Claire Flores terkejut akan penuturan dari sang kakek yang membuat dirinya shock. secara tak sadar claire menggebrak meja yang ada di depannya.
" Claire apa yang kamu lakukan?" aiden sang kakek menatap cucunya tak senang
" Kek seharusnya aku yang bertanya, apa yang kakek lakukan? aku bisa menentukan hidupku kek!" ujar claire emosi
" Kakek melakuan semua ini demi kebaikan kamu claire!" Tekan aiden pada cucunya yang keras kepala
" Tapi gak gini juga kek, Claire masih sekolah..bagaimana bisa kakek telah menentukan jodoh untuk cla.." protes claire tak terima.
" Kakek kan sudah bilang Nikahnya setelah kamu lulus, lagi pula tiga bulan lagi kamu sudah lulus..Jadi apa salahnya" seru aiden tak mau ngalah.
" Kek pokoknya cla gak mau di jodohin...kenapa gak kakek aja yang gak nikah..." teriak claire meninggalkan sang kakek.
" Cla jaga bicaramu!..." aiden menghela nafas kasar melihat keras kepala sang cucu. tidak pernah mendengarkan semua perkataannya.
aiden memandangi foto keluarga dengan sendu, dia melihat raut wajah orang orang yang ada dalam foto itu tersenyum lebar tanpa beban.
" Al anakmu sekarang sudah besar, Kalau saja aku tidak memikirkan claire mungkin aku telah menyusul kalian" gumam aiden masih memandang foto tersebut.
" Dia sangat mirip denganmu Al, suka sekali membantah perintahku" aiden terkekeh mengusap matanya yang basah. segera pergi dari ruangan yang menyesakkan dadanya.
Di lain sisi claire mendumel tentang keputusan kakeknya yang seenak udel tanpa meminta pendapatnya.
" Cla kenapa kamu kok cemburut gitu?" clara sahabat satu satunya claire menatap claire dengan heran.
" Kesel sama Kakek" sahut claire duduk di depan clara menyambar minuman clara tanpa permisi.
" Ck cla jangan bilang kamu berantem lagi sama kakek kamu ya?" clara sampai bosan melihat sering kali claire berantem dengan sang kakek karena perbedaan pendapat.
" hemm" sahut claire malas. memesan makanan pada pelayan yang lewat.
" Ya ampun cla tobat deh, gak bosen apa berantem sama kakek aiden terus..Lagian cuma dia satu-satunya kelurga yang Kamu punya cla nanti kalau kakek tiba-tiba di panggil yang kuasa kamu kejer-kejer tujuh hari tujuh malam nangisnya" ucap clara yang heran pada mereka berdua.
clara tau kalau claire dan kakek aiden saling menyayangi namun gengsi dan ego mereka sama-sama tinggi sehingga jika mereka bertemu mereka seperti tom and jerry yang tak pernah akur.
" Kejam banget deh mulutnya ra...Kamu doain kakek meninggal gitu" dengus claire tak terima.
" Hehehe nggak Cla bercanda...gak mungkin juga aku doain kakek aiden meninggal, dia juga udah aku anggap kakek aku kok"
" Ya makanya jangan gitu, meskipun kakek sering nyebelin aku gak akan pernah rela kakek ninggalin aku dan gak akan pernah siap" ujar claire bersungguh-sungguh.
" Ya makanya kamu jangan buat kakek aiden emosi terus, nanti kalau darah tingginya kumat kan bisa bahaya" sahut clara tanpa filter
" Lagian masalah apa lagi yang Kamu sampai berantem sama kakek aiden?" Tanya clara kepo
" Kakek mau jodohin aku, gimana aku gak marah coba"
" Hah?dijodohkan dengan siapa?"
" Mana ku tau, aku aja gak kenal sama siapa orang yang mau di jodohkan oleh kakek..aku takut kakek menjodohkan aku dengan pria botak dan berperut buncit.. secara kan kakek seleranya kuno banget" claire membayangkan orang yang akan di jodohkan padanya lalu menggeleng dengan geli.
" Dari mana saja kamu, jam segini baru pulang" tegur aiden saat melihat claire memasuki rumah.
Claire yang masih kesal kepada sang kakek terus berjalan mengabaikan teriakan demi teriakan sang kakek.
