NovelToon NovelToon

Takdir Yang Mengubah Segalanya

1. pertengkaran...!!!!

.at mansion keluarga tuan Roberts Arjaya dan nyonya Elisabeth Arjaya.

sebelum berangkat kerja tuan Roberts sarapan bersama istri dan anaknya. di sela sarapan Clara tak sengaja mengusulkan keinginannya untuk berlibur ke Bali hingga membuat kedua orang tuanya pun kaget di buatnya.

" mom, dad, semester depan kan liburan sekolah gimana kalau kita ke Bali aja liburan kan disana pemandangannya bagus dan indah apa lagi di pantainya ".

" jangan mom, dad, di Bali kan bosan mending kita Jepang aja kan disana tempatnya bagus apa lagi bunga sakuranya sangat cantik".

" enak aja loh, pokoknya kita ke Bali titik!!! ".

" ngak!!, harus ke Jepang".

" Bali ...!!!!".

" Jepang... !!!!".

" Bali titik....!!!! ".

" Jepang titik...!!! ".

" udah stoooppp...!!!! kalian ini malah berantam, lihat tuh sih Kiran ,adek kalian dari tadi daddy perhatikan diam aja sedangkan kalian berdua malah berdebat ngak jelas " penuh dengan emosi.

" dasar cewek munafik, mentang_ mentang anak kesayang seenaknya di puji- puji" gumam dalam hati dengan penuh kebencian.

" awas aja loh cewek manja gara- gara loh, gue dan Clara malah di bentak sama daddy" berbicara dalam hati dan memandang sinis kearah Kiran.

" Kiran..!!! ".

" ia mom, ada apa".

" sayang, kamu ngak ada usul gitu jalan kemana pas liburan sekolah nanti".

" kalau menurut Kiran sih kita ke taman aja mom, dad, disana kan kita bisa piknik dan menghirup udara segar".

" oh, no.....!!!! gue ngak setuju!!! ".

" gue juga, enak aja loh bilang ketaman kalau loh mau ke taman silahkan loh pergi sendiri ngak usah ajak- ajak kami pergi sama loh dasar munafik!!! ".

" pokoknya Clara dan Celin ngak akan setuju dengan usulan anak bodoh itu!!! ".

" Clara, Celin...!!!! ".

" kenapa daddy malah teriak- teriak kayak gitu memang kenyataan dia tuh anak bodoh yg hanya menyusahkan kita".

tuan Roberts yg hilang kendali langsung menampar putri sulungnya itu hingga membuatnya tanpa sadar melukai hati putrinya sendiri. sarapan pagi yg biasanya harmonis kini menjadi terburuk dengan ulah Clara yg membuat tuan Roberts murka.

" Clara, maafin Daddy nak, daddy ngak bermaksud menampar kamu" .

" puas loh anak sialan udah membuat daddy menampar gue" penuh emosi di wajahnya.

" Celin ngak menyangka daddy setega itu menampar Clara segitu pentingnya kah anak menyusahkan ini di hati daddy dan mommy hingga kalian selalu menyayanginya ".

" Celin, apa yg kamu bicarakan nak? ".

" apa slama ini mommy sama daddy sayang sama kami berdua ngak kan hanya di hati kalian Kiran dan Kiran terus kalian ngak pernah mengerti dengan apa yg Celin dan Clara rasakan karna kalian hanya memprioritaskan Kiran saja".

" maksud kamu apa bicara kayak gitu sama daddy dan mommy Celin, apa kamu ngak bisa di ajarkan bicara sopan di sekolahmu".

" hahaha, daddy ternyata lucu juga ya, terus daddy ngomong apa tadi bicara sopan memangnya daddy sama mommy sudah bertindak adil sama kita ngak kan jadi jangan mengajarkan kata sopan sama kita kalau daddy sama mommy saja ngak bertindak adil sama kita" meluapkan emosi yg selalu dipendam.

