Sinta Namira,gadis cantik yang pekerja keras,ia memiliki sifat lemah lembut,pekerja keras,dan baik hati tidak pernah melawan orang tua nya,memiliki mata bulat,bulu mata lentik,kulit putih bersih,bibir tipis,hidung mancung,dan bola mata hitam pekat yang sangat indah.sehari-hari ia membantu bapak dan ibunya di ladang untuk menanam padi di ladang orang.ia adalah anak yang rajin,ia memiliki 1 orang abng yaitu bernama Andi,Andi bekerja sama seperti ayahnya yaitu menanam padi,Andi di bantu dengan sang istri,sudah 2 tahun menikah tapi belum di karuniai seorang anak,mereka tetap sabar menunggu.kedua orang tua Sinta orang yang pekerja keras tidak pernah mengeluh akan nasib mereka itulah sebabnya keluarga Meraka selalu terlihat harmonis.
alvino reynard Erlano adalah pemuda tampan dan sukses di usia 25 tahun,ia masih sangat muda,tetapi ia sudah bisa membangun perusahaan yang saat ini berkembang pesat ia adalah satu-satunya pewaris dari keluarga Erlano,di usia nya yg cukup muda ia sudah bisa membangun perusahaan besar dan raksasa melebihi perusahaan ayah nya sendiri perusahaan yang ia bangun tanpa bantuan orang tua nya.ia memiliki wajah yang sangat tampan,banyak wanita yang menggilai nya,tetapi tidak ada wanita yang berhasil mengambil hatinya,ia memiliki paras tampan,mata tajam bak elang, hidung mancung,bibir tipis,tinggi 180 cm, membuat nya terlihat gagah.ia termasuk pembisnis yang di segani di penjuru dunia,bukan hanya perusahaan yang ia punya,ia juga memiliki,rumah sakit, resort,hotel, restoran,dan lain-lain sehingga banyak wanita yang ingin bersanding dengannya.
***
"baiklah saya terima kerja sama anda dengan saya,semoga menguntungkan"ucap vino dingin.
"terima kasih tuan senang bisa bekerja sama dengan anda,saya yakin ini akan menguntungkan untuk anda"ucap rekan vino.setelah itu vino pun pergi meninggalkan tempat itu dan menuju ke perusahaan nya karena masih banyak berkas yang harus dia kerjakan.
"tuan saya sudah menemukan tempat yang cocok untuk membangun pabrik,tempatnya di desa xx"ucap asisten + sekretaris vino,yang bernama Andra,ya vino memilih Andra sebagai asisten dan sekretaris nya karena vino tidak suka dengan sekretaris perempuan.
"baiklah besok pagi kita pergi ke desa itu untuk meninjau lokasinya"ucap vino dingin sambil memeriksa kerjaanya.
setelah itu Andra pun menuju ruangannya untuk mengerjakan kerjaan nya yang sangat menumpuk.
tak terasa waktu sore telah tiba,ia pun bergegas merapikan barang-barang nya lalu pulang.sesampainya di mansion ia pun langsung masuk ke kamarnya dan membersihkan diri, setelah selesai ritual membersihkan diri,ia pun segera turun untuk makan malam.
"malam mom,dad"ucap vino menyapa kedua orang tuanya.
"malam nak,"ucap momy vano,lalu mereka pun makan malam bersama dengan khidmat.hingga selesai makan momy vano pun membuka suara.
"nak sebentar lagi fania akan pulang dari luar negeri,dan kalian akan segera melangsungkan pernikahan kalian"ucap momy vino.
"aku tak akan menikahinya"ucap vino singkat.
"kamu tidak bisa menentang kami vino kamu harus tetap menikahi fania"ucap dady vino marah.
"sudah ku bilang aku tak akan menikahinya,aku tak suka di paksa"ucap vino lalu ia bergegas pergi ke kamarnya.
sesampainya di kamar vino mengerang kesal akibat orang tuanya yang tak henti-hentinya menjodohkan nya dengan fania.
"aku tak akan menikahi dia,aku tidak suka di paksa,"ucap vino kesal, setelah itu tak terasa ia pun tertidur pulas hingga pagi tiba.
