NovelToon NovelToon

Pemuas Sang Dosen Muda

Bab 1

Tiara duduk di kursi paling depan seperti biasanya, bersama dengan Alya sahabat satu satunya Tiara.

" Tiara kamu tau gaa ada dosen baru, katanya ganteng" ucap Alya baru saja tiba di kelas

" Aku ga perduli Alya, aku hanya ingin fokus kuliah itu saja " jawab Tiara yang dingin

" Tapi kita sebentar lagi kan mau lulus, ga apa apa lah sesekali "

" Tetap saja aku malas, aku ga suka harus berhubungan dengan orang. Aku hanya ingin cepet lulus, aku mau buktiin ke saudara aku "

" Iyah Iyah aku akan selalu dukung kamu yah "

" Makasih yah Al "

Mata kuliah hari ini dimulai, semua mahasiswi sudah duduk di kursi mereka masing masing.

" Permisi " ucap dosen masuk kedalam ruangan

" Waaahh ini dosen yang dimaksud kan " terdengar beberapa siswi yang heboh dengan kedatangan dosen tersebut.

" Selamat Pagi, perkenalkan nama saya Praditya Kusuma panggil saja Adit. Disini saya akan menggantikan Pak Joko " ucap Dosen itu memperkenalkan dirinya

Disaat semua siswi heboh oleh dosen barunya itu, hanya Tiara yang bersikap biasa saja.

Selama mata kuliah berlangsung Tiara mendengarkan materi itu sangat fokus, berbeda dengan yang lainnya yang masih saja membahas sang dosen.

" Biasa aja gausah terlalu heboh " gumam Tiara pelan

Dosen itu sesekali menatap Tiara, tatapan yang penuh arti seperti seseorang yang ingin memiliki.

Namun karena Tiara tak perduli, ia pun mengabaikannya.

" Oke sekian kuliah kita hari ini, saya permisi oiya untuk Tiara temui saya diruangan, saya tidak suka ada yang berbicara di mata kuliah saya" Sang dosen pamit keluar dari kelas

" Hah aku..? Aku ngomong apa..? " Tiara bingung karena ia hanya bergumam pelan

" Udah Ti Dateng aja, daripada panjang urusannya " ucap Ayu dari belakang

" Cih kenapa sih itu dosen kayaknya sensi banget sama aku "

Tiara pun bangkit dari kursinya dan pergi keruangan dosen tersebut.

" Ahh sabar sabar sabar " Tiara mengelus dadanya sebelum masuk kedalam ruangan

Tok..Tok..Tok..

" Permisi Pak " ucap Tiara sambil mendorong pintu ruangan Adit

" Duduk " ucap Adit dengan dingin

Tiara duduk di kursi yang berbatasan dengan meja, ia masih bingung kenapa ia dipanggil kesini

Adit bangkit dari kursinya melangkah kearah pintu, ia mengunci pintu tersebut dan menyembunyikan kuncinya.

" Kenapa..? Selama perjalanan sepertinya kamu tidak suka dengan saya " ucap Adit

" Engga ko Pak, saya ga berfikir seperti itu " bantah Tiara

" Apa segitu membosankan materi yang saya ajarkan tadi..? "

" Engga ko Pak " Tiara menggeleng kepalanya

Adit duduk dimeja kerja yang membuat ia sangat dekat dengan Tiara.

" Jadi kekasih saya " ucap Adit tiba tiba

" Maksud bapa..?' Tiara bingung dengan Adit yang tiba tiba mengatakan itu

" Kamu ga paham dengan kalimat saya..? Saya meminta kamu menjadi kekasih saya "

" Maaf pak ga bisa, saya ga tertarik buat menjalin hubungan Pak "

" Kenapa..? Banyak wanita yang ingin menjadi kekasihku, tapi kenapa kamu menolak saya..? "

" Tapi saya bukan wanita yang bapa maksud, jadi jangan harap saya akan mengiyakan permintaan bapa " Tiara menaikkan suaranya

" Hahaha " Adit tertawa

" Kenapa bapa tertawa apa yang lucu..? "

" Penawaran itu akan selalu ada, jadi jika kamu tiba tiba berubah pikiran hubungi saya " Adit memegang dagu Tiara

Plaakk.!!

