NovelToon NovelToon

Dendam Sang Pewaris

CEO next in

"ta, bukankah ini terlalu kejam, kasar dan tidak berperasaan,!" Ujar Bastian kepada gadis yang saat ini duduk santai di kursi kebesaran nya.

Gadis itupun menoleh sekilas dengan ekor matanya yang tajam. Iya yang tengah menyeruput teh hijau kesukaan nya pun berhenti sejenak. Gadis itu mengabaikan ucapan dari sahabat sekaligus rekan kerjanya, dan hal itu justru membuat pemuda itu semakin kesal .

" Ta , kau mendengarkan ku bukan ?. Kau tidak budek kan,? Kenapa kau memecat semua pegawai ahli kita. Mereka semua sudah bekerja cukup lama bersama kita. Apa kau lupa semua itu.?" tanya Bastian tidak sabar.

" Ta.. aletta!" panggil pria itu dengan nada tinggi.

" Bukankah kita sepakat untuk menyingkirkan benalu yang ada di tempat ini ! " Potong gadis itu pada pria tadi. Ia kembali mengacuhkan pemuda itu dan berbalik menggunakan kursinya.

Dia hanya mendengus dengan kesal, Mendengar ucapan dari sahabat sekaligus cinta pertama nya. Ia begitu perustasi akan tindakan ceroboh dari alleta, sehingga tanpa berpikir panjang telah berani memecat 9 pegawai perusahaan secara serentak tanpa sedikitpun kompromi dengan nya selaku penasehat perusahaan.

" Tapi Ta, semua pegawai yang kau pecat adalah bawahan para manager dan staf ahli. Dan beberapa di antara mereka juga adalah orang yang bersama kita selama ini. Apa kau lupa mereka lah yang bersama kita saat keadaan perusahaan kita telah jatuh bangun dulu. " kata pemuda bernama Bastian itu dengan wajah piasnya.

" Aku tahu , aku juga ingat kok makanya aku memberikan pesangon yang lebih besar kepada pegawai lama kita." kata letta Tampa berbalik menghadap bastian.

"Justru, itulah alasan ku mengapa aku menyingkirkan bawahan kepercayaan manager dan staf ahli , Untuk menyingkirkan kaki tangan dari para tikus berdasi itu. Lagi pula mereka adalah benalu yang harus disingkirkan segera,, jangan sampai benalu itu malah justru sebaliknya menyingkirkan inangnya." kata gadis itu panjang lebar dan pastinya dengan santai dan tanpa dosa kepada Bastian.

" Kau pernah mendengar kisah benalu kan , dimana jika mereka dibiarkan terlalu lama. Maka akan, merusak inangnya. Perusahaan kita adalah inangnya. Jadi, Jika dibiarkan terus-menerus maka akan merusak perusahaan dari dalam " sambung nya lagi.

Bastian menatap gadis dengan tatapan yang sulit untuk diartikan. kemudian Bastian memilih melengos pergi dari ruangan CEO perusahaan next in.

      empat bulan yang lalu....

" ta, kau harus kembali ke next in secepatnya. Aku tidak bisa lagi mengontrol para pemilik saham yang sudah di luar kendali . Mereka sangat licik , mereka ingin menyingkirkan mu dari barisan pemegang saham terbesar di perusahaan next in." papar Bastian berusaha meyakinkan sahabat nya untuk kembali memimpin perusahaan.

" Hem.. " alleta hanya berdehem halus menanggapi ucapan sahabat nya itu.

" Kembali lah , tunjukan kepada mereka semua siapa bos sebenernya.! " desaknya lagi , tetapi kini tampak lebih serius dari biasanya.

gadis itu hanya terdiam mendengar titah barusan. alleta yang tengah sibuk melukis pesanan online, pun berhenti seketika. Di pandangi nya beberapa detik kemudian memilih berpaling dari Bastian.

" Aku akan mengabari mu dalam dua hari." timpal gadis itu.

"Oh .. bagaimana tentang kelanjutan tugas mu.? Apa ada yang menarik, tingkatkan lagi penyelidikan mu . Awasi mereka terus-menerus jangan sampai hal sekecil apapun terlewat oleh pandangan mu."

