NovelToon NovelToon

Princess Of The Moon Goddes

Prologue

Happy Reading

Cuaca cerah di kota Hazel, ibu kota dari Clarybone. Kota ini adalah pusatnya teknologi tentunya. Kota Hazel terkenal dengan alat yang bernama Vanceli sword, yaitu sebuah pedang yang mempunyai kekuatan 3 elemen sesuai dengan keinginan masing-masing. Alat ini juga merupakan alat yang digunakan oleh master master dari Fancy Academy. Dr. Anston Danely Leodora adalah pencipta alat tersebut. pada hari ini master master dari FA akan mengadakan tes yang berhadiah beasiswa untuk bersekolah di FA, dan hanya 10 orang saja yang akan beruntung masuk ke FA, tes itu akan diadakan di SMA Hazel, tes tersebut juga hanya boleh di ikuti oleh murid murid SMA Hazel saja. Cara mengikuti tes tersebut hanya dengan menampilkan sihir apapun untuk bertarung dengan monster buatan.

Bagi semua murid SMA Hazel, tes ini begitu penting. Namun tidak bagi Queen Natto Clara Blondie, ya! Nama yang sangat panjang. Menurutnya tes ini sangat tidak berguna dan hanya membuang waktu saja. Namun kedua temannya terus memaksa Queen untuk mengikuti tes tersebut. Karena Queen tak tega melihat kedua teman-temannya memohon, akhirnya ia pun bersedia mengikuti tes itu dan memulai petualangan barunya.

-¤-

Bab 1 : Kedatangan Master FA

Happy Reading...

***

Jam menunjukan pukul 05.10, seorang gadis baru saja bangun dari tidur nyenyaknya. Ia menguap lebar lalu telinganya merangsang sebuah sering telepon. Kira-kira siapa yang meneleponya pagi-pagi buta begini?

Tutt..tutt...

Gadis itu beranjak lalu mengangkat teleponnya dengan malas.

"Hallo?" panggil sang gadis masih dengan keadaan setengah sadar..

"QUEEEN!!" teriakan itu sontak membuat terkejut bukan kepalang. Apa-apaan si peneleponnya ini?

"Apa?!" tanya gadis yang dipanggil Queen tadi dengan amarah yang bergejolak.

"Omaigatt!! Sekarang ada master dari Fancy Academy!! Akhirnyaaaaa!!" girang temannya histeris, membuat kuping Queen sakit saja.

"Biasa aja sih!" Queen pun memutuskan teleponnya cepat. Dengan bergegas ia segera mandi dan bersiap-siap untuk pergi ke sekolahnya.

****

Queen berjalan santai di koridor SMA Hazel. Kali ini banyak murid yang membicarakan FA. Hampir semua yang di dengar Queen hanya FA, FA, FA, dan FA.

"Membosankan," ia mendengus, lalu memasuki kelasnya. Bahkan di kelasnya pun membicarakan soal FA.

Saat ia duduk di bangkunya tiba-tiba ....

"QUEEN!" Kedua temannya menyapa Queen dengan riang.

"Kalian ini bisa diam tidak?" Queen mendelik kesal. Mengapa teman-temannya ini sangat mengganggu?

"Ayolaahh jangan begitu," bujuk gadis dengan rambut hijau hutan. Namun bujukannya itu sama sekali tidak mempan.

"Bujukanmu tak mempan, Veera! Biar aku saja yang mengatasinya," ejek temannya yang mempunyai rambut berwarna pink.

"Diamlah Naomi." Queen angkat bicara.

"Maaf zeyeng." Naomi dan Veera tertawa renyah. Queen hanya memutar bola matanya malas menanggapi kelakuan tidak jelas kedua temannya itu.

"Mohon perhatian, kepada semua murid diharapkan berkumpul di aula SMA Hazel, dikarenakan para Master Fancy Academy telah datang." Suara itu berasal dari kepala sekolah yang menggunakan sihir pengeras suara.

