NovelToon NovelToon

Arabella Maheswari

chapter 1 perkenalan..

Di sebuah rumah berpagar tinggi yang lebih mirip sebuah istana, Arabella Maheswari yang sering di panggil bella tinggal di sana bersama kedua orang tuanya.

Bella adalah gadis yang terkenal sangat cantik, bulu matanya panjang, hidung mancung, dengan rambut hitam lurus yang lembut di padu dengan kulit putih seputih salju, membuat kedua orang tuanya selalu di hujani banyak sanjungan saat mereka mengajak Bella jalan-jalan di tempat umum. Entah apa yang membuat anak mereka jadi secantik itu, karena mama Bella juga kecantikannya cenderung biasa saja.

Selain cantik,Bella juga gadis yang sangat perduli terhadap sesama terutama terhadap hewan, hal itu sudah terlihat sejak dia menginjak kelas 2 SD. Bella sering menahan rasa lapar hanya karena ingin memberi makan seekor kucing yang sering di jumpainya di jalan.

Siang itu di meja makan...

Mama bella memandang wajah putrinya yang sedang fokus makan.

"Sayang bukannya sebaiknya kamu lepas seragam sekolah dulu terus baru makan," Tutur Mama Bella merasa heran pada putrinya yang begitu lahap makan.

"Maaf mama, Bella sangat lapar," Jawab Bella serayap makan dengan lahap.

"Bukannya tadi mama bawakan bekal buat kamu sayang, Mama lihat sudah seminggu ini nafsu makan kamu bertambah."

Bella hanya tersenyum dan menatap ke arah sang mama seolah sedang menyembunyikan sesuatu.

"Emm ma.." Tuturnya pelan.

"Iya kenapa?? Ngomong sama mama," Jawab sang Mama dengan nada lembut.

"Sebenernya seminggu ini Bella tidak pernah makan bekal yang mama kasih,"

"Terus bekalnya kamu apakan? Setiap hari mama cuci tempat makan kamu yang kosong, apa kamu buang bekal itu sayang?" Tanya sang Mama ingin tahu.

"Em itu ma, janji jangan marah ya."

"Iya kalau kamu berbohong baru mama marah," Mengusap lembut rambut panjang bella.

"Itu Ma, bekalnya Bella kasihkan si puss, em itu Ma Bella kasian lihat si puss kurus banget di jalan, jadi setiap istirahat bella tidak makan karena Bella kasihkan si puss," Ucap bella lirih.

"Kenapa tidak cerita sama Mama? Kalau kamu cerita, nanti Mama bawain ikan buat si puss itu," Jawab Mama Bella yang sama sekali tidak marah.

"Bella takut Mama marah,"

"Tidak sayang, Mama tidak marah.."

"Aku boleh bawa si puss ke sini Ma? Aku kasian ma, dia tuh di jalan terus Ma, aku kepikiran kalau hujan turun pasti dia ketakutan kalau ada petir. Boleh ya Ma si puas aku bawa ke sini." Rujuk Bella merayu sang Mama.

"Ya sudah habis makan kita ambil si puss, tapi nanti mama mandiin dulu di puss biar bersih," Jawab Mama Bella tersenyum.

"Wahh iya ma, nanti mandiin si puss sama-sama ya."

Sejak hari itu Bella merawat kucing tersebut dengan sangat baik, setiap pulang sekolah dia mempercepat langkahnya agar bisa bertemu dengan kucing kesayangannya tersebut.Hal itu berlangsung sampai Bella menginjak kelas lima SD.

Hingga suatu hari sebuah musibah terjadi dengan si puss...

Siang itu Bella tidak menemukan si puss di mana-mana, dia mencarinya di setiap sudut rumah namun si puss tetap tidak di temukan. Akhirnya Bella memutuskan untuk pergi keluar dan berharap bisa menemukannya namun tetap saja tidak ada.

Hingga Minggu pagi saat Bella berniat akan pergi mencari si puss lagi, ternyata bella menemukan si puss tergeletak di depan rumah dengan mulut berbusa. Bella menangis terisak seperti seorang kakak yang kehilangan adeknya. Sang mama mencoba memberi pengertian pada Bella namun hal itu tidak membuat Bella menghentikan tangisannya.

Ayah Bella mengubur jasad si puss tepat di bawah pohon mangga milik mereka, hampir setiap pulang sekolah bella selalu duduk menghadap kuburan si puss sambil bercerita tentang kegiatannya di sekolah, dan hal itu Bella lakukan sampai saat menjelang malam.

.

.

.

Hari itu bertepatan dengan hari Kamis malam Jum'at, Bella masih setia duduk sambil bercerita meski hari sudah menjelang malam. Mama bella berulang kali menyuruh Bella untuk masuk namun bella hanya menjawabnya dengan ucapan.

"Sebentar Ma.." Tanpa menoleh ke arah sang Mama.

