NovelToon NovelToon

Ujian Dalam Rumah Tangga

Bab 1

...Gu Wei Yang...

...usia 25 tahun...

...seorang dokter anak...

...****************...

      "Dokter Gu ...," Seorang perawat tampan dan masih muda memanggil seorang dokter yang akan pulang karena Jam tugas di rumah sakit sudah selesai.

" Iya ada apa?" Tanya dokter tersebut sambil tersenyum manis membuat siapa saja terpesona tak terkecuali perawat dan dokter di sana sangat ingin memiliki dokter tersebut, tetapi sebagian pegawai rumah sakit tersebut sudah tahu kalau dokter muda itu sudah menikah bahkan memiliki anak tapi tidak dengan perawat tampan yang barusan memanggilnya. Dia termasuk karyawan baru yang belum lama ini bekerja di rumah sakit tersebut

"Hmm ... dokter apakah anda ingin pulang?" Tanya Moran dengan malu-malu

"Iya ada apa bruder Xu?" Tanya dokter Gu.

"Kalau boleh apakah dokter Gu tidak keberatan jika saya ajak makan malam bersama? Kebetulan saya juga belum makan malam dan hari ini jadwal saya jaga malam di rumah sakit," ajak Xu Moran

"Hmm ... maaf bruder Xu saya harus pulang karena anak saya pasti sudah menunggu saya di rumah, dia tidak akan makan malam jika tidak ada saya," tolak dokter cantik itu

Bagai disambar petir Moran berdiri mematung dengan wajah syok.

"Kalau begitu saya duluan  sebelum makin larut malam dan selamat bertugas bruder Xu,"

Tanpa menunggu jawaban, dokter tersebut sudah menjauh meninggalkan Moran yang masih mematung sendiri di lorong rumah sakit tersebut. Dia masih tidak percaya bahwa orang yang dia sukai sudah menikah bahkan memiliki anak.

...****************...

...Chen Yu...

...usia 27 tahun...

...polisi dan CEO Boyuan...

...****************...

        Sementara itu di tempat lain seorang pria tampan terlihat tegas, dingin dan berwibawa sedang membereskan berkas-berkas yang tadi dia bahas dengan timnya, dan akan bersiap pulang karena hari sudah larut.

"Kapten Chen kau sudah mau pulang?" Tanya salah satu anak buahnya.

"Hm," jawab pria bernama Chen Yu itu.

"Komandan mengadakan makan-makan atas bergabungnya anggota baru kita, apa kau tak mau ikut?"

"Tidak," jawab Chen Yu dengan singkat.

"Haah baiklah hati-hati dijalan kapten dan berikan salamku untuk dokter Gu," Chen Yu langsung saja pergi tanpa menjawab ucapan anak buahnya.

"Haah ... kenapa kapten sangat-sangat dingin? Padahal aku anak buahnya jika sedang bertugas kapten tidak sedingin ini," Gerutuan pria yang biasa di panggil Haoxuan itu saat melihat punggung kaptennya yang semakin menjauh.

'puk' suara tepukan dibahu

"Hei kau seperti baru kenal dengan kapten saja," kata teman Haoxuan yg bernama Liu.

"Iya sih tapi apakah kapten akan bersikap dingin seperti itu juga dengan keluarganya, maksudku apa dia dingin terhadap anak dan istrinya?" Tanya Haoxuan.

"Aku tidak tahu," Jawab Liu.

Padahal Liu sudah tau bahwa kaptennya itu sosok yang hangat bahkan sangat bucin terhadap istrinya. Bagaimana Liu tau? karena Liu adalah sepupu dari Chen Yu jadi dia juga tau seperti apa sepupunya itu.

"Oh ya tadi aku dengar kau menitip salam untuk dokter Gu, untuk apa?" Tanya Liu was-was.

"Hahaha aku pernah ketemu dengan dia waktu aku disuruh kapten meminta hasil visum korban waktu itu, dia manis ramah juga oh aku ingin bertemu lagi dengannya," Kata Haoxuan sambil cengar-cengir tidak jelas

"Astaga ... Sebaiknya kamu urungkan niatmu itu sob karna kamu gak tau siapa dia dan aku rasa dokter itu mungkin sudah punya keluarga," kata Liu.

