NovelToon NovelToon

Zoya

SMK Pertama Bangsa

Smk permata bangsa adalah sekolahan peserta didik yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa, sehingga mereka berbeda dengan peserta didik yang lain yang tergolong normal.

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989,Anak berbakat ialah mereka yang diidentifikasi oleh orang-orang profesional memiliki kemampuan yang sangat menonjol, sehingga memberikan prestasi yang tinggi. Anak-anak ini membutuhkan program pendidikan yang berdiferensiasi dan/atau pelayanan di luar jangkauan program sekolah yang biasa, agar dapat mewujudkan sumbangannya terhadap diri sendiri maupun terhadap masyarakat mereka yang memiliki kemampuan-kemampuan yang unggul, mampu memberikan prestasi atau memiliki kecerdasan yang tinggi sedang keberbakatan harus ditinjau secara multi dimensional.

Sekolah SMK pertama bangsa yang amat terkenal akan kepintaran siswa/siswinya, Mata nya indah dengan wajah yang cantik, ia selalu mendapatkan pujian dari guru-gurunya, yah itu divya floziyara gadis berumur 16 taun, sekarang ia sudah duduk dibangku kelas dua

Untuk menjalani kelas dua biasanya kepala sekolah akan memberikan sebuah tanggung jawab yang semua sekolah juga pasti ada, apa itu??, seluruh siswa/siswi harus mengikuti praktek kerja lapang yang di sebut (PKL)

"Selamat pagi anak-anak" Ucap kepala sekolah

Doni praseteyo guru termuda di sekolah permata bangsa

"Pagii pak" Suara siswa/siswi dikelas

"Saya sudah memberitahu kepada SPB 1 sampe 4,dan ini kelas terakhir yang saya sampaikan, waktu kalian disini tidak banyak kalian harus belajar dan juga belajar,selamat untuk divya kamu mendapatkan penghargaan dalam perlombaan musik"

"Horee!"

"Yes kita menang!"

Suara teriakan dari siswa siswi yang menjadi SPB 5 di smk pertama bangsa, semua murid-murid mengucapkan selamat atas keberhasilan divya, lalu

"Mari divya"

Divya terharu karena bisa membanggakan SPB 5, semua orang mengucapkan banyan-banyak terimakasih karena atas divya, namun divya selalu mengatakan

"Ini kerja keras kita agar kita menjadi anak yang berbakat, jangan putus asa jika kita dikalah kan"

Divya selalu mengatakan nya dari awal sekolah hingga sekarang di kelas dua, Orang-orang menyukai sikap divya yang baik dan juga tida angkuh

"Terimakasih teman-teman ku yang sudah memilihku, aku Divya floziyara sangat bersyukur bisa menampilkan bakat nyayi di SPB 5 , ini adalah kemenangan kita, ini piala kita, aku bersyukur karenakan teman-teman mempercayai aku"

Semua murid SPB bertepuk tangan atas bakat divya, divya tidak pernah membawa piala itu kerumah, walaupun itu piala divya tapi divya mengizinkan untuk manaruh piala di kelas

"Baik anak-anak, saya bangga sama kalian semua, saya harap kalian bisa mempersiapkan praktek kerja lapang selama enam bulan"

"Ga kerasa kita pkl" Ucap alex

"Pak apa sudah ditentukan siapa grub nya?" Tanya andin

"Itu pilihan kalian, yang terpenting kalian bisa memilih dengan adil"

"Yey!"

Andin mengambil divya untuk grub nya itu, namun divya masih memikirkannya sama siapa ia pkl

"Div lo mau kan sama gw?" Tanya andin

"Em sorry gw bukan mau nolak, tapi gw masih mikir"

"M_mksud lo, lo gamau sama gw?"

"Bukan gitu din, gw masih mikirin ide untuk nanti pkl"

"Tapi div pkl kan ditentuin sama kepala sekolah, kenapa lo harus cape-cape mikir"

"Iya gw tau kok"

"Terus?" Tanya andin

"Ya lo liat aja nanti, gw ga milih siapapun itu, gw pengen pkl sendiri"

"Astaga ini anak so pinter banget si, gw tau lo juara pertama dikelas, tapi gw juga bisa ko" Hati andin

"Oke"

Bel berbunyi

Treng

Treng

"Horee istirahat!"