Tiara melayangkan tamparan di pipi kanan Adit, bukannya marah justru Adit tersenyum sambil memegang pipinya yang panas.

" Bapa tau yang bapa lakukan itu kurang ajar, dan satu yang perlu bapa ingat baik baik saya tidak akan pernah berubah pikiran sampai kapanpun "

" Kalau sampai kamu berubah pikiran..? Kamu harus ikut apa yang saya katakan dan saya inginkan..!! "

" Terserah saya ga perduli, saya ingin keluar jika tidak ada urusan penting disini " Tiara bangun dari kursinya namun dengan cepat Adit memeluk Tiara

" Lepasin saya Pak lepasin " Tiara mencoba melepaskan pelukan Adit

Adit menghirup dalam dalam aroma Tiara, ahh wangi itu membuat Adit menjadi terlena

Adit mencium tengkuk Tiara, ia sangat menyukai aroma tubuh Tiara.

" Pak jangan kurang ajar yah pak " bentak Tiara

" Sssttt diem sayang " ucap Adit

Merasa memiliki kelonggaran dibagian belakang, ia memukul milik Adit dengan sikutnya.

" Arrgghh " Adit meringis kesakitan

Tiara langsung mengambil kunci dari kantong celana Adit, setelah mendapatkan ia langsung keluar dengan cepat.

" Awas kamu Tiara, saya tidak akan melepaskan kamu " gumam Adit kesal

Adit mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi seseorang.

" Cari tau wanita itu, saya akan kirimkan fotonya " gumam Adit kesam

***

Setelah kuliah selesai Tiara seperti biasanya akan melakukan part time disebuah cefe, hal itu ia lakukan untuk bertahan hidup di Jakarta dan juga biaya kuliahnya.

" Kenapa sih Ti, bengong aja " ucap Amel rekan kerja Tiara

" Aku lagi kesel Mel, ada dosen baru di kampus "

" Loh ko ada dosen baru kesel sih "

" Ya kesel aja pokoknya "

Tiara tak mungkin menceritakan tentang kekesalan dirinya terhadap Adit.

" Ti tolong layani meja sana yah " ucap Jose

" Oo oke "

Tiara segera menghampiri meja yang Jose maksud.

" Permisi selamat malam ada yang bisa saya bantu " ucap Tiara dengan ramah

Pembeli itu mulai menyebutkan pesanannya, dan Tiara mencatat baik baik tanpa ada kesalahan.

" Baik mohon ditunggu "

Tiara segera kembali ke belakang untuk memproses pesanan tersebut.

" Malam ini ramai banget yah padahal bukan weekend" ucap Amel

" Iyaah, aku juga mulai cape nih "

" Yaudah nanti biar aku yang antar pesanan kamu deh, kamu istirahat dulu aja "

" Engga usah Mel, kamu juga pasti cape aku ga apa apa ko "

Setelah makanan siap Tiara langsung mengantarkan pesanan tersebut kemeja tadi, namun saat ia hampir sampai ia merasa ada sebuah kaki yang sengaja ingin membuat Tiara jatuh

Praanggg...

Pesanan yang Tiara bawa jatuh bahkan mengenai pakaian pembeli lain, dengan segera Tiara bangun dan membersihkan..

" Maaf saya tidak sengaja maafkan saya " Tiara membungkukkan tubuhnya

" Kamu ini ga becus ya kerjanya, lihat ini baju saya kotor " ucap Laki laki itu dengan emosi

" Saya minta maaf " Tiara menahan tangisnya

Supervisor cafe tersebut keluar dan ikut meminta maaf, setelah selesai Tiara dipanggil masuk oleh sang supervisor.