"Emm puss, besok Bella kesini lagi ya, sekarang Bella mau masuk dulu," Bella mengusap lembut tanah kuburan si puss dan membalikan badan namun terpekik kaget saat melihat seorang kakek-kakek berdiri tepat di belakangnya. Padahal posisi rumah bella saat itu berpagar tinggi bahkan ada seorang satpam yang berjaga di depan. Lantas kakek ini masuk dari mana??

Bella tidak memikirkan hal itu karena dia masih terlalu kecil, dia malah tersenyum ke arah kakek tersebut dan bertanya.

"Kakek siapa?" Kakek itu hanya menjawab dengan sebuah senyuman." Apa kakek tinggal di sekitar sini??" Imbuhnya bertanya.

Tangan kakek tersebut perlahan mendekat dan mengusap lembut kepala Bella." Ada bencana besar ada di depanmu Cu. Tapi kakek Yakin kamu bisa melewatinya, kamu gadis kuat Cu. Kamu harus kuat untuk melalui awan hitam yang nanti akan menimbulkan rasa panas di hatimu. Kebahagiaan akan ada di balik awan hitam tersebut Cu. Tergantung kamu apa bisa melaluinya atau tidak, Kakek cuma bisa memberimu bekal ini saja. Semoga dengan bantuan kakek ini kamu bisa melalui awan hitam tersebut dengan mudah.." Tangan sang Kakek masih mengusap lembut kepala Bella.

"Kakek bicata apa sih? Bella tidak mengerti." Tanya Bella dengan wajah polosnya.

"Bella, ini sudah malam ayo masuk." Teriak sang Mama untuk kesekian kalinya.

"Iya Ma.. Sebentar."

Namun saat Bella menoleh ke arah Kakek tersebut, tiba-tiba kakek tersebut sudah hilang. Bella mencoba mencari keberadaannya di balik perpohonan namun tidak menemukannya. Bella tersentak kaget saat tiba-tiba tangan lembut sang Mama menyentuh pundak bella.

"Ayo masuk sayang ini sudah malam,"

"Em ma tadi Kakeknya kemana ya?" Gumam Bella berusaha mencari.

"Tuh kan kamu mulai lihat yang aneh-aneh, tidak ada siapapun di sini sayang, sudah jangan bicara macam-macam, ayo masuk nanti Ayah marah kalau lihat Bella masih di sini," Tutur sang Mama lembut.

"Hmm iya Ma maaf," Bella mengikuti sang Mama masuk ke dalam rumah tanpa merasa curiga terhadap Kakek tersebut.

***

Sejak kejadian itu, fisik Bella menjadi sangat kuat dia hampir tidak pernah sakit atau merasa lelah. Yang membuat aneh di lagi, saat Bella tidak sengaja jatuh dari sepeda. Tidak ada luka apapun terlihat di kakinya, padahal sangat jelas terlihat jika tubuh Bella terpelanting begitu jauh sampai masuk ke dalam selokan. Bahkan satu orang temannya yang di boncengnya harus di bawah ke rumah sakit karena mengalami beberapa luka di kakinya.

Namun kedua orang tua Bella tidak menaruh curiga dengan semua kejadian tersebut. Mereka hanya menanggapi semuanya dengan sebuah keberuntungan yang di berikan Tuhan pada Bella.

.

.

.

.

Saat menginjak remaja, kecantikan Bella sudah menjadi buah bibir di mana-mana. Orang tua Bella bahkan harus menolak banyak pinangan dari beberapa pria karena saat itu Bella memang masih sekolah dan belum pantas untuk menerima pinangan tersebut.

Hingga suatu hari bencana itu di mulai..

Saat Bella pulang sekolah, dia berhenti karena melihat kerumunan orang di pinggir jalan. Hati Bella tergerak dan ingin mendekati kerumunan tersebut. Dan setelah cukup dekat, terlihat jelas seorang gelandangan terkapar tidak berdaya di sana. Kerumunan itu hanya melihat dan tidak ada yang berani menolong, mereka takut jika gelandangan itu terjangkit penyakit menular atau semacamnya. Bella yang sejak kecil mempunyai rasa perduli yang besar kepada sesama, tidak memperdulikan hal itu dan menolong orang tersebut.

"Bapak kenapa?" Tanya Bella yang langsung berjongkok dan memegang tangan gelandangan tersebut.

Namun bukan jawaban yang di dapat, gelandangan itu malah melihat Bella dengan mata melotot dan kejang-kejang. Bella ketakutan dan akan melepaskan gengaman tangannya, tapi gelandangan tersebut tetap memegang tangan Bella erat seolah ingin mengucapkan sesuatu. Beberapa menit seperti itu, hingga gelandangan tersebut menghembuskan nafas berat dan akhirnya meninggal dengan tangan yang masih mengengam erat tangan Bella.

Beberapa saat kemudian, Ambulans datang dan mengangkut tubuh gelandangan tersebut berserta Bella karena polisi ingin memintai beberapa keterangan kepada Bella. Orang tua Bella bahkan ikut datang kerumah sakit karena masalah tersebut. Di karenakan tidak adanya keterangan apapun tentang identitas mayat, gelandangan tersebut akhirnya di makamkan di sebuah makam umum.