"Div yuk kita ke kantin" Sofyan

Radittia sofyan kelas SPB 3 yang sering mengajak divya ke kantin

"Sofyan sorry tapi gw gabisa"

"Lah kenapa, lo sakit div?" Tanya Sofyan

"Ii engga ko, gw lagi mikir aja gimana caranya gw bisa pkl sendiri"

"Hahha divya divya mana ada pkl sendiri, lo bisa berdua kok"

"Oh iya yah, yaudah kalo gitu gw mau sama lo"

"Yakin nih lo sama gw, terus si andin gimana?"

"Gagimana-gimana lagian kan dia udah tau gw sering sama lo, makannya gw sama lo aja"

"Emm gimana yah"

"Plisss mau ya plisss" Ucap divya

"Seorang divya floziara ngemis-ngemis sama gw haha"

"Iss ko lo gitu sih"

"Lo tu lucu kalo lagi marah"

"Tau ah , yaudah kalo gamau sama gw"

"Yaudah"

"Iss sofyan aku serius tau"

"Aku juga serius divya"

"Yaudah gimana"

"Iya gw mau ko pkl sama"

"Yey!!"

Sofyan menaruh hati kepada divya, tapi sofyan tidak berani mengatakan nya karena takut persahabatan nya hancur cuman karna perasaan sofyan

Setelah itu divya dan sofyan berjalan bersama untuk pergi kekantin

"divya" Suara jauh pak doni

Divya mengarahkan badan nya untuk melirik pak doni, lalu divya mendekati nya

"iya pak?"

"Siapa kelompok pkl kamu?" Tanya doni

"S_saya baru aja mau bilang pak"

"Saya teman pkl nya, apa diizinkan?" Jawaban sofyan

"Oh kamu sofyan, bukan nya kamu dari SPB 4"

"Iya, bapak sudah mengenal saya dan divya dari kelas satu"

"Iya saya tau, lalu?" Ucap dion

"Bukankan boleh untuk memilih teman namun berbeda kelas?" Tanya sofyan

"Memang boleh, divya kenapa kamu ingin berdua"

"Iya pak itu kemauan saya, jika itu diizinkan"

"Tentu saja bole, saya harap pulang sekolah kamu keruangan saya" Tatapan dion ke sofyan

"Untuk apa pak?" Tanya divya

"Ada tugas sofyan yang belum diselesaikan" Ucap dion langsung pergi

"Sejak kapan lo jadi rajin"Ucap divya sambil menepak pundak nya

" Yey gw kan emang rajin"

"Iya deh sipaling juara pertama" Ucap divya

"Duh itu mah sih nyindir sendiri"

"Haha plis deh, yaudah yuk"

Sambil melanjutkan perjalanan nya, sofyan memikirkan ucapan yang disampaikan oleh pak dion

"Mau pesan apa div" Ucap Ibu kantin

"Seperti biasa makanan sehat untuk kita berdua"

"Oke"

"Sofyan lo bener kan gaada apa-apa" Ucap divya

Sofyan melamun

"Ini makanan nya" Ucap Ibu kantin

"Makasih y bu"

Divya mulai memakan makanan nya, lalu

"Sofyan!"

"Eh apa?"

"Astaga lo dari tadi ga ngedengerrin gw!"

"I_iya apa nona divya"

"Tau ah gw jadi ga mood makan"

Sofyan menyodorkan garpu nya ke arah bibir divya

"Nih makan jangan marah lagi ya"

"Nah gitu dong, lagian mikirin apa sih, udah tau cewek secantik ini masa dianggurin"

"Iya divya floziara"

Dengan kedekatan sofyan dan juga divya membuat doni merasa risi

"Aku harus bisa bicara empat mata dengan sofyan"

"Yey akhirnya makanan kita habis" Ucap divya

"Yaudah kamu ke kelas gih"

"Lah kamu ga mau nganter?"

"Aku kan tadi disuruh keruangan pak doni"

"Yaudah aku ikut"

"Ini antaran saya dengan sofyan divya" Suara dion

"P_pak dion?"