"Tidak mungkin dia masih sangat imut dan muda mungkin dia dokter baru lulus. Tenang saja aku akan deketin dia baik-baik kok, lagian dia kenal sama kapten aku tidak mau mempermalukan kapten jika anak buahnya tidak baik," ucap Haoxuan dengan percaya diri

"terserah padamu tapi aku sudah memperingatkan jangan salahkan aku jika kamu menyesal, ya sudah ayo kita ke restoran pasti komandan dan yang lain sudah menunggu," Kata Liu sambil merangkul Haoxuan berjalan keluar dari kantor.

"Ahahahaa baik-baik aku tidak akan menyalahkan siapa-siapa," Dan dua rekan kerja itu pun berjalan menuju tempat mereka akan berpesta penyambutan anggota baru di kantornya.

...****************...

...Chen Yuan...

...anak Chen Yu dan Gu Wei...

...usia 5tahun...

...****************...

       Di sebuah rumah mewah gaya modern klasik seorang anak kecil berusia 5 tahun yang begitu imut dan menggemaskan sedang merengek menanyakan prihal kedua orangtuanya.

"bibi Yi kenapa mommy belum pulang-pulang? A'yuan udah lapar nih hiks ... hiks ...," ucap A'yuan

"Sabar ya tuan kecil mungkin nyonya dan tuan sedang dalam perjalanan. apa tuan muda mau makan cookies dulu sambil nungguin nyonya dan tuan pulang?" Tanya bibi Yi wanita paruh baya yang sudah lama bekerja di sana sebagai pengasuh tuan mudanya dari anak itu berumur 1 tahun.

"Umm. A'yuan mau bibi Yi tapi duduk di depan tv aja ya makan cookiesnya?" Kata A'yuan sambil sesenggukan karena habis menangis.

A'yuan sudah tidak menangis atau ingat prihal orang tuanya sejak 10 menit yang lalu karena film yang sedang dia tonton. Jam 7.30 malam suara deru mesin mobil memenuhi pekarangan rumah. Keluarlah seorang wanita cantik sedikit tinggi kulitnya putih seperti susu dengan setelan yang pas di tubuhnya yang ramping bak seorang model dia keluar dan berjalan menuju pintu rumah. Seorang wanita paruh baya membuka pintu rumah dan memberi salam hormat kepada nyonya rumah itu.

"Selamat datang nyonya," Sapa seorang maid di rumah itu.

"Hmm bibi An apa A'yuan sudah makan malam?" Tanya wanita itu.

"Belum nyonya tadi bibi Yi sudah membujuk tuan kecil tapi dia menolak,"Jawab maid tersebut

"Baiklah dimana anak itu sekarang?" Tanya wanita itu kembali

"Tuan kecil ada di ruang tengah sedang menonton film sambil di temani bibi Yi," Ujar maid yang diangguki oleh wanita tersebut.

"Baiklah bi siapkan makan malamnya saya melihat anak saya dulu," Lalu wanita cantik itu berjalan kearah ruang tamu dimana dia bisa mendengar suara anak kecil yang sedang tertawa.

"Aahahahhah ... itu bibi Yi lihat lucu banget kan,"

Seru A'yuan sambil memakan cookies anak itu tertawa.

"Oh seru sekali filmnya ya sampai-sampai mommy pulang A'yuan tidak tau," Suara wanita manis itu mengagetkan keseruan bocah tersebut

"MOMMYYY!" Sambil meloncat turun dari sofa anak itu menjerit memanggil sang ibu dia lantas berlari sekencang mungkin dengan kaki kecilnya untuk sampai di depan sang ibu.

'Hap' sang ibu langsung menangkap dan mengangkat anaknya tinggi-tinggi.

"Huawaaah ... ahahahha mommy lama amat sih A'yuan sampe nangis tau nungguin mommy tidak pulang-pulang," Kata anak itu sambil mencebikan mulut kecilnya yang imut.