.

.

Namun ada yang aneh semenjak kejadian itu, Bella menjadi takut kegelapan. Dia merasa jika gelap menyelimuti bayang-bayang gelandangan tersebut hadir di sekitarnya dengan keadaan saat Bella menolongnya waktu itu, melotot dan kejang-kejang serayap menatap lekat ke arah Bella dengan mata merahnya.

Bella merasa dia merayap di antara kegelapan dan siap menangkapnya seolah ingin membawanya ke dunianya. Hingga Bella harus tidur dengan keadaan lampu yang masih menyala. Jika tidak begitu, Bella bisa berubah jadi wanita yang mengerikan, siap menghabisimu, seolah kamu sosok gelandangan yang di tolongnya waktu itu. Bukan hanya itu, Bella juga harus mengalami mimpi buruk saat matanya tertutup. Di dalam mimpinya dia melihat jalan sepi yang gelap seolah tak berujung. Dan tiba-tiba Bella berada di sebuah rumah gubuk reyot, bahkan sangat kotor. Di situ Bella di ikat di sebuah kursi kayu, matanya melebar saat sosok gelandangan itu muncul dari sebuah pintu dengan berjalan terseok-seok mendekatinya. Dengan mata merah melotot seolah ingin menyerang. Bella ingin berteriak namun suaranya selalu mendadak hilang. Gelandangan itu terus berjalan terseok-seok mengitari tubuh Bella yang masih terikat kuat di kursi. Dia berhenti beberapa saat di hadapan Bella dengan wajah yang sama, namun kali ini tangannya mulai meraih jemari Bella dan..

"Aaaaaaaaggggghhhhhhhh....!!!" Bella terbangun dengan keadaan ketakutan dan keringat yang membanjiri tubuhnya. "Astaga mimpi itu lagi." Bella segera duduk dan mengambil air putih yang berada di samping tempat tidurnya.

Mimpi buruk tersebut berlanjut hingga Bella berumur 25 tahun. Saat ini Bella berkerja di sebuah mall yang berada jauh di kota tempat dia tinggal. Perkerjaan itu di dapatkannya dari temannya yang sudah lebih dulu berkerja di sana. Hhmm meski janda sebanyak 6 kali tapi Bella masih saja terlihat sangat cantik bahkan teramat cantik. Tubuhnya yang padat berisi di tambah dengan kulit putih serta rambut panjang yang menjuntai membuat semua pria akan langsung terpanah saat melihatnya.

Tapi tidak semudah itu mendekatinya, karena Bella terkenal dengan sebutan "Iblis cantik" Saat kamu berani menyentuhnya tanpa izin, bersiap-siaplah untuk mendapatkan luka lebam di seluruh tubuhmu.

Jika bertemu Bella, kau boleh menyebutnya gila, wanita stres, janda gila atau apapun yang ingin kamu ucapkan. Tapi, jangan sekalipun menyebutnya wanita murahan, karena jika kamu menyebutnya dengan panggilan tersebut, dia akan marah dan segera menghajarmu tanpa ampun. Dan hal yang lebih aneh lagi, kamu tidak akan bisa menyentuhnya apalagi membalas serangannya. Sebab sekuat apapun pukulanmu, Bella tidak akan merasakan kesakitan sedikitpun..-

hanya sebuah perkenalan..

lanjut tidaknya itu tergantung pembaca😊🙏

silahkan like♥️

komentar 💬

dan Vote biar aku semangat nulisnya..

makasi😊🙏

chapter 2

Di sebuah halte bus, Bella duduk dengan beberapa orang di sana. Ada sebagian dari mereka yang berdiri karena tempat duduk yang tidak cukup banyak. Tanpa merasa risih atas pandangan sekitarnya, Bella duduk dengan santainya meski pahanya terlihat sangat jelas terpampang. Hal tersebut membuat Lelaki di sekitarnya hanya bisa menelan saliva-nya karena ulah dari Bella yang memang hobi memakai baju ketat sesuai lekuk tubuhnya.

Bella yang sadar akan hal itu, hanya melirik sambil tersenyum saat melihat wajah konyol dari para lelaki tersebut.

wajah t*lol mereka membuatku selalu mendapatkan hiburan gratis setiap pagi.

Tidak menunggu lama, Bus pun tiba. Bella mengangkat bokongnya dari tempat duduk halte dan melenggangkan badannya lalu berjalan masuk bus. Sementara lelaki yang berada di belakang Bella hanya bisa melongok melihat pemandangan indah yang hampir setiap hari mereka lihat.

Dulu cara berpakaian Bella tidak seperti sekarang, namun karena sangat banyaknya masalah yang menimpannya sehingga membuatnya merubah penampilan agar gosip tentangnya menjadi semakin parah. Bella mulai menikmati hidupnya sekarang, menikmati setiap hujatan dari banyak pria yang menyebutnya dengan berbagai macam panggilan. Dia bahkan tertawa lebar jika ada yang menyebutnya iblis cantik, itu adalah panggilan terindah yang pernah di dengarnya dari mantan suaminya yang terakhir.

