Aisyah, Aqila, Amira, Naila, dan Salma. Jalan masuk kedalam kontrakan yang sudah diisi perabotan rumah oleh orang tuanya Aisyah, Aqila, Naila, dan Salma kemarin sebelum anak-anaknya menempati kontrakan barunya.
"Kontrakan kita bagus dan luas sekali iya." ucap Aisya memperhatikan, ruang tamu rumah yang bakal menjadi tempat tinggal untuk Aisyah dan temen-temennya selama kuliah di Jakarta.
"Selain itu juga, kamarnya banyak sekali jadi kita punya kamar sendiri-sendiri, katanya orang tua kita sudah isi kamar dengan peralatan pribadi kita." ucap Aqila simpan tas yang dipakai, ke lantai karena merasa pegel sekali.
"Semoga kita betah tinggal disini, apa lagi selama kita kuliah." ucap Amira yang berharap, tidak pernah berantem satu dengan lainnya selama kuliah.
"Amin semoga saja temen-temen, selama kita bisa saling peduli, saling terbuka satu sama lainnya. Supaya kita bisa tetep kompak menjalankan persahabatan kita, yang tinggal bareng selama kuliah disini." lanjut Aisyah berharap, tidak pernah berantem, supaya persahabatannya tidak pernah retak.
Aisyah langsung jalan,menuju kamarnya untuk istirahat begitu juga dengan temen-temennya yang masuk kedalam kamarnya sendiri.
Aisyah langsung masuk kedalam kamarnya, Aisyah melihat kamar yang akan ditempatinya selama tiga tahun setengah, merasa salut karena kedua orang tuanya melengkapi kamarnya dengan perabotan yang lengkap dan juga alat-alat untuk benerin motor dan mobil ada didalam kamarnya.
"Kalian memang orang tua ter the best, sama sekali tidak larang Aisyah menjalankan hobi Aisyah untuk benerin motor dan mobil, juga keahlian lainnya tidak dilarang sama sekali." ucap Aisyah sambil jalan menuju, meja melihat barang-barang yang sering Aisyah pakai untuk mengembangkan keahliannya.
Aisyah merapihkan baju yang dibawanya, ke dalam lemari yang sudah disediakan oleh orang tuanya.
**
Aqila setelah sampai didalam kamarnya, langsung telefon kedua orang tuanya, kasih kabar kalo Aqila sudah sampai di kontrakan nya dengan selamat.
"Ayah dan Bunda, Aqila dan temen-temen sudah sampai di kontrakan dan barang bawaan kita tidak ada yang hilang sama sekali." ucap Aqila saat saluran telefon terhubung.
"Alhamdulillah sekali Nak, jangan lupa ibadah iya Aqila sesibuk apapun Aqila dengan kegiatan kampus dan hobi Aqila jangan sampai melupakan ibadah sama sekali, dan bisa jaga diri dengan baik iya Nak. Selalu ingat tujuan Aqila ke Jakarta untuk kuliah bukan banyak main iya Nak." Nasehat ayahnya Aqila, diseberang telefon dan berharap anaknya tetep menjadi anak yang baik dan bisa membanggakan kedua orang tuanya.
" Iya Ayah, tenang saja tidak akan melupak ibadah sama sekali. Aqila sadar tujuan kuliah disini untuk menjadi orang pinter tanpa banyak tingkah sama sekali." lanjut Aqila berharap, tidak terbawa bujukan temen-temen yang baru dikenalnya untuk mencoba segala bentuk kenakalan remaja.
Aqila setelah selesai telefon langsung merapihkan barang bawaannya, supaya bisa secepatnya istirahat supaya tidak ngantuk sampai malam.
**
Salma melihat peralatan untuk ngajar dan juga kotak p3k, yang disiapkan orang tuanya ternyata cukup banyak disediakan orang tuanya.
" Banyak sekali yang dibelikan, tapi lumayan bisa ngajar dengan peralatan yang sudah disediakan, jadi tidak sabar untuk bisa ngajar dan juga periksa kesehatan orang-orang." ucap Salma, Salma setelah puas melihat barang-barang yang sudah dikasih orang tuanya, langsung masukin kedalam dus yang sudah dikasih supaya tidak berantakan didalam kamar.
