NovelToon NovelToon

Bukan Single Mom

Bab 1

Hua Hua Hua ..

dari tadi aku mendengar tangisan anak kecil yang berusia kurang lebih delapan bulan, membuatku sangat tidak nyaman..

karena aku kasian akupun menghampiri orang tua tersebut, tapi seorang perempuan paruh baya yang berada di dekatnya sepertinya tidak memperdulikan anak yang sedang menangis..

"loh ibu, anaknya kok gak di gendong kasian dia" ucapku

"maaf mbak tapi itu bukan anak saya"

Seketika aku membulatkan kedua mataku, kalo bukan ibu ini orang tua sang bayi lantas siapa lagi??

"ibu sungguh bukan ibunya anak ini??" tanyaku lagi

"bukan mbak, aku juga kasian dari tadi tanya orang kesana kemari tapi tidak ada yang tau siapa yang membawa anak ini" ucap ibu setengah baya tersebut

"di mana ya orang tuanya, Kasian nih anak pasti kehausan" ucapku sambil melihat sekeliling

Tidak aku dapati orang yang mencurigakan, ibu ibu tadipun pergi meninggalkan aku, anak tersebut masih duduk di stroller..

Hua hua Hua..

aku sangat kasihan melihatnya, akupun tersenyum kearah adek kecil yang sangat lucu dan juga menggemaskan..

"dek kecil diam ya, kasian" Ucapku dengan senyam melebar di bibirku

tiba tiba anak tersebut terdiam dari tangisannya ia tersenyum kepadaku, aaaa dia sangat imut.. Ibu macam apa yang tega meninggalkan anak lucu dan cantik seperti ini..

"nah adek cantik pintar"

ternyata di sampingnya ada sebotol susu, akupun segera memberikan air susu, ia sangat lahap, aku yakin dia sangat haus..

aku masih berdiri di sebelah stroller sambil melihat sekeliling, tetap saja aku tidak mendapatkan gerak gerik orang yang mencurigakan..

"Oliv" teriak sita dan Lala secara bersamaan

Akupun menoleh kearah sahabatku yang habis belanja pakian, padahal baru kemarin mereka membeli pakian, dasar ya perempuan..

perkenalkan namaku Olivia Anatasya aku dua bersaudara kakaku sudah berumah tangga dia menetap di Singapore bersama istrinya..

Jadi aku hidup dengan kedua orang tuaku dan juga asisten rumah tangga, kami sangat bahagia dengan kehidupan yang kami jalani..

aku baru saja lulus kuliah, sekarang mulai bekerja di kantor papahku karena papah sama mamah mau fokus dengan usaha kuliner..

kedua sahabatku sita dan Lala, sita sekarang menjadi pengacara sedangkan Lala menjadi dokter..

Itulah perkenalan singkatku..

"pulang yuk liv??" ajak lala

"bentar la, nih anak bayi kasian" ucapku

"lah bayi siapa??"

"mana aku tau" mengangkat kedua bahuku

Lala mendekati anak tersebut,

"gemes banget, dia cantik sekali"

"udah dari tadi anak ini di sini??" tanya sita

"iya, sit kasihan kan" jawabku sembari melihat ke stroller

"yaudah kita tunggu satu jam lagi, kalo gak ada yang nyariin,,fix ini bayik di Tinggal" seru Lala

"aku yang coba tanya tanya orang, siapa tau ada yang tau nih bayik" pekik lala

"oke sit"

Hua Hua Hua

bayi itu kembali menangis aku mencoba menenangkannya tetap saja dia menangis, Lala membantu menenangkan anak tersebut tetap saja gak mau berhenti menangis..

"duh gimana nih Liv" panik sita

"mana aku tau sit, aku kan belum pernah punya anak"

"yakali kamu udah nikah" Hahahha

sampai orang orang yang berjalan di depanku melihatku sangat sinis, mungkin mereka kira aku mamahnya kali ya..

bahkan ada ibu ibu yang menghampiriku dan juga sita, ia membawa satu roti memberikan kepadaku..