" Kamu kenapa bisa seceroboh itu sih " tanya Gama

" Tadi saya ngerasa ada yang nyelengkat kaki saya sengaja Pak " Tiara menundukkan kepalanya.

" Untuk gantinya kami akan mengambil dari gaji kamu, dengan berat hati gaji kamu tidak akan turun bulan ini. Dan untuk satu Minggu ini, saya meliburkan kamu "

" Tapi pak apa gabisa setengah dulu pak, atau di cicil setiap bulan pak "

" Tiara ini saja masih kurang, saya kasih kamu keringanan tapi kamu masih tidak terimakasih. Masih untung kamu tidak saya pecat "

Tiara terdiam namun ia tak bisa melakukan hal lain, ia pun terpaksa mengiyakan ucapan supervisor tersebut.

" Kamu lebih baik pulang, istirahat" ucap Gama

" Baik pak, saya permisi "

Tiara keluar dari ruangannya menuju ruang ganti, setelah selesai berganti pakaian ia langsung meninggalkan cafe tempat nya bekerja..

" Duh gimana gue bayar kuliah bulan ini kalau gajadi gue ga ada " gumam Tiara sendiri

" Kenapa hari ini gue sial banget sih " Tiara ingin sekali berteriak sekencang kencangnya

Tiara melangkahkan kakinya pulang kerumah dengan malas, ia bingung harus cari uang darimana lagi untuk membayar kos kosannya dan kuliah nya.

" Ya tuhaaan kenapasihh "

Karena merasa lelah Tiara memutuskan untuk tidur saja

Bab 2

Pagi ini Tiara berangkat ke kampus dengan rasa malas, mengingat hal kemarin membuat dirinya malas ke kampus apalagi jika berpapasan dengan dosen tersebut.

" Aaahh kesel banget kenapa sih harus ada orang itu di dunia ini " gumam Tiara sambil berjalan

" Tiara.. " sebuah tangan menepuk pelan bahu Tiara

" Ehh Andi " sapa Tiara saat ia menoleh

" Kenapa bengong aja, semalam aku ke cafe kamu tapi kamu ga ada disana "

" Iyah aku izin "

" Kenapa sepertinya kamu lagi banyak pikiran "

" Ahh engga ko "

" Kalau ada masalah cerita aja sama aku, apa kamu udah ga anggap aku sahabat kamu..?"

" Iyaah nanti aku akan cerita ko, yaudah aku ke kelas dulu yah soalya buru buru "

" Iyah "

Dengan cepat Tiara pun sedikit berlari, bukan ia tak ingin berbicara dengan Ani cuma ia tak ingin orang lain mengetahui masalahnya.

Saat Tiara hendak berlari tanpa sadar ia melihat Adit yang keluar dari ruangannya, dengan cepat ia memutar balik namun usahanya gagal karena Adit lebih dulu menarik tangannya.

" Lepasin saya " ucap Tiara

" Jangan pernah katakan kepada siapapun tentang kemarin, dan satu lagi penawaran itu masih berlaku sampai kapanpun " setelah mengatakan itu Adit melepaskan genggamannya dan berjalan meninggalkan Tiara

Tiara memutar bola matanya karena malas, ia sangat malas mendengar ucapan yang tak penting dari mulut Adit.

Tiara kambali melanjutkan kakinya menuju kelasnya, disana sudah ada Alya yang sampai lebih dulu

" Kenapa sih kamu Ti..?' tanya Alya

" Ga apa apa ko Al, cuma cape aja " jawab Tiara asal

" Hmm perasaan semenjak dari ruangan Pak Adit kamu jadi ga ada semangat "

" Ya kan kemarin aku bilang, aku dikasih tugas banyak banget sama Pak Adit "

Tiara berbohong soal tugas, karena ia tak mungkin menceritakan yang sebenarnya ke Alya

" Selamat Pagi " ucap suara dari arah depan pintu

Dengan segera semua murid duduk di kursinya, dan lagi lagi terdengar suara yang histeris walaupun sangat palan namun Tiara mendengarnya.

