NovelToon NovelToon

Dokter Humaira

episode 1

Humaira Saras Wati seorang dokter ahli bedah di rumah sakit swasta di kota Jakarta, dia termasuk dokter yg sangat berprestasi,setiap pasien yang di tangani selalu berhasil dalam tindakan medisnya. sikapnya yang ramah membuat dia sebagai idola para pasien dan rekan rekan kerja Humaira.

Humaira berasal dari kota Ternate, dia mendapatkan beasiswa selama menempuh pendidikan kedokteran. Humaira memiliki seorang teman dekat bernama Melisa Ayunda memiliki profesi sebagai dokter umum,

Hari ini Humaira sif pagi di rumah sakit, pukul lima dokter cantik sudah siap untuk melakukan kewajiban sebagai seorang muslim, setelah selesai dia ke dapur untuk menyiapkan sarapan seperti biasa sebelumberangkat kerja. setelah selesai sarapan,diabersiap untuk berangkat ke rumah sakit,dalam perjalanan seketika telponnya berdering ternyata dari rumah sakit ada pasien yang segera di tangani

" hallo Sus sebentar lagi saya sampai siapkan ruang tindakan dan semua prosedur untuk melakukan operasi. "

setelah selesai menerima telepon Humaira mulai memacu kendaraan roda dua kesayangannya menuju rumah sakit.

sesampai di rumah sakit Melisa sudah menunggu karna hari ini dia bergabung dengan Humaira guna melakukan operasi pagi ini..

"maira kita masuk sekarang pasien yg kita tangani sudah pembengkakan d area patah tulang"

"lisa tadi suster telpon katanya pasien rujukan emangnya dari mana sih?"

" iya itu kecelakaan di tol menuju kota B dari semalam pagi ini baru d rujuk ke sini.

"ok..kita masuk maira.

setelah beberapa jam melakukan operasi pemasangan pen pada tulang yg patah akhir selesai dengan pemasangan gips..rasa lega dapat dilihat dari raut wajah para tim medis..setelah keluar dari ruang operasi Humaira dan Melisa sudah di hadang oleh tiga anggota polisi untuk menayangkan keadaan pasien.

"Melisa berbisik pada maira kok ada polisi disini jangan jangan ya tadi di meja operasi itu polisi "

" dok bagaimana keadaan komandan kami salah satu dari mereka mengeluarkan pertanyaan kepada sang dokter

"oo iya operasinya berjalan lancar Alhamdulillah.. tinggal di tunggu siuman karna sekarang masih dalam pengaruh anastesi.. pasien sekarang masih diruang observasi,setelah d pindahkan keruang rawat bapak bapak sudah boleh menjenguk pasien"

Humaira menjelaskan dengan sabar kepada ketiga polisi tersebut.

Setelah mendengar penjelasan dari humaira mereka pun bernapas lega dan tidak lupa mengucapkan terima kasih.

Humaira dan Melisa pamit pada mereka karena perut mereka sudah minta di isi. Mereka berdua menuju kantin untuk memesan makanan dan minuman, sambil menunggu pesanan datang kedua bercerita ringan,

"maira tadi di dalam tu pasien yang kita operasi ganteng banget sumpah"

" hmm mulai lagi deh Melisa kamu tu Uda punya tunangan ntar lagi nikah woe.. kagumi saja calon laki lu,heran deh.."

Melisa cuman bisa nyengir mendapat ocehan dari Humaira. pelayan datang membawa makan yang di pesan,

selesai makan kedua dokter cantik balik ke ruangan kerja masing-masing.

Di ruangan Humaira sedang memeriksa rekaman medis pasien yg baru operasi pagi tadi,

Nama:. Gio Sastro

Jenis kelamin: laki laki

Umur:. 35 tahun

Alamat:. polres kota B

semula Humaira fokus pada data pasien,

suster mengetok pintu ruangan Humaira dan masuk

" kenapa sus"

"dok waktunya kunjungan pasien karna besok ada yang sudah boleh pulang."

"ok sus" sebentar saya berikan sisa kerja saya." setelah itu

Humaira dan Suster Ica berjalan keluar dari ruangan menuju bangsal pasien untuk pemeriksaan rutin selama mereka di rumah sakit.. Humaira dengan sabar memberikan penjelas kepada mereka senyumnya tak pernah hilang bila sudah bertatapan dengan pasien,setelah selesai mereka kembali keruangan karna jam menunjukkan hampir pulang, Humaira menyempatkan diri untuk melihat pasiennya yang pagi tadi di operasi. dia pun mengetok pintu serta mengucapkan salam, ada salah seorang petugas kepolisian yang menjaga pasien, sedangkan diranjang serang laki-laki masih dalam pengaruh obat anastesi,maira memberi tahu, kalau pasien siuman segera memanggil dokter jaga yang ada, polisi itu pun mengaku paham, setelah mengecek kondisi pasien Humaira bersiap untuk pulang ke kontrakan.

episode 2

Keesokan harinya seperti biasa Humaira datang pukul 08:15 langsung ke ruangannya, maira bersiap mengunjungi pasien pasien untuk mengecek kondisi pagi ini bersama suster Ica,

" sus ini pasien terakhirkan yang kemarin baru di operasi?"

