya..mana kita harus ke kantor lagi. " Kenzou menegur asistennya tanpa melirik ke gadis di depan Donny yang sedang duduk sambil memainkan handphonenya.

" Mas.. ini pesanannya sudah selesai. " celetuk ibu penjual ayam dan pecel lele.

" Loh.. Bu.. pesanan saya mana Bu?. " Lovy yang mendengar celetukan ibu penjual ikut langsung komentar.

" Mba.. Mba.. kan mba baru datang, ya pesanan saya duluan donk yang ibu buatkan. Ini ya Bu duitnya kembalinya buat Ibu saja. "Donny menyerahkan selembar duit merah ke ibu penjual.

" Rese amat masnya, dah noh pergi sana. Kan udah dapat tuh pesanannya. " Lovy ngomong sambil melirik ke cowok yang tadi baru datang. Tatapan mereka bertemu. Kenzou segera mengalihkan tatapannya begitu mata mereka bertemu. Begitu juga dengan Lovy, langsung melihat ke handphonenya kembali.

"Waah.. mba kok ngusir. Ya suka-suka saya donk mau tetap disini. " Donny pun gak mau kalah dengan gadis yang baru diliatnya tersebut.

" Iya.. Ra. Ini masih belum selesai masih antri bentar lagi aku ke tempatmu ya. " Lovy menerima telpon dari sahabatnya sambil berlalu menuju ibu penjual pecel lele dan menanyakan pesanannya.

Kenzou dan Donny menuju ke mobil yang di parkir di pinggir jalan. Donny yang menyetir dan Kenzou duduk di sebelah Donny tidak di belakang. Meskipun asisten, Donny adalah sepupu Kenzou yang sudah 2 tahun ikut bersama Kenzou. Dan mereka sudah dekat dari mereka kecil.

Kenzou mewarisi perusahaan Daddy nya setelah Daddy nya merasa Kenzou sudah layak menganggantikannya. Daddy Matthew yang berumur 61 tahun seorang pria yang sangat tegas dan menyayangi keluarganya.

Kenzou berperawakan tinggi 185 centimeter, berkulit tidak terlalu putih, dengan rambut lurus bermata coklat terang mewarisi mata ibunya, dengan hidung mancung, alis yang tegas dengan bibir yang tipis mewarisi bibir Daddynya. Wajahnya terkesan tegas, dingin tidak banyak bicara namun akan sangat hangat dan kalem jika sudah mengenalnya.

"Zou, jangan lupa nanti malam ada pertemuan keluarga. Aku dengar Pak Tomo yang teman dekat Daddymu akan datang membawa anak gadisnya yang sudah lama kuliah di luar negeri. Infonya Pak Tomo mau minta tolong Daddy Matthew memasukan anaknya ke perusahaan Alex Property." Donny yang sedari tadi menyetir melirik sekilas ke arah Kenzou yang sedang memejamkan matanya di kursi mobil.

" Hemm. " Kenzou membalas hanya dengan deheman saja.

" Kamu gak tau apa, si Sara anaknya om Tomo itu katanya sangat angkuh. " Donny msh terus nyerocos.

Donny melirik sekali lagi ke arah Kenzou. Ternyata Kenzou sudah ketiduran tidak mendengarkan omongan Donny.

" Yaelah, ni orang diajak ngomong malah tidur. " Donny menggerutu sendiri.

Akhirnya mobil sampai di depan gerbang rumah mewah 2 tingkat berwarna abu-abu. Mereka akan mengantarkan pesanan pecel lele mama Siska, mamanya Kenzou yang kesukaannya pecel lele makanan nusantara.

" Zou, ayo dah sampai nih. Mau turun gak?." Donny membangunkan Kenzou.

Kenzou pun terbangun dan beranjak dari kursinya.

Mereka memasuki rumah yang halamannya sangat asri. Begitu sampai di depan pintu mama Siska sudah menyambut anak kesayangannya.

"Ehhh.. anak mama, ayo ke meja makan, kita makan siang bareng dulu baru nanti ke kantor lagi. " mama Siska mengajak Kenzou dan Donny untuk langsung ke meja makan.

