...***********...
[Sistem : Apakah Anda ingin melanjutkan permainan?]
A. Melanjutkan permainan sampai selesai mendapatkan hadiah 10 miliyar
B. Menyerah disini akan mati
Gila!
Nika mengernyit tidak percaya pada jendela sistem yang muncul di depannya, jendela tembus pandang berwarna biru muda. Dia kira ini hanya cerita di dalam cerita, tapi faktanya kali ini dia sungguh mengalaminya. Kisah seperti novel yang masuk ke dalam dunia fantasi, kali ini Nika bersama sebuah sistem.
"Nyonya Selir Vinaika, sarapan anda sudah siap." Seorang pelayan dengan seragam hitam putih menghampiri Nika.
Selir Vinaika!
Ah nama itu mengingatkan Nika pada sesuatu, hal yang dia lakukan sebelum dia tidur dan berpindah dimensi kesini, Selir Vinaika, adalah salah satu karakter figuran dari game otome yang Nika mainkan sebelum ia tidur kemarin malam.
Nika adalah seorang yatim-piatu di dunia modern, sejak kecil dia tinggal disebuah panti asuhan sampai usianya 16 tahun, karna pada saat itu, panti asuhan yang Nika tinggali terbakar habis dan menewaskan semua orang, termasuk sepasang suami-isteri penjaga panti, hanya dirinya seorang yang selamat.
Sejak saat itu, Nika benar-benar sendirian, dia tidak punya tempat untuk pulang, dia hanya punya dirinya sendiri di dunia manapun. Hingga akhirnya Nika menjalani hidup membosankan tanpa adanya satu orang yang memiliki tempat khusus di hatinya.
Trauma atas kebakaran itu membuatnya merasa sendirian, tidak ingin hidup, tapi dia tau bunuh diri juga merupakan hal yang salah.
Hari-hari Nika berjalan sangat membosankan, setiap hari dia bekerja sebagai kasir di sebuah minimarket, dan pulang untuk tidur, terkadang dia bermain game untuk menghilangkan rasa bosannya sendirian di rumah.
Malam itu seperti hari-hari biasanya, Nika bermain game, kemarin ada game yang baru rilis
Alurnya klasik, plot nya biasa saja, grafiknya bagus, pilihannya banyak, tantangannya lumayan, klasik, seperti main charakter yang selalu saja membawa masalah, terlibat dengan pemeran utama akan terlibat masalah, dan lebih dekat dengan kematian. Kasian juga figuran yang gak salah apa-apa malah mati.
Itulah tanggapan Nika setelah memainkan gamenya hampir setengahnya. Dia mengatakan itu, karna ada salah satu figuran yang mati karna kecerobohan pemeran utamanya.
Dalam gamenya, saat itu Nimonia--pemeran utama wanita, dan karakter utama yang Nika mainkan sedang terkurung di sebuah ruangan gelap di halaman belakang istana, karna ulah antagonisnya.
Bukannya kemalangan, Nimonia malah mendapatkan keberuntungan dengan menemukan sebuah pedang tua yang hebat namun terkutuk, pedang tua legendaris yang sudah lama menghilang tanpa jejak, dan Nimonia menemukannya.
Tapi saat kebangkitan pedang itu, Nimonia mengayunkan pedangnya, tanpa sengaja angin tebasan pedang itu membelah ruangan tua, dan juga perut Selir Vinaika yang terbelah dua. Selir Vinaika yang tidak tau apa-apa dan hanya memetik bunga di dekat sana, harus mati dengan cara yang tragis karna kecerobohan pemeran utama wanita yang menebaskan pedang terkutuk itu.
Lebih kasian lagi, gak ada yang peduli dan bener-bener tulus menangis karna kematian figuran itu, f for respect to Selir Vinaika.
Nika semakin bersimpati pada figuran yang satu itu, karna setelah pemakamannya, tidak ada yang menangis benar-benar tulus untuk kematiannya karna kecerobohan Nimonia-pemeran utama wanita.
