Disebuah desa terdapat gadis cantik berusia 23 tahun bernama JENNIE AMALIA PUTRI dia adalah gadis cantik yg berasal dari keluarga sederhana.
Saat ini Jennie telah menyelesaikan kuliah nya di kota jakarta. Tidak heran Jennie bisa menyelesaikan kuliahnya tanpa ada hambatan biaya karena dia adalah gadis yang cerdas sehingga dia mendapatkan beasiswa.
Hari ini adalah kelulusan jennie. Jennie menjadi siswa terbaik tahun ini. setelah acara kelulusan nya ia bergegas ke koss an-nya untuk mengambil barang-barangnya karena sejak semalam ia sudah membereskan barang-barangnya.
Rencananya ia akan langsung pulang ke desanya untuk memberikan kejutan kepada orang tuanya.
Pada saat sampai di terminal Jennie berjalan sedikit berlari karena jam pemberangkatan bus pukul 10.00 WIB sedangkan saat ini sudah pukul 09.57 WIB
"Haduh 3 menit lagi ah semoga tidak ketinggalan bus" ucap Jennie sambil berjalan cepat.
Pada saat sudah sampai di bus yang akan di naiki oleh Jennie ternyata bus nya sudah berangkat
"Astagfirullah bus nya sudah berangkat haduh gimana ini" ucap Jennie
Jennie mengejar bus nya dan berteriak " pak tunggu tunggu" tapi nahasnya bus nya tetap berjalan
Jennie saat itu telah menjatuhkan air matanya.
"Gimana ini aku tidak jadi pulang, aku ingin sekali memberikan kejutan kepada ayah sama mama " ucap Jennie lirih sambil berjalan entah kemana
Pada saat asik berjalan sambil melamun tiba tiba ada mobil hitam mewah tidak sengaja hampir menabrak Jennie.
Citttt bruumm.......
"Aaaaaaaaa......" Teriak Jennie
Kemudian Jennie mengerjapkan matanya perlahan
"Huuh hampir saja"
Setelah itu keluarlah pria tampan dan gagah keluar dari mobil
" maaf saya tidak melihat kamu, kamu tidak papa? " kata pria itu
"Saya tidak papa maafkan saya, saya juga salah tadi melamun" ucap Jennie
" Saya juga salah karena saya tadi tidak fokus saya minta maaf sekali lagi"balas pria itu
" iya tidak papa"
" kamu mau pergi kemana kok bawa koper? " tanya pria itu
" oh itu saya ingin pulang kampung tapi tadi ketinggalan bus" jawabnya
" oohh... Oh ya namamu siapa? aku Elvano Ravandika Wijaya panggil saja Vano" ucap pria itu sambil mejulurkan tangannya
" Aku Jennie" jawabnya
" baiklah Jennie bagaiman kalo kamu aku antar saja sebagai permintaan maafku karna tadi hampir menabrakmu lagi pula aku juga tidak terlalu sibuk" ucap vano kembali
" ah tidak usah nanti merepotkan kakak" jawab Jennie
"Tidak papa ayolah aku juga ingin merasakan udara desa , aku sangat ingin melihat pemandangan desa" ucapnya
"Baiklah jika itu tidak merepotkan kakak" kata Jennie
" Tidak sama sekali, yasudah ayo" ajak vano kepada Jennie
" ah iya ayo" balas jennie
*****
Didalam mobil saat perjalanan kedesa Jennie,
Vano mengajak jennie mengobrol.
"Kamu baru saja lulus kuliah?" tanya Vano
Karena Jennie dari tadi membawa topi toga dan medali wisuda.
" eemm iya kak" jawabnya
" kamu lulusan jurusan apa? "
"Penerbangan kak"
"Kamu mau bekerja apa setelah ini" tanya vano lagi
" rencana nya saya mau menjadi pramugari " jawab jennie
"Ohh, kamu mau lanjut sekolah pramugari setelah ini? " tanyanya lagi
" hehe lihat dananya dulu kak " ucap jennie sambil senyum kikuk.
" bagaimana kalo kamu bekerja sama saya saja di pesawat pribadi saya kamu jadi pramugari pribadi saya dengan itu kamu bisa mengumpulkan uang untuk biaya sekolah pramugari mu jika mau? " tanya Vano kepada Jennie . Tapi tak kunjung ada jawaban dari Jennie.
Vano pun menhela nafasnya huuffttt....
Vano pun kembali berbicara" tenang saja saya bukan orang jahat saya menawarkan pekerjaan tidak meminta imbalan apapun, disana juga ada banyak pramugara/i lainnya. Bagaimana kamu mau? "
" Emm entalah kak nanti saya tanyakan dulu sama orang tua saya" jawab Jennie
"Baiklah" ucap Vano
"Astaga aku lupa menghubungi Alex" batin Vano
Kemudian Vano berbicara kepada Jennie "sebentar ya kita menepi dulu aku ingin menghubungi asistenku" kata Vano
" Iya kak" jawab Jennie
Setelah menepikan mobilnya Vano segera menghubungi asistennya Alex.