" Celin, stop..!!!, kamu jangan bicara seperti itu lagi".

"memangnya kenapa mom, Celin kan bicara yg sesuai fakta,lagian anak mommy sama daddy kan cuma sih anak sialan itu".

" cukup mom, dad, jangan salahkan kak Celin sama kak Clara ini semua salah Kiran, maafin Kiran kak, Kiran ngak bermaksud membuat kak Clara di tampar sama Daddy dan maafin Kiran juga kalau slama ini Kiran selalu bikin kak Clara sama kak Celin ngak nyaman sama kehadiran Kiran bahkan Kiran ngak bermaksud merebut kasih sayang daddy sama mommy dari kalian, maafin Kiran hiks.. hiks.... hiks... ".

" allah!!! ngak usah loh bersandiwara dasar sialan!!loh puaskan melihat gue dan Clara berantam sama daddy dan juga mommy ".

" udahlah Cel, buat apa loh ungkap in semuanya lagian mommy sama daddy ngak akan pernah tahu apa yg kita rasakan lebih baik kita berangkat sekarang nanti kita bisa telat".

" ok, ayo Ra, " meninggalkan meja makan lalu menyusul saudaranya keluar.

sedangkan di meja makan Nyonya Elisabeth sangat sedih dengan perkataan kedua putrinya. dimana kedua putrinya sangat terluka dengan perbedaan kasih sayangnya. hingga membuat kedua putrinya menambah kebencian kepadanya.

" hiks.. hiks... hiks....!!! mommy ngak menyang kalau slama ini kita menyakiti hati putri kita sendiri dad".

" mommy jangan merasa bersalah seperti itu slama ini kan kita ngak pernah membedakan kasih sayang kita pada mereka bertiga, mereka berdua lah yg merasa kalau kita ngak menyayangi mereka ".

" maafin Kiran ya mom, dad, ini semua salah Kiran andai Kiran tidak punya usul ke taman mungkin ngak akan ada kejadian seperti ini. Kiran telah membuat kak Clara sama kak Celin bertengkar sama mommy dan daddy, skali lagi maafin Kiran ya mom, dad" menunduk bersalah.

" ngak sayang ini semua bukan salah kamu jadi kamu jangan merasa bersalah ya sebaiknya kamu berangkat sana gih Sekolah nanti kamu telat masuk kelas" .

" ia mom, dad, kalau gitu Kiran berangkat dulu ya".

" ia sayang".

" dah mom, dad".

" Hati-hati di jalan".

" ia dad, mom" mencium tangan mommy dan daddynya lalu keluar.

" oh ya mom, daddy berangkat dulu ya ke kantor soal kejadian tadi jangan masukkan ke dalam hati".

" ia dad, mommy mengerti kok, yaudah sana katanya mau berangkat kok masih di sini".

" jadi ceritanya mengusir nih" menggoda sang istri.

" ya seperti itu" tersenyum.

" yayaya, kalau gitu daddy pergi aja kan udah di usir" Pura-pura merajuk.

" hahaha" tertawa mengejek.

" yaudah, daddy berangkat dulu, byyy mom".

" byyy dad".

2. kecelakaan...!!!!!

hari berganti bulan di mana semua siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian semester kenaikan kelas. begitupun di alami oleh Kiran yg setiap hari belajar dengan giat demi membahagiakan kedua orang tuanya. namun berbeda halnya dengan Clara dan saudara kembarnya. setiap hari Clara dan Celin hanya menghabiskan waktunya dengan bermain hingga membuat kedua orang tuanya marah.

" Clara, Celin, bukannya belajar malah asik main HP lihat tuh sih Kiran adek kalian setiap hari belajar sedangkan kalian daddy lihat cuma pegang HP setiap hari apa kalian ngak takut nilai kalian jelek hah!!! ".

" buat apa daddy perduli dengan kami bukannya anak daddy sama mommy kan sih anak sialan itu lagian daddy ngak usah samain Clara, Celin dengan anak kutu buku itu".