"mbak anaknya mungkin lapar mbak, kasih ini roti" ucapnya

"haa?? anak" kagetku

"iya, ini anak kamu kan??" tanyanya kepadaku

aku tidak menjawab hanya menggelengkan kepalaku,

"anak zaman sekarang udah punya anak, gak ngaku kalo udah punya anak" ucap ibu ibu tersebut

"beneran buk, ini bukan anakku" Ucapku lagi

"dasar aneh" jawabnya mlengos

hahahaha hahaha

Setelah ibu ibu tersebut pergi, sita tertawa terbahak bahak mendengar ucapan ibu ibu yang bilang aku ibu dari anak tersebut..

Hua Hua Hua ..

"mbak di gendong mbak anaknya, kasihan mbak"

"salah siapa nikah muda, ya gitu anak nangis gak di pedulikan"

"cantik cantik gak merawat anaknya"

"iya jeng, kasihan anaknya"

ucapan para ibu ibu, aku hanya melongo mendengar ucapan mereka, lagi dan lagi aku di kira ibu dari anak ini..

Lala datang dengan nafas yang memburu, ia langsung mengambil botol minum yang di bawa sita, meneguknya sampai habis..

"hasilnya nihil" ucap Lala

"duh, gimana dong" pekikku

"kita tinggalin aja nih anak" ide sita

"iya liv, nanti juga orang tuanya pasti kesini bawa nih anak"

terlintas di fikiranku juga begitu, akupun setuju dengan ucapan Lala dan juga sita,

"yaudah gaes, yuk pulang" ucapku

"ayok !!" kompak mereka berdua

Kamipun melangkahkan kaki kami, baru saja dua langkah langsung seseorang memanggil ku,

"mbak, ini mbak anaknya !!" ibu ibu tersebut mendorong stroller

aku dan kedua sahabatku menoleh kebelakang, membulatkan kedua bola mataku..

"mbak lupa ya?? anaknya gak di ajak" ucapnya lagi

"ta-tapi buk i-tuu bukan ....

Ibu ibu tersebut langsung pergi meninggalkan aku, aku membuang nafas kasar,,

Hua Hua Hua ..

Bayik tersebut kembali menangis,

"di gendong mbak anaknya"

menepuk jidatku, apa yang harus aku lakukan?? Anak ini benar benar merepotkan saja..

Lala mencoba menggendongnya tetap saja nangis, abis itu sita tetap saja nangis, sita memberikan kepadaku.

"lah gak nangis lagi liv, nyaman kali sama kamu"

aku mengelus lembut rambut anak kecil tersebut, ia menatapku sendu sepertinya ia menginginkan aku untuk menggendongnya..

"kertas apa ini??" pekik sita mengambil sepotong kertas di bawah selimut

"di buka aja sit" Ucapku

Sita mengangguk ia segera membuka keras tersebut lalu membacanya,

[ bagi yang menemukan bayi ini tolong jaga dia, aku tidak bisa merawatnya,, trimakasih banyak sebelumnya ]

"haaaa??" kompak kami bertiga

"jadi nih bayi di buang gitu??" seru sita

"gila !! kejam banget tu orang tua" kesal Lala

Aku menatap bayi yang tidak berdosa ini, ia semakin terlelap dalam pelukanku,

"jaga dia liv" ucap lala

"kok jadi aku??"

"nyatanya dia sangat nyaman sama kamu, iya gak la??"

"bener apa kata sita"

"bagaimana aku bilang mamah dan juga papah??" bingungku

"bilang apa adanya saja, pasti kedua orang tua kamu akan maklum"

"kami bantu kamu nanti saat menjelaskan"

Aku berfikir sejenak, Sebenarnya aku belum ada pengalaman merawat bayik seperti ini?? Tapi aku kasian kalo bayik ini gak di ajak aku pulang..

takut kalo di temukan orang yang jahat, lagian nanti aku bisa cari baby sister untuk menjaga anak ini saat aku lagi bekerja..

"yaelah, malah melamun"

"maaf gaes"

"jadi gimana liv??"

"yasudah aku bawa anak ini pulang"

"nah gitu dong, kita pulang sekarang" ucap Lala

Kampiun keluar dari mall, lala yang membawa stroller sedangkan sita membawa tas yang berisikan peralatan bayi dan juga pakian bayi..