Para murid pun segera berdatangan ke aula. Koridor dipenuhi dengan para murid yang sedang berlari kesana kemari.

Acara pun segera dimulai dengan disambut oleh kepala sekolah SMA Hazel, Mr. Federal.

"Hallo semuanya!" sapa Mr. Federal dengan nada yang girang.

"Hai," sahut semua murid dengan serempak.

"Kalian pasti tahu kan hari ini kita kedatangan master dari Fancy Academy?! Mari sekarang kita sambut! Master-master hebat dari FA!!" Semua murid bersorak saat mendapati para master FA menaiki podium.

"Dipersilahkan memperkenalkan diri kalian masing-masing," kata Mr. Federal ramah.

"Baik, perkenalkan nama saya Mr. Atiza." Mr. Atiza tersenyum sehingga membuat kaum hawa bersorak riuh. Master yang satu ini benar-benar tampan.

"Saya Mrs. Rin Alfreda."

"Saya Mr. Valen Tavarie."

"Saya Mr. Razka Quassie."

"Saya Mr. Okta Nevada."

"Saya Mrs. Oliv Navaro Sell."

"Saya Mrs. Nafa Miloslav."

"Dan saya Mr. Naoko Brainzee, kepala sekolah FA." Semua murid pun berteriak histeris karena kepala sekolahnya sangatlah tampan dan terlihat masih muda. Queen menyipitkan matanya, mengapa Mr. Naoko sangat mirip dengan Mr. Atiza? Entahlah, Queen tidak tahu.

"Saya serahkan acara ini pada Mr. Naoko," ucap Mr. Federal menyerahkan acara.

"Baik, sebenarnya kalian tidak akan melawan monster biasa! Melainkan monster buatan dari murid FA dan acara ini akan berlangsung selama satu hari dan mulainya besok pagi. Nanti akan diumumkan siapa saja yang akan tampil pertama dan terakhir. Jadi persiapkan diri kalian mulai sekarang, berlatihlah hari ini," jelas Mr. Naoko.

"Jadi hari ini kalian boleh pulang dan berlatih, semoga beruntung," sambung Mr. Atiza dengan singkat.

Semua murid pun makin bersorak riang. Yeah, mulai hari ini akan menjadi hari yang panjang.

****

Kini Queen dan kedua temannya akan berlatih di halaman rumah kepunyaan Queen.

"Hallo, Tante!" sapa Veera dan Naomi pada ibu Queen.

"Hai Veera, Hai Naomi," sahut Renata, Ibu Queen.

Setelah itu, merekapun pergi menuju halaman belakang rumah Queen yang sangat luas.

"Nah mari, Naomi. Kau duluan," ucap Queen cuek. Naomi pun hanya mengangguk. Ia sudah siap dengan posisi bertarung namun Queen hanya menatapnya datar.

"Baiklah! Lawan monster level 2 buatanku!" Teriakan Queen itu membuat kedua temannya terkejut. Mereka bertanya-tanya, Sejak kapan Queen bisa membuat monster?

"?!!" Monster itu membuat serangan langsung yang membuat Naomi terkejut. Naomi pun mencoba untuk tenang, ia berlari menuju monster itu.

"Iron sword!" Ia memunculkan Iron sword level 2 nya.

Dengan percaya diri, Noami menyerang dari berbagai sisi. Dan yang terakhir ia mengeluarkan kekuatan kristal pinknya.

"Aurlsiderd!" Tiba-tiba munculah ratusan kristal pink yang sangat tajam, kristal itu menusuk tubuh monster buatan Queen sehingga monsternya terkalahkan.

"Queen?! Sejak kapan kau bisa menciptakan monster?!!" tanya Naomi histeris sembari berlari kearah Queen.

"Hmm, sejak ... entahlah," ujar Queen. Ia hanya mengangkat bahu.

"Ayolah kasih tau!" Kini Veera yang memohon.

