NovelToon NovelToon

Apa Salahku

Datang kepernikahan

Di pesawat Jet pribadi keluarga Musthofa, El dan istrinya duduk berdampingan, begitu juga dengan Al dan istri yang duduk berdampingan

Sedangkan Bibi dia masih sendirian, tanpa adanya pendamping di sebelahnya

Semua terdiam larut dalam pikiran dan emosi masing masing

Jauh dari situasi yang sebelumnya kalau mereka sedang bepergian dengan menggunakan jat pribadi bersama

Mereka ngobrol dan bergurau serta membahas bisnis masing masing

Tapi kali ini, mereka larut dalam pikiran masing masing, gimana nanti yang terjadi pada Zula jika Ryan benar benar jadi menikah

Niatan awal mereka akan mereka lanjutkan, tanpa persetujuan Zula

Yaitu mengobrak ngabrik rencana pernikahan Ryan

Tapi benar kata Zula, jaga nama baik keluarga yang sudah di kenal banyak orang

Dan benar kata Zula, orang seperti Ryan gak perlu di pertahankan, tapi harus di sjngkirkan

Adeknya cerdas dan bijaksana, dia bisa hidup tanpa Ryan, dia bisa makan dan bisa sukses tanpa adanya Suami di sebelahnya

Biar nanti hal ini jadi penyesalan Ryan di kemudian hari

Sampai akhirnya pesawat mendarat di bandara terdekat dan mereka kembali turun dengan wajah datar masing masing dan tanpa kata sama sekali

Hingga kini helli copter sudah parkir dan akan mengantar mereka sampai lokasi tujuan

Karena ini sudah jam 9 lewat, karena cukup jauh kalau harus pake helly kopter juga

Sesampainya di lokasi mobil sudah menunggu, dan siap mengantarkan ke rumah Ryan

Di mobil mereka bawa sendiri dan di situ mereka mulai breafing untuk kelangsungan acara nanti

" Kita lihat akan jadi menikah gak tuh si Ryan" ucap El yang sedang duduk di sebelah Bibi yang sedang menyetir

Sedangkan di rumah Zula sudah menjadi tangisannya, setelah melihat video Dari rekaman CCTV yang mana terlihat jelas persiapan mereka terutama suaminya dan anak anaknya

Zula mangis sesenggukan sehingga dada dia mulai sesak dan langsung di tangani oleh dokter dan di pasang oksigen akan biar lega nafasnya

" Haduh... Haduh... Ya Allah..." ucap Zula dengan menahan rasa sesak dadanya yang teramat sesak sehingga sulit untuk nafas

" Kuat La.. Loe bisa loe kuat" ucap Zula dalam hati saat merasakan hal itu

Sehingga makin lemes leme lemes dan Zula hilang ke sadaran atau pinsan

" Astagfirullahal adzim ya Allah.." Ucap Suster yang merawat

" Mbak Zula, kuat mbak Zula sadar" ucap Suster tersebut sambil menangkan Zula

Sedangkan di rumah Ryan kini sudah rame oleh para tamu undangan dan para pak penghulu juga sudah sampai

Kini mereka sedang persiapan untuk ijab Qobul

Hati Ryan tidak bisa di bohongi lagi, dia kini makin gak berdaya, dan di bayangannya hanya ada Zula saja

Sedari subuh dia hanya menangis, dan dia juga masih ketar ketir kalau sampai Zula beneran hadir di antara mereka di acara pernikahannya

Dia tau gimana rasa sakit yang Zula rasakan, dia semakin gak tega dan berharap ada yang datang dan menghentikan acara pernikahannya kali ini

Khotbah nikah sudah di mulai dan ini waktunya ijab Qobul

" Saudara Tengku Ryan, " ucap bapak penghulu

Yang menikahkan mereka, karena Fatma juga sudah tidak punya orang tua lagi tinggal saudara kakak dan adeknya

" Saya pak" jawab Ryan

" Saya nikahkan engkau dan dengan Fatma sulistiawati, dengan maskawin uang sebesar 50 juta Rupiah di bayar kontan" ucap penghulu dengan sangat hikmat dan ....

