NovelToon NovelToon

LOVE YOU NAUGHTY GIRL

MENJADI GURU SMA

" Sat, maukah kamu menggantikan om untuk mengajar di SMA Bima Sakti? itu juga sekolah peninggalan kakek, Om harus ke Australia selama setahun, siapa tahu kau mendapatkan jodoh di sana!" kata Kevin.

Kevin meminta anak dari kakaknya tersebut untuk sementara mengantikan dirinya mengajar anak-anak SMA di sekolahannya.

"Ha, jodoh? haha om bisa saja, yang ada Satria mendapatkan anak labil yang manja. Akan sangat merepotkan, tapi untuk mendapat pengalaman sebelum kembali ke kantor boleh juga tu, pengen suasana baru," ucap Satriya.

"Kualat baru tahu rasa kau, Kak Bima siap-siap mendapatkan menantu bocil, hahaha!" Kevin meledak keponakannya.

Pemuda itu menyetujui permintaan Om Kevin. Dia penasaran bagaimana rasanya menjadi seorang guru anak remaja yang masih labil. Satriya bahkan tersenyum sendiri mengingat masa-masa sekolah yang lucu.

Satria dulu juga sering bolos bahkan ketua geng motor di sekolahnya, sekarang dia kan mengajar anak-anak seperti itu nantinya.

"Hahaha, Sat. Pasti seru tuh, kamu dulu sering di hukum karena geng motor kamu itu, dan sekarang kamu akan menjadi guru mereka. Papa tak bisa bayangkan itu," kata Bima sambil menertawakan sang putra. Papa Bima dulu sering sekali mendapatkan surat panggilan dari sekolah karena kenakalan putranya.

"Makanya, pa. Satria penasaran bagaimana rasanya menjadi guru yang muridnya bandel seperti Satria! apakah akan terpengaruh dan ikut alur atau malah menaikkan darah, hahaha." Satria juga ikut tertawa sendiri.

"Dasar orang-orang aneh," kata Mama Lisa.

***

Hosh hosh hosh

"Sialan hampir telat gue, masa kemarin gue baru saja dapat SP, masih saja telat. Bisa di gorok ini leher oleh kanjeng mami," gumam Aisha.

Gadis cantik itu berlari-lari menghindari anggota OSIS yang sedang berjaga di dekat pos satpam.

"Sha, woi...!" panggil Reni. Berteriak sambil melambaikan tangannya di ujung koridor dekat kelas mereka.

Aisha mendekati dua sahabatnya yang berdiri disana. Tenggorokannya sudah kering bagaikan sungai tandus di padang pasir.

"Lo, bawa minum gak? Haus nih!" Aisha menodong Reni untuk memberi dia minum.

"Nih, minum buat Lo! kalau gue mah rajin, baik hati dan tidak sombong, gak seperti kalian," celoteh Riri sambil menyodorkan sebuah botol air mineral merek Aqua pada Aisha.

"Halah kuntilanak mana yang rajin, tumben Lo juga gak terlambat, biasa juga langganan BP, lo," sindir Aisha.

Trio wek-wek ini biasanya langganan tetap absen guru BP dengan catatan terlambat, bolos dan yang lainnya.

"Sialan Lo, memang lo doang yang rajin, nih mau kagak minumnya? kau gak, gue masukin lagi nih ke sarangnya," ucap Riri dengan sewot.

Aisha segera menyambar botol minum tersebut, membuka botolnya dan

Glek glek glek

"Ahhh." Aisha meneguk air mineral tersebut hingga tandas, bakan setetes pun tak tersisa. Aisha membuangnya ke tong sampah.

Kelontang

"Gila, lo. Haus apa kesurupan, neng," kata Riri. Teman Aisha ini melongo dan tak percaya dengan penglihatannya.

"Di kejar Anjing gila kali, lo lihat saja penampilannya!sudah mirip mak kunti beranak dalam kubur." Reni menambahkan.