"Gak! cepat, Veera. Sekarang giliranmu!"

Veera pun bersiap di arah berlawanan dan sudah siap dengan posisi bertarung.

"VEERA! Lawan lah monster level 5 buatan ku ini!" teriak Queen. Seketika keringat dingin membanjiri tubuh Veera, ia ketakutan.

"Le-level 5?" Ia terdiam seribu bahasa.

Tiba-tiba ....

BUGHH

Veera terkena pukulan dari monster itu, satu kali pukulan saja sudah membuat energinya lemah. Ia pun berusaha untuk berdiri dengan tegak.

"Floshter!"

Tiba-tiba tumbuhan hijau dengan duri di batangnya muncul dari tanah.

"Hiaaa!!"

Tumbuhan berduri tajam itu mengincar monster tersebut, namun nihil, serangan itu hanya sia-sia, dan tidak melukai monster sedikitpun.

WHUUSSH!

BOAAMM!

Veera terkena ledakan. Queen pun menghilangkan monster tersebut. Terlihatlah Veera dengan muka yang hitam sebab terkena ledakan tadi. Bajunya juga nampak berantakan.

"QUEEEN!!" Veera menunjuk Queen. Ia berjalan sembari menghentakkan kakinya.

"Menyebalkaan!!!" Veera berteriak kencang. Sedangkan Naomi hanya tertawa terbahak-bahak.

"Kau nampak jelek jika gosong ahahaha!!!" Naomi terus tertawa. Veera menatap tajam Naomi lalu ia tersenyum sinis.

"Dasar sialan! Aku benci kau Naomiii!!"

Fyuuuu

Sepatu milik Veera melayang, dan ....

Plok!

Sepatu itu mengenai wajah Naomi.

"Veera ... " Api kemarahan Naomi sudah bergejolak. LaNaomi menyiapkan suatu sihir untuk membalas perbuatan Veera.

Veera nampak melotot saat sihir dilemparkan kearahnya.

Cling!!

Veera berubah menjadi seekor kambing. Dan Naomi pun dengan tega tertawa terbahak-bahak.

"Ahahaha!!" Naomi terus tertawa.

Kambing itu berdiri.

Cling!

Kini Naomi berubah menjadi katak.

"Mbeee mbeee mbeee." sepertinya kambing alias Veera sedang tertawa, mungkin.

"Mooooo." Katak itu bersuara.

Queen terbelalak.

"Katak? Bersuara sapi?! Sudah cukup! Hentikan. Kalian itu ya, berantem mulu!" teriak Queen Kesal.

CLING!

Mereka kembali kewujud Naomi dan Veera. Naomi menatap Veera bengis, begitupun sebaliknya.

"Kau?!" ketus mereka berdua sembari saling menatap. Tatapan itu setajam tatapan elang yang sedang menemukan mangsanya.

Mereka berlari.

"Hiaaa!!" Dan terjadilah adegan baku tembak, eh maksudku baku hantam antara mereka. Queen pun mulai muak dengan semua yang telah terjadi.

"HENTIKAN!" Queen menghentikannya dengan menggunakan sihir gelembung pemisah.

"Kalian ini! Mari sudahi latihan! Muak aku." Queen pergi tanpa menghilangkan efek sihir tersebut.

"Queen!" teriak Naomi dan Veera.

"Keluarkan kita!" rengek Naomi.

"Derita kalian." Queen mendelik. Queen dengan datar terus berjalan meninggalkan Naomi dan Veera.

"Ini semua gara-gara dirimu Naomi!" Veera menggerutu.

"Ini gara-gara kamu! Dasar Veera beegoo!!" sahut Naomi dengan nada yang sangat ketus.

"Apa? Aku ****?! Biarin aku ****! Dari pada kamu, autis!!" Veera menjulurkan lidahnya.

Tiba-tiba.

DUAAR!