***
sementara itu di desa tempat Sinta tinggal,ia sehabis pulang dari kebun ia membantu sang ibu dan sang kakak ipar untuk memasak,ya karena Andi selaku Abang Sinta belum memiliki uang untuk membuat rumah. ana(kakak ipar Sinta)adalah yatim piatu,hidup sebatang kara tidak mempunyai saudara jadinya ana sangat dekat dengan Sinta maupun ibunya.
"nak sudah selesai memotong wortel nya?"tanya ibu Sinta.
"sudah buk,masih di cuci sama Sinta"ucap ana."Sinta apa sudah selesai mencuci nya dek"ucap Sinta lagi.
"sudah kak"ucap Sinta lembut.ya ini yang menjadikan kedua orang tua dan Abang serta kakak ipar nya sangat menyayangi Sinta,karena iya selalu berbicara lemah lembut dan menurut kepada orang tua,dan selalu sopan.
kembali ke Sinta dan keluarganya,mereka pun selesai masak,mereka memasak sayur sop dan tempe goreng,hanya makanan sederhana tetapi mereka sangat menyukainya.dan mereka pun makan dengan khidmat.
"bidadari-bidadari bapak memang sangat pandai memasak"ucap sang bapak pada ketiga perempuan tersebut.dan mereka hanya tertawa dan mereka pun melanjutkan obrolan dengan canda tawa, walaupun mereka hidup sederhana mereka tetap harmonis.setelahnya mereka menuju kamar masing-masing untuk istirahat dan bangun subuh.
***
pagi hari pun tiba,vino terbangun dari tidur nyenyak nya karena tiba-tiba Andra menelpon
"halo tuan muda,apakah anda sudah bersiap-siap? kita akan mengunjungi desa xx untuk meninjau lokasi tuan"ucap Andra sopan di sebrang telepon sana.
"hem,jam 8 aku tiba di kantor"ucap vino dingin.dan ia langsung menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.setelah selesai ia pun langsung turun ke bawah.
"nak apa kamu tidak sarapa dulu"ucap sang momy bertanya,pasalnya vino tak menuju meja makan melainkan ke pintu utama.
"tidak,vino nanti sarapan di kantor saja,hari ini vino sangat sibuk"ucap vino pada sang momy
"baiklah kalau begitu, hati-hati di jalan nak,jangan lupa sarapan"ucap sang momy.
"aku berangkat mom"ucap vino sambil mencium tangan momy nya.
vino pun bergegas menuju kantor nya dan sesampainya di kantor vino langsung menuju ruangannya dan memanggil Andra.
"Andra siapkan aku sarapan, jam 9 kita berangkat meninjau lokasi"ucap vino dingin.setelah itu Andra pun menyiapkan sarapan untuk vino.setelah vino selesai sarapan,mereka pun langsung menuju ke desa xxx untuk meninjau lokasi.
"hemm tempat nya sangat strategis untuk membangun hotel, seperti nya di daerah ini belum ada hotel"ucap vino dalam hati.
"bagaimana tuan apakah tempat nya strategis?"tanya Andra.
"ya"ucap vino singkat dan dingin.setelah melihat-lihat lokasi,ia pun ingin jalan-jalan di sekitar desa untuk menikmati udara segar yang jauh dari kota.
"Andra,aku ingin berkeliling ke desa xxx"ucap vino dingin.
"baik tuan, kebetulan kepala desa di sini saya mengenal nya,dan sebaiknya anda berganti baju dengan baju santai tuan"ucap Andra mengusulkan vino agar berganti pakaian nya,karena untuk jalan-jalan di desa pakaiannya terlalu formal.akhirnya vino pun setuju.mereka pun jalan kaki menuju rumah kepala desa tersebut karena mobil yang mereka tumpangi tidak muat masuk ke dalam desa, karena jalan desa hanya bisa di lewati dengan sepeda motor.
akhirnya mereka pun sampai di rumah pak kades."permisi pak, apakah bapak masih mengenal saya?"ucap Andra.sambil menyalami tangan pak kades diikuti oleh vino.
"tentu saja,ayo nak masuk,ada keperluan apa kamu datang ke desa ini?"tanya pak kades.
"ini pak saya bersama bos saya ingin jalan-jalan ke sekitar sini, apakah bapak bisa mengantarkan kami?"ucap Andra sopan.