"Hallo... Ada apa bos" ucap seseorang dari sebrang telvon
"Al aku ada urusan mendadak jadi tolong untuk menghandle pekerjaanku sampai beberapa hari kedepan" ucap Vano
"Baik Pak, memangnya ada urusan apa? Apa tentang pekerjaan" tanya Alex Asisten Vano
"Tidak. Sudahlah jangan banyak tanya saya sedang berada dijalan" ucap Vano setelah itu ia langsung mematikan sambungan telvon.
"Sudah, maaf membuatmu menunggu" kata Vano pada Jennie
"Iya kak tidak papa, justru saya yang banyak terimakasih karena sudah kakak antarkan pulang kampung" ucap Jennie
Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan kedesa
*****
Hari sudah mulai gelap
"Ini sudah malam bagaimana kalo kita istirahat dulu besok pagi baru kita lanjutkan perjalanan kita" tanya Vano kepada Jennie
"Emm iya kak boleh kelihatan nya kakak juga lelah" balas Jennie
"Yasudah kamu tidak mau makan? " tanyanya
"Boleh kak Jennie juga sudah sangat lapar cacing cacing di perut Jennie sudah meronta-ronta ingin diberi makanan" ucap Jennie dengan absurdnya.
Tetapi itu bagi Vano sangatlah lucu dan menggemaskan
"Dia lucu sekali" batin Vano
"Kak gimana kalo kita makan mie ayam di sana" ucap Jennie menunjuk penjual mie ayam dan membuyarkan lamunan Vano
" ah dimana" tanya Vano
"Itu di depan gimana kakak mau? "
"Iya boleh terserahmu saja".
Akhirnya mereka memutuskan untuk mengisi perut mereka karena sudah sangat lapar.
Mereka juga belum makan siang tadi jadi pantas saja mereka kelaparan.
" Bang mie ayam 2 porsi ya" ucap Jennie kepada penjual mie ayam
"Iya mbak" balas abang penjualan mie ayam
Setelah pesanan mereka sudah siap mereka langsung memakan mie ayam itu tanpa ada pembicaraan sedikitpun. Sampai akhirnya kuah mie ayam Jennie mengenai pipi Jennie.
"Kalo makan pelan kayak anak kecil saja makan masih blepotan" ucap Vano sambil mengelap pipi Jennie dengan tisu
"Eee-eee... Iya kak maaf" ucap Jennie gugup dan langsung mengambil tisu untuk mengelap pipinya
"Cantik juga dia kalo dilihat dari dekat.
Cantik, lucu, gemesin juga" ucap Vano dalam hati.
"Kak.....kakak..., Kak Vano kenapa melamun" ucap Jennie sambil melambaikan tangan di depan wajah Vano hingga membuyarkan lamunan Vano
" eee-eehh.. iya kenapa" jawab Vano gugup
"Kakak kenapa" tanya Jennie
"Emm engga gapapa, kamu udah selesai makannya" tanya Vano
"Iya kak sudah"
"Yasudah kali gitu saya bayar dulu ya"
"Bang berapa" ucap Vano kepada penjual mie ayam
"45ribu mas" jawabnya
"Ini bang" sambil memberikan uang 100ribu kepada penjual mie ayam
"Haduh tidak ada kembalianya mas gimana ini" ucap penjual mie ayam
"Udah gapapa buat abang aja, itu rezeki buat abang" balas Vano
"Terimakasih Mas Mbak semoga langgeng terus hubunganya sampai menikah amiin," jawab abang penjual mie ayam
"Eeee... Iya bang terimakasih kalo begitu saya permisi" pamit Vano
Setelah sampai di dalam mobil Jennie bertanya kepada Vano
"Kak memangnya kita seperti sepasang kekasih napa?"
"Entah saya tidak tahu, kenapa memangnya" jawab Vano
"Kok abang tadi do'a ini kita biar langgeng terus sampai menikah" ucap Jennie
"Mana saya tau mungkin kita cocok untuk menjadi sepasang kekasih"
degg degg degg
"Aduh jantungku kenapa juga ini yaelah gabisa di ajak kompromi nih jantung. Semoga kak Vano tidak mendengar suara detak jantungku" batik Jennie
"Yasudah sekarang kita istirahat saja kamu tidur saja di belakang biar saya di depan" ucap Vano
"Eeehhh engga engga saya tidak mau nanti kalo ketahuan warga gimana kak nanti kita dikira berbuat engga engga" jawab Jennie panik
"Baiklah kalo begitu bagaimana kalo kita ke hotel saja kita menginap semalam, saya akan pesan 2 kamar" kata Vano
"Tapii kak disini tidak ada hotel, ini sudah masuk pedesaan mana ada hotel disini" jawab Jennie
"Hufftt..... Lalu kita bagaimana ini" tanya Vano
"Sesuai kata kakak tadi,aku tidur di belakang,kakak di depan tapi kakak nyalain aja lampu mobil nya biar nanti kalo ada warga mereka bisa lihat kalo kita tidak ngapa ngapain" jawab Jennie
"Okelah iya iya"jawab Vano
"Yasudah kamu istirahat ya, selamat malam" ucap Vano kepada Jennie
" eee.. Iya kak malam juga " jawab Jennie gugup
"Haduh dia sikapnya kok manis banget sih bikin jantung ku berdetak ga karuan aja" ucap Jennie dalam hati
Setelah memastikan Jennie tertidur Vano pun ikut tidur menyusul Jennie.