Gelembung pemisah itu meledak. Mereka berdua pun terjatuh. Queen benar-benar sangat kejam.

"Awww." Veera dan Naomi mengaduh kesakitan.

"Aduh bokongku serasa remuk." Naomi melenguh.

"QUEEEN!" Veera berteriak sangat kencang.

"MENYEBALKAAAN!" Kini Naomi yang berteriak kesal.

Disisi lain, Queen hanya tertawa geli melihat kedua temannya yang menderita. Kejam sekali memang.

"Rasakan." Queen pun berjalan menuju kamarnya sembari bersenandung kecil.

Hari ini mereka hanya terus bercanda, tapi ... bagaimana dengan tesnya besok?

-•°•-

Bab 2 : Tes & Air Mata

Happy Reading...

***

Pukul 07.00 para murid memenuhi papan mading. Untungnya, Queen bersama kedua temannya sudah melihat papan mading dari pagi tadi.

"Aku nomor 41 astaga," keluh Queen.

"Aku nomor 39, yeepee!" Veera jingkrak-jingkrak tak jelas, padahal selisih nomornya hanya 2.

"Aku nomor 38." Naomi cemberut.

****

Kini para murid sedang berkumpul di lapangan indoor yang sangat luas. Queen bersama kedua temannya duduk dipaling depan. Rasanya, tempat itu cocok untuk melihat pertarungan.

"Hallo, bertemu lagi dengan saya." Mr. Naoko tersenyum.

"Tidak usah banyak bicara, ayo kita mulai saja tes ini! Mari kita panggil peserta nomor 1! Yaitu ... Ardolf Edwin Salvador! Dipersilahkan maju ke sebelah kanan saya," teriak Mr. Naoko dan Ardolf pun maju.

"Hei lihat! Itu Ardolf!" Girang Veera dengan wajah yang memerah padam.

"Hei, kalau kita lulus tes ... pasti ada yang lebih tampan dari murid-murid disini!" Naomi tersenyum bahagia. Queen hanya mendelik menanggapi kedua temannya ini.

"Pasti tes ini akan berlangsung lama, apa kalian ada yang mau nitip? Aku akan ke kantin," tawar Queen.

"Boleh, samain aja sama kamu," ucap Veera dan Naomi bersamaan. Queen hanya mengangguk.

Dia pun segera pergi keluar lapangan indoor. Ia berjalan santai ke kantin sambil sesekali bersenandung kecil. Tak membutuhkan waktu lama, ia sampai dikantin.

"Eh? Kantin tutup? Aku malas ke kantin utara! Akan lebih lama. Aku pergi ke kantin yang berada di dekat lapangan olahraga saja. Toh lebih deket ini," ujarnya. Queen mengangkat bahunya dan ia pun segera pergi.

Setelah sampai, ia hanya terdiam membeku.

"Hah? Ada banyak orang disini! Seragam itu ... murid FA," gumam Queen.

"Beranikan dirimu Queen!" Queen pun segera membeli makanan. Dan sialnya harus mengantri.

"Menyebalkan." Queen mengumpat pelan.

Membutuhkan waktu 2 jam untuk Queen mengantri, lama bukan? Tapi akhirnya ia mendapatkan makanan itu dan segera berlari menuju lapangan indoor. Dengan ngos-ngosan pula ia segera duduk ditempatnya semula.

"Hei Queen, kau sangat lama! Mana makananku?" Queen pun memberikan makanannya.

"Kau sangat lama Queen! Aku sudah melakukan tesnya tadi. Dan sekarang, lihat itu! Veera sedang melawan monster yang diciptakan oleh perempuan itu," Ujar Naomi. Queen baru menyadari kalau Veera sedang ada di tengah lapangan.

"Aku tidak sadar, lihat dia berhasil Naomi!" Girangnya. Queen senang melihat Veera mengalahkan monster itu dengan mudah.