"mau di kasih nama siapa liv??" tanya sita kepadaku

******

Bab 2

"apa !!" dengan wajahku yang bingung

"kamu masih bingung??" tanya Lala

"iya la, aku kan belum tau betul kalo soal ngurus bayi"

"yakan kamu bisa pake jasa baby sister"

"iya sii la, tapi masa aku mau merawat bayi ini sampai besar"

"ya apa salahnya"

Aku kembali terdiam memikirkan lagi,

"nah !!" ucap sita yang mengagetkan aku dan juga Lala

"apaan sii, ngagetin aja woy" kesalku

"tau nih sita" Lala mencubit lengan sita

"bagaimana kalo kita titipkan aja ke panti asuhan"

"bener juga tuh" ucapku

"tumben kamu genius" goda Lala

"hehehehe, yaudah ayok kita langsung otw" timpalku

"gasken" kompak mereka

kamipun masuk kedalam mobil, bayinya masih nyenyak tidur di Pakuanku, lama aku mengamatinya wajah polos, kecil, putih, dan sangat cantik..

"gaes, kira kira siapa ya orang tua bayik ini sangat kejam sekali" ucapku

"iya gak punya perasaan, dan teganya dia meninggalkan di mall, gak takut apa ya bayinya di temuin sama orang jahat"

"untuk kamu yang temuin liv"

Aku sangat kasihan melihatnya, dia tidur dengan bibir yang agak terbuka ia sangat lucu sekali, diapun membuka kedua matanya..

Melihatku penuh dengan senyuman, akupun membalas senyumannya, bayi nya aku dudukkan menghadap kepadaku..

"nak cantik udah bangun" ucapku sambil menciumi pipinya

Sita yang sedang fokus menyetir sesekali menoleh kearahku, Lala di belakangku ia langsung mengajak bicara bayi perempuan yang sangat imut..

Sesampainya di panti asuhan kamipun turun, rasanya gak tega tapi mau bagaimana lagi aku harus melakukannya..

"yakin Liv??" Tanya sita

"yakin sit, ayo kita keluar"

Kami bertiga Keluar dari mobil untuk masuk kedalam gedung panti asuhan, bayinya masih aku gendong ia sangat bahagia sekali..

"assalamualaikum ibuk" ucap sita kepada ibu yang sedang menyapu halaman

"wa'alaikumsalam, eh mbak ada apa??"

"mau bertemu sama ibu panti"

"ada di dalam, mari saya antar mbak" ucapnya dengan lemah lembut

"baik ibu trimakasih" kompak kami

kamipun masuk kedalam, saat kami masuk di dalam gedung banyak anak anak kecil di sana, aku jada iba melihatnya..

Aku pandangi wajah imut bayi perempuan yang asyik memainkannya jempol tangannya, ada beberapa anak yang menyapa kami..

"nah mbak, ini ruangnya silahkan duduk,,saya panggil ibu panti dulu" ucapnya

"baik ibu, trimakasih sebelumnya" jawabku seramah mungkin

"iya mbak sama sama"

kamipun Duduk di kursi kayu, sita dan Lala mengambil dompet pasti mereka mau memberikannya uang untuk ibu panti..

kami bertiga orangnya gak tega'an, apalagi kalo melihat tadi anak anak yang hidup tanpa kasih sayang kedua orangtuanya..

"sore mbak mbak" sapa ibu panti

"sore juga ibuk"

"perkenalkan saya Mon ibu panti di sini, kalian siapa ya??" tanyanya

"maaf buk sebelumnya menganggu sore sore begini" ucapku sambil tersenyum.. "dan perkenalkan saya olivia, dan ini sita sama Lala mereka temanku"

Lala dan sita tersenyum mengembang..

"iya iya" ibu panti menganggukkan kepalanya

"jadi maksud dan kedatangan saya kemari untuk mengantar bayi ini buk"

"lah, emang kenapa dengan bayinya??"

Aku menceritakan panjang kali lebar sebenarnya yang terjadi, ibu panti hanya mengelus dada mendengar ceritaku..

"astaghfirullah, kasiahan betul kamu nak sini ikut ibu" ucapnya

Saat Aku menyerahkan bayi perempuan itu ke ibu panti dia nggak mau langsung menangis sejadi-jadinya..

