NovelToon NovelToon

Jodoh Dan Cinta

pertemuan

Pagi itu , Biru dengan penuh semangat, bersiap berangkat kerja.

"Bismillah , semoga diberi kelancaran dan berkah " dengan kemeja biru dan rambut rapi biru semakin percaya diri menyambut hari.

Sebagai seorang kontraktor , yang kini dipercaya membangun sebuah perumahan, dipinggiran kota di Jawa Timur.

Tiba ditempat kerja , Biru terlihat bingung ,

"kemana para pekerja kok sepi sekali "batin biru.

Biru melanjutkan langkahnya, menuju keruanganya .

Ketika sampai didepan pintu ruangan, tiba tiba , ada salah satu pekerjanya lari tergopoh gopoh menghampirinya.

" Maaf bos , ada orang yang mau bunuh diri di bangunan lantai dua blok satu "

Dengan dahi berkerut karna terkejut , Biru, mengikuti pekerjanya ketempat kejadian.

"itu ,itu bos orang yang mau bunuh diri, " pekerja itu menunjuk seseorang yang sedang berdiri dipinggir bangunan tingkat dua.

Terlihat rang orang yang berkumpul , sambil berteriak teriak, untuk mencegah seseorang memjatuhkan diri.

"Minggir semua " biru berteriak, mendekati orang yang mau bunuh diri.

 "Apa yang terjadi" biru bertanya kepada pak amir salah satu tangan kanannya, yang juga berada disitu.

"Itu bos, ada seorang wanita yang ingin mengakhiri hidupnya, sepertinya ingin menjatuhkan diri dari gedung ini " pak Amir l memberi jalan pada Biru

" Hai apa yang kamu lakukan " teriak Biru pada gadis itu , dan dengan perlahan lahan terus mendekat.

"Jangan mendekat kamu" teriak gadis itu.

" Apa kamu sudah tidak waras hee " bentak Biru , semakin gusar dengan tingkah wanita ini.

 "Jangan ikut campur dengan urusan ku"" jawab wanita itu sambil menengok ke bawah.

Biru menangkap ada keraguan, dari wajah wanita itu, ketika menengok kebawah tadi

 " Cepat kamu menjauh dari situ." Biru sedikit tidak sabar.

" Diam kamu ! jangan ikut campur !,pergi kamu! " wanita itu berteriak teriak, mengusir biru, dengan air mata yang mengucur deras, membasahi pipinya yang kemerah merahan.

"Oo kamu benar benar ingin bunuh diri ?" oke oke silahkan " ucap Biru, sedikit meledek, karena filling biru, wanita itu takut, untuk menjatuhkan diri .

Terlihat gadis itu melirik kebawah, " kenapa kok tinggi sekali " dia membatin

" Kenapa ? , kamu takut ?, tidak usah bunuh diri , kena pisau aja kamu pasti nangis India, .sok sokan bunuh diri" Biru geleng geleng kepala, tidak habis pikir, dengan, tindakannya.

"Bukan urusanmu " gadis itu kembali berteriak , mulai frustasi dengan pilihanya sendiri.

Biru memberi kode kepada semua pekerjanya, untuk kebawah , berjaga jaga , kalau wanita ini nekat.

"Apa kamu yakin, ingin terjun kebawah ? " Biru membuat bimbang, gadis di hadapanya ini.

wanita itu diam tak merespon.

" silahkan saja , kalau mau terjun, kalau perlu akan aku bantu. Mending kalo langsung mati , kalau kamu malah cacat seumur hidup, apa kamu siap haa . " biru menjatuhkan mental gadis itu, untuk bisa berfikir lebih jernih.

"Diam kamu ! gak usah banyak ngomong ! " dengan air mata yang terus mengucur deras .

"Benar apa yang dikatakan laki laki ini, iya kalau aku langsung mati, tapi kalau malah cacat , apa aku nggak malah lebih sengsara. " gadis itu membatin.

" Kamu itu masih muda , kenapa mempunyai pikiran yang sedangkal itu" Ucap Biru sedikit lembut.

Biru menghela nafas , melihat gadis itu yang tidak mau berpikir panjang.

"Cukup ! menjauh kamu ! itu bukan urusanmu ".

Gadis itu bertahan dengan pendirianya, dan menyangkal kata hati untuk membatalkan niatnya.

Biru menggeleng ngeleng , dengan sedikit demi sedikit mendekat.

"Dasar gadis keras kepala".

