Hari ini adalah hari yang ditunggu oleh seorang gadis bernama maura arabella davion seorang putri tunggal dari pasangan william davion dan emira davion keluarga terkaya di benua eropa.
Usia nya sudah beranjak 17 tahun dan kedua orangtuanya sudah membebaskannya untuk berpacaran dengan siapapun asal maura masih mau tinggal dikediaman davion.
"mom.. Aku mau ulang tahunku dirayakan di paris.." ucap maura
"terserah kamu sayang.. " ucap mommy emira
"daddy harap kamu bisa menjaga diri.. setidaknya kenalkan kami siapa pacarmu maura" goda daddy william
"siap dad... Nanti aku ke paris hanya akan mengajak grace dan megan ..aku belum punya kekasih daddy...jangan menggodaku" ucap maura
"atau mau mommy kenalkan dengan anak teman arisan mommy maura?"
"tidak mom.. Aku ingin mencarinya sendiri.." sela maura
"emm baiklah.. berangkat sekolah jam berapa?" tanya daddy willian
"sebentar lagi dad.. Aku mau naik kereta saja.. Sepertinya menyenangkan" ucap maura
"ohhh maura sayang..tidak..mommy tidak mengijinkan mu naik kereta .. " ucap mommy emira
"mom.. Aku sudah 17 tahun dan bisa menjaga diri..hanya naik kereta saja..tidak buruk kan dad?" ucap maura manja pada daddy nya
"sudahlah mom..biarkan maura mandiri.. dia juga harus bisa merasakan hidup sederhana .." ucap daddy willian
"kalian berdua memang sama saja... " gerutu mommy emira
"aku akan menjaga diri mom.. Tenang lah.." ucap maura
"baiklah tapi mommy akan menyuruh rey untuk menjagamu ." ucap mommy emira
"mom..aku bukan anak kecil..please ." ucap maura
"iya atau tidak sama sekali.." ucap mommy emira
Maura hanya mendengus kesal..gagal sudah rencananya untuk pergi ke bar bersama grace dan megan. Dia berencana sepulang sekolah akan ke bar bersama grace dan megan merayakan ulang tahun ke 17 nya sebelum dia berangkat ke paris namun sepertinya mommy nya sangat overprotektif sehingga tidak membiarkannya berpergian sendiri
"oke baiklah..sabar maura.. Saat di paris nanti bebaskan dirimu.." batin maura
***
Saat sampai dikelas maura menjelaskan pada grace dan megan kalau dia tidak bisa ikut ke club seperti yang sudah direncanakan.
Mereka berdua kecewa namun mereka mengerti. Dan maura juga menjelaskan mereka akan ke paris saat liburan tiba. Grace dan megan sangat antusias karena ini pertama kalinya mereka ke paris
"ya ampun..aku akan ke paris ..tapi apa orangtuamu mengijinkan?" tanya megan teman maura
"ya.. Dan saat aku di paris aku akan mencoba masuk ke bar lalu akan merasakan nikmatnya kebebasan.." ucap maura yakin
"carilah one night stand maura..kau akan merasakan nikmatnya dunia" ucap grace
"apa itu grace?" tanya maura
"ya ampun maura.. Apa kau belum pernah bercinta?" tanya grace
Maura membekap mulut grace rapat-rapat karena semua orang didalam ruangan itu menatap mereka bertiga
"diam lah grace.." bisik maura
"hei.. Maura.. Kau anak orang kaya tapi kau polos sekali.. Aku bahkan bisa menghabiskan malam panas bersama dua pria sekaligus.." ucap grace
"hei grace..maura tidak se liar dirimu " sahut megan
"kalau begitu nanti di paris kau harus mencoba nya maura..." bisik grace
"kalau kau tidak yakin tidak usah maura.. " ucap megan cegah megan
"diam lah megan.. Kau berisik sekai.. Maura harus merasakan nikmatnya ber ci nta" ujar grace
"ak tidak yakin grace.. Sepertinya aku tidak berani" ucap maura pelan
"tidak usah dengarkan grace maura.. Dia gila" ucap megan lalu menatap tajam grace
"hei megan ..kau bahkan juga menikmatinya saat bersama david pacarmu itu" ejek grace