Bastian hanya mengangguk, dan memilih pergi dari apartemen alleta. Sejak kepergian Bastian dari apartemen membuat gadis sangat tidak pokus akan lukisan yang sedang di kerjakan nya . Sesekali tangan mungil ku menari-nari dengan indah di atas kanvas polos itu, tetapi beberapa detik kemudian malah berhenti dan stuck di tempat. Pikiran nya melayang-layang memikirkan perkataan dari Bastian.

Para benalu dan tikus berdasi itu sungguh sangat keterlaluan. Menguras uang perusahaan tanpa perasaan terlebih lagi berani memecat salah satu pendiri dari next in.  Mereka sangat berani mencuri uang perusahaan dan bahkan menaungi para benalu di nekat in.

" Beberapa bulan yang lalu ,  mereka memecat om Lukman dari perusahaan. Mereka telah menuduh om Lukman melakukan korupsi senilai 43 milyar. Mereka sudah sangat keterlaluan ran , mereka yang mencuri uang perusahaan tetapi om Lukman yang harus menanggung semua ini. Mereka melimpahkan semua kesalahannya kepada om Lukman." tukasnya disertai dengan emosi yang sudah mencapai ambang batas. Rasa emosinya sudah sampai ke kepalanya. Dari suaranya sudah dapat terdengar dengan jelas.

" Bisakah kau memancing mereka semua keluar dari sarangnya..." kata alleta mengantungkan kalimat nya.

Dua hari kemudian...

" Aku akan kembali, tidak perlu mengabarkan kepada dewan direksi dan jajarannya. Aku ingin mengawasi semuanya terlebih dahulu. Persiapkan saja dirimu kita akan mulai berperang sekarang." Ujar alleta dari sebrang telpon.

Perusahaan sudah tutup sejak pukul 10  malam. Hanya ada beberapa pegawai perusahaan yang tengah lembur dan beberapa staf dan penjaga keamanan. Setelah memutuskan sambungan telepon tadi , alleta memandangi gedung next in. Entah apa yang saat ini tengah bergelut di kepalanya sehingga ia memutuskan melangkah menuju perusahaan it terbesar di Indonesia itu.

Walaupun gadis itu mengatakan akan masuk mulai besok pagi. tetapi , entah sesuatu hal apa yang membuat nya tiba-tiba ingin melangkahkan kaki menuju tempat itu.

ia melangkahkan kaki nya melewati keamanan otomatis perusahaan. Setelah menempelkan kartu tanda pengenal, langsung saja ia berjalan dengan cepat menuju ruangan atas tepatnya di lantai dua. Setelah menaiki tangga akhirnya gadis itu sampai di ruangan yang bertuliskan CEO.

Ditempat itu ada sebuah meja dilengkapi dengan komputer dan segala titik bengeknya , ada beberapa tumpukan dokumen . Ada beberapa ceceran kertas Dimana-mana. Ruangannya masih tampak sama walaupun banyak kertas Dimana-mana. Ruangannya cukup kotor , wajar saja sudah lama ia tidak menggunakan nya. Sejak perawatan pasca operasi kaki nya yang mengharuskan nya bekerja dari rumah membuat ruangan ini tidak di gunakan lagi.

Alleta adalah gadis dengan tipe pembersih , tentunya ia merasa risih dengan ruangan itu. gadis itu pun memutuskan untuk membersihkan ruangan nya yang sudah mulai berdebu dimana-mana , kesana kemari mencari peralatan untuk bersih-bersih tetapi , tidak kunjung ia temukan. Langsung saja ia langkahkan kaki nya menuju ke bawah, mencari sapu dan tempat sampah .

" Udah gajinya dikit, tugasnya nggak mengotak lagi. Ya Allah kapan ini berakhir." keluh pria dengan komputer dan tumpukan dokumen di kedua sisinya, dengan wajah perustasi nya ia menjambak rambut nya yang tinggal sedikit.

" Udah jangan mengeluh terus , kalo Ndak dikerjakan kapan selesainya." Seseorang dengan pakaian cleaning servis menimpalinya sembari meletakan kopi dihadapan beberapa pegawai perusahaan yang tengah lembur itu.