" Assalamualaikum..." ucap Rombongan dari Al dan yang lain

Tentu membuat semuanya yang terdiam spontan menoleh ke arah pintu dan tamu rombongan yang baru saja datang

" Pakde.. Bude" teriak Syifa langsung lari ke arah mereka

Ryan terdia mematung di kehadiran saudara iparnya yang berombongan

" Iya sayang" jawab Hennya langsung menggendong Syifa dan berjalan ke arah masuk

Tapi Ryan masih terdiam dan menatap semua kakak iparnya

Bukan hanya Ryan saja, rapi juga ibu dari Ryan dan Putri yang sangat syok dengan kehadiran besan mereka atau keluarga dari Zula

" Gila gila" ucap Suami putri yang pasti nanti hal ini gak akan bisa lanjut

Secara wajah sangar para milyader itu cukup bisa di tebak akan apa yang terjadi

" Bahaya ini" batin Putri yang mengira kalau mereka akan menggagalkan acara abangnya

" Silahkan di lanjut" ucap El yang duduk di belakang Ryan

" Mohon maaf kalau kehadiran kami tadi mengganggu sejenak, dan silahkan di lanjutkan" ucap Al pada mereka

Sontak ucapan kedua kakak beradik itu membuat Putri dan ibu serta suaminya kaget, ya ternyata mereka bukan untuk menghancurkan acara sesuai tebakan mereka

Aira justru terdiam dan syok melihat kedatangan keluarganya tapi tidak dengan uminya

Sedari pagi semua sibuk sendiri, dia yang dapat perhatian tapi akhir akhir ini tidak, karena semua sibuk pada Fatma dan Fatma

Dia yang memang menginginkan Fatma menjadi ibunya, tapi merasakan hilangnya perhatian sejak 2 hari terakhir ini

Dan dia mencari keberadaan mamanya di antara saudara saudara mamanya itu

Melihat wajah El, membuat dia ingin bertanya di mana kembarannya atau mamanya sekarang

Tapi dia masih takut untuk mendekat, karena dia merasa bersalah dengan sikapnya yang berlebihan pada Zula mamanya sendiri

Tapi di sisi lain, hati Aira masih plinplan, dia pasti akan mendapst kasih sayang lebih dari Fatma

" Bude, Syifa sama kakak mau punya ibu batu lho, itu dia namanya bunda Fatma" ucap Syifa pada Henny dan Aliza

" Iya sayang" jawab mereka singkat menahan air mata yang hendak jatuh

Dia sendiri gak kuat untuk menyaksikan ini, gimana rasanya jadi Zula saat ini

" Mari pak Ryan kita lanjutkan pernikahannya " ucap penghulu dan Ryan terdiam mematung tanpa menjawab

Rasa takut pasti ada apa lagi di hadapan kakak iparnya yang terlihat sangat sangar

" Pak Ryan.." ucap Penghulu manggil Ryan yang terus menunduk ketakutan dalam hati dan penyesalan yang mendalam

" Sayang.... Kamu mana? Kamu kenapa? Kamu ada apa?? Kamu baik baik saja kan?" tanya Ryan bertanya tanya pada istri yang di hianati

" Kamu kenapa berbohong, katanya kamu yang akan menyaksikan kamu bohong sayang" ucap Ryan lagi

Memang otaknya Ryan agak gesrek apa gimana sih?? Gila menyaksikan hal yang membuatnya hancur dan sakit hati jelas Zula hanya ambisi saja waktu itu

" Bang " Ucap Fatma memanggil Ryan yang masih mematung

" Silahkan pak Ryan mari kita lanjutkan" ucap Penghulu lagi dan Ryan masih diam

Kemudian ibunya mendekat dan menguatkan Ryan

Dia tau kalau tampang besannya jauh lebih mengerikan saat ini, dan tau kalau Ryan takut

Mungkin setelah ini dia juga menebak kalau akhirnya Ryan juga akan di cutik dari keluarga mereka

" Nak... Ayo, kasian yang menunggu malu juga" ucap ibunya Ryan dan Akhirnya Ryan menurut dan kembali menghadapa pak penghulu