" Ma, kami mampir sebentar aja kok ma, mau langsung ke kantor ada meeting nanti sm Mr. Han ma. Daddy mana ma?." tanya Kenzou matanya mencari keberadaan Daddynya.

Sedangkan Donny langsung ke meja makan meletakkan pesanan mama Siska sambil membuka kulkas mencari minuman segar. Donny adalah sepupu Kenzou dari sebelah mama Siska. Ayahnya Donny adeknya mama Siska. Donny sudah terbiasa dirumah Kenzou makanya tak sungkan kesana kemari di rumah Kenzou.

" Daddy ada di belakang lagi urus ikan-ikan peliharaannya. " jawab mama Siska

" Kenapa ada perlu sama Daddy? ."

" Gak kok ma. Ma, kami langsung cabut ke kantor lagi ya, ayo Don. " Kenzou mencium pipi mamanya dan punggung tangan mamanya berpamitan mau ke kantor lagi.

Donny beranjak dari kursi di meja makan, berpamitan sama mama Siska.

Perjalanan kembali ke kantor diiringi musik MLTR kesukaan Kenzou. Di lampu merah yang sudah hijau tiba-tiba ada seorang gadis yang mendadak menyebrang jalan otomatis mobil pun mengerem mendadak. Cewek tersebut pun kaget langsung berlari ke seberang jalan. Kenzou yang kaget karena rem mendadak pun tubuhnya tersorong maju ke depan. Donny yang membawa mobil langsung mengumpat. Untung di belakang tidak banyk mobil yang sedang terkena lampu merah sehingga mobil mereka aman tidak terkena tabrakan beruntun.

Dari pakaian yang dikenakan gadis tersebut, Donny mengingatnya. Bukannya itu gadis yang sama yang tadi berargumen dengannya. Donny terdiam sambil berpikir. Ceroboh sekali tu anak batin Donny.

"Kenapa lagi Don?. " Kenzou yang melirik ke arah donny menaikkan satu alisnya melihat Donny yang melamun. Donny menoleh ke Kenzou.

" Itu sepertinya gadis yang tadi antri di pecel lele. Ceroboh sekali. " ujar Donny

Kenzou memperhatikan jalan di seberang tapi tidak kelihatan seorang gadis pun.

" Telat lo.. " Donny mencebikkan bibirnya.

Setelah menempuh perjalanan hampir 25 menit Kenzou dan Donny sampai ke gedung bertingkat, kantor pusat Alex Property.

Donny memarkirkan mobilnya di parkiran khusus.

Mereka berdua memasuki gedung kantor dengan wajah yang datar.

Resepsionis berdiri hormat tersenyum menyambut kedatangan Ceo dan asistennya.

Kenzou dan Donny langsung naik lift menuju ruangan masing-masing.

"Siang Pak, barusan ada telpon dari sekretaris Mr. Han menanyakan kembali meeting siang ini pak. " Inggrit sekretaris Kenzou menyampaikan ke Kenzou.

"Jam 2 kan meetingnya Grid. "

Donny yang berada disampin Kenzou langsung merespon. Kenzou berlalu masuk ke ruangannya. Begitulah Kenzou selalu datar jika sudah berhadapan dengan staf-stafnya. Mahal senyum dan dingin.

"Siap pak. " Inggrid melanjutkan kerjanya.

Di salah satu rumah gadis yang tadi berseteru dengan Donny sudah sampai dirumah temannya Sara.

" Kemana aja lo, kok lama, beli apaan?. " Sara mengambil kantong bawaan yang dibawa Lovy.

" Ngapa lo bete gitu?. " Sara yang melihat wajahnya sahabatnya manyun bertanya ke Lovy.

" Sebel gue, kok ada ya cowok rese gitu. " Lovy duduk di sofa sambil mengambil remote yang ada di meja.

Sara yang tadi membawa kantong bawaan Lovy ikut duduk di sofa dengan membawa piring dan gelas.

" Kalo laper makan dulu dah, nanti lagi cemberut nya. " Sara membuka bungkus kantong yang di bawa Lovy memindahkannya ke piring.