"stop! , jangam mendekat atau aku akan loncat" gadis itu malah mengancam.

"Loncat saja" ucap Biru mulai jengah.

Gadis ini , geram dengan perkataan Biru, dan menoleh ingin menatap Biru , yang malah menyuruhnya menjatuhkan dirinya. Tanpa disadari kakinya tersandung pembatas gedung yang belum jadi.

"aaaaaaaaaaa tolong aku " tubuhnya terpelanting kebawah .

"Ya Allah, apakah aku akan mati,? aku takut. " gadis itu bergumam didalam ketakutan dan kepasrahannya.

Sedangkan Biru , melihat gadis itu terjatuh , langsung berlari untuk meraihnya, tapi sudah sudah tak terjangkau tangannya. Biru menengok kebawah, hatinya lega, dibawah para pekerjanya, berhasil menangkap tubuh gadis itu .

"Syukurlah, dia selamat, " Biru berlari menuruni tangga untuk menghampiri gadis yang baru saja jatuh, dan sekarang dalam keadaan pingsan .

Salah satu pekerja , memberikan minyak kayu putih, dibawah hidung Gadis itu, supaya cepat sadar . Perlahan gadis itu, membuka matanya

"Dimana aku, apakah aku sudah disurga" ucap gadis itu, masih dalam keadaan. ling lung.

"hahahahaha"

Spontan para pekerja , tertawa.

" Surganya mbahmu" jawab perkerja serentak.

Gadis itu, menundukan wajahnya bingung dan malu menjadi satu.

Sedangkan biru , berjalan menghampiri pekerjanya, yang mengerumuni gadis itu.

"Minggir minggir, beri jalan bos Biru" ucap pak amir .

Semua serentak minggir, memberi jalan pada Biru.

"Tolong , semuanya bubar , dan kembali kepekerjaan masing masing , pak amir , bawa dia ke kantor dan tolong handle pekerjaan yang ada dilapangan" dengan suara yang datar, dan dingin, memandang gadis itu dengan pandangan yang tak terbaca.

Biru langsung berbalik, menuju ruanganya.

"baik bos" tanpa banyak kata, segera, pak amir memapah wanita itu , sesuai perintah bosnya.

...****************...

Setiba diruanganya, Biru segera pendudukan pantatnya kekursi kebesaranya.

Biru menghembuskan nafas nya, untuk mengembalikan moodnya yang menurun , gara gara kejadian tadi.

" Ada ada saja " gumam Biru.

Sambil menunggu p amir membawa gadis itu, Biru memijat keningya yang tiba tiba terasa pening.

Dari luar terdengar ada yang mengetuk pintu.

" Permisi bos boleh kami masuk" terdengar suara pak Amir.

" Masuk pak" jawab biru.

Pak amir masuk, sambil menggandeng gadis tadi , terlihat gadis itu sedikit ketakutan.

"Ayo masuk"" pak Amir mengajak wanita itu masuk.

"Kenapa aku dibawa kesini, aku mau pulang saja" gadis itu berusaha menolak, namun, pak Amir dengan sigap, menggandeng tangan gadis itu, untuk masuk keruangan Biru.

" Diam kamu, duduk disini", jangan berulah. " bentak p Amir

":Ada lagi yang bisa saya bantu bos ? kalau tidak ada, saya langsung permisi bos " pamit p Amir.

"Cukup pak Amir , terima kasih, tolong tutup pintunya pak Amir "

"Siap bos" pak Amir betlalu dari ruangan Biru.

Seperginya pak Amir , Biru melanjutkan pekerjaanya yang menumpuk, tanpa menghiraukan gadis ini.

Gadis itu kebingungan.

"Kenapa aku dibawa kesini, kalau hanya untuk melihat dia belkerja , mending aku pulang , tapi gimana bilangnya, dia serem banget kayaknya lebih sereman dia dari pada hitler " batin itu.

Gadis itu terlihat gelisah, karna Biru tak juga berbicara dan menghiraukannya.

"Apasih maunya, nyuruh kesini, tapi diajak bicarapun tidak. Malah sibuk sendiri dengan kertas kertas itu" monolog gadis itu ,didalam hatinya.

Tiba tiba wamita itu betdiri.

"Aku pulang " dia berbalik , tapi ketika dia ingin melangkahkan kakinya.

"Duduk ! " Perintah Biru, tanpa mengalihkan pandangannya , dari berkas berkasnya.

