Dunia Dewa adalah dunia yang hanya dapat di tempati oleh mereka yang sudah mencapai batas atau yang tertinggi di antara orang-orang yang sama/sepadan dengan mereka. Namun... Siapa sangka? Ada seorang pemuda yang bernama Ming Hao, ia telah mendobrak aturan itu dan menjadi salah satu, ah... Tidak! Bahkan satu-satunya orang yang tidak mempunyai batasan kultivasi dan hal ini membuat sang Kakak angkatnya Yaitu Wang Zihan menjadi iri. Dan betapa beruntungnya Wang Zihan karena ternyata kekasih Ming Hao begitu mencintai Wang Zihan.
"Ukh" Suara des*han terdengar di ruangan itu, yap! itu adalah Wang Zihan dan kekasih Ming Hao Fang Yin. Mereka melakukan hubungan yang tidak seharusnya terjadi, jujur saja kesempatan emas ini sangat susah untuk di dapatkan apa lagi Fang Yin ini mengetahui kelemahan Ming Hao jadi mau tak mau Wang Zihan harus mengambil kepercayaan Fang Yin terlebih dahulu sebelum menjalankan rencana yang selanjutnya.
"Yin'er, kau tahu bukan jika adik angkat ku itu sudah kelewatan batas?" Zihan menatap wajah Fang Yin dengan tatapan memelas, karena tak tega melihat kekasih gelapnya itu memasang wajah yang seperti itu pada akhirnya Fang Yin memberitahu kelemahan Ming Hao kepada Wang Zihan, Wang Zihan tersenyum smirk dia tidak menyangka bahwa ternyata selama ini cara untuk membunuh Ming Hao ternyata ada di depan matanya!
"Oh? Jadi kita hanya perlu menggunakan senjata pusaka yang ada di kamarnya kan?" Fang Yin menganggukkan kepalanya jujur saja ia sebenarnya tak mau melakukan ini mengingat bahwa Ming Hao selama ini telah memperlakukannya dengan sangat baik bahkan Ming Hao lah yang telah menyelamatkan dirinya ketika ia di serang oleh Badak emas, namun... Mau bagaimana lagi? Fang Yin sudah terlanjur tergila-gila dan cinta kepada Wang Zihan.
Malam harinya di saat Ming Hao sedang tertidur lelap Fang Yin menyelinap dan mengambil sebuah belati pusaka yang berada di bawah tempat tidur Ming Hao setelah itu Wang Zihan masuk ke dalam kamar tersebut dan memantau apa yang akan di lakukan oleh Fang Yin dari jarak jauh.
PAST
Belum sempat belati tersebut mengenai tubuh Ming Hao, ia sudah terbangun terlebih dahulu dan langsung mengambil kuda-kuda untuk menyerang. Jujur saja pada saat itu Fang Yin benar-benar terkejut, bagaimana bisa ia lupa bahwa Ming Hao itu sangat peka dan sensitif untuk hal seperti ini?
"Sial! Bagaimana ini? Aku lupa kalau dia ini sangat berhati-hati akan hal ini!" Karena panik Fang Yin menyembunyikan belatinya, melihat ada hal yang aneh Ming Hao pun memutuskan untuk mendekat ke arah Fang Yin tanpa menurunkan kewaspadaan nya sedikit pun!
"Fang Yin, apa yang kau lakukan di sini? Lalu...Benda apa yang kau sembunyikan itu? Kau tidak berniat untuk melakukan sesuatu yang tidak-tidak kan?" Di saat tangan Ming Hao hendak menyentuh wajah Fang Yin dengan sigap Fang Yin menunduk dan menusuk perut Ming Hao dengan Belati pusaka tersebut.
Jleb!
UGH
Ming Hao meringis kesakitan, ia memegang bagian yang di tusuk oleh Fang Yin. Ming Hao mendongakkan kepalanya dan mendapati bahwa sang Kakak Angkat yaitu Wang Zihan saat ini sedang berdiri di depannya dan mencium kekasihnya Fang Yin!!!