"Maaf mommy terlambat sayang karena tadi di jalan macet jadi ya mommy harus terlambat pulang ke rumah," Kata wanita itu sambil mengecup kedua pipi gembul anaknya.

"Ahahaha ... ahahah ... mommy sudah geli, Mommy apa malam ini Daddy juga pulang malam? Udah tiga hari A'yuan tidak makan malam bersama Daddy," Ujar anak itu

"Tidak dong jagoan Daddy yang manis dan imut ini," Kata seorang pria yang muncul dari arah pintu masuk rumah.

"Daddyyyy!" Pekik A'yuan. A'yuan langsung meminta turun dari gendongan sang ibu dan menerjang sang ayah.

'hap' anak itu langsung saja di gendong oleh sang ayah tercinta.

"Dad, A'yuan seneng banget Daddy pulang ... A'yuan bisa makan malam bareng Daddy," Ucap A'yuan senang

"Tentu sayang Daddy sengaja pulang cepat biar bisa makan malam bersama kalian permatanya Daddy. Maaf ya sayang kemarin-kemarin Daddy pulang larut terus dan tidak bisa ketemu A'yuan," Kata pria yang sangat tampan itu.

"Ya sudah ayok kita makan sudah malam nanti A'yuan sakit kalo tidur malam-malam," Ujar si ibu.

Di ruang makan sebuah rumah yang besar hanya terdengar suara dentingan alat makan tidak ada yang berbicara semua tampak tenang dalam acara makan malam tersebut. Saat semua sudah selesai makan anak itu disuruh untuk segera tidur karena jam sudah menunjukan pukul 9.00 malam.

Setelah menyakinkan anaknya sudah tertidur wanita itu melangkahkan kakinya ke ruang keluarga karena sang suami masih bersantai sambil menonton film.

"Ge ... kenapa belum tidur?" Tanya sang istri.

"Hmm belum tadi di kantor ada kasus yang lumayan rumit jadi aku mau bersantai dulu sambil ada yang ingin aku katakan," Kata sang suami sambil menarik istrinya untuk duduk di pangkuannya.

"Besok kamu praktek jam berapa?" Tanya sang suami lagi

"Besok aku tidak ada jadwal praktek Ge, kenapa?"

"Aku tadi di telfon sama seketaris Song katanya besok pagi jam 8 ada rapat klien untuk produk baru. Aku tidak bisa menghadiri rapat itu karena besok pagi aku sudah harus ada di TKP, Apa kamu bisa menggantikan aku lagi sayang?" Tanya sang suami sambil tangannya mengusap lembut kepala sang istri.

"Tentu Ge. Oh ya sekalian selesai rapat aku akan mengajak A'yuan ke rumah ibu, tadi siang ibu telfon katanya kangen sama A'yuan,"

"Baiklah hati-hati bunny," Sambil mengecup bibir manis sang istri dan **********.

"Akh ... sshh. Ge berhenti besok aku ada rapat ... Aku tidak mau dilihat di kantor jalannya aneh," Kata sang istri sambil mendorong sang suami dan  memanyunkan bibirnya.

'Cupp' sang suami terus mencium istrinya dari bibir sampai merambat ke leher jenjangnya.

"Ge ... jangan di beri tanda!" Seru sang istri sehingga memberhentikan aksi suaminya.

"Kenapa? Apa kamu malu?" Tanya suami dengan raut wajah tak suka jika aksinya di halangi.

"Bu ... bukan begitu. Tapi besok aku ada rapat sama klien jangan sampai memberi kesan jelek sayang," Sang istri menjelaskan agar sang suami tidak merajuk

"Haah. Baiklah ayo kita tidur sudah malam," Dengan berat hati sang suami menunda nafsunya untuk menikmati tubuh istrinya. Dengan gaya bridal style sang suami menggendong sang istri menuju kamar untuk tidur karena malam ini mereka tidak bisa menyalurkan hasrat masing-masing.

......................

...TBC...