Aisha tertawa menanggapi olokan kedua sahabatnya itu. Aisha salah satu pecinta drakor, apalagi kalau dia sudah nonton Drakor sampai lupa waktu. Bahkan sampai subuh pun dia jabanin.

"Untung kita kagak telat, bentar lagi bel masuk bunyi tu! Kabarnya akan ada guru Matematika baru di kelas kita, dan orangnya ganteng pisan, tapi kabarnya dia killer gitu, tak mau ada yang terlambat di pelajarannya," ujar Reni.

"Iya, gue juga dengar begitu, kemarin di kelas sebelah sudah di ajar oleh entu guru, makanya penasaran, gue." Riri si centil menambahkan, sambil mengibaskan rambutnya yang lurus.

"Halah, bilang saja mau tebar pesona, atau tebar pesanan, hahaha." Aisha menertawakan keduanya yang semangat untuk ikut pelajaran Matematika. Mata pelajaran yang menjadi momok sebagian murid disana.

Kedua remaja itu segera menarik tangan Aisha masuk ke dalam kelas, sebelum guru baru yang mereka maksud masuk kesana.

Suasana di dalam kelas 12 ipa 2 itu berbeda dari biasanya, di jam segini dengan mata pelajaran MTK, atau mati-matian kata mereka.

Biasanya Siswa dan siswi pada ribut berebut mencontek pekerjaan rumah milik ketua kelas. Hari ini sangat berbeda, bukan ribut menyalin tugas, tapi mereka ribut membicarakan kadar ketampanan guru baru.

Ada salah satu siswi yang sudah melihatnya di ruang guru tadi. " Eh tahu tidak? bener lho kalau guru baru itu ganteng banget, tadi gue lihat di ruang guru saat mengambil absen yang dibawa pak Asep kemarin," kata Dira yang semangat menceritakan guru yang akan masuk di kelas mereka sebentar lagi.

"Kabarnya mirip Jungkook BTS lho." Sisil menambahkan.

"Mana ada Jungkook nyasar di kelas kita, yang ada jambu bangkok kali, tuh di luar sudah pada ranum," tunjuk Aisha pada salah satu pohon jambu yang berdiri kokoh di sebelah kelas IPA 2 itu.

"Sialan Lo, awas lo ya kalau jatuh cinta juga pada pandangan pertama dengan Jungkook, gue!" jawab Dira tak terima.

"Walah, kalau Jungkook mah gua tak mau, kalau dia mirip cha eun woo masukin karung deh," jawab Aisha yang ngefans banget dengan tokoh aktor satu itu.

"Wuu...." Teman-teman sekelas menyoraki Aisha bersama-sama.

Tinggal menunggu detik-detik jam yang terasa sangat lama. Hingga akhirnya sebuah suara langkah kaki datang mendekat.

Tak tak tak.

Suaranya terdengar begitu nyaring, karena kelas yang tadinya riuh sekarang hening, bagaikan gedung kosong.

Seseorang pria muda dengan sejuta pesonanya masuk ke dalam kelas. Semua mata tertuju pada pintu masuk kelas Ipa 2 itu. Mata mereka membola, termasuk Aisha. gadis yang tadinya asyik ngupil tersebut, ikut terpana melihat penampakan pemuda dengan hem warna biru muda serta celana formal navy.

Wajahnya begitu jelas, tanpa ada cacat sedikitpun juga, sungguh makhluk Tuhan yang paling seksi di mata Siswi 12 IPA 2 ini.

"Selamat pagi," Sapa Pak Satria.

"Pagi paaaak...!" jawab mereka serempak.

"Wih daebak Cha eun Woo," Aisha berdiri dan berteriak memanggil nama biasnya tersebut.

"Siapa itu?" tanya Satria dengan pemasaran.

"Saya pak, siswi paling cantik imut, seksi dan yang pastinya paling kece di kelas ini," jawab Aisha dengan sangat percaya diri.