.

.

.

Bella turun dari bus lalu berjalan masuk ke dalam mall dengan melewati pintu belakang mall. Teriakan-teriakan lirih terdengar seperti alunan melodi untuk Bella setiap paginya. Dia langsung melewati lorong dan menuju ke arah ruangan karyawan wanita yang berada di ujung lorong tersebut.

Cklek....

Terlihat hanya tiga orang teman Bella yang baru datang di sana.

"Hay pagi Bella."

"Ya pagi juga." Jawab Bella tersenyum.

"Kamu semakin cantik saja Bell hehe." Imbuhnya kagum pada kecantikan Bella.

"Semua wanita memang di lahirkan cantik." Tutur Bella merendah, dia duduk di salah satu tempat duduk di sana.

"Eh Bella, kamu sudah mendengar gosip terbaru belum?" Tanyanya berbisik.

"Hmm belum, aku sibuk jadi tidak pernah tahu gosip terbaru atau semacamnya." Jawabnya ramah.

"Katanya sih mall ini akan di kelola anaknya Pak bos."

"Terus? Apa yang membuat berita tersebut heboh? Bukannya itu sangat wajar." Jawab Bella mengganggap berita itu hanya berita biasa.

"Ah ya! Tentu saja ekspresimu akan seperti itu." Kata Lena tidak lagi bersemangat untuk melanjutkan ceritanya.

"Kita di sini hanya berkerja, jadi tidak akan ada bedanya pimpinannya ganti antah tidak."

"Iya sih, tapi kan lumayan kalau pimpinan kita kece hehe,daripada pak Salim yang sudah tua itu." Jawab Karin terkekeh.

"Hmm oke oke aku tahu maksud kamu Beb hehe," Kata Bella berusaha mencerna ucapan dari kedua temannya.

Brakkkk...

Tiba-tiba pintu terbuka dengan sangat kasar, Alex muncul dari balik pintu dan menatap Bella dengan tatapan tajam.

"Heii janda...!!" Sapanya kasar serayap berjalan mendekati Bella yang tengah duduk santai seolah tidak mendengarkan cacian dari Alex.

"Apa tidak bisa kau masuk baik-baik! Buat kita jantungan saja," Protes Karin yang merasa geram dengan sikap alex yang menyebalkan terutama terhadap Bella.

"Aku tidak ada urusan denganmu! Aku hanya di minta pak Aldo untuk memanggil nih si Janda." Menujuk ke arah wajah Bella.

"Singkirkan tanganmu s*alan!!" Bella menampis kasar tangan Alex dan itu cukup membuat tangan Alex berkedut nyeri.

Apa tangan wanita ini terbuat dari besi,kenapa rasanya seperti ini! Alex menahan rasa nyeri di tangannya karena merasa malu dengan sekitarnya.

"Itu kan fakta! Kenapa? Apa kau tidak bisa menerimanya?" Ucap Alex yang masih berulah padahal nyeri tangannya sangat terasa.

"Aku tidak menyukai caramu menunjukku seperti itu, jaga bicaramu Alex, jika tidak aku akan merontokkan semua gigi depanmu dengan satu pukulan." Jawab Bella santai sambil membetulkan makeup wajahnya tanpa melihat ke arah Alex sebab sesungguhnya Bella begitu muak dengan wajah itu.

"Aku cuma bicara Fakta j*lang!"

Telinga Bella terasa panas saat sebutan itu terlontar dari bibir Alex. Dia langsung meletakkan bedak pada tanggannya dan berdiri di hadapan Alex.

"Coba ulangi lagi!!" Jawab Bella lirih serayap menatap ke arah Alex dengan raut wajah kesal.

"Kau hanya seorang j*lang dan wanita mura...," Belum sempat Alex selesai berceloteh Bella langsung mencengkram rahang bawah Alex dengan kasar.

"Bella, ini masih pagi jangan seperti itu," Karin langsung memegang tangan Bella yang masih memegang erat rahang Alex.

"Ayo pukul aku s*alan!! Biar semua tahu jika gosip tentangmu itu benar adanya! Dasar wanita gila hahaha," Ucap Alex semakin membuat Bella naik darah.

"Alex!! Sudah cukup!!! Kamu jangan seperti itu!" Sahut Lena menimpali.

Dika datang dan langsung berdiri di samping Bella.

"Lepakan saja Bell, tidak ada gunanya kamu memukul dia. Yang ada dia semakin senang karena kamu jadi terlibat masalah nantinya." Kata Dika merajuk. Dika adalah teman lelaki Bella yang paling baik dari semua lelaki yang berkerja di sana. Sikap Dika begitu sopan dan selalu menghargai Bella meski banyak orang yang membicarakan keburukan Bella.