" kalau daddy cuma datang kesini hanya menasehati kita mending daddy temani tuh sih kutu buku anak kebanggaan daddy sama mommy " kesal.

" Clara, Celin..!!!!! " marah.

" kenapa mom, apa salah ya dengan perkataan Celin ngak kan jadi stop mommy sama daddy bandingkan kita dengan sih kutu buku itu karna kita berbeda dengan sih kutu buku itu".

" Clara, Celin, yg sopan ya kalau bicara sama orang tua mau jadi apa kalian hah!!! "emosi.

" ayo Celin, kita pergi aja yuk gue bosan di sini ".

" ok, ayo" berlalu meninggalkan tuan Roberts dan nyonya Elisa dengan perasaan sedih.

" Clara, Celin.....!!!!!! "

" sudahlah dad, biarkan saja mereka pergi ".

" anak itu setiap hari pembangkang terus selalu bikin emosi dan darah tinggi".

" apa slama ini kita kurang memberikan kasih sayang pada mereka dad" perasaan kacau.

" ngak mom, kita selalu memberikan kasih sayang yg sama antara Kiran, Clara dan Celin, entah kenapa sikap mereka ngak pernah menganggap Kiran sebagai adiknya sendiri ".

berbeda dengan Kiran tanpa sengaja mendengar semua pembicaraan kedua orang tuanya dengan saudaranya. hingga membuat hatinya sakit dan merasa bersalah pada mereka.

" mom, dad, kak Clara dan Kak Celin maafin aku, aku ngak bermaksud membuat kalian berantam . aku hanya bikin kak Clara dan kak Celin menderita. maafin aku kak" ucap dalam hati dengan perasaan sedih.

keesokan harinya di sekolah SMA MERDEKA, semua siswa sibuk mengerjakan ujian semester kenaikan kelas. berbeda dengan Kiran yg sangat antusias mengerjakan ujian itu dengan baik.

" ok, Anak-anak waktunya sisa 5 menit lagi ibu harap kalian mengerjakan dengan teliti dan baik".

" ia bu".

waktu terus berputar, bel sekolah menandakan akan berakhirnya pelajaran. semua siswa tergesa-gesa mengerjakan soal ujian ada yg mengerjakan asal- asalan dan ada juga yg mengumpulkan lembar jawaban yg masih kosong.

" ok, sekarang semuanya kumpul lembar jawaban kalian ke meja ibu".

" baik bu".

setelah selesai mengumpulkan lembar ujian mereka pun keluar dari kelas untuk pulang.

" Kiran..!!!".

" eee, Luna ada apa".

" huft, soal tadi bikin kepala gue pusing tahu Ran, apa lagi tadi matematika terutama rumusnya yg bikin kepala gue pusing tujuh keliling " .

" yaelah, Lun, soal tadi ngak susah kok kamu aja sih yg ngak belajar ".

" sekate- Kate loh ngomong Ran, gue aja setiap malam belajar tapi kenapa ya pelajaran yg gue pelajari kok susah masuk dalam otak gue".

" itu namanya otak kamu kecil makanya susah masuk pelajaran ".

" ngawur loh kalau bicara mana ada otak gue kecil bambang" memukul lengan Kiran.

" aw, sakit Lun!! "

" hehehe, pik me" ceng es ang.

" dasar teman ngak ada akhlak " kesal.

" hehehe, sorry Ran".

" hmm".

" oh ya Ran, btw besok kan pembagian nilai lembar jawaban gue ngak yakin nih dapat nilai bagus".

" positif thinking aja Lun, aku yakin kok pasti kamu dapat nilai bagus".

" loh sih gampang bangat bicara kayak gitu lagian yg dapat nilai bagus kan loh ".

" aku ngak yakin aja Lun, apa aku masih dapat nilai bagus atau tidak kan kamu tahu sendiri di kelas banyak bangat saingan aku terutama sih Devan. tahun lalu kan dia juara 1 ".