*****
Matahari pun terbit menyinari 2 orang manusia yang masih terlelap di dalam mobil
Jennie mulai mengerjapkan matanya"hoaamm..... Sudah jam berapa ini" ucap Jennie
Setelah ia membuka matanya ternyata Elvano masih tidur dengan pulas
"Ya Tuhan sempurna sekali ciptaanmu, dia sangat sangat tampan jika sedang tertidur seperti itu" batin Jennie
Kenapa kamu memandangiku seperti itu, apa kamu menyukai ku? " kata Vano dengan suara serak khas bangun tidurnya
Ternyata Elvano sudah bangun dari tadi tetapi ia tidak membuka matanya, sampai akhirnya ia melihat Jennie memandanginya
"Eee-eehh.... Kak Vano sudah bangun, emm maafkan aku aku hanya melamun saja tadi tapi padanganku tidak sengaja ke arah kakak" jawab Jennie ngeles
"Jangan gengsi untuk mengakui nona" ucap Vano
*****
Pagi hari dimansion Wijaya mami Ella terus saja mengomel tentang anak sulungnya.
"Vano ini kebiasaan sekali pergi tanpa ngasih kabar, nanti kalo sudah pulang ditanya jawabmya" maaf mii urusan nya sangat mendadak jadi tidak bisa mengabari mami" ucap mami Ella sambil memperagakan bagaimana kalo Vano sedang berbicara padanya.
"Pagi mamii mami kenapa marah marah? " tanya Reva
"Ini loh kakakmu tidak pulang sejak kemarin, dan ini tadi pagi Alex bilang kalo kakakmu lagi ada urusan, tapi entah kemana kakakmu tidak bilang kepada Alex" jawab mami Ella
"Yasudah mii biarkan saja, kakak kan memang gitu orangnya"
"Selamat pagi semua. Kenapa ini kok muka mami ditekuk kayak jemuran belum disetrika aja" goda Bagas pada istrinya
"Hufft... Ini loh anakmu tidak pulang dari kemarin entah kemana itu anak" jawab Ella
"Yasudah biarkan saja, lebih baik kita sarapan"
Mereka akhirnya sarapan tanpa ada yang berbicaraapapun dan hanya ada denting sendok dan garpu.
Setelah sarapan bagas berpamit pada istrinya untuk pergi ke perusahaannya "Wijaya group"
"Sayang aku berangkat ke kantor ya baik baik dirumah" ucap bagas sambil mencium kening istrinya
"Iya mas hati hati" balas Ella
Lalu dibalas anggukan oleh bagas.
"Sayang papi berangkat ke kantor ya" ucap bagas pada putrinya
"Iya pii hati hati ya" balas Reva sambil mencium punggung tangan
Setelah kepergian papi nya Reva bertanya kepada maminya tentang kakaknya Vano
"Mami tidak menelfon kak Vano? " tanya Reva
"Emm iya sebaiknya mami telvon kakakmu itu" jawabnya
Tutt... Tuttt.... Tutt....
"Bagaimana mii" tanya Reva
"Ponsel nya tidak aktif sayang" jawab mami Ella
"Yasudah mii nanti coba hubungi lagi"
"Iya sayang"
"Mami ayo kita jalan jalan ke mall yuk Reva bosan dirumah terus" ajak Reva kepada sang mami
"Utututu iya cantiknya mami, mami juga ingin menghabiskan waktu denganmu mumpung kamu lagi ada di indonesia" ucap Ella
Reva kuliah di luar negri jurusan kedokteran. Reva bercita cita ingin menjadi seorang dokter sebab itu dia begitu semangat melanjutkan pendidikan nya di luar negri meski harus jauh dengan keluarga nya sehingga dia jarang sekali berkumpul dengan keluarganya.
Dia pulang ke Indonesia karena ini adalah hari liburan di kampus luar negeri nya.
Pada saat pulang dari luar negri pun dia belum bertemu dengan kakaknya sama sekali.
