"Andai aku bisa memutar waktu.... aku tak ingin mengenalmu"
Seira tidur dikasur sambil menyanyikan lagu itu.
"Mulai hari ini seira intania sanjana tidak akan pernah berharap untuk bertemu lagi dengan yosia Mahendra titikkk!!!" Teriaknya dengan mata merah sambil mengepal tangannya.
Tanpa tersadar gadis 18 tahun itu tertidur sambil memeluk gulingnya.
Sinar matahari terasa di wajahnya melalui jendela kaca kamarnya sehingga membangunkannya.
"Woahhhhmmmm...... dah pagi aja"pikirnya.
Dia berjalan ke arah kaca untuk memeriksa matanya bengkak atau tidak.
"Syukurlah tidak terlalu nampak."ucapnya lega sambil bersiap untuk mandi.
Se jam berlalu seira keluar dari kamarnya menuju ruang makan. Disana ayah dan kedua adiknya sudah berkumpul.
Dia berlari kemeja makan dan segera duduk di kursinya.
"Hmm maaf ayah.... telat...hihih"
"Uhhh kak Ira mah selalu telat kalo mau sarapan...." rengek Diandra adik perempuannya yang manja tapi selalu membuat seira ingin mencubitnya.
"Yah gak perlu heran" sahut Candra adik laki lakinya.
"Yah ampun....adik adikku sayang yang lucu,imut,baik budi,rajin menabung,raj...."
"Eh....udah udah..Ira jangan menggoda adik adikmu seperti itu...mereka akan telat ke sekolah jika kau mengganggunya."sela ayah melihat wajah anak anaknya mulai muak dengan ocehan seira.
Kedua adiknya tertawa melihat kakak nya malu sendiri kena omelan ayahnya.
"Hmmm baiklah adik adikku cepat siapkan sarapan kalian kaka akan mengantar kalian" kata seira tiba tiba sambil meminum segelas susu di tangannya.
"Kenapa bukan ayah yang antar?" Tanya diandra bingung karna biasanya ayah yang mengantar mereka.
"Hari ini ayah punya urusan di kantor jadi ayah harus tiba lebih awal..jadi biar seira yang mengantar kalian oke?"jawab ayah sambil mengelus kepala diandra dan candra.
"Hmm baiklah...asikk kaka yang menyebalkan baru pertama kali mengantar adiknya yang keren ini ke sekolah hati hati yah kak jangan sampai rambut adikmu yang ganteng ini rusak akibat gugup duduk disamping cowok tampan "kata Candra sambil tertawa meledek.
"Candraaaaa...minta maaf gak??"teeiaknya berjalan ke arahnya sambil mengacak acak rambut adiknya.
"Kak seiraaaa berenti...kaka merusak gaya rambutku..iya iya maaf"
"KAK Seira...Candra cepattt Dian gak mau telat!!!"rengek Diandra yg sedari tadi sudah menunggu untuk bergerak.
"Upsi...iya adikku yang cantik"jawab seira sambil mengambil kunci mobilnya.
"Ayah semoga urusan ayah lancar yah..kami berangkat dulu ya"ucap seira sambil mencium tangan ayahnya.
"Iya sayang....berhati hati lah"
Sepanjang jalan Seira dan Candra terus berdebat sambil tertawa sedangkan Diandra hanya duduk sambil melihat sepanjang jalan dari kaca mobil.
"Coba aja ibu masih ada pasti Diandra gak sesedih ini...kak Seira gak sayang sama Dian gak pernah nganggap Dian ada disisinya"gumamnya sambil meneteskan air mata.
Setengah jam berlalu akhirnya mereka sampai di depan gerbang sekolah.
"Baiklah adik adikku kita sudah sampai salam dulu kaka kalian yang cantik ini" goda Seira.
"Hhhhh...cantik??? Dadah kakakku yang rese"ucap Candra tertawa sambil keluar dari mobil.
Sementara Diandra tidak mengucapkan sepatah kata pun langsung keluar dari mobil.
"Diannn...dra..." panggil seira tapi tak dihiraukan adiknya.
"Kenapa anak itu???? Kenapa jadi aneh begitu??"gumam seira bingung melihat tingkah adiknya.