"iya dok"

"ok sus"

mereka menuju ruangan VIP, sampai di depan pintu suster mengetok pintu dan maira masuk tidak lupa memberi salam serta senyum manis kepada pasiennya.

maira membuka percakapan dengan menanyakan kondisi pasien yang bernama Gio Sastro

"pak semalam siuman pukul 07:00 ya.

" saya menjelaskan sedikit tentang operasi patuh tulang ya,

"selama masa pemulihan pasca operasi anda akan merasakan nyeri dan bengkak di bagian area bekas operasi, untuk mengatasinya saya sudah meresepkan obat untuk mengatasi rasa nyeri anda harus rutin mengkonsumsi. selain itu anda juga bisa menyuruh istri untuk bisa mengompres dan mengistirahatkan bagian yang mengalami patah tulang dalam arti jangan banyak gerak,

"ok semoga bisa di paham ya penjelasan saya"

"ada keluhan lain?"

" Gio menjawab "tidak"

dalam hati sang dokter berkata " astaga ternyata pasienku yang ini mirip kulkas 3 pintu"

setelah selesai pemeriksaan Humaira kembali keruangan nya.

Sementara itu di ruangan VIP Gio mulai membuka suara bertanya kepada bawahannya perihal kecelakaan yang menimpa dirinya,

"apakah ada korban selain saya Briptu Raka?"

"ada tiga orang termasuk satu balita komandan, tapi tidak terlalu para mereka dirawat satu hari lansung di perbolehkan pulang"

"ok terimakasih "

Gio menarik nafas panjang dan membetulkan posisi kepala di bantalan agar tidur lebih nyaman, sejenak dia berpikir dalam dua Minggu ke depan dia akan terus tinggal di rumah sakit, dan selalu bertemu dengan dokter bawel tersebut setiap hari..

Asik dengan lamunan tiba tiba pintu di ketok dan muncul dokter Humaira dan suster Ica balik lagi untuk mengantikan perban di kaki Gio.

" pak saatnya saya akan ganti perban di kaki anda, tolong tahan ya agak sedikit sakit.."dengan cekatan maira membuka gips dan menaruh obat pada kaki sang komandan dan di perban dengan sangat hati-hati lalu di pasangkan gips ulang. ada rintisan yang keluar dari mulut Gio selama maira menukar perban pada kakinya..

Setelah selesai menukar perban mereka berdua pun permisi keluar, melanjutkan pekerjaan.

Sebelum berlalu dokter cantik itu sempat menoleh kembali ke wajah tampan sang komandan tengah berbaring lesuh di ranjang pasien, terlihat lelaki itu seperti sedang menahan rasa sakit, Terkadang memang kehidupan tak berjalan sesuai dengan apa yang mereka pikirkan.. kecelakaan pun tidak akan pernah kita perkirakan.

Gio menoleh dan melihat maira sedang memperhatikannya,gio berdehem membuat sang dokter terkejut dari lamunannya.

Maira kembali menuju ruangannya menyusul suster Ica yang sudah duluan pergi.

Waktu terus berlalu,hari berganti minggu tak terasa Gio besok sudah di perbolehkan pulang tetapi masih dalam pantauan dokter dengan catatan harus pemeriksaan dua kali seminggu.

Gio sudah bisa berjalan tetapi disarankan untuk tidak terlalu memaksakan untuk berjalan, dan menjaga dari sesuatu sebelum terjadi,makanya saat ini gio masih memakai kursi roda.

Hari kepulangan pun tiba, sebelum pulang Rio meminta kepada Briptu Raka untuk mengantarnya ke ruangan dokter Humaira..tidak di pungkiri selama dua minggu ada getaran aneh di hati Gio, bagai mana tidak tiap hari bersi tatap dengan dokter maira sekap lembut maira dapat mencairkan es balok yang ada di hati Gio,..tetapi ego nya terlalu melambung selalu menutupi getaran tersebut.

Sesampai di depan pintu Briptu Raka mengetok dari dalam maira mempersilakan untuk masuk.. Briptu Raka lalu mendorong kursi roda berhadapan langsung dengan sang dokter, sementara Briptu Raka langsung keluar dari ruangan dokter.

gio menatap maira dengan tatapan yang sulit di artikan, untuk membebaskan dia dari rasa canggung maira membuka suara, menanyakan kondisi Gio saat ini..

"gimana mau pulang hari ini? suda sehat?"

" iya dok terima kasih,kalau ada sikap saya

yang selalu menyinggung dokter saya mohon

maaf".

Dokter cantik itu melongo mendengar apa yg di ucapkan, karna barusan,selama maira merawat Gio di rumah sakit, baru sekarang Gio berbicara panjang kepada dirinya..

