NovelToon NovelToon

Saksi

Bab. 1. Di lamar

Terkadang apa yang kita pikirkan baik belum tentu itu baik tetapi juga sebaliknya apapun yang sudah menjadi sebuah ketetapan takdir kita belum tentu itu buruk, meskipun terkadang penuh dengan air mata untuk bisa melaluinya.

Tapi satu hal yang pasti, seperti apapun takdir kita itu adalah yang terbaik karena cerita hidup kita di tulis oleh yang maha baik. Penulis skenario terbaik.

Hari ini adalah hari dimana Arlena Batari atau yang bisa dipanggil Lena diwisuda. Ia menjadi lulusan terbaik dikampusnya.

Dan hadiah spesial yang ia terima adalah ia diterima bekerja disebuah perusahaan ternama yang selama ini menjadi impian para lulusan mahasiswa maupun SMA untuk mencari pekerjaan.

Berbekal nilai terbaik yang ia dapatkan, maka ia langsung bisa melamar pekerjaan di perusahaan itu. Karena sudah lama kampus tempat ia menuntut ilmu itu bekerja sama dengan perusahaan ternama itu.

Setelah acara wisuda selesai ia dan juga kedua orang tuanya segera kembali kerumah mereka yang sangat sederhana namun seperti surga bagi Lena.

Setelah menunggu satu Minggu, akhirnya ia hari ini pergi mendatangi perusahaan yang sudah menerimanya bekerja, karena hari ini adalah hari pertama ia masuk bekerja.

Pagi pagi sekali Lena bangun dan segera mengerjakan pekerjaan di dapur, selama ini ia bertugas untuk menyiapkan makanan bagi seluruh keluarganya karena ibunya harus berjualan kue untuk bisa mencukupi kebutuhan keluarga.

"Ibu, setelah Lena mempunyai penghasilan nanti, ibu tidak perlu lagi bekerja karena Lena yakin bahwa gaji Lena sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan kita sekeluarga." ucap Lena sambil sibuk menyiapkan makanan.

"Ibu sangat bersyukur sekali karena kau tumbuh menjadi anak yang luar biasa Lena, bahkan selama ini kau bercita-cita untuk menggantikan ibu sebagai seorang tulang punggung keluarga."

"Tapi nak, sebaiknya kau menabung uang hasil kerjamu agar masa depanmu nanti jauh lebih baik daripada masa kecil mu nak." jawab ibu dengan sangat bijak.

Lena tersenyum menatap wajah wanita yang selama ini sangat ia kagumi itu. Meskipun selama ini beliau selalu berjuang seorang diri untuk bisa mencukupi seluruh kebutuhan keluarga karena sang ayah sakit-sakitan sehingga tidak bekerja.

Namun wanita kuat itu sama sekali tidak pernah mengeluh, atau meratapi nasibnya tetapi sebaliknya beliau dengan penuh semangat bekerja agar anak mereka bisa bersekolah hingga perguruan tinggi.

"Ibu, ibu adalah yang terbaik. Tetapi ijinkan Lena berbakti kepada ibu dan ayah dengan cara menggantikan posisi ibu sebagai tulang punggung."

"Lena ingin ibu bisa menghabiskan masa tua tanpa harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarga kita Bu." ucap Lena sambil mendekati ibunya.

Dengan lembut sang ibu memeluk sang putri, air matanya tak kuasai ia bendung lagi. Perasaan terharu mempunyai seorang putri sebaik Lena membuat air matanya menetes tak bisa ia bendung lagi.

"Lena sebaiknya kau segera bersiap-siap untuk berangkat bekerja, jangan sampai hari pertama kau bekerja kau malah datang terlambat." ucap sang ibu sambil mengusap lembut wajah Arlena.

Lena tersenyum kemudian ia mengangguk dan segera berpamitan kepada sang ibu untuk bersiap-siap pergi bekerja.

Tak butuh waktu lama, Lena segera keluar dan menunggu taksi online yang sudah ia pesan untuk mengantarkannya menuju perusahaan tempat ia bekerja.

Sebuah tempat yang ia gunakan untuk menggantungkan harapannya, harapan untuk bisa memperbaiki perekonomian keluarga. Dan sebuah harapan untuk masa depan yang jauh lebih baik.