Tanpa sadar dari tadi ada motor di belakang mobilnya menklakson.
Karna tidak ada respon pria pengguna motor itu turun dan mengetuk jendela mobil Seira.
Seira terkejut lalu menurunkan kaca mobilnya.
"Hei nona..bisakah anda minggir??? Kalo melamun jangan disini dong menghalangi aja!!kamu akan membuat kami telat!!"
"Woi....gak usah ngegas dong!!"bantah seira.
"Lah bukannya minta maaf malah ngelawan..lo mau minggir sekarang atau perlu gua suruh satpam?"
"Ahhhh dasar pria aneh!!gak perlu!!minggir lu!!"teriak seira kesal sambil menjalankan mobilnya.
"Ya ampun mimpi apa sih gua semalam bisa ketemu sama cowok kek gitu??? Tampan tapi songong..ihhhh apa apaan sih gua masih sempat muji dia?"gumam seira masih kesal.
"Ahhhhh...."hampir aja mobilnya menabrak pohon pinggir jalan untung kakinya cepat me rem.
"Ya Tuhann kok gua jadi gak fokus sih?"ucapnya sambil menenangkan diri.
Setelah merasa tenang seira kembali melajukan mobilnya lebih hati hati.
"Ehhh ada toko boneka tuh....tumben buka jam segini?? Hmmm kesana ah.."gumam seira senang saat melihat toko boneka.
Seira memarkirkan mobilnya dan segera turun menuju toko.
"Wahhhh keren bangett bonekanya...seumur umur aku blm pernah singgah ke sini." Ucapnya senang.
"Ehh itu ada boneka panda....lucunya.."saat melihat boneka itu dia teringat Diandra.
"Apa gua beli aja yah??Dian kan suka banget boneka panda....baiklah mari kita pilih yang terbaik."
Setelah memilih satu yang menurutnya Diandra pasti suka dia menyuruh agar bonekanya dibungkus rapi dan pergi untuk membayar.
Seira keluar dari toko dengan wajah berseri sambil memeluk bungkusan boneka di tangannya.
Seira masuk kemobil dan segera melaju pulang.
"Ahhhh akhirnya sampai....pegal ih rasanya udah lama gak bawa mobil lama lama."
Dia memasukkan mobilnya ke garasi dan kembali mengambil hadiahnya dari bagasi dan membawanya ke kamarnya.
Setelah meletakkan hadiahnya dia mengambil ponselnya lalu duduk di pinggir tempat tidurnya.
"Hmmm 3 panggilan tak terjawab dari Dian???"
Seira mencoba menelpon kembali tapi tidak ada jawaban.
"Ada apa dengan anak ini???"gumamnya sambil bergegas menuju garasi.
"Non mau kemana buru buru amat??"tanya pembantunya panik melihat Seira tergesa gesa.
"Nanti di jelasin yah bik. Sampai jumpa nanti" jawabnya segera meninggalkan rumahnya.
Seira terus mencoba menelpon hp adiknya tapi tidak ada jawaban.
Akhirnya dia sampai di sekolah adiknya.
Dia turun dari mobil dan mencari kelas adiknya.
"Eh maaf kamu kenal Diandra anak kelas 10 Mia 1? Tau dimana ruangannya?"tanyanya kepada salah seorang siswa yang di temuinya.
"Hmm...kaka lurus aja trus belok kiri disana ruangan kelas 10 Mia 1"
"Ahhh makasih"seira langsung berlari ke arah yg di katakan siswa itu.
Dia melihat ruangannya dan tidak melihat adiknya disana.
"Maaf kak cari siapa?"tanya seorang siswi.
"Diandra apa kau melihatnya?"
"Tadi dia di bawa ke ruang UKS sama guru musik. Kalo kaka mau aku bisa mengantar kesana"
"Baiklah tolong yah. Boleh aku tau namamu?"tanya nya sembari berjalan ke ruang UkS.
"Rena kak..."
"Hmm salam kenal yah aku seira kakaknya Diandra."
"Iya kak ....itu kak ruangannya. Kaka masuk aja yah aku masih ada tugas"
"Ohhh iya Rena... makasihhhh"ucapnya sambil kelambaikan tangan.