"aku berjanji akan menghabisimu jika kamu berani memanggilku dengan sebutan itu,"Bella menatap lekat Alex yang memang lebih tinggi darinya.

Alex hanya membalas tatapan Bella dengan senyuman tipis,Bella melepaskan cengkraman tangannya dan mendorong pundak depan Alex hingga Alex terdorong sedikit ke belakang.Tanpa berucap satu katapun Bella membawa tasnya dan melenggang keluar dari ruangan tersebut.

"ahhh rahangku terasa ngilu rasanya,dia benar-benar wanita siluman,"Eluh Alex serayap memegangi rahangnya yang sakit.

"kamu merasa keterlaluan gag Lex?"Dika menatap kesal ke arah Alex yang memang hobi membuat masalah terutama terhadap Bella.

"tau tuh Alex.."imbuh Karin kesal.

"aku cuma bicara fakta saja,apa aku salah hah.!!"

"oke terserah kamu Alex,jika suatu saat kamu di hajar olehnya,aku orang pertama yang akan menertawakanmu.."jawab Karin yang memang sudah menjadi teman baik Bella sejak SMP.

"hmm aku tunggu itu terjadi..!!"Alex menatap tajam Karin dan pergi begitu saja.

aku merasa kasian pada Bella,aku selalu berharap dia bisa menemukan kebahagiaannya suatu saat nanti...

***

Bella sendiri berjalan menuju ke arah kantor pak Aldo yang menjabat sebagai supervisor di mall tersebut.Pak Aldo baru saja di pindahkan satu bulan yang lalu,jadi dia belum tahu seluk beluk tentang bella seperti apa.Yang Aldo tahu Bella adalah wanita tercantik yang pernah di lihatnya,meski sudah berkeluarga Aldo masih terlihat sering menggoda para karyawan wanita saat sedang berkerja,dan sejak hari pertama Aldo di pindahkan ke tempat Bella,Aldo selalu memperhatikan Bella secara diam-diam.

Tok.. tok..tok..

Bella mengetuk pintu ruangan pak Aldo dan terdengar suara pak Aldo dari dalam yang menyuruh Bella masuk.Tanpa pikir panjang bella masuk dan langsung berdiri di hadapan Aldo yang tengah duduk di kursi kokohnya.

"ada perlu apa pak memanggil saya?"tanya Bella tersenyum ramah.

astaga...setelah melihatnya dari dekat,dia makin terlihat sangat indah.Tubuh Aldo seketika panas saat melihat body gitar spanyol milik Bella saat ini.

ahh...kenapa semua lelaki menatapku seperti itu...dasar t*lol...mereka terlihat sangat menggelikan saat berekpresi seperti itu haha...

"maaf pak jika tidak ada perlu saya keluar saja,"imbuh Bella karna ucapannya tidak di respon oleh Aldo.

"emm duduk dulu.."

Bella langsung mengeser kursi dan duduk di hadapan Aldo.

"begini Bella,nanti pak Bastian akan ke sini,beliau yang akan menggantikan pak Salim untuk mengambil alih mall ini,saya memanggil mu kesini karena kamu kan ketua regu jadi saya minta bantuan kamu untuk memberi tahu pada teman-temanmu agar tidak pulang dulu siang nanti,"Aldo berbicara namun tatapannya melihat ke arah dada Bella yang terlihat sangat jelas karna baju ketatnya.

dasar tua Bangka...sudah punya cucu juga tapi matanya masih seperti itu..

"iya pak baik,nanti saya sampaikan pada semuanya,"

"hmm bagus begitu Bella.."

"jika sudah tidak ada yang di bicarakan saya permisi pak,"Saat Bella akan berdiri tangan Aldo memegang tangan Bella seolah berniat mencegah Bella untuk pergi."ada apa lagi pak?"imbuh Bella yang menahan emosinya yang hampir naik ke ubun-ubun.

"itu bell,saya ingin bertanya sesuatu yang agak intim.."bisik Aldo dengan suara berat.

"bertanya soal apa pak?"Bella kembali memutar badannya menghadap ke arah Aldo.

"emm apa benar kamu janda bell??"

"saya rasa pertanyaan itu tidak ada hubungannya dengan perkerjaan.."Harusnya Aldo sadar dengan arti dari ucapan Bella saat ini,itu menandakan jika Bella tidak ingin menjawab pertanyaan tersebut.

"saya hanya merasa penasaran dengan gosip itu bell,mereka mengatakan jika kamu sudah 6 kali gagal dalam pernikahan??"

"emm maaf pak saya harus pergi,"Bella berniat ingin pergi karena merasa takut jika lepas kendali,namun Aldo malah menghadang langkah Bella dengan berdiri di hadapan Bella.

"maaf pak bisakah anda menyingkir sebelum semua terlambat.."