"Huuu...!" sorak semuanya.

"Hehe, tapi semua itu benar, pak," Aisha masih membela diri.

Riri yang duduk di sampingnya segera menarik tangan Aisha supaya duduk, sedikit kasar pula.

Aisha memberengut dan melirik Riri dengan memonyongkan bibirnya semeter.

"Sialan, Lo! kalau Ini mah idaman gue banget, Ri," bisik Aisha, yang baru sadar dengan tingkah konyolnya tadi.

Siswi yang lain, membenarkan apa yang Aisha katakan, Jungkook mah lewat. Dapat darimana pak kepala sekolah guru sekeren ini.

"Perkenalkan nama Saya Satria, nama lengkap Satria Bima Sakti." Satria memperkenalkan namanya yang unik.

"Wah dari galaksi bima sakti juga, Pak?' tanya Aisha heboh diikuti yang lainnya.

"Ya jelas dong masa dari Mars, berarti aliens dong," jawab Satria berkelakar.

Tadinya dia ingin memasang wajah sangarnya tapi kelas satu ini sangat spesial, berbeda dengan kelas sebelah yang sudah dia ajar kemarin.

1.Bagaimana tampang Pak Satria? ini cocok dong

2.Aisha zafira

Untuk mendukung supaya othor memenuhi retensi jangan lupa selau tekan tombol Like.

Kalau tidak auto nangis lagi, seperti 2 judul sebelumnya, sedekah tapi naskah disini🙏🙏🙏 pleaseee 🌹

Pak Guru Tampan

" Pak guru ganteng alamatnya dimana?" tanya Dira.

"Alamat, tidak jauh kok dari sini, maaf untuk sementara, privasi ya," jawab Satria. Guru tampan itu tidak memberikan alamat apartemennya.

Dalam satu tahun ini Satria akan tinggal di apartemen supaya tidak tahu kalau dia adalah putra dari Tuan Bima.

"Umurnya berapa, pak?" tanya Riri.

"Umur saya dua puluh empat tahun," jawab Satria.

Mata anak-anak itu makin berbinar, bahkan umur pak guru mereka masih sangat muda, sangat cocok bila di jadikan pasangan atau pacar. Lebih dewasa lebih menantang dan hot, kata anak-anak.

Masih banyak pertanyaan yang mereka lontarkan pada Satria, sampai-sampai pemuda itu menggelengkan kepala menghadapi anak-anak labil ini.

Setelah proses perkenalan dirinya, mulai nama, sampai dengan status dia, bahkan no telpon Satria. Kini giliran Satria yang akan mengabsen mereka satu persatu.

Pak Guru ingin mengenal karakter muridnya di kelas ini. Dari data di sekolah, kelas 12 IPA 2 ini adalah kelas prestasi, mereka masuk di kelas ini dengan tahap penyaringan. Bisa di sebut juga dengan kelas olympiade.

Satria mulai mengabsen murid-murid dan di minta untuk memperkenalkan diri. Ada satu siswi yang malah tidur dan tidak memperhatikan gaya teman-teman sekelasnya, hingga sampai namanya di panggil.

"Aisha Zafira Adi Nugraha!" Pak Satria memanggil nama tersebut hingga dua kali tapi tidak ada jawaban. Riri yang duduk di sampingnya baru sadar kalau Aisha sudah molor sejak tadi.

Remaja imut itu langsung menyodok sikut Aisha dengan keras supaya bocah itu bangun.

"Aisha Zafira...! " Satria menaikan nada suaranya bertepatan dengan Riri menyodoknya.

"Eh Kambing guling, martabak telor!" Aisha menyebut dia nama makanan kesukaannya sambil berdiri, dia cukup kaget dengan senggolan Riri, bukan mendengar panggilan Pak Satria.

"Hahaha, Teman-teman sekelasnya langsung tertawa melihat Tingkah dan muka Aisha yang lucu.