" Jadi besok lo ke perusahaan Alex Property?." Sara sambil menuangkan air es ke gelas.

" Jadi donk. " Lovy akhirnya mengambil piring yang sudah disiapkan Sara.

" Lo gak makan? " tanya Lovy.

" Gak ah. " Sara hanya mengambil kentang goreng yang tadi dibawa Lovy.

" Baydewei.. ngapa lo muka macam kerupuk kena siram air gitu?. Ada masalah. " tanya Sara

" Ooh.. itu tadi gue beli pecel lele, ada cowok yang rese, males banget. " Lovy dengan wajah merah kepedasannya sambil minum air es, menghalau panas di mulutnya yang terasa kepanasan karena kepedasan.

" Kalo bisa gue timpuk tu cowok rasanya mau gue timpuk aja. " Lovy terus memakan pecel lelenya dengan lahap.

" Ngapa gak lo timpuk aja. Hahaaa.. " Sara memanasi.

" Gue males layan, tapi cowok yang satunya lagi beda. Cool gmna gitu. " Lovy mengingat wajah cowok yang sepintas dilihatnya yang sempat bertatapan meski hanya beberapa detik saja.

" Naksir lo?." Sara menggoda Lovy

"Hah? Naksir?mau dibawa kemana pujaan hati gue Mas Deva. " Lovy sambil senyum-senyum.

" Mas Deva sudah punya pacar kali Vy. " Sara mengingatkan.

Deva Pradana Wijaya adalah kakak laki-laki Sara yang pertama berumur 28 tahun sedangkan Sara anak kedua dari tiga bersaudara, adik bungsunya laki-laki masih kelas IX SMA.

Ketemu Lagi

Hari masih pagi jarum jam menununjukkan angka 05.45 WIB, hari ini Lovy ada janji bertemu dengan klien di perusahaan Alex Property. Lovy sedang siap-siap mau berangkat ke perusahaan Alex Property dengan mengenakan blus bahan satin berwarna peach dengan rok span dibawah lutut berwarna krem, dan sepatu krem berhak 5 centimeter, rambut sebahunya yang tidak berponi di ikat satu, make up tipis, dengan lipstik berwarna peach, penampilan Lovy sangat menyegarkan sesuai dengan umurnya yang semakin matang. Lovy seorang gadis dengan pembawaan kalem dan ceria berhati lembut dengan sinar mata yang jernih dan hidung yang bangir, bibir merahnya yang sedang saja tidak terlalu tipis dan tidak terlalu tebal. Lovy mempunyai cafe yang didirikannya bersama sahabatnya Sara sudah berdiri selama dua setengah tahun. Hari ini Lovy membuat janji temu dengan kliennya dari perusahaan Alex Property yang akan mengorder snack box untuk acara launching komplek perumahan yang didirikan Alex Property.

Waktu sudah menunjukkan pukul 07.30 pagi, dengan mengendarai mobil sedan putihnya Lovy menyusuri jalanan pagi dengan penuh semangat. Lovy tidak mengetahui saja bahwa orang yang akan ditemuinya adalah orang yang pernah berseteru dengannya.

Setelah memarkirkan mobilnya Lovy masuk ke loby perusahaan yang suasananya terasa adem nyaman menenangkan. Begitu masuk lobby harum ruangan beraroma floral terasa di hidung Lovy. Dengan senyum yang merekah Lovy menghampiri meja resepsionis.

" Pagi Bu. " resepsionis menyapa ramah.

"Ada yang bisa dibantu Bu?." resepsionis cantik tersebut menanyakan kepada Lovy.

" Pagi, mba. Saya sudah buat janji dengan Ibu Inggrid mba jam 08.00, apa bisa disampaikan ke Ibu Inggridnya.

" Ditunggu sebentar ya Bu. " resepsionis menghubungi Ibu Inggrid sekretaris perusahaan.

"Ibu, silahkan ditunggu ya Bu, Ibu Inggrid akan segera turun.