"grace kalau kau tidak bisa pelan kan suaramu akan ku sumpal mulutmu dengan sepatuku" bentak maura
"maaf" lirih grace
" kita lihat saja grace..apakah aku bisa melakukan one night stand dengan seorang pria? " ucap maura
"maura., ini terlalu berbahaya ..bagaimana jika kedua orangtuamu tau" ucap megan
"tenang maura ..kita akan tutup mulut dan kalau bisa jangan ajak pengawal mu itu" ujar grace melirik ke arah rey
"tidak akan ku biarkan liburanku akan hancur jika mengajak dia.." ujar maura
"kalian gila.. Jangan libatkan aku jika terjadi masalah ." ujar megan
"kau tidak perlu khawatir megan..semua akan baik-baik saja .. " ujar maura pada megan
"aku hanya memperingatkan mu maura ...aku cuma tidak mau kamu terjebak dalam masalah..." ucap megan
"tidak akan megan..percayalah.." ucap maura
***
Waktu yang ditunggu maura tiba. Dia dan kedua temannya akan berangkat ke paris. maura dan kedua temannya sangat antusias. Mereka menginap dirumah maura sebelumnya jadi mereka bertiga bisa berangkat ke bandara bersama
maura pun berhasil meyakinkan mommy nya bahwa tidak perlu mengajak rey pengawalnya
"kalian siap?" tanya maura
Kedua teman maura lalu menganggukkan kepala mereka mantap
***
Sesampainya di paris mereka langsung menuju hotel bintang lima yang dipesan khusus orangtua maura untuknya dan teman-temannya
"gila maura! Ini gila .. ini indah sekali... Lihatlah..menara eiffel terlihat sangat indah.." ucap megan
"benar ..sepertinya aku betah tinggal disini.." ucap grace
"kita akan pulang seminggu lagi .. Jadi puaskan liburan kalian " ucap maura
Mereka pun berkemas dan mandi. Setelahnya saat hari sudah sore mereka memutuskan keluar dan makan dihotel itu.
***
"maura..lihat.. Itu ada pria tampan yang melihatmu.."ucap grace menolehkan wajahnya ke arah seorang pria matang yang sedang duduk sendirian
Maura melirik ke arah tempat yang ditunjuk grace
"sepertinya hanya perasaanmu saja grace.. Lihatlah dia bahkan terlihat lebih tua dariku.. " ujar maura
"tapi dia tampan dan seperinya dia pria.." ujar grace
"ayo kita makan saja dan setelahnya kita ke bar seperti yang kita rencanakan.." ujar maura
Megan dari tadi hanya diam sesungguhnya dia merasa tak enak hati membiarkan maura terjebak dalam lingkup yang salah.. Cukup dia saja yang tergoda oleh ucapan grace. Namun sepertinya maura cukup penasaran. Jadi megan tidak bisa apa-apa.
***
Di sebuah bar
"bagaimana maura? Seru kan? Cobalah Minum ini.." ujar grace memberikan wi ne yang sudah tercampur obat
"jangan di minum maura" cegah megan
Grace lalu me melototi megan karena ikut campur dalam rencana nya
"kenapa megan.. Tidak apa-apa.. Aku suka.." ujar maura setengah mabuk
"grace..kau gila?" bisik megan
"tenanglah... Biarkan maura bersenang-senang dengan salah satu pria disini.." balas grace
"kalau sampai terjadi sesuatu pada maura kau yang bersalah grace!" bentak megan
Maura sudah tidak perduli dengan kedua temannya. Karena dia sudah turun dan bergoyang-goyang ditengah lantai dansa itu. namun tiba-tiba saja badannya panas. Dia memutuskan untuk pergi ke toilet
Belum sampai di toilet dia menabrak seseorang
"ma-af.. Saya tidak sengaja" ujat maura sambil menahan dirinya
"lebih hati -hati lagi nona .."ucap pria tersebut
"i-iya tuan..." jawab maura
Namun pria itu tidak melepaskan maura dan menari pergelangan tangannya
"sepertinya ada yang mengerjai mu..bahaya kalau kau disini..ayo ikut aku" ucap pria itu kemudian menarik maura dan membawanya entah kemana.