"bisa,ayo bapak antar kalian jalan-jalan"ucap pak kades.
mereka pun jalan-jalan ke sekitar sawah,dan tatapan vino tak sengaja melihat ke arah gadis cantik yang sedang menanam padi."cantik"ucap vino dalam hati...
saat vino menelusuri sawah tiba-tiba saja pandangan nya tak sengaja menuju pada gadis cantik yang sedang menanam padi si sawah,ya gadis itu adalah sinta gadis cantik yang pekerja keras.
"emm permisi pak,siapa gadis yang menanam padi di sana?" ucap vino bertanya pada pak kades.
"oh itu namanya Sinta tuan,dia kerja disini membantu bapak dan ibunya menanam padi tuan,dia adalah gadis yang pekerja keras"ucap pak kedes.
"menarik"ucap vino dalam hati sambil tersenyum tipis melihat Sinta.
serasa capek setelah berkeliling mereka pun istirahat di salah satu gubuk di dekat sawah,pak kades pun menelpon sang istri untuk menyuru putrinya membawakan makanan ke gubuk.
"tunggu sebentar ya nak andra,tuan vino sebentar lagi putri saya akan kesini membawa makanan untuk kita"ucap pak kades sopan.
tatapan mata vino tak henti-hentinya menatap Sinta dari kejauhan.setelah lima belas menit ina selaku anak pak kades pun datang.
"waah kasep pisan"ucap ina dalam hati.
"Ina"panggil pak kades."eh iya pak"ucap ina kaget.
"sini atu udah di tunggu-tunggu dari tadi makanan nya"ucap pak kades.
"maaf kan anak saya ya nak andra,tuan vino"ucap pak kades sopan.
"pak kenalin atu Ina sama akang itu"ucap ina berbisik pada pak kades.
"oh iya nak andra,tuan vino,kenalin ini teh anak saya namanya Ina"ucap pak kades mengenalkan Ina pada Andra dan vino.
"Ina"ucap ina sambil mengangkat tanganny dan Andra menyambut tangan ina."Andra"ucap Andra sopan.
sementara itu setelah berjabat tangan dengan andra,tangan ina menuju ke depan vino,tetapi vino sama sekali tak mau menjabat tangan ina ia hanya berucap dingin."vino"ucap vino singkat dan dingin.
"ih sombong sekali,bakalan aku bikin dia suka sama aku"ucap ina dalam hati.setelag itu mereka pun makan karena dirasa lapar.
"eh akang vino sini piring ny biar Ina ambilin"ucap ina menawarkan.
"tidak perlu"ucap vino singkat.setelah itu mereka pun makan dengan khidmat walaupun sesekali ina melirik-lirik vino.
saat sedang asik makan bapak Sinta pun menyapa pak kades.
"pak kades kedatangan tamu ya?"tanya arman
selaku bapak sinta
"ah iya pak Arman,sini gabung makan pak,masih banyak ini makanan nya"ucap pak kades menawarkan pak Arman
"tidak usah pak,saya ini mau langsung pulang soalnya menantu saya sudah memasak di rumah"ucap pak Arman sopan.
"yasudah kalau begitu"ucap pak kades.
"saya permisi ya pak kades,Ina,tuan"ucap pak Arman sopan.lalu diikuti Sinta.
setelah itu mereka pun pergi menuju rumah.sesampainya dirumah"assalamualaikum"ucap bapak,ibu,dan Sinta.
"wa'alaikum salam"ucap ana dan Aldi,ya Aldi memang tadi pulang lebih dulu karena pekerjaan ny cepat selesai.
"bapak,ibu dan Sinta bersih-bersih dulu setelah itu kita makan siang sama-sama"ucap ibu Sinta.
setelah itu bapak,ibu dan Sinta pun membersihkan tubuh mereka lalu setelah itu mereka makan siang bersama.
"buk,tadi yang di gubuk sama pak kades siapa?"tanya Aldi pada sang ibu setelah selesai makan.
"itu tamu nya pak kades Al"ucap sang ibu
"seperti nya orang kota ya buk"ucap Sinta
"iya, mereka kasep sekali,dan pakaiannya rapi,mereka sudah pasti anak kota"ucap bapak.