" Ko nih dosen lagi sih Al " bisik Tiara

" Katanya sih dia juga dosen sementara gantiin pak Surya " jawab Alya

Pagi ini Adit kembali mengajar dikelas Tiara, namun seperti tak ada apapun yang terjadi Adit maupun Tiara sama sama bersikap biasa saja

Berbeda dengan sebelumnya yang beberapa kali Adit mencuri pandang kepada Tiara, kali ini Adit tak melakukan hal itu.

Hingga sampai pelajaran selesai semuanya berjalan dengan baik baik saja.

" Akhirnya selesai juga pelajaran tuh dosen " gumam Tiara dengan bahagia

" Dia gantiin siapa lagi ya kira kira " ucap Alya sambil menopang dagunya dengan tangan dimeja

" Gantiin pocong di kuburan " ketus Tiara

" Eehh jangan gitu dong Tiara, nanti kita gabisa liat lagi " timpal ziah yang duduk disebelah Tiara

" Orang psikopat kayak dia ko bisa sih kalian suka, aneh " Tiara bangun dari tempat duduknya dan mengambil tas miliknya

Karena hari ini hanya ada satu mata kuliah, Tiara pun memilih untuk pulang.

" Hmm kayaknya aku ke bagian keuangan dulu deh buat tau berapa tagihan bulan ini " gumam Tiara

Setelah mendapatkan rincian biayanya, Tiara duduk di kursi koridor menatap lembaran tagihan tersebut.

" Bulan kemarin udah ga bayar karena buat ngirim ke Aini , kalau bulan ini ga bayar pasti makin banyak sedangkan bulan depan udah UAS pasti harus lunas " gumam Tiara sendiri

Kedua orangtua Tiara sudah meninggal dunia, sang Ayah meninggal saat Tiara masuk SMK dan Ibunya menyusul sang Ayah saat Tiara lulus SMK.

" Saya bisa bantu kalau kamu mau " ucap Laki laki yang berdiri dihadapan Tiara

Laki laki itu mengambil kertas dari tangan Tiara dan tersenyum sinis.

" Saya bahkan bisa melunasi biaya kuliah kamu hingga wisuda nanti " ucapnya kembali

" Kembalikan saya tidak butuh bantuan dari bapa " ucap Tiara menarik kertas itu dari Adit

" Cih masih saja sombong, yasudah kalau begitu " Adit pun berjalan meninggalkan Tiara

Tiara memasukan kertas itu kedalam tasnya, dan ia segera pergi meninggalkan kampus.

***

Adit duduk di kursinya sambil memainkan pulpen ditangannya, ia menatap foto Tiara yang sengaja ia cetak foto itu ia ambil dari sosial media milik Tiara

" Sampai kapan kamu akan menolak saya, semakin kamu menolak saya makan saya akan melakukan apapun agar kamu menjadi milik saya " gumam Adit sambil menatap foto Tiara

Adit memang dikenal sebagai laki laki yang suka bergonta ganti perempuan, semua perempuan yang ia temui tak pernah ada yang menolak dirinya.

Tapi mengapa kali ini berbeda, justru Tiara menolak dirinya bahkan sampai menampar wajahnya.

" Tiara.. Tiara... Lama lama bisa gila saya membayangkan kamu " gumam Adit

***

Tiara sudah sampai di kontrakannya, ia melihat sebuah surat yang terselip di sela bawah pintu.

" Amplop coklat dari siapa yah " gumam Tiara mengambil surat itu

Tiara memperhatikan amplop tersebut, ia pun langsung membuka pintu rumahnya untuk melihat apa isi amplop tersebut.