*skip

"Baiklah sekarang peserta nomor 41! Queen Natto Clara Blondie, untuk Queen dipersihlakan maju," teriak Mr. Naoko Queen pun segera maju.

Tukk...tukk..tukk...

Suara orang berlari.

Brrakkk!!

Pintu dibanting, dan munculah pria berambut biru berkacamata terlihat kecakpean.

"Ma-ma-maaf a-aku ter-lam-lam-terlambat!" Ia berbicara gugup.

"Oke tidak apa, silahkan perkenalkan dirimu!" Mr. Naoko berseru.

"Perkenalkan namaku Rez Audora, aku dari ras Elf dan aku anggota kelas Wine!" Ia tersenyum imut.

"Queen," balas Queen singkat, padat dan jelas. Semua orang hanya melongo. Sikap Queen ini selalu berubah-ubah.

"Pertandingan dimulai!"

Rez memejamkan matanya. Bumi bergoncang hebat saat Rez membaca mantra. Tiba-tiba munculah monster kalajengking yang mempunyai tiga kepala naga.

"Ini adalah monster level 15 buatanku, semoga beruntung." Rez tersenyum licik.

"Mudah," gumam Queen.

Queen memjamkan matanya. Secara perlahan rambutnya berubah menjadi warna silver. Lalu munculah busur dari tangannya.

Mr. Naoko nampak terkejut. Yang dilihatnya ini tidak salah kan?

"Bu-busur Cahaya?" gumam Mr. Naoko.

Queen meloncat kekepala tengah sang kalajengking.

Ia angkat busurnya keatas dan munculah tiga anak panah yang ia arahkan ke langit kangit lapangan.

"Light Arrow."

Tiba-tiba langit bergemuruh. Queen langsung menghilang dan beralih tempat.

Lalu munculah gelembung cahaya yang mengurung sang monster. Dan pada detik itu pula, anak panah yang berkekuatan cahaya itu datang dari langit dan jumlahnya ada ribuan.

BOOM!!

Gelembung itu meledak bersamaan dengan matinya sang kalajengking.

Rez membisu seribu kata. Queen ... berhasil mengalahkan monster itu?

"Sudah kubilang mudah." Queen tersenyum licik. Penampilannya berubah menjadi seperti biasa.

"Selamat! Pemenangnya adalah QUEEN!" teriak Mr. Naoko.

Queen kembali ketempat duduknya di paling depan.

Acara berlangsung hingga peserta terakhir.

"Sekarang kalian boleh istirahat, saya akan mengumumkan siapa yang lolos sesudah istirahat, waktu kalian untuk istirahat hanya 30 menit," ucap Mr. Naoko dengan menggunakan sihir pengeras suara.

30 menit kemudian....

"Hallo semuaaa!" Kali ini Mr. Atiza yang menyambut, semua kaum hawa kembali berteriak histeris.

"Oke! Disini saya akan mengungumkan siapa saja yang lulus tes!" Semua murid tiba-tiba menjadi diam. Mereka sangat serius dan terlihat tegang.

"Oke tidak usah tegang seperti itu hehe! Saya tidak akan menggigit kalian kok! Palingan cuma mencabik saja," gurau Mr. Atiza, namun gurauan itu dianggap serius oleh para murid. Seketika mereka melotot, bahkan sampai ada yang ngompol.

"Bercanda kok! Tenang saja."  Keadaan pun kembali tenang.

"Oke kita mulai dari urutan ke sepuluh dulu ya adik-adik! Peserta ini dengan mudah mengalahkan monster kadal level 4! Dia dengan lihai menggunakan cambuk apinya! Kita sambut ... SENA AREIN VALMOR!! Dipersilahkan maju!" Sena pun maju kedepan, semua orang bertepuk tangan.

"Oke lanjut! Yang kesimbilan ini dengan lihai menyerang monster singa api level 5 sering menggunakan kekuatan kristal pinknya! Langsung saja kita panggil NAOMI SULIVVAN FOLKSY!" Naomi pun tersenyum bahagia dan segera maju kedepan dengan senang hati.