" Emang bener tugas nya nggak ngotak  sama sekali. Udah tahu dari pagi kita banyak tugas eh .. sekarang malah di suruh revisi laporan keuangan yang menggunung seperti ini." Salah satu pegawai laki-laki menyahut, menimpali ucapan cleaning servis itu.

" sudah diam, kalian semuanya sudah tidak ?" pancing wanita berbadan gempal disebelah pria tadi. "....dengar-dengar CEO perusahaan kita bakal balik lagi ke perusahaan loh besok.! " kata wanita itu lagi setengah berbisik.

" Bos yang mana lagi sih, bukannya bos kita pak Bastian ya ?" Tanya pegawai lain.

" Pak Bastian itu , bukan bos sebenernya, dia itu cuman direktur pengganti dari bos yang mahu Dateng besok pagi. Katanya sih bos kita yang dulu itu sakit sampai-sampai Ndak mampu buat mengelola perusahaan. Makanya, diganti sama pak Bastian." Terangnya.

Semuanya pun hanya melongo tidak tahu harus mengatakan apa. suara berdehem dari allet mampu membuat nya menjadi pusat perhatian dalam sekejap. saat ini ia berjarak beberapa inci dari keberadaan mereka. Mereka pun memalingkan kepalanya menghadap ke arah alleta.

" Maaf ada perlu apa ? " Tanya pegawai cleaning servis itu.

" Lembur juga ya mbak," tanya pegawai lain.

" Iya " jawab alleta singkat

Sepertinya mereka semua mengira bahwa gadis itu adalah seorang pegawai kantor biasa juga. Bagaimana tidak melihat kondisinya yang tengah membawa sapu dan juga tempat sampah, dan hanya memakai celana kain dan juga Hoodie berwarna biru tua dilengkapi dengan sandal tidur wanita nya yang imut . Pasti nya orang-orang yang melihatnya akan mengira hal serupa.

hari pertama

Matahari bersinar cukup terang, cahayanya menembus gorden tempat gadis itu tertidur pulas semalam. Saking sibuk dan fokusnya membaca dokumen penting yang menggunung membuat gadis itu tak menyadari bahwa ia telah menghabiskan waktunya semalaman di kantor.

Suara gaduh dari lantai bawah mengganggu tidur wanita cantik dengan rambut di ikat asal- asalan ke belakang. Gadis itu mengedipkan matanya beberapa kali  sampai akhirnya suara gaduh dari lantai bawah membuat nya terpaksa bangun dengan malas .

Duduk dengan waktu yang cukup lama membuat pinggangnya sakit. Sesekali badan rampingnya di gerakan ke segala arah guna meregangkan otot tubuhnya yang terasa kaku.

" Ada apa sih ribut-ribut,?bukankah ini masih terlalu pagi kenapa ramai sekali dibawah." Sambil terus meregangkan otot tubuhnya.

Gadis cantik dengan tubuh ramping , dipadukan dengan rambut hitam panjang semakin menambah kemolekan tubuhnya. Wajahnya bulatnya dilengkapi dengan mata dan bibir kecilnya semakin menambah kecantikan nya. Gadis itu adalah CEO dari perusahaan bernama next in.

Next in adalah perusahaan yang bergerak pada bidang teknologi informasi dan komunikasi. Next In merupakan perusahaan IT yang bergerak di bidang teknologi informasi dan digital. Perusahaan ini didirikan oleh sekelompok pemuda yang terampil di bidang teknologi dan bersemangat untuk meningkatkan layanan teknologi informasi di Indonesia.

Next In menawarkan berbagai layanan teknologi informasi kepada pelanggan, termasuk pengembangan aplikasi, website, sistem manajemen data, dan layanan hosting. Perusahaan ini memiliki tim pengembang profesional yang ahli dalam beberapa bahasa pemrograman seperti Java, Ruby, dan Python.

Dalam perjalanan bisnisnya, Next In telah bekerja sama dengan banyak perusahaan besar di Indonesia dan berhasil mengerjakan berbagai proyek IT yang kompleks. Next In juga dikenal sebagai perusahaan yang mampu memberikan layanan konsultasi dan solusi IT yang tepat bagi banyak pelanggan yang mencari solusi permasalahan teknologi informasi mereka.