Dengan segera Tiara membukanya, dengan tangan yang gemetar Tiara melihat isi Amplop itu.

" Engga ga mungkin ga mungkin kan Aini kayak gini " gumam Tiara sambil menutup mulutnya

Didalam foto tersebut terdapat beberapa foto Aini bersama teman temannya yang pergi ke club', dan juga beberapa foto Aini yang tengah bermesraan dengan laki laki lain.

Aini terkenal sangat tertutup oleh Tiara, namun Tiara selalu memberikan kepercayaan kepada Aini.

" Tapi kenapa bisa dia ngelakuin kayak gini, kenapa..?" Tiara melemparkan amplop tersebut

Dengan segera Tiara menghubungi Aini, namun beberapa kali Tiara menghubungi tak ada jawaban dari sana.

" Aaargghh kenapa semua masalah datang secara bersamaan " Tiara pun tak dapat menahan tangisannya

Disini Ia tak punya siapapun untuk bercerita, namun ia juga tak mungkin bercerita kepada oranglain tentang apa yang ia alami.

Tangisan Tiara terhenti saat terdengar beberapa ketukan dari luar, ia langsung menghapus air matanya dan pergi untuk membuka pintu.

" Bu Lila " ucap Tiara saat pintu terbuka

" Anu Ti.. Maaf banget jadi gini, Ibu lagi ada keperluan mendesak jadi kalau bisa Ibu ingin meminta uang kontrakan bulan ini sama bulan depan " ucap Bu Lila menjelaskan kedatangannya

" Tapi Bu ini kan baru tanggal 15 Bu " ucap Tiara

" Iyah Tapi gimana yah namanya lagi butuh, ya kalau kamu ga bisa sih sudah ada yang ingin tempatin kontrakan kamu "

" jangan Bu, yaudah mungkin besok ya Bu saya kasih uangnya "

" Yaudah besok malam ibu tunggu yah "

Setelah Ibu kontrakannya pergi dengan cepat Tiara kembali menutup pintu.

" Uang aku aja sisa 500, sedangkan kontrakan yang diminta 1 juta haduh gimana ini aku juga ga mungkin kan pergi dari sini gimanapun disini paling murah dibandingkan yang lain " gumam Tiara

Mau tidak mau Tiara menghubungi seseorang di ponselnya, ia sudah tidak tau lagi harus mendapatkan uang darimana.

****

Adit yang masih asik menatap foto Tiara dikejutkan oleh suara ponselnya, dengan segera ia mengangkatnya.

Adit tersenyum puas, rencananya berhasil dengan sempurna.

Bab 3

Nabila tau mungkin ini salah, namun ia tak punya pilihan lain.

" Udah lama nunggunya yah..?" ucap Laki laki disebrang kursi Tiara

" Ehh emm engga ko " Jawab Tiara gugup

" Heii kenapa..? Ko kamu gugup banget, ada apa katakan " ucap Andi sambil menengkan

Disaat pikirannya sudah kacau dan tak tau harus meminta tolong kepada siapa, Tiara hanya ingat Andi ia pun mengajak Andi untuk bertemu.

" Ti kenapa ko malah diem, tadi katanya ada yang mau di obrolin" ucap Andi mengejutkan lamunan Tiara

" Jadi gini ndi, kalau boleh emm " Tiara ragu untuk berbicara hal itu

" Kalau boleh apa..? " tanya Andi yang penasaran

" hmm aku...ehh Engga jadi deh ndi "

" Apa ngomong aja Ti, kenapa coba kamu kayak sama siapa aja "

" Ga apa apa ko "

" Ti, selagi aku bisa bantu aku akan bantu kamu ko serius " Andi memegang tangan Tiara

" Apa kamu lagi ada masalah besar..? "

" Hmm aku mau—" saat Tiara hendak menjawab terdengar panggilan masuk dari ponsel milik Tiara

" Bentar yah Ndi adik aku telpon " ucap Tiara

" Iyah ga apa apa angkat aja dulu " ucap Andi

Tiara : Hallo, Iyah kenpa Ni..?