Karna setelah kematian selir Vinaika, Kaisar Xander-pemeran utama pria malah semakin memperhatikan Nimonia. Nimonia memberikan pedang itu sebagai hadiah untuk Kaisar Xander, dan keduanya semakin dekat sesuai alur tanpa mengingat kembali kematian Selir Vinaika.
Karna kesal, sudah larut dan cukup mengantuk juga, akhirnya Nika menutup laptopnya, dan mulai membaringkan badannya untuk segera tidur.
Tapi ketika bangun, disinilah dia.
Tepat ketika dia membuka mata, ada jendela sistem yang sudah terbuka lebar di depannya, dengan pilihan itu.
[Sistem : Apakah Anda ingin melanjutkan permainan?]
A. Melanjutkan permainan sampai selesai mendapatkan hadiah 10 miliyar
B. Menyerah disini akan mati
Mana yang harus aku pilih?
Nika diam sebentar, sebelum akhirnya tangan kanannya menekan pilihan [A] Soalnya pilihan B adalah kematian kan? Siapa yang mau? Walau membosankan dan agak kesal dengan kehidupan ini, tapi mati bukan jawaban yang Nika inginkan.
[Sistem : Selamat datang di dalam permainan ini. Permainan ini sederhana, pengguna harus melakukan apa saja yang harus dilakukan untuk mencapai takhta Permaisuri. Nama permainan ini
{Tap dimana saja untuk melanjutkan}
Nika memutar matanya jengah, bagaimana bisa dia terjebak dalam sistem gila seperti ini. Tapi setelahnya, dia menekan dimana saja untuk melihat lanjutan dari penjelasan sistem, saat dia terjebak, dia harus fokus pada apa saja yang bisa membantunya kan?
[
Oke, masuk akal, gak rugi banget sih kalo ikut lanjut main, layak dipertimbangkan, duit banyak itu.
Nika menekan dimana saja untuk melanjutkan lagi. Dia mulai tertarik karna sepertinya penawaran ini tidak terlalu merugikan untuknya yang hidup pas-pasan.
[Saat ini Pengguna adalah seorang Selir. Informasi saat ini yang bisa pengguna dapatkan adalah sebagai berikut ini :
1. Pengguna adalah seorang selir bernama Vinaika
2. Ada 47 Selir, dan kalahkan mereka semua untuk menjadi Permaisuri]
Nika menatap datar pada sistem itu.
Kalau ginian doang mah aku juga udah tau dari penjelasan game nya waktu aku mainin di laptop, informasi apa kek yang bisa berguna.
[Sistem : Catatan tambahan ;
[Terimakasih atas pengertiannya, selamat menjalankan tugas, semoga anda berhasil dengan selamat, dan kembali hidup-hidup]
Bukh!!
Nika yang sudah sangat kesal melempar bantal di sebelahnya, untuk memecahkan jendela sistem itu, tapi sebelum bantal itu mengenai jendela sistem, sistem sudah menghilang dengan sempurna dari pandangan Nika.
"Apanya tawaran yang layak dipertimbangkan! Ini penipuan! Aku ditipu! Aku diseret kesini untuk mati! Kalau gagal aku akan mati! Dasar!"
Nika sudah sangat kesal, dia menyesal sudah berpikir bahwa ini layak dicoba, nyatanya 80 persen penjelasan sistem, isinya adalah kematian dan kegagalan saja untuk Nika!
"Padahal sudah jelas-jelas bahwa Vinaika akan mati! Kalau mau kasih tawaran dan tantangan, minimal jangan di tubuh orang yang udah ditakdirin mati dong! Disuruh menang sama sistem yang udah ngatur plot buat kematian karakter yang aku tinggali tuh ngeselin bangetttt sumpahhh!!!"
Nika stress sekarang, dia benar-benar butuh relaksasi, dia harap ini adalah mimpi.
...**************...
Tiga jam sudah berlalu sejak Nika sadar bahwa dirinya sudah berpindah tempat, dan merasuki tubuh milik seorang selir figuran dalam dunia gamenya.
Nika akhirnya tau ada dimana dia sekarang, dia ada di 4 chapter sebelum plot kematian Selir Vinaika, Nika sudah bertekad untuk tidak ke-halaman belakang untuk memetik bunga selama satu bulan terakhir, soalnya itu bisa membahayakan hidupnya.