"Apasih maumu , aku bosan melihat orang kerja, tanpa berbuat apa apa" protes gadis itu.

"Duduk " ulang Biru.

Akhirnya wanita itu duduk kembali.

Biru mengangkat wajahnya memandang gadis itu , dengan mata yang tajam , menghunus.

Gadis itu menjadi ciut nyalinya, menatap mata Biru yang tajam.

"Siapa namamu"

Biru bertanya, dengan nada yang sangat datar.

"a.. aassa"jawab wanita itu sambil menunduk

"trus " tanya Biru ambigu

"A apa maksudmu "

Gadis itu kebingungan , dengan pertanyaan biru.

"Apa yang kamu lakukan tadi" tanya Biru gemas dengan gadis manja sok berani ini.

"Bukan urusan mu" jawabnya, dengan wajah cemberut , dan mata berkaca kaca.

"Memang bukan urusanku jika kau melakukan tidak dibangunan ku ini "

Biru mulai terpancing emosinya.

Asa menundukan kepalanya.

"Mmaaf, aku bingung aku terpaksa " jawab Asa, dengan menahan air mata yang mulai mengambang.

"Siapa yang memaksamu" Biru semakin gemas, dengan gadis dihadapanya ini.

Asa bingung harus menjawab apa.

"keadaan" akhirnya dia menemukan jawaban.

Biru menggelengkan kepalanya , dia tak habis pikir , dengan gadis ini

"Terserah kamu mau melakukan apa, tapi jangan ditempat kerjaku ." ucao Biru santai.

Mendengar, perkataan Biru, Asa seakan tak terima .

"Siapa nama kamu tadi?

"Assa""

"Ok asa aku nggak perduli kamu mau melakukan apa tapi...."

tiba tiba.

kruuuuuuk klutu klutuk

Biru menhembuskan nafasnya kasar.

"Assa assa kamu lucu ya "

Asa yang hatinya masih dalam keadaan tidak baik baik saja , seakan dibuat malu dengan perutnya yang protes , karna belum diisi.

"Kenapa sih , harus sekarang, bunyinya. " batin Asa malu.

Biru, menghubungi, pak Amir.

"Pak tolong kemari. "

" Baik bos "

Setelah beberapa saat.

Tok tok "permisi bos"

"Masuk pak" pak Amir masuk dengan menganggukan kepalanya , memberi hormat.

"Pak Amir, tolong belikan makanan dua porsi ya" Biru memberikan, dua lembar uang seratusan.

"Baik bos"

Segera pak Amir keluar , membelikan , apa yang diperintahkan Biru padanya.

"Asa sekarang kamu istirahatlah, disofa itu."

" Jangan memiikirkan yang hal tidak tidak ,aku nggak tau apa masalah mu , tapi, hidup ini sangat berharga, Asa. Banyak orang yang sakit berobat ingin segera sehat . Sedangkan kamu , badan sehat masiih muda lagi, kenapa malah ingin mengakhiri hidup.

bersambung

2. pertemuan 2

Biru melanjutkan pekerjaannya, tapi ia tak bisa konsentrasi, karna gadis didepannya ini bergerak terus, seakan menahan sesuatu.

Biru menegakan kepalanya, memandang gadis itu " kenapa kamu " Biru bertanya penasaran.

"Aku aku "wajah assa merah menahan malu dan takut menjadi satu.

"katakan " Biru menautkan alisnya penasaran.

"Aku ingin ke tolilet ltuan ! "takut takut, asaa mengatakan apa yang dirasakan.

Biru menghela nafas dan mengeluarkan kasar

" Kamu kesana , itu toiletnya " biru nanunjuk keisudut ruanganya dengan tatapan , yang sulit diartikan.

Tanpa menunggu lebih lama, Asa berlari masuk kedalam toilet. karna sudah tak tertahan hajatnya.

"Dasar gadis ingusan" Biru geleng gelengkan kepala.

"Gadis aneh!" biru bergumam

"Sedang didalam toilet.

Setelah menyelsaikan hajatnya, Asa kebingungan , karna tak menemukan air untuk membersihkan badanya.

"Dimana airnya ? kamar mandi kok tidak ada air , gimana aku membersihkanya " .gumam asa memencet sesuatu yang bisa mengeluarkan air.

Setelah beberapa saat.

