NovelToon NovelToon

Tak Ada Cinta Yang Abadi

Episode 1. Perjumpaan pertama kali

Airin menguap lebar-lebar dan meregangkan kedua tangannya..

"Cepat nak.. nanti kamu terlambat loh"..

Suara Mama yang nyaring mulai mengusir kantuknya Erin..

"Iya Ma, ini udah bangun, udah di kamar mandi juga..tapi jiwanya aja, raganya masih selimutan, hahaha" canda Airin..

"Hush.. apaan sih, pagi-pagi udah ngomong ga jelas kamu ini" omel Mama yang masih sibuk ngebalik tahu di teplon.

"Iya siap bunda ratu" balas Airin yang langsung lari ke kamar mandi tidak mau Mamanya pagi-pagi nyerocos terus.

Bu Lusi Santoso, Mamanya Airin adalah seorang orang tua tunggal, dia telah membesarkan Airin seorang diri sejak Papanya Airin meninggal dunia sewaktu Airin masih berumur 12 Tahun.

Bu Santoso sangat gigih membesarkan Airin, sehingga Airin menjadi sesosok wanita yg amat cantik, periang, serta mandiri. Airin telah mendapat pekerjaan sebagai seorang kurator disebuah musium ternama di kota J.

Walaupun Airin telah bekerja, Mamanya sendiri masih bekerja di sebuah toko kue dan roti. Airin telah meminta Mamanya agar berhenti bekerja, namun Mamanya tetap menolak, dan sambil bercanda beliau bilang masih mampu untuk bekerja di 10 (sepuluh) toko roti pun.

Begitulah pagi itu Ibu dan Anak ini berangkat bekerja dengan hati senang, Airin juga sangat senang karena bekal hari ini Mama membuatkan semur tahu dan

telor kesukaan Airin. Walaupun jarak ke kantor memakan waktu lebih dari 40 menit, Airin menempuh perjalanan ke kantornya menaiki kereta api dengan hati bahagia, sudah 5 tahun dia bekerja di kantornya ini. Diusianya yang menginjak 25 tahun ini, Airin bahkan belum memikirkan kekasih hati, setiap ada temannya yang menyatakan perasaan, selalu ditolak dengan halus oleh Airin. Alasannya Airin masih harus membalas budi ke Mamanya yang selama ini berjuang membesarkan dia seorang diri. Menurut Airin ini waktunya untuk membahagiakan Mamanya, Bu Santoso sendiri tidak pernah menuntut apapun dari anak semata wayangnya ini, hatinya sebagai seorang ibu tulus dan selalu berharap agar Airin bahagia.

Di musium J tempat bekerjanya Airin, akan mengadakan sebuah pameran karya seni pelukis ternama dunia, musium J mendapat kehormatan untuk mengadakan pameran lukisan dari pelukis terkenal Gerardo Daves, setelah berbulan-bulan musium J mengajukan proposal pameran ini, akhirnya sang pelukis berkenan untuk memamerkan sebagian lukisan, bahkan ada beberapa yang dijual, dan hasil penjualannya akan disumbangkan kepada lembaga sosial yang membantu anak-anak korban kelaparan da bencana alam.

Pameran yang akan diadakan 2 (dua) minggu lagi ini membuat sibuk Airin dan timnya.

Seharian ini bu Monica ketua Timnya Airin mondar mandir hanya untuk mengecek kesiapan pekerjaan timnya.

"Anton dan Winda bagaimana progress pemasangan spanduk, tempat-tempatnya kenapa belum dipastikan? Ini kan tinggal beberapa hari lagi? Suara tinggi bu Monica memecah kesibukan mengalahkan mesin fhotocopy diruangan itu.

"Kami kan sudah sebar pengumuman via media online Bu, untuk pemasangan spanduk masih kendala izin dari pemda Bu" Anton menjawab kalem.

Alasan saja ya kamu.. cecar Bu Monica, "Spanduknya sudah ada, dan harus dipasang juga, Airin kamu bantu Anton dan Winda, bila perlu pepet itu petugasnya agar dapat izin pasang spanduk"

Airin yang sedang mengecek daftar karya seni akan ditampilkan hanya bisa pasrah menyanggupi.

Siangnya sepulang mereka bertiga dari kantor pemerintah daerah (pemda) dengan hasil pemda menyetujui dan akan memasang spanduk pameran lukisan, Winda mengajak Airin makan bakso di tempat ditempat langganan Winda. Airin yang telah membawa bekal menolak dengan halus, tapi karena kegigihan Anton dan Winda membujuk Airin akhirnya Airin mau mengikuti mereka.

