Di pagi yang cerah ini Mita pergi kerja lebih cepat dari biasanya di karenakan jalanan akan macet kalau hari Senin. Seperti biasa Mita pergi kerja dengan membawa sepeda motor berwarna hitamnya. Mita merupakan anak pertama dari dua bersaudara dia berusia 25 tahun, dan adiknya masih duduk di bangku sekolah Menengah Atas. Ayahnya bekerja sebagai buruh, dan ibunya sebagai ibu rumah tangga. Dia berasal dari Bandung, dan dia sekarang tinggal di Bogor ikut Bersama pamannya, akan tetapi dia sekarang tinggal sendirian di kamar kontrakan.
Sesampainya dia di tempat kerja, dia lalu ke tempat parkir motor. Lalu dia disana bertemu dengan laki – laki yang berambut lurus agak ikal sedikit, tinggi sekitar 175 cm , badannya agak bungkuk sedikit dan agak kurus. Mita baru pertama kali bertemu dengan dia, karena biasanya dia tidak pernah bertemu dengan orang tersebut.
Hari – hari di laluinya dengan bekerja dan beristirahat karena seringkali dia masuk kerja padahal hari sabtu – minggu. Tidak lama berselang dia mulai penasaran dengan laki – laki yang mulai dia temui di tempat parker itu, dia mulai mencari tahu namanya siapa, dan rumahnya dimana. Wajar Namanya anak muda yang sedang masanya tergoda dengan laki – laki.
Singkat cerita dia masuk kerja di hari sabtu ,lalu dia menandatangi daftar hadir. Lalu dia bertemu dengan laki – laki yang dia temui di parkiran tempo hari. Kemudian dia bergegas mencari tahu namanya siapa, dan ternyata namanya Irshan. Laki – laki yang tampak cool , jarang senyum dan juga melihat orang agak sinis .
Setelah pulang kerja Mita lalu mencari akun Instagram dan Facebook laki – laki itu, teryata ketemu. Dan dia Bernama Irshan Ahmad. Nama yang cocok untuk orang kayak dia, yang sangat pendiam.
Suatu hari dia mulai untuk mengikuti akun Instagram Istagram, dan oleh Irshan di Follow balik. Karena tidak ada reaksi dari Irshan akhirnya Mita memutuskan untuk gak lagi mencari tahu laki – laki tersebut, dan dia fokus untuk bekerja karena dirasa laki – laki tersebut emang sangat cuek dan sulit untuk di gapai.
Singkat cerita Mita lalu mulai berani chat Irshan di Instagram, meskipun dia meras malu dan gerogi. Tapi dia tetap ingin mencoba untuk mendekati laki – laki tersebut karena penasaran dan tipe Mita. Mita memiliki tipe laki – laki idaman yang cool dan cuek seperti es batu.
“ Folback dong “ ujar Mita di pesan singkat Instagram.
Tidak menunggu lama, lalu Irshan langsung membalas pesan singkat Mita.
“ Udah kok, dari dulu udah di follback” Jawab Irshan.
Perasaan Mita berbunga – bunga Ketika pesan singkatnya di balas oleh Irshan, seakan dunia menyetujui hubungan yang di harapkan oleh Mita. dan perbincangan mereka berlangsung lama, dan beralih ke pesan Whatsapp. Dan hubungan mereka tambah dekat dari hari ke hari.
“ ting…” Suara bunyi whatsapp dari Irshan.
Mita buru – buru membuka pesan tersebut dengan kegirangan.
“ Mit, kita jalan yuk, kan kita belum pernah ketemu secara langsung” Tulis Irshan di pesan singkatnya.
“ Maaf gak bisa, nanti dulu aja soalnya aku capek, akhir – akhir ini lembur terus” Jawab Mita.
Mita tidak mau terburu – buru mengiyakan ajakan dari Irshan, karena dia tidak mau di sebut sebagai cewek gampangan , karena cepat mau di ajak jalan padahal baru dua minggu chating.