"Yasudah mii Reva siap siap dulu ya" ucap Reva
"Iya sayang mami juga"
Saat sudah selesai dengan ritual para ciwi ciwi akhirnya mami Ella dan Reva pergi jalan jalan ke mall milik keluarga Wijaya.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh akhirnya Elvano dan Jennie sudah sampai di halaman depan rumah Jennie.
Jennie melihat ayah dan mamanya sedang duduk bersantai di teras depan. Jennie pun langsung turun dari mobil dan menghampiri kedua orang tuanya.
"Mamaaa.... Ayaahh...." teriak Jennie begitu girang
"Sayaangg" ucap mama Amira kepada putri tunggalnya sambil berlari kecil memeluk Jennie.
"Kenapa kamu tidak mengabari kalau mau pulang sayang" ucap Amira kepada Jennie
"Sengaja memang kan Jennie mau memberi kejutan buat mama sama ayah"
"Ini buat mama dan ini buat ayah" ucap Jennie sambil memakaikan medali wisudanya kepada ayahnya dan topi toga kepada mamanya"
"Kamu sudah selesai dengan pendidikanmu nak" tanya Rudi ayahnya Jennie
"Iya ayah, Jennie sudah lulus dan Jennie juga menjadi siswa terbaik tahun ini loh yahh" ucapnya begitu girang
"Ayah bangga sama kamu sayang" ucap Rudi sambil memeluk putrinya
Kheemm..
dehem Vano membuyarkan semuanya
"Ehh kakak" sapa Jennie
"Dia siapa sayang. Apakah dia kekasihmu? " tanya mama Amira
"Eeehh... Bukan maa. Kenalkan dia kak Vano yang telah membantu dan mengantar Jennie pulang" jawab Jennie kepada mamanya
"Hallo tante om saya Elvano panggil saja Vano" ucap Vano sambil mencium punggung tangan Rudi dan Amira
"Yasudah masuk dulu nak" Kata Rudi
"Iya sayang ayo masuk dulu, ayo nak Vano mari" sambung Amira
"Iya tante" jawab Vano
Setelah mereka masuk ke dalam rumah Jennie pun menceritakan tentang semua yang telah terjadi.
"Terimakasih yaa nak Vano telah membantu putri om" ucap Rudi berterima kasih kepada Vano
"Iya om sama sama" jawab Vano sambil tersenyum tipis
"Oh iya yah maa kak Vano menawarkan Jennie untuk bekerja menjadi pramugari di pesawat pribadinya, ayah sama mama ngizinin tidak" tanya Jennie kepada orang tuanya
Kedua orang tua Jennie dibuat melongo mendengar pertanyaan Jennie
"Nak Vano punya pesawat pribadi? " tanya Rudi tidak percaya
"iya om, nanti Jennie tidak sepenuhnya bekerja setiap hari karena keluarga saya tidak selalu keluar negri nanti jika ada penerbangan baru Jennie akan bekerja jika tidak ada penerbangan Jennie libur. Jennie bekerja saat ada penerbangan saja" jawab Vano
"Hahh sekaya itukah kamu nak Vano" ucap Amira kaget
"Hehe biasa saja tante" ucap Vano sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal
"Gimana yah maa boleh tidak" tanya Jennie kembali
"Itu terserah kamu saja sayang, ayah sama mama setuju selagi kamu bahagia" jawab Rudi
"Yeyy Terima kasih ayah mamaa" ucap Jennie sambil memeluk kedua orangtua nya.
"Oh iyaa tante om rencana nya saya juga akan memberikan fasilitas tempat tinggal untuk Jennie. Nanti saya akan membelikan apartemen untuk Jennie tinggali jika om dan tante ingin ikut boleh saja biar kalian tidak LDR an, karena jarak kota dan desa sangatlah jauh pasti Jennie akan rindu dengan kalian" tawar Vano
"Ehh kakak tidak usah nanti Jennie bisa mengontrak saja lagi pula Jennie jika kangen dengan ayah dan mama Jennie bisa vidiocall mereka kan" tolak Jennie
"Tidak papa Jennie ini fasilitas dari pekerjaanmu juga" jawab Vano
"Eemm kalo ayah sama mama gimana mau tidak ikut Jennie ke kota? " tanya Jennie kepada orang tua nya
"Ayah lebih suka di desa udaranya sejuk tidak terlalu banyak kendaraan jadi tidak ada polusi, kalau dikota pasti sangat ramai dan banyak polusi"jawab Rudi
" iya om namanya di kota, tapi nanti om dan tante juga bisa terbiasa."ucap Vano kepada Kedua orang tua Jennie
"Yasudah sih mas gapapa biar Kita tidak jauh jauh dengan Jennie, Jennie kan anak kita satu satunya mas. Dan biar kita menemani Jennie disana biar dia tidak sendirian" bujuk Amira kepada suaminya
"Yasudah maa, ayah ikut mama saja" jawab Rudi
"Yeyy jadi ayah sama mama ikut Jennie ke kota kan" ucap Jennie begitu girangnya
"Iya sayang" ucap kedua orang tua Jennie
"Yasudah kamu tidak ingin membersihkan dirimu dulu nak? " tanya Rudi
"Iya yahh Jennie mau mandi dulu yaa"
"Sekalian kamu ajak juga itu Nak Vano biar dia mandi juga, kamu di kamar mandi kamarmu sendiri, nak Vano di kamar mandi luar" ucap Rudi pada putrinya
"Iya yahh"
"Oh ya nak Vano bisa memakai kemeja dan celana om waktu dulu om masih muda, Jennie nanti tolong ambilkan baju ganti untuk nak Vano ya" ucap Rudi lagi
"Iya ayahku sayang, yasudah Jennie masuk dulu ya" jawab Jennie
"Ayo kak ikut Jennie" ajak Jennie pada Vano
"Iya, om tante saya permisi untuk membersihkan diri dulu " pamit Vano pada kedua orangtua Jennie
Setelah menyelesaikan ritual mandinya Vano mencari Jennie untuk meminjam charger karena handphone nya mati sejak kemarin, dia ingin mengabari maminya.