"neng tolong belik kan ibuk gula di warung"ucap ibuk menyuru Sinta
"iya buk"ucap Sinta lalu bergegas pergi ke warung tanpa menunda-nunda.
saat di jalan menuju warung tiba-tiba saja ada yang memanggil Sinta.
"SINTAAA"ucap lilis memanggil Sinta dengan suara cempreng nya
"ihh lilis,bikin kaget aja,bisa tidak gak usah teriak-teriak"ucap Sinta kesal.
"maaf ta"ucap lilis.
"kamu mau kemana ta?"tanya Lilis.
"mau ke warung buk warni beli gula,kamu sendiri mau kemana?"ucap Sinta menjawab pertanyaan sekaligus bertanya pada Lilis
"tadi sih mau kerumah kamu,tapi liat kamu mau ke warung aku ikutin kamu"ucap lilis.mereka pun berbincang-bincang sambil bercanda gurau hingga menuju warung,letak warung sebelah rumah pak kades.
kehidupan Lilis dan Sinta sebelas dua belas. mereka selalu bersama-sama sejak kecil hingga bekerja,ya walaupun bekerja hanya di ladang sawah milik orang kota.tapi mereka tak pernah mengeluh tentang pahit nya kehidupan.
kembali ke topik awal,tiba-tiba saja ada seseorang yang memanggil sinta.
"Sinta"panggil seseorang tersebut yang bernama Nando.
"ada apa nando?"tanya Sinta.
"tidak ada,aku hanya ingin menyapa mu saja"ucap Nando.
"EHEMM"ucap lilis kesal.
"hai Lilis"sapa nando pada Lilis
"Hay ndo kirain aku gak keliatan"ucap lilis kesal,bukan kesal karena cemburu tapi kesal karena tidak di sapa.
"aku tadi ingin menyapa mu,tapi kamu keduluan bersuara"ucap Nando santai.
"ta nanti malam kamu mau gak jalan sama aku?"tanya Nando pada Sinta.
"ada,aku nanti malam ingin jalan-jalan bersama lilis"ucap Sinta berbohong sambil menyenggol lengan Lilis.
"ah iya ndo nanti malam aku akan jalan-jalan bersama sinta"ucap lilis.
"yasudah,mungkin bisa lain kali"ucap nando lalu ia berlalu pergi.
Nando adalah pemuda yang berusaha mengejar-ngejar sinta tetapi Sinta sama sekali tak pernah peduli.ia bekerja sebagai karyawan kantor di kota dan kebetulan Minggu ini ia izin untuk pulang kampung,salah satu tujuannya adalah sinta.
setelah nando pergi Sinta dan Lilis pun melanjutkan perjalanan nya menuju warung,jarak dari rumah Sinta ke warung hanya 15 menit tetapi jika sambil mengobrol rasa ya sangat lama sampainya.
sesampainya di warung Sinta langsung membeli apa yang ingin ia beli.
"buk beli gula 1 Kilo"ucap Sinta pada pemilik warung tersebut.
"sebentar ya neng ibuk timbang dulu"ucap pemilik warung.
"eh ta liat deh dirumah pak kades kok ada pangeran nyasar"ucap lilis
"oh,itu teh tamunya pak kades Lis"ucap Sinta
"sepertinya orang kota ya?"ucap lilis bertanya pada Sinta.
"sepertinya sih iya"ucap Sinta
"neng ini teh gulanya"ucap pemilik warung.
"ah iya buk,ini uang nya,terima kasih ya buk"ucap Sinta sopan.
"sama-sama neng geulis"ucap pemilik warung.
saat menuju pulang melewati rumah pak kades."Sinta lilis habis dari mana?"ucap buk kades menyapa Sinta dan lilis.
"habis dari warung buk"ucap Sinta sopan.
"sini mampir dulu"ucap buk kades, mereka pun menuju rumah pak kades.
"Sinta lilis kenalkan ini teh tuan Andra dan tuan vino mereka teh yang punya sawah tempat kalian dan orang tua kalian bekerja"ucap buk kades.
"Sinta"ucap Sinta sambil tersenyum mengangkat tangan nya untuk berjabat tangan dengan vino.....
vino pun segera menjabat tangan Sinta.