",tidak bisa Bella,,saya selalu memikirkanmu setiap malam,dan darahku rasanya berdesir hebat saat melihatmu seperti ini.."Aldo menambah satu langkah lebih dekat dengan Bella hingga jarak mereka terpaut 30 sentimeter."saya penasaran kenapa para mantan suamimu meninggalkan wanita secantik kamu di malam pertama mereka,"Aldo mencondongkan tubuhnya agar bisa menghirup aroma tubuh Bella yang alami.

astaga...juniorku langsung meronta...

persetan dengan perkerjaan..rasanya aku ingin menghajar orang saat ini juga...

"emm serius bapak ingin tahu alasannya,"ucap Bella dengan suara merdunya serayap mendekatkan bibirnya pada telinga Aldo.

"hm.. iya Bella..saya berjanji tidak akan membocorkan rahasia itu asal kamu mau jadi pacar saya..astaga Bella kamu sangat cantik.."tangan Aldo mulai melingkar ke pinggang ramping Bella namun Bella menyingkirkannya.

"sabar pak haha,kenapa anda jadi bernafsu begini,saya akan beritahu anda secara perlahan,"

"astaga Bella saya sangat tidak sabar,cepatlah tunjukkan.."

"ini alasannya pak,"Bella menendang ******** Aldo dengan lututnya sehingga Aldo menunduk dan mengerang kesakitan.

"Aaaahhhh sial sakit sekali..."belum puas sampai di situ,saat Aldo masih dalam posisi menunduk,Bella dengan cepat menghadiahkan satu pukulan dan mengenai mulut Aldo hingga Aldo terduduk di lantai dengan sebagian gigi yang tercecer di lantai.

"hahahaha...,"Bella tertawa senang melihat Aldo yang meringis kesakitan sambil melihat ke arahnya.

"dasar wanita siluman..!! kamu akan menyesal sudah melakukan ini Bella..!!"

"lucu sekali astaga hahaha,"

"saya akan segera memecatmu dan mengeluarkanmu dari sini,biar kamu tau rasa wanita s*alan...!!!"teriak Aldo geram.

"aku tunggu br*ngsek..!! pecat aku !! lebih baik aku di pecat daripada harus di sentuh oleh tua Bangka sepertimu,"Bella mengambil tasnya dan berjalan pergi keluar ruangan.

"tunggu saja s*alan...!!!"

"iya oke,"Bella berjalan melenggang sambil melambaikan tangan membelakangi Aldo yang masih belum berdiri.

Bella masih tersenyum karna merasa terhibur dengan kejadian tadi,serayap bersenandung kecil Bella berjalan menuju ke depan untuk memulai perkerjaanya hari ini.aku tidak paham dengan kekuatan ini berasal darimana,tubuhku terasa sangat ringan dan tidak merasakan sakit saat seseorang memukulku,aku selalu berharap bisa lebih baik dari hari ini Tuhan...namun aku sangat bahagia dengan hidupku yang sekarang meski terasa sedikit getir..-

silahkan like ♥️

dan komen💬 di bawah..

makasi 😘🙋

chapter 3

Bella berjalan ke arah Karin dan Lena yang sedang fokus merapikan baju-baju,wajah Bella terlihat bahagia setelah melihat pemandangan gigi Aldo yang rontok karna ulahnya.Jika bukan karna kekuatan yang entah datang darimana,mungkin saat ini Bella sudah banyak mendapatkan pelecehan dari lelaki-lelaki hidung belang yang sering menganggunya.

Karin ikut tersenyum saat Bella datang mendekat dengan bersenandung kecil,dia segera bergabung dan ikut melipat baju-baju sebelum mall tersebut di buka kembali.

"Habis dapat bonus dari pak Aldo kamu bell??"goda Lena memutar maniknya ke arah Bella sejenak lalu kembali menatap ke arah tumpukan baju yang di lipatnya.

"Boro-boro dapat bonus haha...dasar Aldo mesum s*alan ternyata semua cowok itu sama,otaknya kotor semua.."runtuk Bella namun bibirnya masih tetap tersenyum.

"maksud kamu bell??"

"Aku tadi habis rontokin gigi Aldo haha,lucu banget sumpah..."Bella tertawa terkekeh karna menurutnya itu sesuatu yang sangat konyol.

Kedua temannya menggeleng kepala karna memang sudah terbiasa mendengarkan hal itu.

"Nanti kalau kamu di pecat gimana bell,nyari kerjaan itu susah bell,aku kan sudah sering ngomong ke kamu,kalau di kerjaan jangan sampai cari masalah.."tutur Karin yang selalu mengingatkan Bella soal hal ini.

"Biarin saja...aku sudah terlanjur kesel tadi,kalian kan paham,aku selalu ada alasan tertentu kalau hajar seseorang seperti itu.."

"Ya tapi jangan supervisor kali bell aduuh,di pecat gimana??"imbuh lena.

"Sudahlah kalian tenang saja, kalian kan tahu kalau aku karyawan teladan di sini haha,jadi Aldo nggak akan nemuin cara buat pecat aku,"

"Hmm oke terserah..terus kamu di panggil kenapa tadi.."

