Namanya Alfareta Cassandra... Wanita berumur 21 tahun dengan paras yang cantik, body yang menggoda, dan pribadi yang menyenangkan...
Dia wanita yang selalu membawa sukacita dalam setiap kehadirannya... Dia selalu menebarkan senyum manisnya... Dia selalu membawa tawa di setiap langkahnya... Namun dibalik canda dan tawa yang terukir di bibir manisnya dia mempunyai sebuah kisah pilu yang hanya diketahui sedikit orang saja...
"Ibuk hayi ni gak cah keja ya.." kata seorang anak kecil dengan paras menggemaskan...
"Sayang... Kalo ibuk gak kerja yang beli susu Bian siapa..??" Tanya sang ibu balik kepada anaknya itu...
"Bian au ama ibuk" lirih anak kecil itu dengan nada manjanya... Membuat sang ibu memandangnya dengan sendu...
"Bian sayang, nanti kalo ibuk libur ibuk bakalan temenin Bian main seharian... Janji.." kata sang ibu memberi pengertian pada anak kecilnya...
"Janji" kata anak yang di panggil Bian itu dengan menggemaskan... Membuat sang ibu tersenyum simpul dan mengangguk...
Setelahnya sang ibu menitipkan anak manis itu pada sang nenek...
"Ibuk aku titip Bian ya.. maaf ngerepotin ibuk terus.." kata wanita itu dengan kepala tertunduk...
"Gapapa Reta.. ibu seneng kok ada Bian disini" kata sang nenek yang melihat cucunya sedang tertawa bermain bersama sang kakek...
"Aku berangkat kerja dulu ya buk.." wanita yang di panggil Reta oleh ibunya itu berpamitan dan melajukan motornya menuju tempat dimana ia bekerja...
Ya dia adalah Alfareta Cassandra... Atau yang lebih akrab dengan sapaan Reta... Dia merupakan seorang single mom yang bekerja disebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang kecantikan dan produk anak... Dia menjabat sebagai staf marketing dalam perusahaan tempatnya bekerja...
"Pagi mbak Reta" sapa sang resepsionis perusahaan tempatnya bekerja...
"Pagi juga Rossi" sapa balik Reta dengan senyumannya...
"Pagi mamah muda" sapa Nadia sahabat Reta sejak SMA itu...
"Ck.. pagi juga nona Nadia" sapa balik Reta dengan tertawa...
"Ta nanti malam Lo ikut acara dinner buat launching produk parfum kita kan..?" Tanya Nadia seraya berjalan bersama...
"Kayanya gak Nad... Gue mau balik cepet aja kalo bisa.. kasian Bian kalo gue pulang malem.."
"Yah Ta.. sekali aja gitu... Lo udah 1 tahun kerja disini... Dan selama 4x acara dinner launching produk Lo selalu Alfa" kata Nadia merajuk...
Reta tersenyum...
"Soalnya gue gak mau anak gue merasa kehilangan kasih sayang ibunya juga Nad" Nadia mengangguk mengerti...
"Ya udah ntar gue absenin deh..." Kata Nadia tersenyum... Reta mengangguk...
"Ya udah sana kerja dulu" kata Reta kemudian mereka berpisah di koridor kantornya...
Jadi Reta dan Nadia merupakan rekan kerja di perusahaan itu... Hanya saja mereka berbeda divisi... Jika Reta merupakan staf marketing, Nadia adalah staf accounting... Meskipun mereka berbeda divisi namun mereka adalah sahabat yang sangat dekat...
Bahkan dari sekian banyak teman kantor Reta hanya Nadia yang mengetahui jika Reta merupakan single mom... Sedangkan untuk yang lainnya mereka tidak pernah tau jika Reta sudah mempunyai seorang anak... Jika ada yang tau itu adalah atasan Reta pak Bima dan juga kepala HRD Bu Anya...
Bukannya Reta tak ingin menunjukkan sang anak... Hanya saja Reta tak ingin memberikan jawaban untuk setiap pertanyaan yang akan terlontar nantinya jika banyak orang yang tau Reta adalah seorang single mom...
Seperti biasanya Reta memulai pekerjaannya dengan teman sesama divisi nya... Dalam tim marketing Reta mempunyai peranan yang cukup penting... Dia merupakan sumber ide utama bagi timnya itu... Karena sering kali Reta mencetuskan ide brilian yang membuat pesatnya penjualan produk mereka...