"vino"ucap vino singkat sambil tersenyum tipis hanya Sinta saja yang bisa melihatnya.
"Sinta"ucap Sinta sambil mengangkat tangannya ke depan Andra.vino segera menyikut lengan Andra agar tak menerima uluran tangan Sinta,Andra yang paham hanya menyebutkan namanya sopan
"Andra nona"ucap Andra
kini giliran lilis yang mengangkat tangannya ke depan vino.dan vino hanya menyebutkan namanya dingin tanpa mau menjabat tangan Lilis sedangkan Andra mau menjabat tangan Lilis
"sombong sekali"batin Lilis dan Sandra.
"oh ya sinta tuan vino dan tuan Andra ingin bertemu dengan bapak kamu, karena bapak kamu yang bertanggung jawab atas sawah tersebut"ucap buk kades.
"baik buk kades,ayo tuan"ucap sinta mengajak vino dan Andra.
mereka pun mengikuti Lilis dan Sinta hingga sampai di rumah sederhana yang tak lain adalah rumah Sinta.
"ayo tuan mari masuk"ucap Sinta.
"assalamualaikum buk,pak,ada tamu yang ingin bertemu dengan bapak mereka duduk di teras pak"ucap Sinta pada keluarga nya.
"baiklah bapak keluar dulu,Sinta jangan lupa buat wejangan ya neng"ucap bapak Sinta.
Sinta pun segera ke dapur untuk membuat minuman dan camilan."ayo Lis bantuin aku"ucap Sinta mengajak lilis
"ayok ta"ucap lilis
"ta,aku teh sebel pisan,akang vino teh sombong ya"ucap lilis kesal.
"aku teh juga sebel,itu temennya si akang vino itu sombong,mentang mentang orang kota seenaknya"ucap Sinta juga ikut kesal.
"eh eh ada apa ini kok pada cemberut"ucap ana kakak ipar sinta
"itu teh,tamu nya bapak sombong pisan"ucap lilis.
"iya teh,jadi sebel kita"ucap Sinta.
"sudah-sudah cepat kerjain,tamu nya nanti kehausan"ucap ana sambil tersenyum.
mereka pun selesai mengerjakan apa yang mereka kerjakan,dan Meraka pun membawanya ke depan.
"silahkan di makan"ucap Sinta dan Lilis.
"Sinta,Lilis temani mereka bapak ingin ke kamar mandi dulu"ucap bapak Sinta.
"iya pak"ucap lilis dan Sinta.setelah itu bapak Sinta pun masuk ke dalam rumah.
"silahkan di nikmati tuan hidangannya"ucap Sinta sopan,mereka pun mulai menikmati hidangan tersebut.
"apa kalian masih sekolah?"tanya vino pada mereka tetapi tatapan matanya tertuju pada Sinta.
"kami baru lulus SMA 3 bulan yang lalu tuan"ucap sinta sopan.
"tidak kuliah?"tanya Andra.
"tidak tuan"ucap lilis.
"kenapa?"tanya vino.
"astaga orang ini selain sombong ternyata sangat bawel"ucap lilis dan Sinta dalam hati.
"kamu orang susah tuan,bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari saja kami sudah sangat bersyukur"ucap Sinta sopan,namun dalam hati nya sangat jengkel.
"oh"ucap vino dingin
"astaga benar-benar menyebalkan"ucap Sinta dalam hati.
"apa kamu memiliki pacar?"tanya vino pada Sinta.
"tidak tuan"ucap Sinta
"lalu,siapa lelaki yang mengobrol dengan mu tadi?"tanya vino.
"oh,itu teh nando tuan,dia teh sudah saya anggap seperti Abang saya sendiri "ucap Sinta menjelaskan pada vino.
"oh,jangan panggil saya tuan,saya bukan majikan kamu"ucap vino.
"tapi kan tuan memang majikan saya,kn saya beserta keluarga saya bekerja di ladang tuan"ucap Sinta polos.
"terserah,yang penting kamu jangan panggil saya tuan"ucap vino dingin
"jadi saya harus panggil apa,akang?"ucap Sinta
"jangan akang"ucap vino singkat.
"jadi apa?,masa panggilny mas sih, ada-ada saja"ucap Sinta sambil tertawa
"mas?,bagus saya suka"ucap vino tersenyum tipis sambil menatap Sinta.