Tangisan

Melihat Ryan kembali ke penghulu dan menghadap ke penghulu, Aliza dan Henny sontak nangis bareng, di mereka merasakan apa yang Zula rasakan saat ini, di madu di poligami oleh suaminya sendiri

" Apa kurangmu dek" batin Hennya dengan berkucur air mata

" APA SALAHmu dek, kamu selalu mengalami hal sesakit ini" batin Aliza juga dengan air mata yang gak bisa di bendung lagi

Ke tiga cowok di hadapannya ingin rasanya maju dan mengerouok Ryan habis habjsan, tapi mereka selalu ingat apa pesan adeknya tadi

" Jaga nama baik keluarga" ucap Zula dan mereka juga teringat gimana pahitnya Uminya, demi menjaga nama baik keluarganya

" Siap pak Ryan" ucap Penghulu dan Ryan mengangguk

Tangisan Aliza dan Heny semakin terdengar sesenggukannya

Mereka menangisi adek iparnya yang menjadi kesayangan para suaminya itu, dan menjadi saksi rasa sakit hati terdalam Zula di dahapan nya langsung

" Bude kok Nangis" ucap Syifa polos dan terdengar semuanya yang ada di sana

Kemudian Henny memeluk Syifa ke dalam pelukannya dan Aira juga berpindah ke arah Aliza dan Aliza langsung memeluknya

" Bude.." Ucap Aliza

" Mama kalian sakit nak, mamamu sakit" ucap Aliza yang mengwrti apa yang Zula rasakan sejak kecil, hingga sudah tua dia harus merasakan titik terendah terus dalam hidupnya

" Mama.." Ucap Aira ikut menangis dalam pelukan Aliza

Ryan makin gak fokus mendengar bisikan dan isakan tangis dari belakang

" Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau, Tengku Ryan dengan Fatma sulistiawati dengan maskawin uang sebesar 50 juta tunai" ucap penghulu dan Ryan sudah ambyar pikirannya

" Enggak.... " jawab Ryan masih dalam hati

" Pak... Saya ulang lagi" ucap Penghulu pada Ryan

"Bang kenapa?" tanya Fatma di sebelahnya

" Maaf Fatma, aku gak bisa lanjutin ini" ucap Ryan lalu berlari ke belakang dan sungkem kepada abang ipar mereka

" Abang ... Al, Abang El, Bibi" ucap Ryan sungkem dan bahkan bersujud di hadapan komandan istrinya itu

" Lho lanjut, gue ingin melihat betapa hebatnya elo, bisa berpoligami?" ucap El saking jengkelnya dengan Ryan

Sengaja El malah justru melulu Ryan, sadar gak Ryannya

" Elo sakiti adek gue Ryan" ucap Al mengangkat baju Ryan

" Udah bang... Jangan di lanjut, ingat pesen kakak" ucap Bibi menengahi

Mereka bertiga bener bener menahan emosi

Dan akhirnya hal itu mereka tahan hingga semua anggota keluarga melihat mereka

" Mohon maaf sepertinya ini gak bisa di lanjut" ucap pak penghulu yang mengenali keluarga Zain

Ya walaupun belum pernah verjumpa, melihat ucapan Al dia sudah takut sendiri nanti kebawa bawa

" Saya permisi" ucap pak Penghulu langsung pamit pergi karena takut kebawa bawa urusannya lain

Dari pihak keluarga Ryan juga gak diam, mereka tau gimana watak si Putri, dan sangat di sayangkan kalau Putri cari perkara sama keluarga Zain

Melihat tampang sangar ke tiga orang tersebut cukup membuat bulu kudunya berdiri

Salah lirik aja udah ancaman besar pikir mereka, padahal keluarga Zain gak pernah melalukan hal seperti itu atau kejam ke masyarakat umum kalau tidak melakukan kesalahan yang sangat fatal

Dan orang sekitsr situ juga kenal dengan siapa keluarga Zula, secara aset Zain juga bercabang di daerah tersebut

Yang Awalnya di pegang oleh Putri, cuman Gak beres akhirnya Zula pindahkan orang lain untuk mengelola

