NovelToon NovelToon

Become Best Assassin

Chapter 1: Bayangan Kematian

Hujan deras turun di kota bayangan Rivenholm, mencuci jalan-jalan gelap yang tersembunyi di balik bayang-bayang gedung-gedung tinggi. Raul dan Aria bersembunyi di belakang pohon besar di alun-alun kota, mata mereka terfokus pada bangunan besar di seberang jalan.

"Target kita ada di situ, Aria. Lord Aldric sedang berpesta di sana!" ucap Raul dengan suara perlahan.

"Aku tahu, Raul. Dan aku telah mempersiapkan ilusi yang sempurna untuk kita!" timpa Aria sembari mengangguk.

Raul melirik Aria dengan senyuman, kemudian mereka memasuki pesta itu dengan hati-hati.

Dalam sekejap, Aria menciptakan ilusi yang memungkinkan mereka menyamar sebagai tamu undangan.

Mereka bergerak dengan pasti melalui kerumunan, mendekati Lord Aldric yang sedang berbicara dengan seorang bangsawan lainnya.

"Selamat datang, sahabat. Maukah Anda menikmati pesta ini?" ucap Lord Aldric sembari tersenyum.

"Tentu, Lord Aldric. Kami sangat berterima kasih atas undangan Anda!" jawab Raul sembari menyeringai

Di saat yang sama, Lars berada di gedung tinggi di seberang pesta. Dia mengawasi situasi dengan seksama melalui teropongnya, siap mengambil tindakan jika diperlukan.

"Semua tampak aman. Terus pantau situasi, Lars," bisik Lars kepada dirinya sendiri.

Di tempat lain, Selene memeriksa perangkap-perangkap yang telah dia pasang sebelumnya di sekitar gedung tersebut. Semua perangkap tersebut tampak siap untuk diaktifkan jika dibutuhkan.

"Semua tampak baik di sini," ucap Selene sambil menggidikan bahu.

Sementara itu Felix mengintip dari balik pilar-pilar besar di koridor gedung. Dia mencari informasi terbaru yang dapat membantu Raul dan timnya dalam misi mereka.

"Ada banyak pembicaraan di sini malam ini. Saya harus mencari tahu apa yang Lord Aldric sembunyikan," ucap Felix kepada dirinya sendiri.

Misi mereka telah dimulai, dan ketegangan di antara bayangan-bayangan ini terasa di udara. Dalam dunia yang penuh intrik dan bahaya, Raul dan timnya harus menghadapi tantangan berbahaya yang menanti mereka.

Raul dan timnya berhasil menyelinap ke dalam pesta Lord Aldric, tetapi situasinya menjadi semakin rumit ketika tiba-tiba mereka tertangkap dalam sorotan perhatian. Sebuah kelompok penjaga istana yang terlatih dengan baik tiba-tiba muncul di tengah-tengah mereka, senjata mereka siap menyerang.

"Hentikan! Siapa kalian? Apa yang kalian lakukan di sini?" tanya penjaga istana.

Raul, Aria, Lars, Selene, dan Felix saling bertatapan, menyadari bahwa situasinya sangat serius. Mereka perlu mengambil tindakan cepat untuk menjelaskan diri mereka.

"Kami adalah tamu undangan Lord Aldric. Kami diberikan undangan pribadi," jawab Raul dengan tenang.

"Bukti? Saya belum mendengar tentang undangan apapun," tanya penjaga istana.

Namun, sebelum mereka bisa memberikan bukti, elf muda yang tadi menghampiri mereka, Lirael dari hutan Sylvandria, melangkah maju.

"Saya bersaksi bahwa mereka adalah tamu undangan saya. Mereka adalah sahabat-sahabat saya, dan saya mengundang mereka untuk bergabung dalam pesta ini," ucap Lirael.

Kehadiran Lirael tampaknya cukup untuk meyakinkan penjaga istana. Mereka memberikan hormat kepada elf muda tersebut.

"Baiklah, jika Lirael yang mengundang mereka, maka mereka adalah tamu yang diizinkan," ucap penjaga sambil mengangguk.