Saat ini Nika sedang sarapan di kamarnya, sendirian saja.
Nika saat ini adalah satu dari 47 selir milik Kaisar Xander, dia memiliki dua pelayan di Istana ini, hanya dua, karna seperti namanya, Selir Vinaika adalah figuran yang gak penting sama sekali.
"Okay, ini alur sejauh yang aku ingat." Nika menutup buku hariannya, setelah dia menulis segala hal yang dia tau, dia menyimpannya di dalam lemari, dan memutuskan untuk kembali sarapan dengan pikiran yang masih rumit. Dia berharap dia tau alur ini sampai akhir, tapi sayang sekali dia hanya tau setengahnya saja.
Kalau sesuai apa yang dia ingat saat ini, harusnya hari ini adalah hari kedatangan Kaisar Xander mengunjungi Istana bunga, nama istana untuk 47 selirnya, semua selir ada dalam satu istana yang besar ini.
Dengan sebagian ingatan selir Vinaika asli, dan ingatan Nika soal kondisi game ini, Nika bisa menyimpulkan beberapa hal.
Ada tiga orang Selir yang berpengaruh di istana ini, walau status semua selir sama diberikan Kaisar Xander, tanpa adanya status selir yang lebih rendah atau tinggi, tapi kasta selir itu terbentuk dengan sendirinya melalui darah darimana keluarga selir itu berasal. Karna itu ada tiga selir yang lumayan kuat disini.
Pertama, selir Desha, Kenapa? Karna dia adalah selir pertama, dan dari keluarga Duke Selatan di Kekaisaran Archerian ini. Yang kedua adalah selir Vanesha, karna dia selir kedua, dan dia berasal dari keluarga Duke Bagian Barat di Kekaisaran Archerian. Dan yang ketiga ada Selir Irana, dia Selir ke empat, dan sangat berpengaruh karna dia putri Marquis yang merupakan pedagang hebat yang berkontribusi dalam keuangan kekaisaran Archerian.
Keluarga asal mereka semua membuat mereka bertiga menempati posisi yang disegani dan diagungkan di istana selir ini.
Sementara, Pemeran utama-Nimonia, adalah putri dari kerajaan kecil, yang kerajaannya di taklukkan oleh Kaisar Xander. Diantara semua selir Kaisar, hanya Nimonia yang tidak takut menampakkan kebenciannya. Makanya Nimonia berjanji akan membalaskan dendam kerajaannya, ah tapi sayang dia malah jatuh cinta. Padahal dia ingin menghancurkan Kekaisaran Archerian dan Kaisar Xander, sama seperti saat Xander menghancurkan kerajaan kecilnya.
Kepala Nika rasanya berdenyut hanya dengan mengingat alur sederhana itu. Tapi setidaknya dia tau bahwa dia harus berhati-hati dengan empat nama di istana ini.
Gimana caranya jadi permaisuri lawannya empat singa betina
Hanya dengan memikirkannya saja Nika sudah ingin menyerah, rasanya impian itu terlalu jauh untuk dirinya yang figuran, jangankan melawan pemeran utama dalam hal keberuntungan, melawan para antagonis itu saja rasanya Nika sudah akan menyerah.
Ting!
[Sistem : Pagi ini Kaisar akan melakukan kunjungan di Istana para selir]
A. Kenakan pakaian bagus dan cari perhatian
B. Berpura-pura sakit demi perhatian
C. Pingsan ketika Kaisar ada di depan mu
D. Pergi ke taman sendirian
[Masing-masing pilihan memiliki dampak berbeda, harap pengguna memilih dengan bijak demi keselamatan dan kenyamanan hidup anda]
Pesan sistem :
"Kutukan! sistem ini beneran kutukan dan bawa sial."
Rasanya Nika ingin selalu mengumpat kalau melihat jendela sistem berwarna biru itu.
Lihat pilihan-pilihan menyebalkan yang disajikannya.