Hua Hua Hua Hua..

"cup cup cup anak cantik gak boleh nangis sama ibu ya" ucap ibu panti menenangkan bayik perempuan tersebut

Hua Hua hua Hua

tangisannya tidak mau berhenti dan anehnya dia nangis sambil menatap aku terus, aku jadi merasa kasihan sekali dengan bayik itu apakah sebaiknya aku bawa pulang aja ya??

"sepertinya ini bayi udah nyaman banget sama kamu mbak Olivia" ibu panti memberikan bayi itu kepadaku lagi

Dia langsung diam tersenyum kearahku, sungguh ini di Luar dugaan,

"tuh kan gak nangis lagi" ucap ibu panti

"iya buk" ucapku sambil mengelus lembut rambutnya

"saran aja sih Mbak bagaimana kalau mbak yang mengadopsi bayi ini, kasian dia mbak sepertinya udah nyaman banget sama mbaknya"

Aku menatap kedua sahabatku, mereka menganggukan kepala aku jadi binggung harus bagaimana??

"ta-tapi ibu, saya masih...

"Saya tahu Anda masih muda tapi apa salahnya jika membantu bayi yang tidak berdosa ini"

perkataan ibu panti bener juga lagian secara materi Aku pasti bisa menghidupinya jadi kenapa tidak??

"yasudah buk kalo begitu bayi ini biar aku yang mengadopsi" ucapku

"alhamdulilah, aku bangga sama kamu mbak Olivia masih muda mau menolong bayi yang tidak tau apa apa" senyum ibu panti

sebelum pulang kami mengobrol terlebih dahulu tentang cara mendidik anak Dan kita pun menyerahkan sedikit uangnya kepada ibu panti untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari anak-anak panti..

"karena hampir malam kami berpamitan dulu ya buk"

"iya mbak, terima kasih sekali ya mbak semoga rezeki kalian dilipat gandakan"

"aamiin" kompak kami

kami pun keluar dari ruangan ibu panti tersebut melangkahkan kaki kami menuju halaman panti..

"udah takdir kamu Liv, untuk menjadi ibu bayi ini" goda sita membuka pintu mobil

aku hanya tersenyum membalas ucapan sinta kami pun masuk ke dalam mobil Sita melajukan mobil dengan kecepatan sedang..

"bagaimana kalo kita namakan cinta, bagus gak??" ucap Lala

"wih, bagus la"

"cinta?? boleh juga" ucapku

"hai adik cinta sekarang kamu namanya cinta dan mulai hari ini kamu boleh memanggilku mama" ucapku menatap cinta

"jangan mama Liv, momy" senyum sita

"okelah momy Olivia" hahahaha

Hahahaha hahaha,

"belum nikah udah punya baby aja kamu" canda Lala

"iya dong, bayi perempuan lagi" mencubit gemas pipi gembul cinta.. "oh iya la coba kamu lihat dong tasnya isinya apa aja ada Pampers sama susu nggak?? kalau nggak ada kita sekalian belanja di supermarket untuk beli keperluan adik cinta" ucapku

Drrrt drrrt drrrt..

ponselku berbunyi aku pun mengambil ponselku di dalam tas ternyata mama yang menelponku..

Mamah [ Hallo nak, kok belum pulang??]

Aku [ Maaf mah ada kejadian yang tak terduga Olivia menemukan bayi, nanti Olivia ceritakan kepada mama dan bayinya Olivia bawa pulang nggak papa kan mah?? ]

mamah [ apa !! Bayi !! bayi siapa nak?? ]

aku [ kalau Olivia tahu mana mungkin Olivia bawa pulang nih bayi, hehehehe ]

Mamah [ hehehe, mamah saking syoknya ]

Aku [ aah mamah, udah dulu ya mah Olivia lagi jalan pulang kok ]

mamah [ oke nak ]

akupun mematikan teleponnya, meletakkan lagi di dalam tas,

"gak ada susu maupun Pampers kayaknya orang tua ini orang yang gak punya deh, moso nggak ada susu maupun Pampers"

"tapi kalau orang gak punya kenapa ke mall dan aku lihat stroller yang digunakan cinta itu mahal loh" timpal sita

"yasudah kita beli sekarang" Ucapku

******

Bab 3

mobil terparkir di depan minimarket, dari perdebatan kita yang panjang akhirnya kami memutuskan untuk membeli Pampers dan susu berkualitas terbaik..