Dia clingak clinguk mencari Jennie dia tidak tahu kamar Jennie yang mana.
"Nak Vano mencari apa" tanya Amira tiba tiba sudah ada di belakang Vano
"Eh tante ini Vano mencari Jennie karena ingin meminjam charger, handphone Vano mati tante" jawabnya
"Oh yasudah tunggu sebentar biar tante panggil Jennie dulu ya, dia memang suka lama kalau di kamar mandi" ucap Amira karena putri nya selalu saja lama jika sudah berada dikamar mandi
"Jennie... Jenn... Jennie sayang kamu sudah selesai belum" teriak Amira kepada putrinya itu
"Haduh iya maa gausah teriak teriak juga dong ah" jawab Jennie dan keluar dari kamarnya
"Haduh kamu ini lama sekali itu loh nak Vano ingin meminjam charger katanya hpnya mati"
"Oh yasudah sebentar Jennie ambil dulu"
Setelah Vano men charger handphone nya dengan charger yang di pinjami oleh Jennie tadi Vano ingin menghubungi maminya.
Ternyata banyak panggilan tak terjawab dari sang mami
"Pasti mami nyariin aku, huftt... Alamat kena amuk nanti pas aku sudah pulang" ucap Vano dalam hati
"Hallo mii maaf Vano tidak sempat menghubungi mami handphone Vano lowbet" ucap Vano ketika sudah tersambung telvonnya dengan sang mami
"Halah kamu ini alasan saja, dimana kamu sekarang" tanya Ella
"Vano lagi berada di desa xx mii"
"Ngapain kamu kesana memangnya disana ada proyek? "
"Bukan mii nanti Vano cerita kan kalau sudah di rumah ceritanya panjang soalnya"
"Kamu ini yasudah cepatlah pulang"
"Iya mami ku yang bawel nanti malam Vano akan pulang kemungkinan besok baru sampai kota"
"Yasudah mami lanjut jalan jalan dulu dengan adikmu" kata Ella ingin mematikan sambungan telvon nya
"Lohh Reva sudah pulang ke indo? " tanya Vano pada sang mami
"Iya kemarin siang di sampai, dia sengaja tidak menghubungi kita karena ingin memberikan kejutan untuk kita, tapi kamu malah tidak pulang" jawab Mami Ella
"Iya maafkan aku mii besok Vano pulang kok"
"Iya iya yasudah mami tutup dulu"
"Iya mii see you"
Ternyata Obrolan itu semua di dengar oleh Jennie karena sejak dari tadi Jennie berada di samping Vano
"Kakak di marahi mami kakak? " tanya Jennie dengan polosnya
"Tidak dia hanya menanyakan ku ada dimana soalnya aku belum sempat menghubungi mamiku sejak kemarin" jawab Vano
"Oooo" jawab Jennie dengan membulat kan bibirnya seperti huruf O
"Lucu sekali dia" ucap Vano dalam hati melihat sikap lucu Jennie
"Oh ya kakak katanya ingin jalan jalan melihat suasana desa? " tanya Jennie pada Vano
"Emm maukah kamu menemaniku melihat pemandangan desa?
" boleh kak ayo Jennie juga kangen dengan vibes desa"ucap Jennie sambil tersenyum
"Yasudah ayo" ajak Vano
"Sebentar kak Jennie bilang dulu sama ayah dan mama"
"Iya ayo kita bilang sama sama"
"Ayah mama Jennie izin keliling desa sama kak Vano ya, kak Vano ingin melihat pemandangan desa" ucap Jennie meminta izin kepada orang tuanya
"Iya sayang jangan lama lama" jawab Mama Amira
"Iya tante kalau begitu saya permisi dulu" Pamit Vano sambil mencium punggung tangan kedua orang tua Jennie dan di ikuti oleh Jennie.