Seira masuk ke ruang uks dan melihat adiknya terbaring pucat.
"Maaf nyari siapa?"tanya seorang petugas uks.
"Diandra...saya kakanya"
"Baiklah silahkan"
Seira duduk di samping adiknya sambil memegang dahi Diandra.
"Ya ampun dia demam kenapa dia diam saja tadi pagi?"
"Hei... cantik mau tidur sampai berapa lama? Ayo bangun kaka akan membawamu ke rumah sakit."ucap seira meneteskan air mata melihat kondisi adiknya yang menyedihkan.
"Maaf nyonya apa anda keluarga diandra?"
Saat melihat arah suara itu seira terkejut.
"Bukankah dia pria songong tadi pagi??"gumamnya bengong.
"Yahh anda bengong lagi...heii.."
"Ohh iya saya keluarganya." Jawabnya menunduk malu.
"Sepertinya anda harus segera membawa nya ke rumah sakit dari tadi demamnya gak turun meskipun sudah kami beri pertolongan yang terbaik."
"Ya saya mau membawanya trimakasih"
Seira mencoba menggendong diandra tapi sayangnya dia tidak sekuat itu. Hampir saja dia dan adiknya terjatuh untung pria itu langsung menopang diandra.
"Huhhh......merepotkan!!biar saya yang membawa adik anda."
"Te..terima kasih"lagi lagi mukanya semakin merah merasa malu.
"Itu mobil saya"
"Hmm apa anda bisa menyetir? Aku takut anda melamun di tengah jalan. Bolehkan saya saya saja yang menyetir?"
"Terserahh anda yang penting adik saya segera sembuh" jawab seira masuk ke dalam mobil disusul pria itu meletakkan diandra di pangkuan seira.
Sepanjang perjalanan Seira nampak gelisah dan khawatir merasakan tubuh adeknya semakin panas.
"Hei pria kepala batu,lo bisa gak sih nyetirnya agak cepetan dikit??adik gue harus segera di tanganin nih" teriak Seira dari belakang mengejutkan pria itu yang sedari tadi fokus menyetir.
"kepala batu???? Apaan??? Nama gua Rian yah......udah cantik nama gua dari lahir seenaknya aja lo ganti!!!! Cih....Dasar cewek aneh"
"what??? Aneh????"
"iya udah aneh, cerewet, rewel, gak tau terimakasih lagi!! Emang benar yah orang yang gak tau terimakasih itu kalo dibantu malah makin ngeyel banyak tingkah!!"
Perkataan cowok itu membuat Seira terdiam hatinya seperti tersayat pisau.
"nih cowok ngomong kok kek gak ngotak yah?? Kok kasar banget? Seumur umur blm ada cowok yang ngatain gua begitu bahkan Yosia aja gak pernah tuh kek gitu ngomongnya."batinnya dalam hati hampir meneteskan air mata.
"udah belum ngelamunnya?? Ayok turun kita udah di depan rumah sakit nih. Diandra biar saya saja yang gendong."
"Gak gak gak usah gua bisa sendiri"jawabnya menolak.
"Yaudah!!"jawabnya membiarkan Seira yang sedang berusaha untuk menggendong Diandra.
walaupun sudah mengerahkan kekuatannya,Diandra tetap terasa berat baginya apalagi diandra dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Hampir saja Seira jatuh saat berhasil mengeluarkan diandra dari mobil untung Ryan yang sedari tadi memperhatikan langsung menahan diandra dipunggung Seira.
"kan.....sini aku aja yang bawa.....nanti jatuh lagi gimana??"katanya berusaha untuk meyakinkan Seira.
Seira menoleh melihat pria itu dan membiarkannya menggendong diandra.
Akhirnya diandra segera di masukkan ke ruang rawat dan segera di tangani dokter.
"Dok adek saya gak parah kan?"
"Gak apa apa non, adek anda sudah kami kasih penanganan terbaik setelah panasnya turun,dia akan segera sadar."
Mendengar hal itu Seira merasa lega dan
segera masuk melihat adeknya yang masih terbaring lemah di dalam sana.
"Dian.....bangun dong" ucapnya sambil mengelus dahi adeknya.
"Tenang aja adikmu bentar lagi siuman"
"kamu? Kenapa masih disini?lo gak balik ke skolah?"
