Nelsia (34 Tahun) seorang staff biasa di perusahaan swasta yang sedang menikmati kesendirian nya di sebuah pantai. Tiba-tiba Gerald (28 Tahun) seorang fotografer profesional yang sedang mengambil gambar di pantai bertemu dengan Nelsia yang sedang menikmati sunset. Gerald tanpa sengaja mengambil sebuah gambar Nelsia dan bergumam "sangat manis".
Sadar diri nya sedang di perhatikan, Nelsia lalu menoleh ke arah samping tapi tak mendapati siapapun. Nelsia bangkit berdiri dan berjalan kembali menuju hotel. "Bbrrukk" tanpa sengaja nelsia menabrak Gerald yang sedang mengambil gambar matahari terbenam. "Ma... Ma... Maaf" ucap Nelsia. Gerald hanya membuang nafas kasar tanpa mengucapkan kata lalu pergi. "Dasar bocah aneh" ucap Nelsia kemudia berlalu pergi.
Satu minggu berlalu, cuti yang di ambil Nelsia sudah selesai. Dia sudah mulai aktif kembali di tempat kerja nya. Sementara di tempat lain Gerald sedang menyiapkan berkas untuk panggilan kerja nya di salah satu perusahaan.
"Nelsia, nanti tolong gantiin gue interview ya. Gue ada meeting di luar kantor sama pihak depnaker" imbuh Desta kepala HRD. "Yah... jangan gue dong. Nanti kalau gue salah pilih orang bagaimana? Nanti gaji gue di potong lagi. Habis cuti, gaji di potong terus gue mau makan apa pak" alasan nelsia. "Lo ini... Sejak kapan gue potong gaji lo kalau lo salah pilih karyawan? Sudah lo harus menggantikan gue untuk interview. Dan interview hari ini untuk pilih fotografer, nah nanti lo liat aja hasil-hasil yang mereka tunjukkan. Kalau memang ada yang bagus menurut lo, lo pilih aja. Nanti gue seleksi lagi. Oke" perintah Desta pada Nelsia yang berlalu pergi.
Ya... Nelsia memang asisten manager HRD. Tapi selama ini dia kurang benar dalam seleksi karyawan. Karyawan yang dia pilih selalu saja membuat masalah. "Semoga kali ini aku beruntung" gumam nya saat menuju ruang interview.
Satu persatu dia memanggil pelamar tapi belum menemukan yang cocok. "Fiuh... Daritadi kenapa yang cocok hanya 1? Memang di dunia ini gak ada seorang fotografer yang mahir ya? Buat apa mereka kuliah tapi untuk foto saja tidak pandai" gerutu Nelsia sambil membolak balik lamaran kerja seorang pelamar yang sudah berdiri di depan nya. "Perkenalkan diri kamu" ucap Nelsia pada pria itu. "Perkenalkan nama saya Gerald, umur saya 28 tahun, Lulusan S1 Universitas di Yogyakarta" timpal Gerald. Tidak lama Nelsia pun melihat sosok pria muda tinggi dan tampan itu lalu berkata "Seperti nya wajah mu tidak asing. Tapi di mana aku bertemu ya? Hhhmm.. " Ucap Nelsia. "Ahah... Kamu anak bocah yang nabrak di pantai waktu itu" tambah Nelsia. "Hhmmm.. Maaf bu, di pantai mana ya? Karena saya banyak mendatangi pantai untuk mengambil gambar" jawab Gerald yang dasarnya jantung di sudah berdegup kencang. "Ah sudahlah.. Lupakan" ucap Nelsia lagi. "Coba perlihatkan hasil karya kamu" tambah nya. Gerald memberikan dan Nelsia pun terkagum melihat hasil-hasil jepretan nya. "Baik, sekarang kamu bisa pulang dan akan kami berikan kabar kurang lebih 3 hari lagi" ucap Nelsia. "Baik bu, di tunggu kabar baik nya. Saya permisi. Selamat siang" jawab Gerald.