"Lagian Rin makan bakso kayak ngemil aja kan, sampai kantor lagi palingan laper lagi kita kata Winda".

"Kalo ga nanti aku yang makan bekalnya kamu deh, dengan senang hati kumakan" timpal Anton.

"Ga usah aku makan bekalku sore aja, Mamaku masakin kesukaanku, enak aja Anton yang ngabisin" sahut Airin.

Restoran Bakso Mas Slamet ini memang terkenal sangat enak, bahkan cabangnya dimana-mana terkenal sangat laris, sampai pelanggannya rela antri untuk mendapatkan semangkok Baso ini. Walaupun makan di tempat baksonya, Trio sekawan ini pun harus ikutan antri demi mendapatkan bakso yang dimau.

Ketika tiba giliran pesanan mereka mau dilayani, tiba-tiba datanglah dua orang pria yang memesan dua mangkuk bakso, dan oleh pegawai ditempat baksonya langsung dilayani dan baksonya langsung dianter ke meja dua orang tersebut. Melihat hal ini sontak Airin langsung protes, "Bang, kita yang ngantri duluan loh, kok mereka yang dianterin duluan sih baksonya"! "Maaf mba, abis ini mbaknya deh, sebentar saja saya sudah hapal pesenan dua pelanggan tadi" ujar pegawai restoran bakso tersebut. "yah ga bisa gitu dong Bang" balas Airin, masih tidak terima Airin menghampiri dua orang tersebut "hey Mas-Mas yang bajunya necis, antri dong, pelanggan yang lain pada antri, anda maen nyerobot aja, baju doang rapi, kelakuan nol banget" labrak Airin. Teriakan Airin ini membuat pelanggan restoran melihat ke dua orang pengunjung tersebut.

Dua orang yg lagi duduk hendak menikmati baksonya ini menoleh ke Airin, salah seorang yang memakai jaket ala eksekutif menjawab "eh bukan salah kita kali, suka-suka penjualnya dong mau ngasih baksonya kesiapa duluan, kok malah ini Mba ini yang nyolot."

Tidak terima dibilang begitu Airin ngegas membalas "hey biarpun begitu, tetep aja ada yang namanya budaya antri, situ ga diajarin ya disekolah? atau sekolahnya nyogok ya?

Ketika orang yang berjaket mau membalas perkataan Airin, temannya yang sangat tampan dan memakai kemeja biru sangat rapi menghentikan "sudah Rud, biarin aja.. "maaf ya Mba tadi nyela antrian, silahkan tuh, baksonya sudah dianter ke meja Mba, udah dipanggil-panggil tuh ama temannya"

Airin mendadak terkesima melihat wajah tampan dan mendengar permintaan maaf orang yang berbaju biru ini, sampai akhirnya Airin mendadak balik kanan dan jalan seperti orang bingung menghampiri Winda dan Anton.

"Maaf ya Pak, harusnya Bapak makan baksonya ini dikantor saja, jadinya harusnya kena ginian deh", ujar orang yang berjaket. "Tidak apa-apa, justru enaknya memang makan disini, kalau di ruangan harus dihangatkan kembali kan, sudah biarin saja, mereka juga tidak salah, kita memang yang nyela antrian" timpal temannya si orang yang berjaket.

Sekembalinya Airin ke meja tempat Airin duduk, hati Airin masih tidak menentu, sekilas dia melirik kembali ke teman si orang yang berjaket, sampai pandangan kedua orang tersebut bertemu.

Bastian si pria berbaju biru teman dari Rudi pria yang berjaket tidak menyangka hari ini akan bertemu seorang wanita yang berwajah sangat cantik namun berwatak keras kepala di restoran bakso langganannya. Walaupun mereka sempat malu, karena seluruh pengunjung melihat ke mereka berdua, namun dia juga terkesima melihat Airin, Bastian segera menenangkan diri dan berusaha untuk bersikap biasa.

eps. 2 Kali kedua

Sesampainya di kantor kembali, Winda sempat menggoda Airin "Rin, ini cuaca yang panas sampai mukamu merah gini atau karena kamu malu ya, abis ngelabrak cowok ganteng" Airin membalas sambil menutup muka "sudah ih, aku masih malu ini, tahu gitu aku tahan diri saja dulu ya tadi, ah biarin toh kita tidak akan bertemu lagi ya kan.."