***
"to-tolong..sakit sekali..panas . " racau maura
"mandilah.. Mungkin akan menghilangkan rasa sakit mu" ucap pria itu mencoba tenang
"to-tolong aku tuan" ucap maura mulai menggeliatkan tubuhnya
"maaf....aku hanya menolong mu sampai sini saja dan aku tidak berniat ber ci nta dengan gadis muda sepertimu" ucap pria itu
Ponsel pria itu berdering" ya ..hallo steve..ada apa?"
"hei darren..kemana saja kau.. Pengawalmu mencari mu kesana kemari" ujat steve
"maaf aku.."ucapan darren berhenti melihat bagaimana tersiksa nya gadis muda itu
"pulanglah..aku ada urusan.." ucap darren mematikan teleponnya sepihak
"sial ! Bos kalian memang gila!" gerutu steve
"hei.. Mandilah.. Kau akan lebih tersiksa kalau menahannya" ucap darren
Maura tidak menjawab dia sibuk menahan sesuatu yang ada dalam dirinya yang bahkan ingin keluar
Matanya sayu memohon kepada darren. Namun darren berusaha menahan hasratnya. Dia tidak mau membuat skandal dengan wanita mana pun. Namun wanita itu mulai mencengkram tangannya
"tuan.." lirihnya
Pertahanan Darren runtuh. Dia akhirnya menarik maura dan melumat bibirnya. Awalnya maura kagok karena ini awal dia berciuman namun setelahnya dia bisa mengimbangi darren
"sepertinya kau baru pertama kali melakukan ini nona" bisik darren
Wajah maura bersemu merah dan kembali menarik darren d an menciumnya
"lakukan lebih...aku menginginkannya" bisik maura
"kau yang meminta nona.." ujar darren
"panggil aku arabella.." ucap maura
Darren lalu membuka gaun maura. perlahan-lahan darren menurunkan gaun itu dan menciumi leher maura dia meninggalkan kiss mark disana. Lali dia mulai membuka dalaman merah maura yang menutupi kedua buah bukit kembarnya.
Cukup besar untuk ukuran seorang remaja seperti maura. Dan membuat hasrat darren naik
"jangan menyesal baby.. Kau yang menginginkannya" racau darren dengan suara beratnya
Maura yang sudah terpengaruh obat perangsang hanya bisa pasrah saat Darren menikmati setiap jengkal tubu maura dengan mata yang menggelap.
Tubuh maura menggelinjang hebat padahal bagi darren itu hanya pemanasan saja namun maura sudah mencapai puncaknya
"kau sangat ber has rat sepertinya gadis manis.. Siapa yang membuatmu seperti ini hm?" tanya nya
Maura tidak menjawab dan Darren mulai membuka bagian bawah maura
"sepertinya kau merawatnya dengan baik baby" ucap darren
Darren melakukan hal yang membuat maura meracau bahkan meremas rambut darren pelan.
Darren pun berdiri "sekarang giliranmu baby" ucap darren
Maura terlihat bingung apa yang harus dia lakukan karena ini baru pertama kali nya dia melakukan nya
Darren dengan sabar mengajari maura. Awalnya darren kesakitan namun setelahnya dia mengeram karena maura dengan cepat belajar
Darren sudah tidak tahan lagi dan menarik maura dalam kungkungannya
"mari kita selesaikan ini baby" bisik darren
Darren mengerutkan keningnya "kau masih per wan ?"
Maura hanya menganggukkan kepalanya lemah
"jangan sesali perbuatanmu baby..ini akan sedikit sakit tapi nanti setelahnya kau akan terbiasa" ucap darren
darren yang tadinya bergerak pelan pun tidak bisa mengontrol dirinya. Nafas mereka terengah "arabella.. kau sangat luar biasa"
Maura pun tidak menjawabnya lalu lekas tertidur
"dasar gadis nakal.. aku tak akan melepaskan mu" gumam darren
***
maura tersentak saat bangun dari tidurnya. Dia mencoba mengingat apa yang terjadi. Mata nya membelalak lebar saat dia melihat ada seorang pria tampan yang sedang tertidur pulas disebelahnya.
"astaga ..aku sudah gila .aku harus pergi" ucap maura beranjak turun dari ranjang dan Mengemasi barang-barangnya.