[D]
Dengan cepat Nika langsung menekan [D] soalnya itu pilihan yang masuk akal sekarang, belum ada enam jam Nika sampai di dunia ini, mana mungkin dia mau langsung cari perhatian dan mengibarkan bendera perang pada empat wanita yang juga menginginkan posisi yang sama seperti dirinya.
"Aku harus menata mental dan hati ku, butuh kesiapan yang matang dan ketenangan jiwa untuk melawan orang-orang berpangkat itu. Butuh rencana juga, tapi aku lagi buntu, jadi besok aja."
Nika benar-benar tidak menyesal sudah memilih pilihan yang [D] Setidaknya hari pertama dia datang ke dunia ini, ingin dijalani dengan damai dan tenang tanpa adanya gangguan.
Setidaknya biarkan Nika mengukir kenangan indah dan manis di hari pertamanya di dunia ini. Biar dia tidak kesal dan menangis dimasa depan nanti, jika harus mengingat hari pertamanya disini.
......................
Nika memakai pakaian sederhana, dia mengelilingi Istana ini, untuk mencari ruangan tua dan usang, serta taman bunga yang indah, agar kedepannya dia tidak pergi kesana saat Nimonia di kurung, lebih baik mencegah daripada mati.
"Hari pertama, lebih baik dimulai dengan mengenali kondisi dan situasi tempat ini secara nyata, bukan dari teks game semata."
Nika percaya, rencananya akan berjalan mulus apabila dia sudah cukup mengenali situasi dan kondisi disini. Sebelumnya dia hanya tau kondisi dan situasi hanya dari teks saja, itu membantu memang, tapi belum cukup. Karna itu Nika berkeliling untuk melihatnya secara nyata.
Biarkan saja selir lainnya berteriak dan sibuk mencari perhatian Kaisar Xander. Nika memilih merapikan rencananya agar sempurna. Detail-detail kecil harus diperhatikan untuk rencananya yang besar.
Sudah hampir satu jam Nika berjalan, tapi dia belum selesai mengelilingi istana ini, karna istananya memang sangat-sangat luas, Nika percaya perjalananya masih sangat jauh.
Gadis muda itu memutuskan untuk beristirahat dengan tenang disebuah pohon, di dekat danau buatan yang ada di halaman istana.
Nika berdiam diri, menyandarkan dagunya pada lutut yang sudah ia tekuk. Dia menatap kosong ke arah danau yang indah dan diisi beberapa bunga yang cantik disana.
"Kaisar itu dituliskan berdarah dingin, kasar, obsesif yaa, tapi sampai sekarang dia belum pernah menyentuh satu pun selirnya kan?"
Seingat Nika, begitulah karakter sang kaisar, yang merupakan salah satu tujuannya saat ini.
Namun, lamunan dan gumaman Nika berhenti, saat ada seoranh pria berpakaian ksatria tertutup berbaring di bawah pohon tak jauh dari Nika berada. Mungkin lima meter dari posisi Nika saat ini. Tampaknya dia hanya ksatria biasa, karna baju dan jubahnya cukup lusuh.
Kayaknya aku beneran figuran yang paling ngga penting deh, kasta aku juga kayaknya rendah banget di istana ini. Bayangin aja, ada ksatria biasa, yang dengan santainya berbaring di pohon sebelah, tanpa ngasih salam, bilang permisi ke aku yang seorang selir ini?!
Nika menatap pria itu datar, dengan sedikit kesal. Baginya, walau satu dari 47 perempuan cantik dan hebat lainnya, tetap saja kan Nika ini adalah istri Kaisar.
Seenggaknya hormat dong!
...************...
Dua hari sudah Nika lewati di dunia ini, dia semakin baik dalam beradaptasi, dia harus terbiasa menggunakan kata-kata formal yang terdengar asing untuknya manusia abad 21 yang gaul.