"Wlee wlee ayo kak kejar Jennie kalo bisa" ejek Jennie sambil menjulurkan lidah nya
"Awas kamu yaa" ucap Vano sambil mengejar Jennie
Tiba tiba Jennie kehilangan keseimbangan nya dan ingin terpeleset untung saja ada Vano yang menangkap nya
"Kena kan" ucap Vano meledek Jennie
"Eeehhh kaa..kakk.. Kakak curang" jawab Jennie gugup dan berdiri tegak dari rangkulan Vano
"Haduh lagi lagi jantung ku berdetak kenceng banget ada apa sih ini malu maluin aja semoga aja kakak tidak mendengarnya" ucap Jennie dalam hati
"Yasudah kita pulang yuk udah mau sore juga" ajak Vano pada Jennie
Lalu dibalas anggukan oleh Jennie
Vano dan Jennie jalan jalan cukup lama mengelilingi desa.
Dia pergi ke ladang, kebun teh, dan menyusuri bukit bukit yang tidak terlalu tinggi didesa itu. Sampai tidak terasa mereka bermain cukup lama hingga waktu ingin menjelang sore.
Pada saat perjalanan pulang Jennie dan Vano bertemu dengan salah satu tetangga Jennie
"Eehh Jennie kamu sudah pulang dari kota yaa apa kabar" ucap salah satu tetangga Jennie
"Alhamdulillah baik Buu" jawab Jennie dengan senyuman manisnya
"Itu yang disamping kamu calon nya ya" goda tetangga Jennie
"Eh bukan bu ini teman saya dari kota" jawab Jennie dengan senyum kikuk
"Oh kirain calon kamu Jenn, tapi kalian cocok kok semoga lebih dari teman ya, ibu tunggu undangan nya ya Jenn" ucap tetangga Jennie dengan tersenyum
"Yasudah bu Jennie pamit pulang dulu ya sudah sore,marii" bukan nya menjawab Jennie langsung berpamitan kepada tetangganya
Tapi lain dengan perasaan Vano dia senyum senyum sendiri saat di goda tetangga Jennie
"Aamiinn semoga lebih dari teman" ucap Vano dalam hati
Setelah sampai dirumah Jennie mereka membersihkan diri masing masing hingga malam pun tiba.
Selesai makan malam Vano, Jennie,Rudi, dan Amira pergi berangkat untuk ke kota menggunakan mobil Vano.
Setelah menempuh perjalanan jauh dari desa ke kota akhirnya Elvano sampai dikota.
Ia langsung menuju ke apartemen untuk membeli 1 apartemen untuk Jennie dan kedua orang tuanya.
"1 apartemen yang luas berkamar 2" ucap Vano datar kepada resepsionis
"Baik tuan ini kuncinya, mau pembayaran dengan apa tuan" tanya resepsionis tersebut sambil memberikan kunci apartemen.
Elvano pun menyerahkan kartu blackcard nya.
Setelah menyelesaikan pembayaran Elvano langsung mengajak Jennie dan kedua orangtua nya untuk ke apartemen yang ingin ditempati dengan diantar pelayan.
Setelah sampai pelayanan itu pun izin untuk undur diri " ini kamar apartemennya tuan" ucap pelayan tersebut
"Heemm" Vano hanya membalas dengan deheman
"Kalau begitu saya permisi" ucap pelayan sambil membungkuk kan badan nya tanda hormat
"Kenapa kakak ini menjadi pria yang dingin sekali kayak kulkas 10 pintu" batin Jennie yang melihat sikap Elvano berbeda dengan kemarin kemarin.
"Tante om Jennie ayo mari masuk" ucap Elvano
Setelah mereka melihat lihat isi apartemen itu Elvano pamit kepada kedua orang tua Jennie
"Om tante saya izin pulang dulu ya nanti saya main kesini lagi kalau tidak sibuk"
"Iya nak Vano hati hati di jalan ya, sekali lagi terimakasih atas semua ini" ucap Rudi berterima kasih
"Iya nak Vano kami sangat berterima kasih kepada nak Vano, nak Vano orang yang baik sekali" puji mama Amira kepada Elvano
"Iya tante sama sama"
"Jenn saya boleh minta nomor ponsel mu? Biar saya mudah menghubungimu jika ada penerbangan"
"Iya kak boleh"
Setelah mendapat nomor ponsel Jennie Elvano pun pulang kerumahnya.
*****
Dimansion Wijaya
"Pagi mii pii" sapa Reva kepada kedua orang tuanya
"Pagi juga sayang ayo sini sarapan dulu" balas Ella
"Iya mii, kak Vano belum pulang mii? " tanya Reva
"Belum tapi katanya hari ini dia akan pulang" jawab Ella
"Yasudah jangan berbicara ayo makan dulu" kata Bagaskara
"Iya iya papi ayo sayang duduk kita makan" jawabnya kepada sang suami dan mengajak putrinya untuk makan.