"Iya, saya menunggu sofyan dari tadi, tapi saya tidak enak"

"Sebenarnya apa yang ingin disampaikan pak doni, sampe-sampe dia nunggu sofyan"Hati divya

Antara dion dan sofyan

"Kamu tidak usah takut divya, aku cuman ngobrol sama pak dion"Ucap sofyan

"Yaudah aku ke kelas duluan ya"

Divya berjalan dengan perlahan ke arah kelas lalu

"Ikut saya ke ruangan saya"

Dion dan sofyan berjalan dengan cepat menuju ruang kantor pak dion lalu setelah sampai

"Mari silahkan duduk"

Sofyan duduk dengan santay, tanpa basa basi

"Ada hubungan apa kamu sama divya?" Tanya dion

"Uhuk"

Tiba-tiba sofyan kesedak karena kaget apa yang diucapkan oleh pak dion

"Minum dulu" Ucap pak dion mengambil minum untuk sofyan

"Bapak manggil saya cuman karena ini?" Tanya sofyan sambil minum

"Laku kenapa?, apa kamu merasa keberatan"

"Tidak pak sama sekali tidak, saya dan divya memang dekat"

"Iya saya tau kedekatan kalian, apa kamu ada rasa sama divya?"

"Kenapa dengan pak dion, apa aku beda kelas dengan divya karena nya" Hati sofyan

"Sofyan jawab saya"

"Saya sudah menjawab nya tadi pak"

"Kamu kenal lama atau?"

"Waktu pertama kali kita mengijak kelas satu, tapi sekarang saya beda kelas pak"

"Ko bisa kamu sekarang makin dekat?"

"Bapak kan tau, saya dan divya sama-sama juara kelas"

Pak dion terdiam lalu

"Oke kalo begitu ini rahasia kita berdua, jangan sampe divya tau tentang obrolan kita"

"Memangnya kenapa pak, divya teman saya"

"Kamu pasti faham apa

yang saya bicarakan, pembicaraan ini saya tutup, silahkan sofyan kamu bisa keluar"

Sofyan keluar dari ruangan kantor pak dion, lalu laras melihat nya

"Sofyan tunggu"

Laras mengejar sofyan lalu

"Laras?"

Laras aulia kelas SPB 5 pindahhan dari kelas SPB 7

"Sedang apa kamu di kantor pak dion?" Tanya laras

"Aku membicarakan soal tugas pkl"

"Siapa yang akan menjadi patner kamu?"

"Divya dari kelas SPB 4"

Laras langsung terdiam dari langkah kaki nya itu, perasaan laras ingin nangis mendengar ucapan sofyan, karna sebelumnya sofyan berjanji ingin bergabung dengan laras

"Laras maafkan aku, aku tidak bisa menolak keingan divya"

"It's okay, I'm used to it"

"oh you are indeed my good friend" Sambil mengusap rambut laras

"Aku tidak bisa menghentikan mu karna aku terlalu dalam mencintai mu" Hati laras

Laras menahan air matanya, sofyan merasa bahwa laras baik-baik saja

Sofyan menggandeng laras, lalu

"Sofyan!!!!" Panggilan dari divya

"Divya kamu belum ke kelas"

"Ii aku tuh khawatir tau" Sambil memukul badan sofyan

"Aku gapapa ko, pak dion cuman tanya emang yakin kamu sama divya"

"Heh emang nya kenapa sama aku"

"Karena kamu takut ngerepotin aku" Sambil memegang hidung nya

"Ii tau ah, orang khawatir ini malah berduaan sama siapa coba"

"Oh iya lupa, ini laras dari SPB 5,dia tadinya dari SPB 7 tapi dia pindah" Ucap sofyan

"Oalah pantes aja aku jarang liat dia, em btw kenalin ya aku divya"

"Aku udah tau kamu" Ucap laras

"Lah ko bisa?" Tanya divya

"Aku ga sengaja liat nama kamu"

"Ehem udah yu kekelas" Dialihkan oleh sofyan

"Dimana laras?"

"Divya floziara kamu kan anak yang berbakat, pasti nama kamu tu ada di mana-mana"Ucap sofyan

"Ii aku ga tanya kamu, laras kamu ngeliat dimana "

"I-itu"

Treng

Treng

"Nah alarm bel sudah bunyik, gih ke kelas"

"Iss ribet deh"

Divya kesal karna pertanyaan nya dialihkan oleh Sofyan, lalu dikelas Sofyan

"Laras jangan sampe tau tentang buku aku" Hati sofyan

"Kamu kenapa ga bilang aja tadi?" Tanya laras

"E_em ini tuh kejutan buat divya"

"Yakin nih?, nama divya sampe ada di tangan kamu"

"Iya itu juga kejutan, kamu ngitip aku waktu pake baju yah?" Tatapan sofyan

"E-eh ga ko, aku ga sengaja aja liat nama divya ditangan kamu"