Bab 2

       Sinar matahari yang masuk melalui celah gorden di sebuah kamar yang sangat luas mengganggu tidur seseorang. Di bukanya mata rusa itu yang sangat indah dia menggeliat karena terganggu oleh cahaya yang menyilaukan mata. Ditengoknya disebelah masih ada sang suami yang tidur dengan nyenyak.

"Aku tau aku tampan tapi mau sampai kapan kamu melihat ku seperti itu hmm?" Tanya sang suami sambil tersenyum melihat istrinya yang cantik tidak berubah walau sudah memiliki anak.

'cup'

"Selamat pagi Ge," Kecupan dan ucapan selamat pagi selalu di dapatkan olehnya dari istri tercinta.

"Pagi sayang ... hmm ini masih pagi kita tidur lagi aja ya," Kata sang suami sambil menarik tubuh istrinya dan memeluknya erat.

"Ge ayo bangun ini sudah siang nanti kita kesiangan loh kan aku ada rapat pagi ini," tolak Gu Wei

"Hump ... baiklah bunny ayo kita siap-siap,"

Setelah bersiap-siap mereka keluar kamar untuk sarapan dengan anak kesayangan mereka.

"Pagi mommy ... pagi Daddy," ucap A'yuan senang dia sudah duduk manis di meja makan menunggu kedua orangtuanya.

"Pagi juga jagoannya Daddy," Ucap sang ayah sambil mencium dan mengusap rambutnya dengan sayang.

"Pagi juga sayangnya mommy, A'yuan mau tidak ikut mommy ke kantor terus nanti pulangnya kita main kerumah nenek dan kakek ya?" Ucap sang ibu

"Asiiiik ... mau dong mommy daripada bosen di rumah terus tidak ada mommy tidak ada Daddy buat ajak main A'yuan."

"Baiklah ayo sarapan lalu kita berangkat sayang," ucap Gu Wei sambil menaruh makanan di piring suaminya

Mereka akhirnya sarapan dengan tenang. Setelah selesai sarapan mereka akhirnya pergi ke masing-masing tempat mereka tuju.

"Hati-hati dijalan ya bunny, A'yuan jangan nakal dan nyusahin mommy ya sayang," pesan Chen Yu

"Ok Daddy," Ucap sang anak dengan semangat dan sikap tegak sambil tangan ditaruh di kepala seperti orang sedang hormat.

"Ge aku berangkat dulu Gege hati-hati ya take care," Ucap sang istri sambil mengecup bibir sang suami dan memberi sedikit *******.

"Tentu sayang," Setelah mengantar istrinya pergi pria tampan itu segera bergegas masuk mobil dan melajukan mobilnya untuk segera sampai di TKP dan menyelesaikan penyelidikan kasusnya.

...****************...

       Di depan sebuah gedung tinggi yang besar tampak sangat ramai orang berlalu lalang untuk sekedar lewat atau yang memang ingin bekerja di gedung tersebut. Tampak mobil Audy putih yang sangat mewah memarkirkan mobilnya didepan pintu masuk. Sang scurity tau kalau mobil tersebut milik majikannya maka dengan terburu-buru dia menghampiri mobil tersebut dan membungkuk memberi salam kepada sang bos.

"Selamat pagi nyonya Chen," Ujar sang scurity.

"Pagi pak Han," sang bos menjawab dengan senyumnya yang membuat siapa saja akan merasa gemas karena kecantikan dan keramahannya membut siapa saja iri.

"Ayo sayang jangan main game saja kita sudah sampai," Ujar sang nyonya pada putranya yang masih asik dengan game di tangannya.

"Oh iya mom," Sang anak menerima uluran tangan sang ibu untuk keluar dari mobil.

"Pagi pak Han. Wah pak Han rajin sekali sudah sampai di sini hihi ... hiii," Celoteh anak itu sambil tertawa khas anak kecil.

"Pagi juga tuan kecil ... Sekarang tuan kecil sudah tambah besar ya," Ucap sang scurity sambil tersenyum gemas.

Dia sudah sangat mengenal tuan mudanya ini karena sering diajak ke kantor jika sang ibu yang datang hanya untuk menghadiri rapat.