Lovy beranjak dari depan meja resepsionis dan duduk cantik di sofa lobi sambil melihat dekorasi ruangan lobby yang baginya sangat begitu nyaman. Tanpa sadar matanya bertubrukan dengan sepasang mata yang menatapnya dengan tajam. Sedangkan lelaki yang satunya lagi belum menyadari dengan kehadiran Lovy di lobby kantor.

Sejenak pandangan mata mereka beradu, dan dengan tiba-tiba Lovy mengalihkan pandangan matanya ke arah lain. Sedangkan lelaki yang tadi menatapnya terus berjalan menuju lift. Donny yang ada di belakang Kenzou tiba-tiba berhenti baru disadarinya ada seorang gadis yang menarik perhatian sedang duduk di sofa. Donny yang belum menyadari sama sekali memperhatikan dengan seksama sepertinya pernah melihat wajah ini tapi dia terus melanjutkan jalannya sambil mengingat-ingat dimana dia pernah melihat gadis tersebut.

Mereka berdua masuk ke dalam lift khusus untuk petinggi kantor. Dengan pikiran masing-masing.

" Selamat pagi Nona Lovely. " sapa Inggrid ramah.

" Selamat pagi Ibu Inggrid, panggil Lovy aja Bu jangan pakai Ibu, saya masih lajang kok Bu. " Lovy nyengir dengan senyumnya.

" Kalo begitu panggil saya mba Inggrid saja, saya jadi merasa tua kalo dipanggil Ibu. " Inggrid tersenyum mempersilahkan Lovy duduk kembali setelah tadi Lovy berdiri menyambut kedatangannya.

" Baik mba, melanjutkan pembicaraan kita yang kemarin, kami bersedia untuk menyediakan 500 snack box untuk acara perusahaan mba. " Lovy mengeluarkan berkas yang dibawanya menawarkan berbagai pilihan paket snack yang akan di order oleh perusahaan Alex Property.

" Mba Lovy, ini saya sudah koordinasi dengan bagian keuangan saya pada dasarnya mereka sudah menyetujuinya. Hanya saja untuk keputusan dealnya semua pengeluaran harus acc dari pimpinan kami, dan kebetulan beliau sudah ada di ruangannya. Bagaimana kalau mba Lovy langsung menemui atasan saya." Inggrid berdiri dari duduknya dan mengajak Lovy untuk bertemu langsung dengan atasannya.

" Ohh.. begitu ya mba, baik kalau begitu saya ikut saja. " Lovy pun berdiri dan ikut dengan Inggrid menuju lift ke lantai 9 dimana letak ruangan atasan Inggrid.

Ting.. pintu lift berbunyi terbuka sampai di lt. 9, Inggrid berjalan di dpn di ikuti oleh Lovy yang melihat lihat lukisan - lukisan di dinding.

Inggrid mengetok pintu atasannya.

" Masuk. " terdengar jawaban dari dalam.

Inggrid membuka pintu ruangan atasannya.

" Selamat siang Pak. Ini Pak, ada nona Lovy mitra yang akan kerjasama di snack box acara launching perumahan Green Orchard pak. " Inggrid mempersilahkan Lovy masuk dan langsung bertemu dengan pimpinannya.

Donny yang ada di ruangan dan tadi dirinya yang menjawab ketukan pintu mulutnya terbuka begitu melihat wajah yang seperti pernah diliatnya. Otaknya masih loading dengan keadaan yang sekarang, baru diingatnya ternyata ini cewek yang kemarin berseteru dengannya di warung pecel lele. Kenzou yang duduk di meja kerjanya mengangkat wajahnya dari berkas yang sedang dibacanya.

" Inggrid kamu bisa kembali ke ruangan." terdengar suara bariton yang sedikit dingin di telinga Lovy.

"Baik Pak. " Inggrid membalikkan badannya berjalan keluar ruangan pimpinannya.

Donny yang tadinya duduk di kursi depan meja Kenzou beranjak dari kursinya berdiri.

" Silahkan duduk nona.. " Donny menatap ke Lovy yang sedang berdiri.

" Lovely Pak, panggil aja Lovy." sahut Lovy.