"ini udah jam 5 sore neng rewel.......lo bukannya bilang makasih gitu kek sama gua udah bantuin lo?? gua udah relain waktu ngajar gua buat nemenin lo....hmmm apa lo sama aja yah memang gak tau bilang makasih??"
"woii... Jaga yah mulut lo kalo ngomong.....itu aku mau bilang ma....."
" kak Ira??? Dimana ini kak"Diandra yang sudah sadar menghentikan pembicaraan mereka.
"Diandra... Kamu udah sadar sayang.....syukurlahh...kamu harus cerita sekarang sama kaka....kenapa tadi pagi gak ngomong kalo kamu demam? Bagaimana kalo kamu knapa knapa???"
"Eh rewell!!! Adek lo baru sadar,bukannya kasih minum atau makan...malah nyuruh cerita. Cantik kok bodoh!!!"
"Pak Ryan?????? Kok bisa disini pak?" tanya Diandra terkejut melihat pria itu.
"Ryan???? Ohhhhh jadi nama lo Ryan??" sambung Seira.
"Memang....kan tadi gua dah bilang waktu didepan pintu rumah sakit...lo gak dengar???? Apa lo agak pekak juga?"jawab ryan berdacak pinggang melihat Seira sambil mengangkat salah satu alisnya.
"Jadi pak Ryan yang terhormat apa mulut lo bisa ngomong lembut?? Apa dari kecil mulut lo sepedas ini??"bantah Seira.
"Gakkk"jawabnya singkat.
"lo???? dasar yah gak puny........"
"Stoppppp!!! Kak Ira, Pak Ryan, Dian mohon jangan bertengkar di ruangan ini!!! Dian butuh ketenangan!!" bentak Dian membungkam mulut dua orang disisinya.
Takut demam adiknya naik lagi,Seira menarik tangan Ryan keluar ruangan.
Diluar ruangan mereka berdua sempat diam selama beberapa menit.
"Oke.... Jadi namamu adalah Ryan.... Trimakasih buat waktu mu hari ini untuk kami. Jadi........."
"jadi apa??? Knapa berenti????"
"So.... Sebagai tanda trimakasih Apa ada yang bisa kulakukan untuk membalas kebaikan anda ini??"
"Hmmmmm.........ada!!! Tapi aku bilang nanti malam"
"knapa gak sekarang aja"
"sstttttt... Sini nomor hp lo"
"whatt????"
"cepatttttt gua mau pulang..... si manis butuh gua dirumahh......."
"08××××××××××"
"Nama lo siapa???"
"Seir....."
"wokehh.......nama lo gua bikin Rewel Sedunia!!! Gua balik yah!!! Manis pasti dah rindu sama gua!! See you next time." sambil berlari leluar rumah sakit.
"apaan???? Gua gak rewel kali!!! Trus siapa tuh Si manis??? Lebay banget punya kekasih kok kasih nama si manis....ahhh bucinn" gumam Seira agak geli sambil kembali ke ruangan Diandra.
"Kak Ira....... Dari mana kok lama banget???"
"ahhh itu... tadi ada urusan sama itu...Ryan"
"Cieee.... Kak Ira...kaka ada hubungan apa nih sama pak Ryan?? Pak Ryan ganteng kan kak?? Baikkk,maco,keren lagi!!"
"hei hei hei...apa panasmu belum turun???Kepala batu kek gitu kamu bilang keren?? Yah ampunnn seleramu harus segera dirubah nihhh..... Mulutnya kasar.....ngomongnya pahit gak ada manis manisnya sama sekali..."
"kakak..... Jangan bilang gitu..... Pak Ryan tuh pria idaman tau....... Awas loh nanti kakak jatuh cinta yah??"
"whattt???? Ohhh no.......gak bakal itu tidak akan terjadi adikku sayang....."bantahnya.
"hahahah...... Kenapa Pak ryan bisa disini kak?"
Akhirnya Seira menceritakan semua kejadian hari ini kepada adiknya itu tanpa terpleset sedikit pun.
"Ahhhh so sweett....... Pak ryan memang guru paling is the best deh" puji nya lagi.
"eittt... Ryan tuh guru???"