Next In selalu berusaha untuk terus berkembang dan mendapatkan kepercayaan dari pelanggan yang lebih banyak lagi. Terlebih lagi, perusahaan ini memiliki visi dan misi untuk menjadi salah satu perusahaan terdepan di bidang teknologi informasi di Indonesia dan membawa inovasi serta kontribusi yang besar bagi perkembangan teknologi informasi di Indonesia.

Bagi para teknologi informasi, Next In adalah perusahaan IT yang sangat layak dijadikan sebagai mitra bisnis. Dukungan dari tim pengembang yang ahli dan solusi IT yang efektif yang dimiliki oleh perusahaan ini, menjadi salah satu alasan tingginya kepercayaan pelanggan terhadap Next In.

Sudah banyak penghargaan dari dalam dan luar negeri yang sudah mereka dapatkan. Tak jarang mereka juga mendapatkan julukan sebagai perusahaan paling kompetitif beberapa tahun belakangan ini.

Bahkan banyak perusahaan dalam negeri menjadikan next in sebagai saingan dari perusahaan paling bergengsi di dalam negeri. Next in juga menjadi perusahaan dengan keuntungan yang bisa dikatakan fantastis tak mengherankan juga mengapa banyak orang-orang lulusan terbaik dari universitas nya bekerja di tempat itu. Gaji yang ditawarkan nya juga tidak kalah dengan perusahaan besar yang sudah berdiri lama.

Perusahaan next ini menjadi tujuan utama dari semua pekerja di seluruh negeri. Karena saking ketatnya persaingan masuk ke perusahaan next in membuat perusahaan ini menjadi penerima lulusan dari universitas terbaik  saja. Hanya lulusan terbaik saja yang bisa menjadi karyawan di tempat itu.

Sayangnya masa kejayaan dari next in hanya berjalan beberapa saat. Sejak kepergian alleta dari perusahaan, arah dan tujuan dari perusahaan ini semakin tidak terkendali. Masa-masa keemasan dari perusahaan ini di anggap sudah berakhir. Seolah-olah perusahaan next in tengah berjalan ke dalam jurangnya . Banyak masalah silih berganti datang menghampiri perusahaan yang baru beberapa tahun ini berdiri.

Mungkin karena perusahaan ini di anggap baru jadi , belum memiliki pengalaman dalam menghadapi pasang surutnya dunia bisnis yang terkenal kejam.

Sementara itu di lantai bawah semua karyawan dan juga para pimpinan berjejer dengan rapi tepat di depan pintu masuk perusahaan. Mereka semua telah berjejer rapi sejak pukul 6 pagi .

Semua pekerja dari semua tingkatan berharap cemas sejak tadi. Menunggu kedatangan direktur lama yang dikabarkan akan kembali setelah dua tahun memilih berdiam diri di tempat tidur pasca melakukan operasi.

Jam sudah menunjukkan pukul 08 : 52 menit . Namun, kehadiran sesosok direktur muda itu belum terlihat. Banyak Karyawan sudah mengeluh karena pegal telah berdiri sejak dua jam lebih.

Tak berselang lama seorang pria muda berumur 28 tahun , dengan perawakan tegas masuk di dampingi beberapa kaki tangan nya setelah keluar dari sebuah mobil sport mewah. Semua karyawan pun nampak antusias dan bersemangat, tak ayal banyak yang senyam senyum tak karuan dibuat nya. Mereka semua berpikir bawah direktur lama mereka datang bersama pak Bastian yang merupakan direktur pengganti.

Setelah melihat tidak nampaknya batang hidung dari direktur baru itu membuat karyawan lesu kembali.

"Selamat pagi pak ,?" Sapa seorang karyawan. " CEO alleta tidak ikut datang ?" Tanya karyawan itu lagi.

" Eh .. dia belum datang? " Bastian malah balik bertanya kepada karyawan nya dengan ekspresi kebingungan.

Pasalnya tidak mungkin seorang shaletta  direktur yang terkenal cantik, baik, disiplin. Tepat waktu , ambisius dalam segala hal tiba-tiba datang terlambat seperti ini . Teman baiknya itu, datang terlambat bukan lah kebiasaan nya.