Mereka pun makan tanpa berbicara sedikitpun hanya ada suara denting sendok dan garpu
Ditengah tengah nikmatnya mereka sarapan tiba tiba ada suara yang menyapa mereka.
"Pagi semuanya" sapa Elvano yang baru saja sampai di mansion
Semua orang pun melihat ke sumber suara
"Elvanooo...Kamu ini kemana saja hahh" ucap mami Ella kepada anak sulungnya itu
"Kakak" ucap Reva sambil berdiri memeluk kakaknya itu
"Heumm...adikku sudah pulang ternyata" ucap Elvano yang membalas pelukan adiknya
"Kakak ini kemana saja adiknya pulang tidak disambut malah hilang" ucap Reva merajuk
"Kakak tidak hilang hanya saja ada urusan mendadak maafkan kakak girl" ucap Elvano dengan lembut kepada adiknya
"Kamu darimana saja son" tanya Bagaskara kepada putranya
"Nanti saja pii kita bahas lagi sekarang kita lanjut sarapan dulu, " balas Ella
"Iya sayang, yasudah son duduk lah ayo makan dulu, Reva kamu kembali ke tempat dudukmu" ucap Bagaskara
Lalu di balas anggukan oleh kedua anaknya
Setelah sarapan mereka pergi ke ruang keluarga untuk mengintrogasi Elvano.
"Vanooo..... Cepat ceritakan semuanya kenapa kamu sampai ke desa xx dan ada urusan apa kamu kesana" tanya Ella kepada putranya dan menatapnya penuh selidik
"Hufftt.... " Elvano menghela nafasnya dan menceritakan semua nya.
"Apakah kak Jennie itu orangnya cantik kak" tanya Reva dengan menaik turunkan alisnya
"Lumayan" jawab Elvano datar
"Aku ingin bertemu dengannya siapa tau kami bisa berteman dan mungkin menjadi kakak iparku hahaha" ucap Reva dengan tertawa keras
"Terus sekarang mereka ada dimana? " tanya Bagaskara
"Mereka Vano belikan apartemen pii"
"Apakah kamu menyukainya son? " tanya Bagaskara lagi
"Entahlah pii" jawab Elvano
"Mami ingin bertemu dengan gadis itu Vano, siapa tau dia cocok denganmu daripada kamu jomblo terus, mami juga ingin menimang cucu jadi cepatlah menikah" ucap mami Ella
"Hufftt... Tidak bisa lah mii Vano harus membuat alasan apa kepada Jennie dan kedua orangtuanya. Masa Vano izin ingin membawa Jennie bertemu orang tua Vano kan tidak mungkin kita baru saja kenal mii" jawab Vano
"Emm... Kata kakak Kak Jennie bekerja jadi pramugari pesawat pribadi keluarga kita kan?" tanya Reva pada Elvano
"Heemm kenapa memang" jawab Elvano
"Nahh saat aku kembali ke luar negri kakak suruh saja kak Jennie bertugas di penerbangan ku nanti, kan mami papi sama aku bisa ketemu nantinya sama kak Jennie"
"Ide bagus itu sayang mami setuju denganmu" saut mami Ella
"Memang kamu kembali kapan" tanya Vano pada adiknya
"Entahlah mungkin minggu depan soalnya liburnya hanya 2 minggu. 1 minggu Reva berlibur disini bersama kalian semua dan 1 minggu nya lagi Reva berlibur dengan teman Reva disana" jawab Reva
"Heem yasudah nanti kakak atur soal penerbangan mu dan Jennie yang bertugas di penerbangan mu" ucap Elvano
"Yasudah kalau begitu papi ke kantor dulu ya" pamit Bagaskara kepada semuanya
"Iya mas hati hati" ucap Ella sambil mencium punggung tangan suaminya
"Sayang papi berangkat ya" pamit Bagaskara kepada putri nya dan mencium keningnya
"Son papa ke kantor dulu" pamitnya kepada Elvano
"Iya pii" jawab Elvano
Setelah itu Vano menuju kamarnya untuk membersihkan diri.
Sedangkan mami Ella menyiram bunga di halaman mension yang luas itu.
Dan Reva memilih untuk menonton televisi saja diruang keluarga.
*****
Sedangkan di perusahaan Van's Chaptria's
Alex sedang kebingungan dengan berkas berkas yang diminta oleh klien tetapi belum di tanda tangani oleh boss nya.