" Kamu yang bernama Aisha?" tanya Satria.

" I-iya pak, kok saya ada di sini ya, padahal tadi pesan martabak," jawab Aisha dengan kebingungan.

"Kamu tidur di kelasku, ayo maju ke depan!" perintah Satria.

Aisha Menyenggol lengan Riri, berbisik menanyakan kenapa dia di panggil?

"Kenapa gue di panggil?" bisik Aisha.

Riri menaikkan kedua bahunya tanda tak mengerti. "Tidak usah bisik-bisik! maju ke depan!" perintah Satria kembali.

Dengan langkah gontai Aisha melangkah maju ke depan kelas, memenuhi panggilan Pak guru pujaan hati.

"Nama kamu Aisha? kenapa tidak menyahut saat saya panggil. Saya paling tidak suka kalau di dalam kelas saya ada yang tidur. Satria menegaskan sesuatu pada Siswi cantik itu.

" Maaf Pak, tadi malam saya melihat bapak hingga hampir subuh, dan sekarang memimpikan Anda membelikan daya martabak," jawab Aisha melantur.

"Melihat saya? menangnya kita pernah bertemu sebelumnya?" tanya Satria yang tidak mengerti apa yang di maksud Siswi satu ini.

Huuu....

Suara sorakan teman Aisha kembali terdengar. Aisha memang begitu orangnya, Remaja satu ini suka sekali membuat orang lain naik darah, terutama guru BP dan Ketua OSIS.

"Ah bapak ini, pakai ngeles segala, masa dengan calon istri lupa! aduh apa saking cantiknya aku Pak," jawab Aisha ngawur lagi, dia cukup kurang ajar dengan dirinya.

"Jangan kurang ajar kamu ya! saya peringatkan, pada yang lain juga! Saya paling tidak suka ada siswi yang tidur, mengabaikan pelajaran, serta terlambat, atau tidak mengerjakan tugas, akan ada hukuman dari saya, tentunya berbeda di tiap pelanggaran," kata Satria dengan lantang.

"Iya, paak.... " jawab semuanya.

"Perkenalkan diri kamu!" pinta Satria.

"Lha bapak ini bagaimana to? tadi bapak sudah memanggil nama saya, sekarang malah minta kenalan," kata Aisha.

Ada benarnya juga, dari tadi Pak Satria sudah memanggil dan menyebutkan namanya berulang kali. Masih saja meminta untuk memperkenalkan dirinya.

"Kamu ya! sekarang perkenalkan diri kamu, Semua teman-teman kamu sudah memperkenalkan diri mereka," kawan Satria dengan kesal.

Aisha tersenyum lalu dia mengulurkan tangannya, meminta Untuk bersalaman.

"Oke, ayo kita salaman! memang benar kata orang, kalau tak kenal berarti tak sayang," ujar Aisha.

Satria menerima ukuran tangan mungil itu dan mereka bersalaman, Aisha adalah murid pertamanya yang berhasil menjabat tangannya.

" Perkenalkan nama saya Aisha Zafira Adi Nugraha, saya ini putri ketiga dari ayah dan ibu saya, cucu ke tiga juga dari kakek saya, dan saya ini calon istri Cha eun woo, eh Pak Satria maksudnya," kata Aisha.

Sungguh tak ada sopan-sopan nya sama sekali, bahkan sangat aneh. Ingin tertawa takut dosa. Ada benarnya juga kalau dia anak dari ayah dan ibunya, memang anak dari oma nya. Aduh Aisha, mama Ira dulu ngidam apa sih saat hamil kamu? kok bisa punya anak aneh seperti ini.

Satria diam saja, percuma meladeni murid satu ini. Bahkan mirip seperti dia dulu waktu sekolah, kalau di ladeni makan akan semakin menjadi.

Guru tampan ini meminta gadis itu kembali ke bangkunya. " Kau kembali ke tempat kamu!" pinta Satria.