Dalam kebingungannya, tiba tiba ada ketukan dari luar.

tok tok tok

"Hai , apa yang kamu lakukan didalam , kenapa lama sekali? Kamu jangan berbuat yang macam macam,! Kamu nggak mencoba bunuh diri lagi kan? Awas sampai kamu mencoba bunuh diri lagi ditoilet!"

Teriak biru , sambill trus menggedor gedor pintu , kamar mandi itu.

Ada sedikit kekuatiran dihati biru, takut gadis itu berbuat nekat.

"Cepat keluar gadis ingusan!"! Biru terus menggedor gedor pintu.

"Dasar tuan sombong, yang gak sabaran, "gerutu Asa didalam.

" Sabar tuan, aku nggak menemukan air disini tuan, aku masih butuh bersih bersih,

aku masih kotor dan bau " asa teriak menjawab Biru.

"Dasar gadis ingusan menyusahkan, ,gitu aja nggak tau, kamu sebenarnya dari hutan mana kok gitu aja nggak tau?"

"Udah tuan ngomongnya, dilanjutkan nanti aja beritahu diamana airnya tuan . Apa airnya tuan sembunyikan" "Asa berteriak , dari dalam kamar mandi.

"Dasar udik, itu ada benda seperti

ular disampingmu, pegang trus ada kran dibawahnya kamu putar tapi jangan cepat cepat" perintah Biru pada Asa.

Sebelum biru selesai merangkan pemakainya , Asa segera memutar krannya dengan volume langsung besar secara cepat, mengakibatkan airnya muncrat kemana mana , dan karena Asa kaget , airnya membasahi bajunya.

aaaaaaaaaaaaa

Biru yang ada diluar kaget, mendengar teriakan Asa tanpa berpikir panjang , takut terjadi sesuatu dengan gadis ini, Biru, segera mendobrak kamar mandi.

duk duk duk braaaak

setelah beberapa kali gebrakan pintunya terbuka.

" Apa yang.... "

Biru tak melanjutkan kata katanya, karna kaget dengan keadaan asa didalam.

dan

"aaaaaaaaaaaa"

Biru dan Asa berteriak secara bersamaan.

"Apa yang kamu lakukan "

Teriak Biru dan Asa bersamaan.

Biru segera membalikan badan, Kaget dengan keadaan Asa , yang tidak memakai bawahannya , dan baju yang basah kuyub.

"Aku kira tadi kamu kenapa kenapa didalam" ucap Biru sedikit menahan malu dengan tingkahnya yang absurb.

Asa buru buru menutup pintu, dan bersandar dibalik pintu , sambil menutup wajahnya dengan telapak tangannya.

"kenapa sih dia bisa tiba tiba mendobrak pintu, kan jadi melihat aku ndak pakek bawahan.

Huuh maluu malu.

Biru melangkah menjauh , sambil memegangi dadanya karna berdebar debar, menyaksikan pemandangan yang belum pernah iya saksikan seumur hidunya , kecuali punya anak kecil dan bayi.

huuuf

Biru membuang kasar nafasnya, menyugar rambutnya, untuk menghilangkan kegugupanya.

ngeeeek

Asa keluar dari tolilet dengan badan yang basah kuyub.

"Maaf tuan" Asa menyiilangkan tangan nya di dadanya, dengan malu malu, mengingat kejadian barusan.

Biru ingin membalikan badannya tapi....

"Jangan berbalik Tuan" Asa takut Biru melihat keadaan ini.

Tetapi terlambat, Biru sudah langsung membalikan badan nya, ketika mendengar Asa membuka pintu , dan sukses membuat Biru menyaksikan kembali kemandangan yang buat jantungnya. berdeguk kencang.

Duk duk dek.

Bukan karna apa , tapi karna baju Asa yang basah, membuat badan Asa tercetak nyata ,meski tangan Asa menutup bagian depan, tak mengurangi keseksian tubuh Asa didepan Biru.

Biru berusaha mengendalilan jantung dan pikirannya, agar normal dan tidak berfikiran yang tidak tidak.

Dia mengambil nafas dan menghembuskan nafasnya , lewat mulut untuk mengatur wajahnya, kembali keposisi datar , gengsi dong Harga dirinya harus jatuh didepan gadis ingusan.

Biru melangkahkan kakinya, kesudut ruangan nya, mengambil jaket yang ia gantung disana.

"Ini kamu pakek dan kamu pulang jangan berpikiran untuk mengakhiri hidup lagi.Biru sedikit gugup menyerahkan jaketnya.