Akhirnya persiapan pameran seni pun telah rampung, dan tibalah hari H pelaksanaan pameran karya seni, Airin mendapat tugas memantau para pengunjung yang hadir dan menjelaskan jika ada yang bertanya. Pameran seni dibuka dengan sang pelukis aliran impresionis Gerardo Daves datang langsung dan membuka pameran lukisannya ini, dengan diawali ceremony yang cukup meriah disertai hadirnya beberapa pejabat, pameran karya sang maestro di buka. Dalam kesempatan ini sang pelukis berniat hendak melelang beberapa lukisannya yang sangat terkenal, pengunjung nampak antusias berdatangan, dan musiumpun sangat ramai.

Airin nyang nampak sangat cantik dan percaya diri memakai baju seragam panitia bersama dengan timnya sibuk lalu lalang, sesekali menjelaskan kepada tamu-tamu yang bertanya tentang detil dari karya seni yang dipamerkan ini.

Pameran seni yang hanya berlangsung 4 hari ini dipadati pengunjung, di hari terakhir akan diadakan lelang beberapa lukisan sang pelukis.

Di hari terakhir sebelum pameran ditutup jam 22.00 seseorang yang pengunjung menghampiri Airin dan meminta kepada Airin untuk menjual salah satu lukisan yang masih terpajang namun ada keterangan telah terjual, Airin membantu memeriksa lukisan yang di minta namun lukisan tersebut telah terjual pada lelang sesi kedua hari itu, walaupun orang tersebut mendesak sampai menelpon ke atasannya, namun Airin bersikeras tidak bisa memberikan lukisan tersebut.

Tak lama kemudian atasan dari pengunjung tersebut muncul dihadapan Airin, dan langsung meminta tolong agar Airin mau menjual lukisan tersebut. Namun alangkah terkejutnya Airin, ternyata atasan dari pengunjung ini adalah orang yang didamprat Airin pada saat makan bakso bersama Winda dan Anton tempo hari.

" maafkan saya Pak atas kelakuan saya tempo hari ya, ternyata kita ketemu kembali di acara seperti ini" ujar Airin" entah kenapa Airin menjawab permintaan tolong Bastian dengan meminta maaf terlebih dahulu.

"Tidak ada yang perlu dipermasalahkan lagi Mba Airin, maaf saya baca nama anda di idcard anda, perkenalkan saya Bastian, saya hendak membeli lukisan Gerardo Daves ini, mohon bantuannya ya Mba, agar saya mendapatkan lukisan ini, walaupun kata asisten saya lukisan ini sudah terjual, mohon dengan sangat agar Mba menjual ke saya saja?" Bastian meminta dengan tulus.

Airin yang sempat luluh mendengar suara Bastian kembali bersikeras dan menyampaikan bahwa lukisan tersebut sudah dibeli terlebih dahulu oleh pembeli lain.

"mohon maaf Pak, pada saat lelang hari ini seorang telah menawar lukisan ini, dan lukisan ini resmi terjual, jadi saya tidak dapat membantu Bapak"

"panggil saja saya Bastian, iya saya mengerti, tapi bolehkah saya meminta info tentang pembeli ini, biar saya yang membujuk dia agar mau menjual ke saya" balas Bastian.

"maaf Bapak tidak bisa seenaknya begini, lagipula sepertinya bapak bisa membeli lukisan dikesempatan yang lain, mengapa tidak menunggu saja" nada suara Airin mulai agak tinggi.

Tiba-tiba atasan Airin, bu Monica mendadak turun tangan dan tak lama setelah mengobrol berdua dengan Bastian, Bu Monica langsung melepaskan lukisan tersebut ke Bastian.

Sambil meminta maaf Bu Monica menyerahkan lukisan tersebut kepada Bastian.

Melihat hal ini sontak Airin protes, namun Bu Monica meminta Airin berlalu dan mengurus yang lain.

"Bu, ini kan lukisannya sudah ada yang punya terlebih dahulu, tidak bisa Ibu lepas seperti ini" ujar Airin dengan berani".

"Mba Airin, tolong urus stand yang di sebelah timur saja, hal ini biar saya yang urus" Bu Monica berkata tegas.

Airin yang sangat kesal dengan Bastian akhirnya beranjak pergi sambil berujar "pantesan kemarin biasa saja makan tidak mengantri, ternyata sudah jadi kebiasaan, apa yang dimau semua harus nurut, egois!!" cecar Airin.