Ya dasarnya bukan besiknya di bidang bisnis tapi maksa, dan akhirnya merugikan semuanya

" Mohon maaf para tamu undangan dan saudara, mungkin pernikahannya tidak bisa di lanjutkan lagi, jadi sekali lagi mohon maaf, dan saya sebagai MC, mohon undur diri kurang lwbihnya mohon maaf, Wassalamualaikum wr wb" ucap MC menutup acaranya

Tentu keluarga Fatma kecewa dong dengan hal ini, apa lagi dengan Ryan yang membatalkan semuanya

Ryan memang tak se terkenal Zula dan keluarganya, walaupun Zula di ketahui saat sudah dewasa sebagai anak perempuan satu satunya Zain dan Jihan, tapi mereka jauh lebih menyegani Zula

Dan tidak begitu mengenal Ryan yang notabenya sebagai suami Zula karena Zula cukup tertutup untuk masalah keluarga dan bisnis

Apa lagi keluarganya macem Putri yang nanti akhirnya justru bikin malu dia sendiri, jadi tidak di buka sama sekali,

Binsi ya bisnis keluarga ya keluarga, itu ada jalurnya sendiri sendiri

" Gimana ini buk?" tanya kakaknya Fatma yang ada di sebelah Fatma pada ibunya Ryan

Tentu Fatma juga kecewa, karena gagal, dan dia sudah punya perasaan lebih pada Ryan, dan ini adalah cita citanya bertemu dengan cinta sejatinya

Fatma sudah menangis saat Ryan mundur dan mendekat pada kakak iparnya

Ibu Ryan tentu jengkel dan sakit hati juga ikut kecewa, hal yang gak di inginkan datang secara tiba tiba di waktu yang tidak tepat

" Silahkan... Gak apa apa, silahkan kalau mau di lanjutkan, gak masalah, kami siap kok jadi saksi, " ucap Bibi makin melulu keluarga mereka

" Apa perlu saya yang jadi penghulunya?? " tambah Al sengaja

" Saya juga bisa kalau hanya mengijabkan saja" tambah El yang ikut menyaut

" Gak masalah kami ke sini bukan untuk mengganggu ya saudara semuanya, kami di sini datang mewakili adek kami, yang kebetulan sudah janji mau datang, tapi tidak bisa jadi, kami yang mewakili" ucap Al pada semua tamu yang masih ada di situ

Karena hanya penghulu yang kabur terlebih dahulu

" Ryan silahkan lanjut, jangan jadikan kami seolah sebagai pengganggu acaramu," ucap El pada Ryan lagi

" Enggak bang... Aku minta maaf" ucap Ryan menangis masih dengan posisi yang bersujud di depan Ketiga milyader itu

Bahasanya Milyader gak apa apa ya, karena orang situ memang mengenal mereka sebagai keluarga Sultan atau Milyader

" Mama mana bude?" tanya Syifa pada Henny

Henny hanya tersenyum dan tidak menjawab masalahnya mau di jawab giman Syifa gak akan tau apa yang mamanya rasakan saat ini

Dan di tengah peristiwa itu ada pesan masuk dari dokter dan suster yang mengawasi Zula selama mereka pergi

Ting .. Bunyi ponsel Henny

Sus Rini ( Bukan susternya Cipung ya)

Assalamualaikum dokter, maaf sebelumnya, mbak Zula ini sangat ngedrop banget jadi gimana ini , kami masih di rumah, apa tetap bertahan di rumah apa harus di bawa ke RS?