Maura diam-diam pergi begitu saja meninggalkan pria itu. Dia berusaha kabur karena terlanjur malu dengan apa yang dia perbuat tadi malam. Dengan gerakan pelan dia menahan perih di bagian bawah nya.
Setelah berhasil keluar dari hotel tersebut dia mencoba menelepon teman-temannya.
"sial ! Kemana mereka.. Apa mereka sudah gila membiarkanku pergi dengan lelaki asing" gerutu maura
Karena kesal maura menghentikan taxi lalu pulang menuju hotelnya yang berada dekat dengan menara eiffel. Diperjalanan sang sopir taxi berulang kali meliriknya namun tidak dipedulikan oleh maura
Maura memencet bel berkali-kali sampai akhirnya megan membuka kan pintunya.
"ya ampun maura! " teriaknya
maura masih menampilkan wajah kesalnya" kemana saja kalian !"
"hei .kami bahkan mencari mu sepanjang malam sampai bar itu tutup maura.. Kau pamit ke toilet tapi lama sekali..kami kira kau mau mengerjai kami" ucap grace
"kau yang mengerjai ku grace" ucap maura mendelik tajam pada grace
"hei ayolah... Kai bahkan pulang dengan kiss mark penuh dileher dan dada mu..aku pastikan kau menikmati malam panjang dengan seorang pria tampan" ujar grace terkekeh
maura yang kaget langsung berlari kearah kaca dan melihat lehernya" ya ampun ! Ini gila..pantas saja sopir tadi melihatku terus menerus" ujar maura
Grace tersenyum sinis"bagaimana rasanya maura?"
"diam kau grace .. Bukan begitu caramu bercanda" bentak maura
"hei ayolah .. Kau menikmatinya bukan?..apa pria itu tampan?"
"kau gila grace.." sungut maura
"tenang maura..aku sudah berusaha memperingatkan mu untuk tidak meminum minuman itu.. Tapi kau terlanjur meminumnya..dan untuk kau grace.. Jangan ulangi lagi" ujar megan
"hei..kalian ini kenapa..katanya ingin bersenang-senang.." ucap grace
"bukan ini yang aku inginkan" bentak maura marah
"hei..jangan membentak ku begitu" bentak grace tidak terima
"sudah .. Disini maura yang dirugikan..dan kau grace harusnya kau minta maaf bukan malah tidak terima" ucap megan
"baiklah..baiklah... Aku minta maaf maura perbuatanku keterlaluan... Aku pikir kau tidak se marah ini" ujar grace tulus
Maura masih memalingkan wajahnya karena kesal dengan perbuatan grace. Namun tak bisa dipungkiri bahwa dia juga menikmati malam panasnya bersama pria tampan tadi. Bahkan mereka mengulangi sampai tiga kali dan membuat maura kuwalahan.
"baiklah..aku memaafkan mu tapi jangan ulangi lagi..aku tidak suka.." ujar maura
Mereka bertiga akhirnya memutuskan untuk melanjutkan liburan mereka. Berkunjung ke tempat-tempat wisata di paris. Tidak lupa maura membelikan oleh-oleh untuk teman sekelasnya.
***
"grace.. belikan juga untuk mama mu" ujat maura
Grace tersenyum kecut" bahkan mama ku bisa membeli sepuluh tas begini maura..."
"setidaknya berikan dia hadiah.."
"pasti dia lebuh memilih hadiah dari para pelanggannya itu" ujar grace malas
" ayolah.. Mama mu begitu juga karena ingin kau hidup dengan layak"
"cih... Hidup layak katamu? Aku bahkan lebih memilih menjadi pengemis daripada melihat ibuku setiap malam gonta ganti pria" ujar grace
"ya sudah..kalau begitu... Emm belikan saja untuk pacarmu?"
"nah ..itu ide brilian.." ujar grace antusias
Maura hanya menggelengkan kepalanya. Karena diantara mereka bertiga hanya maura yag hidupnya bak ratu. Dia tinggal dirimah yang mewah keluarga lengkap dan harmonis sedangkan kedua temannya harus melewati hidup yang tidak adil.