"Haduh pak boss ini kemana sihh ninggalin perusahaan tidak bilang mau kemana, ini gimana dengan berkas berkas nya nanti kalau kerja sama nya batal aku juga yang salah padahal boss sendiri yang mempersulit ku hufftt.... " ucap Alex dengan mengusap wajahnya kasar
Tetapi tiba tiba pintu ruangan ada yang membuka
Ceklekk
"Heyy kalau masuk bisa ketuk pintu dulu ga sih sudah tau aku lagi pusing malah bikin emosi saja" ucap Alex tanpa melihat siapa yang membuka pintu
"Hmmm maafkan saya Tuan BESAR" jawab Elvano dengan menekan kata Besar dan menyilangkan tangan di dadanya
"Eee-ehh pak boss maaf maaf saya tidak tau kalau yang datang pak boss" ucap Alex takut dengan boss nya itu
Tadi setelah membersihkan diri Elvano langsung siap siap untuk pergi ke kantor karena dia sudah lama meninggalkan kantor dan dia tidak mengetahui keadaan kantor seperti apa. Sebab itu ia memilih untuk ke kantor saja daripada beristirahat.
"Kenapa kamu pusing ada masalah di perusahaan? " tanya Elvano pada sang asistennya itu
"Tidak tuan hanya saja ada berkas berkas yang diminta klien tetapi belum anda tanda tangani saya pusing memikirkan itu saya sudah menunda untuk memberikan berkas itu ke klien sejak kemarin lusa, saya takut jika nanti klien membatalkan kerja sama mereka dengan perusahaan kita." jelas Alex
"Kamu takut saya pecat? " ucap Elvano datar
"Tidak takut dipecat saja tuan saya juga tau jika kerjasama batal saya juga yang kena batunya." jawab Alex karena ia tau bagaimana jika boss nya itu sudah marah
"Maafkan saya karena telah merepotkanmu, yasudah mana berkas nya biar saya tanda tangani" "ini tuan" ucap Alex sambil memberikan berkas berkas yang harus di tanda tangani oleh boss nya itu
"Tumben tuan meminta maaf sejak kapan tuan bisa berbicara maaf" batin Alex karena heran dengan sikap boss nya yang aneh, karena biasa nya boss nya hanya bisa marah marah marah dan marah. Jika salah pun tidak akan mengucapkan kata maaf.
"Ini Al sudah selesai saya tanda tangani lebih baik kamu serahkan sekarang juga ke klien, oh ya apa jadwal ku hari ini" ucap Elvano
"Tidak ada tuan sekarang jadwal anda kosong, kemarin kemarin itu baru jadwal anda yang padat tetapi anda tidak ada" jawab Alex sembari mengambil berkas di atas meja boss nya.
"Hmm baiklah nanti saya akan memberimu bonus karena telah bekerja keras, yasudah sana kasih berkas itu sebelum klien membatalkan kerja sama nya"
"Baik tuan, kalau begitu saya permisi" ucap Alex dengan membungkukan badan nya tanda hormat.
*****
Di apartemen tempat Jennie tinggal
Jennie ingin mengajak kedua orangtua nya untuk jalan jalan
"Ayah mama kita jalan jalan yuk biar ayah sama mama tahu jalan dikota ini, Jennie juga akan menunjukan kampus Jennie selama ini.
Setelah itu kita ke taman tempat Jennie bermain sama teman Jennie biasanya" ajak Jennie pada kedua orang tua nya
"Iya boleh sayang gimana mas mau kan" balas Amira kepada Jennie dan mengajak suaminya
"Iya boleh boleh ajak temanmu juga jika dia tidak sibuk ayah juga ingin tahu temanmu selama ini" ucap Rudi
"Emm iya ayah Jennie telvon dulu ya teman Jennie"
Tutt... Tutt... Tuttt
"Hallo Jennie apa kabar kamu sudah sampai di kampungmu? " tanya seseorang dari sebrang telvon
"Iya naa aku sudah sampai di kampung ku kemarin lusa sekarang aku sudah kembali ke kota aku juga membawa kedua orang tuaku, oh iya kamu sibuk tidak? jalan jalan ke taman biasanya yuk" ajak Jennie pada Riana.
"Emm boleh deh aku juga ada yang ingin aku bicarakan padamu, yasudah aku siap siap dulu ya sampai ketemu nanti si cantik Jennie muach" jawab Jennie begitu absurd nya
"Apasi sih kamu lebay tau ga, yaudah bye aku tutup dulu ya sampai ketemu nanti" ucap Jennie
"Gimana sayang" tanya mama Amira
"Iya maa teman Jennie mau yasudah kita langsung berangkat yuk Jennie juga sudah pesan taksi online" ucap Jennie
Pada saat di dalam taksi Jennie menujukkan kampusnya kepada kedua orang tuanya.
Karena jalan ke tamana melewati kampusnya.
"Ayah mama itu kampus Jennie" ucap Jennie sambil menunjuk kampus nya dari dalam taksi
"Oh itu kampus mu nak" ucap Rudi
"Iya yahh" jawab Jennie sambil tersenyum
"Besar juga ya sayang kampusnya kamu banyak teman kan disini atau banyak yang tidak suka sama kamu sayang" ucap Amira
"Iya maa Jennie banyak teman disini orang orang disini baik kok sama Jennie" jawab Jennie
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!