"Airin!!!.. Bentak Bu Monica.. Airin mendengus dan langsung pergi.

Bu Monica langsung minta maaf atas kelakuan Airin tadi. Bastian yang melihat ini hanya mengangkat bahu dan menjawab tidak apa-apa, dan tersenyum melihat Airin pergi.

Pembeli pertama yang hendak mendapatkan lukisan yang telah dibeli Bastian, akhirnya diberikan penjelasan dan solusi dengan penawaran lukisan yang lain, pembeli tersebut mau menerima penjelasan dari pihak musium. Permasalahan lukisan yang terjual ke Bastian selesai, namun tidak di hati Airin yang masih berkecamuk rasa kesal.

Dirumah, Airin mengungkapkan kekesalannya tentang Bastian dan atasannya bu Monica. Ibunya menenangkan "sudah lah.. biarkan saja, orang itu mungkin punya alasan, kenapa bersikeras hanya pada lukisan yang sudah terjual tersebut"

"ternyata wajah rupawan tidak menjamin ya Bu, hatinya juga baik, Airin hanya melihat sifat egoisnya saja tadi" Airin melanjutkan.

"kali ini Airin janji, cukup pertemuan Airin sama orang macam itu, setiap bertemu rasanya seperti Airin sedang tertimpa kesialan saja, duuh jangan lagi deh, walaupun orangnya sangat tampan, tapi dengan sifat seperti itu, ogah" kata Airin.

"eh.. Ga boleh ngomong begitu, kalau takdirnya kalian bertemu kembali, gimana? Goda Bu Santoso.

"nooo... Tidaak.. Jawab Airin.

eps. 3 Kebetulan atau jodoh?

Tak dinyana pertemuan selanjutnya antara Airin dan Bastian terjadi pada saat Airin mengikuti lomba lari Half Marathon 5 Km dan 10 Km yang diadakan di dalam rangka merayakan ulang tahun kotanya, Airin yang sangat bersemangat mengikuti lomba lari tersebut kaget karena yang ikut membuka acara dan melepas peserta adalah Bastian!

Iya Bastian yang mendadak selalu muncul di pikiran Airin, tentu saja ditambah dengan bumbu rasa kesal kepada orang ini mendadak ada di event lomba lari hari ini.

Padahal Airin sempat berpikir sesosok Bastian adalah manusia yang tidak mau membuang keringat hanya demi acara seperti ini, pastinya Bastian banyak membentuk otot-ototnya di gym.

"atau apa dia mengejar aku ya? Ah tidak mungkin.. Sadar woi.. siapa pula aku ini" lamun Airin.

Winda yang ikut juga dalam lomba lari ini, mulai menggoda Airin. "Rin ada Pak Bastian tuh, wah keren ya, pantesan ikutan buka acara ini. Sponsornya dari perusahaan dia ternyata, eh.. Apa kita ga usah ikutan lari yuk, ikutan konvoi numpang naik mobil rombongan mereka aja? Palingan mereka ga ikutan lari" kata Winda.

"ih emang kita ini siapa Win? Saudara bukan, sahabat juga bukan" dasar ah kamu ini". Balas Airin.

Saatnya tiba melepas peserta lari, begitu Airin dan Winda melesat di depan Bastian, ternyata respon Bastian biasa saja.

"Duh rugi deh aku mikirin orang itu dari tadi" sesal Airin.

Dan tentu saja setelah semua peserta berangkat Bastian ikut berlari bersama peserta. Dengan memakai kaca mata hitam, Bastian mulai melesat berlari meninggalkan peserta yang lain. Dan menyusul Airin..

Di Km ke-2 pertama, sejauh ini masih lancar peserta masih antusias, begitu masuk Km ke-4, Winda sudah mulai mengeluh, dan membujuk Airin untuk mundur.

Airin yang memang sudah mentargetkan akan melampaui 5 Km, tentu saja menolak.

Walaupun setelah sampai Km ke-5 peserta sudah mendapatkan hadiah, terutama apabila masih berstatus pelajar, namun Airin bertekad untuk sampai ke Km ke-10, hadiah jalan-jalan keluar negeri yang ditawarkan membuat Airin semakin bersemangat.

Di Km ke-5 Winda akhirnya memutuskan berhenti, "ga apa-apa deh, aku disamain ama pelajar" udah ga kuaaat kata Winda" dan melambaikan tangan meninggalkan Airin yang masih terus berlari.