Setelah ia sampai ia segera menemui personalia dengan menyerahkan sebuah surat pengantar dari kampusnya dan juga menyerahkan bukti email dari perusahaan tersebut bahwa mulai hari ini ia menjadi salah satu karyawan di perusahaan tersebut.

Dan sejak saat itu Lena menjadi salah satu staf di perusahaan tersebut. Dengan kecerdasan yang ia miliki ia menjadi salah satu staf yang sangat diperhitungkan di tempatnya bekerja.

Hingga pada suatu hari ia bertemu dengan seorang sahabat yang lama ia kenal, ia adalah Bayu Saputra. Seorang sahabat yang berjarak sepuluh tahun lebih tua darinya.

Mereka berkenalan pada saat acara tujubelasan alias acara tuju belas Agustus disalah satu acara kegiatan di tempatnya.

Waktu itu Bayu sebagai salah satu mahasiswa KKN di tempat tinggal Lena sedangkan Lena saat itu sebagai salah satu peserta lomba dan kebetulan ia saat itu masih duduk dibangku SMP.

Sejak saat itu mereka menjadi sangat akrab dan Bayu selalu bisa membuat Lena tersenyum dengan segala macam aksinya.

Hingga Bayu lulus kuliah mereka akhirnya tak lagi saling bertemu. Karena Bayu harus bekerja di kota lain untuk mengejar impiannya.

Sejak saat itu Bayu dan Lena tidak pernah lagi saling bertemu satu sama lainnya. Meskipun hanya lewat sebuah HP.

Tapi hari ini tanpa sengaja mereka bertemu lagi. Sebuah pertemuan tanpa sengaja yang menjadi awal kisah hidup Lena yang sesungguhnya.

"Hai, bukankah Kau Bayu Saputra ?." tanya Lena saat tanpa sengaja menabrak seseorang disebuah mini market.

"Hai, kau ? Seperti kita kita pernah bertemu. Sebentar kalau tidak salah kau adalah Lena ?." jawab pria itu sambil tersenyum.

Lena tersenyum sambil menganggukkan kepalanya. Dan keduanya lalu berbincang-bincang di depan minimarket tersebut ditemani dengan es krim dan makanan ringan lainnya.

Dan sejak saat itu, Bayu sering menjemput Lena sepulang kerja. Dan sering juga Bayu berkunjung ke rumah Lena agar semakin akrab dengan kedua orang tua Lena.

Hari berganti hari hubungan Lena dan juga Bayi semakin akrab, entah atas dasar cinta atau hanya sekedar teman akrab biasa.

Namun pada suatu hari yang sangat cerah, Bayi datang menjemput Lena dengan membawa sebuah bunga yang sangat cantik dan juga sebuah cincin yang sangat indah.

Dengan menekuk satu kakinya, Bayu melamar Lena dihadapan seluruh teman-teman Lena dan di depan perusahaan tempat Lena bekerja.

"Arlena Batari bersediakah engkau menjadi pendamping hidupku, menemani ku dalam menjalani hidup ini baik suka maupun duka."

"Bersediakah engkau menjadi ibu dari anak-anakku nanti ? Dan bersediakah engkau menjadi teman hidupku hingga kita menua bersama ?." ucap Bayi sambil membuka sebuah kotak yang berisi cincin yang sangat indah.

Lena terpana dengan apa yang terjadi dihadapannya. Ia sama sekali tidak pernah menyangka bahwa Bayu akan melakukan hal itu.

Lena menutup mulutnya dengan kedua tangannya, ia tidak tau harus berkata apa dan melakukan apa. Ia bingung untuk bisa memutuskan.

"Terima !"

"Terima !."

"Terima !."

Begitulah ucapan dari rekan-rekan kerja Lena, seperti sebuah paduan suara yang sudah latihan berbulan-bulan sehingga apa yang keluar dari mulut mereka begitu kompak sekali.

Keadaan semakin membuat Lena bingung harus bagaimana, selama ini belum pernah berfikir untuk membina sebuah rumah tangga. Karena selama ini ia masih fokus terhadap kebahagiaan kedua orang tuanya.