Satu chapter sudah Nika lewati tanpa bertemu dengan Kaisar Xander, seingat Nika pada chapter ini Nimonia bersiteru dengan Selir Irana. Selir Irana yang merupakan salah satu selir yang diagungkan, terlibat perang dingin dengan Nimonia, karna dia ingin gaun yang sama. Nimonia merancang sebuah gaun yang sangat indah, dan diberikan pada desainer pilihannya, Irana yang iri dan ingin memiliki baju itu merampas desain dan desainer langganan Nimonia. Makanya sampai saat ini, Nimonia dan Irana terlibat perang dingin, dengan Irana yang merasa menang, dengan uang, kekuasaan, dan nama keluarga besar yang dia sandang, dia bisa dengan mudah mengambil Desainer Nimonia.
"Artinya sisa 2 chapter lagi, sampai aku Vinaika terbelah dua. Oke, itu gak akan terjadi karna aku tau alurnya."
Nika memijit kepalanya yang agak sakit. Dia menatap taman dari balkon kamarnya, dibawah cukup ramai ksatria biasa yang menjaga. Ah seragam hitam-biru itu mengingatkan Nika pada ksatria sombong tidak tau sopan santun yang dia temui hari itu, ksatria yang tidak memiliki etika salam padanya yang adalah seorang selir walau figuran, tapi tetap saja gelarnya selir dan istri kaisar.
Kalau mengingat itu rasanya Nika masih sangat kesal, harga dirinya berkurang, bagaimana bisa ksatria biasa sepertinya bersikap begitu santai pada dirinya yang merupakan istri Kaisar?
Kalau chapter selanjutnya ...
Nika mengingat satu chapter ke depan, itu adalah hari pesta. Hari pesta semua mata tertuju pada Nimonia, Irana yang sudah merasa menang seolah terbang, dipaksa jatuh ke tumpukkan berduri saat matanya melihat gaun indah milik Nimonia, yang dia rancang dan buat sendiri. Bukan hanya Irana yang kesal, Desha Selir pertama, dan Vanesha selir kedua pun menaruh rasa benci pada Nimonia, mereka gigit jari karna bukan mereka topik utama pesta dansa musim gugur kali ini. Padahal, mereka bertiga adalah perempuan terpandang dari keluarga hebat di kekaisaran ini. Harusnya calon permaisuri berasal dari mereka bertiga.
"Oh iya, gaun ya. Aku pake apaan?!" Nika langsung bangkit, berlari kecil membuka lemari pakaiannya. Dia terlalu santai, sampai dia lupa ada banyak hal yang perlu disiapkan. Kedatangannya memang dadakan, atau event ini yang terlalu dadakan.
"Gimana bisa aku lupa sama event penting ini." Nika melihat secara detail, baju-bajunya dari yang paling kanan, sampai yang paling kiri.
Nika bingung!
Semua baju ini terlalu bagus! Dia sampai bingung harus pilih yang mana.
"Aelah, baju banyak gini ngapa bingung coba pakenya, milih tutup mata juga aku ga bakal nyesel, semuanya cantik-cantik."
Nika menutup lemari itu dengan santai, dengan wajah tenang dan penuh senyum dia kembali ke balkon untuk menikmati dessert, teh, dan udara yang segar, serta pemandangan indah yang tidak mungkin ia lihat di dunianya.
"Gila ya, jadi orang kaya mah enaknya ga ketulungan, santai doang dikasih beraneka ragam dessert yang creamy dan lembut, coba kalo aku yang dulu di dunia nyata, beli ini tuh nunggu nabung dulu, atau ga pas ada hari-hari berkesan."
Nika kembali bersantai sebelum dia memulai semua rencananya, dia ingin menikmati semua hal yang bisa dia nikmati, contoh kecilnya aja makanan yang luar biasa enak dan lembut ini.
......................
Pagi hari matahari naik, udara murni dan segar masuk ke dalam kamar Nika dari sela-sela ruangan itu. Rasanya begitu damai dan nikmat, ini yang dinamakan nikmat pagi hari.
Nika membuka matanya, menggerakkan sedikit tubuhnya melakukan peregangan. Dia benar-benar menikmati tidur dan bangunnya, dia percaya bahwa tidurnya tadi malam adalah tidur berkualitas.
Itu yang namanya tidur berkualitas, bangun sesuka hati dan sebebasnya, habis bangun ga sibuk kerja, ga lari-larian takut terlambat, ga pusing mikirin makan, bangun tidur tinggal santai.