"Selamat pagi semua..." Sapa pak Bima begitu semua orang dalam tim marketing berkumpul...
"Sebelumnya saya ucapkan terimakasih untuk kerja keras kalian semua... Akhirnya produk parfum terbaru milik kita sudah launching hari ini... Dan nanti malam bersamaan dengan dinner akan diumumkan berapa banyak produk tersebut terjual..." Semuanya bertepuk tangan senang mendengarkan kabar itu...
"Dan untuk Reta terimakasih untuk kerja keras kamu juga... Ide yang kamu cetuskan memberi banyak respon positif dari para customer kita sejak satu Minggu yang lalu... Banyak yang tidak sabar membeli produk kita yang launching hari ini.." Reta tersenyum dan mengangguk...
"Sama-sama pak.. itu semua juga berkat kerja tim kita" kata Reta menyanggah... Semua tertawa senang...
"Baiklah semuanya silakan mulai bekerja kembali... Dan untuk Reta saya tunggu kamu di ruangan saya.." kata pak Bima dan masuk ke ruang kerjanya...
Reta menyiapkan dokumen yang sudah di tunggu pak Bima kemudian beranjak masuk ke ruang kerjanya...
Tok tok tok
"Masuk" Reta membuka pintu ruang kerja pak Bima dan masuk kedalam...
"Pak ini dokumen perencanaan penjualan produk anak yang akan launching bulan depan..." Reta menaruh map berwarna biru diatas meja pak Bima...
Pak Bima mengangguk..
"Oke.. kamu bisa duduk dulu Reta.. ada hal penting yang akan saya sampaikan..."
Reta mengangguk dan duduk di depan pak Bima...
"Reta sebenernya saya tau jika malam ini pasti kamu akan Alfa lagi di acara dinner... Namun untuk malam ini saya mohon agar kamu bisa hadir.." kata pak Bima yang membuat wajah Reta bertanya...
"Maaf pak kalau boleh tau apa ada hal mendesak yang membuat saya harus ikut hadir..?? Karena biasanya saya selalu diijinkan Alfa.." tanya Reta meminta penjelasan pasti...
Pak Bima mengangguk..
"Iya Reta... Pak Direktur berkata pada saya jika dinner malam ini akan di hadiri oleh CEO perusahaan kita... Dan beliau ingin semua orang bisa hadir... Terlebih semua ide pemasaran kamulah yang banyak memberikan kontribusi... Dan saya ingin kamu mendapatkan apa yang sudah seharusnya kamu dapatkan..." Reta mengangguk dengan senyum sedikit masam...
Kemudian Reta mengubah ekspresi wajahnya dan tersenyum kearah pak Bima...
"Baik pak... Kalau begitu nanti saya akan hadir" kata Reta mantap... Pak Bima tersenyum senang mendengar jawaban Reta...
Reta keluar dari ruangan pak Bima dan menuju ke pantry...
'Halo ibuk.. Bu aku titip Bian ya malam ini... Soalnya aku harus Dateng ke acara kantor Bu...'
'Tumben Reta..?'
'Iya Bu.. sebenernya aku mau Alfa kaya biasanya.. tapi tadi atasan aku bilang kalau malam ini ada CEO perusahaan yang ikut Bu... Jadi aku harus hadir juga buat menghormati beliau...'
'Ya sudah gak apa-apa Reta.. Kamu nikmati aja waktu kamu sama temen-temen.. Biar ibuk jagain Bian malam ini..'
'Makasih banget ya buk... Aku gak tau gimana jadinya aku sama Bian kalau gak ada ibuk sama bapak yang selama ini bantuin kita'
'Reta kamu kan anak ibuk sama bapak... Bian juga cucu kita.. jadi kami pasti akan selalu terima kalian apapun keadaannya..'
'Maafin Reta ya buk udah kecewain bapak sama ibuk... Masih ngrepotin kalian juga'
'Udah Reta... Jangan bilang kaya gitu.. ya udah kamu fokus kerja aja.. nanti kalau Bian kangen ibuk teleponin kamu..'
'Iya Bu... Makasih banget ya buk.. Reta sayang banget sama kalian..'
Brugh
"Aduh maaf-maaf saya gak sengaja" kata Reta dengan kepala tertunduk dan mengambilkan dokumen pria di hadapannya...
Pria itu diam dan memandangi Reta...
"Maaf pak saya salah karena jalan sambil telepon.. sekali lagi saya mohon maaf" Reta membungkuk memohon maaf setelah menyerahkan map dokumen kepada pria itu...