Bab. 2. Keraguan

Di antara rasa bingung dan juga bimbang, Lena melangkah mengambil bunga ditangan Bayu. Sebenarnya ia tidak ingin menerima ataupun menolak lamaran Bayu, ia hanya ingin mengambil bunga tersebut agar rekan-rekan kerjanya segera pergi meninggalkan mereka berdua.

Dan Lena bisa menjelaskan yang sebenarnya kepada Bayu, apa yang ada didalam pikirannya saat ini. Namun, malah sebaliknya Bayu meraih tangan Lena dan segera menyematkan cincin tersebut di jari manis Lena.

"Terimakasih kasih Lena, terimakasih karena telah bersedia menerima aku sebagai pendamping hidup mu." ucap Bayu.

Setelah memasangkan cincin tersebut, Bayu mencium tangan Lena dengan takjim. Hal itu disambut dengan tepuk tangan yang meriah dari mereka yang menyaksikan peristiwa membahagiakan itu.

Lena tak mampu berkata apa-apa, ia hanya bisa diam seribu bahasa dengan senyuman yang ia paksakan.

Jujur Bayu selama ini selalu bersikap baik kepadanya, namun untuk menjalin hubungan yang serius apalagi sampai ke jenjang pernikahan, Lena belum siap.

Tak lama kemudian, satu persatu dari rekan-rekan kerja Lena menyampaikan ucapan selamat atas apa yang baru saja terjadi.

"Selamat ya Lena, sebentar lagi sah menjadi istri orang."

"Selamat ya Lena, kami tunggu undangan pernikahannya."

"Selamat ya Lena, semoga segera kami bisa menyusul."

Dan masih banyak sekali ucapan selamat dari rekan-rekan kerja Lena. Sementara Lena hanya bisa tersenyum tanpa bisa menjawab ucap tersebut.

Berbeda dengan Bayu, ia sangat bahagia sekali dengan apa yang terjadi. Senyumnya begitu merekah membuktikan bahwa ia benar-benar sangat berbahagia saat ini.

Dan sejak saat itu, Lena telah di anggap sebagai calon istri Bayu. Berita tersebut akhirnya sampai juga di telinga kedua orang tua Lena.

Dan pada suatu saat, disaat Bayu mengantarkan Lena pulang, maka kedua orang tua Lena segera memanggil Bayu.

"Nak Bayu, sebelumnya kami minta maaf karena bertanya kepada nak Bayu. Kami sering mendengar berita bahwa Lena anak kami adalah calon istri nak Bayu."

"Jika memang benar demikian, kami berharap kalian segera meresmikan hubungan tersebut. Agar kami sebagai orang tua Lena tidak berfikir yang macam-macam." ucap Ayah Lena.

"Iya pak, Bu, saya memang berencana untuk segera meresmikan hubungan kami. Sayangnya selama ini saya belum sempat meminta ijin kepada bapak dan juga ibu." jawab Bayu tanpa sedikitpun rasa ragu.

Sementara Lena hanya bisa menghela nafas tanpa tau harus berbicara apa. Sejauh ini ia masih ragu untuk melangkah lebih jauh dengan hubungan yang ia jalani bersama dengan Bayu.

Lena hanya bisa pasrah saja dengan apa yang akan diputuskan oleh kedua orang tuanya. Karena ia belum bisa memutuskan dan juga ia yakin bahwa keputusan kedua orang tuanya pasti yang terbaik untuk dirinya dan juga keluarganya.

Lena kemudian melangkah masuk ke dalam, ia segera membuatkan minuman untuk Bayi dan juga kedua orang tuanya.

Setelah itu ia segera berpamitan untuk segera membersihkan dirinya. Jujur ia tidak ingin membahas apapun tentang Bayu untuk saat ini.

"Apa yang harus aku lakukan ? Mengapa aku merasa sangat bimbang sekali. Ya Allah, tolonglah hamba agar hamba tidak salah dalam melangkah." ucap Lena lirih.

Ia kembali menghela nafas dan kali ini lebih panjang, ia benar-benar sangat bingung. Ibarat berdiri disebuah persimpangan, ia tidak tau jalan mana yang harus ia tempuh.