Aisyah, Aqila, Amira, Naila, dan Salma. Merapihkan rumah bareng-bareng sebelum berangkat ke kampus pagi ini, Aisyah mendapatkan jadwal masak untuk sarapan bersama temen-temennya.
"Konsekuensi kuliah jauh, tanpa orang tua jadi masak harus sendiri buat sarapan bareng temen-temen." ucap Aisyah berusaha tidak mengeluh, karena harus masak karena Aisyah sadar setiap keputusan selalu ada konsekuensinya sepahit apapun yang harus dijalaninnya.
Aisya pelan-pelan potong bawang supaya tidak kena tangannya, Aisyah baru pertama kalinya masak langsung ke dapur.
**
Aqila yang tidak pernah sapu rumah sama sekali, harus mau sapu halaman belakang rumah sebelum berangkat kuliah.
"Ternyata nyapu rumah, tidak mudah sama sekali. Ya tuhan halaman belakang rumah ini luas sekali dan harus selesai secepat mungkin nih dan jangan ada tambahan tanaman deh, supaya tidak semakin cape sapu halaman belakang rumah, duh panas sekali pagi ini!" protes Aqila karena harus sapu halaman belakang rumah, sendirian tanpa ada yang bantuin sama sekali.
Aqila sudah merasa cape dan keringetan, karena sudah sapu halaman belakang rumah setengah jalan, Aqila mempercepat sapu lagi supaya cepet selesai.
**
Amira dan Naila, merasa jiji pegang baju kotor punya sendiri dan temen-temennya, yang harus dicuci pakai mesin cuci, karena Amira memilih cuci baju dari pada masak atau beberes rumah.
"Bau sekali! Padahal kita selalu pakai parfum, tapi setelah selesai dipakai jadi bau matahari seperti ini, duh kalo dirumah sudah menjadi pekerjaan Bik Iyem ini!" protes Amira merasa kesal, karena menyesal memilih cuci baju dari pada masak.
"Sama Mir, dirumah mana pernah cuci seperti ini, dirumah selalu seenaknya karena merasa ada yang kerjain kan jadi tidak peduli baju diri sendiri bau atau tidaknya. Baru pertama kalinya pegang baju kotor ternyata jijik juga!" protes Naila kesal, karena baru tahu kuliah jauh dari orang tua, harus mandiri semuanya dilakukan sendiri terutama cuci baju.
Amira tidak bisa lagi, jawab ucapan Naila karena Amira menahan nafas karena tidak kuat dengan bau baju kotor punya sendiri dan punya temen-temen.
**
Salma setelah selesai sapu seluruh rumah, langsung siap-siap untuk pel setiap ruangan yang ada dirumah. Salma langsung duduk begitu saja dilantai karena merasa tidak kuat capenya sapu rumah.
"Pegel sekali ini badan! Nanti wajib ke salon buat rileksasi nih, supaya bisa dipijit tapi sepertinya setiap hari bakal rileksasi deh kalo kegiatan setiap hari banyak seperti ini terus!' protes Salma yang merasa lelah, karena sapu rumah sendirian apa lagi harus masuk kesetiap ruangan supaya bisa disapu bersih.
Salma setelah selesai istirahat, langsung jalan masuk kedalam kamar mandi, untuk ambil air dipakai buat pel rumah supaya sempurna bersihnya rumah.
**
Aisyah merasa lega, karena masakan nya sudah selesai dan langsung disimpan keatas meja makan, Aisyah langsung membersihkan dapur sebelum temen-temennya masuk kedalam dapur untuk sarapan bareng.
"Akhirnya masak selesai, sudah disusun rapih, dan juga dapur juga sudah bersih, waktunya mandi sebelum berangkat ke kampus." ucap Aisyah langsung cuci piring, setelah selesai masak cukup banyak tadi.
**
Aisyah, Aqila, Amira, Naila, dan Salma. Setelah selesai mandi langsung jalan menuju dapur untuk sarapan bareng.