"iya kak... Dia tuh wali kelasnya Dian..... Nama aslinya tuh Ryansyah Adiputra..... Guru paling keren dan paling pintar ngajar. Diskolah Dian tuh yah banyak banget cewek yang dekatin dia.. Selain tinggiii tampan lagi. Umurnya juga gak terlalu tua masih 24th...yahhh jadi wajar banyak yang naksir"
"Bagaimana denganmu diandra?"
"kalo Dian mah gak mungkinlah kak mau ngejar cowok lagiankan Dian udah janji sama papa skolah baik baik biar nanti jadi orang sukses"
"hmmm kaka harap Dian ingat kata kata Dian hari ini yah? Apalagi sama Ryan gak boleh...."
Diandra hanya tersenyum melihat tingkah kakaknya yang sedari tadi mukanya sudah memerah mendengar cerita adeknya.
"Kak Ira??? Kita pulang yukk.... Papa pasti kawatir sama kita....."
"Dian??? Memangnya kamu sudah baikan??"
"iya kak... Dian bosan di rumah sakit ini....... Pulang yok Dian udah kangen rumah"
"oke oke.... Kaka panggil dokter sekali lagi untuk periksa kamu baru kita pulang yah??"
Setelah di iyakan Seira membunyikan bell untuk memanggil dokter.
"Non Adik anda sudah bisa pulang....ini daftar obatnya silahkan di tebus di depan yah"kata dokter memberi secarik kertas kepada Seira.
"Baik dok....nanti saya urus semua makasih yah dok"
Seira segera mengambil obatnya dan kembali ke ruangan Diandra.
"kita udah bisa pulang kata dokter.. Tapi kamu harus janji sama kaka gak boleh nyembunyiin apa pun dari kaka apalagi masalah kek gini....belajarlah untuk terbuka sama kaka....paham????"
"ii......iya kak Dian janji"jawab Diandra meneteskan air mata melihat betapa kuatirnya Seira untuk dirinya.
"Baiklah..baiklahhh ayo kaka bantu berdiri" mengulurkan tangan sambil tersenyum melihat adiknya sudah sehat.
Mereka pun kembali dari rumah sakit sambil bercanda selama di mobil.
Akhirnya mereka sampai di rumah,ayah dan adik laki lakinya sudah menunggu di depan teras dengan wajah kuatir.
Setelah keluar dari mobil ayah dan adiknya langsung berlari ke arah mereka.
"Seira...Diandra????? Kalian dari mana??? Udah jam berapa ini?? Kenapa gak ngasih kabar????" tanya ayahnya.
"pahh kita masuk dulu yahhh nanti Ira ceritain"jawab. Seira sambil memapah Dian.
"Ehhh Dian...... Gak biasanya lo lemes gini.....lo knapa???" tanya sambil merangkul Diandra.
"Candraaa berenti Dian masih sakit....turunin tangan loh!!!"tegas Seira.
"Sakit??? Maaf maaf" jawabnya mulai mengerti.
Sesampainya di ruang tamu Seira menyuruh adik laki lakinya untuk membawa Diandra ke kamarnya.
"tolong bantu Dian ke kamarnya nanti aku suruh bibi untuk anterin nasinya tolong kamu bantu Dian yah."
"siap laksanakan kaka cantik!!!" jawabnya sambil memapah Diandra.
"Ira.... Sekarang jelaskan sama papa!!!"
"pahhh Diandra demam di skolah udah dibawa ke uks tapi karna panasnya semakin tinggi,Ira bawa aja ke rumah sakit..gitu pah." jawabnya meyakinkan ayahnya.
"Ira kamu ada ponsel kan???? Kenapa gak ngabarin papah? Kalo tadi candra gak ngasih tau sama papa kalian gak di sekolah papa bisa aja kehilangan putri papa!!"
"papa... Jangan marah dulu.... Ira cuman gak mau ganggu kerjaan papa.... Ira gak mau papa kuatir.....maafin Ira pa"
"Baiklah Ira.....kali ini papa maafin Ira tapi lain kali kamu gak boleh menutupi apapun dari papa terutama bersangkutan dengan adik adikmu.Paham Ira?"