"Brengs*k!! Jangan bilang ini adalah rencana kalian?" Ming Hao berusaha untuk berdiri tegak namun... hal itu percuma! Benda pusaka adalah benda yang amat sangat keramat dan berbahaya bagi Ming Hao karena dengan adanya benda itu maka nyawa Ming Hao akan berada dalam bahaya!
"Ming Hao, kau dapat tidur dengan tenang. Aku pasti akan menjaga Fang Yin dan anak kami" Wang Zihan menyeringai dan hal ini benar-benar membuat Ming Hao trauma.
"Sial! Seharusnya aku tidak percaya kepada siapapun! Benar saja apa yang guru katakan, di dunia ini tidak ada satu pun orang yang dapat kita percaya kecuali diri kita sendiri." Pandangan Hao mulai kabur, kali ini ia benar-benar merasakan bahwa nyawanya sudah di ujung tanduk.
"Ah... Ternyata begini rasanya sekarat! Sesak sekali, Uhuk! Fang Yin, Wang Zihan. Lihat saja! Aku pasti akan kembali dan membuat kalian menderita seumur hidup!" Bersamaan dengan menetesnya air mata dari pelupuk mata Hao nyawa Hao pun ikut melayang pada saat itu juga tak pernah terbayangkan oleh dirinya bahwa ia akan mati begitu saja. Senjata pusaka memang musuh terbesarnya, ia memang tidak mempunyai batasan dalam kultivasi namun.. Tubuhnya sangat lemah terhadap benda pusaka, apalagi jika benda tersebut adalah Belati/keris sudah otomatis nyawanya tidak akan tertolong!
"Wang Zihan, kau benar-benar membunuh adikmu sendiri?" Fang Yin mengalungkan lengannya ke leher Wang Zihan, Wang Zihan menyambut pelukan hangat tersebut dan mendorong tubuh Fang Yin ke atas ranjang.
"Ya, aku membunuhnya" Wang Zihan membuka semua pakaiannya lalu membuka pakaian yang di pakai oleh Fang Yin, ya... Mereka melakukan 'itu' di dalam kamar Ming Hao dan tepat di depan mayat Ming Hao.
1000 Tahun kemudian......
Sudah 1000 tahun berlalu semenjak Ming Hao di khianati oleh kakak dan kekasihnya itu. Kini.. Dunia kultivasi pun banyak berkembang, banyak klan-klan bersejarah yang melahirkan para kultivator yang hebat dan luar biasa! Dan salah satu klan tersebut adalah Klan Bai, Klan dengan angka kultivator yang sangat tinggi. Namun... Tentu saja tidak semua anggota klan tersebut ahli dalam kultivasi buktinya ada seorang pemuda yang sama sekali tidak memiliki basic kulitivasi dan sekarang... Aku... Ming Hao.. Dewa Kultivasi sedang berada di dalam tubuh anak kepar*t ini!
"Sialan! Apa-apaan ini? Tidak sepatutnya ini terjadi padaku! Ming Hao! Sang Dewa Kultivasi, Dewa Kultivasi yang sangat di takuti oleh semua orang! Apa-apaan ini? Bagaimana bisa aku menjadi sampah masyarakat seperti ini?!" Ming Hao membenturkan kepalanya ke dinding beberapa kali, mendengar suara dentuman yang begitu keras membuat Bai Heng, kepala klan tersebut menjadi panik dan secepatnya pergi menemui anaknya itu.
BRAK!!
"?!" Ming Hao begitu terkejut karena pintu kamarnya di dobrak secara tiba-tiba, tak berselang lama masuklah seorang pria paruh baya dan langsung memegang pundak Ming Hao, tatapannya menyiratkan bahwa ia sangat khawatir terjadi sesuatu yang tak di inginkan kepada Ming Hao. Namun... Di sisi lain sorot matanya juga menandakan kebencian.
"Nak, kau baik-baik saja kan?" Ming Hao menganggukan kepalanya, jujur saja entah kenapa ia tiba-tiba merasa tertekan dengan aura yang di keluarkan oleh Bai Heng, padahal menurutnya Aura Bai Heng ini bahkan tidak mencapai 1% pun dari auranya dulu.