"oh,oke,Lilis sekarang kita panggil tuan-tuan ini mas ya"ucap Sinta polos pada Lilis.
"iya"ucap lilis polos.
"kamu"tunjuk vino pada Lilis"tetap memanggil saya tuan,tapi kamu bisa memanggil Andra mas"ucap vino.
"dan kamu"tunjuk vino pada Sinta"kamu hanya boleh memanggil mas hanya pada saya tidak boleh pada yang lain"ucap vino.
"kamu memanggil dia namanya saja"ucap vino sambil menunjuk Andra.
"baik"ucap sinta
"waah seperti nya asik sekali mengobrol nya"ucap bapak Sinta yang baru datang.
"eh bapak"ucap Sinta segera berdiri menyuru bapaknya duduk.
"kalau begitu Sinta sama Lilis pergi dulu ya pak"ucap Sinta sopan
"kemana neng?"ucap sang bapak
"jalan-jalan sore pak mau makan bakso di gang sebelah"ucap lilis.
"ya sudah hati-hati ya neng, pulang'nya jangan sore-sore sekali"ucap bapak.
"ehem,saya dan asisten saya ikut"ucap vino dingin dan singkat.membuat mereka ber empat heran.
"tu..tuan yakin ingin ikut?"tanya Andra
"hemm"ucap vino berdehem.
"yasudah,Sinta Lilis ajak tuan vino dan tuan Andra ya neng"ucap bapak Sinta pada Lilis dan Sinta.
"iya pak, yasudah ayo berangkat,keburu sore nanti"ucap Sinta berjalan duluan.
mereka pun berjalan beriringan,Sinta beriringan dengan vino di belakang sedangkan Lilis beriringan dengan andra di depan.
"eh na,itu bukannya akang-akang kasep yang dirumah kamu tadi ya?,kok mereka bisa sama Sinta dan Lilis"ucap Rini selaku teman dekat Ina.
"kurang ajar sekali mereka,beraninya rebut akang vino ku"ucap ina geram.
"Rin,ayo kita ikuti mereka"ucap ina mengajak rini.
"ayo, berani-beraninya Lilis ngerebut akang Andra ku"ucap Rini ikut geram.
sesampainya di warung bakso Sinta pun memesan apa yang ingin mereka makan.mereka duduk berhadapan,Sinta di samping vino berhadapan dengan Lilis begitu pun sebaliknya.
"mang,bakso nya 4 porsi ya"ucap Sinta sopan.
"siap atu neng geulis"ucap penjual bakso.sambil menunggu bakso Sinta dan Lilis pun menyibukkan diri dengan bermain ponsel ya walaupun sudah butut yang penting bisa di pakai.
"ehem,saya boleh minta no WhatsApp kamu?"ucap Andra pada Lilis.
"eh boleh atu mas,08xxxxxxxxxx"ucap lilis memberi tahu kan nomor WhatsApp nya.
"Andra cepet banget gerak nya"ucap vino dalam hati.
"emm,Sinta saya boleh minta no kamu?"ucap vino.
"emm boleh mas, "ucap Sinta polos
"mana nomornya?"ucap vino tak sabaran
"08xxxxxxxxx"ucap Sinta.setelah itu
mereka pun berbincang-bincang hingga bakso yang mereka pesan sudah selesai
"ini neng,mas, silahkan di nikmati pesanannya"ucap penjual bakso.
mereka pun segera meracik bakso mereka,Sinta dan Lilis yang tipikal suka pedas mereka menggunakan banyak sekali sambal dan tidak menggunakan kecap karena di rasa kalau makan bakso tidak enak jika tidak pedas dan memakai kecap.
"jangan banyak-banyak sambalnya"ucap vino pada Sinta yang langsung mengambil sambel tersebut dan menjauhkannya dari Sinta.
"kalau gak pedes gak enak,emang situ laki-laki kok gak suka pedes"ucap Sinta kesal
setelah itu mereka pun menikmati bakso mereka dengan tenang hingga tiba tiba Ina dan Rini pun datang.
"eh ada akang vino sama akang Andra"ucap ina langsung duduk di samping vino dan Rini langsung duduk di samping andra....
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!