"Sut udah jangan comel, aku bisa ko tulis nama kamu di sini" Meletakan tangan laras ke jatung sofyan

Hati laras berdetuk kencang

"Eh muka kamu kenapa?" Tanya sofyan

"A_aku kekamar mandi dulu"

Laras bergegas kekamar mandi untuk mencuci wajah nya

"Astaga gw mimpi apa semalam"

Laras melihat tangan nya lalu sambil tersenyum

"Ii apa'an sih laras gaboleh"

Laras keluar dari kamar mandi lalu masuk ke kelas,

Dikelas laras dan sofyan ketua kelas dan wakil ketua kelas, makanya laras dan sofyan duduk berdua.

"Laras ayok duduk"

"I_iya"

Pembelajaran telah dimulai lalu

"Oke anak-anak, mulai hari ini sofyan akan pindah ke kelas SPB 4"

"Lah bu kenapa?" Tanya laras

"Divya telah mengajukan nya, karena ia akan melaksanan kegiatan kerja lapang bersama sofyan"

"Ini ga adil bu" Ucap Sinta

"Iya bu, sofyan kan ketua kelas disini"

"Randika akan menggantikan sofyan selama enam bulan"

"Sofyan kamu beneran bakalan pindah?" Tanya laras

"Aku ga akan lama ko, kamu jaga diri yah"

"Iii kesel banget sama divya" Hati laras

"Wah kaya nya ada yang cemburu nih"Ucap randika

"Siapa tu orang nya" Jihan

"Orang yang terlalu berharap, padahal sama sekali dia ga suka" ucap randika

"Duh kesian nya"

Laras merasa kesal atas prilaku randika terhadap nya, randika mengetahui nya karena laras telah menolak cinta randika, ini sebab nya randika ingin menghancurkan hati laras

"Gw gaakan pernah berhenti untuk menyakiti hati lo, lo udah nolak cinta gw, lo malah milih sofyan yang jelas-jelas dia suka divya" Hati randika

"Apa apaan ini, kenapa lo bilang kaya gitu di depan laras?" Tanya sofyan

"Aduh sofyan lo gausah lugu deh, masa lo gatau sih cewek yang disebelah lo"

"Sudah cukup!!" Triakan laras

Laras berlari keluar kelas dengan rasa malu dan juga kesal

"Laras tunggu!"

Sofyan terus mengejar laras tetapi laras terus berlari hingga bersembunyi di ruang perpustakaan, Walaupun laras pindahan SPB 7 tetapi sofyan selalu menanyakan hobi dan juga kesukaan laras, laras sering menceritakan dirinya, bahkan laras suka menyendiri di perpustakaan saat orang lain menyakiti nya, itu lah sebabnya laras menyukai cara sofyan bersikap, ia selalu ingin tau tentang laras

"Laras aku tau kamu disini"

"Laras maafkan aku jika aku pernah menyakiti mu"

"Laras kamu dimana?"

Karna cintanya laras terhadap sofyan maka

"Aku disini"

Sofyan mendekati laras, lalu kemudian sofyan duduk sebelah nya

"Aku mengenalmu karna aku yakin kamu baik" Ucap sofyan

Laras terdiam

"Aku tidak pandai merangkul kata, aku minta maaf sudah mengecewakan mu"

Laras menutupi bibir sofyan yang sedang berbicara lalu

"Aku tidak membencimu, aku hanya saja ingin sendiri"

"Mengapa?, banyak orang yang ingin mengenalmu jauh dari ku, aku hanya enam bulan di SPB 4"

"Walaupun hanya enam bulan itu terasa hampa"

"Jangan bicara seperti itu"

Sofyan mencium kening laras lalu

"Aku menyayangimu laras, jangan sedih"

"Mengapa kamu tidak bilang kalo kamu mencintai aku?, apa alasan kamu memperlakukan aku seperti ini, kenapa?" Hati laras

Sofyan meninggalkan laras lalu

"Awww"

"Laras hati-hati"

Laras terjatuh namun sofyan menyelamatkan nya

Hati laras sungguh berdetak kencang karena melihat sofyan begitu dekat dengan nya

"Laras kamu gapapa?"