Pesan dari suster yang merawat Zula

Karena tadi Henny dan El berpesan pada mereka kalau ada apa apa hubungi aja mereka

" Ya Allah.. Kuat dek" ucap Henny lirih sambil menangis lagi

" Kenapa dek?" tanya Aliza pada Henny

Henny lanjut memberikan ponselnya pada Aliza biar membacanya sendiri

" Astagfirullahal adzim.." ucap Aliza saat pesan kembali muncul dengan foto kondisi Zula yang jauh dari awal mereka berangkat tadi

Penyelesaian

" Bi" ucap Aliza sambil menangis dan menunjukkan ponsel Henny pada Al yang gak jauh darinya

" Astagfirullahal adzim..." Ucap Ql saat melihat kondisi adeknya yang ada di foto tersebut

" El... Kita segera pulang" ucap Al pada El

" Kenapa ?" tanya tanya El lagi dan dia melihat istrinya yang makin menangis dengan memeluk Syifa

El sudah bisa menebak kalau Zula tidak baik baik saja

" Udah, kita selesaikan pwrmasalahan ini dulu, udah ada dokter yang mendampinginya" ucap El tetap tenang walaupun dia kepikiran

Cuman masalahnya Ryan ini gak bisa di tinggal begitu saja, harus di selesaikan terlebih dahulu satu persatu

Toh udah qda dokter terpercaya jadi El tetap tenang karena dia tau adeknya kondisinya tidak membahayakan

" Udah.. Begini Yan, kita tidak banyak waktu, intinya gue mewakili Zula silahkan di lanjutkan saja, pernikahannya, lagian loe kan juga udah dapat restu dari Zula kan, silahkan lanjut saja" ucap El lagi dan masih sengaja melulu Ryan

" Enggak bang.... Gue minta maaf" jawab Ryan cepat

" Gue mewakili adek gue juga minta maaf, kalau adek gue punya salah sama elo, dan keluarga Elo, kalau adek gue punya salah" tambah Al menyanbung ucapan El

" Dan... Kami hanya klarifikasi menganai kejadian yang sebenarnya, dan meluruskan apa sebenarnya terjadi " tambah Bibi mulai amgkat bicara

" Mungkin ibu, tahunya Ryan kecelakaan karena di aniaya adek saya, karena kurang perhatian adek saya, tapi maaf kami punya video rekaman CCTV dari rumah kami" tambah Bibi lagi mulai buka suara

" Kami sadar Buk, pak semuanya, adek saya ini memang bukan seperti wanita umumnya yang di rumah jaga suami, jaga anak anak, adek kami sama dengan kita semua, dia punya kekurangan dan kelebihan sendiri sendiri, " saut Aliza yang mulai ikut buka suara

" Saya mengerti dan pastinya, selama 3 bulan lebih Ryan di sini, dengan anak anak , kalian semua juga sudah berfikiran negatif tentang adek kami, dan itu adalah hal wajib, apa lagi sampai Ryan nekat untuk menikah lagi, itu pasti juga bukan karena Ryan faham betul tentang istrinya, akan tetapi justru salah faham akan istrinya" lanjut Hennya sesuai breafing di mobil tadi

" Adek kami, memang bukan seperti Calon istri muda Ryan, yang bisa sepenuhnya memberikan perhatian masakin dan yang lain, dan mungkin husnudhon kami terhadap Ryan ya, mungkin Ryan pengen cari istri lagi yang bisa menyempurnakan kekurangan adek kami, sebagai istri tertua Ryan" ucap El pada mereka yang sengaja menyindir Ryan

Padahal El sendiri sudah geram, ingin rasanya mereka menonjok Ryan secara bersama sama hingga babak belur

Tapi mereka pake main cantik yang terlihat lembut tapi kalau faham seharusnya mak jlepp dan sebagai tamparan bagi mereka

El dan Al sepakat gak akan pulang sebelum selesai masalah adeknya itu

Dan sudah El persiapkan juga apa yang adeknya perlukan, apa yang adeknya butuhkan saat mereka sedang pergi menyelesaikan masalahnya seperti ini

" Tapi Buk... Kami tanya sama ibuk, sama kamu Putri, apa salah adek kami, apa salah Zula, sehingga kamu bisa pengaruhi seluruh keluargamu untuk menhujat adek kami," ucap Henny sudah geram pada Putri yang tidak berani menampakkan wajahnya dan hanya di belakang punggung suaminya

" Dan apa salah Zula Ryan, Apa kurangnya Zula, apa kesalahan fatal Zula loe sampai tega menyakiti hati Zula?" tanya Aliza sudah menangis