" Seindah namanya." ucap Donny lirih.

" Maaf Pak. " Lovy memandang Donny dengan tatapan bingung.

" Ohhh.. tidak.. tidak..silahkan duduk nona Lovy. " Donny pun mempersilahkan Lovy untuk duduk di sofa.

Lovy duduk di sofa tunggal dengan tenang.

Kenzou pun beranjak dari kursinya dan pindah ke sofa yang berhadapan dengan Lovy sedangkan Donny berdiri mengambil minuman yang ada di kulkas mini yang ada di ruangan Kenzou.

"Langsung saja nona. " tanpa basi basi Kenzou mempersilahkan Lovy berbicara menyampaikan apa yang akan disampaikan mengenai kedatangannya ke kantor.

"Silahkan diminum nona Lovy. " Donny menginterupsi.

" Terimakasih Bapak.. " Lovy membalas apa yang tadi diucapkan Donny waktu berkenalan dengannya.

" Donny, dengan Donny nona, tidak usah pakai awalan Bapak, saya masih lajang kok, masih perjaka ting-ting. Belum jadi bapak- bapak. Belum juga 30 tahun. " Donny tersenyum dengan tengilnya.

" Hah..? Ohhh begitu. Baik Bang Donny. " Lovy tersenyum.

" Kok Bang sih.. Hadddehh.. " Donny tak Terima

" Jadi apa?. " Lovy masih juga melanjutkan perdebatannya dengan Donny.

" Ehemmm.. " Kenzou berdehem mengingatkan ke dua orang lelaki dan perempuan yang tidak sudah- sudah berdebat.

" Ohh..maaf.. maaf Pak. Baiklah jadi kedatangan saya kemari sesuai dengan pembicaraan yang sudah saya bahas sebelumnya dengan Ibu Inggrid, kami menawarkan harga spesial untuk acara launching perumahan perusahaan Bapak, dan ini paket snacknya bisa Bapak pilih."

Donny mengambil berkas yang diberikan oleh Lovy.

Lovy menjelaskan dengan panjang lebar. Kenzou mendengarkan dengan serius begitu juga dengan Donny. Akhirnya kesepakatan terjadi diantara mereka. Selama pembicaraan Kenzou memperhatikan dengan seksama mimik wajah wanita cantik yang ada di depannya, begitu juga dengan Donny. Lovy yang sudah terbiasa berbicara di depan klien pun tidak menyadari jika kedua lelaki tersebut memperhatikan dirinya dengan intens.

" Baiklah nona, untuk selanjutnya dari pihak kami akan menghubungi nona, untuk kontaknya nanti nona bisa menghubungi langsung dengan asisten saya. Don, berikan nomor handphone kamu dengan nona ini. " Kenzou bediri beranjak dari sofa.

" Nona Lovy, Bos.. namanya nona Lovy kalo Bos lupa. " Donny dengan cengiran tengilnya.

" Baiklah.. baik nona Lovy. " Kenzou bediri begitu juga dengan Lovy. Mereka berjabatan tangan menandakan kerjasama deal. Jabat tangan yang sebentar hanya beberapa detik. Kenzou kembali ke kursi kerjanya. Sedangkan Lovy pamit segera keluar dari ruangan tersebut.

Cafe Lovely

Pagi ini Lovy dan Sara sudah berada di cafenya, cafe yg berdiri di ruko ( rumah toko) pinggir jalan dengan kanan kirinya banyak perkantoran. Cafe tersebut milik Lovy sendiri dengan biaya dari tabungan yang disimpannya yang diberikan papa Matthew. Lovy dengan hobbynya membuat cake-cake dengan rasa coklat mendominasi, karena Lovy sangat suka dengan coklat. Kata orang coklat membuat hati senang makanya Lovy selalu ceria karena suka dengan coklat mau makanan atau minuman jika ada coklatnya Lovy akan menyukainya.

" Lov, gimana kemarin ceritanya? Kamu udah bertemu dengan pihak perusahaan yang kemarin menghubungi cafe kan?. " Sara yang ada di meja kasir bertanya ke Lovy yang baru aja nongol.