"  Dia belum datang? . Tapi ini sudah pukul 9 pagi kenapa belum sampai ke perusahaan. Biasanya dia adalah orang yang tepat waktu. Dia tidak lupa kan , bahwa hari ini akan kembali masuk bekerja. Tapi , tidak mungkin dia lupa , semalam dia sendiri yang mengatakan sudah tidak sabar kembali ke perusahaan. " Gerutunya. Bastian pun membubarkan karyawan nya.

Ia kemudian mengambil ponsel dari dalam saku celana dan menelpon seseorang. Alleta dengan emoticon hati tertera di layar ponselnya. Beberapa kali di telponnya  tetapi tidak ada satupun yang terjawab. Melihat hal itu tidak ada hasilnya membuat nya beralih ke pesan singkat. Namun hal itu juga nihil.

" Kenapa dia tidak mengangkat nyaa... Ponsel siapa itu cepat angkat atau matikan,,, telinga ku sakit mendengar nya. " Bastian berteriak ,yang membuat semua karyawan jadi gelagapan mencari ponsel mereka.

Namun hal itu juga nihil . Walaupun telah memberikan perintah kepada bawahan nya . Tapi dering telepon itu masih berbunyi. Menyadari hal ini membuat Bastian semakin kesal dibuatnya. Tetapi, tiba-tiba telinga nya terpokus pada suara dering telepon itu.

Matanya menelisik ke sembarang tempat sambil terus mempokuskan pendengarannya.

Sementara itu alleta yang memilih mengabaikan suara panggilan telepon dari telpon genggamnya masih sibuk dengan laptop dan juga dokumen perusahaan. Matanya melirik ke arah ponsel nya sesekali, melihat kontak yang tertera pada ponselnya.  Setelah melihat kontak tersebut membuat nya memalingkan wajahnya kembali ke arah laptop dan dokumen. Ting.. tak berselang lama notifikasi pesan  pun masuk tetapi gadis itu kembali mengabaikan nya.

Telinga  gadis itu mulai risih , akan suara dering telepon itu dan memutuskan mengangkat panggilan yang berkontak Bastian di panggilan itu.

" Ada apa ,? " Ucap nya singkat

" Ada apa,? Kau bertnya ada apa,? . Aku menghubungi sejak tadi . Apa kau lupa bahwa hari ini kau akan kembali ke perusahaan. Para pemegang saham mengubah jadwal rapat. Nanti siang kita ada agenda untuk menemui mereka semua." Decak nya dengan kesal.

Dari nada suaranya sepertinya tengah kesal  setengah mati mendapatkan jawaban dari rekan nya itu. Melihat tidak ada antusias dari rekan nya.

" Ah iya " jawaban singkat gadis itu sambil tetap pokus kembali.

" Cepatlah datang ke Perusahaan." Kata Bastian lagi dengan nada lesu.

" Datang ke mana , aku sudah berada di perusahaan sejak semalam."  Ujar gadis itu lagi.

Setelah mendapatkan jawaban itu membuat laki-laki itu menatap ke atas melihat ke ruangan gadis itu. Benar saja gadis cantik yang merupakan direktur utama dari next in sekaligus rekanya itu tengah pokus ke laptop. Setelah menyadari bahwa ada sosok yang dikenalinya gadis itu mengedipkan sebelah matanya. Bastian langsung saja bergegas berlari menaiki tangga menuju lantai ke dua tempat ruangan itu. Tanpa menunggu jawaban dari dalam Bastian langsung masuk dan hendak mengaburkan dirinya guna memeluk gadis itu.

Rapat pemegang saham

Langkah pemuda bernama Bastian itu terhenti sesaat beberapa senti lagi berhasil mendarat ke tubuh ramping dari rekan sekaligus sahabat nya. Tangan mungil gadis itu lebih Dahulu menghentikan pergerakan tubuh tegapnya.

" Apa yang kau lakukan, kau gila ya! " Shaletta berujar sambil memanyunkan bibirnya ke arah bawah , lebih tepatnya melihat puluhan pasang mata yang tengah mengawasi tingkah dari direktur nya.

Buru-buru pria itu menutup pembatas kaca antara ruangan itu dengan lantai bawah.

" Kenapa tidak memberitahu ku, kapan kamu tiba" tanya Bastian kepada alleta.

" Aku sudah disini sejak semalam. Awalnya aku hanya ingin singgah sebentar... Eh malah ketiduran semalem." Alleta berujar sambil cengengesan memamerkan Gigi nya yang putih.