Sementara Bayu dan juga kedua orang tua Lena telah sepakat bahwa acara pernikahan Lena dan Bayu akan digelar secepatnya.

Meskipun kedua orang tua Bayi tidak bisa hadir, karena ada sesuatu dan lain hal. Bayu hanya akan diwakili oleh saudara yaitu paman Bayu yang kebetulan tinggal di kota yang sama dengan orang tua Lena.

Bagi kedua orang tua Lena, pernikahan itu digelar lebih cepat lebih baik. Agar tidak terjadi sesuatu yang tidak di inginkan terhadap hubungan Lena dengan Bayu.

Dan sejak saat itu, Bayu dan juga orang tua Lena mulai mempersiapkan segala sesuatunya untuk acara pernikahan itu.

Sementara Lena masih saja menyimpan sebuah keraguan di hatinya. Jujur bukan masalah usia yang terpaut jauh tapi hati kecilnya masih merasa ragu dengan Bayu.

Hingga larut malam, Lena tidak bisa memejamkan kedua matanya. Pikirannya melayang entah kemana. Pernikahan yang seharusnya menjadi impian yang sangat membahagiakan bagi setiap calon pengantin.

Namun tidak bagi Lena, apakah ia belum mengenal Bayu ? Tentu saja jawabnya tidak. Apakah Lena dijodohkan secara paksa ? Jawabannya tidak juga. Apakah Bayu pria yang buruk ? Tidak juga tapi entahlah, Lena sendiri tidak tau apa yang membuat hati kecilnya merasa ragu terhadap Bayu.

Meskipun sejauh ini ia tidak menemukan keburukan terhadap Bayu, atau ia pernah mendengar sesuatu yang buruk tentang Bayu.

Hanya saja hati kecilnya merasa ragu meskipun ia tidak bisa mengungkapkan apa alasannya ragu menjalin hubungan pernikahan dengan Bayu.

Disaat calon pengantin wanita berseri-seri wajahnya saat melakukan fitting baju pengantin, Lena sebaliknya. Ia hanya bisa menatap kosong sejumlah gaun pengantin yang sangat indah itu dihadapannya.

Ia sama sekali tidak berminat untuk memilih salah satunya. Ia pasrahkan saja semuanya kepada sang ibu dengan alasan saat itu ia sedang tidak enak badan.

Dan untuk semua keperluan pernikahannya ia hanya pasrah saja dengan keputusan kedua orang tuanya dan juga Bayu.

Lena hanya melakukan aktivitas seperti biasanya, Bagun tidur menyiapkan sarapan, berangkat bekerja dan beristirahat di malam hari.

Tak terasa hari begitu cepatnya berlalu, kini Lena sudah berada di depan cermin. Menatap wajahnya yang telah di rubah sedemikian rupa.

Hingga wajah cantik yang selalu tampil alami itu, kini sudah berubah bak seorang putri dari khayangan. Kecantikannya sungguh sangat luar biasa meskipun hanya mendapatkan sedikit sentuhan makeup.

Sang perias pengantin sangat takjub melihat hasil karyanya. Seolah-olah ini adalah karya terbaiknya sepanjang meniti karir sebagai seorang perias pengantin.

Namun bagi Lena, semua itu tidak ada artinya, ia tetap masih ragu untuk melangkah lebih jauh bersama dengan Bayu.

"Ya Allah, mengapa hati ini masih saja ragu ? Bantulah hamba agar hamba bisa melangkah ke depan bersama Bayu dan bantulah hamba agar bisa menjadi seorang istri yang baik."

"Yakinkan hamba bahwa ini adalah jalan yang terbaik untuk hamba dan juga keluarga hamba. Ya Allah rubahlah keraguan ini menjadi sebuah kebahagiaan yang sesungguhnya." batin Lena.

Tanpa bisa ia bendung lagi, kristal-kristal bening itu lolos begitu saja dari pelupuk matanya yang indah. Bukan air mata kebahagiaan tetapi air mata keraguan yang selama ini ia bendung sedemikian rupa.

Tapi hari ini, tak ada satupun bendungan yang mampu menahannya untuk keluar. Dan hal itu terlihat oleh sang ibu yang kebetulan masuk ke dalam kamarnya.