" Iya sudah, lo tau gak? gue ketemu ma siapa disana?. " Lovy dengan semangat menghampiri meja kasir.

" Ya mana gue tau, lo kan lom cerita gimana sih". Sara jadi ikutan kepo.

" Ternyata tu ya, disana gue ketemu ma cowok yang di warung pecel lele itu loh, yang rese itu. Siapa ya namanya..eemmm..oh iya Donny..tapi sayangnya gue belum tau nama bosnya siapa. Yang gue bilang cool itu loh. " Lovy bercerita dengan mimik yang ceria.

" Lah sudah, kenapa gak tau nama bos nya. " Sara menimpali.

" Lah dianya aja gak memperkenalkan diri namanya siapa, begitu juga dengan Si songong Donny itu kenapa gak kenalin bos nya juga. " Lovy duduk di dekat Sara.

" Napa lo? Penasaran? ya kan lo bisa nanyain ke Donny nya atau langsung ke orangya. "

" Males gue, biarin ajalah. Gimana kabar mas Deva?." Lovy menanyakan ke Sara kabar kakak lekakinya sambil menaik turunkan alisnya.

" Ah elo.. itu terus nanyanya. Mas Deva ya baik lah, sama pacarnya juga baik- baik aja mereka. " Sara menjawab.

" Seru kali ya klo gue jadi kakak ipar lo. " Lovy membayangkan jika dirinya menikah dengan pujaan hatinya mas Deva yang cakep.

" Gak mau ah gue.. Lo sama yang lain aja. " Sara tersenyum simpul.

" Ngapa emang? Kalo gue jadi kakak ipar lo. " Lovy dengan mimik mukanya yang berkerut.

" Gak enak aja, ntar gue jadi sungkan ma lo, secara kan kita seumuran. Lo kan sahabat gue mending lo sama cowok lain jangan kakak gue. " Sara tak mau Lovy jadi kakak iparnya.

" Ah gitu sih lo, gak dukung sahabat sendiri. " Lovy berdiri beranjak dari duduknya menuju ke dapur.

Kling.. lonceng pintu cafe berbunyi tanda ada customer masuk ke cafe.

Dua lelaki sedang berjalan memasuki cafe dan mencari tempat duduk di pojok mengarah keluar jendela.

Dinda pelayan yang bekerja menghampiri meja dengan membawa buku menu.

" Silahkan Pak. " Dinda mempersilahkan dua lelaki tampan tersebut memilih menu yang akan dipilih.

" Kopi latte satu mba sama roti isi ayam , lo pesen apa Zou?. "Donny bertanya kepada Kenzou.

Ya.. ternyata dua lelaki yang masuk ke dalam cafe tersebut adalah Kenzou dan Donny. Mereka akan bertemu dengan klien di Cafe Lovely permintaan dari kliennya yang katanya sudah langganan di cafe ini.

" Samakan aja Don. " Kenzou menjawab pertanyaan Donny dengan muka datarnya tanpa melihat ke pelayan. Yah begitulah Kenzou dengan sikapnya yang dingin dan tidak berekspresi akan terkesan sombong jika belum mengenalnya.

"Oke.. samakan aja pesanannya ya mba. " Donny kembali menatap ke pelayan yang masih menunggu dengan tatapan menggodanya.

Kling.. lonceng pintu cafe berbunyi kembali seorang wanita dengan pakaian yang sexy dengan lenggak lenggoknya berjalan mendekati meja yang diduduki Kenzou dan Donny.

" Selamat pagi Pak Donny dan Pak Kenzou. " wanita sexy tersebut menjulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Kenzou dan Donny. Donny menjabat tangan wanita tersebut sedangkan Kenzou hanya menarik sudut bibirnya sedikit tanpa mengulurkan tangannya.

" Selamat pagi Miss Felly. " Donny menjawab salam dan menjabat tangan wanita kliennya tersebut.

Sara yang ada di meja kasir hanya memperhatikan interaksi yang ada di meja sudut. Menatap dua lelaki tampan yang ada di meja tersebut seperti vitamin pagi buat Sara yang masih jomblo.