Mereka pun masuk kedalam kantor yang sangat besar itu. Semua karyawan sudah tau istri dari CEO mereka walau jarang datang tapi pesona yang diberikan mampu menghipnotis siapa saja

"Wah istri bos datang," Kata salah satu karyawan disana

"Ah kapan aku memiliki pasangan seperti nyonya Chen sudah baik ramah cantik semua sudah ada pada dirinya," Ujar karyawan pria yang lainnya.

Sementara karyawan saling berbisik-bisik mengenai bos mereka yang berjalan terus tanpa mempedulikan sekitarnya. Kini pasangan ibu dan anak itu sudah berada di lantai atas untuk menuju ruangan kerja suaminya.

"Selamat pagi nyonya Chen dan tuan muda Chen," Sapa seketaris Song

"Pagi juga seketaris Song," Ujar sang nyonya.

"Pagi juga aunty Song," Kata sang anak.

Sang anak sudah terbiasa memanggil seketaris kepercayaan orang tuanya itu dengan sebutan aunty karena sekretarisnya itu sudah sering bolak-balik kerumah untuk sekedar memberi berkas yang harus ditanda tangani oleh sang bos. Sang sekretaris tidak pernah mengeluh karena gaji yang dia dapat memang sesuai dan juga dia adalah sahabat dari nyonya Chen sewaktu kuliah yang sekarang adalah istri bosnya. Dia juga sering bermain dengan A'yuan anak sang bos jika dia harus menunggu sang bos yang belum kembali dari pekerjaan lainnya

Pasangan ibu dan anak itu sekarang sudah berada di dalam ruang kerja. Sang ibu yang masih sibuk dengan berkas-berkas yang akan jadi bahan rapat kali ini dan sang anak yang sedang sibuk main game di handphonenya.

Ceklek'

suara pintu dibuka dan masuklah sang sekretaris.

"A'wei sudah saatnya rapat," Kata sang sekretaris.

 Seketaris hanya menyebut nama istri bosnya dengan nama saja bila hanya mereka berdua karena itu atas keinginan sahabatnya itu dia tidak mau hanya karena dia bekerja dengan suaminya lantas hubungan mereka menjadi renggang karena alasan pekerjaan.

"Oh iya jiyang," Kata sang bos sambil membereskan berkas-berkas yang akan di bawa.

"A'yuan mommy tinggal bentar ya ... jangan nakal dan kalo A'yuan lapar panggil pak Kim ya ... dia ada di depan," pesan Gu Wei

Pak Kim adalah supir pribadinya yang siap sedia jika majikan butuh sesuatu.

"Baik mom ... A'yuan akan tidur dulu saja soalnya ngantuk,"

"Baiklah," Kata sang ibu sambil mengusap kepala anaknya dan mengantar anaknya masuk ke ruangan lain yang masih ada didalam ruangan kerja itu.

Setelah selesai membantu sang anak tidur dia keluar ditemani sekretarisnya menuju ruang rapat.

...****************...

          Sementara ditempat lain seorang pria sedang berusaha mengejar penjahat yang sudah di awasi oleh anak buahnya atas kasus pembunuhan berantai. Sayangnya saat akan di tangkap sang pelaku melarikan diri dan sekarang aksi kejar-kejaran pun dimulai.

'Dor!!

Dor!!

Suara dua kali tembakan ke udara di keluarkan untuk memperingati pelaku agar tidak melarikan diri lagi.

"Berhenti! atau saya tembak anda," Ucap sang polisi. Sang pelaku lantas berhenti dan berbalik badan tapi seringaian licik pun hadir dari bibir sang pelaku.

Dengan gerakan cepat sang pelaku melemparkan pisau lipat kearah polisi tersebut.

'brukkh'

dengan cepat pula polisi itu menghindar dia jatuh berguling kepinggir jalan. 

'tak'

terdengar suara pisau jatuh memang pisau itu tidak melukai sang polisi tapi hal tersebut memberikan celah untuk sang pelaku melarikan diri.