"ayo liv, kita masuk sekarang" seru sita

"kalian aja ya"

"kenapa??"

"malu aku" meringisku

"gak usah malu, biarin aja kata mereka toh ini bukan anak kamu jadi gak usah malu"

"baiklah"

Akupun Keluar dari mobil masuk kedalam minimarket, Lala dan sita mereka sengat bersemangat sekali untuk membeli kebutuhan cinta..

"yaampun kita juga harus beli pewangi, deterjen sama pembersih botol susu khusus untuk cinta, iya gak la??" pekik sita

"betul itu, semua harus ada pokoknya"

"aku terserah kalian saja"

ddrrrtt Drrrttt drrrtt..

Adrian menelfonku, aku sampai lupa malam ini mau bertemu calon mertua,

"tolong gendong cinta dulu, sayangku telfon" seruku

"oke, sini ikut aunty"

"idih, aunty"

ku berikan cinta ke Lala tapi dia nangis saat di gendong Lala,

"gak mau liv, udahlah di gendong kamu lagi aja" memberikan cinta kepadaku

"gimana aku ngangkat telfon kalo kek gini"

"mana ponselku biar aku yang ngomong"

"baik" ku berikan ponselku ke Lala

cinta seketika diam saat bersamaku, akupun bercanda ria dengan cinta, sita sibuk memilih susu untuk cinta padahal tadi kita udah membahasnya..

Lala [ Hallo ]

Adrian [ loh, kok kamu la?? Olivia mana?? ]

Lala [ lagi belanja, kata Olivia nanti akan menelpon kamu kalo udah selesai belanjanya ]

Adrian [ oke ]

Lala memberikan ponselnya kepadaku, tak lupa ia mematikan panggilannya, sita sudah menemukan susu yang tepat untuk cinta..

"gaes ini" ucapnya memegang satu kaleng susu

"aku ngikut saja" ucapku

setelah susu formula udah dapat, kampiun muter muter minimarket untuk membeli keperluan yang lainnya..

sangat Heppy rasanya belanja keperluan seperti ini, apalagi di temani dua sahabat yang sangat konyol gak mau diem ada aja tingkahnya..

Ya ketawa, marah, kesal dengan tingkah mereka anehnya cinta tidak rewel bahkan tidak minum susu dia tidak rewel..

"udah yuk kita bayar" ucap Lala

"iya, udah malam juga ibu gak baik bawa anak kecil keluar malam apalagi masih bayik" seru sita

"mulai mulai" ucapku

"hehehehe"

hari ini Lala shif malam jadi dia agak tergesa gesa segera untuk pulang, setelah membayar kitapun langsung pulang..

"makasih ya la" ucapku sesampainya depan gerbang rumahku

"kamu turun sita, jelaskan semua ke mamah"

"iya" sita turun dari mobil Lala

"nanti biar di antar sopir"

"iya momynyaa cinta" hehehe

"sita ih, geli rasanya" ucapku menekan bel

"aku langsung balik ya gaes, pasienku udah menumpuk" teriak Lala dari dalam mobil

"iya ibu dokter" kompakku dan sita

Ting tong Ting Tong ..

grek grek grek ..

pintu gerbang terbuka, pak satpam membulatkan Kedua matanya, melihatku membawa belanjaan dua plastik besar, stroller dan tas milik cinta..

"a-anak siapa non??" syok pak satpam

"nemu Pak di mall tadi" jawab sita

"nemu??" dengan wajah syok

"hehehehe, ia dapat di mall tadi"

Sita menceritakan semuanya, pak satpam menatapku,

"non Olivia emang sangat baik" pujinya

"enggak kok pak biasa aja kita kan manusia saling membantu"

"perlu saya bantu non??" tawarnya

"boleh Pak, bapak tolong bawakan ini kami mau masuk dulu" ucapku

"baik non"

kamipun masuk kedalam ternyata di rumah keluarga sudah pada berkumpul dan seorang yang belum pernah aku jumpai sebelumnya..

apa dia ibu dari anak ini?? kalo ia kenapa dia bisa tau rumahku?? semua nampak menyambut kedatanganku dan juga cinta..