" Maaf bu dokter dan semua, tapi saya juga bertanya, apa salah Anak kami, kok Zula tega mwndorong tega menganiaya Ryan" ucap ibu Ryan sontak mbuat mereka kaget dengan ungkapan itu

" Mendorong?? Maaf, ibuk sudah pastikan kalau kakak kami yang mencelakai Bang Ryan??" kaget Bibi bertanya kembali pada ibu Ryan

" Apa Bang Ryan beralibi dan berkata kalau yang dorong kak Ula?" tambah Bibi makin mengintrogasi Ryan

Ryan sontak menggelengkan kepalanya dan dia juga tidak merasa kalau dia di dorong sama siapapun, karena dia itu terpeleset

" Ryan jatuh sendiri buk, dan gak ada tersangka di kecelakaan Ryan, kami bawa bukti rekaman CCTV, dan bisa di lihat" ucap El sambil memberikan ponselnya pada ibu Ryan

Putri sudah makin ketar ketir, karena tau nanti akan jadi perkara besar bagi dia kalau semuanya terbongkar dia bisa bahaya

semua yang ada di sana melihat tayangan tersebut, dan cukup tercengang karena Ryan juga gak lari dan jatuh ter pleset sendiri

Ibu Ryan cukup miris melihat kondisi Ryan saat jatuh, dan bukan itu saja mereka juga melihat di mana histerisnya Zula saat suaminya jatuh

Lalu Video tersebut di gabung sama dengan Video saat di rumah sakit bahkan proses di mana Zula yang posisinya tidak mau jauh dari Ryan sama sekali

Karena Zula sayang sama Ryan, bukan Zula gak peduli sama Ryan

Ryan makin tercengang di kala ibu dan adeknya datang menantang Zula merebut Zula dengan menyebut nama Fatma di sana

" Lihat sendiri kan Ryan, gimana Zula gak peduli, loe koma loe pinsan Zula itu udah gak peduli sama dirinya sendiri, Pikiran Zula cukup untuk loe aja, gimana loe bisa mikir kalau Zula gak peduli sama Elo??" ucap El saking jengkelnya sama Ryan saat melihat Video tersebut

" Dan kenapa Zula rela melepas loe, untuk di bawa ke sini, dan Loe dengar sendiri kan, " ucap El lagi karena CCTV Semua ada audionya jadi percakapan mereka tetap terekam juga

" Karena adekmu dan ibumu bawa nama perempuan itu di hadapan adek gue" ucap El lagi sambil menunjuk pada Fatma yang langsung menundukkan kepalanya

" Gue kira loe juga tau di mana Zula saat merasakan hal ini pada waktu dulu, loe ada di sebelahnya, " ucap Al menyambung dan mengingat di saat Zula di tinggal nikah sama Maulana

"Dan menurut adek gue, Elo adalah sosok lelaki yang bisa menyembuhkan lukanya" sambung El lagi

" Tapi Di sini, loe justru kembali membuat luka tersebut semakin besar dan semakin melebar" tambah Bibi seolah kekompakan itu tersusun rapi

" kalau Loe mau menyakiti hati adek kami, kalau dia memang salah, mbok loe lihat toh Ryan, lihat di saat dia berjuang melahirkan anak anak elo, jangan melihat dimana dia khilaf dan kurang perhatian sama elo" tambah Henny yang ikut merasa sakit hati banget

" Mama... Mama maafin Aira mama" ucap Aira yang baru menyadari kalau dia salah

Dia sudah kemakan hasutan dari tantenya dan merasa kalau dia memang salah kaprah dan fatal dengan keputusan dan prasangka yang salah

" Kami gak bisa bisa lama, dan ini titipan dari Zula, mohon maaf dia gak bisa hadir, kami permisi" ucap El sambil menyodorkan box untuk Ryan

" Untuk selanjutnya, karena Zula berpesan agar kami tidak ikut cpur secara jauh, selanjutnya tolong kalian sendiri yang urus, tapi jangan sekarang, Zula lagi gak bisa di ganggu" ucap Al lagi sambil mereka berdiri

Kira kira apa ya isi box yang Zula bawakan untuk Ryan

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!