Situasi yang tegang akhirnya mereda, tetapi sekarang Raul dan timnya harus berhati-hati karena telah menjadi pusat perhatian di pesta ini. Mereka perlu mengejar tujuan mereka tanpa menarik terlalu banyak perhatian pada diri mereka sendiri.

Situasi yang semula tenang telah berubah menjadi ketegangan setelah Raul dan timnya tertangkap di tengah-tengah pesta. Kehadiran Lirael dari hutan Sylvandria berhasil menyelamatkan mereka dari masalah lebih lanjut, tetapi sekarang mereka harus berhati-hati agar tidak menarik terlalu banyak perhatian dalam menjalankan misi mereka.

Chapter 2: Misi yang Semakin Rumit

Raul dan timnya kini berada dalam sorotan perhatian di pesta Lord Aldric. Mereka berusaha untuk menjalankan misi mereka dengan sebaik mungkin sambil mempertimbangkan risiko yang lebih besar. Di tengah kerumunan yang semakin ramai, mereka mulai menjalankan beberapa skill mereka untuk membantu dalam misi penyusupan.

Raul melihat seorang penjaga yang berpatroli di dekat pintu yang akan mereka lewati. Dengan lembut, dia merapalkan mantra dalam hatinya dan kemudian berbicara dengan tajam.

"Bayangan menyatu dengan malam. Menyembunyikan langkahku di dalam gelap," kata Raul merapal mantra.

Raul menggunakan kemampuan Bayangan Tersamar, menyatu dengan bayangan dan bergerak tanpa terlihat di sisi penjaga. Dia berhasil melewati penjaga tersebut tanpa menarik perhatiannya.

Aria, di sisi lain, melihat sebuah pintu yang mengarah ke ruangan Lord Aldric. Dia ingin memastikan bahwa jalan itu aman. Dengan tenang, dia merapalkan mantra kecil.

"Tingkatkan panca inderaku, dengar setiap bisikan angin," kata Aria merapal mantra.

Dengan kemampuannya yang tajam, Aria mendengar percakapan diam-diam antara beberapa tamu pesta yang berbicara tentang rencana jahat yang sedang disusun oleh seorang tamu misterius. Informasi ini dapat menjadi petunjuk penting dalam misi mereka.

Lars memutuskan untuk mengamati dengan hati-hati pertemuan antara dworf dan ork di bar pesta. Dia tahu bahwa hubungan antar-ras ini dapat memiliki implikasi besar bagi dunia Astraedia. Dengan hati-hati, dia merapalkan mantra singkat.

"Pikirkan dengan kebijaksanaan, temukan tujuan sejati," kata Lars merapal mantra.

Melalui kemampuannya dalam observasi, Lars mendapatkan informasi bahwa pertemuan ini sebenarnya adalah upaya kedua ras untuk mengamankan sumber daya yang langka di benua ini. Ini adalah konflik lama yang tengah berlangsung di latar belakang.

Selene menyadari kehadiran naga berwarna emas yang mengelilingi pohon besar di taman pesta. Dia merasa ada sesuatu yang aneh. Dengan tenang, dia merapalkan mantra singkat.

"Lihatlah dengan mata hati, temukan kebenaran yang tersembunyi," kata Selene merapal mantra.

Melalui kemampuannya yang unik, Selene dapat melihat bahwa naga itu sebenarnya adalah penjaga tumbuhan yang melindungi pohon tersebut karena penting bagi alam.

Felix melanjutkan pembicaraannya dengan manusia tua yang memiliki informasi berharga. Namun, dia ingin memastikan bahwa informasi itu benar. Dengan penuh perhatian, dia merapalkan mantra kecil.

"Percayai kata-katamu, jangan biarkan dirimu terperdaya," kata Felix merapal mantra.

Melalui kemampuannya dalam membaca perasaan dan niat seseorang, Felix menyadari bahwa manusia tua tersebut memang bermaksud memberikan informasi yang benar dan berguna.

Saat mereka menggunakan skill mereka dengan hati-hati, Raul dan timnya dapat menjalankan misi mereka dengan lebih baik. Namun, mereka juga harus waspada terhadap kemungkinan pengintai dan risiko lainnya yang mungkin terjadi dalam pesta ini.