" Ra, lo mo nitip apa gue mo keluar bentar mo cari butter buat stok. " Lovy yang keluar dari ruang dapur menyapa Sara yang masih terbengong menatap dua lelaki tampan tersebut.

Hari masih pagi cafe belum terlalu rame, biasanya cafe rame di jam-jam 8 pagi sampe jam 9 pagi, siang dan sore menjelang malam. Sekarang waktu menunjukkan pukul 10 kurang 15 menit.

" Ra.. Ra.. kok bengong sih.. lo liatin apa sih Ra sampe segitunya. " Lovy mengikuti arah pandang Sara yang tak berkedip sama sekali.

" Loh.. itukan mitra kerja yang kemarin gue sambangi. Bentar Ra, gue sapa dulu mereka, lo mo kenalan gak Ra?." Lovy mengajak Sara menuju ke mitra kerja mereka.

" Selamat pagi pak Donny.. eh bang Donny dan Pak... " Lovy menyapa mitranya tanpa tau siapa nama Bos yang ada di depan Donny.

Donny yang disapa tiba-tiba terkejut dengan datangnya Lovy ke meja mereka.

" Loh.. Nona Lovy.. ohhh iya ini Bos saya Pak Kenzou, maaf kemarin belum dikenalkan ya namanya. " Donny nyengir dengan menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Kenzou menatap Lovy dengan tatapan yang sulit ditebak.

" Kenalkan ini Sara sahabat saya merangkap sebagai kasir disini. " Lovy melirik ke arah Kenzou yang sama sekali tidak ada reaksi di wajahnya tetapi matanya tetap tertuju ke Lovy.

" Sara." Sara mengulurkan tangannya ke Donny.

" Donny. " Donny menerima jabat tangan dari Sara begitu juga dengan Miss Felly, tidak dengan Kenzou yang hanya melirik sekilas ke arah Sara.

" Silahkan dilanjutkan Bapak dan Ibu." Lovy dan Sara undur diri kembali ke meja kasir.

Sara sudah gatal aja mulutnya ingin berkomentar dengan sikap Kenzou yang begitu acuh. Sara menatap Lovy sambil sikunya menyikut lengan Lovy.

" Apaan sih lo, nyikut- nyikut. " Lovy membolakan matanya ke arah Sara.

" Huusss.. " Sara menempelkan telunjuknya ke bibir biar Lovy tidak kencang ngomongnya.

Lovy mendelik membiarkan Sara dengan pikirannya sendiri. Akhirnya Lovy keluar meninggalkan cafe, tanpa menyadari di sudut meja ada mata yang terus menatapnya.

Kenzou dan Donny masih duduk di meja membicarakan kerjasama dengan Miss Felly.

" Baik Miss Felly.. kami akan membuat konsep seperti yang Mr. Goh inginkan untuk acara launching perumahan nanti kami selalu siap bekerjasama dengan perusahaan Mr. Goh. " Donny sebagai asisten Kenzou mewakili Kenzou berbicara.

" Terimakasih Pak Donny atas kerjasamanya. Kami senang bekerjasama dengan Anda. " Felly sebagai sekretaris Mr. Goh menyalami Donny sedangkan Kenzou dengan wajah datarnya tetap tidak bereaksi hanya mengangguk dan tersenyum tipis. Miss Felly permisi meninggalkan meja cafe setelah Donny menjelaskan untuk ditinggal saja tanpa harus membayar, pembayaran makan dan minum cafe mereka yang akan membayarnya.

Sara yang duduk di meja kasir setelah melayani pembayaran customer yang datang, begitu didatangi Donny memberikan senyum manisnya.

" Berapa mba? " Donny membayar sambil mengeluarkan dompetnya dengan senyuman menggodanya.

Sara menyebutkan bill tagihannya dan mengambil uang yang diberikan Donny.

" Terimakasih Nona Sara cantik. " Donny dengan rayuannya mulai menggoda Sara.

Sara tersenyum sambil merotasikan bola matanya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!