" anak itu benar-benar tidak bisa di atur" gerutu aiden melihat tingkah cucu satu-satunya yang selalu membuat emosi tapi sangat di sayangnya.
sering telfon berbunyi aiden segera melihat nama penelpon dan tersenyum seraya mengangkat panggilan.
" Kakek emang gak sayang aku, selalu aja ngatur hidup aku..aku juga punya pilihan sendiri" Claire mengomel tak jelas membanting tubuhnya ke kasur empuknya.
" ayah bunda Cla Kangen...kenapa kalian begitu cepat tinggalin Cla, apakah Cla begitu nakal sampai kalian memilih pergi dari pada bersama cla" gumam claire menatap figura kedua orang tuanya dengan sendu.
" Bun Cla harus gimana, kakek mau di jodohin aku dengan orang yang tidak di kenal..bagaimana kalau pria itu seumuran kakek berperut buncit dan kepala botak? masak Cla anak cantik bunda nikah sama orang seperti itu..Cla ingin mencari sosok pria baik yang seperti ayah.." gumam claire dengan lirih.
claire teringat masa saat bersama kedua orang tuanya, saat itu dirinya masih berusia 6 tahun. bermain kejar-kejaran, memasak bersama, serta jalan-jalan bersama. sungguh keluarga yang harmonis.
Namun semua kebahagian itu hilang sekejap saat sebuah insiden di malam saat ulang tahun sang kakek ayah dan bunda nya pergi untuk selama-lamanya.
meninggalkan Luka yang sangat besar serta rasa amarah yang selalu menggebu menghilangkan keceriaan di wajah claire.
~
~
Kesabaran aiden sungguh di uji saat tangan kanannya melaporkan bahwa lagi-lagi Claire kabur dari acara kencan dengan calon suami untuk kesekian kalinya.
" Cla Cla..Kamu pikir dengan kamu bertingkah seperti ini kakek akan membatalkan pernikahanmu dengan Dev, jangan harap! Kakek sudah berbaik hati untuk mempertemukan kamu dengan calon suamimu agar kamu tau seperti apa rupa calon suamimu...tapi sudahlah tidak apa-apa itu semua keinginan kamu sendiri" Aiden memijit pelipisnya yang terasa berdenyut.
" Bagaimana dengan tanggapan dev?"
" tuan dev tidak berkomentar apapun tuan, dia juga sudah menduga akan kejadian seperti ini lagi, tuan dev juga tidam datang dia hanya di wakilkan oleh asistennya" papar alex dengan detail
" Syukurlah kalau begitu, Lalu bagaimana dengan persiapannya?"
" Semua berjalan dengan lancar tuan semuanya sudah persiapan sudah mencapai sembilan puluh persen undangan juga sudah mulai disebarkan itu juga atas persetujuan tuan dev" jawab alex lugas
" Bagus Kalau begitu pergilah" alex mengangguk lalu pamit dari hadapan sang tuan.
Di sisi lain di perusahaan maxim corp seorang pria tampan dengan rahang yang tegas, hidup bak perosotan serta mata yang setajam elang. duduk dengan santai di kursi kebesarannya mendengarkan setiap ucapan orang yang ada di depannya.
" Sudah ku duga, Kali ini kemana gadis itu kabur"
" Dia bersama temannya mendatangi salon tuan, dan dia memang sengaja melakukan semua agar tuan kesal dan membatalkan pernikahan tersebut" Doni menjelaskan apa yang di dapat dari anak buahnya yang bertugas memata-matai claire.
" membatalkan pernikahan?" Dev tersenyum miring dengan pandangan semakin tajam.
" tidak semudah itu" lanjutnya dengan lirih namun masih terdengar oleh Doni. doni menatap belakang kursi Dev yang sedang menghadap kaca transparan di sebagian dinding ruang dev menampakkan pemandangan gedung-gedung yang menjulang tinggi.
Dev mengkode Doni untuk keluar saat tidak ada lagi hal yang akan di bicarakan.
" Aku suka tantangan, apalagi wanita pemberontak" Dev menerawang dengan senyum iblis yang menghiasi wajah rupawannya.