Jujur saja saat ini Ming Hao sedikit bingung sebenarnya ini di mana? Ia tidak mempunyai informasi lain selain klan Bai, Klan dengan Kultivator Terbanyak dan terhebat di seluruh daratan Xuan ini.
"Hei, Bai Changyi apakah kau melamun lagi hah?! Ayahmu saat ini sedang bicara!!" Tak kuasa menahan emosi Bang Heng mencengkeram kerah baju milik Ming Hao, ah... tidak! Sekarang namanya adalah Bai Changyi.
"Apa yang sebenarnya terjadi sini? Jujur saja saya sama sekali tidak paham apa yang sedang terjadi, dan anda ini siapa? Saya baru pertama kali melihat wajah anda" Bai Changyi menepis tangan Bai Heng dan ini benar-benar membuat Bai Heng terkejut.
"Ada apa ini? Changyi tidak ingat padaku? Apakah dia mengalami hilang ingatan karena jatuh dari tebing?" Bai Heng mulai memutar otaknya, ia terlihat sedang memikirkan jalan keluar dari masalah ini. Jujur saja ia tidak mau melihat anaknya itu tersiksa seperti ini terus, ia tak mau melihat anaknya menderita karena tak mempunyai basic kultivasi.
"Bai Changyi, ada apa dengan dirimu? Apakah kau kehilangan ingatanmu? Jika benar seperti itu maka aku adalah Bai Heng, dan aku adalah ayahmu" Bai Heng menatap wajah anaknya lekat kemudian ia membuang wajahnya dan berjalan ke arah pintu, Bai Changyi merasa bingung dengan tingkah Ayahnya itu, kenapa dia Menghindarinya seperti itu? Apakah karena dia adalah produk gagal yang bahkan tidak mempunyai basic kultivasi?
"Ayah, tunggu dulu!" Bai Heng menghentikan langkahnya dan langsung menoleh ke arah anaknya itu dengan tatapan bingung, ini benar-benar hal yang sangat langka! Karena biasanya Bai Changyi tidak akan pernah berani untuk memanggilnya ayah atau bahkan menatap matanya seperti tadi.
"Kau tidak ingin mengakui anakmu karena dia ini produk gagal kan? Cih! Lihat saja aku Ming Hao dewa kultivasi ini akan membuat dobrakan baru dan mengubah takdir Bai Changyi!"
"Ayah, anda menjauhi saya karena saya ini tidak berguna kan?" Mendengar kalimat itu keluar dari mulut Bai Changyi benar-benar membuat Bai Heng terdiam seribu bahasa, jujur saja ia tidak pernah menganggap putranya itu tidak berguna. Ia hanya takut Bai Changyi akan di ganggu oleh saudara-saudaranya yang lain jika ia memberikan perhatian lebih kepada Bai Changyi apalagi dalam keadaan Bai Changyi yang tidak bisa berkultivasi tentu saja hal ini semakin membuatnya frustasi.
"Ayah, jika aku berhasil menjadi seorang Kultivator dan mengalahkan anak-anak yang seumuran denganku ayah harus berjanji untuk membiarkanku memilih jalan hidupku ya?" Bai Changyi tersenyum, jujur saja saat ini ia dapat melihat kekhawatiran dari sorot mata ayahnya itu, namun... Seribu tahun yang lalu saja jika ada yang tidak bisa kultivasi pasti sudah di hina habis-habisan atau bahkan di bunuh! Melihat ekspresi Bai Changyi membuat Bai Heng terluka, ia benar-benar tak mau anaknya itu menjadi bahan hinaan di masyarakat apalagi ia adalah salah satu kandidat yang cukup kuat untuk menjadi kepala keluarga.