Grace hanya hidup dengan mama nya yang bekerja sebagai wanita malam. Bahkan grace tidak tau siapa ayahnya. Mama nya juga seakan cuek dengan grace karena baginya tugasnya hanya memberikan uang.
Sedangkan megan hidupnya lebih nelangsa. Dia anak angkat dari keluarga kaya juga namun yang sayang kepadanya hanya sang ayah dan kakeknya. Setelah ayahnya meninggal dalam insiden kecelakaan semuanya berubah. Sang kakek terkena stroke dan kelakuan ibu angkat serta anak kandungnya begitu mengerikan. Dia memperlakukan megan layaknya pembantu. Meski sekolah megan masih di biayai namun megan tidak diberi uang jajan dengan alasan uangnya habis untuk biaya sekolahnya alhasil megan memutar otak dengan berjualan baju online diam-diam. Sekarang pengasilannya lumayan semoga tidak ketahuan oleh ibunya kalau tidak bisa dirampas juga uang megan.
"apa kalian sudah selesai?" tanya maura
"iya . Ayo kita ke hotel sekalian packing.... "
Mereka pun kembali ke hotel. Setibanya dihotel ada seorang petugas kebersihan memberikan sebuah kotak hadiah
"maaf nona-nona..adakah yang bernama maura arabella davion?"
"saya pak..ada apa ya?" jawab maura
"oh... Ini. Ada titipan" ucap petugas itu lalu menyerahkan kotak hadiahnya
"dari siapa pak?,"
"tidak tau ..dia tidak memberitahu namanya.."
"oh..baiklah pak..terimakasih..." ucap maura
Mereka bertiga masuk kedalam kamar hotel dan duduk disofa dekat jendela
"kau punya kenalan disini mau?"tanya megan
"tidak... "
"lalu ini dari siapa?" tanta grace
Maura hanya mengedikkan bahunya lalu membuka kotak itu. Betapa terkejutnya didalam kotak itu ada kartu identitasnya. Amura tidak sadar bahwa kartu identitasnya hilang.
Setelahnya ada sebuah surat. Maura pun membukannya
"hai maura..ahh ya..arabella... Kau sangat cantik tadi malam ..namun sayangnya aku kecewa karena kau meninggalkanku begitu saja.. Tapi tenang saja... Aku sudah memfoto kartu identitasmu jadi aku tau kemana mencarimu... Didalam sana ada black card milikku gunakanlah untuk berbelanja..aku tidak akan membiarkan wanitaku kekurangan uang maura., aku tau kau adalah anak dari willian davion.. kau tidak akan kekurangan uang tapi..aku merasa bersalah karena mengmbil mahkotamu.. Dan aku tidak akan pernah melepaskanmu.."
-darren arthur louis
"ini gila !" teriak maura
"hei..apakah dia yang bercinta denganmu semalaman?" tanya grace
maura mendelik menatap grace" ini semua juga karena mu"
"lihatlah..dia memberimu black card ..apa kau tidak senang .berarti dia orang kaya" ujar grace girang
Maura menaikan satu alisnya"apa kau lupa siapa daddyku?"
"ya ...ya..daddy mu adalah orang terkaya juga tapi ini...ah..sebanding dengan harga keperawananmu maura" ucap grace
Maura menatap malas pada grace yang menurutnya keterlaluan itu.
"maura.. Tenangkan dirimu.. Maafkan grace.. " ucap megan
"sepertinya hanya kau temanku yang masih waras.." ujar maura yang tak didengar oleh grace
"grace hanya tidak tau cara mengekspresikan diri maura .dia sebenarnya baik tapi lingkungannya yang membuatnya seperti itu.. Sabar ya.." ucap megan
Maura hanya tersenyum menatap megan. menurutnya megan dan grace adalah orang yang bertolak belakang. Megan selalu bersikap tenang dan dewasa, selalu mengalah dan mudah sekali memaafkan sedangkan grace dia bahkan lebih kekanak-kanakan dari maura. Tidak mau mengalah semaunya sendiri bahkan kadang membuat maura marah untunglah ada megan yang selalu menengahi mereka.
"besok kita pulang... Kita naik jet pribadi daddyku saja.." ucap maura berlalu menuju kamarnya
"hei megan..apa maura marah?"