Tak ingin kehilangan mangsanya sang polisi mengejar lagi sampai di saat dia akan menembak dengan cepat pelaku menarik seorang wanita yang kebetulan lewat tempat tersebut.

"Aakkhhh! Tolooong! Jangan sakiti saya," Ujar sang wanita

"Diam! Atau saya bunuh kamu!" Kata sang penjahat sambil menekan ujung pisau di leher wanita tersebut.

Tuk

tuk

tuk'

 suara sepatu orang yang berlari ternyata itu adalah polisi yang tadi mencoba menangkap si penjahat.

"Jhoni lepaskan wanita itu dan menyerah ... hukumanmu akan di tambah jika kamu menambah korban lagi," Ujar sang polisi mencoba bicara baik-baik.

"Kau pikir siapa dirimu mengatur diriku hah!" Sarkas Jhoni.

'kapten terus ajak dia berbicara agar dia tidak fokus. Aku sedang fokus untuk membidiknya tanpa melukai sandra' suara dari salah satu anak buahnya melalui earpiece.

"Sepertinya ini akan sedikit susah. Hmm ... kau tau aku benci dengan orang-orang yang tidak bisa diajak bicara, baiklah kau mau aku lakukan apa?" tanya polisi itu

"Baik sekarang buang senjata mu dan biarkan aku pergi dengan wanita cantik ini," Kata Jhoni sambil mengeratkan pelukannya.

"TIDAK! Aku mohon lepaskan aku dan biarkan aku pergi aku tidak tau apa-apa," Sang wanita memohon sambil menangis. Dia gemetar seluruh tubuhnya lemas karena takut.

"Tenang cantik kita akan bersenang-senang ... Aku akan mem ... aakkhhh ..." teriak si pelaku

'sleb! sleb!

Suara peluru menembus daging langsung membuat si tersangka terjatuh. Dua kali tembakan mengenai tangan dan kaki tersangka.

brukh

si tersangka jatuh dan wanita itu selamat

"Aarrrgggghhh ... sial ... sial ... kau menipuku dengan mengajakku bicarakan sialan!" Umpatan si pelaku kepada polisi tersebut.

GREPP'

Sang polisi yang melihat tersangka sudah dilumpuhkan segera menyergap dan memborgol tangan sang pelaku.

"Hmm kau pikir aku mau berbicara dan mendengar omong kosong mu itu HAH!" Bentak sang polisi di akhir kalimatnya.

"Liu dan Yuchen kalian kemari dan bantu korban bawa dia ke rumah sakit untuk pemeriksaan ... dan untukmu Ziyi terima kasih kamu selalu bisa diandalkan," Kata sang kapten berbicara lewat earpiece nya.

"Siap kapten!" Ujar Liu dan Yuchen bersama. "Terimakasih kapten aku akan selalu siap sedia," Ujar Ziyi.

Akhirnya si pelaku dibawa langsung ke kantor polisi sementara korban akan di bawa ke rumah sakit dan setelah itu akan di bawa ke kantor polisi untuk memberi kesaksian.

Bab3

Sebuah ruangan khusus untuk interogasi seseorang sedang berbicara dengan seorang pelaku pembunuhan berantai yang selama ini membuat resah. Dan bagian luar ruangan sudah ada orang yang bertugas untuk membuat laporan atas pengakuan si pelaku nanti.

"Jadi apa alasan mu membunuh para wanita itu? Mereka bahkan tidak memiliki hubungan atau pernah kenal dengan mu," Tanya kapten polisi yang tadi menangkap pelaku

"Jadi apa kah kau si kapten yang memiliki kemampuan untuk menangkap pelaku kejahatan dimanapun dia berada?" Bukannya menjawab si pelaku malah memberikan pertanyaan.

"Aku bertanya soal alasan mu membunuh bukan untuk menanyakan diriku. Baiklah jika kau ingin tau. benar aku adalah kapten di Tim ku yang ada di kantor polisi Lanling Jin. Orang-orang memanggil ku kapten Chen. Aku akan mencari dimana pun para penjahat itu walau sampai ke lubang semut pun akan ku temukan," Jawab kapten Chen.