Asa mengulurkan tangannya , dan mengambil jaket itu dari tangan Biru yang memunggunginya.

"Terima kasih tuan." Asa memakai jaket yang diberikan oleh biru.

"Setelah saya cuci , akan saya kembalikan tuan" lumayan bisa menutupi tubuhku." batin Asa

"Tidak usah kamu kembalikan simpan saja" jawab Biru, yang sibuk mengendalikan setan yang mulai memasuki pikiranya.

"Kalau kamu nggak mau buang saja." Biru berjalan menuju kursi kebesaranya, setelah dapat membuang setan yang ada dikepalanya.

Setelah memakai jaket yang diberikan biru , Asa berpamitan untuk pulang.

"Tuan saya pamit mau pulang dulu"

Asa menundukan kepalanya, berbalik dan melangkahkan kakinya keluar dari ruangan Biru,. Ketika Asa memegang handle pintu akan membuka pintu.

"Hai gadis ingusan, ingat pesanku, jangan melakukan seperti tadi , ingat hidup itu sangat berharga, jangan sia siakan, setiap masalah pasti ada solusinya.

Asa memandang biru dengan sendu, teringat masalah yang dihadapinya tiba tiba air matanya menetes.

Asa tersadar , segera membalikan badannya, supaya Biru tak melihatnya menangis.

" Saya permisi tuan, terima kasih untuk semuanya"

Belum sempat Biru menjawab.

Asa segera keluar dari ruangan Biru, dengan berlari.

"Hai gadis ingusan, dasar tak tau trima kasih"

Biru mendengus, karna kesal, dengan Asa yang berlalu begitu saja.

"sebenarnya apa masalah gadis itu, sampai sampai ingin mengakhiri hidupnya . " bathin biru

Tapi tiba tiba terlintas kajadian tadi, Biru senyum senyum sendiri.

"Manis juga gadis tadi. , siapa tadi ya namanya " bathin biru sambil mengingat ngingat nama gadis , yang mulai menggelitik hatinya.

"Apa yang aku pikirkan, masak gara gara gadis ingusan yang tak tau terima kasih, aku menjadi gila seperti ini"biru menghembuskan nafasnya kasar.

"aarrghh"

"kenapa kepalaku tiba tiba terasa pusing "

tok tok tok

"masuk" tanpa menegakkan kepalanya

"Permisi bos" pak Amir masuk menghadap biru.

"Ya ada apa pak Amir" dengan tangan yang memijat keningnya.

"ini bos pesananya, " sambil menyerahkan tas, yang berisi makanan pesanan Biru tadi.

"i Tadi saya melihat gadis yang tadi mau bunuh diri berlari keluar dari sini, sambil menangis bos"

Pak Amir melihat Biru .

"apa pak bos sakit" pak Amir melihat bosnya , nampak pucat dan lesu.

"Hanya sedikit pusing pak, kepalaku "jawab Biru yang masih ganti memijat pangkal hidungnya.

" Ini makanannya bapak makan saja, saya sudah tidak berselera, dan untuk gadis tadi , aku tidak tahu kenapa dia menangis..Sudah jangan dipikirkan , yang penting dia tidak bunuh diri lagi.

"Tapi , benar ,bos tidak apa apa? pak Amir, kawatir keadaan atasnya itu.

"Iya pak saya ndak apa apa ,mungkin kalau istirahat sebentar akan sembuh. Oya pak tolong buatkan saya teh hangat pak!

Pak Amir langsung keluar, untuk membuatkan teh , untuk Biru.

Setelah beberap saat.

"Ini bos tehnya "pak Amir meletakan minuman itu , beserta makanan dan obat sakit kepala yang biasa biru minum ,apabila sedang sakit, pak Amir adalah bawahan yang sangat mengerti kebutuhan bosnya.

Da sangat menyayangi dan menghormati Biru seperti anaknya, karna Biru juga sangat menghormatinya.

"Sekarang pak Amir kembali kelapangan , tolong handle dulu kerjaan yang ada dilapangan ,saya mau istirahat sebentar pak"

Biru merebahkan badannya disofa yang ada diruanaganya.

"Baik bos ,saya kembali ketempat kerja " pak Amir mohon diri , keluar dari ruangan Biru.

bersambung

asa

Sementara itu, setelah keluar dari ruangan Biru , Asa berlari tak tentu arah.