"Yang Kedelapan!! Peserta ini memiliki tumbuhan-tumbuhan beracun yang mampu mengalahkan monster Pegasus hitam level 6 dengan mudah! Kita sambut ... VEERA FLORESIA!!" Veera pun maju dengan anggun.

"Yang Ketujuh!! Pria ini mengalahkan monster naga level 6 dengan ratusan pisau es yang sangat tajam! Silahkan maju RYAN FROSTER BONARO!!" Ryan maju dengan coolnya. Kaum hawa nampak sedih karena idolanya akan pergi ke Fancy Academy.

"Yang Keenam!! Kali ini seorang pria yang memiliki rambut hitam tebal dan kekuatan bayangannya yang menakjubkan serta kekuatan itu bisa mengalahkan mosnter rajawali level 7!! Mari kita sambut FATH GALLEN EZEKIEL!! Wah-wah keluarga Ezekiel ternyata." Fath maju, kali ini SMA Hazel kehilangan satu murid berprestasinya. Fath sangat terkenal dengan ketampanan dan kejeniusannya.

"Sekarang yang kelima! Makin dekat dengan yang kesatu nih!!! Oke, perempuan ini  mengalahkan monster anjing berkepala Singa level 7 dengan anginnya yang bisa menyayat siapapun itu yang terkena hembusan angin tersebut!!! Marilah kita sambut dengan senang hati LOLITA MAGNOLIA!!!" Lolita, gadis ceria itu maju.

"Yang KEEMPAT!!! Perempuan dengan kekuatan sulingnya yang membuat siapapun yang mendengar alunan musik dari suling itu akan tidak bisa bergerak dan mati secara perlahan ini bisa mengalahkan monster serigala level 8 dengan mudah! Kita persilahkan maju ZETTA XILENA!!!" Zetta pun maju.

"Yang ketiga!! Pria ini mengalahkan monster ular level 9 dengan menggunakan tombak air ajaibnya! Kita sambut pria tampan ini ... " Semua murid tau siapa itu. Kekecewaan muncul di wajah para kaum hawa.

"DELANO GRADY AHERIA!!" Delano tersenyum tipis, ia pun maju.

'Akhirnya terlepas dari beban,' batin Delano girang.

"Yang keduaa!! Wah wah!! Dia pria tampan lagi lohh!! Dia berhasil mengalahkan monster es level 11!! Siapa lagi kalau bukan ARDOLF EDWIN SALVADOR!!" Para kaum hawa sangat amat kecewa, bahkan sampai ada yang kejang-kejang. Ardolf adalah pria idaman banyak siswi perempuan.

"Kesempatan aku buat masuk sangat kecil," batin Queen kecewa. Masa iya temannya masuk tapi dia tidak? Mana mungkin juga ia berpisah denga teman-temannya.

"Oke! Kali ini YANG PERTAMA!!! Ini perempuan looh!!! Perempuan ini berhasil mengalahkan kalajengking berkepala naga level 15 dengan kekuatan dasyatnyaa!!" Queen mengangkat kepalanya ketika mendengar teriakan Mr. Atiza. Queen mendengarkan dengan seksama kalimat yang akan diucapkan Mr. Atiza selanjutnya.

"KITA SAMBUT!! QUEEN NATTO CLARA BLONDIE!! silahkan maju kedepan." Queen pun maju.

Disinilah mereka berjajar, para murid yang lolos dengan susah payah.

"Oh ya! Bonus buat yang juara 1, 2, dan 3 akan ditempatkan di kamar kelas atas dan dikelas Wine." Queen kecewa tidak bisa sekelas dengan temannya.

"Oke saya akan menteleportasikan kalian kerumah kalian! Dan setelah itu akan ada mobil yang menjemput kalian, jangan kaget dengan  mobilnya ya!!" Para murid pun menghilang diikuti Mr. Atiza. Para kaum hawa menangis histeris.