Setelahnya Reta melanjutkan perjalanan dia untuk menuju pantry... Pria itu memandangi punggung Reta yang menjauh... Dan tersenyum sekilas...
"Dia anak yang baik" lirih pria itu sebelum melanjutkan langkahnya...
Siang harinya Reta pergi ke kantin perusahaan dengan Nadia seperti biasanya...
"Wih menu makan hari ini enak banget ya" kata Nadia setelah duduk di salah satu bangku kantin dengan Reta...
"Hmm..tapi gue gak nafsu makan.. kalo Lo mau ambil aja punya gue Nad.."
"Kenapa lagi sih Ta..?" Tanya Nadia yang melihat ekspresi sedih di wajah Reta...
"Gue kangen sama Bian.. gue belakangan ini jarang banget ada waktu buat dia... Bahkan kadang weekend gue juga lembur.." Reta terlihat lesu dan tak bernafsu melihat makanan di hadapannya...
"Ta Lo lakuin semua ini demi masa depan Bian... Lo kudu kuat Ta.. kalo keuangan kalian nanti udah stabil Lo bisa ambil libur buat Quality time sama Bian.." Reta mengangguk...
"Iya Nad... Gue kudu kuat... Gue bukan cuma ibuk buat Bian.. gue juga bapak buat Bian.. dan gue harus bisa.." kata Reta dengan penuh tekad...
"Ya udah makan dulu kalo gitu" kata Nadia tersenyum... Reta menggeleng dan malah berdiri dari duduknya...
"Loh mau kemana..??" Bingung Nadia...
"Gue mau nyelesein kerjaan gue dulu... Biar weekend ini bisa ajakin Bian piknik... Lo makan aja deh punya gue...duluan yaa..bye" Reta melambai kearah Nadia dan berjalan kembali ke arah kantornya...
Nadia hanya geleng-geleng tak mengerti dengan sahabatnya itu... Tapi dia juga mengerti posisi Reta memanglah sangat berat... Terlebih untuk wanita seusianya dia sudah jauh lebih dewasa...
"Semoga kelak Lo bisa dapet suami dan ayah yang baik buat Bian Ta.." lirih Nadia dengan tersenyum...
"Hah..asyek nih makan 2 porsi" Nadia tersenyum lalu memakan makanan di hadapannya... Tanpa ada yang menyadari sedari tadi ada seorang pria yang tersenyum mendengar percakapan mereka...
Sore harinya semua karyawan menuju ke sebuah restoran yang sudah di booking oleh sang CEO untuk acara dinner launching produk mereka hari ini...
Sang direktur membuka acara dengan ucapan syukur dan terimakasih kepada Tuhan juga kepada seluruh karyawan yang sudah bekerja keras... Terutama untuk tim marketing yang sudah merencanakan penjualan produk dengan sedemikian rupa...
Setelah itu tak lama seorang pemuda dengan setelah jas hitam masuk diantara mereka dan mengenalkan dirinya sebagai pak Niel... CEO perusahaan mereka yang mulai saat itu juga akan bekerjasama secara langsung dengan karyawan nya...
Semua mata takjub padanya... Bukan hanya karena ketampanannya namun juga karena di usianya yang masih muda itu dia sudah menjadi seorang CEO yang membuat beberapa karyawatinya menjadi tergila-gila...
Namun diantara semua mata yang memandang Niel... Dia tampak memandangi sebuah kursi yang kosong diantara tim marketingnya...
Setelah memperkenalkan diri mereka lalu melanjutkan acara makan malam...
"Pak Bima apakah ada salah satu bawahan bapak yang tidak bisa hadir.?" Tanya Niel disela-sela makan malam meja para Kabag...
"Oh soal itu saya minta maaf pak.. sebenernya tadi dia sudah ikut namun sebelum bapak datang dia minta ijin pulang duluan karena ada hal mendesak mengenai keluarganya pak.." jelas pak Bima dengan rasa tidak enak hati...
Ya tadi sebelum Niel memasuki restoran Reta sudah lebih dulu ijin karena ibunya menelepon jika Bian tiba-tiba demam... Dan seketika itu juga Reta memohon agar dapat pulang... Meskipun seharusnya dia malam ini bertemu dengan Niel karena pak Bima ingin menunjukkan performa Reta yang bagus...
Niel mengangguk..
"Besok akan saya suruh dia menghadap bapak" kata pak Bima..