Setelah dipikir-pikir ga buruk juga hidup jadi Vinaika, walau figuran tapi makan dan tidur terjamin, yang ga enaknya cuma bagian mati terbelah dua aja.
Setelah mengingat itu rasanya nikmat pagi yang baru saja menghampiri Nika langsung hilang seketika. Wajah Nika yang tadi penuh senyum berubah datar, namun itu hanya sekejap saja.
Karna senyuman tipis kembali terbit dari wajah Nika, setelah dia melihat kedua pelayannya membawakannya air cuci muka, dan sarapan yang terlihat menggiurkan.
Ini dia nikmatnya jadi orang kaya walau cuma selir figuran, tetap dilayani sepenuhnya, air cuci muka, airnya yang datang, mau makan, makanannya yang datang, ga perlu nyari kaya dulu.
Sempurna! Lebih sempurna lagi karna sistem itu udah ga muncul dua hari ini, jadi aku ga perlu milih dan pusing-pusing!
Figuran pun figuran lah, asal kaya dan punya pelayan.
Nika membasuh wajahnya perlahan, dia merasa sangat segar saat ini, badannya tidak banyak bergerak. Dia juga rasanya bebas, karna sistem tidak muncul dua hari terakhir. Mungkin itu efek pilihan Nika tiga hari lalu, dimana saat Sistem memberinya empat pilihan saat kaisar datang, Nika memilih sendiri dan jauh dari kata cari perhatian Kaisar. Mungkin dampak yang lain akan terjadi jika Nika memilih pilihan lain saat itu.
"Nyonya, Gaun mana yang ingin anda kenakan untuk acara pesta dansa nanti malam." Tanya salah satu pelayan Nika, Lien namanya. Lien membuka lemari pakaian Vinaika yang lumayan besar.
Nika melirik ke arah lemari pakaian itu, dengan tangannya yang sudah siap menyendok sup segar pagi hari itu.
"Warna coklat itu saja yang paling kanan." kata Nika menunjuk gaun yang paling kanan.
"Maaf Nyonya, tapi gaun ini sudah anda pakai di pesta keluarga Marquess Kloth satu bulan yang lalu." Jawab Lien.
"Kalau gitu yang disebelahnya." Nika tidak mau ambil pusing, sudah dibilang semuanya cantik-cantik, yang mana saja pun tak apa, dipilih asal juga pasti tidak akan menyesal.
"Ini anda pakai di acara pesta dans tahunan kekaisaran dua bulan lalu." Jelas Lien.
"Ya terus kenapa? Itu kan dipakai dua bulan lalu."
Lien tampak bingung harus jawab apa, pelayan itu melirik salah satu rekannya, kalau Nika ingat nama pelayan satu lagi berambut hijau pendek itu-Hanza.
Lien dan Hanza saling bertatapan bingung.
"Anu nyonya, umumnya selir Kaisar tidak boleh memakai pakaian yang sama saat menghadiri satu pesta di sepanjang tahun. Intinya selir Kaisar tidak boleh memakai pakaian yang sama untuk satu pesta di pesta lainnya." Jelas Hanza.
Shitt!
Nika benar-benar tidak tau ada peraturan seperti ini! Tidak ada penjelasan soal ini di dalam gamenya!
"Terus apa gak ada pakaian aku yang belum aku pake di pesta manapun?" Nika ikut bingung.
Lien dan Hanza sama-sama menggeleng.
Nika kecewa! Ada banyak pakaian cantik, tapi tidak ada yang bisa dia pakai?!
"Lalu aku pakai apa?" Nika melirik Lien dan Hanza yang sama bingungnya.
"Apa nyonya tidak ada memesan gaunnya?"
Nika memejamkan matanya, barangkali ada ingatan Vinaika yang sudah memesan gaun untuk dipakai malam ini sebelum Nika ke tubuhnya.
"Ti-dak sama sekali."
Tidak ada! Baik Nika, maupun Vinaika asli, tidak ada memesan gaun untuk ini.
Habislah aku
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!