Perasaan divya

"G_gue gapapa ko" ucap laras

"Yaudah yu ke kelas"

Laras dan sofyan ke kelas bareng-bareng lalu randika melihat nya

"Wah wah wah ternyata sofyan itu seorang penakluk hati wanita" Ucap randika

"Lo tu laki tapi cara bicara lo kaya cewek, berisik!" Ucap sofyan

"Asal lo tau aja ya, gw itu suka sama laras!" Ucap randika

"Oh jadi lo suka sama laras, tapi kenapa lo tadi buat dia malu!" Ucap sofyan sambil mendorong randika

"Lo pikir lo siapa, justru lo yang berkali-kali nyakitin perasaan laras demi divya!"

"Apa?" Sofyan terkejut sambil melirik laras

"Laras lo harus terus terang sama sofyan!" Ucap randika

"Laras ikut gw" Sofyan menarik laras lalu membawanya ke atas tangga yang ada di sekolah

"Sofyan mau ngapain kita kesini?" Ucap laras

"Jujur sama gw, apa yang diucapkan randika itu benar?"

Laras bingung apa harus perasaan nya diungkapkan sekarang, tapi laras sangat takut jika sofyan meninggal laras

"Jawab laras"

"A_aku cuman takut pacaran sama randika, jadi aku mengatakan bahwa aku menyukai mu sofyan" Ucap laras sambil menangis

"Aku tau kamu pasti berbohong laras, yah kamu tau sendiri kalo aku menyukai divya"

"Sini laras biar aku perlihatkan seberapa cinta nya aku kepada divya"

Sofyan menulis nama divya di atap sekolah dengan nama yang indah

"Tolong dengarkan aku laras, jika kau mencintai ku apa kamu akan menerima ku?"

"Tentu saja aku akan jawab yah" Ucap laras dengan senang

"Liat lah atap sekolah itu, akan aku tunjukan bahwa aku sangat mencintai divya, aku tau kamu pasti berbohong kepada randika soal perasaan mu terhadap ku"

Tersesat rasanya hati laras kaku mendengar ucapan sofyan yang menyebut nama divya, entah sampai kapan laras bisa menahan air mata nya itu, namun ini terlalu sakit, laras meneteskan nya kemudian hujan datang

"Oh ini tanda dari tuhan jika aku mencintaimu" Ucap sofyan sambil memeluk laras

"Sudah ayok kita masuk kelas" Ucap laras mengusap air matanya

Laras dan sofyan masuk ke kelas dengan baju yang basah

"Astaga sofyan laras kamu berdua malah hujan-hujannan" Ucap pak roy

"Ma_maaf Pak"

"Silahkan duduk"

"Bagaimana sofyan, aku benar bukan?" Tanya randika

"Iya" Jawab sofyan

"Kenapa sofyan biasa saja" Hati randika

"Sofyan apa kamu juga mencintai laras?" Tanya randika

"Memangnya kenapa, jika iya?"

"Astaga apa!"

"Randika ada apa ribut-ribut" Ucap pak roy

"Tidak ada apa-apa pak" Jawab randika

"Untuk sofyan silahkan kamu bisa pindah di SPB 4"

"Baik pak"

"Laras jaga diri mu baik-baik yah" Ucap sofyan sambil mengusap rambut laras

"Iya" Laras sambil tersenyum

"Randika gw titip laras ke lo, jangan sampe lo bikin laras nangis" Ucap sofyan

"Iya"

Sofyan akhirnya senang karna bisa duduk berdua lagi dengan Divya

"Hallo nona Divya floziara" Suara sofyan di luar pintu kelas

Divya melirik nya lalu

"Arggh sofyan"

"Bagaimana jika aku duduk bersama mu nona"

"Tentu saja, kita harus memikirkan ide untuk praktek kerja lapang ini"

"Ayok"

Sofyan dan Divya duduk berdua dibangku kelas nya, sambil duduk dikelas mereka juga membaca buku

"Aku mau nya buat minuman gitu" Ucap divya

"Hah minuman"

"Iya"

"Duh divya yang bener aja" Ucap sofyan

"Emang nya kenapa?"

"Gini loh, sekolah kita tuh terkenal, apalagi aku sama kamu tuh sama-sama juara kelas"

"Nah itu yang aku pikiran, gimana caranya biar minuman itu bisa terkenal dimana-mana"

"Cari tempat aja dicafe"

"Cafe itu terlalu lumrah kata aku mah"

"Ah pusing mikirin kamu mah"

"Yaudah gimana sambil ngemusik?"