Bab. 3. Kebahagiaan

Perlahan sang ibu berjalan mendekati Lena yang berusaha menghapus air matanya. Namun sekuat apapun Lena berusaha tak bisa menutupi hal itu dari sang ibu.

"Lena mengapa kau menangis nak ? Apakah kau menyesal dengan semua ini ?." tanya sang ibu sambil duduk di hadapan Lena.

Namun Lena berusaha untuk tersenyum, mencoba untuk meyakinkan sang ibu bahwa semuanya baik-baik saja.

"Lena jika kau tidak ingin pernikahan ini terjadi kau bisa membatalkannya nak. Jangan pernah mengambil sebuah keputusan yang nantinya akan kau sesali."

"Menikah itu bukan untuk sehari dua hari, namun untuk selamanya. Dan lebih dari itu, janji yang kalian ucapkan dengan mengatasnamakan Allah dan rasul-nya."

"Jadi semua ini bukanlah sebuah permainan nak, jadi pikiran semuanya sebelum terlambat. Jangan sampai kau menyesal dikemudian hari yang justru akan menyiksamu sehingga membuat mu melakukan sebuah dosa." ucap sang ibu dengan lembut sambil menggenggam tangan Lena.

Lena tersenyum sambil menggenggam tangan sang ibu, perlahan Lena mengusapnya dengan lembut.

"Bu, Lena memang menangis tapi ini adalah tangisan kebahagiaan." ucap Lena sambil memeluk tubuh sang ibu.

Keduanya saling menguatkan dalam pelukan. Meskipun sebenarnya Lena sangat sedih dengan apa yang baru saja diucapkan oleh sang ibu.

Namun, ia tidak mungkin membatalkan semuanya saat ini. Bagaimana dengan perasaan kedua orang tuanya nanti.

Pasti mereka akan menjadi bahan gunjingan semua orang belum lagi kerugian secara finansial yang akan mereka tanggung.

Lena bukankah anak yang egois, yang akan membiarkan kedua orang tuanya menderita sementara ia yang bahagia.

Tak lama sang ayah muncul kedalam kamar Lena. Dan mengajak istri serta anaknya itu segera keluar karena acara akan segera dilaksanakan.

Dengan didampingi kedua orang tuanya, Lena keluar dari kamar dan segera menuju ke tempat acara ijab qobul dimana Bayu telah menunggu beserta keluarga dan para saksi.

Bayu tersenyum penuh kebahagiaan saat melihat betapa cantiknya calon istrinya itu. Lena terlihat begitu sempurna bak seorang bidadari yang turun dari khayangan.

Bayu menatap Lena yang berjalan mendekatinya. Dan tak lama setelah itu acara ijab qobul segera dilaksanakan. Dengan penuh hikmat acara demi acara berjalan dengan lancar.

"Bagaimana saksi ? Apakah sah ?."

"Sah !." jawab semuanya secara bersamaan.

Hari ini, detik ini Lena dan Bayu sudah sah menjadi sepasang suami istri, baik secara hukum negara maupun hukum agama.

Meskipun singkat namun acara ijab qobul tersebut secara otomatis telah merubah status dan kewajiban kedua berbeda. Yang awalnya mereka lajang kini mereka telah berpasangan.

Dan bagi Lena sejak saat itu ia telah menjadi tanggung jawab Bayu sepenuhnya. Mau bagaimana kehidupan Lena nantinya menjadi tanggung jawab Bayu sepenuhnya.

Doa-doa mengiringi mereka berdua, hal itu semakin membuat hati Lena semakin pilu. Bukannya ia tidak bahagia mendapatkan doa-doa yang tulus dan suci itu, tetapi entahlah semuanya tak bisa ia ungkapkan dengan sebuah kalimat.

Setiap tamu undangan dan juga kerabat memberikan ucapan selamat atas pernikahan keduanya.

Perlahan satu persatu kenangan yang pernah Lena lalui bersama Bayu melintas satu persatu dalam ingatannya.

Sejak ia masih duduk di bangku SMP hingga tiba-tiba Bayu melamarnya di hadapan rekan-rekan kerjanya. Namun tak ada satupun kenangan itu yang terasa spesial di hati Lena.