"Tidak perlu pak.. saya mengerti" jawab Niel dan melanjutkan makan malamnya...
Acara malam itu berlangsung cukup meriah... Berbeda dengan Reta yang saat ini sedang sangat panik menunggui Bian di rumah sakit...
"Dok anak saya baik-baik saja kan..?" Tanya Reta dengan wajah khawatirnya... Pasalnya ini pertama kalinya Bian demam dengan badan kemerahan...
"Ibuk tenang dulu ya Bu... Anak ibu hanya mengalami alergi... Apa anak ibu punya riwayat alergi makanan atau lainnya..?" Tanya sang dokter pada Reta yang dijawab dengan gelengan...
"Mungkin saja itu keturunan dari ayah atau ibunya.." kata dokter menerangkan... Reta mulai mengingat sesuatu...
Kemudian Reta menatap sang ibu yang ada disana juga..
"Buk apa hari ini Bian makan makanan yang gak biasanya..?" Tanya Reta ragu-ragu... Dia hanya takut jika membuat sang ibu merasa bersalah...
"Tadi sore Bian makan bubur Tim yang dikasih tetangga sebelah Ta.. kalau gak salah Bu Isma bilang bubur timnya pakai udang.. Karena protein udang bagus buat anak-anak kata dia.. makanya dia kasih itu buat Bian.." jelas sang ibu yang membuat dokter mengangguk...
"Bu bisa jadi anak ibu alergi terhadap udang ataupun seafood... Mungkin ini merupakan alergi keturunan sehingga jika sebelumnya tidak pernah memakan makanan yang menjadi pantangan maka alerginya hanya akan timbul setelah makan makanan itu.." jelas sang dokter lagi yang membuat Reta mengangguk kali ini...
Bian di ijinkan pulang dan diberikan salep juga obat alergi jika besok pagi keadaannya belum kunjung membaik...
Reta menatap sendu ke sang anak...
"Ternyata kamu juga alergi kaya dia nak" tanpa terasa sebulir air mata nampak pada sudut mata Reta...
"Ibu harap kamu gak ada kemiripan sama dia... Tapi kenapa kamu malah mirip banget sama dia" lirih Reta sambil mengelus kepala anaknya perlahan...
Keesokan paginya setelah kondisi Bian membaik Reta kembali bekerja... Walaupun hari ini dia sedikit terlambat karena menunggui Bian hingga kondisinya membaik...
"Tumben baru Dateng" tanya Rian teman sedivisi Reta yang sebenarnya sudah sejak lama menyimpan perasaan pada Reta... Namun tak pernah di tanggapi serius oleh Reta...
"Gapapa" jawab Reta sambil tersenyum lalu duduk di kursi kerjanya dan kembali berfokus pada dokumen perencanaan selanjutnya...
Siang harinya disaat semua orang sedang ke kantin untuk makan siang Reta memilih tetap tinggal di kantornya... Dia ingin bisa libur akhir pekan ini agar bisa mengajak sang anak liburan...
"Aduh... mata gue lengket banget sih... Bikin kopi dulu deh" keluh Reta lalu menuju pantry untuk membuat secangkir kopi... Hampir semalaman dia tidak tidur karena mengkhawatirkan kondisi Bian.. Hingga kini dia merasa sedikit mengantuk...
Usai membuat kopi Reta kembali ke ruangan kerjanya... Namun dia sedikit terkejut saat menemukan sesuatu diatas meja kerjanya dengan sebuah note...
Di note itu bertuliskan 'jangan suka lewatin jam makan siang.. gak baik..'
Disebelah note itu terdapat sekotak susu dengan rasa coklat juga sebungkus roti kesukaan Reta...
"Siapa ya yang naruh..?" Bingung Reta saat mendapati susu, roti beserta note diatas mejanya... Namun tidak ada seorangpun disana...
Tapi Reta tersenyum sembari berkata
"Siapapun Lo yang udah ngasih ini... Makasih banyak" kemudian Reta memakan roti itu lalu melanjutkan pekerjaannya... Di depan ruangan marketing ada seseorang yang berdiri dan tersenyum... Kemudian dia pergi dari sana begitu jam makan siang sudah usai...
Hari ini Reta pulang sore tidak malam seperti biasanya... Dia juga sudah menyelesaikan semua pekerjaan dan mengosongkan waktunya akhir Minggu ini...
Reta melajukan motornya kembali kerumah sang ibu untuk menjemput anak laki-laki nya yang menggemaskan...