“ Oh ya sudah kalau kamu belum bisa, nanti kalau ada waktu. Kita pergi jalan ya” Ujar Irshan .
“ Iya nanti jalan” Jawab Mita singkat.
Keesokan harinya Mita pergi kerja, dan sempat berpapasan dengan Irshan, namun Mita tetap biasa aja karena dia malu untuk bertegur sapa karena belum pernah ngobrol langsung sebelumnya. Irshan juga sama, dia juga tetap diam, meskipun tiap hari selalu ngobrol memalui pesan singkat, tapi karena belum tatap muka langsung, berasa belum kenal.
Sesampainya di meja kerja, Mita ketemu dengan temannya yang Bernama Lusi, dan mereka mulai mengobrol biasa. Setelah percakapan Panjang, Mita mulai meminta pendapat kepada Lusi soal kedekatannya dengan Irshan akhir – akhir ini.
“ Kak , aku mau minta pendapat nis ama kak Lusi, ada seorang cowok yang mendekati aku, baru 2 minggu. Tapi dia sudah ngajak aku jalan, menurut Kak Lusi gimana ni terima jangan ajakan tersebut atau nanti dulu?” Tanya Mita sambi ketawa.
“ Orang mana Mit, anak mana, kerja dimana? “ Tanya Lusi nyerocos .
“ Kita satu kerjaan kak, tapi aku masih mau merahasiakannya dulu, biar surprise kak. Haha” Jawab Mita girang.
“ Oh ya udah, emang kamu baru kenal dia berapa lama?” Tanya Lusi penasaran.
“ Baru dua minggu sih Kak, kalau langsung mau takut di anggap cewek gampangan, menurut Kak Lusi gimana” Jawab Mita.
“ Iya sih nanti aja tunggu sebulan apa dua bulan, biar dia penasaran sama kamu” Jawab Lusi dengan nada santai.
Setelah mereka selesai mengobrol, barulah pergi ke tempat duduk masing – masing untuk memulai kerja. Seperti biasa setelah pulang kerja Mita tidak pergi kemana – mana, dia langsung pulang dengan menggunakan sepeda motornya. Sesampainya di rumah dia merebhkan badannya ke Kasur, sambil melihat handphonenya.
Mita memang tinggal sendiri di kamar kontrakannya, jadi dia agak santai setelah pulang kerja, bisa tidur dahulu atau mandi .Tapi karena dia lagi mulai kasmaran, jadi dia selalu mengecek handphonenya, karena menunggu pesan singkat dari seorang tambatan hatinya yaitu Irshan. Tidak lama, handphone Mita berbunyi .
“ tingggg … “ Bunyi suara pesan dari handphone Mita.
Ternyata pesan tersebut dari Irshan, Mita pun segera membacanya dan mulai senyum sendiri setelah membaca pesan dari Irshan, entah apa isi pesan tersebut hingga Mita tersenyum sumringah seperti itu, seperti mendapat uang satu karung.
“ Mit, ayo kita nonton yuk, mumpung aku libur kerja ni” Isi pesan dari Irshan.
Karena Mita mulai bosan dengan ajakan Irshan, Mita langsung mengiyakan ajakan Irshan dengan berat hati, karena dia telah berjanji kepada Kak Lusi untuk mengiyakan ajakan dari Irshan itu setelah satu bulan kenal atau lebih. Dan ternyata benteng itu rubah juga karena Irshan terus menerus mengajak Mita untuk ketemu. Tapi tak apa lah ketemu juga, siapa tahu jodoh Mita adalah Irshan , biarkan pertemuan ini di laksanakan. Kemudian Mita lalu membalasa pesan Irshan dengan semangat.
“ ya sudah ayo kita nonton nanti sore yaa” Balas Mita.