" tidak apa pak Gio maira sambil tersenyum." jangan lupa rutin minum obatnya, dan jangan lupa balik kontrol."

maira pun menjabat tangan Gio sambil menampilkan senyum khasnya.

episode 3

Hari ini kepulangan Gio dari rumah sakit,sang komandan di jemput oleh dua bawaannya.. menuju rumah kontrakan,sesampai di sana mereka pun turun dari mobil dan salah satu dari bawahannya membantu memapah Gio untuk masuk ke dalam rumah.

" Briptu Raka untuk sementara tolong kamu tinggal sama saya,sampai saya bisa berjalan kembali" gio berbicara kepada raka

Didalam rumah Gio tinggal seorang diri, tetapi saat ini kaki Gio belum bisa banyak gerak seperti biasa,dia meminta Briptu Raka tinggal sementara untuk membantu Gio di dalam rumah sampai kakinya benar-benar sembuh.

Gio Sastro dia seorang yang terbiasa hidup mandiri sedari remaja, Rio berasal dari keluar yg berkecukupan dia mempunyai seorang ibu dan seorang adik perempuan yang masih duduk di bangku kuliah, bapak nya telah berpulang ke Rahmatullah saat Gio masih dalam pendidikan kepolisian. dari situ dia bertekad untuk selalu memberikan kehidupan yang layak buat ibu dan adiknya, membuat mereka bangga.

Selain bekerja sebagai abdi negara Gio juga mempunyai usaha kafe yang cukup banyak dikunjungi para kaula muda, bahkan sudah membuka cabang di dua kota besar, dia mempunyai orang kepercayaan yang di beri kepercayaan penuh untuk mengelola usahanya.

Di tempat lain tepatnya di rumah sakit,suster Ica sedang iseng meng goda dokter Humaira..

"dok hari kaya terasa lain ya,"

"nggak bisa aja seperti hari-hari kemarin malahan lebih banyak pasien hari ini"

"sus kenapa kamu nanya seperti itu",maira memicing mata ke arah susternya..

"sus jangan bilang kamu ada hati sama pasien yang polisi itu..." dia pun mengeleng kepalanya.

" bukan saya dok, tapi dokter " dengan senyum dia berkata.

"lah kenapa saya sus ha..ha..ha suster Ica ni ada ada aja ya."

"emang dok,,,,!menurut penglihatan saya ya dok, itu pak polisi naksir sama dokter,lihat saja tiap kali kita periksa dia selalu curi perhatian Sam dokter meski wajahnya dingin kaya es batu ha ha ha..."

" nggak lah sus jangan menerka- nerka yang bukan-bukan " mereka berdua pun tertawa. dan bersiap untuk pulang..

Dalam perjalanan tiba-tiba saja dia merindukan ayah dan ibunya yang sudah tidak mudah lagi, maira berniat sampai di rumah dia akan menelpon orang tuanya.

Humaira Saraswati merupakan anak ke dua dari dua bersaudara,dia memiliki seorang kakak perempuan yang bernama Kumalasari kakaknya bekerja sebagai seorang bidan di kota Ternate dan sudah menikah.

selepas hubungan sama mantan pacarnya kandas, Humaira belum membuka hati lagi ,dia masih takut akan sakit hati.. untuk kedepannya dia belum tau.. yang pasti untuk sekarang Humaira sangat enjoy dengan status jomblonya.

Tidak terasa dia sudah berada di depan tempat tinggalnya, maira letak motor dan masuk ke dalam kamar kost untuk membersihkan badan setelah seharian beraktivitas..tidak lupa menjalankan tanggung jawab sebagai seorang muslim.. setelah selesai sholat maira mencari makanan untuk mengisi perut dia malam ini maira tidak ingin makan makanan yang berat jadinya dia cuman makan salat dan secangkir sereal.. selesai mengganjal perut maira mengambil handphone dan menghubungi keluarganya.. setelah telepon genggamnya terhubung dia mulai mendengar suara berat khas ayahnya,

"hallo assalamualaikum yah,ayah ibu sehat?"

"hallo wallaikumsalam dek ayah, ibu sehat na, kamu sendiri sehatkan?"

"dek ayah sama ibu rindu,kapan kamu bisa pulang? "

" iya yah maira juga rindu,kalau maira sudah bisa cuti maira akan pulang.." tiba-tiba ibunya yang bicara,

"Dek ini ibu"

"iya ibuku sayang"

"dek ibu cuman bicara sedikit, kamu sudah dewasa sudah waktunya kamu punya pasangan, dek kalau kamu tak ada pacar biar ibu yang cari ya sayang"

"ih.. ibu maira belum mau, nanti kalau ada dan sudah waktunya maira akan kasi tau sama ayah juga ibu,maira masih mau kerja dulu Bu."

" oke ibu sama ayah kasih waktu kamu sampai tahun depan dek.. kalau tidak juga kamu harus terima pilihan dari ibu"

"ibuuu kok gitu sih". maira memanyun bibir.

Setelah hampir sejam bercerita, melepas rindu dengan ibu bapak nya, maira menyudahi panggilan telepon.. karna waktunya dia untuk istirahat badannya yang sedari pagi bekerja.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!