"Hah... Baiklah! Aku akan memberikan kesempatan kepadamu jika kali ini gagal juga kau harus berhenti menjadi anggota klan ini dan pergilah ke daerah Chai dan hiduplah seperti orang mati di sana" Bai Heng melangkahkan kakinya keluar kali ini ia benar-benar pergi dari kamar Bai Changyi. Setelah Bai Heng keluar Bai Changyi langsung meneliti apa penyebab basic kultivasinya tidak ada.
2 Jam berlalu dan kini Changyi telah tau apa penyebab dirinya menjadi tidak bisa kultivasi seperti ini.
"Hahaha! Brengs*k! Ternyata orang-orang di sini benar-benar payah! Bagaimana bisa mereka memberikan racun kepada bocah ini? Sialan! Dan bisa-bisanya ia tidak curiga! Aku benar-benar kesal sekali, aku pasti akan membuat kalian semua menyesal! Apalagi Fang Yin dan Wang Zihan, aku pasti akan membalas semua perbuatan kalian!" Bai Changyi mengepalkan tangannya erat ia benar-benar emosi mengingat bahwa ternyata ada begitu banyak orang yang bermuka dua, ini benar-benar membuatnya marah.
Di saat Changyi sedang termenung karena memikirkan jalan keluar agar basic kultivasinya kembali tiba-tiba saja pintu kamarnya terbuka lebar dan terlihatlah seorang wanita yang nampaknya masih muda namun.. juga sudah berumur yaps! Orang itu adalah ibu Changyi.
"Changyi, bagaimana keadaanmu? Kau baik-baik saja kan? Ibu sangat terkejut begitu mendengar kabar bahwa kau jatuh dari atas tebing" An Chyou itulah ibu Changyi, wanita ini benar-benar terlihat sangat khawatir akan keadaan Bai Changyi, ia benar-benar tidak menduga bahwa orang-orang yang ada di dalam klan ini sudah mulai berani untuk melukai anak dari kepala klan!
"HM..Kalau tidak salah dia ini Ibunya kan? Jika memang benar seperti itu maka wajar saja jika dia marah ketika melihat anaknya di perlakukan seperti ini,haruskah aku menghiburnya? Atau ...jangan? Ya ampun..Ini benar-benar membuat kepalaku pusing!" Bai Changyi saat ini benar-benar di buat bingung dan frustasi sebenarnya apa yang harus ia lakukan? Apakah ia harus percaya pada wanita yang saat ini berada di depannya? Atau...Tidak? Ia benar-benar takut bahwa ternyata ini hanyalah akal-akalan mereka saja.
"Hah... Aku baik-baik saja lebih baik sekarang ibu keluar saja dari kamarku. Aku tidak mau ibu di pandang rendah karena diriku" Mendengar perkataan ini An Chyou sangat terpukul ia benar-benar tak mau anaknya hidup menderita hanya karena anaknya tidak mempunyai Basic kultivasi, dan hal ini benar-benar membebaninya.
"Apa maksudmu nak? Kenapa kau mengatakan hal itu? Apakah ini semua karena ayahmu? Ibu mohon jangan terlalu memikirkan hal itu, ibu yakin sebenarnya ayahmu sangat menyayangimu hanya saja ia tak bisa menunjukkannya kepadamu Changyi. Jadi..Ibu mohon jangan mengatakan hal itu lagi, asal kau tahu saja ibu dan ayah tidak pernah membencimu kau hanya perlu tahu akan hal itu saja dan jangan memikirkan pendapat orang lain" An Chyou menggenggam tangan anaknya erat,ia benar-benar tidak menyangka bahwa saat ini akan tiba juga.
"Apa jangan-jangan Changyi membenci kami karena kami telah mengacuhkannya selama 14 tahun lamanya? Sekarang dia kan sudah berusia 17 tahun. itu artinya kami telah menelantarkannya semenjak ia berusia 3 tahun. Ya...Ini bukanlah hal yang aneh jika ia membenci kami." An Chyou kini benar-benar telah pasrah pada nasibnya, ia tak bisa menyalahkan Bai Changyi karena membenci dirinya. Yang ia dapat lakukan hanyalah menyesali perbuatannya dulu.
"Sial! Coba saja jika dulu tidak ada _____ Semua ini pasti tidak akan terjadi!"