“ Aku kabarin nanti ya selepas magrib, kira – kira jam 7 malam aku jemput” Kata Irshan membalas pesan Mita.
" Oke,aku tunggu " Balas Mita
Akhirnya mereka deal untuk ketemu, dan Mita mulai untuk mandi dan sebagainya, karena di rasa waktu berlalu cepat.Sementara sekarang sudah jam 5 sore, dan Mita belum persiapan apa - apa.
Setelah selesai mandi Mita langsung rapi – rapi dan dandan tipis, karena mengingat Mita memang jarang sekali terlihat dandan. Dia hanya memakai bedak tabur Viva, dan juga lipstick. Tibalah pukul 18.30 malam, Mita masih menunggu kabar dari Irshan yang tak juga memberi kabar padahal sudah pukul 19.00 Wib malam.
“ Mana ni anak, kok belum juga kasih kabar” gerutu Mita sambil mondar - mandir.
Tak lama berselang Mita langsung dapat kabar dari Irshan, dan dia pergi ke depan jalan untuk menunggu Irshan yang akan menjemputnya, karena dia belum mengijinkan Irshan untuk menjemput ke kontrakannya, jadi lah dia bertemu di depan jalan. Sesampainya di jalan Mita melihat Irshan sudah sampai memakai motor gede nya. Mita lalu berjalan menghampiri Irshan dengan perasaan malu karena baru awal bertemu tatap muka langsung.
“ Hai Irshan, maaf ya menunggu lama soalnya tadi jalan dulu “ ucap Mita.
“ Iya tidak apa – apa, baru sampai juga kok baru aja, kalau begitu kita jalan sekarang aja ya” jawab Irshan, seraya tersenyum.
Kemudian Mita mengangguk, pertanda persetujuannya atas ajakan Irshan yang akan mengajaknya nonton bioskop.
Kemudian Mita naik ke atas motor, dan motor mulai melaju dengan kecepatan sedang, selama perjalanan Mita ngobrol Panjang lebar dengan Irshan . Tak terasa karena asyik nya bercengkrama selama di motor, tiba – tiba sudah sampai di tempat tujuan. Kemudian Mita dan Irshan langsung masuk ke tempat teater untuk nonton bioskop. Selama menonton, mereka fokus untuk menonton karena masih agak canggung.
Kurang lebih 2 jam berlalu, dan film yang sudah di putar pun telah selesai, akhirnya Mita dan Irshan memutuskan untuk membeli makan terlebih dahulu sebelum pulang ke rumah masih – masing . Di tempat makan pun mereka ngobrol, karena sedari tadi mereka hanya diam.
“ Terima kasih ya, sudah sempatin buat keluar untuk menemani aku nonton” ucap Irshan tersenyum.
“ Iya sama – sama ya “ Jawab Mita sangat singkat.
“ Ngomong – ngomong kamu sudah berapa lama yang kerja di sana?” tanya Irshan memastikan kepada Mita soal pekerjaan.
“ Kurang lebih sudah 3 tahun aku kerja di sana, kalau kamu sudah berapa lama, kayaknya aku baru melihat kamu akhir – akhir ini” jawab Mita Panjang lebar.
“ Sebenarnya sudah lama sekitar 2 tahun aku kerja di sana, mungkin kamu jarang melihat aku” Ucap Irshan.
Tidak banyak yang mereka bicarakan selama makan, selesai makan pun mereka lanjut pulang tidak kemana – mana dahulu karena waktu menunjukan pukul 22.00 Wib malam. Sesampainya di depan jalan menuju kontrakan Mita, mereka pun pamitan. Mita pun memutuskan langsung jalan dan masuk ke dalam kamar kontrakannya. Tidak banyak yang mereka bicarakan malam itu, karena Mita memang pendiam dan juga Irshan pun yang begitu diam juga menjadi terkesan canggung untuk memulai pembicaraan.