"Assalamualaikum Bu... Bapak.. Bian..."
"Acumayam.." jawab sebuah suara menggemaskan sembari menyambut sang ibu dengan pelukan kecil...
"Waallaikumsallam... Tumben kamu udah pulang nak..?" Tanya sang ibu...
Reta masuk kedalam rumah dan duduk...
"Iya Bu... Soalnya semua kerjaan udah selesai Bu.. weekend ini aku juga off Bu.. mau ngajakin Bian jalan-jalan..." Jelas Reta sambil tersenyum dan bercanda kecil dengan sang anak..
"Oh ya udah kalo gitu kalian mau nginep sini aja..?? Atau pulang..??"
"Kita mau pulang aja Bu ke apartemen... Biar besok bisa langsung ajakin Bian jalan-jalan Bu.."
Setelah itu Reta juga anaknya kembali ke apartemen mereka... Meskipun apartemen itu sederhana namun Bian juga Reta sangat senang tinggal disana... Karena hanya disana mereka bisa saling bercanda dan tertawa lepas... Semenjak Bian lahir 2 tahun yang lalu Reta memilih tinggal sendiri di apartemen miliknya... Dia berkata tidak ingin orang tuanya di gunjingkan terus menerus oleh tetangganya yang julid...
Pagi harinya Reta bangun pagi untuk membersihkan diri juga membersihkan apartemennya... Sambil menunggu Bian bangun dia juga sudah menyiapkan masakan untuk sarapan Bian...
Setelah Bian terbangun Reta segera memandikan Bian lalu menyuapi makan... Setelahnya Reta mengajak Bian untuk jalan-jalan ke taman dekat apartemen Reta...
"Bian seneng gak sayang..?" Tanya Reta saat mereka sudah sampai di taman...
"Eneng buk" kata Bian dengan polosnya... Bian tertawa dan berjalan kesana kemari... Berlarian dengan bahagia... Reta juga ikut tersenyum dan tertawa bahagia melihat tawa sang buah hatinya...
Brugh
"Aduh..atu jatuh buk" kata Bian dengan lugunya saat terjatuh setelah menabrak seseorang...
"Bian gapapa..?" Tanya Reta dan Bian menggeleng...
"Maaf kan anak saya ya pak... Dia gak sengaja.." kata Reta meminta maaf pada sosok laki-laki yang tak sengaja di tabrak Bian..
Laki-laki itu tersenyum...
"Gapapa... Saya yang salah juga kok" katanya dengan ramah...
"Bian minta maaf sama om nya yaa" kata Reta dan sang anak pun menunduk...
"Maap" kata Bian dengan sedikit takut...
Laki-laki itu menunduk dan berjongkok didepan Bian...
"Iya gapapa kok dek.. nama kamu siapa..?"
Bian menatap sang ibu dan Reta tersenyum...
"Bian om" kata Bian dengan takut-takut...
"Wah namanya bagus yaa.. jangan takut dek.. om gak galak kok.. Bian mau permen.?" Tanya laki-laki itu lalu menunjukkan sebuah permen lollipop yang membuat Bian langsung tersenyum senang...
Bian mengangguk dengan senang... Laki-laki itu menyerahkan permen yang langsung diterima Bian dengan senang hati...
"Duh pak maaf ya.." kata Reta tidak enak hati...
"Bian bilang makasih sama om nya.." Bian mengangguk...
"Maacih" kata Bian lalu meminta sang ibu membukakan bungkus permen tersebut...
"Maaf ya pak saya jadi gak enak..." Kata Reta menatap laki-laki itu... Laki-laki itu tersenyum dengan ramah...
"Gapapa saya suka anak kecil kok... Oh ya kamu kesini hanya berdua.?" Tanya laki-laki itu...
Setelahnya Reta tersenyum kecut...
Reta mengangguk...
"Iya...saya single parent" kata Reta tanpa ragu... Membuat laki-laki itu tertegun namun setelahnya tersenyum...
"Gapapa... Menurut saya kamu adalah wanita yang hebat..." Kata laki-laki itu dengan tulus... Reta menatap tak percaya pada laki-laki di hadapannya...
Selama ini semua orang selalu menganggap Reta buruk saat mereka tau Reta adalah single parent... Dan baru kali ini ada seseorang yang memujinya padahal dia belum tau apalagi kenal dengan Reta...
"Terimakasih" kata Reta tulus... Laki-laki itu mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan...
"Perkenalkan nama saya...."
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!