Setelah berbincang cukup lama akhirnya An Chyou pergi meninggalkan paviliun yang di tempati oleh Bai Changyi, bersamaan dengan keluarnya An Chyou Changyi langsung mengatur tenaga dalamnya dan memposisikan agar semua racun yang selama ini ia terima berpusat pada satu titik yang telah ia atur sedemikian rupa. Rencananya setelah semua racun itu berkumpul ia akan membuat racun tersebut menjadi sumber kekuatannya dan menjadikannya sebagai basic kultivasinya. Jadi, secara tak langsung basic kultivasi Changyi nantinya adalah racun. Racun yang sangat berbahaya dan menjadi ciri khasnya nanti.
Tak terasa waktu yang sebelumnya siang hari kini telah berubah menjadi malam hari dan usaha Changyi akhirnya membuahkan hasil! Ia telah berhasil menempatkan setengah racunnya di rusuk sebelah kanannya itu artinya tersisa setengahnya lagi dan ini benar-benar telah menguras energinya. Karena lapar Changyi memutuskan untuk pergi ke dapur dan melihat apakah ada makanan yang bisa ia makan atau tidak.
Begitu sampai di dapur ia benar-benar dibuat terkejut dengan penampakan seorang pria tinggi, gagah, rambut hitam yang terikat rapi sedang memasak dengan menggunakan tenaga qi. Sungguh sangat di sayangkan tenaga qi yang seharusnya di latih dan menjadi salah satu metode mematikan malah di pakai untuk memasak seperti itu. Pada akhirnya Changyi menghampiri pria tersebut dan menegurnya. Pria itu kemudian berbalik menghadapnya dan menatap Changyi dengan intens.
"Bai Changyi? Hahaha! Apa yang kau lakukan di dapur malam-malam begini? Kau lapar?" Pria itu merangkul pundak Changyi dan tersenyum lebar ke arah Changyi. Jujur saja saat ini Changyi benar-benar kebingungan bagaimana bisa ada seseorang yang bersikap seperti ini kepadanya? Apakah orang ini ada niat terselubung? Itulah yang di pikirkan oleh Bai Changyi.
"Kau siapa? Kenapa kau bersikap sok akrab seperti ini sih? Benar-benar menjijikkan!" Bai Changyi menyingkirkan tangan pria itu dan berjalan ke arah tungku untuk memasak makanan yang nantinya akan ia makan, pria itu benar-benar kebingungan ia benar-benar tidak mengerti kenapa Changyi berubah menjadi orang lain hanya dalam waktu 1 malam jujur saja pria itu tidak tahu sebenarnya kejadian apa saja yang sudah menerpa Changyi.
"Changyi, kenapa kau bersikap seolah-olah tidak mengenalku seperti ini sih? Aku kan Bai Shilin! Kakakmu loh~" Changyi sangat terkejut, ternyata orang yang berdiri di depannya itu adalah kakak pertama/kandung Bai Changyi, oh ya ampun! Setelah pengamatan yang cukup lama akhirnya Changyi menceritakan tentang apa yang telah menimpanya pada saat itu.
Krek....
Bai Shilin mematahkan sendok yang saat ini sedang ia pegang, ia benar-benar di buat kesal oleh Anak-anak dari klan cabang bagaimana bisa mereka melakukan hal yang begitu rendahan kepada klan utama? Ini tidak bisa di biarkan, jika di biarkan terus-menerus bisa-bisa mereka akan menganggap klan utama itu lemah dan pastinya akan mengkhianati klan utama dan hal ini adalah mimpi terburuk bagi setiap klan! Yaitu ****Pengkhianat****!
"Para bajingan itu memang harus di beri pelajaran! Katakan siapa saja mereka? Aku pasti akan menghukum mereka! Berani sekali mereka melakukan hal itu kepada adikku!" Bai Shilin kini benar-benar marah, hal ini dapat di lihat dari urat yang terlihat begitu jelas di pergelangan tangannya dia benar-benar di buat emosi dengan perilaku klan cabang itu.