"Boleh deh"

Divya mengambil headset nya lalu memasangkan nya kepada sofyan

"Ah aku gabisa mikir kalo udah dengerin lagu" Ucap Divya

"Aku juga"

Mereka berdua tertidur dikelas nya

Teng

Teng

Bel pulang telah berbunyi

"Divya sofyan!!!!!" Suara pak dion

"Astaga pak" Terkejut Divya

"M_maaf divya" Ucap pak dion

"Saya yang harusnya minta maaf pak, sofyan bangun!"

Sofyan terbangun lalu melihat wajah dion yang kusut

"Ngapain kamu di SPB 4! " Tanya dion dengan suara lantang

"Saya yang ingin sofian di SPB 4" Dijawab oleh divya

"Oh sorry, jadi kamu sudah pilih tepat nya?" Tanya dion

"Nah itu makanya saya mau sofyan dikelas ini, saya masih bingung"

"Tapi divya kamu bisa tanya saya" Ucap dion

"Tidak usah pak, baik pak kita akan pulang"

"Baik silahkan"

Divya dan sofyan berjalan kaki untuk mengambil motor

"Divya aku lupa tas ku ada di loker" Ucap sofyan

"Yaelah udah jadi kebiasaan aku deh kayanya harus nunggu kamu"

"Hehe kamu kan setia"

Laras tidak sengaja melihat divya dan juga sofyan

"Sampai kapan aku harus berpura-pura tidak mencintai mu, padahal aku sangat menginginkan mu" Hati laras

Luka laras menjadi alasan untuk kuat menghadapi nya, tidak harus memiliki nya, tapi mencintai dalam diam juga sudah cukup

"Yuk pulang" Ucap divya

Divya dan sofyan akhirnya pulang mengedari motor, tidak sengaja randika melihat nya

"Kenapa sofyan pulang dengan divya" Ucap randika

Randika mencari tau tentang mereka berdua, akhirnya randika menemukan laras yang sedang ditaman sekolah sambil membaca buku

"Kamu tidak pulang bersama kekasih mu?" Tanya randika

Laras melirik randika lalu

"Sofyan sama divya ada tugas praktek"

"Apa? jadi sofyan sama divya"

"Iya emang nya kenapa"

"Kamu tau sendiri kan kalo sofyan menyukai divya"

"Iya aku tau"

"Apa kamu berbohong tentang perasaan mu?" Tanya randika

Laras terdiam

"Yah aku sudah tau jawabannya"

"Memang nya kenapa ran kalo aku boong soal perasaan aku sendiri, salah apa aku sampe kamu terus mengikuti ku"

"Aku sayang sama kamu, ini alasan aku terus mengikuti mu" Ucap randika

"Jangan sakitti perasaan mu soal ini"

"Aku harus gimana ran, aku takut kehilangan sofyan" Tanya laras

Randika duduk di taman lalu melihat wajah cantik laras

"Lihat lah dirimu laras, masih banyak yang menyukai mu, bahkan aku rela menunggu mu demi kamu bisa mencintai ku" Ucap randika sambil mengigit rambut laras

Randika mencium pipi laras

"Aku betul-betul mencintai mu laras"

"Laras apa kamu yakin ingin mencintai seseorang tanpa mencintai mu sama sekali, bahkan orang itu terus menyakiti perasaan mu" Ucap randika

Laras menangis mendengar ucapan randika

"Jangan menangis laras, wajah cantik mu tidak bagus ketika kamu menangis"

"Bolehkah aku berkerja sama dengan mu?" Tanya laras

"Yah tentu saja, sekarang aku hantarkan kamu pulang"

Randika mengatarkan laras pulang, lalu turun lah hujan,diperjalanan sofyan dan divya meneduh

"Ayo divya"

"Iya"

Sofyan melindungi divya dari hujan

"Bagaimana kita pulang" Ucap divya

"Tenang dulu divya, kita akan menenduh disana"

"Ya baiklah, ini akibat kamu terlalu lama mengambil motor"

"E_ehh berani ya sekarang"

Suara petir pun datang

Dur

"Arghh" Divya sangat terkejut sehingga memeluk sofyan

"Tenang saja divya, ada aku disini"

Sofyan menatap mata Divya sangat tajam, entah kenapa perasaan divya mulai berubah

"A_ada apa dengan ku, aku tidak bisa menatap softan terlalu lama"

"Rasanya jantungku terus berdebar didekat nya"

"Ada apa sebenarnya" Hati divya

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!