Bagi claire nasibnya sungguh sial, meskipun berulang kali dia melakukan cara untuk menggagalkan namun semua itu hanya sia-sia saja.
claire di kurung oleh aiden dengan penjagaan ketat, karena acara pertunangan claire dan dev akan di laksanakan nanti malam.
aiden tidak mau sang cucu membuat ulah kembali, terpaksa aiden melarangnya untuk keluar rumah. aiden yang nyatanya sangat menyayangi claire menyuruh clara untuk menemaninya.
" Cla gak capek apa dari tadi marah-marah terus" Clara saja sampai panas telinganya mendengar makian demi makian yang di lontarkan claire atas ketidaksetujuannya atas pernikahan ini.
" udah lah Cla terima aja, Kayaknya tu cowok tajir banget tau..acara pertunangan saja bisa semegah ini loh" seru Clara saat melihat para pelayan yang sedang sibuk menghias halaman depan mansion yang memang sangat luas. karena acara akan di langsungkan di depan mansion.
clara juga bertanya tentang konsep pertunangan claire dan kenapa di lakukan di halaman mansion. kakek aiden menjawab bahwa itu semua pengaturan dari calon suami claire.
" Ra..Kamu kira aku miskin nikah hanya karena tajir aja, Kalau ganteng sih gak masalah lah ini udah dadakan mana gak tau orangnya seperti apa lagi"
" Lagian salah kamu sendiri sih, pakek kabur segala saat di suruh ketemu"
" Aku gak siap ra, bagaimana kalau dugaan aku bener kalau aku di nikahkan sama kakek-kakek atau kalau nggak di jadikan istri ketiga atau apalah seperti di film-film"
" gini nih kalau korban sinetron, ya gak mungkin lah Cla kakek kamu gak akan se kejam itu. pasti akan memberi kan yang terbaik untuk kamu"
" terbaik apanya, ini aja kakek jual aku ke pria tajir"
obrolan mereka terhenti saat tiga orang wanita yang memperkenalkan diri sebagai penata rias mengatakan kalau claire di suruh bersiap atas perintah kakek aiden.
karena obrolan di selingi perdebatan mereka berdua tak sadar waktu dengan cepat berganti sore. Claire dan Clara melakukan perawatan spa terlebih dahulu sebelum di lanjutkan dengan make over wajah.
~
~
" Udah Cla rileks aja jangan tegang ini kan masih pertunangan aja belum pernikahan" hibur Clara saat merasakan tangan Claire dingin.
Mereka berdua telah siap dengan tampilannya yang sangat sempurna. namun dengan ekspresi yang berbeda. jika clara selalu tersenyum beda hal nya dengan claire yang tidak menampakkan senyum sama sekali.
tak berapa lama pintu terbuka menampilkan pelayan menyuruh mereka untuk keluar karena acara telah di mulai.
" Ra..Kabur aja yuk, serius aku gak mau" rengek claire menarik tangan clara. Mereka bisa melihat kerumunan para tamu di luar mansion.
" Cla jangan gila..kamu mau buat kakek kamu malu? di sana banyak rekan bisnisnya Loh jika sampai kamu kabur sama saja kamu mempermalukan kakek kamu" tegas clara.
kakek aiden memang mewanti-wanti clara untuk mengawasi claire agar tidak berbuat gila. Clara juga percaya kakek aiden akan memberikan yang terbaik untuk claire makanya clara menuruti perintah kakek aiden.
Gemuruh tepuk tangan terdengar saat kedua pasangan telah menyematkan cincin pada jari masing-masing. claire tersenyum kaku dengan mata yang memanas yang siap tumpah.
" Kau sungguh cantik" Bisik dev tepat di telinga claire. membuat tepuk tangan bersorak kembali karena mengira mereka sedang berciuman.
claire merinding akan deru nafas yang sangat dekat dengannya tersebut. claire menatap sorot mata yang setajam elang. claire tidak bisa melihat wajah calon suaminya karena dia menggunakan sebuah topeng.
entah apa alasannya claire tak tau dan enggan bertanya. tapi satu hal yang claire tau kalau pria tersebut bukan pria berperut buncit dan kepala plontos. Claire sungguh penasaran dengan rupa calon suaminya ini.
' Dev Leon Maxim..kalau tidak salah itu nama dia' Gumam claire mengalihkan tatapannya dari sorot tajam sosok yang ada di hadapannya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!