"Hah... Sudahlah! Lupakan saja, lagi pula aku datang ke sini untuk makan bukannya mendengarkan ocehanmu" Changyi mengambil panci dan beberapa bahan makanan lalu mulai memotong bahan makanan tersebut dan memasaknya, Shilin kakak Changyi sangat terkejut saat melihat Changyi mau memasak seperti ini. Ini benar-benar kejadian yang super langka!
"Kau yakin bisa memasak? Bagaimana jika tungkunya meledak kembali? Aku tidak mau membereskan kekacauan yang kau buat lagi. Ketahuilah ibu mengira bahwa akulah pelaku yang menyebabkan dapur hangus terbakar. Padahal kan pelakunya adalah dirimu tapi kenapa aku yang harus menerima amarah dari ibu sih?"
"kenapa kau jadi menyalahkanku? Memangnya aku pernah bilang kepadamu untuk mengantikanku?"
"Eh?" Bai Shilin saat ini benar-benar di buat terkejut dengan perubahan yang terjadi pada Changyi, kini Changyi sudah berani untuk membalas perkataannya. Padahal biasanya Changyi hanya diam saja dan tidak mengatakan sepatah katapun!
"Wah! Kini kau banyak berubah ya Changyi? Ya..Lebih baik seperti ini daripada kau terus bersikap seperti orang bodoh dan di tekan oleh orang-orang brengs*k itu! Aku lebih suka kepribadianmu yang ini" Shilin menepuk pundak Changyi dan tersenyum ke arahnya jujur saja perlakuan Shilin ini membuat Changyi sedikit muak dan merasa jijik ia kembali teringat saat-saat dirinya dengan Wang Zihan dulu dan mengingat hal ini benar-benar membuatnya marah besar!
"Hentikan itu, bukankah kita tidak sedekat itu? Berhentilah bersikap sok akrab denganku aku sangat membencinya!" Changyi menatap Shilin dengan tatapan tajam, begitu mendapatkan tatapan ini Shilin pun langsung menciut dan menarik kembali tangannya lalu ia meminta maaf kepada Changyi atas perilakunya tadi.
"Cih! Lain kali jangan melakukan hal ini, itu benar-benar membuatku jijik" Sambil membawa semangkuk sup Changyi berjalan melewati Shilin begitu saja dan kembali ke Paviliunnya. Melihat kepergian Changyi membuat Shilin sedikit terpukul karena sepertinya adik yang selama ini ia jaga dari jauh itu mulai membencinya.
Ya.. Wajar saja jika Changyi bersikap seperti itu, karena mau bagaimanapun juga selama ini menurut sudut pandangnya di dalam keluarga itu tidak ada satu pun orang yang berada di pihaknya padahal sebenarnya ada beberapa orang yang selalu mendukungnya walaupun mereka tidak menunjukkannya secara terang-terangan.
"Ah...Rasanya aku sangat ingin mengatakan yang sebenarnya kepada Changyi tentang alasan kami yang bersikap seolah-olah tidak peduli ini namun... Jika aku melakukannya apakah semuanya akan membaik? Aku takut jika aku mengatakan yang sebenarnya maka hanya akan menambah masalah saja" Saat ini Shilin benar-benar di Landa dilema yang luar biasa! Jujur saja sebenarnya ia tak mau melakukan hal ini namun... Tidak ada pilihan lain selain menjauhi Bai Changyi jika di keramaian/ada orang lain selain keluarga mereka agar nantinya Changyi tidak menjadi bahan bulan-bulanan massa.
Di saat yang bersamaan....
Terlihat seorang gadis tengah duduk di sebuah singasana dan menyilangkan kedua kakinya tak berselang lama datanglah 2 orang utusannya membawa berita yang selama ini ingin ia dengar, begitu mendengar berita tersebut raut wajah yang sebelumnya datar, dingin itu kini berubah menjadi wajah yang berseri-seri dengan senyum manis di wajahnya.
"Hahahah! Akhirnya, ini adalah saat-saat yang paling ku tunggu!"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!