Sekarang tinggal Airin dan peserta lain yang masih semangat untuk melanjutkan lomba lari ini.

Ketika Km ke-7 sudah mau dilewati, seseorang tiba-tiba menyejajarkan langkah larinya dengan Airin, dan menyapa Airin. Sontak Airin yang menengok kesamping kanannya kaget melihat Bastian dan terjatuh.

Bastian menghentikan larinya dan membantu memeriksa keadaan Airin.

"waduh maaf, saya tidak bermaksud mengagetkan Mba Airin, saya tadinya hanya mau menyemangati Mba, dan berlari bersama". Bastian meminta maaf.

Airin yang meringis kesakitan mencoba berdiri lagi dan akan melanjutkan larinya, mendadak terjatuh lagi. Untungnya ditahan Bastian.

Bastian memanggil tim medis dan segera menggendong Airin ke rerumputan dipinggir jalan. Sebenarnya Airin protes pada saat digendong, namun protesnya kalah sama rasa sakit yang kerasa bagai disengat lebah di kakinya ini.

"Sepertinya kakinya terkilir ini Mba, sudah seharusnya Mba berhenti. kemungkinan pergelangan kakinya bergeser, dan harus diperiksa lebih lanjut oleh dokter" seorang tim medis menjelaskan.

Airin yang masih kesakitan menjawab " padahal tinggal sebentar lagi ini garis finish, kalau boleh saya jalan aja ya? Saya bisa seret kaki saya agar sampai ke garis finish"

"wah jangan Mba, bisa tambah parah nantinya, Ini kakinya udah bengkak banget mba, kami kasih pereda nyeri, Mba masih kesakitan kan?

Lagipula garis finish masih 2 km lagi" jawab seorang tim medis.

"saya kenal Mba ini, biar saya aja yang anter ke rumah sakit" kata Bastian.

Dengan menumpang ambulans Bastian menemani Airin ke rumah sakit terdekat dengan event lomba lari tersebut.

Selama di ambulans keduanya terdiam bungkam seribu bahasa, terlihat rasa kecewa di wajah Airin dan wajah bersalah Bastian.

Bastian menata kata-katanya kembali dan mengulang permintaan maafnya ke Airin. namun Airin masih enggan menjawab.

Selama Airin ditindak di rumah sakit, Bastian mengurus dan menemani Airin, sampai beberapa jam kemudian Airin akan pindah ke ruang rawat inap, dan diantar dengan kursi roda serta kaki kanan yang sudah di beri gips.

Karena kakinya di gips, dokter menyarankan agar Airin dirawat inap, agar bisa dipantau terus, sampai diperbolehkan untuk pulang. Airin menolak dan bersikeras untuk pulang hari itu juga.

"saya tidak perlu menginap Dok, lagipula kaki saya sudah tidak begitu sakit lagi ini, udah enakan malah tidak ada rasanya ini" Airin memohon.

"bukan tidak sakit Bu, ini kan kaki ibu masih ada efek obat yang saya kasih, jadi memang tidak kerasa sakit, saya khawatir saja nanti tambah parah kalau ibu banyak gerak di rumah" jawab dokter, jangan sampai kembali kesini anda harus dipasangin pen di kaki ya.

Bastian yang mendampingi Airin, agak geli mendengar Airin yang mendebat dokternya.

"tolonglah lah Mba Airin, untuk sementara disini dulu, saya yang akan bertanggung jawab mengurus semuanya, saya juga yang akan menghubungi keluarga Mba Airin nanti" pinta Bastian.

"Anda pikir saya ga punya mulut untuk telepon mama saya dan bilang saya sakit, yang sakit kan kaki saya bukan mulut saya" balas Airin sewot.

"iya saya faham, ini sebagai bentuk permintaan maaf saya, walaupun seandainya Mba Airin tidak mau memaafkan saya, tapi setidaknya saya mohon patuhilah perintah dokter, agar Mba Airin cepat sembuhnya". Ujar Bastian tulus.

Melihat Bastian yang sangat bersungguh-sungguh meminta maaf, akhirnya Airin mengangguk dan jadilah kenangan mendapat medali lari marathon 10 Km hari ini menjadi ambyar dan berganti menjadi kenangan mendapat gips di kaki.

"Ah ini sih bukan jodoh namanya, kebetulan yang membawa kesialan" rutuk Airin dalam hati.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!