Sambil melihat foto-foto dari hasil interview hari ini, Nelsia tertarik dengan gambar sunset yang di ambil oleh salah satu pelamar itu. "Seperti hidup gambar ini, apa boleh buat aku ya? biar ku tanya Desta saja" gumam Nelsia yang sedang duduk di meja kerja nya. Tak lama Desta pun datang sekitar pukul 3 sore hari dan bertanya pada Nelsia "Nel, gimana interview? Lancar? ". " Yups. Lancar sekali hari ini. Tapi dari 10 orangorang, gue cuma sreg sama 3 orang. Coba lo liat lagi nih. Takut salah gue" jawab Nelsia ke Desta. "Itu gambar lo dapet dari mana? Keren juga tuh" tanya Desta. "Ini gambar salah satu pelamar tadi namanya hhmm.. duh gue lupa siapa namanya. Coba sini gue liat CV nya" sambil mencari-cari CV yang di pegang Desta. "Nah ini, dia yang punya gambar ini. Ge... Rald. Nah iya namanya Gerald. Keren kan? Buat gue ya" jawab Nelsia sambil memandangi gambar. "Ya dah ambil aja buat lo. Biar nanti pas interview kedua kali dia, gue suruh ambil hati lo. Hahahaha" ucap Desta bercanda. "Gila lo. Masih berondong woi... masa sahabat lo ini mau lo jodohin sama berondong. Dasar sakit" jawab Nelsia sambil memukul lengan sahabat sekaligus atasan nya itu. "Ya namanya jodoh siapa yang tahu. Udah sana lo WA aja nomor nya bilang besok suruh dateng lagi" terang Desta. "Lo aja lah. Biasa juga pake HP lo" jawab Nelsia males. "HP gue mati... Gak tau nih mungkin lagi ngambek, sama kayak yang ngasih lagi ngambek. Hahahahaha" ucap Desta lagi sambil memberi kode ke sahabat nya kalau kekasih nya sedang ngambek.
Nelsia mengikuti ucapan Desta untuk mengirimkan pesan ke pelamar kerja yang masuk ke tahap selanjutnya. Ada 3 orang yang masuk ke tahap berikut nya. Nelsia meminta untuk 3 orang ini hadir besok dan mengikuti Test untuk pengambilan gambar.
2 orang tidak menjawab pesan nya, hanya 1 saja yang merespon pesan Nelsia yaitu Gerald. "Baik bu, saya akan hadir besok pagi" balas nya. Nelsia mengabaikan pesan itu dan bilangg pada Desta bahwa hanya Gerald yang merespon. Desta hanya mengiyakan ucapan Nelsia.
Keesokan hari nya, Gerald ternyata sudah menunggu di ruang respsionis. Melihat Nelsia datang jantung Gerald merasa tidak karuan. "Hais... kenapa lagi ini. Padahal aku saja tidak kenal dengan dia" gumam Gerald. "Pagi Bu" ucap Gerald sopan ketika melihat Nelsia. Nelsia hanya senyum dan menganggukkan kepala sedikit lalu berlalu pergi menuju ruangan nya. Gerald yang melihat itu hanya berkata dalam hati "senyum gitu aja manis".
Tiba waktu nya Test untuk pengambilan gambar. Untuk pelamar pertama tidak lolos karena hasil test nya buruk, tidak sesuai dengan yang di inginkan. Tinggal Gerald dan satu pelamar lagi yang sedang bersaing. Gambar yang di ambil kali ini ada suatu benda di tempat yang penerangan nya minim. Mereka harus bisa mengatur gambar nya agar terlihat natural meski sedang menggunakan blits kamera. Dan untuk test kali ini Gerald lha pemenang nya. Hasil nya perfect. Desta dan Gerald pun melakukan negosiasi gaji. Dan mulai senin Gerald sudah bisa bergabung di perusahaan yang sama dengan Nelsia. "Selamat Bergabung Gerald. Senin kamu nanti akan di temani oleh asisten saya untuk berkeliling kantor" ucap Desta. "Baik Pak. Terimakasih" jawab Gerald sambil tersenyum dan mengulurkan tangan.
Gerald pulang dengan senyum bahagia di wajahnya. Selain senang di terima kerja, dia pun senang bahwa wanita yang di bilang manis waktu itu akan satu kantor dengan nya.