Hari – hari berlalu Mita dan Irshan pun semakin dekat, mereka sering bertemu dan sudah tidak canggung lagi . Suatu Ketika Mita meminta Irshan untuk datang ke kontrakannya karena ada ibu nya yang baru dating dari Bandung, Irshan pun langsung mau karena dia ingin segera bertemu dengan ibu Mita dan sekalian berkenalan. Sesampainya di tempat Mita, Irshan langsung bertemu dengan ibu nya Mita, dan di sapa dengan hangat.
“ Assalamualaikum . . . “ ucap Irshan.
“ Waalaikumsalam . . . “ jawab ibu Mita sambil membuka pintu.
“ Ini pasti Irshan ya, Mita sudah berpesan kepada Ibu kalau temannya mau datang “ sapa Ibu Mita.
“ Iiiya Bu, saya Irshan” seraya menyodorkan tangannya untuk salam kepada Ibu Mitha.
Setelah Irshan masuk ke dalam kontrakan , langsung berbincang dengan Ibu Mita dan juga Mita. Terlihat Irshan begitu cepat akrab, tidak canggung seperti pertama kali bertemu dengan Mita. Tuturan katanya yang begitu sopan santun dan juga dewasa membuat Mita semakin kagum terhadap Irshan. Dan Ibu juga sepertinya sudah mulai nyambung ngobrol dengan Irshan, Mita jadi ikut senang melihat Ibunya sudah terlihat “menerima” keberadaan Irshan.
“ Irshan asalnya dari mana?” tanya Ibu penasaran menanyakan kepada Irshan.
“ Orang tua saya berasal dari Yogyakarta Bu, akan tetapi sedari kecil sudah tinggal di Bogor “ jawab Irshan menjelaskan.
Tidak terasa matahari hampir terbenam, pembicaraan mereka semakin panjang dan sesekali mereka pun tertawa. Dan Irshan pun berpamitan untuk pulang karena hari sudah sore, dan sebentar lagi mau magrib. Kemudian Irshan pun pamitan kepada Mita dan ibu, dan Irshan di antar sampai depan pintu .
“ Kalau begitu saya pulang dulu bu, Mit “ ucap Irshan.
“ Iyaa, salam buat keluarga ya Shan. Hati – hati di jalan ” jawab ibu.
Setelah Irshan pamit pulang kemudian Ibu dan Mita membicarakan Irshan, akan tetapi meskipun tadi ibu senang berbicara sama Irshan, sepertinya ibu belum begitu bisa memastikan apakah dia suka atau tidak dengan Irshan karena baru pertama kali bertemu. Yang ada di benak Mita hanya ingin ibu senang dengan Irshan.
Keeseokan harinya Mita seperti biasa bekerja, dan sekarang selalu bertemu dengan Irshan setiap hari. Kurang lebih 2 bulan Irshan dan Mita menjalin hubungan. Sejauh ini hubungan mereka masih baik – baik saja tidak ada masalah apapun bahkan sejak Irshan bertemu ibu Mita pun hubungan mereka tambah akrab.
Dua bulan kemudian Mita pergi main dengan temannya ke salah satu tempat perbelanjaan, dan selepas pulang dari sana Mita di jemput oleh Irshan. Mitha meminta Irshan ikut ke kontrakannya, dan tanpa tahu ternyata di tempat Irshan sudah ada Ayah Mitha dan juga Ibu. Sementara Irshan belum pernah ketemu ayah Mitha, Irshan kaget dan merasa deg – degan bertemu dengan ayah Mitha.
“ Kok kamu gak bilang kalau ada ayah kamu? “ tanya Irshan kaget.
“ Sengaja biar kejutan aja, kalau bilang dulu nanti kamu tidak mau mampir” jawab Mita sambil meledek.