"Hmm ... aku hanya suka suaranya," Jawab si pelaku membuat kapten Chen bingung akan ucapan si pelaku.

"Maksudmu apa?"

"Kau tadi bertanya kan kenapa aku membunuh wanita-wanita tersebut ... Karena aku suka suara mereka ketika menjerit meminta tolong atau meminta aku untuk melepaskan mereka itu seperti nyanyian ditelinga ku," Kata Jhoni sambil tersenyum yang membuat siapa saja yang melihat akan bergidik ngeri.

"Kau memang psikopat Jhoni," Ujar kapten Chen sambil berdiri.

"Jadi tidak ada alasan lainya?" Tanya kapten Chen sebelum membuka pintu meninggalkan ruang interogasi.

"Tidak ada kapten CHEN YU," Ucap Jhoni sambil tersenyum dan menekankan nadanya saat menyebut nama sang kapten.

'ceklek' pintu ruangan di buka dan ditutup kembali.

"Sudah kau buat laporannya? Setelah itu kita tanya si korban untuk memberi kesaksian setelah itu kita bisa ajukan untuk segera di sidang," Kata sang kapten kepada anak buahnya yang tadi membuat laporan.

Setelah kepergian sang kapten tersangka Jhoni malah ketawa keras membuat orang-orang yang ada diluar ruangan hanya geleng-geleng kepala melihat sikap Jhoni yang benar-benar seorang psikopat.

Tidak lama kemudian datang Liu dan Yuchen dengan membawa wanita yang tadi jadi korban sandra. Korban sudah tidak terlalu tertekan dan bisa di ajak bicara.

"Nona Kim ini kapten kami Chen Yu yang tadi sudah menolong anda. Dia meminta agar nona Kim bersedia membantu membuat kesaksian," Kata Liu menerangkan.

Saat wanita itu menatap sang kapten dia seolah menemukan orang yang selama ini dia rindukan.

"Chen Yu itukah dirimu? Apa kau tak mengingat ku? Aku reba kekasih mu waktu SMA dlu." kata wanita yang di panggil nona Kim itu dalam hati.

"Nona Kim mohon kerjasamanya," Ucap Chen Yu yang membuat wanita itu tersadar dari lamunannya.

"Hmm baiklah kapten Chen," Kata nona Kim

...****************...

Setelah melakukan sesi tanya jawab yang cukup panjang akhirnya nona Kim di perbolehkan untuk pulang. Tapi dia tidak langsung pulang dia meminta waktu untuk berbicara dengan sang kapten dengan alasan ingin mengucapkan terimakasih dengan mentraktir makan siang.

Dan sekarang disini lah mereka berdua duduk di sebuah kafetaria dekat dengan kantor polisi.

"Kapten Chen terimakasih atas bantuannya dan saya berharap tidak ada korban lagi yang lainnya.sungguh saya sangat takut tadi," Ucap nona Kim mengawali pembicaraan mereka.

"Sama-sama nona Kim itu sudah tugas saya menangkap dan melindungi orang-orang yang terancam," Jawab Chen Yu basa-basi.

Dia sebenarnya sangat malas tapi karena wanita ini masih di butuhkan untuk membantu memberikan kesaksian maka Chen Yu harus bersabar untuk menghadapi wanita ini. Dia bukannya tidak kenal dengan nona Kim hanya saja Chen Yu berfikir sekarang dia sudah memiliki keluarga dan nona Kim ini adalah masa lalu nya. Maka dia bersikap seperti tidak mengenal dan sewajarnya saja karena dia tidak mau menyakiti perasaan istri dan anaknya. Tapi berbeda dengan nona Kim dia sengaja mengajak Chen yu keluar agar dia bisa meyakinkan bahwa orang yang ada dihadapannya adalah orang yang sama dengan orang 7 tahun yang lalu saat mereka masih SMA.

"Baiklah nona Kim kurasa tidak ada yang kita bicarakan lagi. Saya masih banyak pekerjaan jadi saya akan kembali ke kantor," Ucap Chen Yu sambil berdiri dari kursinya.