Diruangan nya Desta memberitahu Nelsia bahwa Gerald yang di terima kerja. Desta meminta Nelsia untuk membantu dan mengajak Gerald untuk perkenalan di kantor. "Lo saja lha. Mager gue ngenalin anak baru. Biasa nya juga lo yang bawa mereka ngenalin diri" ucap Nelsia. "Sia, tolong lah. Gue sibuk nih. Kan lo tau senin itu tanggal berapa. Itu tanggal gue buat itung absen anak-anak" pinta Desta ke Nelsia. "Huh... dasar lo. Ada aja alesan nya. Ya udah gue bantuin. Tapi lo beliin gue kopi + roti ya buat sarapan. oke " jawab Nelsia. "Oke" Desta memberikan jempol sebagai tanda setuju pada Nelsia.
Hari Senin pun tiba. Gerald sudah datang lebih awal di kantor. Nelsia yang sedang memainkan ponsel nya melihat sebentar ke arah Gerald dan berkata dalam hati "Berondong ini tampan juga" sambil sedikit tersenyum dia melihat Gerald, Gerald pun membalas senyuman Nelsia. Nelsia berhenti sebentar dan berkata "Tunggu dulu ya. Nanti saya akan turun lalu kita berkenalan pada ruangan-ruangan". " Baik bu" ucap Gerald.
Nelsia pun pergi meninggalkan Gerald, dia menuju ruangan lalu memakai bedak serta memoleskan lip gloss agar bibir nya tidak kering. Setiap hari nya memang Nelsia tidak pernah menggunakan make up berlebih. Dia hanya menggunakan pelembab, bedak serta lip gloss. Dia pun tidak lupa menyemprotkan parfum pada badan nya. "Des, gue turun dulu ya. Seperti nya Gerald sudah datang" ucap Nelsia pada Desta yang sedang sibuk menarik absen. Sampai di bawah dia meminta Gerald untuk mengikuti nya. Sebelum masuk keruangan Nelsia membuatkan absen finger untuk Gerald. Gerald melihat Nelsia sambil tersenyum dan berkata "Bu, parfum nya apa? Wangi sekali". Tanpa menjawab Nelsia mengalihkan pembicaraan "Coba jari kamu letakkan di atas pemindai ini". " Baik Bu" jawab Gerald singkat.
"Sekarang kami sudah memiliki absen untuk masuk dan keluar dari dalam. Dan jam absen kita dari jam setengah 9 sampai setengah 6. Akan di berikan batas waktu keterlambatan 15 menit. Lebih dari 15 menit akan kena potong gaji. Istirahat pukul 12 sampai pukul 1. Untuk hari Jumat bagi muslim istirahat jam setengah 12 sampai jam 1. Paham?" terang Nelsia pada Gerald. "Paham bu. Kalau kita tidak masuk dengan surat dokter apakah potong gaji bu?" tanya Gerald pada Nelsia. "Baru mulai kerja sudah tanya seperti itu. Untuk sakit dengan surat dokter tidak potong gaji. Owh ya, masa percobaan 3 bulan. Setelah itu kamu jadi karyawan tetap dan akan dapat fasilitas kesehatan" ucap Nelsia kembali. Dia mengajak Gerald berkeliling. Mengenalkan Gerald pada semua divisi dan terakhir membawa dia ke Divisi nya. Ini ruangan divisi kamu dan mereka ada 3 orang, silahkan. jika ada keperluan bisa tanya ke teman-teman kamu. Saya permisi.
"Hai... Aku Tasya. Aku Content Creator di sini. Salam kenal ya" ucap salah satu tim nya. "Oh ya, perkenalkan saya Gerald. Mohon bimbingan nya ya. Semoga kita bisa berkerjasama" jawab Gerald. Semua teman dalam tim nya menyambut Gerald. "Owh ya, gue ngerjain apa nih? bingung. Ada yang bisa gue bantu ga, guys?" tanya Gerald pada tim nya. "Lo bantuin Sinta atau hendri aja yang bentar lagi mau live. Soalnya mereka kadang suka kesulitan dalam ngatur cahaya dan barang-barang nya" jawab Edwin sebagai kepala tim. "Owh oke deh" ucap Gerald.