":Apa yang harus aku lakukan ,apakah aku akan pulang kerumah. Aku gak mau dinikahkan dengan orang tua itu , kenapa ayah tega menikahkan aku hanya untuk melunasi hutangnya. "Asa terus berjalan menyusuri jalan.

"Tapi kalau tidak pulang , aku harus kemana" kaki Asa terus melangkah. tak terasa hari mulai sore.

Asa benhenti disebuah lapangan yang sepi, badannya luruh kebawah serasa tak bertenaga, lelah hati dan juga badanya.

"Ya Alalh , apa yang harus aku lakukan . Engkau tak mengijinkan aku untuk mengakhiri hidupku iini, tapi Engkau juga tak memberi jalan keluar untuk masalahku ini. " tubuh asa bergetar akibat tangisan yang tak bisa ditahan.

Asa yang menangis sesenggukan dipinggir jalan, menjadi tontonan orang yang lewat, tetapi mereka hanya bisa .memandang kasihan dan menyedihkan, tanpa berani menghampiri.

Tiba tiba , ada seorang lelaki paruh baya menghampiri Asa dengan wajah yang menahan geram , menarik tangan Asa.

"dasar anak yang tau balas budi, disuruh tetap tinggal dirumah, malah kelayapan kemana mana" laki laki itu menyeret tubuh Asa, yang tidak bisa mengimbangi langkahnya.

"Ampun ayah "Asa berusaha mengimbangi langkah laki laki itu, yang ternyata adalah ayahnya.

"Kemana saja seharian ,hah? " ayah Asa yang bernama Tono terus saja menyeret Asa tanpa mau mendengarkan rintihan Asa .

Setelah tiba dirumah Asa , dihempaskan kekursi dengan sangat kuat. Akibatnya kaki asa terbentur sudut meja yang agak lancip.

"sakit yah.ampun" Asa merintih sambil mengelus pahanya yang terbentur meja.

"Bu bu cepat kemari" pak Tono memanggil ibu Aaa yang bernama Denok.

"Iya pak ada apa? "bu Denok melangkah berlahan menghampiri suaminya, yang dibakar api amarahnya.

"itu lihat anakmu, " menunjuk Asa yang duduk dengan tangisan tertahan.

"Asa nduk cah ayu, dari mana saja kamu, seharian tanpa kabar, ibu kawatir terjadi sesuatu sama kamu nduk. " bu Denok menghampiri anak satu satunya dan merengkuhnya dengan sayang.

" Maafkan Asa bu," Asa terus menangis dipelukan ibunya.

"Dengar Asa kamu jangan coba coba melarikan diri dari pernikahan ini , jika tidak ingin ayahmu ini mati. Apakah kamu lupa , apa yang dilakukan pak Iwan untuk keluarga kita? lihat ibumu masih sehat seperti itu, siapa yang telah membiayai rumah sakit ibumu , hah? mau ditaruh dimana muka ayahmu ini" Bentak pak Tono yang dikuasai amarah.

"maafkan Asa ayah, tapi aku tidak menyukai pak Iwan ayah, apakah ayah tega, Asa menikahi orang tua yang seumuran dengan ayah? "jawab Asa yang terus menangis.

"Ayah tidak perduli, pokoknya kamu harus tetap menikah dengan p Iwan. Kamu tau Asa, selain karna kita berhutang budi kita juga hutang uang kepada pak Iwan kita berhutang terlalu banyak asa. seumur hidup kita bekerja , tidak akan pernah bisa membayar nya.:"

Asa memandang ibunya, yang juga menangis seoerti dirinnya.

"Asa biaya pengobatan ibumu sangat banyak ,dan itu semua ,bantuan dari pak Iwan. dan istrinya hanya ingin kamu mau dinikahkan dengan suaminya.

"Andai ayahmu ini punya uang, pasti tidak akan mungkin pinjam uang kepada pak Iwan , untuk biaya pengobatan ibumu.

Asa semakin mengeratkan pelukanya pada ibunya" aku tidak mau menikah ibu gumam Asa lirih.

Bu Denok bingung ,harus berkata apa , karna apa yang dikatakan suaminya adalah benar , tapi dia juga tidak tega kalau asa harus menikah , hanya karna untuk melunasi hutang , apalagi karna dirinyalah mereka harus berhutang banyalk pada pak Iwan.

"Maafkan ibumu ini ya nduk , karna ibu kamu harus menderita"tangan ibu Denok menggegam tangan Asa, seakan mengisyaratkan ibu juga tidak berdaya .