" ia juga sih, kan loh juga juara 2 bambang ngak kayak gue cuma juara 5 itupun masuk sepuluh besar".

" ia sih Oh ya, aku duluan ya Lun, udah ada daddy aku disana menjemputku".

" ok, deh, bay Kiran!!!".

" bayyyy, juga Luna".

akupun berpisah dengan sahabat aku itu. di parkiran gerbang aku segera berlari kearah mobil daddy.

" assalamualaikum dad".

" Walaikumsalam sayang ".

" eee, ada mommy juga jemput Kiran".

" ia sayang, mommy kamu ini kebelet bangat ikut daddy menjemput kamu ".

" hehehe, ia sayang kan mommy mau jemput kamu sayang kesekolah ".

" makasih ya mom, Kiran senang bangat".

" oh ya Kiran, Clara sama Celin kemana kok cuma kamu aja yg keluar dari sekolah".

" mungkin kak Clara sama kak Celin udah pulang mom, dad".

" ya padahalkan mommy rencananya mengajak kakak kamu ke taman bersama kita" kecewa.

" kita mau ke taman mom, dad".

" ia sayang ".

" horeeee, akhirnya kita ke taman" penuh kebahagiaan di muka Kiran.

" yaudah yuk masuk sayang kita ke taman ".

" ok mom, dad".

aku pun langsung masuk ke dalam mobil. sepanjang perjalanan aku senang bisa ke taman lagi bersama mommy dan daddy meskipun kak Clara dan juga kak Celin ngak ikut bersama kami.

" oh ya, sayang gimana tadi saat mengerjakan ujiannya lancar? ".

" lancar mom, ya meskipun agak susah sih sedikit".

" kok mukanya cemberut gitu sih anak daddy yg cantik ini".

" Kiran kayaknya ngak bisa deh dapat nilai bagus mom, dad".

" gpp kok sayang mau kamu dapat nilai bagus atau tidak kan ngak masalah buat daddy sama mommy yg penting kamu udah berusaha keras belajarnya ".

" ia mom , dad , makasih ya mom, sama dad ngertiin Kiran".

" ia sayang".

" sekarang kita sudah sampai deh di taman ".

" horeee, akhirnya kita sampai juga".

" oh ya, mom, kita parkir mobil disini aja ya soalnya di seberang sana kan dilarang parkir".

" ia dad, gpp kok, ayo sayang kita turun".

"ia mom"turun dari dalam mobil.

" yaudah ayo kita kesana".

" Kiran sayang jangan lari..!!! "

namun teriakan nyonya Elisa sama skali ngak di dengar oleh Kiran. dari arah belakang tiba- tiba-tiba mobil melaju dengan sangat kencang hingga membuat Kiran ngak menyadarinya. nyonya Elisa dan tuan Roberts yg melihatnya langsung berlari kearah Kiran berada. namun naasnya nyonya Elisa dan tuan Roberts langsung mendorong tubuh Kiran hingga terhempas ke pinggir jalan. sehingga membuat nyonya Elisa dan tuan Roberts tertabrak mobil dan terlempar jauh kearah mobil itu. Kiran yg menyaksikan kecelakaan itu langsung berlari menghampiri kedua orang tuanya dalam kondisi tubuh yg dialiri darah yg cukup banyak.

" hikss.... hiks.... mommy, daddy bangun jangan tinggalin Kiran" menangis .

" Ki.......ki..... Ran" .

" ia mom, ini Kiran".

" sayang ka..... ka.... mu jaga diri baik - baik ya mommy sama daddy ngak bisa lagi menjagamu ".

" mommy jangan bicara seperti itu ".

" sayang, daddy minta maaf ya kalau slama ini daddy buat salah sama kamu".

" ngak dad, Kiran mohon daddy sama mommy jangan bicara kayak gitu".