Tak lama kemudian telepon ruangan mereka berdering. "Halo, dengan Edwin" jawab Edwin. "Win, bisa minta tolong anak baru keruangan gue? Ada data yang harus dia isi" ucap Nelsia di sebrang sana. "Oke sia, gue suruh dia ke ruangan lo. Gue juga boleh ikut gak ke ruangan lo?" ucap Edwin kembali. "Eh ngapain lo ikutan, kerjain kerjaan belum kelar noh. Ntar di tanyain si bos aja lo" jawab Nelsia kesal sambil menutup telepon nya kasar. "Gerald, di panggil ke ruang HRD sekarang. Bawa data diri kamu ya" perintah Edwin pada Gerald.
Sementara di ruang HRD, "Kenapa lagi lo sia? Judes banget" ledek Desta. "Biasa noh si mata keranjang. Gue panggil anak baru, eh dia malah mau ikutan ke sini. mau ngapain coba?" ucap Nelsia sambil muka nya jutek. "Jangan gitu sia, ntar yang gak ada cowo yg naksir sama lo, loh" ledek Desta. "Ya tapi gak playboy kayak gitu juga x des.. Ogah banget gue" jawab Nelsia males. Tok... Tok... Tok... pintu ruangan HRD di ketuk. "Ya Masuk" jawab Nelsia. "Permisi bu. Tadi panggil saya ya?" tanya Gerald. "Owh iya, kamu bawa data diri?" tanya Nelsia. "Bawa bu. Untuk apa ya? Mau daftar ke KUA ya bu? Hehehehe" jawab Gerald sedikit bercanda. "Gak Bapak Gak Anak sama aja. Kamu udah di ajarin jadi Playboy ya sama Edwin?" ucap Nelsia jutek sambil menyerahkan formulir biodata yang harus diisi. "Maaf Bu. Saya cuma bercanda kok. Tapi kalau memang ibu mau ke KUA sama saya juga saya siap" jawab Gerald tegas sambil mengambil kertas dari Nelsia. "Au ah capek. Desta lo aja nih yang urus. Males gue" ucap Nelsia sedikit marah lalu pergi meninggalkan ruangan HRD.
"Maaf ya Gerald. Nelsia emang sedikit jutek. Tapi dia baik kok hati nya. Tenang aja" ucap Desta. "Iya gak apa-apa pak. Sebenarnya saya bercanda kok bilang seperti itu ke bu Nelsia" jawab Gerald sambil tersenyum. "Pak, saya sudah selesai isi biodata nya. Kalau begitu saya permisi kembali ke ruangan pak" ucap Gerald. "Oh ya baik. Silahkan. Kertas nya taruh saja di sana biar nanti Nelsia yang urus" jawab Desta sambil kembali sibuk pada komputer nya. Berjalan menuju ruangan Gerald melewati pantry dan dia melihat Nelsia sedang duduk sendiri dengan kopi di tangan nya. Sedikit penasaran Gerald pun masuk ke dalam pantry dan menegur Nelsia "Suka kopi bu?" tanya nya. Nelsia yang sedang kesal pergi begitu saja, tapi sebelum keluar pantry Gerald dengan cepat berkata "Maaf Bu. Tadi saya bercanda". Nelsia yang mendengar nya hanya sedikit menganggukkan kepala saja.
" Ternyata dia suka kopi. Tapi kira-kira kopi apa yang dia suka?" gumam Gerald terdengar oleh OB di sana. "Oh si mas nya suka sama Bu Nelsia ya? Dia suka Latte mas" jawab sang OB. "Eh ada bapak. Hahaha... jadi gak enak di denger sama Bapak" jawab Gerald malu. "Walah... gak apa-apa mas. Di sini memang banyak yang suka sama Bu Nelsia. Tapi Bu Nelsia itu pemilih mas. Dia gak suka cowo yang mata keranjang, berantakan penampilan nya" ucap sang OB lagi. "Oh gitu ya pak. Tapi Bu Nelsia sudah punya pendamping pak?" tanya Gerald lagi ke OB itu. "Saya dengar dulu sempat gagal nikah mas. Karna calon suami nya selingkuh dengan sahabat Bu Nelsia sendiri. Makanya dia jadi pemilih" jawab OB itu. "Ah si bapak ini. Tapi terimakasih info nya ya pak. Saya balik ke ruangan" ucap Gerald yang berlalu menuju ke ruangan.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!