Aisha menurut dan kembali ke bangkunya, Riri masih tersenyum melihat Sahabatnya ini menaklukkan guru datar itu.

"Wih keren, kamu bisa membuat pak Satria bersalaman dengan mu, coba lihat! bagaimana aroma tangannya!" Riri menarik tangan Aisha.

Mencium telapak tangan bekas Satria dan menghirup nya. " hmm harum sekali, kenapa ya cowok tampan rupawan itu, pasti tubuhnya bagus badannya harum?" bisik Riri.

" Tahu ah, tapi cowok satu ini sudah gue tandai lho ya, di calon suami gue," jawab Aisha.

Riri cuma bisa mencebik dan memonyongkan bibirnya saja. " Iya deh, iya. Tapi mau juga jadi istri keduanya, dan menjadi madu lo," jawab Riri. Aisha memukul baju Riri dengan LKS di tangannya.

Suara Pak Satria mulai terdengar lagi. Guru baru itu berdiri sambil memegang buku LKS Matematika. " Tolong di kumpulkan tugas dari Pak Kevin kemarin!" perintah Satria.

Satria menagih PR yang sudah om dia berikan pada murid-muridnya sebelum cuti. Satria tidak mau kasih kendor.

"Bukannya mengumpulkan, tapi mereka malah ribut sendiri.Banyak bahkan lebih dari separuh siswa tidak mengerjakannya. Mereka berpikir gurunya ganti, pasti tak akan menagih tugas dari guru sebelumnya, dan merasa heran darimana juga Pak Guru baru satu ini tahu kalau ada PR yang di tinggalkan pada mereka.

" Kenapa pada ribut? tidak mengerjakan?" tanya Satria.

Mereka mengangguk dan berkata jujur.

"Kenapa? ada yang bisa memberi alasan pada saya, padahal sebelum melangkah ke kelas ini saya punya harapan besar, apalagi jelas ini terkenal dengan prestasinya yang gemilang. Bagaimana bisa tidak ada yang mengerjakan tugasnya," kata Satria lagi.

"Maaf Pak kami memang salah, tadi kami mengira, karena bapak baru disini pasti tidak akan tahu kalau ada PR, kami janji mulai hari dan selanjutnya kami akan selalu mengerjakannya." Seno sebagai ketua kelas mewakili teman-temannya meminta maaf.

"Oke kali ini saya Terima alasannya, tapi bukan berarti kalian bebas ya, saya beri waktu besok pagi untuk mengumpulkan tugas tersebut, kita ada kelas di jam pertama," kata Satria.

Mereka semua jadi lega dengan keputusan sang guru dan tidak menyangka kalau guru tampan tersebut ternyata cukup disiplin, datar dan killer kata anak-anak sebelah.

Thanks you. jangan lupa tinggalkan jejak ya😘😘

Bab 3

" Buka Buku halaman empat puluh lima! saya akan menjelaskan rumus tergampang dan mudah di mengerti!" perintah Pak Satria.

Satria segera menjelaskan rumus -rumus tersebut, bahkan dia sudah mendapatkannya di jaman sekolah dulu, tapi waktu itu gurunya cukup alot serta tidak menerima usulan dari murid-Nya.

Setelah menjelaskan dengan detail, memberi contoh soalnya juga, barulah ia memberi tugas di luar LKS. Satria menulis lima buah soal di papan tulis, meminta anak didiknya memakai keempat rumus seperti yang baru di terangkannya.

" Saya ada lima buah soal kalian kerjakan dengan empat rumus sekaligus, hasilnya harus sama, kalau ada satu yang tidak sama berarti masih ada yang salah dalam proses pengerjaannya," kata Satria.

"Wih buset lima soal itu jawabannya bisa menghabiskan setengah buku kita dong Pak," protes Aisha.