" Kiran, mommy sama daddy titip kakak kamu ya sayang".

" ngak mom, Kiran mohon jangan seperti ini kita sama-sama jaga kakak dad".

" mommy dan daddy sayang sama kamu dan kakak kamu" .

" Kiran juga sayang sama mommy dan daddy".

tak lama kemudian nyonya Elisa dan tuan Roberts menghembuskan nafas terakhirnya. para warga datang menghampiri kecelakaan itu.

" mommy.... daddy... bangun" menangis histeris.

para warga pun langsung memeriksa keadaan kedua orang tua Kiran.

" kamu yang sabar ya nak, orang tua kamu udah ngak ada".

" ngak mungkin pasti bapak membohongi Kiran kan? " menangis tanpa henti.

" ngak nak, orang tua kamu memang sudah ngak ada kamu yg sabar dan iklas kan lah kepergian orang tua kamu".

" e.... ngak.... mommy..... daddy.... jangan tinggalin Kiran, hiks... hiks.. kalau mommy sama daddy pergi Kiran sama siapa hiks... hiks..... Kiran masih butuh mommy sama daddy, Kiran mohon bangunlah, Kiran janji akan jadi anak yg baik sama mommy dan daddy. kak Clara sama kak Celin dan juga Kiran masih membutuhkan kalian hiks.... hiks..... ".

" sabar ya nak".

" ayo pak kita bawah dua jenasah ini ke rumah sakit biar di bersihkan dan di mandikan ".

" ia pak, ayo semua kita angkat jenasah ini ke mobil".

" Kiran ikut pak".

" ayo nak".

mereka pun lalu membawa jenasah kedua orang tua Kiran ke rumah sakit. sepanjang jalan Kiran hanya menangis dan merutuki kebodohan yg dia lakukan sehingga membuat kedua orang tuanya tiada namun nasi sudah jadi bubur ngak bisa di ubah kembali.

" hiks... hiks... andai aja aku ngak berlari kearah mobil itu mungkin mommy sama daddy masih ada. ini semua salahku aku yg sudah bikin mommy dan daddy meninggal. kenapa bukan aku yg tertabrak mobil kenapa harus mommy sama daddy. hiks.... hiks.... ucap dalam hati.

3. kemurkaan Clara dan Celin...!!!.

setelah beberapa menit pun mobil ambulans yg membawa kedua orang tua kiran tiba di Rumah Sakit Medika. Dokter dan suster langsung menghampiri mobil jenazah itu. jenazah kedua orang tua kiran lalu di turunkan dari atas mobil dan mereka langsung membawa jenazah itu ke ruang jenasah dimana kedua orang tua Kiran harus di mandikan dan di suntikan. Sedangkan Kiran hanya menunggu di ruang jenazah sambil menangis dengan tangisan pilu.Bu' Saras selaku tetangga nyonya Isabella, sangat sedih mendengar kepergian orang yg slama ini dianggap seperti adeknya sendiri.

" kenapa kamu malah secepat ini pergi Bella, kamu sudah berjanji kalau kita akan bersama membesarkan anak kita sampai anak kita mendapatkan jodoh masing-masing tapi kenapa kamu malah meninggalkan aku adikku" berlinang air mata terpancar dari wajah bu' Saras. sedangkan di tempat lain di mall Clara dan Celin sibuk berbelanja. keasikan mereka tertunda ketika suara telpon mengagetkan Clara. hingga Clara langsung mengambil hpnya itu dari dalam tasnya lalu mengangkatnya.

" ia, halo, ada apa ya bu' Saras menelpon saya"ucap Clara dari seberang telpon. ya, bu' Saras yg telah menelpon Clara untuk mengabarkan kalau kedua orang tuanya telah pergi.

" ha.... ha... lo, nak" dengan ucapan terbata- bata dan tangisan yg pilu.