"Ardolf ku pergii huaaa."

"Sekarang tidak ada lagi cowok populerrr huaaa."

"Ryann kenapa kau pergiii!"

"DELANOOO HUAAA!!!"

"FATHH KENAPA KAU PERGII!! NANTI SIAPA YANG MENJADI PATNER LOMBAKU HUAAA!!!"

Sedangkan para lelaki ada juga yang menangisi Fath.

"NANTI GUA NYONTEK SAMA SIAPA KALAU GAK KE LO FATH!!"

"NANTI GUA GAK BISA NYONTEK LAGI FATH!!"

"HUAAA!! ENTAR NILAI ULANGANKU NOLL!!"

Begitulah teriakan para murid.

Queen kini sedang mengemasi barang-barangnya. Ia membawa boneka pikachu kesayangannya yaitu hadiah ulang tahun dari Alva sang adik, membawa syal rajutan dari neneknya, novel-novel, laptop, bahkan psnya pun ia bawa beserta video-video game kesayangannya. Ia pun turun dari tangga dan kini sedang berpamitan dengan kedua orangtuanya beserta adik laki-lakinya.

"Oh ya Queen, gunakan kalung ini." Ibunya memberikan sebuah kalung yang ditengahnya memiliki permata berwarna silver.

"Makasih ma," ucap Queen berterimakasih.

"Kami akan mengirim surat untukmu setiap satu minggu sekali Queen." Ayahnya tersenyum memandang Queen.

"Baiklah pa." Queen mengangguk.

Bepp ... bepp

Suara klakson mobil itu memcahkan keheningan. Kedua orang tua Queen beserta adik Queen mengantar Queen menuju halaman depan.

"Cici Queen jangan lama-lama ya! Pulang nanti, cici Queen harus bawa cokyat yang banyak!! Alva pasti nunggu cici Queen kok!" Alva sang adik mencium pipi Queen. Air mata Queen menetes. Ia terisak dalam tangisnya. Tiba-tiba keadaan menjadi mendung. Entah karena perasaan Queen atau hanya kebetulan.

"Iya! Cici pasti balik lagi !! Cici bakal bawa cokyat yang banyak buat Alva! Alva jaga diri baik-baik ya!" Queen memeluk Alva.

Ia memasangkan liontin yang berisi fotonya dan foto alva didalamnya.

"Jaga ini baik-baik! Ingat ya, Alva. Kamu nanti harus kayak cici! Bisa masuk Fancy Academy, dan cici janji pasti cici bakal kembali!" Queen memeluk Alva setelah memasangkan liontin itu. Satu keluarga itu berpelukan.

Queen masuk kedalam mobil itu dan membuka jendelanya.

"Bye papa! Bye mama! Dan bye Alva!! Cici pasti kembali bawa cokyat!!" Kini logak bicara Queen seperti anak kecil.

"Dadah cici!!!" teriak Alva sembari tersenyum, senyuman itu akan Queen ingat sampai kapapun.

Ia menghapus air matanya, baru ia menyadari sesuatu yang ganjil.

Mobil itu terbang, dan ...

"KOK SUPIRNYA GAADA ***** ILANG! SETAAANNN!!" Queen kaget bukan main. Stirnya seperti berputar-putar tapi tidak ada yang mengendarainya. Ia teringat kata-kata Mr. Atiza.

"Oke saya akan menteleportasikan kalian kerumah kalian! Dan setelah itu akan ada mobil yang menjemput kalian, jangan kaget dengan  mobilnya ya!!"

"Jangan kaget dengan  mobilnya ya!!"

Kata-kata itu terus terngiang di kepalanya. Dan ia pun segera tenang.

"Benar kata Mr. Atiza! Pasti orang yang menumpang mobil ini akan terkejut." Queen hanya geleng-geleng kepala.

-¤-

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!