Sesampainya di rumah Irshan langsung salaman dengan Ayah dan Ibu nya Mita yang sejak dua hari lalu sampai di kontrakannya Mita. Ayah Mita langsung menyapa Irshan dan kemudian mereka langsung mengobrol Bersama. Entah apa yang di bicarakan oleh mereka, sehingg suasana menjadi hidup. Ayah Mita memang mudah sekali akrab dengan orang lain karena kepribadiannya yang mudah bergaul sehingga yang baru kenal pun terasa seperti sudah lama kenal.
Pembicaraan Ayah Mita dan juga Irshan semakin lama semakin serius, meskipun hubungan Mita dan Irshan terbilang baru tetapi Ayah ingin tahu mau di bawa kemana hubungan mereka. Ayah meminta untuk tidak terlalu terburu – buru, tetap jalani hubungan seperti air mengalir. Karena kalau sudah jodoh tidak akan lari kemana. Dan ayah tidak menanggapi apa - apa soal Irshan,dia hanya bilang untuk melanjutkan hubungan Mita dan Irshan karena mereka baru sebatas mengenal.
Keeseokan harinya setelah Irshan bertemu dengan ayah Mita, lalu Irshan bilang kepada Mita kalau dia senang dan suka kepada ayah Mita karena pembicaraannya begitu enak dan semakin yakin untuk lebih serius terhadap Mita. Sampai Ketika pulang dari kontrakan Mita waktu itu pun dia selalu senyum – senyum terus, dan dia sempat cerita kepada temannya kalau habis bertemu dengan ayah Mita. Mita pun tersipu malu mendengar pembicaraan Irshan tersebut, dan Mita sempat membayangkan bagaimana seandainya dia menikah dengan Irshan. Terlihat berlebihan namun itulah keinginan Mita saat ini. Karena dari segi sifat dan pembawaan Irshan yang membuat hati Mita yakin kalau Irshan adalah sosok yang di cari Mita.
Besok hari nya tepat hari sabtu, Mita dan Irshan pergi jalan – jalan ke Kota Tua Jakarta, dia pergi naik kereta api, karena di rasa lebih cepat sampai dan tidak macet. Sesampainya di stasiun mereka masih menggu kurang lebih setengah jam untuk menunggu kereta itu sampai. Akhirnya mereka menunggu dengan asyik berbincang sambil menunggu kereta. Mereka mebicarakan bagaimana keluarganya, pekerjaannya, dan keseehariannya.
Setengah jam berlalu akhirnya kereta pun sampai, Mita dan Irshan pun segera memasuki kereta agar mendapatkan tempat duduk. Sesampai di dalam kereta ternyata tempat duduknya penuh, akhirnya mereka pun berdiri. Di pertengahan jalan, tali sepatu Mita lepas, Irshan dengan sigap membetulkan tali sepatu Mita. Mita merasa sangat malu karena di lihatin oleh banyak orang karena Irshan membetulkan tali sepatu. Bukan hanya itu, tangan Irshan pun rela menjadi sandaran kepala Mita saat Mita ketiduran di dalam kereta.
“ Sudah tidak perlu di tahan, aku tidak apa – apa tidur sandaran ke kursi kereta” ucap Mita .
“ Tidak apa – apa , biar kepala kamu tidak sakit “ jawab Irshan.
“ Terima kasih ya” ujar Mita menambahkan.
Akhirnya Mita pun melanjutkan tidurnya di kereta karena mendapati kursi yang kosong, karena di stasiun sebelumnya ada orang yang sudah turun. Mita pun senang melihat sikap perlakuan Irshan, bagaimana tidak karena sudah hampir 6 tahun Mita baru dekat lagi dengan seorang laki – laki dan sekarang kenal dengan seorang laki – laki yang perhatian. Mita berharap sikapnya Irshan adalah sifat aslinya, karena Irshan terlihat begitu apa adanya.