" bu' Saras, kenapa kok ngomongnya terbata- bata gitu apa lagi sambil nangis lagi, bu' Saras gpp kan? " kekhawatiran terpancar dari wajah Clara meskipun Clara dan Celin memiliki sikap keras kepala dan susah diatur namun disisi lain masih tersimpan kebaikan dari keduanya.

" halo, bu' Saras ini Celin, bu' Saras ada apa kenapa bu' Saras menangis jangan bikin kami khawatir bu".

" maafkan ibu, nak, kalau ibu mau menyampaikan kalau orang tua kalian hiks... hiks. . hiks.. kalau orang tua ka..... lian" terbata- bata.

" mommy sama daddy kenapa bu' jawab bu!!! jangan diam saja!!! " dengan kemarahan di wajahnya.

" bu' Saras jawab!!!mommy sama daddy saya kenapa!!! " penuh kegeraman di wajah keduanya.

" orang tua kalian sudah pergi nak, hiks... hiks... hiks.. ".

" apa.....!!!! n.... gak mungkin!! pasti bu' Saras bohongan kan? jawab bu!!!!! " penuh ke emosian. belanjaan yg mereka bawah ke kasir langsung di jatuhkan hingga berhamburan di lantai. para pengunjung mall yg melihat tingkah mereka sangat kaget dengan penampilan kedua gadis remaja itu. keadaan Clara dan Celin menjadi pusat perhatian para pengunjung mall tak banyak dari mereka ada yg menyindir dan ada pula yg merasa iba dengan kondisi mereka berdua. Namun keduanya tak memperdulikan omongan setiap para pengunjung itu. sekarang kita beralih ke kisah bu' Saras dengan Clara dan Celin.

" bu' Saras jangan ngaco ya kalau bicara" emosi yg meluap- luap.

" maafkan ibu nak, semua yg ibu katakan itu benar kalau kalian ngak percaya kalian boleh datang ke rumah sakit Medika . sekarang ibu sama adek kalian masih menunggu orang tua kalian di ruang jenazah " .

" ia bu' kalau gitu kami sekarang kesana" merekapun bergegas berlari kearah parkiran tanpa menghiraukan tatapan tajam dari para pengunjung mall. selama perjalanan yg cukup macet membuat Clara dan Celin menjadi kesal.

" woyyy, loh bisa ngak mundur in mobil loh yg jelek itu gue maw lewat!!! " teriakan Clara membuat para kendaraan sangat geram dengan tingkah kesombongan dari Clara.

" Ra, udah ya loh jangan emosi" menenangkan saudara kembarnya itu.

" ngak bisa Cel, kita harus cepat ke rumah sakit ".

" ya gue tahu Ra, tapikan loh tahu kita ngak akan bisa secepat ini ke rumah sakit, loh lihat kan situasi yg macet kayak gini".

" akh....!!! sialan...!!! " memukul stir mobil. sedangkan Celin yg melihat kemarahan saudaranya itu hanya menggeleng- gelengkan kepalanya. setelah 30 menit kemacetan yg menguras tenaga akhirnya selesai. mereka pun melajukan mobilnya kerumah sakit Medika. sesampainya mereka di rumah sakit Medika, mereka pun langsung memarkirkan mobilnya di parkiran kendaraan yg lain. setelah urusan parkiran mereka pun langsung berlari kedalam rumah sakit. lalu mereka langsung menghampiri resepsionis.

" Sus, ruang jenazahnya dimana ya" ucapnya dengan terburu-buru.

" maaf, kalau boleh tahu mbak ini mau bertemu dengan siapa? " jawab suster itu dengan sopan.

" cepat jawab Sus!!!! ngak usah berbelit- belit" emosi di wajah Clara.

" Ra, loh bisa ngak sih kalau bicara yg sopan, maafkan saudara saya ya Sus" .

" eee, ia mbak, saya juga minta maaf".

" kami ini anak dari orang yg kecelakaan yg barusan tadi masuk kesini Sus".