"Pa paham pa"
"yaudah kamu siapin makanan dan minum untuk adekmu sana..... Papa mau liat Dian dulu"
Setelah papa pergi ke kamar Diandra, Seira berjalan cepat ke arah dapur.
"Bi......... Bi Nina..........bibi......kmana sih bibi kok di panggil gak nyahut"
"ahh sambil nungguin bibi aku masak air dulu untuk Dian"gumamnya.
"ehhh non Ira......maaf non tadi ada kerjaan di kamar....non Ira lagi ngapain???"
"hmm bi....lain kali bibi harus standby dong kalo di panggil..."
"maaf non....."
"yaudah gapapa..... Ini bi tolong bantuin Ira buatin Diandra bubur dia baru pulang dari rumah sakit"pinta Seira.
"non Dian sakit non? Sakit apa?"
"cuman demam bi....udah fokus aja bi bantuinnya biar cepat matang."
"siap non Ira!!"
Setengah jam kemudian bubur dan teh untuk Diandra sudah siap. Seira membawa sendiri ke kamar Diandra dan menyuruh bi nina untuk istirahat.
"Dian sayang ini kaka udah buatin bubur spesial ala Non Seira yang cantik,imut,baik ha......."
"ehhhh udah stop stop jangan ngomong lagi......telinga gua sakittt dengar suara kaka yang cempreng tau!!!!"
"ihhh apaan sih Candra????kan emang betul kaka cantik..iya gak sih adikku sayang???"goda Seira..
"ehhh Candra.....Ira....... Jangan ribut terus dong..... Kasihan tuh Dian udah laper....."sela ayah tiba tiba.
"maaf pah...lagian nih kak Ira nyebelin"
"Can......."
"Ira.......udah!!! Cepat kasih makan adikmu!! Ayah mau ke kamar ada kerjaan yang belum siap." bentak ayah sambil meninggalkan kamar.
"kak Ira......Dian bisa kok makan sendiri.....taro aja di meja kak."
"Ehhh.....no...no.....gak boleh......biar Candra aja yang suapin non Dian tercinta."kata Candra sambil mengambil bubur yang diletakkan Ira di meja.
"Candra emang bisa????"tanya Diandra tersenyum meledek.
"Ehhh.... Jangan ditanya...... Udah Pro nih....aaaaaaaa...buka mulutnya....pesawat mau mendarat.......atutututu....."
"hhhhhh.....baiklah Candra silahkan melayani non Dian dulu yahh....kaka mau ke kamar..dan jangan lupa ngasih Dian minum obat!!!" kata Seira sambil melihat kedua adiknya sedari tadi tertawa.
"Iya kak Ira.....kakak pasti dah capek banget hari ini.....selamat istirahat kak"jawab Dian sambil melambaikan tangan.
"cepat sembuh sayang........."balasnya sambil melambai tangan.
"ahhhhh capek seharian" sambil menghempaskan tubuhnya ke kasurnya.
Seira melihat bungkusan disebelah kanannya dan tiba tiba ingat apa yang di belinya tadi siang.
"astagah......boneka panda Dian......"
Seira duduk sambil meraih bungkusan itu.
"hei panda lucu...... Nasibmu malang sekali.....kamu belum bertemu nona manismu.......maaf kan aku yahh....uhhhhh" sambil memeluk bungkusan itu.
"tapi tenang aja....besok kamu akan ku pertemukan dengan nona manismu yah"tersenyum sambil menaruh kembali bungkusannya.
"kring........kring.....kring..........."hp nya tiba tiba bunyi.
"siapa yang nelpon tengah malam gini???? Apa dia gak liat jam apah"batinnya sambil meraih hpnya.
"nomor siapa nih???"
"Halo.....dengan siapa ini????" tidak ada respon.
"Halo......."
"woi....... Siapa nih......kurang kerjaan banget sih lo!!!tau waktu dong kalo mau nelpon!!!"teriaknya kesal.
"wo.....iiii"
"emang yah mulut loh tu selalu nyerocossss mulu gak bisa ngomong pelan???"suara dari telpon.
"kok gua gak aneh yah sama suaranya???jangan jangan dia ry..."
"nih gua yang bantuin loh hari ini......lo gak lupa dong iya kan??? Masa ingatan loh selemot itu??"jawabnya agak meledek.