"Tunggu!" Kata nona Kim sambil menahan tangan sang kapten agar tidak pergi.

"Ada apalagi nona Kim?" Tanya Chen yu sambil melepaskan pegangan tangan wanita itu.

"Maaf tapi aku tidak bisa lagi berpura-pura tidak mengenal mu Chen Yu ... Aku datang kemari karena aku ingin kembali, Aku sangat merindukan mu Chen Yu," Kata nona Kim sambil ikut berdiri dan langsung memeluk erat tubuh yang sangat dia rindukan.

"Apa yang kau lakukan nona Kim! Lepaskan! jangan kau peluk aku ... LEPASKAN!" Bentak Chen Yu sambil mendorong wanita itu dan menatapnya marah. "Kau tidak pernah berubah Reba kau seenaknya saja datang dan pergi. Dulu kau pergi tanpa memberi salam perpisahan karena kau ingin mengejar mimpi mu itu di Amerika. Sekarang kamu datang dan mengatakan bahwa kau merindukanku dan ingin kembali. Tidak.. aku tidak akan kembali pada orang yang sudah mencampakkan ku begitu saja," Kata Chen Yu sambil menahan emosinya

"Tapi kenapa? Aku tau aku salah tapi beri aku kesempatan Chen yu aku mohon aku sangat menyayangimu dan mencintai mu," Ucap Reba suaranya bergetar menahan tangisnya.

"Cinta? Sayang? Kau pikir selama ini kau memberi kabar kepadaku? Kau menghilang selama 7 tahun dan selama itu juga kau tak pernah memberi kabar apa pun dan sekarang tiba-tiba kau datang meminta kembali? Kau gila Reba!" Sarkas Chen Yu.

"Hiks ... hiks aku tau aku salah tapi tolong beri aku kesempatan buat menebus semuanya" sambil terus menangis dan terus menggenggam ujung lengan baju pria itu Reba memohon pada Chen Yu.

"Tidak Reba ... maaf tapi kita tidak bisa seperti dulu lagi dan aku harap kau mengerti. Jangan ganggu aku lagi karena aku tak ingin menyakiti hati keluarga kecil ku," Kata Chen Yu.

"Aa ... apa maksud mu Chen Yu?" Kata Reba tidak mengerti ucapan Chen Yu.

"Aku sudah menikah dan aku sudah memiliki anak. Aku bahagia dengan keluarga kecil ku jadi jangan ganggu aku lagi. Aku harap ini terakhir kalinya kita bertemu. Permisi aku masih banyak pekerjaan," Ucap Chen Yu sambil meninggalkan Reba tanpa menunggu jawaban karena Chen Yu yakin Reba  akan semakin nekad jika dia tidak pergi.

"Aa ... apa? Sambil melotot dia mencerna lagi ucapan Chen yu.

"Tid ... Tidak itu tidak mungkin! Aargghhh .... kenapa bigini? Hiks ... kamu pasti bohong tidak mungkin kamu menikahi orang lain," sambil terus menangis Reba terus berkata bahwa Chen Yu telah membohongi dirinya. Tidak peduli dengan orang-orang yang berada di kafetaria tersebut yang memandangnya dengan berbagai macam ekspresi. Ada yang merasa iba tapi ada juga yang mencibir karena perlakuan Reba ke pria tadi sudah keterlaluan meninggalkan tanpa sepatah kata pun.

"tidak kau tidak bisa berbuat seperti ini padaku.!! Kau milikku dan akan tetap jadi milikku!! Jika benar kau sudah menikah maka aku akan merebut mu kembali," Dengan emosi yang sudah memuncak Reba akhirnya meninggalkan kafetaria itu dan langsung menghubungi seseorang.

📱"Cari tau siapa istri dan anak dari kapten Chen yu semua harus ada malam ini dan jangan ada yang tertinggal!"

Setelah mematikan sambungan Reba akhirnya melajukan mobilnya untuk pulang ke rumahnya karena hari ini dia benar-benar capek dan sakit atas kenyataan yang di ucapkan oleh pria yang selama ini dia rindukan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!