Kurang lebih 2 jam Mita sudah sampai di stasiun Kota mereka langsung mencari Mushola untuk melaksanakan shalat Dzuhur, karena kebetulan mereka sampai pukul 12. 30 WIB. Setelah shalat Dzuhur mereka berdua jalan kaki menuju Kota Tua, karena tidak terlalu jauh dari stasiun Kota. Sampai Kota Tua seperti orang pada umumnya mereka melihat ke Museum, dan keliling – keliling ke tempat lainnya. Setelah hari mulai sore mereka duduk – duduk, dan mereka juga berbincang hangat layaknya pasangan kekasih lainnya.
“ Dek “ panggil Irshan dengan nada lembut.
“ Kenapa mas??” jawab Mita penasaran.
“ Kamu memang suka sekali jalan – jalan ya, perasaan kamu inginnya jalan – jalan terus sih? “ Tanya Irshan Kembali dengan sedikit penasaran.
“ Iya.. aku memang suka jalan – jalan, makanya aku ingin punya suami yang suka jalan – jalan juga, kamu memangnya tidak suka ya? ”
“ mmmm .. kurang begitu suka jalan, males panas dan capek “ jawab Irshan.
Perbincangan mereka terus berlanjut hingga sore hari, dan tepat pukul 17.00 WiB mereka pulang karena kereta yang jam tersebut akan segera sampai.
Sebulan kemudian Irshan mengak Mita untuk berkunjung ke rumahnya, karena Irshan merasa kalau mereka udah mulai serius untuk melanjutkan hubungan yang lebih serius . jadi tidak ada salahnya untuk lebih cepat mengenalkan Mita kepada keluarga Irshan. Mita merasa kaget mendengar ucapan dari Irshan, karena Mita baru petama kali dating ke rumah laki – laki dan bertemu dengan kedua orang tua nya.
Tibalah hari dimana Mita berkunjung ke rumah Irshan, seperti biasa Irshan menjemput Mita ke kontrakannya.Mita berpakaian rapi dengan memakai gamis berwarna Navy dan kerudung pashmina berwarna Coklat muda kesukaannya.
“ Kamu sudah siap, yuk berangkat sekarang ? “ ajak Irshan kepada Mita.
Sesampainya disana Mita bertemu dahulu dengan ayah Irshan dan juga keluarganya yang lain, yang pertama Mita bersalaman dengan ayah Irshan. Namun entah mengapa ketika bersalaman, tangan ayah Irshan terasa beda seperti tidak mau bersalaman. Mungkin pikir Mita karena baru bertemu dan juga bukan muhrim. Setelah selesai bersalaman dengan keluarga yang di rumah, Mita di ajak oleh Irshan ke dalam rumaah untuk bertemu Ibunya. Mita di sambut hangat oleh ibu nya Irsha, meskipun cara berbicaranya agak nyerocos tidak ada jeda.
Saat ketemu Ibu Irshan perasaan Mita lumayan senang karena pertama kali bertemu sudah di sambut hangat dan di ajak berbicara panjang lebar. Padahal Mita tidak berpikir sebelumnya karena melihat ayah Irshan yang tampak biasa seperti tidak ada respon yang kelihatan suka. Tapi Mita tidak ambil pusing karena untuk saat ini dia berusaha berpikir positif. Irshan merupakan anak kedua dari dua bersaudara, dia memiliki kakak yang telah menikah dan mempunyai satu anak.
Setelah lumayan lama di rumah Irshan, Mita di ajak untuk menjemput keponakan Irshan yang ada di wilayah Bogor juga. Mereka kesana menggunakan mobil ayah Irshan, dan ayah yang membawa mobil karena Irshan tidak bisa menyetir. Kurang lebih setengah jam sampai rumah besan ayah Irshan, seperti biasa Mita di kenalkan kepada besan ayah Irshan, ponakan, dan juga kakak ipar Irshan. Tidak lama berkunjung kesana karena hanya menjemput saja, setelah itu mereka pulang.