"Semoga masakan saya, pas di lidah kalian iya temen-temen, soalnya ini pertama kalinya saya masak untuk kalian." ucap Aisyah penasaran, bagaimana tanggapan temen-temennya dengan hasil masakannya.
"Enak Aisyah, bumbu nya pas sekali dan daging ikan nya juga empuk." ucap Aqila cobain ikan goreng, buatan Aisyah.
"Sayur nya juga enak sekali, daging ayam nya juga banyak lagi, Insya allah saya bisa masak seenak Aisyah seperti ini untuk kita semua makan." ucap Amira berharap, bisa membuat masakan enak di nikmati temen-temennya.
"Kita harus yakin, kalo kita bisa masak supaya kita mau masak untuk kita semua setiap hari." lanjut Aisyah merasa senang, karena temen-temennya menyukai masakan nya, Aisyah tidak sabar menunggu giliran temen-temennya masak mau coba hasil masakan nya Aqila, Amira, Naila, dan Salma.
**
Aisyah, Aqila, Amira, Naila, dan Salma. Setelah sarapan langsung periksa kotak p3k dan periksa peralatan benerin motor dan mobil, supaya tidak ketinggalan dan sengaja dibawa ke kampus.
"Setelah pulang kuliah, kita harus latihan bela diri, supaya kita bisa menjaga diri kita lebih maksimal temen-temen, karena kita tidak tahu kedepannya bagaimana perjalanan hidup kita disini, takutnya disaat kita apes harus bisa bela diri, supaya tidak ada yang seenaknya dengan kita." ucap Aisyah yang mau, belajar bela diri supaya tidak ada laki-laki yang seenaknya dengan Aisyah.
"Iya bener supaya tidak ada yang seenaknya sakitin kita, supaya bisa dilawan dengan tenaga." ucap Aqila yang selalu senang, belajar bela diri karena merasa kuat menghajar orang-orang yang berusaha sakitin Aqila.
"Iya sudah masuk mobil temen-temen, supaya kita bisa berangkat ke kampus." ucap Amira tidak sabar,mau melihat langsung kampus yang akan, menjadi tempat Amira mendapakan ilmu pengetahuan sesuai keingiannya Amira.
Amira masuk duluan kedalam mobil, Amira duduk disampingnya Aisyah yang bawa mobil ke kampus. Aisyah melajukan mobil nya dengan kecepatan sedang menuju kampus.
Mobil yang dikendari Aisyah akhirnya sampai kampus juga, membuat Aisyah parkirin mobil nya di parkiran kampus.
"Kalian kalo mau pergi dengan temen-temen baru, harus saling kasih kabar iya, supaya kita tahu kalian pergi kemana dan bareng siapa karena kita kan tinggal berlima jadi harus saling tahu kegiatan kita masing-masing." ucap Aisyah yang ingin, temen-temennya saling terbuka, supaya tidak membuat cemas karena tidak jujur diajak pergi.
"Iya tenang saja, saya akan kasih kabar, di group chat kita berlima supaya tidak membuat cemas selama diajak jalan bareng temen baru." ucap Naila yang tidak tega, membuat temen-temennya cemas karena seenaknya tidak memberikan kabar selama jalan-jalan.
Naila, Aisyah, Aqila, Amira, dan Salma. Turun dari mobil dan jalan bareng masuk kedalam kampus dan mencari kelas nya.
Aisyah, Aqila, Amira, Naila, dan Salma. Berbaur dengan temen-temen barunya, supaya punya temen baru diluar persahabatannya.
"Kalian kontrak rumah bareng? Enak dong bisa tinggal bareng seperti itu,kalo mau jalan-jalan bisa santai tanpa takut ketahuan orang tua?" tanya Jamila merasa iri, karena Aisyah dan temen-temennya bisa kontrak rumah tanpa ada pengawasan dari orang tua.
"Memang enak sih, tapi harus bisa jaga diri jauh lebih besar dari pada kita tinggal bersama orang tua dan harus mandiri kerjain semuanya sendirian." ucap Aisyah yang sudah, merasakan merapihkan rumah sendirian dan masak sendiri.