"Tidak usah protes, saya tidak mau ada anak didik saya yang malas dan tidak mau berkembang," jawab Satria dengan datar.

Aisha memutar bola matanya dan kesal dengan jawaban Guru itu, bukannya dia tidak bisa, tapi malas untuk menulis begitu banyak angka di bukunya, bisa jadi, otaknya berubah menjadi kalkulator saking isinya angka semua.

Bukannya mengerjakan tugas itu, Aisha malah berebut pensil dengan Riri, Aisha lebih suka menjawab pekerjaannya menggunakan pensil, selain lebih aman, hasil tulisannya juga bisa di hapus.

"Aisha, Riri! bapak perhatikan dari tadi kalian berdua ribut saja, apa sudah merasa pandai?" tanya Satria.

"Ini, Pak, Aisha! dia main ambil pensil orang saja kebiasaan deh," jawab Riri dengan manja, sambil mencebik ke arah Aisha serta merebut kembali pensilnya.

"Ais maju!" pinta Satria pada Aisha yang tak bisa diam itu.

"Ada apa sih, Pak? ngomong saja kali bapak ini tak bisa jauh dari si imut ini, lagian kita sangat serasi pak," kata Aisha yang tak tahu malu.

"Diam kamu, simpan saja rayuan maut itu untuk laki-laki lain saja, sekarang kerjakan soal no satu dengan memakai rumus kedua!" perintah Satria.

"Aih pak, Ais tak pernah merayu cowok cuma Bapak seorang orang spesial di hati Aish," jawab Aisha.

"Tak perlu banyak omong! Tunjukkan kemampuan kamu!" kata Satria. Ternyata menemukan murid model Aisha ini cukup menguras emosinya, dia tak ada sopan-sopan nya serta tak takut sama sekali.

Rumus yang diminta Satria adalah yang paling rumit dan paling panjang prosesnya. Aisha menerima spidol yang di pegang Pak Satria. Ia langsung mengerjakan soal itu dengan nyantai dan cukup detail. Otak Aisha sebenarnya encer cuma dia rada gimana begitu, over pede.

"Dah, Pak," kata Aisha.

Satria yang sejak tadi mengamati bagaimana Murid bandelnya tersebut mengerjakan soal yang cukup rumit itu, ia merasa kagum. Tidak rugi dengan sikap narsisnya itu. ternyata otaknya cukup encer.

"Terimakasih, silahkan duduk!" kata Satria.

Aisha mengangkat jarinya dengan kode khusus yang anak jaman sekarang berarti saranghae. Gadis nakal itu kembali ke tempat duduknya.

"Untung otak lo encer, kalau gue mah bisa pipis di celana, lihat saja tadi matanya terus menatap papan tulis itu dan juga dirimu," bisik Riri.

Waktu berlalu, jam pelajaran pak Satria sudah habis, beliau memberi kesempatan mereka untuk mengerjakannya di rumah plus tugas dari pak Kevin kemarin.

"Oke jam pelajaran saya sudah habis, kalian bisa teruskan di rumah, besok pagi kumpulkan di meja saya bersama dengan tugas dari Pak Kevin kemarin!" kata Satria.

Kriiiing

Bel istirahat akhirnya berbunyi, pagi itu mereka melalui dua mata pelajaran yang cukup melelahkan, dari pelajaran MTK langsung ke bahasa inggris. Sepertinya guru di sekolah itu punya riwayat darah tinggi semua kali ya, tak ada guru yang bisa di ajak bercanda, yang ada tegang terus bawaannya, cuma Pak Jordi doang yang lucu, tapi sayangnya hanya mengajar pelajaran olahraga saja, sudah tua lagi.

Semua murid langsung berhamburan keluar dari kelas mereka terutama 12 IPA 2. " Kantin yuk! Laper nih." Ajak Reni pada kedua sohibnya ini.