Raul dan timnya berkumpul di sudut pesta, menjauh dari keramaian agar mereka dapat berbicara tanpa didengar orang lain.

"Kita perlu lebih waspada sekarang. Kehadiran berbagai ras dalam pesta ini menunjukkan bahwa ada banyak hal yang terjadi di balik layar," kata Raul sambil memandang rekannya.

"Benar. Saya mendengar percakapan tentang rencana jahat yang tengah disusun oleh seseorang. Ini bisa menjadi petunjuk penting," ucap aria sambil menjelaskan apa yang dia dapat.

"Saya juga menemukan informasi tentang konflik antara dworf dan ork yang melibatkan sumber daya langka di benua ini. Ini bisa jadi masalah besar," kata Lars sambil memberinkan informasinya.

"Ada sesuatu yang aneh dengan naga berwarna emas di taman pesta. Saya merasa kita harus memperhatikannya," ucap Selene sambil merasa curiga.

"Teman lamaku, Tuan Elmsworth, memberikan informasi yang mungkin sangat berharga. Saya merasa kita harus menyelidiki lebih lanjut," kata Felix sambil memberi informasi yang berguna.

Raul memikirkan semuanya sejenak. Dia menyadari bahwa misi mereka semakin rumit dengan adanya intrik dan agenda tersembunyi dari berbagai pihak.

"Baiklah, mari kita lanjutkan penyelidikan kita dengan hati-hati. Jangan biarkan diri kita terlalu terfokus pada satu hal. Informasi adalah kunci, dan kita harus mengumpulkannya dengan bijaksana." ucap Raul sambil memberi perintah.

Mereka pun bubar untuk menjalankan tugas masing-masing, tetapi mereka juga tahu bahwa mereka adalah satu tim yang solid dan dapat saling bergantung satu sama lain dalam situasi yang sulit ini.

Dialog antara karakter-karakter ini menggambarkan kerjasama dan komunikasi dalam tim. Mereka menyadari bahwa mereka harus berhati-hati dan tidak mengabaikan informasi apa pun yang dapat membantu mereka dalam misi mereka.

Chapter 3: Rahasia Lord Aldric

Selama pesta yang berlangsung semakin larut malam, Raul dan timnya semakin yakin bahwa Lord Aldric memiliki sesuatu yang disembunyikan. Mereka memutuskan untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Raul, Aria, dan Felix bersembunyi di balik tirai di ruangan utama, di mana Lord Aldric dan beberapa tamu penting lainnya berkumpul.

"Kita harus mendekati Aldric dengan hati-hati dan mencoba mendapatkan petunjuk dari percakapannya," ucap Raul sambil berbisik.

Mereka mendengarkan dengan seksama percakapan yang berlangsung di antara Lord Aldric dan seorang tamu yang tampaknya memiliki pengaruh besar.

"Ini adalah waktu yang tepat untuk mengimplementasikan rencana kita. Benua ini memiliki sumber daya yang kita butuhkan, dan semua yang harus kita lakukan adalah merebutnya," ucap Lord Aldric sambil menyeringai.

"Saya setuju, Aldric. Dan kelompok kita akan mendukung rencana ini sepenuhnya. Tidak ada yang akan menghentikan kami," jawab tamu penting.

Raul dan timnya mempertimbangkan kata-kata tersebut dengan serius. Mereka tidak tahu persis rencana apa yang sedang dibicarakan, tetapi itu jelas merupakan ancaman bagi benua Astraedia.

Sementara itu, Lars dan Selene berusaha untuk menemukan tahu lebih lanjut tentang naga berwarna emas yang mereka temui di taman pesta.

"Kita harus mendekati naga itu dan mencoba berbicara dengannya. Mungkin dia memiliki informasi yang berharga," kata Lars kepada Selene.

Mereka mendekati naga berhati-hati, dan naga itu dengan ramah mendekati mereka.

"Selamat malam, sahabat-sahabat. Ada yang bisa saya bantu?" ucap Naga Berwarna Emas.

"Kami penasaran mengapa Anda begitu dekat dengan pohon ini. Apakah ada sesuatu yang spesial tentang pohon itu?" tanya Selene.