Tanpa menunggu persetujuan alleta ,Bastian langsung saja menyeret paksa sahabat nya menuju lantai bawah tanpa memperdulikan keadaan gadis itu yang saat ini tengah kacau.

Semua mata karyawan menatap heran kepada gadis yang berada di sebelah direktur nya,Bastian. Ada yang mulutnya terbuka sangat lebar melihat genggaman erat dari bapak direktur next in itu.

Sekelas pria dengan julukan es itu tampak dingin tak tersentuh , untuk pertama kalinya menggandeng seorang wanita sambil melayangkan senyuman yang tidak pudar sepanjang langkah nya. Setelah keduanya sampai dibawah langsung saja para karyawan mengerubungi keduanya dengan berbagai tatapan aneh dan bisik-bisik satu sama lainnya.

" Semuanya , kenalkan dia adalah Alleta, alleta ini direktur utama lama dari next in. Mulai hari ini dan seterusnya ,dia akan kembali memimpin perusahaan dan tentunya membawa nama next ini menjadi perusahaan terbaik di dalam maupun luar negeri." Puji Bastian sambil mengenalkan gadis itu dengan beberapa pegawai lainnya.

" Terimakasih semuanya, mohon bantuannya ya ! " Ucap letta sambil membungkukkan tubuhnya.

" Eh.. bukankah dia gadis yang semalam. Iya bener itu dia,! mampus kita sekarang. Dia pasti akan mengomeli kita nanti, masih mending jika di omeli gimana nanti kalo malah dipecat. Bisa batal nikah aku bulan depan " salah satu karyawan dari belakang berujar setengah berbisik.

" Saya rasa perkenalannya sampai disini dulu , saya masih ada rapat dengan para pemegang saham hari ini . Saya permisi , silahkan lanjutkan perkejaan kalian ." Letta kembali berujar dan beringsut mundur.

" Ayo kita ke butik terdekat untuk membeli pakaian. Tidak mungkin kan kau akan memakai ini untuk bertemu dengan pemegang saham.? " tawar Bastian sambil mengandeng tangan gadis itu ke luar dari perusahaan.

Setelah pemilihan baju yang alot akhirnya Bastian menemukan baju yang cocok untuk alleta. Setelah itu alletta dan Bastian kembali ke perusahaan untuk melakukan rapat sesuai dengan janji temunya dengan para pemegang saham.

" Bos , para pemegang saham sudah hadir semua . Mereka sudah menunggu anda di ruang meeting lantai 4 . " Seorang laki-laki muda berujar sambil membawa dokumen di tangannya.

Keduanya lantas bergegas naik menggunakan lift menuju ruang meeting di lantai empat. Tempat yang biasanya dijadikan sebagai tempat keramat untuk siapa saja termasuk alleta.

Ruang rapat....

Suasana di dalam cukup panas , sehingga mampu menyulut api . Semua dewan pemegang saham bersikeras menuntut kejelasan investasi saham pada perusahaan next in. Menurut mereka sudah beberapa bulan terakhir ini harga saham di perusahaan ini semakin turun. Banyak kerugian yang mereka alami.

" Mundurlah ... Kau tidak pantas berada di posisi itu ! " cecar nya pada alleta .

" Betapa tidak tahu malunya ! Pergi bersenang-senang dengan uang perusahaan. Dan sekarang malah kembali ke perusahaan! "

" Ini sebabnya, kita tidak boleh membiarkan seorang perempuan yang memimpin. Lihat ! Apa yang sudah dia lakukan untuk perusahaan. Apa yang sudah kau lakukan untuk perusahaan dua tahun terakhir! " Ujarnya diikuti oleh beberapa anggota pemegang saham yang lain.

" Diam ... Beraninya kalian meninggikan suara kalian di depan ceo . Apa kalian sudah gila !" Teriak Bastian dengan nada suara yang ditinggikan sebelumnya.

" Kau ! .... Kau pikir siapa dirimu.? Beraninya kau meninggalkan suaramu dihadapan ku,!. Kau hanyalah boneka dari gadis ini. Apa kau pikir kau adalah bosnya. Kau selalu berlagak seperti seorang bos selama ini,,, berapa gaji mu ah." bapak dafid berujar dengan nada menghina .