Megan hanya mengedik kan bahu dan menunggalkan grace
***
"hallo mom..maura pulang" ucap maura lemas
"wah..sudah pulang..bagaimana liburanmu syang" ucap mommy emira
"menyenangkan mom.."
"kok muka kamu lesu begitu”
"aku lelah mom... Aku istirahat dulu ya.. "
"iya.. Istirahatlah... Tapi nanti malam jam tujuh kamu ikut mommy sama daddy ya..."
maura mengernyitkan dahinya"kemana ma? Tumben ajak maura"
"daddy mu mau ketemu sama rekan bisnisnya dari perancis... Dia bilang katanya suruh ajak semua keluarga" jawab mommy emira
"oh..oke ma.. Aku tidur dulu bentar..masih ada tiga jam..bangunin aku nanti ya ma" jawab maura berlalu pergi
Mama emira yang berkutat didapur untuk membuat kue pun melanjutkan aktivitasnya.
Keluarga maura memang sangat harmonis.
Mama emira seorang ibu rumah tangga namun dia juga tidak suka ikut teman-teman sosialitanya untuk liburan kesana kemari menghabiskan uang suami nya. Dia lebih memilih dirumah mengurus maura dan akan pergi ketika Daddy nya libur.
***
"maura..bangun sayang.. Satu jam lagi kita berangkat" ucap mommy emira
"ya maa..baru selesai mandi.."
Maura pun berdandan cantik dengan dress berwarna hitam sepanjang lutut dengan bagian lutut berhiaskan broklat cantik bagian atas terbuka menampilkan buah dada nya yang sedikit terlihat serta memakai kalung berlian yang menunjang penampilannya. Tak lupa rambutnya di Cepol satu dibelakang tersisa rambut tipis disebelah kanan dan kiri dan poni tipis nya
"udah cantik.." gumamnya
"wah..anak daddy cantik sekali"
"iya dong dad..."
"tidak menyangka ya dad.. Maura sudah sebesar ini .dulu dia masih digendong kesana kemari ...sekarang sudah sedewasa ini ."
"siapa. Bilang maura dewasa..maura masih anak kecilnya daddy sama mommy"
"iya .. Kau memang tak pernah dewasa..sayangnya rahim mommy harus diangkat jadi kau tidak punya adik lagi"
"udah lah mom kita mau berangkat jangan buat sedih nanti make up ku luntur.." ujar maura
"gadis nakal" ujar daddy william
Mereka pun menaiki mobil dan menuju restoran tempat mereka bertemu. Sesampainya disana maura menampilkan senyum indahnya. Maura mengandeng mama nya sedangkan sang papa berjalan di depannya
"hallo tuan louis .. Selamat malam..anda terlihat lebih segar" ujar daddy william
mendengar kata itu maura langsung melihat dari belakang tubuh daddy nya yang tinggi matanya melotot tidak percaya. Senyumnya luntur seketika dan mulutnya menganga
"hallo tuan darren" sapa mommy emira
"maura.. Nak.." ucap mommy emira menyadarkan maura
"ah ya..mommy..selamat malam tu-tuan darren" sapa maura kikuk
"panggil saja saya Darren maura ." ujar Darren tersenyum jahil pada maura
Tubuh maura seketika dingin ingin rasanya dia pergi saja dari sini. Dan lihat saja dia sekalu melihat ke arah bagian atasnya membuat maura tidak nyaman
"oh silahkan duduk tuan willian sekeluarga..." ujar darren
"terimakasih ." ujar daddy William
"anak kalian sangat cantik..."
"terimakasih pujiannya tuan darren" ucap mommy emira
"dia memang selalu cantik seperti mommy nya tuan" ujar daddy william
"kau kenapa diam saja maura?" tanya darren mencoba memancing maura
maura hanya tersenyum kikuk dan tanpa menjawab pertanyaan Darren maura pamit" dad.. Mom ..aku ke toilet sebentar.." ujar nya lalu bergegas pergi
Mommy emira dan daddy william hanya mengangguk" maafkan putri kami..mungkin dia sedang gugup tuan.."