"Pohon ini adalah Pohon Kehidupan, salah satu yang tersisa di dunia ini. Saya adalah penjaganya. Saya ingin melindunginya dari siapapun yang mungkin ingin mengeksploitasinya," kata Naga Berwarna Emas sambil menjelaskan.

Lars dan Selene segera menyadari pentingnya informasi ini. Pohon Kehidupan dapat menjadi kunci untuk menggagalkan rencana jahat yang sedang dirancang.

Sementara itu, Raul, Aria, dan Felix mendekati Lord Aldric dengan hati-hati, berusaha untuk mengetahui lebih lanjut tentang rencana jahat yang sedang disusun.

"Kita harus mencari tahu lebih lanjut tentang rencana mereka dan berbagi informasi ini dengan yang lain," ucap Raul sambil memberikan rencana.

Misi penyusupan mereka semakin kompleks, dan mereka tahu bahwa waktu berjalan cepat. Mereka harus bertindak cepat untuk menggagalkan rencana Lord Aldric dan sekutunya yang tidak dikenal.

Pesta berakhir, dan Raul merasa semakin yakin bahwa Lord Aldric dan tamu penting tersebut memiliki rencana jahat yang harus diungkapkan. Tanpa memberi tahu teman-temannya, Raul memutuskan untuk mengikuti tamu penting tersebut seorang diri.

Dia kembali ke kamar kecilnya untuk mengganti pakaian dan memastikan dia siap untuk bergerak tanpa terlihat mencurigakan. Setelah memastikan semuanya siap, dia meluncur ke dalam kegelapan malam untuk mengikuti jejak tamu penting tersebut.

Raul bergerak dengan hati-hati di antara bayangan-bayangan bangunan kota, terus mengikuti jejak tamu penting tersebut. Setelah beberapa waktu, dia melihat tamu penting tersebut masuk ke dalam sebuah bangunan tua yang terletak di pinggiran kota.

Dengan hati-hati, Raul mendekati bangunan tersebut dan mencari cara masuk yang tidak terlalu mencolok. Setelah beberapa saat, dia berhasil masuk ke dalam bangunan tersebut tanpa terlihat oleh orang lain.

Di dalam bangunan itu, dia mendengar percakapan yang terjadi di ruangan sebelah. Dia melangkah perlahan dan mendengarkan percakapan dengan seksama.

"Rencana ini harus dilaksanakan sesegera mungkin. Benua ini memiliki sumber daya yang kita butuhkan, dan kita tidak boleh menunggu terlalu lama," ucap Tamu Penting memberikan arahan.

"Kita harus mengamankan Pohon Kehidupan segera. Itu adalah kunci untuk rencana kita,"

ucap Pria Misterius menimpali Tamu Penting.

Raul menyadari bahwa rencana jahat ini terkait dengan Pohon Kehidupan yang telah ia dengar sebelumnya. Dia tahu bahwa dia harus mengumpulkan lebih banyak informasi dan melaporkannya kepada teman-temannya.

Namun, saat dia berusaha untuk meninggalkan bangunan tersebut, dia merasa ada yang mengamati. Dia berbalik dan melihat seorang penjaga yang berdiri di depan pintu.

"Siapa kau? Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Penjaga.

Raul tahu dia tidak bisa berlama-lama. Dengan cepat, dia merapalkan mantra dalam hatinya.

"Bayangan menyatu dengan malam. Menyembunyikan langkahku di dalam gelap." kata Raul merapal mantra.

Dengan kemampuannya yang memungkinkan dia untuk menyatu dengan bayangan, Raul dengan cepat menghilang dari pandangan penjaga. Dia kembali ke kegelapan malam untuk melaporkan temuannya kepada teman-temannya.

Raul telah memutuskan untuk mengikuti jejak tamu penting tersebut seorang diri, dan dia sekarang memiliki informasi yang sangat penting tentang rencana jahat yang sedang dirancang. Namun, dia juga menyadari bahwa dia mungkin tidak sendirian dalam pengejaran ini, dan dia harus berhati-hati saat melanjutkan investigasinya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!