"Kalian nikmati kalo begitu, waktu kalian dengan bebas supaya bisa jalan-jalan sampai bergadang tanpa takut dimarahin karena pulang malam sekali." ucap Karina memanasi, Aisyah dan temen-temennya supaya bisa menjadi anak yang bebas tanpa aturan.
"Maaf tidak mau juga sih, karena takut masuk angin juga kalo main sampai larut malamjuga." tolak Aisyah yang tidak ingin, terlalu bebas selama tinggal jauh dari keluarganya.
Aisyah mengerti, ada saja temen yang memberikan masukan yang tidak baik, supaya menjadi orang yang seenaknya dalam menjalankan kehidupannya, apa lagi jauh dari keluarga.
**
Aqila dan Amira diajak jalan-jalan bareng temen barunya ke Monas malam ini, apa lagi saat tahu Aqila dan Amira jauh dari keluarganya.
"Kalian berangkat ke Monas naik apa? Berdua atau bersama sahabat kalian?" tanya Mona yang ingin jalan-jalan bareng, temen baru dikenalnya.
"Kurang tahu sih, nanti kita kabarin deh ke kalian, bakal pergi bareng Aisyah, Naila dan Salma atau kita doang." ucap Amira yang berharap, bisa jalan-jalan ke Monas ramean dari pada cuman berdua saja.
"Iya sudah nanti kabarin saja kalo mereka mau ikut juga biar semakin rame perginya." ucap Latifa yang ingin jalan-jalannya semakin banyak yang ikut semakin ramai.
☆☆
Naila dan Salma, melihat mahasiswa yang gabung dengan organisasi PMR. Membuat Naila dan Salma menghampiri mahasiswa yang lagi siapin perlengkapan medis kedalam tasnya.
"Maaf Kakak-Kaka, mau kemana kalian? Apa kita boleh ikut? Kita suka sekali bantuin orang-orang yang membutuhkan pertolongan?"tanya Salma, melihat mahasiswa yang ikut organisasi PMR.
"Kita mau ke daerah Bogor, untuk melakukan KKN disana. Kalian mau gabung di organisasi PMR juga?"tanya Ketua PMR.
"Tentu mau Kak, Kita mau jadi anggota PMR, kapan kita bisa daftar ka? tanya Naila antusias untuk gabung jadi anggota PMR.
"Setelah kita selesai KKN, baru kita buka pendaftran anggota baru."lanjut Ketua PMR, Ketua PMR langsung pergi untuk susul temen-temennya.
"Tidak masalah kita gabung jadi anggota PMR,supaya resmi ikutin pengobatan bersama senior disini."lanjut Amira yang ingin, gabung di organisasi kesehatan di kampusnya.
"Nanti kita ajak temen-temen untuk ikut gabung di PMR juga." lanjut Naila yang ingin semua temen-temennya satu organisasi yang sama.
Salma dan Naila jalan kembali ke kelas, setelah puas ngobrol bersama ketua PMR dan tidak sabar mau secepatnya daftar menjadi anggota PMR.
☆☆
Aisyah, Aqila, dan Amira. Setelah selesai ngobrol bersama temen-temennya. Jalan-jalan keliling kampus supaya tidak bosan, Disaat Aisyah sampai parkiran kampus melihat senior yang lagi periksa motornya yang sepertinya tidak bisa nyala.
"Motornya kenapa Ka? tanya Aisyah dengan ramah.
"Tidak tahu nih! Tidak bisa dinyalain motor saya, Apa lagi disini bengkel jauh lagi!"protes Seniornya Aisya yang sudah pusing, karena motornya tidak bisa dinyalakan sama sekali.
"Apa mau kita bantu ka?"tanya Aqila, Aqila dari kecil sudah biasa benerin motor.
"Memangnya kalian bisa?"tanya Seniornya Aisya lagi.
"Tentu bisa dong, tunggu sebentar Iyah kita ambil perlaratan kita yang ada didalam mobil."lanjut Aisyah.
Aisyah langsung jalan menuju mobilnya, buat ambil obeng, baut, tang, dan sebagainya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!