Mereka berpelukan dan menangis untuk meringankan beban yang harus mereka tanggung.

Asa terdiam bingung, sedih terluka, dan tak berdaya.

"Apa yang harus aku lakukan ya Allah "batin Asa.

"Besok pak Iwan akan kesini, untuk melamar kamu , jadi kamu harus mempersiapkan diri, jangan berani berani melarikan diri lagi, kamu akan hidup enak jika menikah dengan pak Iwan meskipun sebagai istri kedua dan juga sudah tua " ucap pal Tono mengjibur Asa.

Setelah memperingatkan Asa, pak tono Segera berlalu, untuk menenanglan hatinya, bagaimanpun Asa adalah putri satu satunya tidak mungkin dia tidak menyayanginya, karna keadaanlah pak Tono harus melakukan itu.

"Maafkan ayahmu ini nduk, semoga kamu akan bahagia dengan keputusan ayahmu ini, "batin pak Tono dengan menahan sesak didadanya .

huuuf

Pak Tono melangkah keluar rumah, entah kemana.

Sedang Asa dan bu Denok melepaskan pelukanya.

"Nduk maaflan ibu ya" bu Denok mengusap kepala asa.

"Tidak apa apa bu, aku akan berusaha menerima semua ini. "

...****************...

Sementara itu Biru yang merasa kurang enak badan, tidak melanjutkan kerjanya , meskipun sudah beristirahat , tetap saja, tidak berkurang sakitnya.

" Pak Amir saya pulang dulu, tolong lanjutkan ya pak yang disini. saya percaya Amir bisa mengatasinya"

"Baik bos , saya akan mengerjakan , apa yang bos perintahkan., setelah nyampek rumah, segera istirahat , makan yang bergizi, dan jangan lupa minum obatnya. "

"iya pak Amir kayak nasehatin anak kecil saja pak pak" Biru tersenyum dengan perhatian , yang diberikan oleh bawahanya tersebut

"Terimakasih pak atas perhatiannya , dengan adanya bapak disini ,seakan saya dekat dengan keluargaku sendiri "

"sama sama bos "bos juga sudah saya anggap anak saya sendiri "

"ya sudah pak saya pamit pulang dulu " Biru keluar dari ruangannya berjalan dengan lesu.

"Hati hati bos" Biru tersenyum dan mengangguk.

Biru mengendarai kendaraan roda dua dengan kecepatan sedang, meskipun Biru sanggup membeli mobil, tapi Biru lebih nyaman mengendarai sepeda motor.

Sesampai dirumah Biru, segera membaringkan tubuhnya diranjang yang berada dikamarnya.

"huuf kenapa kepalaku pusing sekal"

Dia mengambil minum yang ada diatas nakas, dan meminum obat yang telah dibelikan pak Amir di apotik tadi.

Biru memejamkan matanya , berusaha tidur, untuk mengurangi rasa sakit nya. Mungkin karena efek obat , atau karna lelah Biru akhirnya, bisa mengarungi mimpinya.

Setelah beberapa saat.

"astagfirullah "

Bru terbangun , dengan nafas yang memburu.

"Keenpa aku memimpikan gadis itu, padahal aku tidak memikirkanya,Ada apa sebenarnya ?" Biru menarik nafas beberapa kali, membuangnya lewat mulutnya ,dan mengambil minum untuk membasahi tenggorokanya yang terasa kering.

"Semoga hanya bunga ttidur. Mungkin karna aku tidur disaat waktu mullai gelap ,dan memasuki waktu maghrib sehingga aku

mimpi buruk.

Biru bangkit dari tidurnya , dan menuju kearah kanar mandi berniat membersihkan diri dan persiapan untuk beribadah

Biru hidup sendirian dirumah yang dia sewa untuk beberapa tahun. sampai proyek yang ia kerjaankan selesai . Sedang keluarganya bertempat tinggal dikota lain.

Sstelah menyelesaikan ibadahnya Biru menyadari badanya sudah, mulai baikan.

"alhamdulillah kepalaku sudah agak mendingan ,tapi......

kruuuuuuk

Suara terdengar dari perut Biru.

"Ternyata aku kelaparan" segera Biru menuju dapur , untuk makan malam, tapi dia lupa ,dia tidak punya apa apa untuk dimalan.

"Apa aku keluar saja mencari makanan"

Akhirnya Biru keluar mencari makan, di warung langgananya.

,beraambung

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!