"Aduh iya hampir lupa.. Aldo nyuruh aku buat kasih tahu anak-anak kalau nanti siang jangan langsung pulang,karna pak Bastian mau ke sini,"

"Pak Bastian??"ucap Karin dan Lena bersamaan.

"Anak pak salim,"

"Wahhh,"keduanya tersenyum dengan mata berbinar-binar.

"Pasti Alay kalau sudah mendengar nama cowok,inget..kalian itu sudah punya pasangan masing-masing.."

"Kita itu setia bell tapi kalau ada yang lebih kece nggak masalah kan kalau ngelirik sedikit,buat cuci mata saja bell haha.."

Kedua teman Bella memang sudah mempunyai kekasih meski belum menikah,riwayat hidup Bella tentang pernikahan membuat kedua temannya ingin berlama-lama menikmati masa lajangnya.Padahal sudah sangat jelas jika yang bermasalah itu Bella bukan mantan suaminya.

"Ya sudah aku kasih tahu yang lain oke,"

"hmm kalau sudah selesai balik ke sini."

"Oke beres.."jawab Bella tersenyum.

Bella mendatangi satu persatu teman-temannya untuk memberitahu pengumuman tersebut,banyak teman lelaki Bella yang memuji kecantikannya namun ada pula yang mengumpat Bella karna mereka merasa jika baju Bella terlalu minim.Rok yang harusnya berada sedikit di bawah lutut,di potong oleh bella sendiri hingga terkadang hotpans yang Bella kenakan sampai terlihat.Sedangkan untuk baju,bella mengecilkannya hingga mengikuti lekuk tubuhnya yang memang sangat goals.Namun seperti apapun ketertarikan seorang lelaki padanya,tetap saja jika lelaki itu tahu soal masa lalu Bella mereka memilih untuk mundur karna menurut mereka hal itu sangat mengerikan.Mereka mengait-ngaitkan jika Bella adalah wanita pemakai susuk,jadi jika ada lelaki yang menikahinya maka lelaki itu mati karena menjadi tumbal atas kecantikan Bella,apa itu benar??tentu tidak,mantan suami Bella bahkan masih hidup sampai sekarang.Ada yang mengira jika Bella ingin cepat kaya dan menginginkan tumbal untuk kekayaannya?Hal itu makin tidak masuk akal karena Bella memang hidup di keluarga yang sangat kaya,meski saat ini dia harus beberat hati hidup sendiri karna sang ayah yang sudah mengusirnya.Dan yang terakhir,ada yang menyebut jika Bella di sukai makhluk tak kasat mata.Hmm sedikit masuk akal karna Bella sendiri merasa binggung dengan mimpi mengerikan yang hampir hadir setiap malam hingga harus membuatnya bangun dengan keadaan basah karena keringat.

***

Kaki Bella mendekat ke arah Jaky seorang anak baru yang seminggu lalu berkerja di tempat ini,Jaky langsung menghentikan pekerjaannya saat melihat Bella tersenyum dan berjalan ke arahnya.Jaky yang baru saja lulus SMA tahun ini mengaku tertarik dengan Bella yang sudah berumur 25 tahun.Bukan hanya tertarik namun Jaky juga sering mencari info soal Bella pada teman-teman yang lain.

"Astaga bella kamu cantik sekali..."kata Jaky yang langsung terhipnotis oleh sosok Bella yang hampir mirip dengan boneka Mannequin,kulit putih bersih dan tanpa goresan sedikitpun di padu dengan rambut hitam panjang yang selalu terurai,juga bibir merah natural yang membuat penampilan Bella selalu membuat para kaum Adam kepanasan."Ada apa sayang mencariku?"goda Jaky yang sudah berdiri di hadapan Bella.

"Lupa untuk memanggilku kak Jak??"jawab Bella melempar sebuah senyuman manis

"Kamu bahkan masih pantas untuk jadi kekasihku bell,"

"Meski begitu umurku jauh berada di atasmu,"jawab Bella melawan tatapan manik Jaky yang di rasanya mulai nakal.

Dengan ekspresi bodoh Jaky melihat ke arah dada Bella yang terlihat padat dan berisi,pikiran kotor mulai menjalar di dalam otak Jaky.Dia membayangkan jika saat ini Bella memeluknya hingga dia bisa tidur di atas benda kenyal tersebut.

"Kamu melihat apa jak??"kata Bella dan sontak membuat jaky langsung tersadar dari lamunan kotornya.

"Kamu sangat indah Bella,setiap malam aku selalu memimpikanmu sampai basah,bisakah kita berkencan satu malam saja bell,aku berjanji akan memberikanmu satu bulan gajiku asal kamu mau aku bawa ke kostan ku malam ini.."

Ucapan yang keluar dari mulut Jaky sontak membuat kepala Bella langsung mendidih,namun dia mencoba mendinginkan kepalanya karena menyadari jika mungkin Jaky sedang mengalami masa pubernya.