"Apakah aku bodoh dengan memutuskan semua ini ? Apakah aku salah dengan m ngambil keputusan ini ?." batin Lena.

Namun semuanya sudah terlambat, apapun yang Lena pikirkan saat ini tidak bisa mengubah kenyataan bahwa ia adalah istri sahnya Bayu.

Suka tidak suka, ragu atau tidak ia tetap harus menjalankan kewajibannya sebagai istri Bayu. Dan apapun yang terjadi kini ia telah resmi menjadi istri sahnya Bayu.

Seandainya saja Lena bisa lebih tegas dengan dirinya sendiri mungkin hal ini tidak akan pernah terjadi. Mungkin saat ini ia tidak perlu hidup dalam sebuah keraguan.

Apalagi pernikahan bukanlah hal yang bisa dibuat main-main. Dan benar apa yang dikatakan oleh ibunya. Bahwa ia telah mengatasnamakan Allah dan juga Rasul-nya saat mengikrarkan janji suci itu.

Jadi, ia harus bisa menjadi seorang istri seperti yang telah di ajarkan oleh agama yang ia anut, meskipun ia merasa ragu.

Hari-hari berikutnya mereka lalui dengan penuh kebahagiaan. Seperti pasangan suami istri pada umumnya.

Bahkan hari ini Lena mendapatkan dua kabar bahagia sekaligus. Ia dinyatakan hamil oleh sang dokter dan ia juga mendapatkan kabar bahwa ia dipromosikan naik jabatan.

Namun ada hal yang membuatnya sedikit ragu, bersamaan dengan kabar bahagia itu ia akan dipindahkan ke luar kota untuk membantu salah satu cabang dari perusahaannya.

Sebenarnya ia bisa saja menolaknya, namun itu tidak mungkin karena tidak ada alasan yang tepat untuk menolak hal itu.

Tapi dengan hal itu, ia harus tinggal di kota yang jauh dari kedua orang tuanya. Dan bagaimana dengan Bayu ? Bagaimana dengan pekerjaan Bayu jika mereka harus pindah di kota itu ?.

Lama Lena merenung di depan jendela kamarnya. Ia tidak tau harus bagaimana saat ini. Ia hanya bisa menghembuskan nafasnya panjang.

"Sayang apa yang sedang kau pikirkan ?." tanya Bayu yang tiba-tiba muncul di samping Lena.

Lena tersenyum menatap wajah Bayu. Perlahan ia memberikan sebuah amplop kepada Bayu. Dengan penasaran Bayu segera menerima amplop tersebut kemudian membukanya.

Berulangkali Bayu membaca isi amplop tersebut, dan berkali-kali ia menatap sebuah benda panjang dengan dua garis merah itu.

"Apakah ini artinya kau hamil sayang ? Apakah buah cinta kita telah tumbuh didalam sana ?." tanya Bayu dengan penuh semangat.

Lena hanya mengangguk sebagai jawaban. Dan hal itu membuat Bayu tertawa penuh kebahagiaan. Dengan cepat ia peluk tubuh istrinya itu dengan sangat erat.

Setelah itu ia langsung menciumi perut Lena yang masih rata itu. Namun hal itu tak membuat Bayu menghentikan apa yang ia lakukan.

"Mas tapi ada satu hal lagi yang akan aku beritahu." ucap Lena yang spontan membuat Bayu segera menghentikan kegiatannya.

Bayu menatap wajah Lena dengan seksama. Ada seribu tanya yang ada didalam benaknya. Apakah kandungan Lena bermasalah ? Atau apakah ada hal buruk lainnya ?.

Tanpa menunggu pertanyaan yang keluar dari mulut Bayu, Lena segera menyerahkan satu amplop lagi kehadapan Bayu.

"Apa ini sayang ?." tanya Bayu.

"Buka saja mas, supaya mas tau apa isi didalamnya." jawab Lena dengan tersenyum.

Bayu lalu membuka amplop tersebut. Setiap kata ia baca dengan sangat teliti. Dan pada akhirnya wajahnya berubah penuh dengan keterkejutan dan juga kebahagiaan.

"Apakah kau naik jabatan sayang ?." tanya Bayu.

Lagi-lagi Lena hanya mengangguk sebagai jawabannya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!