"ini nak, anak yang kamu temukan??" ucap mamah berjalan kearahku

"iya mah"

"yaampun lucu sekali, sini nak ikut Oma" seru mamah

"Oma??" kataku

"hehehehe, iya Bener kan??" senyum mamah

Cinta menatap mamah dia langsung mau di gendong sama mama, di luar dugaan semuanya menyambut kedatangan cinta..

"tau gini aku gak usah masuk tadi" lirih sita

"hehehehe, ya maaf mana aku tau kalo mamah sama papah bakal menerima cinta"

papahpun ikut bercanda ria dengan cinta, seperti mereka juga sangat suka dengan kehadiran cinta..

bibik, mbok yu, pak kebun dan pak sopir semua pada suka sama cinta, mereka mendekati cinta,,aku sangat bahagia melihat semua ini..

anehnya cinta tidak rewel ia membalas candaan mereka, senyam senyum ketawa berbeda sekali waktu di gendong ibu panti tadi..

"ceritakan Sebenarnya apa yang terjadi" tanya papah

Aku dan sita menceritakan semuanya tanpa di kurang kurangin atau di lebih lebihkan, papah memelukku..

"papah bangga kepadamu nak" lirih papah

"papah" terharuku

Papah melepaskan pelukannya,

"papah gak nyangka kamu besar dengan hati yang sangat cantik"

"jadi di namakan siapa anak ini??" tanya mamah penasaran

"cinta mah"

"Oo non cinta" kompak mereka

"nah mamah udah langsung cari baby sister untuk cinta, ncus nur namanya"

"oo jadi dia encusnya cinta, tadi aku kira ibu cinta malahan" hehehe

"perkenalkan non saya nur berasal dari Jawa jadi maaf ya kalau bahasa Indonesia ku masih kurang kadang kadang Karo bahasa Jawa" hehehe

"Karo apa itu ncus??"

"sama, non" ucap encus

"oo iya iya"

"gak papa to non??"

"iya tidak apa apa, jagain cinta ya jangan sampai dia kenapa-napa"

"beres kwi non ( beres itu non ) me" meringisnya

semua yang ada di ruang keluarga tertawa mendengar omongan encus yang sangat lucu di telinga kami..

bibi dan Mbok yu ikut membawa barang cinta ke kamar encus sekalian kamar cinta karena encus tidurnya sama cinta..

kalau sama aku bisa bisa dia kehausan karena aku kalau sudah tidur lengket banget untuk bangun..

"kalo begitu sita pamit pulang dulu om tante" ucap sita

"iya trimakasih banyak, di antar pak sopir"

"baik Tante"

pak sopir mengantar sita pulang sedangkan aku langsung bersih-bersih karena sudah sangat lengket sekali..

ceklek..

membuka pintu kamarku, , seketika aku ingat janjiku kepada Adrian, segera mengambil ponsel untuk menelponnya..

Aku [ Hallo yang ]

Adrian [ kenapa baru menghubungi aku dari mana aja kamu?? ]

Aku [ Maaf yang tadi aku ada urusan mendadak ]

Adrian [ Kamu sebenarnya serius nggak sih?? ]

aku [ serius sayang tapi mau gimana lagi, ada urusan yang begitu penting ]

Adrian [ halah alasan ]

Aku [ kapan sii, kamu percaya sama aku !! Egois banget kamu dari dulu tidak berubah !! lama lama capek sama kamu ]

Adrian [ kamu tuh yang egois tidak pernah menghargai hubungan kita ]

Aku [ tau lah, ujung ujungnya aku saja yang salah ]

Adrian [ emang kamu salah, lagian ada urusan apa?? ]

Aku yakin Adrian pasti sangat kecewa, aku menceritakan semuanya Adrian tidak berkata sepatah katapun..

Aku [ hallo Adrian apa kamu masih di situ?? ]

Adrian [ iya ]

Aku [ Kenapa kamu diam saja?? ]

Adrian [ gak percaya dengan omonganmu !! ]

Adrian Langsung mematikan teleponnya..

******

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!