"Sukses dulu jak,,jangan memikirkan hal yang tidak seharusnya di pikirkan oleh anak seusiamu.Aku ingin memberitahumu jika nanti siang jangan langsung pulang karna anak pak bos mau memperkenalkan diri,"kata Bella tersenyum tipis.

"Hmm iya sayang...tapi aku serius dengan ucapanku tadi..apa kita bisa melakukannya saat gajian bulan depan??"kata Jaky kembali bertanya.

dia pikir aku seoranng p*lacur apa??ini sangat memuakkan..!!!

"Aku akan langsung memberikanmu amplop gajianku jika kamu mau sama aku bella."

"Kenapa kamu mau melakukan hal itu Jaky?bukankah lebih baik jika uang gajian itu kamu berikan pada ibumu?"tanya Bella yang masih ingin tahu alasan Jaky mengatakan hal itu.

"Emm sebenarnya simpel Bella alasannya,aku menyukaimu..! itu saja,hanya saja aku lebih penasaran dengan statusmu yang sekarang.."

Aku sudah menduganya...

"Kenapa dengan statusku??"

"Hmm apa kamu seorang janda Bella??bahkan aku dengar semua mantan suamimu kabur saat malam pertama.."bisik Jaky makin membuat emosi Bella sampai ke ubun-ubun.

gosip selalu membicarakan satu sisi tanpa melihat sisi yang lain seperti apa kenyataannya...

"Hm itu benar Jaky,,kamu ingin tahu kenapa mereka kabur??"jawab Bella berbisik.

"Bagian itu yang membuatku penasaran Bella..."ucap Jaky diiringi dengan suara desahan karna Bella sedikit mencondongkan badannya ke arah Jaky."astaga Bella jangan seperti itu,aku makin tidak sabar untuk menyentuhmu..."imbuh Jaky dengan suara yang semakin berat.

"ayo sentuh aku Jaky....."bisik Bella semakin membuat jaky kepanasan.

"A..apa tidak apa-apa Bella..

"ini masih sepi jak jadi tidak apa-apa,ayolah bagian mana yang ingin kamu sentuh,"ucap Bella seolah setuju dengan rencana Jaky.

Dengan gemetaran Jaky mengerakkan tangannya menuju ke arah bagian dada milik Bella,namun saat tangan Jaky akan meraih benda kenyal tersebut tiba-tiba pergelangan tangan Jaky merasakan sakit yang sangat hebat,karna saat ini tangan Bella mencengkram jemari Jaky kuat.

"Aduuuhhh sakit bellaaaa ku mohon lepaskaaaannnn,"eluh jaky yang merasakan jika jari-jari nya seolah patah karena ulah Bella.

"Hahahaha....ayo sentuh aku Jaky....cepatlah s*alan...!!! apa kamu tidak pernah di ajari bagaimana cara menghormati orang yang lebih tua Jaky??!!!!"

"Lepaaaasss bella....kamu mematahkan jariku..."Jaky berteriak kencang sehingga Dika yang sedang melintas langsung menghampiri ke arah keduanya.

"Ada apa ini bell??"tanya Dika yang melihat jari tangan Jaky yang di tekuk hampir mencapai bahu tangannya sendiri.

"Tolong suruh dia melepaskan tanganku kak Dika ...ini sungguh sakit....,"air mata terlihat lolos dari sudut mata Jaky.

"Lepaskan bell,dia kesakitan..."

"Sial...!!!"runtuk Bella melepaskan tangan Jaky."jangan berceloteh macam-macam padaku jak,,aku lebih baik membayar biaya berobat kamu daripada harga diriku di injak-injak oleh anak bau kencur seperti dirimu...!! aku duluan dik.."ucap Bella berjalan pergi.

"Astaga ini sakit sekali..."jaky mengebas-gebas tangannya yang terasa remuk.

"Kenapa dia berkata seperti itu jak? kamu pasti ngomong macam-macam sama dia?"tanya Dika curiga.

"Aku hanya memuji kecantikannya saja kak,apa itu salah??"

"Jangan mengelak jak,aku tahu Bella wanita seperti apa."

"Astaga sepertinya tanganku remuk kak sakit sekali,aku tidak akan bisa berkerja jika seperti ini,"runtuk Jaky menangis terisak.

"Sebaiknya kamu izin pulang jak,biar tanganmu mendapatkan perawatan."tutur Dika menyarankan.

"Aku berjanji akan menuntut dia jika sampai tanganku patah nantinya."

"Saranku...jaga lisanmu,Bella bukan wanita yang mudah untuk kamu takhlukkan.Meski statusnya seperti itu,bukannya lebih baik kamu tidak bicara macam-macam padanya?ayo aku bantu ke ruangan pak Aldo,mungkin kamu di izinkan pulang hari ini."

"Hmm ya..."

Aku akan menuntut ganti rugi Bella...lihat saja nanti..-

Silahkan like👍

komen💬

klik♥️

Vote juga🙋

terimakasih 😘

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!