"Ryan???? Ehhh jangan asal ngomong lo batu!!!!"balas Seira.
"ehhh rewel.....lo masih ingat kan apa yang lo bilang tadi siang???"
"emangnya gua bilang apa sama lo???"
"hhhh emang betul yah...otak lo emang lemot??? Banyak makan vitamin sono biar agak cepat mikirnya."
"lo kalo cuman mau ngehina gua....telponnya gua matiin nih.......langsung ke intinya aja!!!!"jawab Seira kesal.
"hmmmm baik baik.....jadi untuk membalas kebaikan gua hari ini......gua ada permintaan sama lo!!"
"apa??!!!"
"setiap hari sabtu lo harus buatin makan siang buat gua dan....itu berlangsung selama 2 bulan!!!"
"whatttt is this?????? permintaan macam apa ini????? No...no...... Gak mau gua!!!! Si Manis lo itu aja suruh masak in buat loh!!!"
"ohhhh jadi betul nih lo memang cewek yang gak tau terimakasih sama sekali???"
"bu...bukan...gitu...."
"ohh yaudah cukup tau gua dan gua doain gak akan ada lagi orang yang......"
"ehhhh iya iya gua mau jangan di lanjut lagi!!!! Tapi kemana???"
"oke....jadi kita udah sepakat....soal kemana cari tau aja sendiri!!!!" sambil menutup telponnya.
"halo..... Ahhhhhh mimpi apa sih gua semalam????? Dasar cowok rese,nyebelin,gak ada iklas iklasnya bantuin orang!!"sambil melempar hp nya ke kasur.
"kenapa sih harus dia yang bantuin gua hari ini???"
"kok gua apes banget sihhh????"
"oke Seira..kamu bisa......kamu harus buktiin sama orang itu bahwa pandangannya tentang kamu itu salah!!!!"menepuk dada sambil meyakinkan dirinya.
"nyebelin banget sihhh???"
"Dari pada pusing gua nengok galeri hp aja deh"pikirnya kembali mengambil hpnya.
Saat melihat isi galerinya tiba tiba dia berhenti di satu foto membuatnya tertegun seketika.
"Yosia????gimana kabarmu??? Kenapa sih kamu gak membalas perasaanku??? Kamu bilang hak ku untuk menyukaimu tapi apa aku ga ada hak memilikimu????Nyesek tau!!!" gumamnya hampir meneteskan air mata.
"tok....tok...tokk"
Tiba tiba suara ketukan pintu membuyarkan lamunannya.
"Candra?? Kamu belum tidur??"tanya seira melihat candra di depan pintu kamarnya.
"belum kak....candra bisa tidur disini kak?"
"kenapa Can?? Ada masalah??ngomong sama kaka"
"gak kak" jawabnya mengalihkan pandangan.
"Candra...kamu gak bisa bohong...kaka tau....kamu ada masalah di sekolah?"
"hmmmm jangan marah yah kak???? Iya deh Candra jujur...tadi guru memanggil orangtua karna Candra bolos di jam pelajaran terakhir."
"jadi maksud kamu....kaka yang pergi begitu???"
"iya"
"gak gak kaka gak mau bilang aja sama papa"
"kak Ira tau kan kalo sampe ayah tau aku bakalan di apain sama papa???"
Ira tertegun memang jika papanya tau anaknya sampe melibatkan orangtua karna salah sendiri disekolah papa nya tidak akan main main menghukumnya. Dia ingat sewaktu SMA dulu ayahnya pernah menarik semua aset yang di berikan ayahnya untuknya selama sebulan hanya karna dia tidak ikut les musik satu hari. Bahkan dia pernah berjalan kaki ke sekolah karna gak punya uang untuk naik angkot.
"baiklah...besok kaka yang datang.....sekarang kamu tidur aja!!"jawabnya.
"makasih kaka sayang......Candra tidur disini yah???"
"iya sana sebelum kaka berubah pikiran nih!!??"
"oke nona laksanakan!!" sambil menghempaskan tubuhnya ke kasur.
Setelah adiknya tidur,Ira lebih memilih untuk mengistirahatkan dirinya di sofa.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!