Aini : huuu...hiks hiks

Tiara : Kamu kenapa, cerita sama Kaka yah

Aini : Kak aku mau minta maaf sama kaka

Tiara : Minta maaf..? Minta maaf kenapa..?

Aini : Jadi kemarin yang Kaka berikan aku pakai untuk pergi dengan teman teman aku, dan sekarang aku haru membayar uang sekolah kak kalau ga bayar besok aku akan di keluarkan kak

Tiara : Kenapa bisa Ni, memang berapa bulan kamu tak membayarkan..?

Aini : 4 bulan kak, hiks hiks jadi semuanya 2 juga kan

Tiara : Yaudah kamu tenang dulu yah sekarang, biar kak yang mikir haal itu

Aini : Makasih Yah Kak

Dengan segera panggilan berakhir, pikiran Tiara semakin kacau.

" Kenapa..? Ada apa sama adik kamu ..? " tanya Andi khawatir

" Engga apa apa ko ndi, biasa hehe "

Tiara tak mungkin meminjam uang sebanyak itu kepada Andi, ia pun mengurungkan niatnya untuk meminjam kepada Andi.

" Ndi, maaf kayaknya aku harus pulang ga masalah kan..?" ucap Tiara

" Aku antar yah " ucap Andi yang khawatir

" Engga apa apa ko Ndi, makasih yah sebelumnya maaf aku ganggu waktu kamu "

Setelah itu Tiara pergi meninggalkan Andi, ia pun segera pulang menuju rumahnya.

***

Esok hari Tiara pergi ke kampusnya dengan benar benar malas, pikirannya benar benar kacau ia tak bisa memikirkan hal lain.

Tiara kembali melihat Adit, namun kali ini Adit bersikap biasa saja bahkan tak menoleh sedikit pun kearah Tiara.

" Apa aku ambil tawaran dari Pak Adit, tapi ga engga engga engga pasti ada cara lain " gumam Tiara

Tiara masuk kedalam kelasnya dan ia melihat Alya yang sedang memainkan ponselnya.

" Sibuk banget sih " ucap Tiara mengejutkan Alya

" Ehh Ti kaget, ini kamu belum liat grup yah "

" Belum ada apa emangnya..?"

" Jadi katanya ada kenaikan uang pangkal, dan berlaku bulan ini "

" Lo ko bisa sih..? Kenapa ga ada edaran atau apapun..? "

" Ya engga tau "

Tiara semakin lemas mendengar berita itu, mau tidak mau sepertinya ia mempertimbangkan tawaran Adit

Selesai kuliah Tiara berencana menemui Adit, setelah didepan pintu ruangan Adit Tiara mengatur nafasnya dan bersiap mengetuk pintu ruangan.

" Mau apa kamu kesini " ucap suara mengejutkan Tiara

" Ehh emm " Tiara gugup saat melihat Adit yang berdiri dibelakangnya

" Masuk " ucap Adit dengan datar

Tiara mengikuti langkah Adit dari belakang, setelah sampai diruangan Adit menyuruh Tiara untuk duduk.

" Kenapa..? Ada perlu apa kamu kesini " ucap Adit sambil menyilangkan kakinya

" Hmm jadi gini mm " Tiara ragu untuk mengatakan hal itu

" Katakan cepat, saya haru pergi " ucap Adit dengan ketus

" Saya ambil tawaran yang bapa berikan " ucap Tiara dengan pelan

" Yakin..? Kenapa tiba tiba kamu mau ambil tawaran saya..?' Adit tersenyum senang mendengar jawaban dari Tiara

" Saya..saya lagi butuh uang Pak tapi kalau boleh saya—" ucapannya terhenti karena Adit

" Saya akan berikan kamu uang 50 juta, gimana cukup..? Atau kurang..? "

Tiara terkejut dengan nominal uang yang Adit sebutkan.