"ahh ya saya bisa mengerti...oh..sebentar saya mengangkat panggilan dulu...permisi.. Ujar darren
***
"dunia begitu luas tapi kenapa harus pria itu" gerutu maura
"lalu kenapa jika aku? Meski kau pergi ke ujung dunia tetap akan ku kejar" ujar darren
"ka-kau..kenapa bisa masuk kesini" gugup maura
Darren berjalan mendekati maura. Maura yang terpojok tidak bisa mundur lagi pun hanya bisa memejamkan mata dan meremas ujung wastafel
"kau sangat cantik baby... Dan lihatlah kedua buah dadamu seakan menantangku..." ujar darren
"pergilah atau aku akan teriak.." ujar maura
Darren terkekeh melihat reaksi maura dengan cepat dia menarik tengkuk maura dan melumat bibirnya. Maura hanya terpaku dengan aksi darren yang cepat itu
Maura berusaha melepaskan diri namun darren semakin mempererat pelukannya. Darren menghentikan sebentar ciumannya
"baby..ini hukumanmu karena memakai pakaian terlalu sexy..aku tidak suka .. Aku tidak suka kau dilihat pria lain "
Maura melengos mendengar ucapan Darren. Memangnya siapa dia mengatur hidupnya
"cih . Memang kau lebih tua tapi bukan berarti aku takut padamu om" cibir maura
"oh wow... Sudah berani kau gadis kecil nakal"
"ya.. Tadinya aku takut kepadamu..tapi menurutku kau semakin semena-mena" ketus maura
"oh hooo..... Baiklah gadis kecil..ayo kita bersenang-senang lagi .. " bisik darren
Maura mendorong tubuh darren dengan kasar" tidak om.. Sudah cukup malam itu saja dan lupakan semuanya .anggap kita tidak pernah kenal.."
"jangan panggil aku om ..kita hanya beda sepuluh tahun dan...justru aku kemari karena aku ingin mengajakmu kerja sama"
maura mengernyitkan dahinya kerja sama katanya. Bahkan maura tidur saja uang sudah mendekat
"mohon maaf tuan saya tidak tertarik dan ah... Iya..ini black card anda saya tidak butuh..saya sudah punya satu" sinis maura
"kau semakin menarik jika seperti ini baby.." bisik darren sambil membelai pipi maura
"jangan kurang ajar tuan" jawab maura melepaskan tangan darren
"sayangnya kau akan menjadi milikku maura..dengan cara apapun..bahkan membuat daddy mu bangkrut aku bisa" jelas darren
"tidak usah mengancam ku tuan"
daren tersenyum singkat "tanya kan saja pada daddy mu maura.."
Maura melengos dan pergi dari toilet itu
"dad..mom..maura duluan ya..perut maura tiba-tiba sakit.."
"oh sayang.. Apa kamu tidak apa-apa?"
"tenang saja mom..aku hanya butuh istirahat..daddy dan mommy lanjutkan saja ..tolong sampaikan salamku pada tuan darren" ucap maura berlalu pergi
Darren pun kembali ke meja nya "maaf lama tuan willian..tadi ada urusan bisnis.."
"tidak masalah tuan darren..oh iya ..tadi putriku ijin pulang duluan ..dia tidak enak badan.."
"oh..dia sakit?" tanya darren basa basi
"entahlah tuan.. Sepertinya dia terlalu lelah.. Karena baru saja pulang dari liburan ke paris..." jawab mommy emira
"tidak apa... mari silahkan makan" ujar darren
Mereka pun melanjutkan makanannya sedangkan maura sedang berdecak sebal karena mendapat notifikasi pesan dari darren
"baby... Ikuti mau ku atau perusahaan daddymu diambang kebangkrutan"
"ck , sial sekali hidupku tuhan" gerutu maura
tak lama kemudian telepon pun berdering
"hallo" ketus maura
"besok malam temui aku di hotel xx atau .."
"ya..atau kau akan membuat perusahaan daddyku bangkrut..." ucap maura malas
"gadis pintar...."
Maura mematikan panggilannya sepihak. Dia merutuki dirinya sendiri karena bertemu dengan manusia menyebalkan menurutnya.
"ah..pulang nanti aku harus berendam agar pikiranku tidak kusut seperti ini.." gumam maura
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!