"Oke dandan gulu gays siapa tahu ketua osis naksir gue," jawab Riri. Remaja centil ini mengambil bedaknya, menambahkan sedikit supaya lebih fresh memoles tipis bibirnya dengan lipstik, baru setelah istirahat dia akan gosok lipstik tersebut.

"Ketua OSIS mana yang naksir mak kunti kayak lo, ayo!" ajak Aisha.

"Tunggu, biarlah gue cari gebetan dong. Lo kan sudah ada pak Satria target lo, lah gue," Riri cemberut, tak mau di tinggalkan keduanya.

Reni dan Aisah hanya tertawa melihat Riri yang dandan dengan bibir maju lima meter.

Kantin

Tempat ini selalu penuh apalagi jam-jam istirahat serta jam kosong. " Wih ramai banget dah, mana ada tempat kosong nih?" kata Reni. Ketiganya telah toleh melihat suasana kantin. Mata Aisha tertuju pada meja yang berisi empat cowok famous di SMA galaksi ini. Remaja cantik itu berbisik pada Reni, mereka merencanakan sesuatu.

"Lihat disana itu meja Sandi ketua OSIS kita! Lo pesan makanan , gue akan aja Riri ke sana,'' bisik Aisha.

Reni tersenyum dia menyetujui ide cantik Aisha tadi. " Aish lo dan Riri cari tempat kosong gih! Gue yang akan pesan makanan, kalian pesan apa?" tanya Reni.

"Cakep nih, gue bakso ada deh," jawab Aisha.

"Gue juga bakso saja yang praktis," jawab Riri juga. Gadis ini belum tahu kalau dua sahabatnya punya rencana padanya.

Aisha mengajak Riri ke meja yang sudah dia targetkan tadi. " Gays, boleh gabung gak?' tanya Aisha dengan pedenya.

Keempat cowok itu langsung menoleh dan mereka mengijinkan dua siswi primadona sekolah untuk bergabung, sangat senang malahan. Meskipun nakal dan somplak, tapi kecantikan trio wek-wek ini tak di ragukan lagi, apalagi si tomboy Aisha.

"Silahkan neng geulis!" jawab Andre.

Aisha langsung mengambil tempat duduk di samping Andre dan membiarkan Riri duduk bersebelahan dengan Sandi. Jantung Riri berdetak sangat kencang, di tidak menyangka Aisha membawanya bergabung langsung dengan si ketua OSIS.

"kenapa lo berdiri saja di situ, duduk gih! udunan lo?" tanya Aisha, mulutnya cukup tajam, tapi entah kenapa duo R itu masih saja mau berteman dengannya.

"Sialan lo, gak level ya penyakit udun nempel di pantat cantik gue," jawab Riri tak terima.

Sandi menggeser duduknya supaya Riri bisa mendapatkan tempat.

Tak lama Reni datang membawa nampan berisi tiga mangkuk Bakso dan tiga es teh, tapi mukanya masam, serta mulutnya terus komat kamit baca mantra.

"Kenapa lo komat-kamit kayak mbah dukun baca mantra saja?" tanya Aisha sambil menurunkan bakso dan esnya di meja.

"Noh musuh bebuyutan lo, resek banget dia nyerobot antrian saja. sebel gue, mana sok kecantikan banget lagi. Eh tiba-tiba ngacir begitu melihat Pak Satria ada di meja ujung sana," jawab Reni.

Aisha tak terima, kalau guru gebetan dia di dekati orang -orangan sawah seperti Maya, yang ada bisa rusuh.

"Apa lo bilang ,Cha eun woo gue di dekati ondel-ondel eh orang-orangan sawah itu, mau ngajak perang dunia ketiga dia," Jawab Aisha emosi.

Remaja cantik ini berdiri dari tempat dia duduk, menggulung lengan seragamnya dan pergi membawa bakso serta minumannya ke arah yang Reni tunjuk barusan. Sementara Andre memberi tempat duduk Reni pujaan hatinya di samping dia.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!