" Kami semuanya sepakat untuk mencabut semua investasi saham di tempat ini... Lagi pula tidak ada gunanya melakukan investasi di tempat yang bahkan sebentar lagi akan bangkrut ini. " Kali ini ibuk Sekar yang merupakan manager bagian penjualan menimpali.

Sementara itu alleta hanya diam dikursi kebanggaan nya. Ia hanya sesekali melirik ke arah para pemegang saham di ruangan meeting itu. Tidak banyak hal yang dilakukan nya , tidak ada gunanya berdebat dengan mereka. Itu hanya kegiatan yang melelahkan dan tidak berguna menurut nya.

Brak..!

Sebuah gebrakan di meja membuat semua orang yang berada di tempat itu, berpaling ke arah sumber suara. Alleta yang baru saja mengebrakkan kedua tangannya ke meja membuat bunyi keras dan mampu mengalihkan perhatian orang-orang yang berada di tempat itu. Wajahnya yang masih menunduk dalam kebawah, keduanya tangannya memerah saking kuatnya ia mengebrak meja itu. Aliran darah yang masih tidak normal berpacu dengan cepat ,,, sepertinya kesabaran dari gadis itu sudah habis, telinganya memerah mendengar ocehan mereka semua.

Suara helaan nafas panjang nya terdengar cukup berat dan dibarengi dengan suara gelak tawa khas dari gadis itu .... Seketika membuat semua orang yang berada di tempat itu merinding. Wajah penuh tanya dan ketakutan terlihat dengan jelas. Sedangkan Bastian sendiri sudah hapal dengan tindakan dari rekannya itu. Sebentar lagi semua orang yang berada di tempat ini pasti akan menerima akibat dari ulahnya Karena telah berani mengusik ketenangan dari seorang bernama shaletta itu.

Walaupun alleta memiliki wajah dan tubuh yang bisa dikatakan polos tidak tersentuh sama sekali. Pasti orang-orang akan mengira bahwa gadis itu adalah gadis dengan tutur kata yang lembut. Keanggunan yang dipancarkan nya mampu menyilaukan mata semuanya. Seluruh media dan orang luar pasti akan mengira bahwa gadis adalah orang yang mampu dengan mudah dipermainkan dan di intimidasi.

Sayangnya hal itu justru sebaliknya. Apa yang tidak pernah disangka-sangka oleh pikiran mereka justru adalah sebaliknya. Sikapnya, kesopanan nya , keanggunan nya ,, keramahtamahan yang selalu dipancarkan nya di depan manusia munafik itu adalah sebuah kepalsuan belaka. Shaletta adalah gadis dengan tempramen yang buruk , dia adalah gadis dingin sedingin es di kutub Utara.

Hanya saja prilakunya yang seperti itu hampir tidak pernah diperlihatkan dan diketahui oleh orang-orang disekitarnya. Shaletta dengan wajah polosnya mampu menyembunyikan fakta itu. Bastian dan bapak Lukman lah yang tahu seperti apa kepribadian asli dari gadis itu.

" Lalu... Kau ingin aku melakukan apa? Kau berharap Aku akan mundur dari posisi ku ,, agar kau dan keluarga mu bisa menguasai perusahaan begitu ?. " Shaletta berujar sambil berjalan menuju ke kursi pak Dafid.

" Berhenti lah bermimpi ,sadar lah!" Gadis berujar lagi sesaat berada di samping orang itu.

" Apa ?..Kau ! Dasar gadis kurang ajar berani sekali kau. Kau menantang ku !" Pak Dafid berteriak sambil menunjuk ke arah shaletta.

Alleta yang saat itu malah bergaya menantang di depan pak Dafid. Kedua tangannya dilipat di depan sambil mengangkat dagunya . Tatapan matanya yang seperti tidak mengenal rasa takut membuat orang-orang di tempat itu hanya diam membisu. Pak Dafid yang diperlakukan seperti merasa terhina dengan sikap gadis muda didepannya.

" Jika, ingin menarik saham investasi di tempat ini silahkan , aku sama sekali tidak takut... Tetapi sebelum bapak pergi dan mencabut semua itu , silahkan ganti uang perusahaan... !"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!