" oh ya mbak, kalian keluarga dari pasien kecelakaan itu".

" ia Sus, kita adalah anaknya dan orang tua kami di ruang jenazah mana".

" ruang jenazahnya ada di lorong 5 ,mbak lurus aja trus belok di situ ada petunjuk nomor 5 ".

" ok, Sus, makasih banyak Sus, kalau gitu kami permisi dulu".

" Sama-sama mbak".mereka pun langsung menuju kearah petunjuk dari suster tadi. sesampainya di ruang jenazah, mereka langsung menghampiri bu' Saras yg masih tetap menangis.

" bu' Saras" menghampiri dengan perasaan tak bersahabat.

" bu, kenapa mommy sama daddy bisa kecelakan, gimana kronologinya bu".

bu' Saras pun menceritakan dari awal kronologi kecelakaan yg menimpa keluarga nyonya isabella dan suaminya sampai akhir. sedangkan Clara dan Celin terkejut mendengar cerita dari bu' Saras langsung emosi.

" brengsek....!!!! kurang ajar..!!! berani- beraninya anak sialan itu bikin mommy sama daddy meninggal, gue ngak terima dengan semua ini yg harus meninggal itu anak pembawa sial itu!!!"kemarahan Clara tak bisa di bendung kala ia melihat Kiran yg berada di samping salah satu para warga yg telah membawa orang tuanya langsung melabrak Kiran dengan muka emosi yg meluap- luap.

" dasar sialan!!! mati aja loh brengsek!! menarik rambut Kiran hingga membuat Kiran kesakitan. bu' Saras yg melihatnya langsung menarik tangan Clara dari rambut Kiran.

" Clara, hentikan nak, jangan seperti ini" berusaha menarik tangan Clara namun nihil tarikan Clara sangat kuat hingga membuat Kiran terus meracau karna kesakitan.

"ka.... k hen... tikan kepala aku sakit kak" terus menangis dan meminta Clara untuk melepaskan tarikan tangannya dari rambutnya.

" hahaha, ngak semudah itu fer gu so, mati aja loh sialan!! loh ngak pantas hidup!!! " tanpa belas kasih Clara terus melontarkan setiap kata- kata menyakitkan dari mulutnya. sedangkan sebagian warga yg mengantar kerumah sakit tak bisa berbicara apa pun lagi dengan keganasan Clara membuat para warga sangat takut dan mereka juga sangat ibah dengan apa yg dialami sama Kiran.

" ma.. afkan aku kak, a... ku ngak bermaksud bikin mommy sama daddy kecelakaan, hiks.. hiks.. hiks.. " menangis tanpa henti.

" loh pikir dengan kata maaf membuat mommy sama daddy hidup kembali hah!!! " emosi yg meluap- luap.

perkataan Clara membuat Kiran terdiam. Celin yg melihat Clara dengan emosi langsung menenangkannya.

" Ra, udah ya tahan emosi loh, ingat kita ini masih dirumah sakit lagi berduka jadi gue mohon loh jangan bikin ribut disini ".

" ngak Cel, gue ngak akan beri ampun sama pembunuh kayak dia!!!".

" Ra, udahlah kasian mommy sama daddy di dalam".

" awas loh pembunuh!!! kalau bukan karna Celin hari ini loh udah menyusul mommy sama daddy !!!"dengan tatapan yg mematikan. para warga, suster, dokter dan pengunjung rumah sakit terdiam dan gemetar mendengarkan perkataan Clara pada Kiran.

" kasian ya sama sih neng itu, segitu benci saudaranya pada dia sampai-sampai saudaranya menginginkan dia pergi menyusul kedua orang tuanya "ucap salah satu pengunjung rumah sakit pada temannya.

" ia ya jeng, lagian itukan sudah takdir kedua orang tuanya ".

" anak itu ngak sepenuhnya salah ini sudah takdir dari Tuhan sedangkan kita manusia kan hanya menunggu takdir kita".

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!