" Uang itu hanya untuk awal saja, kamu tidak perlu khawatir semua biaya kuliah kamu dan apapun yang kamu butuhkan saya akan penuhi. Tapi saya ingin kamu mengikuti apa yang saya pinta"

Tiara diam sejenak untuk mempertimbangkan tawaran Adit , dan dengan berat hati Tiara menjawabnya.

" Baik saya setuju pak " jawab Tiara dengan rasa sesal

Adit mengeluarkan sebuah kartu dari dalam dompetnya, dan memberikan kartu itu kepada Tiara.

" Pinnya ulangtahun kamu, disana ada 50 juta. " ucap Adit

Tiara dengan ragu ragu mengambil kartu tersebut, entahlah apakah keputusannya telat untuk sekarang.

" Namun untuk pemanasan saya ingin kamu ikut dengan saya "

" i..ikut kemana pak..? " tanya Tiara yang takut

" Nanti kamu juga tau "

Adit dan Tiara segera keluar dari ruangan, karena Tiara tak ingin ada yang tau mengenai kedekatannya dengan Adit ia meminta untuk menjaga jarak.

Tiara menunggu Adit di halte yang cukup jauh dari kampus, dan tak lama menunggu sebuah mobil berhenti tepat di hadapannya.

" Masuk " ucap Adit dari dalam mobil

Tiara pun langsung masuk kedalam mobil, ia tak berani menatap kearah Adit.

" Bapa mau ngapain " ucap Tiara saat Adit mendekat kearah dirinya

" Saya hanya ingin memasangkan seatbelt " jawab Adit yang memang ingin memasangkan seatbelt milik Tiara

" Oo "

Sepanjang jalan tak ada percakapan dari keduanya, dan Tiara terus menatap kearah jendela.

" Apa yang ingin dia lakukan, apa rencana dia " kata kata itu terus menerus muncul di pikiran Tiara

Hingga akhirnya mereka sampai di sebuah rumah yang cukup besar, setelah memarkirkan mobilnya Adit mengajak Tiara untuk masuk.

" Ki..kita ngapain kesini Pak " tanya Tiara gugup

" Tenang saja kamu ga perlu khawatir " jawab Adit

" Kamu duduk dulu disini, saya akan membuatkan kamu minuman " ucap Adit

" Saya ga haus pak, katakan apa yang bapa inginkan "

Adit yang sebelumnya ingin pergi kedapur, kembali berbalik dan mengajak Tiara duduk disofa.

" Kenapa.. Kenapa. Buru buru sih "

" Pak.. Bapak bisa ga duduknya agak jauh dari saya "

Tiara merasa risih melihat Adit yang duduk sangat dekat dengan dirinya, namun bukannya menjauh Adit justru mengangkat Tiara dan mendudukkannya dipangkuan dirinya.

" Pak Saya akan teriak kalau bapa macem macem " Ancam Tiara

" Silahkan sayang silahkan teriak sepuasnya, tak ada yang mendengar " ucap Adit

Adit menciumi leher Tiara, wangi itu wangi yang Adit suka.

" Pak.. jangan seperti ini pak " Tiara mencoba menjauhkan dirinya

" Bukannya kamu sendiri yang menyanggupi tadi, kenapa sekarang kamu menolak..?"

Tiara teringat ucapan Adit tadi, dan benar ia sudah menyanggupi syarat dari Adit.

Adit menggendong tubuh Tiara ala brides style, ia membawanya kedalam kamar milik Adit.

Setelah di dalam kamar Adit menurunkan dengan pelan Tiara dikasur miliknya yang cukup besar.

" Mulai detik ini, kamu resmi menjadi kekasih saya " ucap Adit yang tepat diwajah Tiara

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!