Seminggu kemudian Mita memutuskan untuk pulang ke Bandung, karena libur kerja selama empat hari. Mita membicarakan hal tersebut kepada Irshan, dan ternyata Irshan pun ingin ikut pergi ke sana karena ia belum pernah ke daerah sana.
“ Aku rencana besok mau pulang ke Bandung, karena libur 4 hari “ ujar Mita.
“ Aku boleh ikut tidak ke sana, kebetulan aku lagi libur juga “ ucap Irsyan penuh harap.
“ Ya sudah kalau mau ikut, minta ijin dahulu kepada orang tua kamu “
Setelah Irshan mengantongi ijin dari orang tua nya mereka pun berangkat menggunakan bus, Irshan terlihat kelelahan karena ia jarang sekali bepergian jauh. Sepanjang jalan ia hanya tertidur karena jika dia terbangun malah bisa kena mabuk jalanan. Mita pun memaklumi Irshan, tapi di sisi lain Mita seperti pulang kampung sendiri karena di dalam bus pun hanya terdiam. Kurang lebih 3 jam perjalanan pun sampai di rumah orang tua Mita.
Hari esoknya Mita mengajak Irsyan keliling Bandung dengan menggunakan sepeda motor. Irshan sangat senang menikmati udara Bandung yang masih sejuk beda dengan Bogor yang sudah mulai panas, tak hanya itu pemandangan Bandung pun emang se bagus itu. Setelah empat hari berlibur di Mita dan Irsyan pun pulang ke Bogor untuk melanjutkan pekerjaannya. Irshan tampak masih betah dan tidak ingin terburu – buru pulang, dan Mita pun sama masih betah. Akan tetapi pekerjaan mereka telah menunggu di Bogor.
Selang beberapa bulan dari kunjungan Mita ke rumah Irshan akhirnya Irshan meminta kepada orang tua Mita untuk menikahi Mita , tapi sebelumnya Irshan ingin mengikat dahulu Mita dengan memberi cincin tanda pengikat. Mita pun menyetujui permintaan tersebut dan setelah itu mereka melakukan persiapan pernikahan. Akan tetapi kenapa pihak dari orang tua Irshan tidak ikut andil dengan pernikahan tesrsebut, mereka hanya menerima beres.
Hari – hari Irshan dan Mita sibuk menyiapkan pernikahan mereka mulai membeli barang – barang untuk seserahan, mas kawin, dan juga yang lainnya. Mita dan ibunya yang sibuk membeli perlengkapan tersebut, karena entah kenapa Irshan tidak meminta orang tua nya untuk ikut andil menyiapkan pernikahan tersebut. Mita berpikir kalau orang tua Irshan khususnya ibunya sedang sibuk karena mengasuh anak kakak Irshan.
Karena menjelang pernikahan ibu Mita menanyakan bagaimana pernikahan ini dan mau seperti apa, mengingat waktu itu Covid 19 lagi naik. Dan kita belum tahu bisa atau tidak pulang ke Bandung, mengingat pernikahan mereka akan di langsungkan di Bandung. Setiap hari Mita melihat sosial media mengenai pernikahan, apa bisa di laksanakan atau tidak. Sementara ibu Mita telah menemani Mita di kontrakan sebelum Covid 19.
“ Mita bagaimana ini, kita bisa pulang ke Bandung atau tidak nanti bulan depan? “ tanya ibu .
“ Semoga saja bisa bu, karena sudah banyak yang bisa pulang kampung. Nanti kita tanya pihak KUA saja dahulu ” jawab Mita menjelaskan.
Kebetulan ada pihak KUA di daerah tempat orang tua Mita tinggal itu tetangga Mia, jadi orang tua Mita bisa bertanya dahulu terkait pernikahan tersebut. Mita dan Irshan akan melangsungkan pernikahan tanpa tunangan terlebih dahulu, menurut Irshan agar tidak keluar biaya lebih besar.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!